Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
MODEL PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL PADA LEMBAGA KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Saifudin† 1dan Lattifah Noer Hidayah2 Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) Jalan Soekarno Hatta Semarang 50196 Telp.+6224-6702757 Email:
[email protected]
Abstrak Intellectual capital menjadi modal penting bagi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tingkat pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menguji hubungan antara pengungkapan intellectual capital sebagai variabel dependen dan konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan tipe auditor sebagai variabel independen. Penelitian dilakukan dengan metode data sekunder yang berasal dari data laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Sampel penelitian adalah 62 perusahaan perbankan, finance, dan asuransi yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat rata-rata pengungkapan intellectual capital hanya sebesar 51,10%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Sedangkan konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, umur perusahaan dan tipe auditor tidak berpengaruh signifikan pengungkapan intellectual capital. Kata Kunci : pengungkapan intellectual capital, konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan tipe auditor.
Abstract Intellectual capital become an important capital for the company in developing its business. This study aimed to test the level of intellectual capital disclosure in annual reports of listed companies in Indonesian Stock Exchange (IDX). This study examines the relationship between intellectual capital disclosure as the dependent variable and the ownership concentration, leverage, independent commissioners, company size, company age, and type of auditor as the independent variables. The research was conducted using secondary data from company financial report and annual report are listed in the IDX in 2013. The research samples were 62 banking, finance, and insurance
Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
companies which have been selected using purposive sampling method. The analysis method used was multiple linear regression. The results show that the average level of intellectual capital disclosure is only 51,10%. The results also show that the company size has an effect and significant on intellectual capital disclosure. Mean while average, ownership concentration, leverage, independent commissioners, company age, and type of auditor have no effect on intellectual capital disclosure. Keywords : intellectual capital disclosure, ownership concentration, leverage, independent commissioners, company size, company age, and type of auditor
1. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah mensiratkan bahwa kompetisi berjalan sangat ketat. Yang mana dalam dunia bisnis, pengetahuan untuk memanfaatkan sumber daya dengan efisien adalah sebuah kebutuhan dan dapat digunakan sebagai strategi untuk bersaing (Meizaroh dan Lucyanda, 2012). Ditambahkan pula oleh, Suwarjuwono dan Kadir (2003) dalam Marisanti dan Kiswara (2012) menyatakan bahwa agar dapat terus bertahan dengan cepat perusahaanperusahaan mengubah dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor-based business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), dengan karakteristik utama ilmu pengetahuan. Yuniasih, dkk (2011) menyatakan bahwa transparansi informasi yang diungkapkan dalam pengungkapan wajib tidak cukup menggambarkan kondisi perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan pengungkapan sukarela untuk mempengaruhi pasar. Salah satu informasi yang termasuk dalam pengungkapan sukarela yaitu tentang modal intelektual (intellectual capital). Menurut Mavridis (2005) dalam Artinah (2013), intellectual capital adalah suatu aset tidak berwujud dengan kemampuan memberi nilai kepada perusahaan dan masyarakat meliputi paten, hak atas kekayaan intelektual, hak cipta dan waralaba. Dalam kenyataannya semenjak pemerintah menegaskan peraturan mengenai Seminar
and call for
paper
perlakuan dan pengungkapan intellectual capital yang dituangkan dalam IAS 38 atau PSAK pasal 19, ternyata sampai saat ini masih terdapat keterbatasan atas kesadaran dari pemangku kepentingan mengenai pentingnya pelaporan intellectual capital. Hal ini terlihat dari sedikitnya perusahaan yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melakukan pengungkapan intellectual capital (Zulkarnaen dan Mahmud, 2013). Pengungkapan intellectual capital menjadi tantangan bagi setiap perusahaan untuk dapat mengelola modal intelektualnya dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan perusahaan agar tetap bertahan di dalam dunia perekonomian saat ini dan di masa datang, mengingat ketatnya persaingan yang ada. Ada beberapa alasan yang mendukung penelitian tentang pengungkapan modal intelektual menarik untuk dilakukan, antara lain karena pemerintah akan memperbesar insentif pajak bagi perusahaan yang mau melakukan penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) di Indonesia. Dengan semakinmeningkatnya aktivitas R&D diharapkan dapat memacu perkembangan industri di berbagai sektor dan meningkatkan perhatian perusahaan terhadap pentingnya intellectual capital dan pengungkapannya. Alasan yang lain didasarkan pada survey global yang dilakukan oleh Taylor and Associates padatahun 1998. Hasil
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
survey tersebut menunjukkan bahwa ternyata isu-isu tentang intellectual capital disclosure merupakan salah satu dari 10 jenis informasi yang dibutuhkan user. Namun, pada kenyataannya tipe informasi yang dipertimbangkan oleh investor tersebut tidak diungkapkan sehingga menyebabkan terjadinya“information gap” (Bozzolan et al, 2006 dalam Nugroho, 2012). Selanjutnya Nugroho (2012) menyatakan bahwa banyaknya pengungkapan wajib yang disyaratkan oleh profesi akuntansi hanya berkaitan dengan physical capital. Sedangkan hal yang juga mempengaruhi pengambilan keputusan investasi oleh perusahaan adalah mengenai intellectual capital. Hal ini menimbulkan kesenjangan informasi terkait pengambilan keputusan investasi. Alasan yang terakhir yakni Indonesia segera memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN(ASEAN Economic Community) pada tahun 2015 yang merupakan salah satu pilar dalam ASEAN Community. Namun dunia bisnis di Indonesia kurang memiliki keunggulan kompetitif yang menyebabkan rendahnya daya saing dan kurangnya kemampuan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Dalam hal ini peran intellectual capital dan pengungkapannya menjadi sangat penting mengingat ketatnya persaingan yang akan dihadapi. Banyak peneliti yang meneliti tentang hubungan variabel independen dengan variabel dependen pengungkapan intellectual capital. Menurut penelitian terdahulu terdapat hasil yang berbeda-beda antara hubungan variabel independen dengan variabel dependen pengungkapan intellectual capital. Dalam penelitian Rahim, et al (2011), leverage, ukuran perusahaan, dan tipe auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Begitu pula dengan penelitian Nugroho (2012) yang menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris
Seminar
and call for
paper
independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan tipe auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Namun, dalam penelitian Ferreira, et al (2012), ukuran perusahaan dan tipe auditor berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Dalam penelitian Artinah (2013) juga menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Penelitian ini ingin menguji kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital dalam annual report. Variabel independen terdiri atas konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan tipe auditor.
2. Landasan Teori Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Singhvi dan Desai (1971) dalam Widowati (2011) mengemukakan alasan mengapa distribusi kepemilikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pengungkapan di dalam laporan tahunan. Pertama, perusahaan dengan jumlah stockholders yang besar cenderung untk menjadi perhatian publik, oleh karena tekanan dari stockholders dan analis maka pengungkapan dilakukan dengan lebih baik. Kedua, perusahaan dengan jumlah stockholders yang besar mungkin mengungkapkan informasi lebih besar untuk meminimalisasi tekanan yang besar oleh regulatory agencies. Ketiga, untuk memenuhi permintaan marketibilitas pada sekuritas perusahaan maka perusahaan dengan jumlah stockholders yang besar cenderung untuk lebih banyak mengungkapkan informasi. Keempat,
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
dengan jumlah stockholders yang semakin meningkat, manajer perusahaan semakin sadar untuk lebih banyak mengungkapkan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial. Penelitian yang dilakukan Artinah (2013) menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi kepemilikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis pertama adalah sebagai berikut : H1 : Terdapat pengaruh signifikan konsentrasi kepemilikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kinerja perusahaan oleh karena itu perusahaan berusaha mengungkapkan secara sukarela modal intelektual yang dimilikinya untuk mengurangi kekhawatiran investor atas investasi yang ditanamkan serta sebagai pertanggungjawaban manajer dalam pengelolaan perusahaan. Hasil penelitian White, et al(2007) dalam Rahim, et al (2011) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis kedua adalah sebagai berikut : H2 : Terdapat pengaruh signifikan leverage terhadap pengungkapan intellectual capital. Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Brickley dan James (1987) dalam Yuniasih, dkk (2011) menyatakan bahwa selain berperan dalam aktivitas pengawasan, keberadaan outside directors akan membantu manajemen menyusun strategi bisnis dengan keahlian dan pengetahuan mengenai teknologi dan pasar yang dimiliki oleh mereka. Salah satu bentuk perlindungan yang dapat dilakukan komisaris independen adalah dengan melakukan pengungkapan Seminar
and call for
paper
yang lebih luas. Hasil penelitian Cerbioni dan Parbonetti (2007) dalam Yuniasih, dkk (2011) menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis ketiga adalah sebagai berikut : H3 : Terdapat pengaruh signifikan komisaris independen terhadap pengungkapan intellectual capital. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Purnomosidhi (2005) dalam Artinah (2013) menyatakan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki banyak unit usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang. Tingkat pengungkapan informasi yang tinggi akan mengarahkan investor untuk merevisi penilaian mereka terhadap harga saham perusahaan dan meningkatkan likuiditas sahamnya. Hasil penelitian Lina (2013) dan Artinah (2013) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis keempat sebagai berikut : H4 : Terdapat pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital. Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Wallace et al. (1994) dan Li et al. (2008) dalam Meizaroh dan Lucyanda (2012) mengungkapkan bahwa semakin panjang umur perusahaan akan memberikan pengungkapan informasi yang lebih luas dibanding perusahaan lain yang umurnya lebih pendek dengan alasan perusahaan tersebut memiliki pengalaman lebih dalam pengungkapan laporan tahunan. Hasil penelitian Lina (2013) menunjukkan bahwa
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis kelima adalah sebagai berikut : H5 : Terdapat pengaruh signifikan umur perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital. Pengaruh Tipe AuditorTerhadap Pengungkapan Intellectual Capital Auditor Big Four cenderung menginginkan kualitas pengungkapan yang lebih tinggi dalam annual report perusahaan klien untuk melakukan lebih banyak pengungkapan (Wallace dan Naser, 1995 dalam Setiono dan Rudiawarni, 2012). Hasil penelitian Ferreira, et al (2012) menunjukkan bahwa tipe auditor berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital.Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis keenam adalah sebagai berikut : H6 : Terdapat pengaruh signifikan tipe auditor terhadap pengungkapan intellectual capital. Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan, finance, dan asuransi yang terdaftar di BEI pada tahun 2013 karena merupakan bagian dari industri jasa keuangan yang bersifat knowledge intensive karena aktivitasnya lebih banyak memanfaatkan intellectual capital dibandingkan industri manufaktur yang lebih banyak menggunakan aset fisik dan periode tersebut digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini karena dianggap telah mewakili kondisi akhir keuangan perusahaan sebelum penelitian dilakukan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: (1) perusahaan perbankan, finance dan asuransi yang terdaftar di BEI untuk tahun 2013 yang dapat diakses saat pengumpulan data dilakukan; (2) mempublikasikan laporan tahunan (annual report) lengkap selama tahun 2013. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan data dokumentasi. Data dokumentasi yang diperoleh dari data-data sekunder yang meliputi laporan keuangan, annual report, dan informasi perusahaan atau berbagai artikel dan jurnal. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah analisis regresi berganda. Model regresi yang digunakan yaitu: Y = α + b1X1 +b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Keterangan:
3. Metodologi Penelitian
Y Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
: Pengungkapan IC
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Seminar
α
: Nilai konstanta
X4
: Ukuran perusahaan
b1, b2, dst
: Koefisien regresi
X5
: Umur perusahaan
X1
: Konsentrasi kepemilikan
X6
: Tipe auditor
X2
: Leverage
e
: Error
X3
: Komisaris independen
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Tabel 1 Definisi Operasional Variabel Nama Variabel Pengungkapan Intellectual Capital
Definisi Variabel Pengungkapan modal intelektual yang dilakukan perusahaan.
Konsentrasi Kepemilikan
Indikator Score = (Σdi / M) x 100% di : pengungkapan intellectual capital oleh perusahaan M : jumlah item yang diukur Persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki oleh pemegang saham tertinggi perusahaan Leverage = Total Hutang / Total Aset
Sejumlah saham perusahaan yang tersebar dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Leverage Pengukur besarnya aset yang dibiayai dengan hutang. Komisaris Anggota dewan komisaris Persentase pembagian Independen yang tidak terafiliasi jumlah komisaris dengan direksi, anggota independen dengan jumlah dewan komisaris lainnya komisaris yang ada pada dan pemegang saham perusahaan. pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya. Ukuran Gambaran besar kecilnya Total aset yang dimiliki Perusahaan perusahaan yang perusahaan ditunjukkan dengan nilai total aset. Umur Perusahaan Awal perusahaan Tanggal mulai beroperasi hingga beroperasinya perusahaan perusahaan tersebut dapat sampai dengan tanggal 31 mempertahankan Desember 2013 (dalam eksistensinya dalam dunia hitungan tahun) bisnis. Tipe Auditor Kantor audit yang Big Four = 1 mengaudit perusahaan Non Big Four = 0 sampel. Sumber : Dari beberapa jurnal penelitian ilmiah,diolah,2015
Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
4. Hasil dan Pembahasan Statistik Deskriptif Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Pengungkapan Intellectual 62 .08 Capital Konsentrasi Kepemilikan 62 16.70 Leverage 62 .01 Komisaris Independen 62 20.00 Ukuran Perusahaan 62 24.57 Umur Perusahaan 62 8.00 Tipe Auditor 62 0 Valid N (listwise) 62 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014.
Mean
Std. Deviation
.76
.5110
.15320
100.00 .93 100.00 34.23 118.00 1
54.9402 .7715 52.9134 29.8907 41.1774 .55
22.71039 .18242 14.11335 2.13551 23.49574 .502
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tipe Auditor Frequency Percent
Cumulative Percent
Valid Non Big Four
28
45.2
45.2
45.2
Big Four
34
54.8
54.8
100.0
Total 62 100.0 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014.
100.0
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah unit analisis dalam penelitian (N) adalah 62. Variabel pengungkapan intellectual capital dari sampel perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 0,08 yang diperoleh PT Capitalinc Investment Tbk. Nilai maksimum sebesar 0,76 diperoleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Rata-rata untuk variabel pengungkapan intellectual capital
Seminar
Valid Percent
and call for
paper
sebesar 0,5110.Variabel konsentrasi kepemilikan memiliki nilai minimum sebesar 16,70 yang diperoleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Nilai maksimum sebesar 100,00 diperoleh PT Bank Mutiara Tbk. Rata-rata untuk variabel konsentrasi kepemilikan sebesar 54,9402. Variabel leverage memiliki nilai minimum sebesar 0,01 yang diperoleh PT Danasupra
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Erapacific Tbk. Nilai maksimum sebesar 0,93 diperoleh PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. Rata-rata untuk variabel leverage sebesar 0,7715. Variabel komisaris independen memiliki nilai minimum sebesar 20,00 yang diperoleh PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. Nilai maksimum sebesar 100,00 diperoleh PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Rata-rata untuk variabel komisaris independen sebesar 52,9134. Variabel ukuran perusahaaan memiliki nilai minimum sebesar 24,57 yang diperoleh PT Danasupra Erapacific Tbk dengan total aset sebesar Rp 46.701.674.122. Nilai maksimum sebesar 34,23 diperoleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan total aset sebesar Rp 733.099.762.000.000. Rata-rata untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 29,8907. Variabel umur perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 8,00 yang diperoleh PT Indomobil Multi Jasa Tbk. Nilai maksimum sebesar 118,00 diperoleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Rata-rata untuk variabel umur perusahaan sebesar 41,1774. Variabel tipe auditor memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Rata-rata untuk variabel tipe auditor sebesar 0,55, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel lebih banyak menggunakan KAP yang termasuk dalam kategori Big Four. Perusahaan yang menggunakan KAP Big Four sebanyak 34 sampel atau 54,8 persen, sedangkan perusahaan yang tidak menggunakan KAP Big Four sebanyak 28 sampel atau 45,2 persen.
Seminar
and call for
paper
Uji Asumsi Klasik Gambar 1 Uji Normalitas Grafik
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014. Dari tampilan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Tabel 4 Uji Normalitas Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
62 .0000000 .10492269 .087 .081 -.087 .686 .734
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014. Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,686 dengan tingkat signifikansi jauh di atas 0,05, yaitu 0,734. Dengan kata lain bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan, berarti residual terdistribusi secara normal. Tabel 5 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 persen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Tabel 6
VIF Uji Autokorelasi
Konsentrasi Kepemilikan
.805
1.242
Leverage
.581
1.721
Komisaris Independen
.833 Model 1.200 R
Model Summaryb R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.531 1 1.884 .729a .531 .480 .11050 1.90 a. Predictors: Umur Perusahaan .793 1.261(Constant), Tipe Auditor, Komisaris Independen, Umur Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan, Leverage, Ukuran Perusahaan Tipe Auditor .646 1.549 b. Dependent Variable: Pengungkapan Intellectual Capital a. Dependent Variable: Pengungkapan Intellectual Sumber : Data sekunder yang diolah, Capital 2014. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014. Ukuran Perusahaan
Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Nilai DWhitung sebesar 1,909 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel 62 dan jumlah variabel independen 6. Oleh karena nilai DWhitung lebih besar daripada batas atas 1,8066 dan lebih kecil daripada 4 – du = 4 – 1,8066 = 2,1934, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif dalam model. Tabel 7 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
(Constant)
.188
.141
Konsentrasi Kepemilikan
.001
.000
-.041
.061
.000
.001
-.002
.005
.000
.000
Leverage Komisaris Independen Ukuran Perusahaan Umur Perusahaan
Std. Error
paper
Uji Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
1
-.695
.235
Konsentrasi Kepemilikan
.001
.001
Leverage
.150
.102
Komisaris Independen Sig.
.001
.001
Beta
(Constant)
T
Std. Error
.033 .009 1.336Ukuran .187 Perusahaan Umur Perusahaan .001 .001 .236 1.729 .089 Tipe Auditor .024 .035 Dependent -.107 a.-.665 .509 Variable: Pengungkapan Intellectual Capital -.120 -.895 .375 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014. -.060 -.358 .721 -.061 -.443 Dari .660 tabel 7, maka persamaan regresi akhir adalah sebagai berikut : -.284 ICD -1.866 .067 + 0,001OWN + 0,150LEV + = -0,695 0,001IND + 0,033SIZE + 0,001 AGE + 0,024AUD + e
Hasil tampilan luaran SPSS dengan jelas menunjukkan variabel konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan tipe auditor memiliki nilai signifikansi 0,089; 0,509; 0,375; 0,721; 0,660; dan 0,067 yang kesemuanya di atas 0,05. Berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model ini, dengan kata lain semua variabel independen yang terdapat dalam model ini memiliki sebaran varian yang sama/ homogen.
and call for
Tabel 8
Standardized Coefficients
Tipe Auditor -.039 .021 a. Dependent Variable: AbsUi Sumber : Data sekunder yang diolah, 2014.
Seminar
Pengujian Hipotesis
Variabel konsentrasi kepemilikan secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,435. Jadi konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H1 ditolak. Variabel leverage secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,147. Jadi leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H2 ditolak. Variabel komisaris independen secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Standa Coeff
Be
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
0,573. Jadi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H3 ditolak. Variabel ukuran perusahaaan secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,001. Jadi ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H4 diterima. Variabel umur perusahaan secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,161. Jadi umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H5 ditolak. Variabel tipe auditor secara statistik menunjukkan hasil yang tidak signifikan pada α = 0,05, yaitu sebesar 0,501. Jadi tipe auditor tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga H6 ditolak.
sisanya 52 persen dijelaskan oleh sebabsebab lain di luar model. Pembahasan
Konsentrasi kepemilikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital dengan tingkat signifikansi 5 persen. Konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kebijakan atau keputusan sepihak karena adanya voting right (hak suara) dalam RUPS, sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal, kebijakan perusahaan tidak efektif dan pencapaian tujuan kurang baik. Dengan keadaan itu, maka governance dalam perusahaan kurang optimal sehingga dengan otomatis intellectual capital tidak terungkapkan dengan luas. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Nugroho (2012) dan Ferreira, et al (2012) yang menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tabel 8 pengungkapan intellectual capital. Leverage tidak memiliki pengaruh Koefisien Determinasi yang signifikan terhadap pengungkapan Model Summaryb intellectual capital dengan tingkat signifikansi 5 persen. Tinggi atau rendahnya Adjusted R Std. Error of Durbintingkat leverage suatu perusahaan bukanlah Model R R Square Square the Estimate Watson penentu kebijakan manajemen dalam 1 .729a .531 .480 .11050 1.909 mengungkapkan informasi perusahaan. a. Predictors: (Constant), Tipe Auditor, Komisaris Independen, Sehingga Umur walaupun kinerja keuangan suatu Perusahaan, Konsentrasi Kepemilikan, Leverage, Ukuran Perusahaan perusahaan tersebut buruk, perusahaan tetap melakukan pengungkapan intellectual b. Dependent Variable: Pengungkapan Intellectual Capital capital dengan sebaik-baiknya. Hasil Sumber : Data sekunder yang diolah, penelitian ini konsisten dengan hasil 2014. penelitian Rahim, et al (2011), Nugroho Tampilan luaran SPSS model (2012), Ferreira, et al (2012),dan Artinah summary menunjukkan besarnya adjusted R2 (2013) yang menyimpulkan bahwa leverage sebesar 0,480, hal ini berarti 48 persen tidak memiliki pengaruh yang signifikan variasi pengungkapan intellectual capital terhadap pengungkapan intellectual capital. (ICD) dapat dijelaskan oleh variasi dari Komisaris independen tidak enam variabel independen konsentrasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepemilikan, leverage, komisaris pengungkapan intellectual capital dengan independen, ukuran perusahaan, umur tingkat signifikansi 5 persen. Jumlah perusahaan, dan tipe auditor. Sedangkan komisaris independen yang besar pada suatu Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
perusahaan tidak optimal karena akan mengganggu fungsi dan tugas komisaris independen. Dengan komisaris yang besar, maka tugas dan wewenangnya mengawasi manajemen tidak optimal sehingga tingkat konservatisme menyebabkan tidak optimal yang mengakibatkan tidak optimalnya informasi yang diungkapkan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Nugroho (2012) dan Artinah (2013) yang menyimpulkan bahwa komisaris independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital dengan tingkat signifikansi 5 persen, dengan arah koefisien positif. Marwata (2001) dalam Artinah (2013) menyatakan bahwa perusahaan dengan sumber daya yang relatif kecil mungkin tidak memiliki informasi siap saji sebagaimana perusahaan besar, sehingga perlu ada tambahan biaya yang relatif besar untuk dapat melakukan pengungkapan selengkap yang dilakukan perusahaan besar. Perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang ketat dengan perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada pihak eksternal dapat membahayakan posisinya dalam persaingan sehingga perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Ferreira, et al (2012), Lina (2013), dan Artinah (2013) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital dengan tingkat signifikansi 5 persen. Semakin lama umur perusahaan belum tentu semakin baik tingkat pemahaman dan pengalamannya
Seminar
and call for
paper
terkait pengungkapan intellectual capital. Umur perusahaan tidak bias jadi tolak ukur tingginya pengungkapan intellectual capital karena fungsi dan peran governance yang kurang optimal, sehingga perusahaan yang mempunyai umur kecil atau barupun dengan Good Corporate Governance (GCG) dapat mengungkapkan intellectual capital yang tinggi dibanding perusahaan yang mempunyai umur lama. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Nugroho (2012) dan Artinah (2013) yang menyimpulkan bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Tipe auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital dengan tingkat signifikansi 5 persen. Dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP non Big Four juga meminta kliennya untuk menyajikan laporan tahunan yang lebih detail guna menjaga reputasi KAP non Big Four. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Rahim, et al (2011) yang menyimpulkan bahwa tipe auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. 5. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu tidak terdapat pengaruh signifikan konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, umur perusahaan, dan tipe auditor terhadap pengungkapan intellectual capital pada lembaga keuangan yang terdaftar di BEI. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital pada lembaga keuangan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan, keterbatasan dalam penelitian ini adalah besarnya adjusted R2
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
hanya 0,480, hal ini berarti 48 persen variasi pengungkapan intellectual capital (ICD) dapat dijelaskan oleh variasi dari enam variabel independen konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan tipe auditor. Sedangkan sisanya 52 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Agenda penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan variabel lain selain konsentrasi kepemilikan, leverage, komisaris independen, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan tipe auditor dalam pengungkapan intellectual capital. Peneliti yang akan datang hendaknya menggunakan variabel independen tidak hanya terbatas pada karakteristik perusahaan saja, tetapi juga menggunakan variabel eksternal lainnya. Diharapkan objek penelitian lebih diperluas dengan objek penelitian semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
REFERENSI
Artinah, Budi. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Socioscientia, Vol. 5, No. 2, hlm. 235-242. Ferreira, Ana Lucia, et al. 2012. “Factors Influencing Intellectual Capital Diclosure by Portuguese Companies”.International Journal of Accounting and Financial Reporting, Vol.2, No. 2, hlm.278-298. Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20 Edisi 6. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lina.
2013. “Faktor- Faktor Penentu Pengungkapan Modal Intelektual”. Media Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 1, hlm. 48-64.
6. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka terdapat beberapa saran yaitu bagi investor dan masyarakat, sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital.Hal ini mengindikasikan bahwa apabila perusahaan tidak mengungkapkan intellectual capital secara maksimal, dipastikan ada masalah dalam hal yang berhubungan dengan kinerja keuangan atau manajemen. Selanjutnya bagi perusahaan, diharapkan lebih memperhatikan pengungkapan intellectual capital, hal ini dilakukan agar menghindari penilaian kurang baik yang diberikan publik terhadap perusahaan, sehingga image perusahaan bisa turun.
Seminar
and call for
paper
Marisanti dan Endang Kiswara. 2012. “Analisis Hubungan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital”. Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 1, No. 2, hlm. 1-11. Meizaroh dan Jurica Lucyanda. 2012. “Pengaruh Corporate Governance, Kinerja Perusahaan, dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Modal Intellectual”. Media Riset Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hlm. 65-81. Nugroho, Ahmadi. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure (ICD)” Accounting Analysis Journal, Vol. 1, No. 2, hlm.1-11.
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Purwanto, Agus. 2011. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap Intellectual Capital Performance”. Jurnal Prestasi, Vol. 8, No. 2, hlm. 11-33. Rahim, Azlina, et al. 2011. “Intellectual Capital Reporting in Malaysian Technology Industry”. Asian Journal of Accounting and Governance 2 : 51-59. Setiono, Isyana Ningsih dan Felizia Arni Rudiawarni. 2012. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Human Capital Disclosure pada Perusahaan High IC Intensive Industries yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011”. Jurnal Calyptra, Vol. 1, No. 1, hlm. 1-16. Widowati, Amerti Irvin. 2011. “FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pelaporan Aset Tak Berwujud pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI”. Seminar Nasional dan Call for Paper. Yuniasih, Ni Wayan, dkk. 2011. “Pengaruh Diversitas Dewan pada Luas Pengungkapan Modal Intelektual”. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh. Zulkarnaen, Eric Iskandarsjah dan Amir Mahmud. 2013. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Luas Pengungkapan Intellectual Capital”. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 5, No. 1, hlm. 79-85.
Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal
Model Pengungkapan Intelectual Capital Pada Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI/Saifudin & Lattifah NH/FE Universitas Semarang (USM)
Seminar
and call for
paper
2015
Strategic Agility: Thrive in Turbulent Environment (Research and Practices) Hotel Grasia, Semarang 7 Oktober 2015
Jurusan Manajemen FE Unnes
hal