Modul Analisis Integrasi Pasar
A. Deskripsi Modul Pasar merupakan kelembagaan yang kompleks karena membentuk hirarki dan keterkaitan dalam transaksi yang melibatkan berbagai macam komoditi secara simultan (Palaskas and Harris, 1991 dalam Anindita, 2004). Kinerja (performance) suatu pasar dapat diwujudkan dengan integrasi pasar yang merupakan hasil dari tindakan pedagang-pedagang dan pengoperasian lingkungan yang ditentukan oleh infrastruktur yang tersedia untuk perdagangan dan kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi transmisi harga dari satu pasar ke pasar lainnya. Dalam modul ini, mahasiswa akan mempelajari apa yang dimaksud dengan integrasi atau keterpaduan pasar serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dalam modul ini juga akan disajikan alasan perlunya dilakukan analisis integrasi pasar serta metodemetode pengukuran integrasi pasar. B. Kegiatan Belajar B.1.Tujuan Kegiatan Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat:
Memahami pengertian integrasi atau keterpaduan pasar
Mengetahui pentingnya analisis integrasi pasar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Memahami dan mampu menggunakan metode-metode pengukuran integrasi pasar
B.2.Uraian Materi Belajar Integrasi Pasar: Definisi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Integrasi atau keterpaduan pasar merupakan salah satu indikator
dari efisiensi
pemasaran, khususnya efisiensi harga. Asmarantaka (2009) menyatakan bahwa integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan (pasar pada tingkat yang lebih tinggi seperti pedagang eceran) akan menyebabkan terjadinya perubahan pada pasar pengikutnya (misalnya pasar di tingkat petani). Dengan demikian analisis integrasi pasar sangat erat kaitannya dengan analisis struktur pasar.
Dua tingkatan pasar dikatakan terpadu atau terintegrasi jika perubahan harga pada salah satu tingkat pasar disalurkan atau ditransfer ke pasar lain. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, perubahan harga pada pasar acuan akan ditransfer secara sempurna (100%) ke pasar pengikut, yakni di tingkat petani. Integrasi pasar akan tercapai jika terdapat informasi pasar yang memadai dan disalurkan dengan cepat ke pasar lain sehingga partisipan yang terlibat di kedua tingkat pasar (pasar acuan dan pasar pengikut) memiliki informasi yang sama. Analisis terhadap keterpaduan (integrasi) pasar sangat penting karena (1) pengetahuan tentang integrasi pasar akan mempermudah pengawasan terhadap perubahan harga (2) digunakan untuk memperbaiki rencana kebijakan pemerintah sehingga tidak ada duplikasi intervensi (3) digunakan untuk memprediksi harga-harga di semua negara (tidak hanya pasar lokal tapi juga pasar dunia) dan (4) digunakan sebagai dasar untuk merumuskan jenis infrastruktur pemasaran yang lebih relevan untuk pengembangan pasar pertanian. Goletti, Ahmed and Farid, 1994 dalam Anindita, 2004 menyatakan bahwa pasarpasar dapat terintegrasi atau tidak akan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: (1) infrastruktur pasar, meliputi: transportasi, komunikasi, kredit dan fasilitas penyimpanan yang ada di pasar, (2) kebijakan pemerintah yang mempengaruhi sistem pemasaran, misalnya:
pengetatan
perdagangan,
regulasi-regulasi
kredit
dan
regulasi-regulasi
transportasi, (3) ketidakseimbangan produksi antar daerah sehingga terdapat pasar surplus (hanya mengekspor ke pasar lain) dan pasar defisit (hanya mengimpor dari pasar lain) dan (4) supply shock seperti banjir, kekeringan, penyakit akan mempengaruhi kelangkaan produksi yang terlokalisasi sedangkan hal-hal tak terduga lain seperti aksi mogok akan mempersulit transfer komoditi. Metode Pengukuran Integrasi Pasar Analisis tingkat integrasi pasar dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap pertama untuk melihat jaringan kerja pasar menggunakan rapid marketing appraisal. Tahap kedua adalah melihat tingkat integrasi pasar dengan menggunakan analisis time series sedangkan tahap ketiga adalah menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat integrasi pasar. A. Tahap Pertama Informasi dasar mengenai jaringan pasar yang dikumpulkan adalah (a) jumlah dan jenis partisipan pada setiap pasar dan volume transaksi dari masing-masing pasar, (b) saluran atau aliran perdagangan di antara pasar yang berbeda, (c) akses infrastruktur
menuju pasar, (d) tingkat informasi harga dari masing-masing partisipan dan (e) tingkat informasi yang terkait dengan program pemerintah, contoh: promosi ekspor. Informasi ini dapat diperoleh dengan metode marketing rapid appraisal. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk menyusun analisis deskriptif dari jaringan pasar dan faktor-faktor struktural yang mempengaruhi tingkat integrasi pasar. B. Analisis Integrasi Pasar Pengukuran terhadap tingkat integrasi pasar dilakukan dengan beberapa cara yaitu: korelasi harga, analisis regresi, koefisien co-integrasi, analisis penyesuaian dinamis (dynamic
adjustments) dan Multiplier dinamis serta koefisien Timmer’s index of market connection. Dalam modul ini, metode pengukuran integrasi pasar yang akan dibahas adalah korelasi harga, analisis regresi dan koefisien Timmer’s index of market connection. 1. Korelasi Harga Metode ini digunakan untuk menghitung keeratan hubungan harga antara dua pasar. Metode korelasi harga membutukan data time series harga dari dua pasar yang berbeda sehingga dapat diketahui bagaimana pergerakan harga dari waktu ke waktu. Tingkat integrasi pasar dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi yang dihasilkan. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi menunjukkan makin tingginya tingkat integrasi kedua pasar. Kelemahan metode ini adalah terlalu kasar untuk melihat hubungan harga di kedua pasar karena bisa saja terjadi nilai koefisien korelasi harganya tinggi meskipun sebenarnya tidak ada aliran barang di kedua pasar tersebut. Secara umum, koefisien korelasi harga dapat dihitung dengan rumus berikut: (1) dimana: r
: Koefisien korelasi harga
N
: Jumlah pengamatan/data
PX
: Harga di pasar X
PY
: Harga di pasar Y
i
: waktu
2. Analisis Regresi Keterpaduan pasar juga dapat diukur dengan menggunakan analisis regresi, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Pfit = 0 + 1Prjt + Ui dimana:
(2)
Pfit
: Harga di tingkat penjual/produsen ke-i pada waktu ke-t
Prjt
: Harga di tingkat konsumen ke-j pada waktu ke-t
0
: Konstanta
1
: Parameter
Ut
: Error term
Integrasi pasar secara vertikal akan terjadi dengan kuat apabila 1=1 atau 0,5<1 < 1, dimana harga di tingkat pasar produsen terintegrasi dengan harga di tingkat konsumen (Limbong, 1999). 3. Koefisien Timmer’s Index of Market Connection Indeks ini dikembangkan oleh Timmer (1987) untuk mengukur integrasi pasar jangka pendek dan jangka panjang. Metode ini menyimpulkan bahwa struktur pasar terdiri dari satu pasar utama dan beberapa pasar sekunder. Pasar utama mengendalikan pembentukan harga sedangkan pasar sekunder merespon pada kondisi di pasar utama. Untuk menghitung koefisien Timmer’s index of market connection atau biasa disebut dengan index of market connection (IMC) digunakan persamaan: Pft = a + (1+b)Pft-1 + c (Prt-Prt-1) + (d-b)Prt-1 + eXt-1 + ut
(3)
Dimana: Pft Prt X t
: : : :
Harga pada pasar sekunder (farmer) Logaritma harga pada pasar primer (acuan=tingkat konsumen) Faktor musim atau faktor lain waktu
untuk memudahkan pendugaan koefisien parameter, maka persamaan (3) ditransformasi menjadi: Pft = β0 + β1Pft-1 + β2 (Prt-Prt-1) + β3Prt-1 + β4Xt-1 + ut
(4)
Dimana: 1 2 3 4
: : : :
(1 + b) c (d - b) e
Index of market connection (IMC) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (5) Karena 1 = 1 + b, dan 3 = (d - b), maka persamaan (5) menjadi
IMC = 1 / 3
(6)
Index of market connection merupakan merupakan indeks yang dibatasi sebagai nisbah koefisien pasar sekunder periode sebelumnya (t-1) terhadap pasar primer (acuan) periode sebelumnya (Timmer dalam Heytens, 1986). Suatu pasar disebut terintegrasi dalam jangka pendek, jika b=-1 dan IMC= 0. Jika pasar tidak terintegrasi pada jangka pendek nilai IMC=∞ (nilai d dan b sama). Apabila IMC<1 maka dapat disimpulkan pasar acuan ada hubungan yang kuat, sebaliknya apabila IMC>1 maka, pasar acuan tidak ada. Integrasi jangka panjang ditunjukkan oleh koefisien c (2), yakni jika nilai c (2) sama dengan 1 maka terjadi integrasi dalam jangka panjang (harga dari pasar acuan ditransmisikan secara proporsional kepada pasar sekunder)1. Contoh Soal: Berikut ini disajikan data harga gabah kering giling (Rp/Kg) di tingkat petani dengan harga di tingkat penggiling, selama Januari, 2008 sampai dengan September 2009. Tahun 2008 Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pf 2852.27 2678.54 2992.94 3233.33 2411.11 2903.13 2666.67 3036.04 2797.23 2695.62 2877.80 2699.93
Pr 2896.46 2723.79 3027.44 3333.33 2633.33 2953.13 2720.00 3101.71 2852.00 2761.34 2925.86 2769.53
Tahun 2009 Bulan 1 2 3 4 5 6
Pf 2621.43 2673.30 2809.21 2717.07 2647.17 2091.18
Pr 2692.86 2678.19 2845.26 2852.44 2714.84 2106.47
1
LPf
LPr
2852.27 2678.54 2992.94 3233.33 2411.11 2903.13 2666.67 3036.04 2797.23 2695.62 2877.80
2896.46 2723.79 3027.44 3333.33 2633.33 2953.13 2720.00 3101.71 2852.00 2761.34 2925.86
LPf 2699.93 2621.43 2673.30 2809.21 2717.07 2647.17
Pr-LPr 2896.46 -172.67 303.65 305.89 -700.00 319.80 -233.13 381.71 -249.71 -90.66 164.52 -156.33
LPr 2769.53 2692.86 2678.19 2845.26 2852.44 2714.84
Pr-LPr -76.67 -14.67 167.07 7.18 -137.60 -608.37
Jika pasar terintegrasi pada jangka pendek maka dalam jangka panjang juga akan terintegrasi, tetapi tidak sebaliknya
7 8 9 Total
2820.29 2150.00 2225.00 56,599.26
2844.21 2091.18 2106.47 737.74 2163.33 2820.29 2844.21 -680.88 2280.00 2150.00 2163.33 116.67 57,875.52 54,374.26 55,595.52 2,280.00
Hitunglah integrasi pasar berdasarkan : a. koefisien korelasi b. koefisien regresi c. IMC Jawab : a. berdasarkan koefisien korelasi Hasil olahan data menggunakan software SPSS versi 16 Correlations Pf Pf
Pearson Correlation
Pr 1
.987
Sig. (2-tailed)
.000
N Pr
**
Pearson Correlation
21
21
**
1
.987
Sig. (2-tailed)
.000
N
21
21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisen korelasi (r)=0,987 hal ini menunjukkan bahwa kedua pasar, yaitu pasar gabah tingkat petani terintegrasi dengan pasar gabah tingkat penggilingan. Nilai koefisien korelasi yang mendekati nilai 1 menunjukkan kedua pasar terintegrasi. b. berdasarkan koefisien regresi Hasil olahan data dengan menggunakan metode OLS (ordinary least square) Model Summary
Model 1
R .987
R Square a
a. Predictors: (Constant), Pr
.974
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .972
47.32986
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square
1565846.487
1
1565846.487
42562.197
19
2240.116
1608408.684
20
Residual Total
Df
F
Sig.
699.003
.000
a
a. Predictors: (Constant), Pr b. Dependent Variable: Pf
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
32.335
101.247
.966
.037
Pr
T
.987
Sig. .319
.753
26.439
.000
a. Dependent Variable: Pf
Dari hasil analisis regresi, koefisien regresi (1) harga gabah di pasar penggilingan sebesar 0,966. Artinya jika terjadi perubahan harga di pasar penggilingan maka akan ditransmisikan secara proporsional ke harga pasar petani sehingga dapat dikatakan bahwa kedua pasar ini terintegrasi. c. berdasarkan IMC
Model Summary
Model
R
1
.990
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.981
.978
43.25256
a. Predictors: (Constant), Lpf, prLpr, Lpr b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
1552572.546
3
517524.182
29932.546
16
1870.784
1582505.092
19
a. Predictors: (Constant), Lpf, prLpr, Lpr
F 276.635
Sig. .000
a
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
1552572.546
3
517524.182
29932.546
16
1870.784
1582505.092
19
F
Sig.
276.635
.000
a
b. Dependent Variable: Pf
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
251.384
127.068
Lpr
.857
.206
prLpr
.980
Lpf
.031
T
Sig.
1.978
.065
.817
4.166
.001
.034
1.245
28.615
.000
.211
.029
.149
.884
a. Dependent Variable: Pf
Hasil olahan data koefisien regresi (1) untuk variabel lag harga pada pasar tingkat petani sebesar 0.031, koefisien regresi (2) untuk variabel selisih harga pasar tingkat penggiling dengan lag harga pada pasar tingkat penggiling sebesar 0.980, koefisien regresi (3) untuk variabel lag harga pada pasar tingkat penggiling sebesar 0.857 sehingga diperoleh nilai IMC
= 0.036 Hasil perhitungan IMC = 0.036 menunjukkan bahwa harga gabah di pasar rujukan (tingkat penggiling) memiliki keterkaitan dengan harga di pasar sekunder (tingkat petani). Nilai IMC <1 maka kedua pasar memiliki integrasi vertikal jangka pendek. Integrasi pasar pada jangka panjang dapat dilihat dari nilai koefisien variabel selisih harga tingkat penggiling pada saat t dengan harga tingkat penggiling pada saat t-1 (lag harga penggiling=2). Nilai (2) pada kedua tingkat pasar beras ini mencapai 0,980 ≈ 1 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua tingkat pasar beras ini terintegrasi juga pada jangka panjang.
C. Tugas Belajar Modul 1 Secara individu mahasiswa diminta untuk : 1. Menjelaskan pengertian integrasi pasar 2. Menjelaskan pentingnya analisis integrasi pasar untuk melihat efisiensi pasar 3. Menjelaskan metode yang digunakan untuk menganalisis integrasi pasar D. Daftar Pustaka Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus, Surabaya. Asmarantaka, R.W. 2009. Pemasaran Produk-produk Pertanian. Bunga Rampai Agribisnis: Seri Pemasaran. IPB Press, Bogor. Fadhla, T, B.A. Nugroho dan M.M. Mustajab. 2008, Integrasi Pasar Komoditi Pangan (Beras, Kacang Tanah Kupas Dan Kedelai Kuning) Di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Agritek, XVI (9). Heytens, P.J. 1986. Testing Market Integration. Food Research Institute Studies, XX (1). Kohls, R.L. and J.N. Uhl. 2002. Marketing of Agricultural Products. A Prentice-Hall Upper Saddle River, New Jersey. Limbong W.H. 1999. Marketing System of Agricultural Food Commodities in some Provence of Indonesia. Journal of Agirculture and Resource Socio- Economics, (Vol 12), IPB. Bogor. E. Rancangan Tugas E.1. Tujuan Tugas 1. Meningkatkan pengetahuan tentang analisis integrasi pasar 2. Meningkatkan
pengetahuan
tentang
metode-metode
yang
digunakan
untuk
mengukur integrasi pasar E.2. Uraian Tugas 1. Kegiatan pertama pembelajaran, a. Buatlah account pada sistem elearning secara individu dengan mengaktifkan user anda pada website: http://elearning.fp.ub.ac.id. Penjelasan aktifasi user dapat anda unduh dalam format PDF, pada menu utama (main menu). b. Jika account anda sudah aktif (terotentifikasi), masuklah/daftarkan account anda (enrolment) untuk masuk ke kelas Ekonomi Mikro. c. Jika perlu, laporkan aktifitas anda pada administrator pengampu matakuliah (dosen dan asisten) dengan mengirimkan pesan (massage) pada fasilitas yang tersedia
d. Ikutlah kegiatan Forum diskusi yang dibuka oleh pengampu matakuliah pada topik yang tersedia. 2. Kegiatan ke dua, buatlah kelompok diskusi yang terdiri dari 5 orang dengan ketentuan; a. Kelompok dibentuk berdasarkan absensi matakuliah. Absensi nomor 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) merupakan kelompok 1. Absensi nomor 6 (enam) sampai dengan 10 (sepuluh) merupakan kelompok 2, dan selanjutnya berlaku untuk nomor absensi yang lain. b. Bentuk pengurus kelompok (ketua dan sekretaris) untuk memudahkan koordinasi dengan asisten. Ketik nama-nama anggota kelompok anda pada program Microsoft Excel, kemudian kirim melalui email kepada asisten atau kirim melalui sistem elearning yang telah disediaakan pada bagian awal. 3. Kegiatan ketiga, buatlah paper (kertas kerja) singkat secara individu untuk mengerjakan tugas belajar modul 1 dengan ketentuan, a. Ditulis tangan (disyaratkan tulisan yang rapi) pada kertas folio bergaris. b. Contoh yang disajikan merupakan aktivitas ekonomi riil. c. Jika ditampilkan data, diperkenankan menggunakan data hipotetis untuk memperjelas diskripsi. d. Diperkenankan menggunakan ilustrasi gambar (dapat ditempelkan ke paper) untuk menjelaskan ilustrasi/diskripsi materi e. Batas akhir tugas ditentukan pada pengumuman di sistem elearning f.
Tes individu dari materi modul 1 dikerjakan secara online
E.3. Kriteria Penilaian : 1. Untuk kegiatan online di sistem elearning, anda sudah terotentifikasi sesuai dengan user (NIM) dan nama anda pada database. Kriteria Penilaian: Grade Skore Indikator Kinerja Sangat kurang < 20 Sampai batas waktu yang ditentukan belum terotentifikasi di sistem Kurang 21 – 40 Sudah terotentifikasi di sistem tetapi belum ada aktifitas lebih dari 5 x 24 jam Cukup 41 – 60 Sudah melakukan aktivitas di sistem tetapi belum memfaatkan forum diskusi Baik 61 – 80 Sudah memanfaatkan forum diskusi tetapi belum menggunakan argumentasi ekonomi yang logis, masuk akal dan inovatif Sangat baik > 81 Sudah memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan termasuk chat, submit tugas serta menggunakan forum diskusi dengan
argumentasi yang logis, masuk akal dan inovatif 2. Untuk kegiatan menulis kertas kerja (paper) Grade Skore Indikator Kinerja Sangat kurang < 20 Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah Kurang 21 – 40 Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan permasalahan Cukup 41 – 60 Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang inovatif Baik 61 – 80 Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan masalah, inovatif, tetapi cakupan tidak terlalu luas dan masih parsial Sangat baik > 81 Ide yang dikemukakan jelas, inovatif dan mampu menyelesaikan maslah dengan cakupan luas dan general