MODEL PENERIMAAN MAHASISWA BARU JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS IKIP PGRI SEMARANG1 Oleh: Siti Lestari2, Ajeng Setyorini3, Entika Fani Prastikawati4
[email protected]
Abstract The goals of this research are; (1) to find out the requirements to be the English teacher candidate, (2) to find out if motivation is one of the factors which needs to be considered in students’ recruitment system, (3) to design the model of students’ recruitment system in English Department of IKIP PGRI Semarang. The instruments of this study are quetionaires which were distributed to the samples. The samples are the students of English Department which was randomly selected and six English teachers of senior high schools and vocational high schools in Semarang. Those schools were; 1 state senior High School, 1 private High School, 2 state Vocational Schools and 2 Private Vocational Schools. The research was conducted for 1,5 months. The result of the study shows that the users (schools) have less content over the English Department graduates’ competence. Those are professionalism, pedagogic, social and performance. The graduates are considered to have low pedagogic competence (33,3%) and less in performance (16,7%). The result of the analysis on quetionaire filled by the students revealed that the higher motivation of the students, the higher their achievement. The result of the study will lead to the designing of model which include motivation as one of the factors in recruiting new students of English Department. The users discontent is worth considered as the supporting factors in improvement. The improvement can be started from the students recruitment. Key Words: Motivation, result of the sudy, professionalism and students recruitment model
1
Hasil Penelitian Tahun 2009 Dosen FPBS IKIP PGRI Semarang 3 Dosen FPBS IKIP PGRI Semarang 4 Dosen FPBS IKIP PGRI Semarang 2
32
Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) mengetahui persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang calon guru bahasa Inggris; (2) mengetahui bahwa motivasi memilih jurusan (bahasa Inggris) merupakan salah satu unsur yang perlu dipertimbangkan dalam merancang model penerimaan mahasiswa baru, dan (3) merancang model penerimaan mahasiswa baru jurusan pendidikan bahasa Inggris IKIP PGRI Semarang. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian. Sampel penelitian ini adalah 100 mahasiswa jurusan bahasa Inggris yang dipilih secara acak dan 6 guru bahasa Inggris di sekolah yang ditentukan. Sekolah yang ditentukan meliputi 1 SMA Negeri, 1 SMA Swasta, 1 SMK Negeri, 1 SMK Swasta, 1 STM Negeri dan 1 STM Swasta. Penelitian ini dilaksanakan selama 1,5 bulan (satu setengah bulan). Hasil penelitian menunjukan bahwa para pengguna masih merasa kurang puas dengan mahasiswa/alumni IKIP PGRI Semarang. Hal ini ditunjukan dengan hasil penilaian guruguru pada 4 kompetensi mahasiswa/Alumni IKIP PGRI Semarang. Kompetensi tersebut meliputi profesionalisme, pedagogik, sosial dan penampilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa/alumi IKIP PGRI Semarang masih dinilai kurang baik pada kompetensi pedagogik (33.3%) dan penampilan (16.7%). Hasil analisa kuesioner yang diisi oleh mahasiswa menunjukan bahwa motivasi memiliki hubungan yang kuat dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan semakin tinggi motivasi mahasiswa memilih jurusan bahasa Inggris maka akan semakin tinggi hasil belajar yang dicapai. Hasil penelitian tersebut mengarah pada rancangan model penerimaan mahasiswa baru jurusan pendidikan bahasa Inggris di IKIP PGRI Semarang yang mempertimbangkan unsur motivasi sebagai salah satu faktor dalam merancang model penerimaan. Ketidakpuasan pengguna/guru-guru juga dijadikan faktor pendukung untuk mengkoreksi kekurangan dan memperbaikinya dengan dimulai pada model penerimaan mahasiswa baru jurusan bahasa Inggris di IKIP PGRI Semarang. Kata Kunci: Motivasi, Hasil belajar, Profesionalisme, dan Model Penerimaan Mahasiswa Baru
dengan sistem nasional dan serentak
A. PENDAHULUAN Seleksi Penerimaan Maha-
bersamaan antar perguruan tinggi
siswa Baru (SPMB) adalah salah
negeri satu dengan perguruan tinggi
satu
penerimaan
negeri lainya. Dengan sistem ujian
mahasiswa baik untuk perguruan
masuk secara serentak ini, para calon
tinggi negeri maupun perguruan
mahasiswa tidak perlu melakukan
tinggi swasta. Ujian ini pada umum-
perjalanan jauh untuk menempuh
nya dilaksanakan selama lebih dari
beberapa ujian masuk perguruan
satu hari. Untuk memilih jurusan di
tinggi negeri favorit pada waktu dan
perguruan tinggi negeri yang ada di
tempat yang berbeda untuk mening-
Indonesia, SPMB yang dilaksanakan
katkan kemungkinan mereka dite-
bentuk
ujian
33
rima.
Menurut
Departemen
calon mahasiswa dalam memilih
Pendidikan dan Kebudayaan (seka-
jurusan tertentu di PTS adalah
rang Departemen Pendidikan Nasio-
adanya motivasi dari dirinya sendiri.
nal),
ini
Sekarang ini banyak lulusan SMA
calon
yang memilih jurusan kependidikan,
mahasiswa untuk menghemat waktu
khususnya jurusan pendidikan ba-
dan biaya walaupun sistem ini jelas
hasa inggris sebagai pilihan utama
mengakibatkan
seorang
mereka untuk melanjutkan studi di
calon mahasiswa untuk memilih
perguruan tinggi. Data dari salah satu
lebih dari satu PTN favorit menjadi
LPTK di kota Semarang yaitu IKIP
hilang.
PGRI Semarang menunjukkan ting-
sistem
bertujuan
ujian
menolong
bersama para
peluang
Berbeda dengan perguruan
ginya minat para calon mahasiswa
tinggi negeri, perguruan tinggi swas-
dalam memilih jurusan bahasa Ing-
ta melakukan penerimaan mahasiswa
gris. Dari tingginya minat calon
baru secara mandiri. Setiap per-
mahasiswa
guruan tinggi swasta akan mene-
jurusan pendidikan bahasa Inggris
rapkan sistem yang berbeda dalam
tentunya berkaitan dengan motivasi
menerima mahasiswa baru. Di PTS,
para calon mahasiswa yang memilih
tes yang di berikan kepada calon
jurusan bahasa Inggris. Motivasi
mahasiswa baru biasanya dalam
yang
bentuk tes tertulis dan wawancara.
kontribusi yang baik dalam proses
Tes tertulis berupa tes pengetahuan
belajar.
baru
tinggi
dalam
akan
memilih
memberikan
umum dan tes akademis yang bertu-
Belajar adalah proses pe-
juan untuk mengetahui kemampuan
rubahan tingkah laku yang terjadi di
akademis para calon mahasiswa.
dalam suatu situasi. Situasi belajar
Sedangkan tes wawancara bertujuan
mahasiswa ditandai dengan adanya
untuk mengetahui faktor lain yang
motivasi yang ditetapkannya. Ka-
mendukung calon mahasiswa me-
dangkala suatu proses belajar tidak
milih suatu jurusan tertentu di per-
dapat mencapai hasil maksimal dise-
guruan tinggi swasta tersebut. Salah
babkan ketiadaan kekuatan yang
satu faktor yang mendukung seorang
mendorong (motivasi).
34
Dalam prosses belajar, moti-
Bahasa Inggris IKIP PGRI Se-
vasi memegang peranan penting
marang. Di samping menelaah moti-
terhadap prestasi belajar. Dengan
vasi tersebut, peneliti juga akan
adanya motivasi, minat mahasiswa
menggunakan instrumen lain yang
dalam belajar akan tumbuh, yang
akan mendukung hasil penelitian ini.
pada akhirnya akan menguatkan
Sedangkan subyek penelitian adalah
keinginannya pula dalam melak-
mahasiswa jurusan Pendidikan Baha-
sanakan kegiatan belajar mengajar.
sa Inggris angkatan 2008/2009 yang
Seorang mahasiswa yang cerdas bisa
saat ini telah menempuh sekitar 100–
saja mengalami kegagalan dalam
120 sks dan sekolah-sekolah tingkat
belajar karena kurangnya motivasi.
SMP
Oleh karena itu, kegagalan seorang
(pengguna) dari luaran mahasiswa
mahasiswa dalam belajar, bukanlah
IKIP PGRI Semarang. Subyek pe-
semata-mata disebabkan oleh ke-
nelitian
salahan mahasiswa, tetapi bisa saja
untuk memperoleh data tentang mo-
karena pengaruh motivasi dalam me-
tivasi, sedangkan subyek sekolah
milih jurusan tertentu.
dimaksudkan
dan
SMU
sebagai
mahasiswa
untuk
‘user’
dimaksudkan
mendapatkan
Motivasi untuk memilih suatu
data tentang model guru bahasa Ing-
jurusan tertentu dapat dibedakan
gris yang profesional dari kacamata
menjadi dua, yaitu: motivasi intrinsik
pengguna.
dan motivasi ekstrinsik. Dari kedua
atas, penulis tertarik untuk mela-
jenis motivasi tersebut akan terlihat
kukan
motivasi manakah yang paling ber-
“Model Penerimaan Mahasiswa Baru
pengaruh terhadap
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
prestasi maha-
Berdasarkan uraian di
penelitian
dengan
siwa jurusan pendidikan Bahasa
di
Inggris. Dengan diketahuinya tingkat
litian
pengaruh motivasi terhadap prestasi
mengetahui bagaimana model guru
belajar
se-
bahasa inggris yang profesional,
untuk
persyaratan apa yang harus dimiliki
merumuskan sebuah model pene-
oleh seorang calon guru bahasa
rimaan mahasiswa baru di jurusan
inggris, motivasi apa saja yang
lanjutnya
mahasiswa, akan
peneliti
menelaah
IKIP PGRI Semarang”.
judul:
ini
juga
bertujuan
Peneuntuk
35
mempengaruhi prestasi belajar ma-
luruhan 6 sekolah, yang terdiri dari
hasiswa.
SMA (negeri dan swasta), SMEA (negeri dan swasta),
B. METODOLOGI PENELITIAN
dan STM
(negeri dan swasta).
Penelitian ini akan dilakukan
Pada
penelitian
tentang
selama 1,5 (satu setengah bulan)
motivasi menggunakan desain des-
sejak disetujuinya usulan penelitian
kripitif kuantitatif. Mengacu pada
ini dengan subyek responden adalah
pendapat Ary (1979: 295) penelitian
mahasiswa
pendidikan
dengan menggunakan desain des-
akademik
kriptif kuantitatif didesain untuk
2008/2009 pada Jurusan Pendidikan
mendapatkan informasi tentang feno-
Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan
mena yang ada dan menentukan situ-
Bahasa dan Seni di Institut keguruan
asi sebagaimana mestinya pada saat
dan Ilmu Pendidikan PGRI Se-
penelitian berlangsung. Yang di-
marang (IKIP PGRI Semarang), serta
maksud di sini dengan fenomena
sekolah-sekolah sebagai pengguna
yang ada adalah hubungan motivasi
luaran
PGRI
mahasiswa terhadap hasil belajar ma-
Semarang. Populasi dalam penelitian
hasiswa. Sedangkan dalam penelitian
ini adalah mahasiswa pendidikan
tentang motivasi terdapat dua vari-
bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan
abel:
Bahasa
PGRI
1) Motivasi memilih jurusan pen-
akademik
didikan Bahasa Inggris, yang
yang berjumlah 485.
merupakan variabel bebas atau
Bahasa
jurusan
Inggris
tahun
mahasiswa
dan
Semarang 2008/2009
Seni, tahun
IKIP
IKIP
Sampel penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa sebagai responden. Sedangkan sampel sekolah untuk masing-masing jenis sekolah
variabel (X) 2) Prestasi Belajar mahasiswa adalah variabel terikat atau variabel (Y)
dengan tingkat menengah atas (SMU
Sedangkan pada penelitian
dan SMK) diambil 2 jenis sekolah:
tentang model guru yang profesional,
sekolah pemerintah dan sekolah
variabel
swasta di Semarang. Jumlah kese-
kemampuan akademik, kemampuan
yang
diteliti
meliputi:
36
paedagogik, karakter, dan kondisi
hami apa yang ingin diketahui oleh
fisik (performance)
peneliti melalui pertanyaan-perta-
Penelitian ini menggunakan desain gabungan yakni desain deskriptif
kuantitatif
dalam
bentuk
kombinasi:
kuesioner tertutup dan terbuka.
kulitatif.
Di samping kuesioner, pene-
Desain deskriptif kuantitatif digu-
liti juga menggunakan instrumen
nakan
data
dalam bentuk dokumentasi yang
tentang hubungan motivasi maha-
tujuannya untuk mendapatkan data
siswa memilih jurusan pendidikan
tentang hasil belajar mahasiswa.
bahasa Inggris dengan hasil belajar
Dokumentasi yang berisi tentang
mahasiswa. Sedangkan desain des-
hasil belajar mahasiswa
kriptif kualitatif digunakan untuk
pulkan
memperoleh data dalam merancang
dengan semester 6 dengan meng-
model penerimaan mahasiswa baru
hitung indeks prestasi (IP) kumulatif.
jurusan pendidikan bahasa Inggris
Pengambilan semester 6 diasumsikan
IKIP PGRI Semarang
bahwa mahasiswa tersebut telah
untuk
dan
nyaan
mendapatkan
dikum-
mulai semester 1 sampai
Peneliti mengumpulkan data
mendapatkan kemampuan kognitif
dari jawaban-jawaban pada kue-
yang cukup serta telah melaksanakan
sioner
program praktek mengajar di sekolah
yang
diberikan
kepada
responden. Instrumen utama dalam penelitian
ini
kuesioner.
Langkah-langkah pengumpu-
Instrumen ini digunakan untuk men-
lan data dalam penelitian ini sebagai
dapatkan
berikut.
data
adalah
latihan (PPL).
tentang
motivasi
mahasiswa memilih jurusan pen-
1) Kuesioner
pertama
berisikan
didikan Bahasa Inggris, serta data
pertanyaan
terbuka
dibagikan
tentang kriteria guru bahasa Inggris
kepada mahasiswa. Hasil jawaban
yang professional baik dari ma-
kuesioner ini kemudian dijadikan
hasiswa maupun dari masyarakat
acuan dalam pembuatan item
pengguna (sekolah). Kuesioner ditu-
pilihan jawaban dalam kuesioner
lis dalam bahasa Indonesia untuk
kedua.
memudahkan para responden mema-
37
2) Kuesioner kedua dibagikan ke-
pendidikan bahasa Inggris ber-
pada responden sebelum proses
dasarkan data yang diperoleh
belajar mengajar
melalui kuesioner.
kepada
dimulai, serta
sekolah-sekolah
yang
menjadi responden.
Teknik yang digunakan pada analisa data dalam penelitian ini
3) Kuesioner diberikan hanya sekali.
sebagai berikut.
4) Waktu
1) Jawaban dikelompokkan sesuai
menjawab
pertanyaaan
pertanyaan-
dalam
kuesioner
adalah 30 menit.
dengan topik. 2) Hasil
klasifikasi
dinyatakan
5) Jawaban dikumpulkan dan di data.
dalam prosentasi dengan meng-
6) Dari data yang terkumpul, kemu-
gunakan formula di bawah ini:
dian
dikelompokkan
hubungkan
dan
di-
P=
dengan prestasi
Di mana
belajar mahasiswa yang diperoleh
f: frekuensi jawaban
7) Menyusun konsep calon guru bahasa Inggris yang profesional berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner.
N: Jumlah responden Kemudian
teknik
analisa
selanjutnya adalah dengan skoring. Untuk menentukan skoring, semua
8) Memilah dan menyusun unsurunsur yang perlu dimasukkan merancang
:
P: Prosentasi
dari dokumentasi hasil belajar.
dalam
x 100%
model
pe-
pertanyaan pada setiap item pilihan jawaban diberi bobot nilai sebagai berikut.
nerimaan mahasiswa baru jurusan Tabel 1. Skor Item Alternatif Jawaban Responden Positif (+) Negatif (-) Jawaban Skor Jawaban 4 Selalu Selalu 3 Sering Sering 2 Kadang-kadang Kadang-kadang 1 Tidak Pernah Tidak Pernah
Skor 1 2 3 4
38
Kemudian dengan melihat rata-rata skor jawaban siswa diklasifikasikan sebagai berikut.
Tabel 2. Klasifikasi Skor Angket Motivasi Klasifikasi 25 – 50 51 – 75 76 –100
Dalam penelitian ini juga
Keterangan Jumlah Skor Jawaban Rendah Sedang Tinggi
adalah korelasi product moment,
digunakan korelasi product moment,
secara
adapun
tersebut dilakukan melalui tahap:
rumus
yang
digunakan
operasional
analisa
data
1) Mencari angka korelasi dengan rumus: N∑ xy – (∑x)(∑y)
Memilih jurusan pendidikan Bahasa Inggris r xy =-------------------------------------------------------------------V [ N∑x² - (∑x)²][N∑y² - (∑y)²]
Dengan ketentuan sebagai berikut:
R xy: adalah angka indeks korelasi “r” product moment
X : adalah motivasi mahasiswa memilih jurusan pendidikan
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara
Bahasa Inggris Y
X dan Y belajar
∑x
: Jumlah seluruh skor X
mahasiswa (nilai dari indeks
∑y
: Jumlah seluruh skor Y
prestasi komulatif
N
: Jumlah responden
:
adalah
prestasi
mulai
semester 1 sampai dengan semester 6) 2) Memberikan interpretasi terhadap
mencocokkan perhitungan de-
angka indeks korelasi “r” product
ngan angka indeks korelasi “r”
moment
product moment, seperti di
a) Melakukan interpretasi kasar
bawah ini.
atau sederhana, yaitu dengan 23
Tabel 3. Interpretasi Nilai “r” Besarnya “r” Product Moment 0,00 – 0,20
0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 0,90 – 1,00
Interpretasi Antara variable X dan variable Yterdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut diabaikan Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang lemah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup Antara varibel X dan variable Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Tabel di bawah ini menun-
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
jukan
hasil
penilaian
guru-guru
1. Hasil Penelitian
bahasa inggris di enam sekolah
Persyaratan yang Harus Dimiliki
terhadap alumni/mahasiswa praktik-
oleh Seorang Calon Guru Bahasa
kan IKIP PGRI Semarang.
Inggris yang Professional Tabel 4. Analisa Hasil Penilaian Guru-guru Bahasa Inggris terhadap Mahasiswa Alumni/Mahasiswa Praktikan IKIP PGRI Semarang Kode Profesionalisme Pedagogik Sosial Performance User Alumni/ Alumni/ Alumni/ Alumni/ Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Baik Baik Baik Baik 1 Baik Baik Baik Baik 2 Baik Baik Baik Baik 3 Baik Baik Baik Kurang Baik 4 Baik Kurang Baik Baik Baik 5 Baik Kurang Baik Baik Baik 6 Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa secara kese-
luruhan alumni/mahasiswa praktikan IKIP
PGRI
Semarang
memiliki
39
kriteria “baik“ dalam bidang pro-
penampilan
fesionalisme, “baik” dalam bidang
“kurang baik” sebesar 16.7%.
pedagogic “kurang
sebesar baik”
66.7%
sebesar
bidang
83.3%
dan
dan
Tabel 5 dan tabel 6 berikut
33.3%,
rincian penilaian kompetensi per
“baik” dalam sosial, dan “baik” dalam
sebesar
sekolah dan persentasenya.
performance/
Tabel 5. Distribusi Penilaian Kompetensi Guru Kompetensi Kriteria Sangat Baik Baik Kurang Baik 6 Profesionalisme 4 2 Pedagogik 6 Sosial 5 1 Penampilan
Tidak Baik -
Tabel 6. Persentase Penilaian Kompetensi Guru Kompetensi Persentase Sangat Baik Baik Kurang Baik 100% Profesionalisme 66.7% 33.3% Pedagogik 100% Sosial 83.3% 16.7% Penampilan
Tidak Baik -
Berdasarkan tabel 5 dan tabel
kemampuan
6, dapat dilihat bahwa 6 sekolah
kurang
(100%)
Kompetensi
menyatakan
bahwa
pedagogik
baik.
mereka
(lampiran
ketiga
dinilai
alumni/mahasiswa praktikan IKIP
adalah
PGRI Semarang memiliki profesi-
dasarkan tabel di atas, semua sekolah
onalisme yang baik. Kompetensi ke-
(100%) menunjukan bahwa alumni/
dua yang dinilai adalah kompetensi
mahasiswa praktikan IKIP PGRI
pedagogik. Berdasarkan tabel diatas,
Semarang
4
sosial
sekolah
(66.7%)
menyatakan
kompetensi
yang
7).
yang
memiliki baik
sosial.
Ber-
kompetensi (lampiran
7).
bahwa alumni/mahasiswa praktikan
Kompetensi terakhir yang dinilai
IKIP
memiliki
adalah penampilan. Tabel 5 dan tabel
kemampuan pedagogik yang baik
6 di atas menunjukan bahwa 5
dan 2 sekolah (33.3%) menyatakan
sekolah (83.3%) menyatakan baik
PGRI
Semarang
41
untuk penampilan mahasiswa/alumni
Inggris terhadap Hasil Belajar
IKIP PGRI Semarang, sedangkan 1
Mahasiswa
sekolah (16.7%) menyatakan kurang
Berdasarkan hasil penelitian
baik. (lampiran 7). Selain penilaian
pada kuesioner 1 (Angket tentang
secara global oleh semua sekolah,
motivasi) yang diberikan kepada
berdasarkan kuesioner yang diisi
mahasiswa
oleh pengguna (guru-guru), terdapat
2008/2009 (100 mahasiswa) dapat
beberapa hal yang juga menjadi
diketahui bahwa motivasi mahasiswa
pertimbangan yang perlu di per-
memilih
hatikan berkaitan dengan rancangan
memiliki pengaruh terhadap hasil
model penerimaan mahasiswa baru
belajar para mahasiswa. Tabel 7
jurusan bahasa Inggris di IKIP PGRI
dibawah ini menunjukkan hubungan
Semarang. Hal ini dibahas dalam
antara motivasi mahasiswa dalam
pembahasan selanjutnya.
memilih
Pengaruh
Motivasi
Mahasiswa
semester
jurusan
Jurusan
6
angkatan
bahasa
inggris
bahasa
Inggris
terhadap hasil belajar mahasiswa.
dalam Memilih Jurusan bahasa Tabel 7. Analisa Kuesioner 1 (Mahasiswa) IPK 3,00 s/d >3,0 (IPK 3,00 s/d lebih dari 3,0) 3,00 s/d >3,0 (IPK 3,00 s/d lebih dari 3,0) <3,0 (IPK kurang dari 3,0) <3,0 (IPK kurang dari 3,0) Jumlah Total
Kriteria Motivasi Tinggi
Jumlah Mahasiswa 38
Persentase
Sedang
21
21%
Tinggi
25
25%
Sedang
16
16%
100
100%
38%
Menurut kuesioner yang diisi
(38%) memiliki kriteria motivasi
oleh mahasiswa dan hasil belajar
tinggi, dan mereka mendapatkan
mereka,
nilai IPK yang tinggi pula yaitu 3,00
responden
ditemukan dari
100
bahwa
38
mahasiswa
sampai
dengan
di
atas
3,00.
42
Kemudian di temukan juga sebanyak
=
21 mahasiswa (21%) dengan IPK 3,00 sampai dengan lebih dari 3,00 memiliki kriteria motivasi sedang dalam
memilih
jurusan
=
bahasa
inggris. Selain itu ditemukan juga sebanyak 25 mahasiswa (25%) dengan IPK kurang dari 3,00 memiliki motivasi
tinggi
dalam
=
memilih
jurusan bahasa inggris. Sedangkan =
16 mahasiswa (16%) dengan IPK kurang dari 3,00 memiliki tingkat
=
motivasi rendah (Lampiran 8). Dari hasil pengumpulan data
= 0,99
kuesioner dan IPK mahasiswa, penelitian ini juga menggunakan korelasi
Berdasarkan tabel interpretasi
product moment untuk mengetahui
nilai r pada bab 3, dapat disimpulkan
hubungan
yaitu
bahwa dengan r = 0,99, maka antara
motivasi mahasiswa dan IPK sebagai
variabel motivasi mahasiswa dan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil
variabel IPK (hasil belajar) terdapat
penelitian,
korelasi yang sangat kuat atau sangat
antar
variabel
berikut
perhitungan
korelasi product moment: ∑xy
: 4303535,72
∑x
: 7106
∑y
: 605,62
: 50495236
tinggi. 2.
Pembahasan
: 366775,58
N
: 100 anak
Ideal
Guru Bahasa Inggris Dari hasil penelitian dapat dilihat
Kriteria
bahwa
para
pengguna
lulusan/mahasiswa praktikan (user) yaitu para guru di 6 (enam sekolah) memberikan penilaian yang baik
43
pada beberapa kriteria ideal untuk
dagogik yang diharapkan oleh para
guru dari IKIP PGRI Semarang.
pengguna alumni/mahasiswa prak-
Kriteria ideal tersebut me-
tikan adalah kemampuan mereka
liputi profesional, pedagogik, sosial
dalam menjelaskan pokok bahasan,
dan
keempat
kemampuan dalam memanfaatkan
kriteria tersebut, profesionalisme, so-
media dan teknologi pembelajaran,
sial dan performance mendapatkan
dan
penilaian sangat baik dari para user.
feedback
Hal ini menunjukkan bahwa para
ketiga yang diharapkan oleh para
alumni/ mahasiswa praktikan sudah
pengguna
cukup baik dalam melaksanakan
sosial. Kriteria ideal ini meliputi
tugas di sekolah.
sikap
penampilan.
Dari
kemampuan kepada
siswa.
(user)
para
memberikan Kriteria
adalah
kriteria
alumni/mahasiswa
Kriteria ideal yang pertama
praktikkan terhadap guru, siswa, dan
yang diharapkan oleh para pengguna
warga sekolah lainnya. Kriteria yang
(user) berdasarkan kuesioner adalah
lainya yang berhubungan dengan
profesionalisme.
Profesionalisme
kriteria sosial adalah bagaimana
dalam hal ini meliputi ketepatan
penghargaan mereka terhadap guru,
waktu
melak-
bagaimana mereka merespon setiap
sanakan tugas, melakukan perubahan
maskan, saran dan penilaian dari
atau perbaikan terhadap kritik/saran
guru, bagaimana kemampuan mereka
yang diberikan, persiapan materi dan
dalam menyampaikan pendapat, cara
kelengkapan mengajar, pemberian
bergaul dengan warga sekolah, sikap
contoh yang relevan dalam konsep
toleransi
pengajaran dan respon terhadap ke-
siswa dan warga sekolah, serta per-
sulitan siswa dalam belajar.
lakuan terhadap siswa didalam dan
dalam
mengajar,
Kriteria ideal yang kedua
terhadap
keberagaman
diluar sekolah.
adalah kemampuan pedagogik. Ke-
Kriteria selanjutnya adalah
mampuan yang diharapkan dalam hal
dalam
penampilan
(performance)
ini adalah kemampuan dalam bidang
alumni/mahasiswa
akademik. Kemampuan lainnya yang
Kriteria ini meliputi kewibawaan,
berhubungan dengan kemampuan pe-
kebijaksanaan, menjadi contoh/mo-
praktikan.
44
del bagi siswa, cara berbusana,
Dengan mengetahui tingkat motivasi
kerapihan dan cara mereka merias
para calon mahasiswa tersebut maka
diri.
dapat di petakan kemampuan para Dengan memperhatikan kri-
calon mahasiswa tersebut. Sehingga
teria-kriteria ideal di atas, mahasiswa
dalam perkuliahan diharapkan tidak
alumni/mahasiswa praktikan diha-
akan banyak kendala dan hamabatan
rapkan
semua
dalam bidang akademis maupun
kriteria yang diharapkan oleh para
social. Untuk itu dirasa perlu untuk
pengguna (user).
mengetahui
Motivasi dan Hasil Belajar sebagai
mahasiswa baru. Dengan demikian
Salah Satu Aspek Pertimbangan
dalam perekrutan mahasiswa baru
dalam Rancangan Model Pene-
perlu adanya indikasi motivasi dalam
rimaan Mahasiswa Baru Jurusan
tes yang di lakukan oleh para calon
Bahasa Inggris di IKIP PGRI
mahasiswa baru. Dalam hal ini
Semarang
tingkat motivasi para calon maha-
mampu
memiliki
motivasi
para
calon
Motivasi merupakan salah
siswa dapat dibuat dalam bentuk
satu unsur atau aspek yang dapat
pertanyaan dengan pilihan jawaban
dijadikan sebagai salah satu per-
yang dapat mengindikasikan mo-
timbangan dalam merancang model
tivasi tersebut. Maka perlu untuk
penerimaan mahasiswa baru jurusan
dirancang sebuah perangkat tes yang
bahasa Inggris di IKIP PGRI Sema-
dapat mengindikasikan tingkat mo-
rang. Dengan memperhatikan moti-
tivasi. Terlebih lagi, hasil korelasi
vasi calon mahasiswa dalam memilih
product
jurusan bahasa Inggris, diharapkan
motivasi mahasiswa dengan IPK
ke depanya mahasiswa tersebut bisa
sebagai hasil belajar menunjukan
memiliki kemampuan akademis yang
adanya korelasi yang sangat kuat.
baik pula Karen didorong adanya
Jadi hasil ini memperkuat perlunya
motivasi yang tinggi dalam belajar.
pertimbangan tingkat motivasi dalam
Dengan demikian, motivasi yang
rancangan penerimaan mahasiswa
tinggi juga akan berdampak pada
baru jurusan bahasa Inggris di IKIP
tingginya prestasi dan hasil belajar.
PGRI Semarang.
moment
antara
variabel
45
Mahasiswa
takan kurang baik (lampiran 5).
Baru Jurusan Bahasa Inggris di
Selain itu, didukung dengan
IKIP PGRI Semarang
hasil
Model
Penerimaan
penilaian
kompetensi
Dari hasil temuan di ma-
pedagogik yang masih dinilai
syarakat melalui kuesioner yang
kurang baik (33.3%) oleh para
diberikan, terdapat beberapa hal
pengguna/guru-guru
sebagai masukan dalam menyusun
7). Hal ini juga dibuktikan
model penerimaan mahasiswa baru
dengan adanya penilaian kurang
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
baik pada kuesioner 2 item
Berikut ini beberapa hal yang dapat
nomor 4, 5 dan 11 (lampiran 5).
dijadikan sebagai bahan pertim-
Item-item soal tersebut berkaitan
bangan
menyempurnakan
dengan kesiapan materi/bahan
sistem penerimaan mahasiswa baru
mengajar dan kelengkapan me-
yang telah ada.
ngajar dalam setiap proses bela-
1. Tes Tertulis
jar mengajar (item soal nomor
a. Diberikan tes potensi akademik,
4), kemampuan mereka dalam
dengan tujuan untuk menda-
memberikan contoh yang rele-
patkan input calon guru yang
van dari konsep yang diajarkan
cerdas dan kreatif. Meskipun
(item
secara umum kompetensi maha-
kemampuan mahasiswa/alumni
siswa/alumni
PGRI
IKIP PGRI Semarang dalam
Semarang dinyatakan baik oleh
menggunakan media dan tek-
para pengguna/guru-guru akan
nologi pembelajaran (item soal
tetapi dalam beberapa hal perlu
nomor 11). Pada item soal
diperbaiki. Hal ini dapat dilihat
nomer
pada
materi/bahan mengajar dan ke-
dalam
respon/
terhadap
jawaban
kompetensi
sionalisme IKIP
IKIP
PGRI
guru profe-
mahasiswa/alumni Semarang
soal
4
lengkapan
nomor
tentang
mengajar
(lampiran
5)
dan
kesiapan
dalam
setiap proses belajar mengajar, 4
yang
dari 6 pengguna/guru (66.6%)
muncul pada kuesioner nomor 3
menyatakan penilaian kurang
sampai dengan nomor 8 dinya-
baik. Pada item soal nomer 5
46
tentang kemampuan mereka da-
institusi untuk dapat melakukan
lam memberikan contoh relevant
seleksi penerimaan mahasiswa
dari konsep yang diajarkan, 5
baru yang lebih baik lagi untuk
dari 6 pengguna (83.3%) juga
benar-benar mendapatkan calon
menyatakan kurang baik. Begitu
mahasiswa yang memiliki ke-
juga pada item soal nomor 11
mampuan dasar bahasa Inggris
tentang kemampuan mahasiswa/
yang lebih baik.
alumni IKIP PGRI Semarang
2. Pada Tes Wawancara
dalam menggunakan media dan
a. Memasukkan unsur motivasi da-
teknologi pembelajaran yang di-
lam salah satu pertanyaan pada
nyatakan kurang baik oleh 5 dari
tes wawancara dengan tujuan
6
untuk dapat mengetahui motivasi
pengguna/guru
(83.3%).
(lampiran 7).
dasar/awal para calon mahasiswa
b. Adanya tes menulis bebas dalam
memilih jurusan bahasa inggris.
bahasa Inggris, dengan tujuan
Hal ini dapat dilihat dari hasil
untuk mengetahui kemampuan
analisa kuesioner 1 (lampiran 8)
dasar
yang menunjukan kriteria moti-
bahasa
Inggris
yang
dimiliki oleh calon mahasiswa.
vasi
Hal
dari
Semakin tinggi motivasi maha-
jawaban para pengguna (user) di
siswa maka akan semakin tinggi
kuesioner 2 pada item soal
tingkat hasil belajarnya. Hal ini
nomor 9 yang berkaitan dengan
juga telah dibuktikan dengan
kemampuan
perhitungan
ini
dapat
dilihat
pedagogik
dengan
hasil
belajar.
korelasi
product
mahasiswa/alumni IKIP PGRI
moment antara korelasi dan hasil
Semarang. Empat (4) dari 6
belajar (rxy) sebesar 0.99.
pengguna/guru-guru
(66.6%)
b. Memberikan
pertanyaan
yang
menyatakan bahwa kemampuan
terstandar dalam bahasa inggris
pedagogik
dengan tujuan untuk mengetahui
IKIP kurang
mahasiswa/alumni
PGRI
Semarang
baik.
Hasil
yang
kemampuan
dasar
berbicara
ini
bahasa inggris. Hal ini didukung
diharapkan mampu mendorong
dengan jawaban pengguna/ guru-
47
guru pada pertanyaan kuesioner
dibuktikan dengan hasil perhitu-
item soal nomor 8 dan nomor 10
ngan korelasi product moment
(lampiran 5). Pada item soal
pada penelitian ini sebesar 0,99.
nomor 8 tentang
Perhitungan
kelancaran
tersebut
meng-
mahasiswa/alumni IKIP PGRI
hubungkan motivasi mahasiswa
Semarang dalam menyampaikan
dengan
materi
Berdasarkan
pelajaran
di
kelas,
hasil
belajar
(IPK).
tabel
dengan
r
dinyatakan kurang baik oleh 4
angka 0,99 dapat disimpulkan
dari
(66.6%).
bahwa ada korelasi yang sangat
Sedangkan item soal nomor 10
kuat anatara motivasi mahasiswa
tentang kemampuan mahasiswa/
memilih jurusan bahasa Inggris
alumni IKIP PGRI Semarang
di IKIP PGRI Semarang dengan
dalam
hasil belajar mahasiswa (IPK).
6
pengguna
menjelaskan
pokok
bahasan atau topik secara tepat,
2) Dari hasil penelitian menun-
yang dinyatakan kurang baik
jukkan bahwa mahasiswa/alumni
oleh
guru
IKIP PGRI Semarang diharapkan
(100%). Dari hasil penilaian
memiliki 4 (empat) kriteria ideal
tersebut
menjadi
seorang guru, yaitu profesional,
masukan terhadap institusi IKIP
pedagogik, sosial dan penam-
PGRI Semarang untuk memper-
pilan. Hasil penelitian menun-
baikinya dari akarnya yaitu dari
jukkan ketidakpuasan pengguna
proses penerimaan/seleksi maha-
(guru)
siswa baru.
alumni IKIP PGRI Semarang.
semua
pengguna/
semestinya
3) Hasil
penelitian
mahasiswa/
menunjukkan
bahwa diperlukan persiapan yang
D. PENUTUP Dalam
terhadap
penelitian
yang
cukup baik bagi para calon maha-
dilakukan ini dapat disimpulkan
siswa sebelum memasuki bangku
beberapa hal sebagai berikut.
perkuliahan.
1) Motivasi merupakan salah satu
dilakukan
Hal dengan
ini
dapat
merancang
unsur yang mendukung keber-
sebuah model penerimaan maha-
hasilan belajar mahasisw. Hal ini
siswa baru yang juga mema-
48
sukkan unsur motivasi sebagai
ada beberapa penilaian kurang
salah satu penentu.
baik
Sementara itu, saran yang dapat diberikan adalah sebagai be-
terhadap
mahasisa/alumni
penampilan IKIP
PGRI
Semarang.
rikut. 1) Sebaiknya
penyusunan
perta-
DAFTAR PUSTAKA
nyaan-pertanyaan dibuat terstandar pada tes wawancara bagi setiap
pewawancara,
dilakukan
untuk
hal
ini
menghindari
Ames, c. 1992. Classrooms: Goals, Structures, and Student Motivation, Journal of Educational Psychology, 84, 261-271.
munculnya penilaian yang bersifat subyektif. Pertanyaan juga sebaiknya dibuat dalam bahasa Inggris agar kemampuan dasar bahasa Inggris calon mahasiswa dapat diketahui sejak awal. 2) Hasil interview sebaiknya betulbetul digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kelulusan calon mahasiswa baru. 3) Dalam penerimaan mahasiswa baru juga sebaiknya diadakan tes akademik yang cukup spesifik, dalam hal ini tes dalam bahasa inggris seperti membuat tulisan sederhana dalam bahasa Inggris. 4) Sebaiknya diberikan aturan yang baku tentang cara perpakaian di kampus
baik
untuk
seragam
hitam putih maupun seragam bebas. Hal ini dikarenakan masih
Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. 1997. Psikologi Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Djamarah, Syaiful Basri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Deci, E.L. Koestner,R., & Ryan, R.M. 1999. A Meta-Analytic Review of Experiments Examining the Effects of Extrinsic Rewards on Intrinsic Motivation. Psychological Bulletin, 125, 627-688. Dweek, C.S. 2000. Self-theories: Their Role in Motivation, Personality, and Development. Lillington, NC: Taylor & Francis.
49
Elliot, E.S. & Dweek, C.S.. 1988. Goals: An Approach to Motivation and Achievement. Journal of Personality and Social Psychology, 54, 5-12. Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. Pintrich, P.R., & Schunk, D.H. 1996. Motivation in Education.Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall. Vansteenkiste, M., Simons, J., Lens, W.,Soenens, B., Matos, L., & Lacante, M. 2004. Less is sometimes more: Goal Content Matters. Journal of Educational Psychology, 96, 755764.
50