ANALISIS PENGARUH ELEMEN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SARRAH ARIFAH 21208136
1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN 2. LANDASAN TEORI A. KAJIAN PENELITIAN SEJENIS B. KERANGKA PENELITIAN & HIPOTESIS 3. METODE PENELITIAN 4. PEMBAHASAN 5. PENUTUP
A. LATAR BELAKANG 1. Perkembangan dalam dunia bisnis ditandai dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi serta berbagai pertumbuhan inovasi yang menyebabkan banyak perusahaan mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnisnya. 2. Munculnya pandangan yang menyatakan bahwa aset tak berwujud merupakan sumber daya perusahaan yang dapat bernilai tambah menjadikan para pelaku bisnis mulai mengembangkan aset tersebut untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. 3. Salah satu aset tak berwujud itu adalah aset pengetahuan yang dapat diukur dengan pendekatan Intellectual Capital. Untuk mengetahui seberapa besar peran Intellectual Capital dalam meningkatkan nilai suatu perusahaan, maka Pullic (1998) mengembangkan kemampuan VAICTM. 4. Salah satu objek yang menarik untuk diteliti aset pengetahuannya adalah industri perbankan karena (1) tersaji data laporan keuangan (neraca, laba/rugi) publikasi yang dapat diakses setiap saat; (2) bisnis sektor perbankan adalah “intellectually” intensif (Firer and William 2003); dan (3) secara keseluruhan karyawan di sektor perbankan “intellectually” lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.
B. Rumusan Masalah dan
Batasan Masalah •
•
Rumusan Masalah 1. Apakah Human Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia ? 2. Apakah Structural Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia ? 3. Apakah Relational Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia ? 4. Apakah secara bersama-sama Intellectual Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia ? 5. Apakah ada perbedaan nilai Intellectual Capital pada Bank BUMN dan Bank Non BUMN yang terdaftar dalam 10 bank yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia ? Batasan Masalah a. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah laporan keuangan periode tahun 2007 – 2011 untuk 10 bank baik BUMN maupun Non BUMN yang memiliki aset tertinggi di Indonesia tahun 2011 menurut Bank Indonesia yang juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia b. Elemen Intellectual Capital yang digunakan adalah menggunakan model Pullic, yang terdiri dari : VACA (Value Added Capital Employed), VAHU (Value Added Human Capital) dan STVA (Structure Capital Value Added). Sedangkan kinerja keuangan yang digunakan adalah rasio ROA (Return On Assets).
C. TUJUAN PENELITIAN 1. 2. 3. 4. 5.
Untuk menganalisis pengaruh antara Human Capital dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia Untuk menganalisis pengaruh antara Structural Capital dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia Untuk menganalisis pengaruh antara Relational Capital dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia Untuk menganalisis ada tidaknya pengaruh Intellectual Capital dengan kinerja keuangan (ROA) secara bersama-sama pada industri perbankan di Indonesia Untuk menganalisis ada tidaknya perbedaan nilai Intellectual Capital pada Bank BUMN dan Bank Non BUMN yang terdaftar dalam 10 bank yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia
D. KAJIAN PENELITIAN SEJENIS Penelitian yang mendukung penulisan ini yaitu : • Endang Saryanti Penelitian ini mengadopsi penuh dari penelitian Endang Saryanti dari sisi metode dan variabel yaitu : Pengukuran Intellectual Capital dengan VAICTM (dengan variabel independen :VAHU, STVA dan VACA sedangkan variabel dependen : ROA) dan Regresi berganda • Nik Maheran Nik Muhammad and Md. Khairu Amin Ismail • Yosi Metta Pramelasari Dari kajian penelitian di atas, perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu : Sampel yang digunakan purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak acak yang informasinya diperoleh dari kriteria tertentu. Kriteria tersebut antara lain : perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun dari tahun 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011 yang sudah dipublikasikan, Perusahaan yang dijadikan sebagai sampel adalah sepuluh bank umum yang memiliki aset tertinggi tahun 2011 yang telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Uji beda independent sample t test digunakan untuk membedakan nilai intellectual capital yang dimiliki oleh masing-masing Bank BUMN dan Bank Non BUMN yang terdaftar dalam 10 bank yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia.
KERANGKA PEMIKIRAN VAHU (X1)
H1 H2
ROA (Y)
STVA (X2) H3
VACA (X3) H4 HIPOTESIS : H1 : Terdapat pengaruh antara VAHU dengan ROA H2 : Terdapat pengaruh antara STVA dengan ROA H3 : Terdapat pengaruh antara VACA dengan ROA H4 : Terdapat pengaruh elemen intellectual capital secara simultan dengan ROA
METODE PENELITIAN 1. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing lima industri perbankan yang disampaikan oleh BEI. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan periode 31 Desember 2007 sampai dengan 2011. Laporan keuangan tersebut diperoleh melalui website BEI (www.idx.co.id), website perbankan yang terkait dan laporan keuangan yang diperoleh langsung dari BEI. 2. Populasi dan Sampel • Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh bank yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. • Sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sepuluh bank umum dari indutri perbankan tahun 2007 dan 2011 menurut Bank Indonesia dan terdaftar pula dalam Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel yang diikutsertakan dalam pengujian ini sebanyak sepuluh bank, yakni : - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - PT Pan Indonesia Bank Tbk (PNLF) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - PT Bank Permata Tbk (BNLI) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNBI) - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
METODE PENELITIAN (LANJUTAN) 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen yaitu Model Pulic (VAIC) yang terdiri dari VACA, VAHU dan STVA . Sedangkan variabel dependen yaitu Kinerja Keuangan (ROA). dengan indikator-indikator sebagai berikut ini : a.Model Pulic (VAICTM) Tahap Pertama : Menghitung Value Added (VA). VA dihitung sebagai selisih antara input dan output. VA = OUT - IN (3.1) Dimana : OUT (Output) adalah total penjualan dan pendapatan lain. IN (Input) adalah Beban penjualan dan biaya-biaya lain(selain beban karyawan). Tahap Kedua : Menghitung Value Added Capital Employed (VACA). (3.2) VACA = VA/ CE Dimana : VACA adalah Value Added Capital Employed: rasio dari VA terhadap CE VA adalah Value Added CE adalah Capital Employed: dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)
METODE PENELITIAN (LANJUTAN) Tahap Ketiga
: Menghitung Value Added Human Capital (VAHU). (3.3)
VAHU = VA/ HC
Dimana : VAHU adalah Value Added Human Capital: rasio dari VA terhadap HC. VA adalah Value Added HC adalah Human Capital: Beban Karyawan Tahap Keempat : Menghitung Structural Capital Value Added (STVA). (3.4) STVA = SC / VA Dimana : STVA adalah Structural Capital Value Added : rasio dari SC terhadap VA. SC adalah Structural Capital : VA - HC VA adalah Value Added Tahap Kelima : Menghitung Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM ). VAICTM merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya, yaitu : VACA, VAHU, dan STVA.
METODE PENELITIAN (LANJUTAN) VAICTM = VACA + VAHU + STVA
(3.5)
b.Return On Asset (ROA) atau yang sering disebut juga Return On Investment (ROI) diperoleh dengan cara membendingkan Net Income After Tax (NIAT) terhadap average total asset. Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA =
NIAT Total Asset
(3.6)
4.Analisis Data Pada penelitian ini metode analisis data yang dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : a.Uji asumsi klasik Uji Normalitas Uji Multikorelasi Uji Autokorelasi Uji Heterokedistisitas b. Uji beda T-Test Uji beda dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pada nilai intellectual capital antara Bank BUMN dan Non BUMN periode 2007 sampai dengan 2011. Dengan hipotesis : Ho : ada perbedaan antara nilai intellectual capital bank BUMN dengan bank non BUMN Ha : tidak ada perbedaan antara nilai intellectual capital bank BUMN dengan bank non BUMN
METODE PENELITIAN (LANJUTAN) c.Analisis regresi berganda Dengan model penelitian sebagai berikut :
Y = α + β1.X1 +β2.X2 + β3.X3+ ε d.Uji hipotesis Uji t (Uji parsial) digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA). Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA). Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (VACA, VAHU, dan STVA) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen (ROA). Adapun hipotesis dalam bentuk kalimat adalah : Ho : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA). Ha : Ada pengaruh signifikan antara variabel independen (VACA, VAHU, dan STVA) dengan variabel dependen (ROA).
PEMBAHASAN • Setelah dilakukan perhitungan Intellectual Capital dari setiap bank, maka perkembangan nilai intellectual capital sejak tahun 2007 hingga 2011 adalah sebagai berikut :
Secara keseluruhan, nilai VAICTM (dapat dilihat dalam grafik) mengalami kenaikan dan penurunan sepanjang tahun 2007 sampai dengan 2011. Hal ini disebabkan oleh perekonomian Indonesia. Berikut ini sekilas mengenai perekonomian Indonesia, antara lain : Tahun 2007 Kenaikan harga minyak dan dampak turunnya pada nilai tukar, inflasi dan suku bunga serta dampak menular krisis sub-prime mortgage di Amerika Serikat tidak mampu menggoyahkan daya tahan perbankan. Kemampuan daya tahan ini didukung oleh semakin baiknya manajemen resiko dan peraturan kehati-hatian yang diterapkan perbankan nasional.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) Tahun 2008 Kondisi perekonomian di tahun ini mengalami perlambatan akibat dampak buruk dari krisis finansial global. Dampak buruk tersebut berupa penurunan kinerja neraca pembayaran, tekanan nilai tukar Rupiah dan dorongan pada laju inflasi, Tahun 2009 Kondisi perekonomian masih mengalami tekanan akibat krisis. Perlambatan perekonomian dunia menyebabkan : (1) volume perdagangan merosot tajam, (2) penurunan kapasitas produksi (3) terjadi lonjakan pengangguran dunia. Bagi negara berkembang situasi ini dapat memicu krisis ekonomi. Di sektor keuangan Indonesia, penurunan indeks harga saham di BEI dan depresiasi nilai tukar Rupiah menjadi dampak buruk dari krisis global ini. BCA • Tahun 2007-2008 : BCA Learning Center menyelenggarakan berbagai program pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusianya. Berdasarkan grafik, nilai dari VAIC BCA mengalami peningkatan sebesar 2,8 % dari tahun 2007. Bahkan tahun 2008 hasil survey Majalah Warta Ekonomi menempatkan BCA sebagai salah satu perusahaan idaman di Indonesia. • Tahun 2009-2010 : BCA mengalami peningkatan kembali sebesar 45,90% dari tahun 2008. Tahun 2010, peningkatan kembali terjadi pada Bank BCA. Hal ini didukung pula oleh perekonomian Indonesia yang berhasil bangkit dari krisis finansial global sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2010.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) • Tahun 2011 : Nilai VAIC Bank BCA menurun 21% karena pada tahun tersebut BCA lebih fokus menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk karyawannya dan mengembangkan jaringan cabang BCA agar tersebar di seluruh Indonesia. BII • Tahun 2007-2008 : Nilai VAIC yang dihasilkan hanya mencapai 1,790 pada tahun 2007. Tahun berikutnya, BII mengalami penigkatan karena pendapatannya bertambah sehingga menciptakan value added yang lebih besar dati tahun sebelumnya sebesar 4,6%. • Tahun 2009-2011 : BII mengalami kerugian, sehingga menurunkan nilai VAIC BII. Sedangkan tahun 2010 dan 2011 mengalami peningkatan dan penurunan nilai VAIC. Secara keseluruhan, nilai VAICTM (dapat dilihat dalam grafik) mengalami kenaikan dan penurunan sepanjang tahun 2007 sampai dengan 2011. Antara ketiga elemen intellectual capital memiliki keterkaitan yang erat. Dengan adanya sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan, keuletan dan kreativitas yang tinggi dapat membantu meningkatkan inovasi dan strategi baru bagi perusahaan sehingga dapat memahami kebutuhan yang diinginkan oleh pasar. Hasil yang diperoleh dalam pengembangan intellectual capital berdampak baik untuk meningkatkan kinerja bisnis pada masa yang akan datang dan membantu menghadapi kompetitor.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) •
Uji beda T-Test Adapun hasil output SPSS untuk Uji beda adalah sebagai berikut :
Hasil uji t pada baris equal variances assumed dengan diperoleh nilai probabilitas (sig. [2-tailed]) sebesar 0,764. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara nilai intellectual capital bank BUMN dengan nilai intellectual capital bank Non BUMN tidak dapat diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai intellectual capital bank BUMN dengan Non BUMN.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) • Setelah dilakukan perhitungan dengan uji asumsi klasik, hasil yang diperoleh dari pengujian regresi linear berganda adalah sebagai berikut : ROA = 0.695 + 0,398 VAHU – 1,873 STVA + 0,871 VACA Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa : - α = konstanta sebesar 0,695 artinya apabila elemen Intellectual capital dikembangkan dalam perbankan, maka kinerja perusahaan (yang dihitung dengan rasio ROA) akan bertambah sebesar 0,695. Ini mengakibatkan bahwa potensi dari kekayaan tak berwujud telah optimal di manfaatkan oleh perusahaan. - Koefisien VAHU (X1) sebesar 0,398 artinya bahwa setiap penambahan VAHU sebanyak satu poin ( dengan asumsi VACA dan STVA dianggap constant) akan meningkatkan kinerja keuangan sebesar 0,398. Ini menunjukkan bahwa kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam human capital dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan sebesar 0,398. - Koefisien STVA (X2) sebesar – 1,873 artinya bahwa setiap penambahan dari structural capital (STVA) sebanyak satu poin maka akan menurunkan kinerja perusahaan sebesar – 1,873. Hal ini mengindikasikan bahwa structural capital yang digunakan dalam organisasi perusahaan kurang optimal, sehingga menurunkan kinerja keuangan perusahaan sebesar – 1,873. - Koefisien VACA (X3) sebesar 0,871 artinya apabila nilai tambah yang dibuat oleh setiap unit modal kerja (VACA) mengalami penurunan sebanyak satu poin (dengan asumsi VAHU dan STVA dianggap constant) maka kinerja perusahaan akan menurun sebesar 0,871. Dalam hal ini dana-dana keuangan yang dimiliki oleh perusahaan telah optimal dikembangkan oleh perusahan dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan sebesar. 0,871.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) Adapun hasil output SPSS untuk Uji hipotesis adalah sebagai berikut : a. Uji t (Uji Parsial)
- Koefisien VAHU dengan nilai sig sebesar 0.000 ≥ probabilitas 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Terbukti bahwa VAHU berpengaruh signifikan terhadap ROA - Koefisien STVA dengan nilai sig sebesar 0.000 ≥ probabilitas 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Terbukti bahwa STVA berpengaruh signifikan terhadap ROA. - Koefisien VACA dengan nilai sig sebesar 0.051 ≥ probabilitas 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Terbukti bahwa VACA tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
PEMBAHASAN (LANJUTAN) b.
Uji F (Uji Simultan)
Hasil Pengujian hipotesis adalah :
Taraf signifikan α (0,05) > probabilitas sig (0,000) Ini menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama VACA, VAHU, dan STVA berpengaruh terhadap ROA.
ANALISIS KESELURUHAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah diuraikan di atas, maka dalam analisis keseluruhan akan dilakukan pembahasan untuk masing-masing hipotesis, yaitu : A. Pengaruh antara VAHU dengan ROA Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa VAHU berpengaruh terhadap ROA. Hasil ini tidak konsisten dengan Endang Saryanti (2011). Namun, penelitian ini sejalan dengan penelitian Yosi Metta Pramelasari (2010). B. Pengaruh antara STVA dengan ROA Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa STVA berpengaruh terhadap ROA. Hasil ini tidak konsisten dengan Endang Saryanti (2011). Namun, dalam teorinya STVA merupakan sarana pendukung bagi human capital untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusianya. C. Pengaruh antara VACA dengan ROA Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa VACA tidak berpengaruh terhadap ROA. Penelitian ini tidak sejalan dengan Endang Saryanti . Ini menunjukkan bahwa aset yang terdapat pada bank belum sepenuhnya meningkatkan kinerja perusahaan. D. Pengaruh secara simultan antara intellectual capital dengan ROA Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa intellectual capital berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Endang Saryanti (2011) , Nik Maheran Nik Muhammad Md dan Khairu Amin Ismail (2009) . E. Perbedaan nilai intellectual capital bank BUMN dan bank non BUMN Antara bank BUMN dan non BUMN memiliki nilai intellectual capital yang tidak berbeda.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini, menyatakan bahwa : • Human Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia • Relational Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia • Structural Capital berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia • Elemen Intellectual Capital secara bersama-sama berpengaruh dengan kinerja keuangan (ROA) pada industri perbankan di Indonesia • Tidak terdapat perbedaan antara nilai intellectual capital bank BUMN dan bank non BUMN Keterbatasan Penelitian • Sampel hanya 10 bank yang memiliki aset tertinggi menurut Bank Indonesia (Bank Indonesia, 2012) dan hanya meneliti dari tahun 2007 sampai dengan 2011 • Penelitian ini hanya mengukur tahun-tahun sebelumnya sehingga tidak melihat dampak pada tahun mendatang. • Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel dependen saja, sehingga hanya mewakili rasio profitabilitas tanpa mengikutsertakan rasio lain dalam laporan keuangan. Saran • Penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel perbankan yang ada di Indonesia. • Penelitian selanjutnya hendaknya mengukur atau memprediksi gambaran mengenai pengaruh nilai intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada masa yang mendatang • Penelitian selanjutnya hendaknya menampilkan salah satu dari tiap-tiap rasio, sehingga penelitian bisa lebih jelas dan lengkap.