MODEL PENINGKATAN KINERJA MELALUI PENINGKATAN KAPABILITAS INOVASI PADA USAHA KECIL DAN MIKRO (UKM) YANG DIKELOLA OLEH KAUM PEREMPUAN Darna*), Fatimah **) Accounting Department of Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Baru UI Depok 16425 *)
[email protected], **)
[email protected]
ABSTRACT This study aims to perform and reconstruct various concepts, models, and optimization of empowerment and improving the capabilities and performance of SME innovation capabilities that include marketing, new product development capabilities and production capabilities by identifying and analyzing external conditions and internal conditions. Study area includes the city of Depok and Bogor. The variables were examined in this study include market research, labor and production technologies (internal factors), capital support, cooperation and development of products (external factors), the two variables respectively as exogenous. Further innovation capabilities and performance variables as variables endogen. The study using survey methods, with the questionnaire instrument. The Sample technique uses purposive random sampling. Total respondents are 120 which divided in two location with the same proportion. The data analyzed by Structural Equation Modeling (SEM) by using the AMOS program 8.0. The results of data analizys there are: 1) external factors which consist of capital support SMEs, cooperative relationships and product depelovement have significantly and positive effect to internal factors of small and micro business with contribution equal to 85%; 2) internal factors which consist of market research, human resources depelovement (HRD), and production technology have significantly and positive effect to innovation capability of small and micro business with contribution equal to 35%; 3) external factors have significantly and positive effect to innovation capability of small and micro business with contribution equal to 25%; 4) innovation capability of small and micro business have significantly and positive effect to small and micro business performance with contribution equal to 75%. Those all means that better management of external factors and internal factors by women SMEs, will have a positive impact on innovation capability. Furthermore, by increasing innovation capabilities of SMEs will have a positive impact on increasing the performance of SMEs. Keywords: internal factors, external factors, innovation capability, performance, competitiveness
PENDAHULUAN Peningkatan kegiatan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung system ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.Lebih dari itu, pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Program dan kegiatan yang dilakukan pemerintah pusat dalam upaya mengembangkan sektor Usaha Mikrodan Kecil (UMK) selama ini sungguh menggembirakan. Peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor ini semakin nampak khususnya sejak era krisis ekonomi dan keuangan pada tahun 1997. Ditengah-tengah proses restrukturisasi sektor korporat dan BUMN yang berlangsung
276
lamban, sektor ini telah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Kondisi dan fakta tersebut sejalan dengan hasil penelitian empiris yang dilakukan Demirbag et al.,(2006) yang menyimpulkan bahwa keberhasilan usaha kecil dan menengah (small-medium enterprises) memiliki dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi baik pada negara maju maupun negara berkembang. Usaha kecil dan menengah memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja dengan biaya minimum, mereka adalah pelopor dalam dunia inovasi dan memiliki fleksibilitas tinggi yang memungkinkan usaha tersbut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Brock dan Evans, 1986; ACS dan Audretsch, 1990).
Peran yang
dimainkan oleh sektor ini diharapkan akan tetap berlanjut dengan cara pemerintah dan pihak terkait memiliki acuan yang jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja usaha tersebut. Kinerja sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal. Faktor internal meliputi aspek SDM (pemilik, pengelola, dan karyawan); aspek keuangan, aspek teknis produksi; dan aspek pemasaran. SedangkanFaktor eksternal terdiri dari kebijakan pemerintah,aspek sosial budaya dan ekonomi, serta peranan lembaga terkait seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, dan LSM. (Mc Commick et.al,1997; Zang,2001; Laceiva, 2004; Haris Maupa, 2004. Beberapa penelitian dan studi sebelumnya yangberkaitan dengan penelitian ini dan dapat dijadikanacuan atau rujukan untuk dikembangkan dalam penelitian ini antara lain lah : (1) Mc Commick et.al (1997) melakukan penelitian di Nairobi dengan menguji variabel modal awal, permintaan, umur,tingkat pendidikan, etnik, tersedianya kredit, dan bauran produk. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Modal awal, tersedianya kredit, bauran produk dan permintaan serta umur, tingkat pendidikan, etnik dari wirausaha berhubungan dengan pertumbuhan perusahaan (dalam pertumbuhan tenaga kerja); (2) Crijns dan Ooghi (2000) mengungkapkan bahwasetiap tahap pertumbuhan perusahaan merupakan hasil dari dua lingkungan dimana perusahaan melakukan bisnisnya, yakni lingkungan internal daneksternal. Faktor eksternal penting yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan adalah: industri dan pasar, perusahaan pesaing, dan iklim ekonomi. Sedangkan faktor internal yang sangat penting (critical development factors) untuk pertumbuhan perusahaan adalah:
pengusaha
kecil sebagai pengelola, perusahaan sebagai organisasi,
kepemilikan atau struktur kepemilikan. Penelitian Wisardja (2000) menunjukkan bahwa faktor lingkungan industri yang unsur-unsur nya adalah pelanggan, pemasok, pesaing dan teknologi, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha industri ukiran kayu di Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali; dan unsur pelanggan berpengaruh paling dominan terhadap keberhasilan usaha kayu tersebut. Zhang (2001) menyimpulkan bahwa dua prekondisi utama untuk tumbuhnya usaha kecil, yakni kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang, dan kemampuan manajer untuk mengatasi hambatan manajemen. Berkaitan dengan aspek lingkungan, Wilkinson (2002) menyatakan bahwa usaha kecil dan mikro akan tumbuh bilamana lingkungan aturan/kebijakan mendukung, lingkungan makro ekonomi dikelola dengan baik, stabil, dan dapat diprediksi; informasiyang dapat dipercaya dan mudah diakses, danlingkungan sosial mendorong dan menghargai keberhasilan usaha tersebut. Studi yang dilakukan oleh Maupa (2004) menunjukkan: (1) Karakteristik individu manajer/pemilik, karakteristik 277
perusahaan, lingkungan eksternal bisnis, dan dampak kebijakan ekonomi dansosial
mempunyai pengaruh
langsung, positif, dansignifikan terhadap strategi bisnis dan pertumbuhanusaha; (2) Karakterisitik perusahaan, dan dampak kebijakan sosial dan ekonomi mempunyai pengaruh langsung yang negatif terhadap strategi bisnis; dan (3) Strategi bisnis mempunyai pengaruh langsung, positif, dan signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan beberapa literatur yang telah disarikan dan berdasarkan studi empiris sebelumya, maka penelitian ini difokuskan pada menguji keterkaitan antara faktor-faktor eksternal dan internal terhadap kapabilitas inovasi pengelola usaha mikro dan kecil (UMK) yang dikelola kaum perempuan dan pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan di Depok dan Bogor. Kerangka Penelitian dan Hipotesis Aspek Riset Pasar Tenaga Kerja
Faktor Internal
Riset & P’bangan Aspek Penjualan
Teknologi Produksi Kapabilitas Inovasi UKM Perempuan
Kinerja UKM Perempuan
Dukungan Prmodalan Hubungan Kerjasama
Pangsa Pasar P’tmbuhan Laba
Faktor Eksternal
P’bangan Produk
SDM Komunikasi Eksernal
Gambar 1. Kerangka Penelitian Hypothesis Berdasarkan kajian literature dan skema kerangka pikir penelitian di atas, maka dirumuskan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 :
Faktor-faktor eksternal mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap faktor-faktor internal Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang dikelola perempuan.
H1 :
Faktor-faktor eksternal baik secara langsung maupun secara total mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kapabilitas inovasi pengusaha Kecil dan Mikro.
H1 :
Faktor-faktor internal mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap kapabilitas inovasi pengusaha Kecil dan Mikro (UKM). 278
H1 :
Kapabilitas inovasi pengusaha Kecil dan Mikro (UKM) akan berpengaruh terhadap kinerja usaha mereka.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kota Depok dan Bogor Provinsi Jawa-Barat. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri atas variabel eksogen, dan variabel endogen. Variabel eksogen yaitu faktor-faktor eksternal (X1) yang dibentuk oleh beberapa sub variabel yakni Dukungan Modal Ekstenal (DM) dengan 4 indikator; Kerjasama Eksternal (HK) dengan 5 indikator, dan Pengembangan Produk (PP) dengan 3indikator. Variabel eksogen lainnya adalah faktor-faktor Internal(X2) yang dibentuk oleh beberapa sub variabel yakni Riset Pasar (RP) dengan 4 indikator; Tenaga kerja (TK) dengan 5 indikator; dan Teknologi Produksi dengan 3 indikator. Variabel Endogen1 yaitu kapabilitas inovasi (Y1) yang terdiri dari 3 sub variabel yakni Kapabilitas Riset dan Pengembangan (KRP) dengan 3 indikator; Kapabilitas SDM dengan 7 indikator dan Kapabilitas Komunikasi Eksternal (KKE) dengan 4 indikator. Variabel Endogen2 yaitu Kinerja Usaha (Y2) terdiri dari 3 sub variabel yakni Pertumbuhan Penjualan (PPJ) dengan 2 indikator, Pangsa Pasar (PPS) dengan 2 indikator dan Laba Usaha (PLU) dengan 2 indikator. Pengukuran variabel penelitian berdasarkan pada persepsi atau tanggapan responden terhadap seluruh indikator variabel yang telah dikonstuksi pada model (Sugiyono 2003). Jawaban responden terhadap setiap pernyataan diberi skoring menurut Skala Likert, yakni dengan skor 1 untuk nilai paling terendah dan skor 5 untuk nilai paling tinggi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang tercatat pada Dinas Koperasi dan UKM kota Depok dan Bogor dari masing-masing kecamatan. Adapun jumlah UMK di Kota Depok = 15.067 unit; dan Kota dan Kab Bogor unit (Dinas Koperasi dan UKM Depok 2011). Dengan asumsi bahwa karakteristik populasi relatif homogen, maka penarikan sampel penelitian menggunakan teknik purposive random sampel (purposive random sampling). Responden yang dijadikan sampel adalah pemilik, pengelola, pemilik dan pengelola UKM. Jumlah sampel yang dijadikan responden sebanyak 120 pengusaha dengan proporsi yang sama, yakni masing-masing 60 responden di Kota Depok dan 60 responden di wilayah Bogor. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan pearson correlation, dimana suatu indicator/item dinayatakan valid apabila nilai r kritis>0,3. (Hair et.al, 1998). Pengujian reliabilitas menggunakan teknik alpha cronbach, dimana suatu konstruk atau variable dinyatakan handal apabila memiliki nilai alpha cronbach> 0,6. (Zeithaml, et al. 1996). Berdasarkan hasil-hasil pengujian instrumen penelitian, disimpulkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliable. Semua ini bisa dilihat dari hasil alpha cronbach setiap variabel yang lebih besar dari 0,60 dan total correlation semua indikator yang lebih besar 0,30. Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan dua model dengan teknik analisa data terdiri dari: 1) analisa deskriptif; dan Structural Equation Model (SEM). Dalam penelitian ini pengolahan datanya mengunggunakan software Amos versi 8,0 dan SPSS versi 16.0.
279
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil ahir pengujian, maka model penelitian dinyatakan valid atau diterima dan memperhatikan loading factor serta probabilitas dari masing-masing variabel yang digunakan, sebagaimana disajikan dalam tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan variabel-variabel yang diuji adalah signifikan. Tabel 6: Loading Factor,Critical Ratio dan Probabilitas Hubungan Kausal antara Faktor-faktor Eksternal, Faktor-Faktor Internal, Kapabilitas dengan Kinerja UKM. Variabel Kpbilitas Inovasi Faktor Internal Kpbilitas Inovasi Faktor Eksternal Kinerja UKM Faktor Internal Kinerja UKM Faktor Eksternal Kinerja UKM Kapabilitas Inovasi Sumber: Data hasil pengujian
Loading Faktor 0.869 0.209 0.113 0.371 0.633
CR
P
Keterangan
2.097 2.871 2.089 2.798 3.788
*** *** 0.007 0.005 0.005
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Pada data tabel hasil pengujian diatas, berbagai hubungan kausal yang terjadi antar variabel, nampak semua memiliki hubungan kausal yang signifikan karena nilai probabilitas (P) ≤ 0,000 dan Critical Value (CR) ≥ 1,96. Ini mengandung arti bahwa riset terhadap pasar, pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh pemilik maupun karyawan di setiap UKM dan teknologi dalam produksi memiliki kontribusi terhadap kapabilitas pengelolaan UKM. Selanjutnya dukungan modal, hubungan kerjasama eksternal dan pengembangan produk juga berkontribusi positif meskipun pengaruhnya tidak sebesar pada faktor internal. Kapabilitas inovasi yang dipengaruhi oleh faktor inetrnal dan ekasternal secara signifikan berpengaruh kepada kinerja UKM perempuan dengan loading factor sebesar (0.633). Berdasarkan nilai Critical Ratio dan Probabilitas yang dihasilkan dari hasil pengujian pada SEM, nampak bahwa faktor-faktor eksternal yang terdiri dari dukungan modal dari lembaga keuangan dan pemerintah, hubungan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan UKM dan teknologi produksi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kapabilitas pengusaha UKM perempuan. Hal ini bisa dilihat dari nilai CR yang lebih besar dari CR minimal yang disyaratkan yaitu sebesar 1,96 (2,871> 1,96), serta nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai α = 0,05 (0,000<0,05). Nilai loading factor menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal yang terdiri aspek dukungan modal, hubungan kerjasama dengan pihak terkait dan aspek pengembangan produk diluar memiliki pengaruh positif terhadap kapabilitas inovasi pengelola UKM. Kemudian faktor eksternal yang terdiri dari dukungan modal dari lembaga keuangan dan pemerintah, hubungan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan UKM dan teknologi produksi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro dan kecil. Hal ini bisa dilihat dari nilai CR yang jauh lebih besar dari CR minimal yang disyaratkan sebesar 1,96 (2,798>1,96) serta probabilitasnya lebih kecil daripada α = 0,05 (0,005<0,05). Nilai loading factor menunjukkan bahwa faktor-faktor eksternal yang terdiri atas
280
aspek dukungan modal, aspek hubungan kerjasama dengan pihak luar dan pengembangan produk mempunyai pengaruh terhadap kinerja usaha kecil dan mikro dengan kontribusi sebesar 0,371 atau 13,76%. Faktor-faktor internal yang terdiri atas aspek riset pasar, sumber daya manusia dan teknologi produksi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kapabilitas pengelola usaha kecil dan mikro. Hal ini bisa dilihat dari nilai CR yang lebih besar dari CR minimal yang disyaratkan yaitu sebesar 1,96 (2,097>1,96) serta probabilitas yang lebih kecil dari α = 0.05 (0,000<0,05). Nilai loading factor menunjukkan bahwa faktorfaktor internal yang terdiri atas aspek riset pasar, sumber daya manusia dan teknologi produksi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kapabilitas inovasi usaha mikro dan kecil yang dikelola perempuan dengan kontribusi sebesar 0,869 atau 75,5 %. Selanjutnya faktor internal ini memiliki pengruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha mikro dan kecil. Ini bisa dilihat dari nilai CR yang jauh lebih besar dari CR minimal yang disyaratkan yaitu sebesar 1,96 (3.788>1,96) serta probabilitasnya lebih kecil dari α = 0.05 (0,005<0,05). Nilai loading factor menunjukkan bahwa faktor-faktor internal yang terdiri atas aspek riset pasar, sumber daya manusia dan teknologi produksi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja usaha mikro dan kecil yang dikelola perempuan dengan kontribusi sebesar 0,633 atau 40,06 %. Hasil penelitian ini konsisten dengan Mc Commick et.al (1997); Crijns dan Ooghi (2000); Wisardja (2000) yang menyatakan bahwa setiap tahap pertumbuhan perusahaan merupakan hasil dari dua lingkungan dimana perusahaan melakukan bisnisnya, yaitu lingkungan internal dan eksternal. Berkaitan dengan aspek lingkungan, Wilkinson (2002) dan Maupa (2004) menyatakan bahwa usaha kecil dan mikro akan tumbuh bilamana lingkungan aturan/kebijakan mendukung, lingkungan makro ekonomi dikelola dengan baik, stabil dan dapat diprediksi; informasi yang dapat dipercaya dan mudah diakses, dan lingkungan sosial mendorong dan menghargai keberhasilan usaha tersebut. Adapun model persamaan yang dihasilkan dari pengujian data adalah sebagai berikut. Persamaan Struktural 1: Kapabilitas Inovasi = 0,302 * Faktor Internal + 5,689 * Faktor Eksternal
Persamaan Struktural 2: Kinerja = 2.009 * Kapabilitas Inovasi + 1,457 * Faktor Internal + 12,616 * Faktor Eksternal
Pengujian Hipotesis Pada bagian ini akan dilakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian dilakukan terhadap empat hipotesis yang diajukan dalam metodologi penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan nilai tvalue dengan tingkat signifikansi 0,05. Nilai t-valuedalam program AMOS 18.00 merupakan nilai Critical Ratio (C.R.) pada Regression Weight (Group number 1 – Default Model) dari fit-model. Apabila nilai Critical Ratio (C.R.) ≥ 1,96 atau nilai probabilitas P ≤ 0,05 maka H 0 ditolak (Hipotesis penelitian diterima). Nilai Regression Weight: (Group number 1 – Default model) hasil pengolahan oleh AMOS terhadap full-model tampak pada tabel berikut ini:
281
Tabel 7: Regression Weight (Group number 1-Default model)
Variabel Faktor Internal Faktor Eksternal Kpbilitas Inovasi Faktor Internal Kpbilitas Inovasi Faktor Eksternal Kinerja UKM Faktor Internal Kinerja UKM Faktor Eksternal Kinerja UKM Kapabilitas Inovasi Sumber: Data hasil pengolahan
Estimate S.E. 0.048 0.869 0.209 0.113 0.371 0.633
.055 .275 .534 .721 .702 .812
CR
P
0.877 2.097 2.871 2.089 2.798 3.788
0.381 *** *** 0.007 0.005 0.005
Label
Tabel 7 di atas dijadikan sebagai acuan utama untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika t-valueatau Critical Ratio (C.R.) ≥ 1,96 atau nilai P ≤ 0,05. Adapun hasil pengujian terhadap seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis 1 H0
:
Faktor-faktor eksternal tidak berpengaruh terhadap faktor-faktor internal pada UKM perempuan.
H1
:
Faktor-faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap faktor-faktor internal UKM perempuan.
Kesimpulan : Karena nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.)sebesar 0.877≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,381 ≥ 0,05 maka H0 diterima, yang berarti bahwa faktor eksternal tidak berpengaruh terhadap faktor internal dari UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor.
2. Pengujian Hipotesis 2 H0
:
Faktor-faktor internal tidak berpengaruh terhadap kapabilitas inovasi pada pelaku UKM perempuan.
H1
:
Faktor-faktor internal berpengaruh signifikan terhadap kapabilitas inovasi pada pelaku UKM perempuan.
Kesimpulan : Karena nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 2.097 ≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,000 ≤ 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa faktor internal berpengaruh secara signifikan terhadap faktor kapabilitas inovasi para pelaku UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor.
3. Pengujian Hipotesis 3 H0
:
Faktor-faktor eksternal tidak berpengaruh signifikan terhadap kapabilitas inovasi pada pelaku UKM perempuan.
H1
:
Faktor-faktor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap kapabilitas inovasi pada para pelaku UKM perempuan.
Kesimpulan : Karena nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 2.871≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,000 ≤ 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa faktor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap faktor kapabilitas inovasi para pelaku UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor.
4. Pengujian Hipotesis 4 H0
:
Faktor-faktor kapabilitas inovasitidak berpengaruh terhadap kinerja usaha pada pelaku UKM perempuan. 282
H1
:
Faktor-faktor kapabilitas inovasi berpengaruh terhadap kinerja usaha pada para pelaku UKM perempuan.
Kesimpulan : Karena nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 3.788 ≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,005 ≤ 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa faktor kapabilitas inovasi berpengaruh secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistik terhadap pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya,maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari dukungan modal, hubungan kerjasama dengan pihak eksternal dan pengembangan teknologi produksi tidak memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor internal UKM perempuan yang terdiri dari aspek riset pasar dan pengembangan produk, pengembangan SDM perusahaan dan teknologi produksi. Kesimpulan tersebut berdasarkan nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 0.877≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,381 ≥ 0,05.Artinya bahwa faktor eksternal yang terdiri dari aspek dukungan modal usaha, hubungan kerjasama dengan pihak eksternal dan pengembangan produk tidak memberikan pengaruh terhadap faktor internal (riset pasar, keahlian tenaga kerja dan teknologi produksi) dari UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor. 2. Faktor-faktor
internal
berpengaruh
signifikan
terhadap
kapabilitas
inovasi
pada
pelaku
UKM
perempuan.Kesimpulan tersebut berdasarkan kepada nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 2.097 ≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,000 ≤ 0,05. Artinya bahwa faktor internal yang terdiri dari aspek riset terhadap pasar, aspek SDM perusahaan dan teknologi dalam produksi berpengaruh secara signifikan terhadap kapabilitas inovasi yaitu berupa kemampuan para pelaku UKM yang dikelola oleh kaum perempuan dalam melakukan riset pasar dan pengembangan produk, kemampuan dalam mengembangkan SDM yang mereka miliki dan kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pembeli, supplier, asosiasi dan berbagai pihak eksternal yang terkait dengan kemajuan usaha mereka. 3. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari aspek dukungan modal usaha, hubungan kerjasama dengan pihak eksternal dan pengembangan produk berpengaruh secara signifikan terhadap kapabilitas inovasi pada para pelaku UKM perempuan yang terdiri dari aspek kemampuan melakukan riset pasar dan pengembangan produk, kemampuan dalam mengembangkan SDM yang mereka miliki dan kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pembeli, supplier, asosiasi dan berbagai pihak eksternal yang terkait dengan kemajuan usaha mereka. Kesimpulan tersebut berdasarkan kepada nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 2.871 ≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,000 ≤ 0,05; maka H 0 ditolak, yang berarti bahwa faktor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap faktor kapabilitas inovasi para pelaku UKM perempuan.
283
4. Faktor-faktor kapabilitas inovasi seperti interaksi dan komunikasi dengan lingkungan ekternal merupakan bentuk interaksi dan komunikasi perusahaan dengan konsumen, supplier, pesaing, institusi R&D eksternal dan Asosiasi Industri berpengaruh terhadap kinerja usaha pada para pelaku UKM perempuan. Kesimpulan tersebut berdasarkanpada nilai t-value atau Critical Ratio (C.R.) sebesar 3.788 ≤ 1,96 atau nilai P sebesar 0,005 ≤ 0,05; maka H0 ditolak, yang berarti bahwa faktor kapabilitas inovasi berpengaruh secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja UKM yang dikelola oleh kaum perempuan di wilayah kota Depok dan Bogor.
SARAN Berdasarkan kajian sebelumnya yang telah disarikan pada bagian simpulan, maka dapat dikemukakan beberapa saran baik untuk kepentingan prktis maupun saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebagai berikut: 1) Pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang dikelola kaum perempuan harus tetap konsisten mengembangkan kemampuan dalam riset pasar dan pengembangan produk, mengembangkan kemampuan SDM yang mereka miliki dan mengembangkan teknologi produksi. Aspek-aspek tersebut berpengaruh positif terhadap peningkatan kapabilitas inovasi pelaku UMK dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang mereka jalankan. 2) Pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang dikelola kaum perempuan di kota Depok dan Bogor harus terus menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal seperti lembaga keuangan bank ataupun non bank, asosiasi industri, universitas, dinas terkait dan pemerintah daerah. Selain itu hubungan baik dengan konsumen, supplier dan berbagai pihak terkait yang sudah terjalin baik selama ini harus terus dijaga dan bahkan ditingkatkan. Aspek-aspek tersebut diatas, sangat mendukung terhadap kemampuan inovasi pelaku UMK dalam mengembangkan kegiatan usaha mereka dan pada akhirnya berpengaruh positif pada peningkatan kinerja usaha UMK. 3) Peraturan-peraturan dan regulasi yang dibuat oleh pemerintah hendaknya diarahkan pada kebijakan yang pro bisnis usaha mikro dan kecil (UMK). Fasilitas dan mediasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam memberikan berbagai kemudahan pada pengusaha hendaknya lebih difokuskan pada kemudahan akses sumber pembiayaan/ permodalan; pelatihan teknis dan manajerial, kemudahan perizinan, ketersediaan sentra/lokasi usaha dan informasi pasar.
UCAPAN TERIMAKASIH Terselenggaranya penelitian ini tidak lepas dari peran institusi yang sudah memfasilitasi berbagai skim penelitian termasuk skim Hibah Penelitian yang bersumber dana BOPTN. Oleh karenanya dalam hal ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang telah mendanai penelitian ini dan juga kepada P3M yang memfasilitasi kegiatan penelitian ini.
284
DAFTAR PUSTAKA Arifah, Amalia, Dista& Indriastuti, Maya. (2012). Peningkatan Kinerja UKM Dengan Mengelola Intellelectual Capital dan Inovasi. Proceeding of Conference In Business Accounting and Management (CBAM) Unissula Vol 1, 1 Desember 2012. Deputi Bidang Kajian Sumber daya UMKM. (2006). Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM No 2 tahun 1, 2006. Indiarti, Nurul & Langenberg, Maria. (2004). Factor Affecting Business Success among SMEs: Empirical Evidences From Indonesia. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan (PPEEP). (2012). Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perllindungan Anak Republik Indonesia. [2] Tyas, Listiani & Korawijayanti, Lardin (2009), Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Keberdayaan Perempuan DI Jawa Tengah, Jurnal Ragam Vol 9 No 2 Agustus 2009 166 – 182. L Mathis, Robert & H Jackson, John. ( 2001). Management Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mansyur, Agus. (2008). Key Succes Faktor Perempuan Dalam Mengelola dan Mengembangkan UKM, Proceeding Seminar Nasional Teknoin 2008, Bidang Teknik Industri. Maupa, Haris. (2004). Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Usaha Kecil di Sulawesi Selatan. Desertasi Program Pascasarjana Unhas. McCormick, D., M.N. Kinyanjui and G.Ongile. (1997). Growth and Barriers to Growth Among Nairobi’s Small and Medium Size Garment Producers. World Dev.,Vol. 25, No.7, pp. 1095-1110. Mujib, Fatkhul. (2010). Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Kinerja UKM, Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro. Muller, Claudia. (2006). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perempuan Pengusaha Dalam Mendirikan dan Mengembangkan Usaha Di NAD, www.ilo.org/pn blns.un.or.id/ilo. Prabu, Anwar & Mangkunegara. (2011). Management Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung PT Remaja Resda Kary. Pramono, Rachmadi V. (2001). Organisasi Pembelajar Bagi Usaha Kecil dan Menengah: Permasalahan Dan Peluang, Jurnal Administrasi dan Bisnis Vol 1 No 1 Juli-September 2001 ,Universitas Katolik Atmajaya. Pristiana, Uli & Kusumaningtyas & Mujanah, Siti. (2009). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Wanita Berwirausaha Di Surabaya, Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis Vol 9 No 1 Maret 2009. Rahayu, Sri, Ninik. (2007). Profil Akses Dan Kontrol Perempuan Pelaku Usaha Mikro Di Bantul Terhadap Berbagai Sumber Daya Produktif, FE UII Oktober 2007. Rivai, Veithzal. (2009). Manajemen Sumber Daya Insani. Jakarta: PT Raja Grafindo. Samir, Alfin & Larso, Dwi (2011), Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja UKM di Kota Bandung, Jurnal Manajemen Teknologi, Vol 10 Nov 2011. Sri Lestari Harsosumarto. (2007). Koperasi dan Pemberdayaan Perempuan,Kasubid Evaluasi dan Pelaporan serta Peneliti Muda Bidang Perkoperasian, Deputi Bidang Pengkajian SumberdayaUMKM. Supriyadi, Dedy. (2010). Meningkatkan Daya Saing Produk UKM Melalui Perbaikan Mutu Produk, Jurnal Tri Darma Febuari 2010. Tambunan, Tulus. (2012). Wanita Pengusaha di UMKM di Indonesia, Motivasi Dan Kendala, LPFE Trisakti University. Wisarja. I. Wayan. (2000). Analisis Lingkungan Industri Kerajinan Ukiran Kayu di Kabupaten Gianyar Propinsi Bali. Malang: Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang.
285