MODEL PENENTUAN LOKASI FASILITAS GUDANG KESIAPSIAGAAN UNTUK BENCANA ALAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR KERENTANAN WILAYAH
SidangTesis SidangT Program Magister Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Latar Belakang Kondisi Geologi Indonesi a
Tingkat Kerawanan Tinggi
Risiko = Ancaman x Kerentanan
Ketidakpastia n Potensi Dampak Bencana Alam Diminimalka Diminimalka n
Tindakan Proaktif/ Kesiapsiagaan
Penentuan Lokasi Fasilitas Gudang Kesiapsiagaan
Daerah yang rentan
Untuk setiap jenis bencana berbedabeda
Indikator Kerentanan
Kondisi Jawa Timur
Patahan Sumatra
Ring of Fire Sumatra – Jawa – Bali – Nusa Tenggara – Banda – Maluku
Jawa Timur: 14 Gunung Berapi Aktif di Jatim
Pergerakan Tanah di Laut Selatan Jatim
Tingkat Kerawanan Tinggi terhadap Gempa (Vulkanik & Tektonik)
Kondisi Tekstur dan Ketebalan Tanah Lahan dengan Kelerangan > 40˚ Penebangan Liar pada Lahan Miring
Meningkatkan Kerawanan Jawa Timur terhadap Banjir dan Tanah Longsor
Tujuan & Manfaat Penelitian Tujuan 1
Tujuan 2
• Mengembangk an model penentuan lokasi gudang kesiapsiagaan untuk bencana alam berdasarkan aspek kerentanan
• Mengaplikasikan model untuk kesiapsiagaan bencana alam yang mungkin terjadi di Jawa Timur
Tujuan 3 • Melakukan analisis terhadap dampak persentase kemampuan layanan fasilitas pada saat terjadinya bencana alam
Manfaat Penelitian Mengetahui lokasi gudang kesiapsiagaan sebagai persiapan penaganan korban bencana alam berdasarkan aspek kerentanan atau vulnerability sehingga penanganan dapat cepat dilakukan dan penderitaan korban bencana alam dapat segera teratasi.
Batasan dan Asumsi Batasan
Asumsi
Digunakan tiga jenis
Jumlah minimum fasilitas
bencana alam yang terjadi di daerah Jawa Timur untuk menguji model yaitu banjir, gempa, dan tanah longsor. Tidak dilakukan pembahasan tentang alat transportasi yang digunakan. Tidak dilakukan pembahasan tentang banyaknya pasokan yang ditetapkan untuk setiap lokasi fasilitas.
yang dibutuhkan untuk meng-cover suatu lokasi sebanyak 1 Hasil validasi indikatorindikator kerentanan untuk ketiga jenis bencana alam adalah valid.
Metodologi Penelitian 1
• Literature Review Mendapatkan gap penelitian terdahulu
2
• Perumusan Masalah
3
• Pengembangan Model
4
• Pengumpulan Data
5
• Percobaan Numeris
6
• Verifikasi
7
• Analisis dan Interpretasi Hasil
8
• Kesimpulan dan Saran
Jia et al. (2007)
LangkahLangkah
- Model penetuan lokasi fasilitas mempertimbangkan tingkat kerusakan akibat terjadinya jenis bencana alam tertentu - Tingkat kerusakan : nilai relatif terkena dampak antara daerah satu dengan daerah yang lain dan belum mempertimbangkan indikatorindikator potensi dampak yang mempengaruhi tingkat kerusakan
Jia et al. (2007) Fungsi Tujuan Jia et al. (2007) Max βik eik Mi ui iϵI k∈K
∀ i ∈ I, k ∈ K
Fungsi Kendala Jia et al. (2007) xj pjk ≥ Qi ui jϵNi
∀ i ∈ I, ∀ k ∈ K
xj ≤ P jϵJ
Penegembangan Model Identifikasi Indikator Kerentanan (Melibatkan beberapa referensi)
Validasi Indikator Kerentanan
Menghitung Vulnerability Index (VI) (Connor, 2006) (Percobaan Numerik di Jatim)
Indeks Kerentanan (3) Banjir
Gempa Tanah Longso r
Indeks dan Variabel Keputusan • Indeks i : Lokasi yang di-cover (i= 1, 2, 3, …, n) j : Fasilitas yang didirikan (j = 1,2,3, …,m) k : Jenis bencana (k= 1, 2, 3) • Variabel keputusan
Potensi Dampak Lokasi i untuk Ketiga Jenis Bencana • Terjadinya suatu bencana tidak terlepas dari kemungkinan atau probabilitas suatu bencana terjadi ( ). Oleh karena itu parameter melekat pada parameter indeks kerentanan ( ). Perkalian antara dan merupakan potensi dampak lokasi i terhadap terjadinya ketiga jenis bencana alam ( )
Fungsi Tujuan Model Pengembangan • Memaksimalkan potensi dampak ter-cover untuk lokasi i. Semakin besar nilai potensi dampak lokasi i terhadap terjadinya ketiga jenis bencana alam ( ), maka kemungkinan lokasi i di-cover akan semakin besar
Perbandingan Jia et al. (2007) dengan Model Pengembangan Fungsi Tujuan Jia et al. (2007) Max βik eik Miui ∀ i ∈ I, k ∈ K iϵI k∈K
1.
2.
3.
tingkat kerusakan bernilai relatif antara daerah satu dengan daerah lain belum terukur Hanya mempertimbangkan satu indikator kerentanan yaitu jumlah populasi ( ) Hanya mempertimbangkan indikator yang berpengaruh meningkatkan potensi dampak
Fungsi Tujuan Pengembangan Model Max VIi ui ∀ i ∈I i∈I
1. Penilaian kerentanan terukur
bukan relatif 2.Mempertimbangkan banyak indikator kerentanan 3.Mempertimbangkan indikator yang berpengaruh meningkatkan dan mengurangi potensi dampak
Jumlah fasilitas yang mungkin didirikan dengan kualitas layanan p% untuk lokasi j pada bencana alam k harus dapat meng-cover kebutuhan di lokasi i
Fungsi Kendala (1)
adalah set kandidat fasilitas yang mungkin didirikan untuk melayani lokasi i Jika
maka
Jika
maka
D : jarak coverage : jarak antara lokasi i dan fasilitas j
Fungsi Kendala (2) Jumlah fasilitas j yang dibuka tidak boleh melebihi jumlah maksimal fasilitas
Variabel fasilitas j yang dibuka dan variabel lokasi i dicover adalah bernilai 1 atau 0
: Jumlah minimum fasilitas yang dibutuhkan untuk meng-cover lokasi i • : Persentase kemampuan layanan fasilitas j pada jenis bencana alam k terhadap kemampuan normal • P : Jumlah maksimal fasilitas yang akan didirikan •
Pengumpulan Data 1. Perhitungan probabilitas bencana alam 2. Penentuan rata-rata bobot komponen kerentanan 3. Matriks jarak
o. Kabupaten
P r o b a b i l i t a
s B a n j i r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 o.
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota
71 Kediri 72 Blitar 73 Malang 74 Probolinggo 75 Pasuruan 76 Mojokerto 77 Madiun 78 Surabaya 79 Batu
Kejadian Banjir Probabilitas 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 1.00 √ √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.33 √ √ √ √ √ √ √ √ 1.00 1.00 √ √ √ √ √ √ 1.00 √ √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.33 √ √ 0.50 √ √ √ 1.00 √ √ √ √ √ √ 0.67 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 1.00 0.17 √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 1.00 √ √ √ √ √ √ 0.83 √ √ √ √ √ 0.67 √ √ √ √ 0.33 √ √ √ √ √ √ √ √ 1.00 0.50 √ √ √ 0.67 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 0.83 0.33 √ √ 0.50 √ √ √ 0.50 √ √ √ 0.17 √ Kejadian Banjir Probabilitas 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 0.83 √ √ √ √ √ 0.00 0.50 √ √ √ 0.17 √ 0.67 √ √ √ √ 0.17 √ 0.67 √ √ √ √ 0.50 √ √ √ 0.33 √ √ -
P r o b a b i l i t a
s G e m p a
o. 1 2
Kabupaten Pacitan Ponorogo
Zona I I,II
Tingkat Kerawanan Tinggi Tinggi dan Sedang
3 4
Trenggalek Tulungagung
I I
Tinggi Tinggi
5
Blitar
I
Tinggi
6 7
Kediri Malang
I I
Tinggi Tinggi
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun
I I I II II II II II II II II II
Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
20 21 22 23 24 25
Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik
II II III III III II
Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang
26 27 28 29 o. 71 72 73 74 75 76 77
Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun
III III III III Zona I I I II II II II
Rendah Rendah Rendah Rendah Tingkat Kerawanan Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang
II I
Sedang Tinggi
78 79
Surabaya Batu
Kejadian Gempa Probabilitas 27 Mei 2006 0.8 27 Juni 1963, 0.7 27 Mei 2006 05 Nopember 1972 0.8 05 Juli 1859, 20 0.8 Agustus 1896, 11 Oktober 1960, 07 Mei 1961 15 Agustus 1896, 0.8 21 Desember 1962, 05 Nopember 1972, 28 September 1998
20 Oktober 1958, 20 Februari 1967 01 Juli 1896 03 Juni 1994 10-Sep-07 04 Nopember 1889 22 Maret 1836
20 Nopember 1862, 01 Desember 1915
31 Agustus 1902, 19 Juni 1950
Kejadian Gempa 28-Sep-98 20 Oktober 1958 04 Nopember 1889 22 Maret 1836 20 Nopember 1862, 01 Desember 1915
0.7 0.8 0.8 0.7 0.8 0.4 0.5 0.4 0.5 0.4 0.5 0.4 0.4 0.6
0.4 0.4 0.1 0.1 0.1 0.6 0.1 0.1 0.1 0.1 Probabilitas 0.7 0.8 0.8 0.4 0.5 0.5 0.6
0.4 0.7
o. Kabupaten
P r o b a b i l i t a s
T a n a h L o n g s o r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep
Kejadian Tanah Longsor 2008 2009 2007 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Kejadian Tanah Longsor
Probabilitas 1.00 1.00 1.00 0.33 0.33 1.00 0.67 0.67 1.00 0.33 0.33 0.33 0.00 1.00 0.00 0.67 0.00 0.00 0.67 0.67 0.33 0.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
o.
Kota
71 Kediri 72 Blitar 73 Malang 74 Probolinggo 75 Pasuruan 76 Mojokerto 77 Madiun 78 Surabaya 79 Batu
Kejadian Tanah Longsor 2008 2009 2007 √
Probabilitas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33
Rata-Rata Bobot Komponen Kerentanan Banjir ( ) Bobot Banjir
RataJumlah Rata
Komponen Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3
Bobot Bobot
Kerentanan
Nilai ratarata bobot Komponen Kerentanan didapatkan dari pakar bencana (akademisi dan praktisi)
Fisik
3
5
3
11
3.67
Demografi
5
5
3
13
4.33
Ekonomi
5
3
3
11
3.67
Sosial
5
3
3
11
3.67
5
3
3
11
3.67
5
3
5
13
4.33
Kapasitas SDM
5
3
3
11
3.67
Kapasitas Sosial
3
5
3
11
3.67
Kapasitas Ekonomi
5
5
3
13
4.33
3
3
3
9
3.00
Pemahaman terhadap Peringatan Kemampuan untuk Evakuasi
Keputusan untuk Evakuasi
Rata-Rata Bobot Komponen Kerentanan Gempa ( Bobot Gempa
RataJumlah
Komponen
Pakar Pakar
Pakar
Rata Bobot Bobot
Kerentanan
1
2
3
Fisik
5
5
5
15
5.00
Demografi
5
3
1
9
3.00
Ekonomi
5
3
1
9
3.00
Sosial
5
3
1
9
3.00
5
1
3
9
3.00
5
3
5
13
4.33
Kapasitas SDM
5
3
1
9
3.00
Kapasitas Sosial
3
5
3
11
3.67
Kapasitas Ekonomi
5
3
1
9
3.00
3
3
1
7
2.33
Pemahaman terhadap Peringatan Kemampuan untuk Evakuasi
Keputusan untuk Evakuasi
)
Rata-Rata Bobot Komponen Kerentanan Tanah Longsor ( ) Bobot Tanah Longsor
RataJumlah
Komponen
Pakar
Pakar
Pakar
Rata Bobot
Kerentanan
1
2
3
Fisik
3
3
5
11
3.67
Demografi
3
3
3
9
3.00
Ekonomi
5
3
1
9
3.00
Sosial
5
3
1
9
3.00
5
1
1
7
2.33
3
3
5
11
3.67
Kapasitas SDM
5
3
1
9
3.00
Kapasitas Sosial
3
3
3
9
3.00
Kapasitas Ekonomi
5
3
3
11
3.67
3
3
3
9
3.00
Pemahaman terhadap Peringatan Kemampuan untuk Evakuasi
Keputusan untuk Evakuasi
Bobot
Matriks Jarak Antar Kabupaten dan Kota di Jawa Timur (1) o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kabupaten/ Kota Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
0 78 117 149 182 180 270 276 358 462 390 421 352 313 298 207 197 157 107 131 139 217 279 284 294 304 366 399 451 180 182 270 352 313 207 107 276 270
78 0 52 84 117 115 195 221 347 438 341 344 249 210 221 149 119 79 29 53 61 139 201 206 216 226 288 321 373 115 117 195 249 210 149 29 198 195
117 52 0 32 64 63 142 236 334 425 328 331 236 197 208 137 107 96 82 106 114 192 189 194 204 214 276 309 361 63 64 142 236 197 137 82 196 142
149 84 32 0 33 31 111 205 303 394 297 300 205 166 177 177 105 75 109 133 121 160 157 162 172 182 144 277 329 31 33 111 205 166 177 109 154 111
182 117 64 33 0 44 78 172 270 361 264 267 172 133 144 118 88 72 122 146 134 173 170 175 185 195 257 290 342 44 0 78 172 133 118 122 167 78
180 115 63 31 44 0 100 217 299 383 386 289 194 156 146 74 44 28 78 102 90 129 126 131 141 151 213 246 296 0 44 100 194 156 74 78 123 100
270 195 142 111 78 100 0 117 192 259 194 189 94 55 66 86 119 128 178 202 190 197 192 134 107 117 179 212 264 100 78 0 94 55 86 178 89 0
276 221 236 205 172 217 117 0 72 177 105 140 46 85 122 146 176 216 266 290 278 253 248 190 163 173 235 268 320 217 172 117 46 85 146 266 145 117
358 347 334 303 270 299 192 72 0 105 32 97 96 137 174 198 228 268 338 342 330 305 300 242 215 225 287 320 372 299 270 192 96 137 198 338 197 192
462 438 425 394 361 383 259 177 105 0 136 94 189 228 265 289 319 359 407 433 421 396 391 333 306 316 375 411 463 383 361 259 189 228 289 407 288 259
390 341 328 297 264 386 194 105 32 136 0 35 92 131 168 192 222 282 312 336 324 298 294 236 209 219 281 314 396 386 264 194 92 131 192 312 191 194
421 344 331 300 267 289 189 140 97 94 35 0 95 134 171 195 225 285 345 339 327 202 297 239 212 222 284 317 369 289 267 189 95 134 195 345 194 189
352 249 236 205 172 194 94 46 96 189 92 95 0 39 76 100 130 170 220 244 232 207 202 144 117 127 189 222 274 194 172 94 0 39 100 220 99 94
313 210 197 166 133 156 55 85 137 228 131 134 39 0 37 61 91 131 181 205 193 168 163 105 78 86 150 183 235 156 133 55 39 0 61 181 60 55
298 221 208 177 144 146 66 122 174 265 168 171 76 37 0 72 102 142 192 216 264 131 126 68 41 51 113 146 198 146 144 66 76 37 72 192 23 66
207 149 137 177 118 74 86 146 198 289 192 195 100 61 72 0 30 70 128 144 132 115 110 57 67 77 139 172 224 74 118 86 100 61 0 128 49 86
197 119 107 105 88 44 119 176 228 319 222 225 130 91 102 30 0 40 90 114 102 85 82 80 97 107 169 202 254 44 88 119 130 91 30 90 79 119
157 79 96 75 72 28 128 216 268 359 282 285 170 131 142 70 40 0 50 74 62 125 122 127 137 147 209 242 294 28 72 128 170 131 70 50 119 128
107 29 82 109 122 78 178 266 338 407 312 345 220 181 192 128 90 50 0 24 32 110 182 177 187 197 259 292 344 78 122 178 220 181 128 0 169 178
Matriks Jarak Antar Kabupaten dan Kota di Jawa Timur (2) o. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kabupaten /Kota Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
71
72
73
74
75
76
77
78
79
131 53 106 133 146 102 202 290 342 433 336 339 244 205 216 144 114 74 24 0 34 113 196 201 211 221 283 316 368 102 146 202 244 205 144 24 193 202
139 61 114 121 134 90 190 278 330 421 324 327 232 193 264 132 102 62 32 34 0 78 184 189 199 209 271 304 356 90 134 190 232 193 132 32 181 190
217 139 192 160 173 129 197 253 305 396 298 202 207 168 131 115 85 125 110 113 78 0 65 63 90 136 196 231 283 129 173 197 207 168 115 110 108 197
279 201 189 157 170 126 192 248 300 391 294 297 202 163 126 110 82 122 182 196 184 65 0 58 95 131 193 226 278 126 170 192 202 163 110 182 103 192
284 206 194 162 175 131 134 190 242 333 236 239 144 105 68 57 80 127 177 201 189 63 58 0 27 73 135 168 220 131 175 134 144 105 57 177 45 134
294 216 204 172 185 141 107 163 215 306 209 212 117 78 41 67 97 137 187 211 199 90 95 27 0 46 108 141 193 141 185 107 117 78 67 187 18 107
304 226 214 182 195 151 117 173 225 316 219 222 127 86 51 77 107 147 197 221 209 136 131 73 46 0 62 95 147 151 195 117 127 86 77 197 28 117
366 288 276 144 257 213 179 235 287 375 281 284 189 150 113 139 169 209 259 283 271 196 193 135 108 62 0 33 85 213 257 179 189 150 139 259 90 179
399 321 309 277 290 246 212 268 320 411 314 317 222 183 146 172 202 242 292 316 304 231 226 168 141 95 33 0 52 246 290 212 222 183 172 292 123 212
451 373 361 329 342 296 264 320 372 463 396 369 274 235 198 224 254 294 344 368 356 283 278 220 193 147 85 52 0 296 342 264 274 235 224 344 175 264
180 115 63 31 44 0 100 217 299 383 386 289 194 156 146 74 44 28 78 102 90 129 126 131 141 151 213 246 296 0 44 100 194 156 74 78 123 100
182 117 64 33 0 44 78 172 270 361 264 267 172 133 144 118 88 72 122 146 134 173 170 175 185 195 257 290 342 44 0 78 172 133 118 122 167 78
270 195 142 111 78 100 0 117 192 259 194 189 94 55 66 86 119 128 178 202 190 197 192 134 107 117 179 212 264 100 78 0 94 55 86 178 89 0
352 249 236 205 172 194 94 46 96 189 92 95 0 39 76 100 130 170 220 244 232 207 202 144 117 127 189 222 274 194 172 94 0 39 100 220 99 94
313 210 197 166 133 156 55 85 137 228 131 134 39 0 37 61 91 131 181 205 193 168 163 105 78 86 150 183 235 156 133 55 39 0 61 181 60 55
207 149 137 177 118 74 86 146 198 289 192 195 100 61 72 0 30 70 120 144 132 115 110 57 67 77 139 172 224 74 118 86 100 61 0 128 49 86
107 29 82 109 122 78 178 266 338 407 312 345 220 181 192 128 90 50 0 24 32 110 182 177 187 197 259 292 344 78 122 178 220 181 128 0 169 178
276 198 196 154 167 123 89 145 197 288 191 194 99 60 23 49 79 119 169 193 181 108 103 45 18 28 90 123 175 123 167 89 99 60 49 169 0 89
290 195 142 111 78 100 0 117 192 239 186 167 94 55 66 86 119 26 178 202 190 197 192 134 107 117 179 212 264 100 78 0 94 55 86 178 89 0
Pengolahan Data Perhitungan VI untuk masing-masing bencana alam berdasarkan rumus yang telah dikembangkan pada 3.6, 3.8, 3.10
Perhitungan VI Banjir o.
Kota
I1
wf*F
71 Kediri 0.0418 0.15332 72 Blitar 0.0116 0.0426 73 Malang 0.1122 0.4119 74 Probolinggo 0.0447 0.1642 75 Pasuruan 0.0279 0.1025 76 Mojokerto 0.0000 0.0000 77 Madiun 0.0095 0.0349 78 Surabaya 0.8601 3.1565 79 Batu 0.0204 0.0750
I2 0.419 0.4326 0.2637 0.8495 0.0289 0.0465 0.3138 0.0281 0.4827
o.
Kota
I9
I10
I11
I12
71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
0.0182 0.0000 0.0563 0.0052 0.0346 0.0058 0.0509 0.1383 0.0881
0.0531 0.0114 0.2569 0.0497 0.0278 0.0000 0.0270 0.9145 0.02821
0.0356 0.0013 0.2806 0.0453 0.0413 0.0000 0.0141 1.0000 0.0350
0.5804 0.5828 0.3614 0.3259 0.1437 0.6433 1.0000 0.7208 0.2591
I3
I4
wd*D
I5
I6
we*E
I7
0.5132 0.16492 1.5836 0.0382 0.068 0.19476 0.01878 0.4870 0.0000 1.3273 0.0041 0.0000 0.0075 0.0112 0.9180 0.1519 1.9248 0.0909 0.2491 0.6239 0.0088 0.4792 0.1880 2.1892 0.0255 0.0368 0.1143 0.0540 0.5989 0.4126 1.5018 0.0409 0.0276 0.1257 0.0258 0.8483 0.0486 1.3616 0.0102 0.0166 0.0492 0.0200 0.6543 0.1147 1.5629 0.0000 0.0384 0.0705 0.0070 1.0000 0.1493 1.6994 0.5298 1.0000 2.8072 0.0065 0.2257 0.1923 1.2999 0.0281 0.0246 0.0968 0.0158 wmev* Mev 0.7439 0.6817 1.0059 0.6916 0.7625 0.4081 0.2845 1.8361 1.2237
I13
I14
0.0603 0.0402 0.1394 0.0042 0.0140 0.0262 0.0337 1.0000 0.0117
0.0539 0.0034 0.2842 0.0377 0.0237 0.0000 0.0195 1.0000 0.0284
wcsdm* CSDM 0.2096 0.1169 0.5953 0.3250 0.0512 0.0257 0.0839 1.8968 1.8871
ws*S
I8
wp*P
0.0689 0.0409 0.0323 0.1981 0.0948 0.0732 0.0258 0.0237 0.0582
0.0252 0.0083 0.0889 0.0497 0.0244 0.0000 0.0140 0.3578 0.0215
0.0924 0.0303 0.3262 0.1823 0.0894 0.0000 0.0515 1.3133 0.0789
I15
wcs*CS
I16
wce*CE
I17
0.0660 0.0781 0.3336 0.0250 0.1622 0.0000 0.0205 0.4056 0.0061
0.2421 0.2866 1.2243 0.0918 0.5954 0.0000 0.0751 1.4886 0.0223
1.0000 0.0274 0.1437 0.0689 0.0414 0.0855 0.0426 0.3100 0.0461
4.3300 0.1185 0.6223 0.2982 0.1791 0.3704 0.1845 1.3424 0.1996
0.0595 0.0080 0.3022 0.0283 0.0174 0.0146 0.0368 1.0000 0.0049
wpev* Pev 0.1785 0.0239 0.9067 0.0850 0.0522 0.0438 0.1104 3.0000 0.0148
VI 0.57 3.90 1.29 4.42 3.05 4.30 4.47 1.40 1.33
Perhitungan VI Gempa o.
Kota
I1
wf*F
71 Kediri 0.0418 0.1653 72 Blitar 0.0116 0.5593 73 Malang 0.1122 0.4682 74 Probolinggo 0.0447 0.2945 75 Pasuruan 0.0279 0.2712 76 Mojokerto 0.0000 0.0000 77 Madiun 0.0095 0.1653 78 Surabaya 0.8601 0.6801 79 Batu 0.0204 1.0000
I2
I3
I4
wd*D
I5
I6
we*E
I7
ws*S
I8
wp*P
0.5176 0.4421 1.6789 1.2824 0.8060 0.6780 0.0238 2.5634 1.7513
0.4190 0.4326 0.2637 0.8495 0.0289 0.0465 0.3138 0.0281 0.4827
0.5132 0.4870 0.9180 0.4792 0.5989 0.8483 0.6543 1.0000 0.2257
1.3984 1.3795 1.7726 1.9931 0.9418 1.3422 1.4522 1.5422 1.0625
0.0382 0.0041 0.0909 0.0255 0.0409 0.0102 0.0000 0.5298 0.0281
0.0680 0.0000 0.2491 0.0368 0.0276 0.0166 0.0384 1.0000 0.0246
0.1592 0.0061 0.5100 0.0934 0.1027 0.0402 0.0576 2.2947 0.0791
0.0188 0.0112 0.0088 0.0540 0.0258 0.0200 0.0070 0.0065 0.0158
0.0563 0.0335 0.0264 0.1620 0.0775 0.0599 0.0211 0.0194 0.0475
0.0252 0.0083 0.0889 0.0497 0.0244 0.0000 0.0140 0.3578 0.0215
0.0755 0.0248 0.2666 0.1491 0.0731 0.0000 0.0421 1.0735 0.0645
o.
Kota
I9
I10
I11
I12
71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
0.0182 0.0000 0.0563 0.0052 0.0346 0.0058 0.0509 0.1383 0.0881
0.0531 0.0114 0.2569 0.0497 0.0278 0.0000 0.0270 0.9145 0.0282
0.0356 0.0013 0.2806 0.0453 0.0413 0.0000 0.0141 1.0000 0.0350
0.5804 0.5828 0.3614 0.3259 0.1437 0.6433 1.0000 0.7208 0.2591
wmev* Mev 0.7439 0.6419 1.2737 0.4996 0.4651 0.1618 0.7959 3.3047 0.9441
I13
I14
0.0603 0.0402 0.1394 0.0042 0.0140 0.0262 0.0337 1.0000 0.0117
0.0539 0.0034 0.2842 0.0377 0.0237 0.0000 0.0195 1.0000 0.0284
wcsdm* CSDM 0.1713 0.0654 0.6354 0.0629 0.0566 0.0393 0.0798 3.0000 0.0601
I15
wcs*CS
I16
wce*CE
I17
0.0660 0.0781 0.3336 0.0250 0.1622 0.0000 0.0205 0.4056 0.0061
0.2421 0.2866 1.2243 0.0918 0.5954 0.0000 0.0751 1.4886 0.0223
1.0000 0.0274 0.1437 0.0689 0.0414 0.0855 0.0426 0.3100 0.0461
3.0000 0.0821 0.4312 0.2066 0.1241 0.2566 0.1278 0.9301 0.1383
0.0595 0.0080 0.3022 0.0283 0.0174 0.0146 0.0368 1.0000 0.0049
wpev* Pev 0.1387 0.0186 0.7042 0.0660 0.0406 0.0340 0.0857 2.3300 0.0115
VI 0.83 5.58 1.85 9.78 3.02 6.92 6.49 1.39 17.01
Perhitungan VI Tanah Longsor o.
Kota
I1
wf*F
I2
I3
wd*D
71 Kediri 0.0418 0.1533 0.4190 0.5132 1.3984 72 Blitar 0.0116 0.0426 0.4326 0.4870 1.3795 73 Malang 0.1122 0.4119 0.2637 0.9180 1.7726 74 Probolinggo 0.0447 0.1642 0.8495 0.4792 1.9931 75 Pasuruan 0.0279 0.1025 0.0289 0.5989 0.9418 76 Mojokerto 0.0000 0.0000 0.0465 0.8483 1.3422 77 Madiun 0.0095 0.0349 0.3138 0.6543 1.4522 78 Surabaya 0.8601 3.1565 0.0281 1.0000 1.5422 79 Batu 0.0204 0.0750 0.4827 0.2257 1.0625 o.
Kota
I8
I9
I10
I11
71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
0.0182 0.0000 0.0563 0.0052 0.0346 0.0058 0.0509 0.1383 0.0881
0.0531 0.0114 0.2569 0.0497 0.0278 0.0000 0.0270 0.9145 0.0282
0.0356 0.0013 0.2806 0.0453 0.0413 0.0000 0.0141 1.0000 0.0350
0.5804 0.5828 0.3614 0.3259 0.1437 0.6433 1.0000 0.7208 0.2591
wmev* Mev 0.6305 0.5463 0.8764 0.3909 0.2270 0.5955 1.0018 2.5448 0.3766
I4
I5
we*E
I6
ws*S
I7
wp*P
0.0382 0.0041 0.0909 0.0255 0.0409 0.0102 0.0000 0.5298 0.0281
0.0680 0.0000 0.2491 0.0368 0.0276 0.0166 0.0384 1.0000 0.0246
0.1592 0.0061 0.5100 0.0934 0.1027 0.0402 0.0576 2.2947 0.0791
0.0188 0.0112 0.0088 0.0540 0.0258 0.0200 0.0070 0.0065 0.0158
0.0563 0.0335 0.0264 0.1620 0.0775 0.0599 0.0211 0.0194 0.0475
0.0252 0.0083 0.0889 0.0497 0.0244 0.0000 0.0140 0.3578 0.0215
0.0586 0.0192 0.2071 0.1158 0.0568 0.0000 0.0327 0.8338 0.0501
I12
I13
0.0603 0.0402 0.1394 0.0042 0.0140 0.0262 0.0337 1.0000 0.0117
0.0539 0.0034 0.2842 0.0377 0.0237 0.0000 0.0195 1.0000 0.0284
wcsdm* CSDM 0.1713 0.0654 0.6354 0.0629 0.0566 0.0393 0.0798 3.0000 0.0601
I14 0.0660 0.0781 0.3336 0.0250 0.1622 0.0000 0.0205 0.4056 0.0061
wcs* CS 0.1979 0.2343 1.0008 0.0751 0.4867 0.0000 0.0614 1.2168 0.0182
I15
wce*CE
I16
1.0000 0.0274 0.1437 0.0689 0.0414 0.0855 0.0426 0.3100 0.0461
3.6700 0.1004 0.5274 0.2527 0.1518 0.3139 0.1564 1.1378 0.1691
0.0595 0.0080 0.3022 0.0283 0.0174 0.0146 0.0368 1.0000 0.0049
wpev* Pev 0.1785 0.0239 0.9067 0.0850 0.0522 0.0438 0.1104 3.0000 0.0148
VI 0.58 4.78 1.24 6.14 2.02 5.13 6.37 1.24 6.45
Percobaan Numerik • Dengan menggunakan model yang telah dikembangkan pada 3.6, 3.8, 3.10, dan 3.12 diolah menggunakan Software Lingo • Tiga parameter yang diskenariokan yaitu: 1. D : Jarak coverage (D = 50, 75, 100) 2. : Persentase kemampuan layanan fasilitas j pada jenis bencana alam k terhadap kemampuan normal ( = 0.1, 0.2,…., 1) 3. P : Jumlah maksimal fasilitas yang akan didirikan (P = 10, 11, 12,….38)
Pengembangan Skenario Skenario Pengembangan D = 50
pjk = 0.1
pjk = 0.2
…. pjk = 1
P = 10 P = 11 … P = 38 P = 10 P = 11 … P = 38 …. P = 10 P = 11 … P = 38
D = 75
pjk = 0.1
pjk = 0.2
…. pjk = 1
P = 10 P = 11 … P = 38 P = 10 P = 11 … P = 38 …. P = 10 P = 11 … P = 38
D = 100
pjk = 0.1
pjk = 0.2
…. pjk = 1
P = 10 P = 11 … P = 38 P = 10 P = 11 … P = 38 …. P = 10 P = 11 … P = 38
Verifikasi Model • Bertujuan untuk menguji model apakah model dibangun dengan cara yang benar • Verifikasi model dilakukan dengan men-set sebagian parameter saja yaitu untuk D = 50, = 0.2 dan P = 14 • Hasil output dari Software Lingo tersebut akan dibandingkan dengan hasil perhitungan manual. Bila perbedaan tidak terlalu besar (kurang dari 5%) maka model dikatakan verified.
o. Kabupaten
Probalilitas Banjir
VI Banjir
1 Pacitan 2 Ponorogo 3 Trenggalek 4 Tulungagung 5 Blitar 6 Kediri 7 Malang 8 Lumajang 9 Jember 10 Banyuwangi 11 Bondowoso 12 Situbondo 13 Probolinggo 14 Pasuruan 15 Sidoarjo 16 Mojokerto 17 Jombang 18 Nganjuk 19 Madiun 20 Magetan 21 Ngawi 22 Bojonegoro 23 Tuban 24 Lamongan 25 Gresik 26 Bangkalan 27 Sampang 28 Pamekasan 29 Sumenep
1.00 0.83 0.83 0.83 0.33 1.00 1.00 1.00 0.83 0.33 0.50 1.00 0.67 1.00 0.17 0.83 0.83 1.00 0.83 0.67 0.33 1.00 0.50 0.67 0.83 0.33 0.50 0.50 0.17
4.94 3.76 2.87 2.63 1.71 2.55 3.30 5.05 4.34 2.05 7.15 6.53 4.09 1.82 1.98 2.82 3.13 3.02 3.29 2.89 4.04 3.38 4.20 2.30 2.79 5.58 13.06 6.48 2.89
Perhitungan Manual Potensi Dampak Setiap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur
o.
Kota
71 72 73 74 75 76 77 78 79
Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
Probalilitas VI Banjir Banjir 0.83 0.00 0.50 0.17 0.67 0.17 0.67 0.50 0.33
0.57 3.90 1.29 4.42 3.05 4.30 4.47 1.40 1.33
Potensi Dampak Banjir 4.943 3.133 2.394 2.195 0.569 2.545 3.303 5.051 3.614 0.685 3.575 6.531 2.725 1.821 0.330 2.346 2.604 3.023 2.742 1.929 1.347 3.383 2.100 1.531 2.322 1.859 6.531 3.238 0.482 Potensi Dampak Banjir 0.477 0.000 0.646 0.737 2.033 0.717 2.981 0.701 0.445
Probalili-tas Gempa
VI Gempa
0.80 0.70 0.80 0.80 0.80 0.70 0.80 0.80 0.70 0.80 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 0.50 0.40 0.40 0.60 0.40 0.40 0.10 0.10 0.10 0.60 0.10 0.10 0.10 0.10
5.65 3.61 3.21 2.62 1.58 2.41 3.47 4.69 4.08 1.87 5.94 5.20 3.31 1.56 2.54 2.87 3.10 2.75 3.73 3.13 3.67 3.03 4.06 2.41 3.43 5.19 10.99 5.68 2.60
Probalilitas Gempa
VI Gempa
0.70 0.80 0.80 0.40 0.50 0.50 0.60 0.40 0.70
0.83 5.58 1.85 9.78 3.02 6.92 6.49 1.39 17.01
Potensi Dampak Gempa
Probalili-tas Tanah Longsor
4.523 2.524 2.570 2.100 1.262 1.690 2.774 3.754 2.856 1.499 2.377 2.599 1.324 0.779 1.016 1.434 1.238 1.100 2.238 1.254 1.468 0.303 0.406 0.241 2.058 0.519 1.099 0.568 0.260 Potensi Dampak Gempa 0.582 4.468 1.477 3.912 1.510 3.458 3.896 0.557 11.910
1.00 1.00 1.00 0.33 0.33 1.00 0.67 0.67 1.00 0.33 0.33 0.33 0.00 1.00 0.00 0.67 0.00 0.00 0.67 0.67 0.33 0.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Probalilitas Tanah Longsor 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.33
VI Tanah Longsor 5.05 3.68 2.94 2.67 1.79 2.52 3.09 4.64 3.82 1.89 6.12 5.34 3.34 1.64 1.87 2.78 3.10 2.84 2.96 2.82 3.88 3.18 3.87 2.11 2.86 5.37 12.37 5.96 2.51 VI Tanah Longsor 0.58 4.78 1.24 6.14 2.02 5.13 6.37 1.24 6.45
Potensi Dampak Tanah Longsor 5.054 3.676 2.937 0.892 0.596 2.517 2.060 3.091 3.821 0.629 2.040 1.779 0.000 1.636 0.000 1.851 0.000 0.000 1.970 1.877 1.293 1.061 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Potensi Dampak Tanah 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 2.149
Jumlah Potensi Dampak 14.520 9.333 7.902 5.187 2.427 6.753 8.137 11.896 10.291 2.813 7.991 10.909 4.049 4.237 1.346 5.631 3.843 4.123 6.950 5.060 4.108 4.747 2.506 1.772 4.380 2.378 7.631 3.806 0.742 Jumlah Potensi Dampak 1.058 4.468 2.122 4.649 3.543 4.175 6.877 1.259 14.504
Output Software Lingo Kabupaten Objective dan Kota Function yang DiCover 41.6849 Tulungagung Blitar Kediri Jombang Nganjuk Madiun Kota Kediri Kota Blitar Kota Madiun
Fasilitas Gudang Kesiapsiagaan Tulungagung Blitar Kediri Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Kota Kediri Kota Blitar Kota Mojokerto Kota Madiun
Perhitungan Potensi Dampak Ter-cover Manual Kabupaten dan Kota yang DiCover Tulungagung Blitar Kediri Jombang Nganjuk Madiun Kota Kediri Kota Blitar Kota Madiun Jumlah
Potensi Dampak 5.187 2.427 6.753 3.843 4.123 6.950 1.058 4.468 6.877 41.713
Selisih 0.0281 atau 2.81%. Karena 2.81% < 5% maka model dikatakan verified
Fasilitas Kabupaten (xj)
Kemungkinan Kebutuhan Kabupaten dan Kota yang dapat di-cover oleh 38 fasilitas Kabupaten dan Kota di Jawa Timur untuk D = 50
Pacitan Pacitan Ponorogo Ponorogo Madiun Trenggalek Trenggalek Tulungagung Tulungagung Trenggalek Tulungagung Blitar Tulungagung Blitar Kediri Tulungagung Blitar Kota Malang Malang Malang Lumajang Lumajang Probolinggo Jember Jember Bondowoso Banyuwangi Banyuwangi Bondowoso Jember Bondowoso Situbondo Bondowoso Situbondo Probolinggo Lumajang Probolinggo Pasuruan Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Sidoarjo Pasuruan Mojokerto Mojokerto Jombang Kediri Mojokerto Jombang Kediri Jombang Nganjuk Ponorogo Nganjuk Madiun Madiun Magetan Magetan Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Bojonegoro Tuban Tuban Lamongan Lamongan Gresik Gresik Sidoarjo Lamongan Bangkalan Bangkalan Gresik Sampang Sampang Pamekasan Pamekasan Sampang Pamekasan Sumenep Sumenep Fasilitas Kota (xj) Kediri Tulungagung Blitar Blitar Tulungagung Blitar Malang Malang Kota Malang Probolinggo Lumajang Probolinggo Pasuruan Probolinggo Pasuruan Mojokerto Mojokerto Jombang Ponorogo Nganjuk Madiun Sidoarjo Mojokerto Surabaya Kota Malang Batu Malang
Kebutuhan Kabupaten/Kota yang Dapat di-cover
Kota Madiun Blitar Kediri Kediri Kota Blitar Jombang Kediri Kota Batu Kota Probolinggo
Kota Blitar Kota Kediri Nganjuk
Kota Kediri Kota Blitar
Kota Kediri
Situbondo Pasuruan Sidoarjo Gresik Kota Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Ngawi Ngawi
Kota Probolinggo Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Surabaya Nganjuk Madiun Magetan Kota Madiun Kota Madiun
Kota Surabaya Gresik Kota Surabaya
Bangkalan
Kota Pasuruan Kota Pasuruan Kota Surabaya Kota Kediri Kota Kediri Ngawi
Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Batu Kota Madiun
Kota Surabaya
Kebutuhan Kabupaten/Kota yang Dapat di-cover Kediri Kediri Kota Batu Pasuruan Sidoarjo Kota Mojokerto Madiun Lamongan Kota Batu
Jombang Kota Blitar
Nganjuk Kota Kediri
Kota Probolinggo Kota Probolinggo Kota Surabaya Magetan Gresik
Kota Pasuruan Kota Pasuruan Ngawi Bangkalan
Kota Blitar
Kota Kediri
Kota Madiun Kota Mojokerto Kota Surabaya
Kabupaten dan Kota yang DiCover Tulungagung Blitar Kediri Jombang Nganjuk Madiun Kota Kediri Kota Blitar Kota Madiun
Fasilitas yang Meng-cover Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, Kota Blitar Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, Kota Blitar Tulungagung, Blitar, Kediri, Nganjuk, Kota Kediri, Kota Blitar Kediri, Mojokerto, Nganjuk, Kota Kediri, Kota Mojokerto Kediri, Nganjuk, Madiun, Kota Kediri, Kota Madiun Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Kota Madiun Tulungagung, Blitar, Kediri, Nganjuk, Kota Kediri, Kota Blitar Tulungagung, Blitar, Kediri, Kota Kediri, Kota Blitar Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Kota Madiun
• Meskipun persentase kemampuan layanan tiap fasilitas gudang kesiapsiagaan sangat rendah, tetapi dapat meng-cover 9 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur karena setiap Kabupaten dan Kota di-cover oleh 5 – 6 fasilitas gudang kesiapsiagaan.
Grafik Kenaikan Potensi Dampak Ter-cover pada Skenario Kenaikan Persentase Kemampuan Layanan Fasilitas Potensi Dampak Ter-Cover untuk D = 50
Potensi Dampak Ter-Cover untuk D = 100 250.000
200
Potensi Dampak Di Di-Cover
pjk = 0.1 pjk = 0.2 pjk = 0.3 150 pjk = 0.4 pjk = 0.5
100
pjk = 0.6 50
pjk = 0.7 pjk = 0.8
0 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
pjk = 0.1 200.000
pjk = 0.2 pjk = 0.3
150.000 pjk = 0.4 pjk = 0.5
100.000
pjk= 0.6 50.000
pjk = 0.7 pjk = 0.8
0.000
D = 75
10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
Potensi Dampak Ter-Cover untuk D = 75
D = 50
250.000
Potensi Dampak Di-Cover
Potensi Dampak Di-Cover
250
pjk = 0.1 200.000
pjk = 0.2 pjk = 0.3
150.000 pjk = 0.4 pjk = 0.5
100.000
pjk = 0.6 50.000
pjk = 0.7 pjk = 0.8
0.000 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
D = 100
Grafik Kenaikan Jumlah Kabupaten dan Kota yang Di-cover pada Skenario Kenaikan Persentase Kemampuan Layanan Fasilitas Jumlah Kabupaten + Kota Di-Cover untuk D = 100
Jumlah Kabupaten + Kota Di Di-Cover
40 pjk = 0.1 35 pjk = 0.2
30
pjk = 0.3
25
pjk = 0.4
20
pjk = 0.5
15
pjk = 0.6
10
pjk = 0.7
5
pjk = 0.8
0 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
D = 50
D = 75
40 35
pjk = 0.1
30
pjk = 0.2 pjk = 0.3
25
pjk = 0.4
20
pjk = 0.5
15
pjk = 0.6 10
pjk = 0.7
5
pjk = 0.8
0
pjk = 0.9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 P
Jumlah Kabupaten + Kota di-Cover untuk D = 75 40
Jumlah Kabupaten + Kota Di-Cover
Jumlah Kabupaten + Kota Di-Cover
Jumlah Kabupaten + Kota Di-Cover untuk D = 50
35
pjk = 0.1
30
pjk = 0.2 pjk = 0.3
25
pjk = 0.4
20
pjk = 0.5
15
pjk = 0.6 10
pjk = 0.7
5
pjk = 0.8
0
pjk = 0.9 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 P
pjk = 1.0
D = 100
pjk = 1.0
Grafik Penurunan Jumlah Kabupaten dan Kota yang Tidak Dicover pada Skenario Kenaikan Persentase Kemampuan Layanan Fasilitas
pjk = 0.1
35
pjk = 0.2
30
pjk = 0.3
25
pjk = 0.4
20
pjk = 0.5
15
pjk = 0.6
10
pjk = 0.7
5
pjk = 0.8
0 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
D = 75
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak di di-Cover
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak di-Cover untuk D = 100
40
30 pjk = 0.1 25
pjk = 0.2
20
pjk = 0.3 pjk = 0.4
15
pjk = 0.5 10
pjk = 0.6
5
pjk = 0.7
0
pjk = 0.8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak di-Cover untuk D = 75
D = 50
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak di-Cover
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak Di Di-Cover
Jumlah Kabupaten + Kota Tidak di-Cover untuk D = 50
40 pjk = 0.1
35
pjk = 0.2
30
pjk = 0.3
25
pjk = 0.4
20
pjk = 0.5
15
pjk = 0.6
10
pjk = 0.7
5
pjk = 0.8
0 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38
pjk = 0.9
P
pjk = 1.0
D = 100
Rata-rata Persentase Kenaikan Potensi Dampak Ter-cover pjk
D
50
0.4
75
100
P
Potensi Dampak ter-cover
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
81.107 85.465 92.533 101.701 109.480 113.323 121.740 129.793 140.084 148.075 151.918 158.069 176.231 178.987 187.540 190.788 190.788 190.788
pjk
D
50
0.5
75
100
P
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
Rata-Rata Persentase Kenaikan Persentase Potensi Kenaikan Potensi Kenaikan Dampak potensi Dampak terpotensi ter-cover dampak tercover dampak tercover cover 132.223 63.02% 51.116 142.514 66.75% 57.048 146.573 58.40% 54.040 56.68% 153.951 51.38% 52.250 163.454 49.30% 53.974 171.356 51.21% 58.033 168.978 38.80% 47.238 171.884 32.43% 42.091 182.793 30.49% 42.709 28.58% 183.535 23.95% 35.460 190.046 38.128 25.10% 190.788 20.70% 32.719 205.308 29.077 16.50% 208.121 16.28% 29.134 208.121 20.581 10.97% 11.83% 208.121 9.08% 17.333 208.121 9.08% 17.333 208.121 9.08% 17.333
• Skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan meningkatkan kenaikan potensi dampak ter-cover
Rata-rata Persentase Kenaikan Jumlah Kabupaten dan Kota yang Di-cover pjk
D
50
0.4
75
100
P
Jumlah Kabupaten/K ota yang diCover
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
14 13 15 17 19 20 24 24 25 26 27 29 32 32 34 36 36 36
pjk
D
50
0.5
75
100
P
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
Rata-rata Persentase Kenaikan Persentase Jumlah Kenaikan Jumlah Kenaikan Kabupaten/K Jumlah Kabupaten Jumlah ota yang diKabupaten/K /Kota yang Kabupaten/Kot Cover ota yang didi-Cover a yang diCover Cover 22 23 23 25 30 31 30 32 33 34 35 36 37 38 38 38 38 38
8.000 10.000 8.000 8.000 11.000 11.000 6.000 8.000 8.000 8.000 8.000 7.000 5.000 6.000 4.000 2.000 2.000 2.000
57.14% 76.92% 53.33% 47.06% 57.89% 55.00% 25.00% 33.33% 32.00% 30.77% 29.63% 24.14% 15.63% 18.75% 11.76% 5.56% 5.56% 5.56%
57.89%
29.15%
10.47%
• Skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan meningkatkan jumlah kabupaten dan kota yang di-cover
Rata-rata Persentase Penurunan Jumlah Kabupaten dan Kota yang Tidak Di-cover pjk
D
50
0.4
75
100
P
Jumlah Kabupaten/K ota yang Tidak diCover
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
24 25 23 21 19 18 14 14 13 12 11 9 6 6 4 2 2 2
pjk
D
50
0.5
75
100
P
10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15 10 11 12 13 14 15
Penurunan Jumlah Jumlah Kabupaten/K Kabupaten ota yang /Kota yang Tidak diTidak diCover Cover 16 15 15 13 8 7 8 6 5 4 3 2 1 0 0 0 0 0
8.000 10.000 8.000 8.000 11.000 11.000 6.000 8.000 8.000 8.000 8.000 7.000 5.000 6.000 4.000 2.000 2.000 2.000
Persentase Rata-rata Penurunan Persentase Penurunan Jumlah Jumlah Kabupaten/ Kota yang Kabupaten/ tidak diKota yang tidak di-Cover Cover 33.33% 40.00% 34.78% 38.10% 57.89% 61.11% 42.86% 57.14% 61.54% 66.67% 72.73% 77.78% 83.33% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
44.20%
63.12%
97.22%
• Skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan mengurangi jumlah kabupaten dan kota yang tidak di-cover
Kesimpulan 1.
2.
3.
4.
Semakin besar nilai D (jarak coverage), maka potensi dampak tercover dan jumlah Kabupaten dan Kota yang di-cover semakin besar sedangkan jumlah Kabupaten dan Kota yang tidak di-cover semakin kecil. Dengan adanya skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan, terjadi peningkatan potensi dampak ter-cover untuk D = 50 sebesar 56.68%, D = 75 sebesar 28.58%, dan D = 100 sebesar 11.83% Dengan adanya skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan, terjadi peningkatan jumlah Kabupaten dan Kota yang di-cover untuk D = 50 sebesar 57.89%, D = 75 sebesar 29.15%, dan D = 100 sebesar 10.47% Dengan adanya skenario peningkatan persentase kemampuan layanan fasilitas gudang kesiapsiagaan, terjadi penurunan jumlah Kabupaten dan Kota yang tidak di-cover untuk D = 50 sebesar 44.20%, D = 75 sebesar 63.12%, dan D = 100 sebesar 97.22%
Saran • Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan jenis alat transportasi yang digunakan dalam meng-cover kebutuhan di daerah berpotensi terkena dampak bencana alam. • Penelitian dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persentase kemampuan layanan fasilitas. • Penelitian dapat dikembangkan dengan mempertimbangkan banyaknya pasokan yang distok untuk setiap fasilitas.
DAFTAR PUSTAKA (1) • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Abella, E. A., & Westen, C. J. (2007). Generation of A Landslide Risk Index Map for Cuba Using Spatial Multi-Criteria Evaluation. Landslide , 4, 311– 325. Admin. (2009, September 2). Gempa Bumi. Retrieved Nopember 10, 2009, from Physics Education: http://fisika.name/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=22 Anonymous. (n.d.). Definisi Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP). (A. Viklund, Editor, & J. M. Jurnal Manajemen, Producer) Retrieved May 11, 2010, from Jurnal SDM: http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/produk-domestik-bruto-pdbgross-domestic.html Anonymous. (2006a). Hubungan Bencana dan Pembangunan. Simposium Nasional Kedua Manajemen Risiko Bencana Berbasis Masyarakat (p. 3). Jakarta: Masyarakat Peduli Bencana Indonesia (MPBI), Palang Merah Indonesia (PMI), International Red Cross. Anonymous. (2006b). Indicator Design for Flood Vulnerability Assessment. Germany; Russia: United Nation University Institute for Environment and Human Security; Nizhny Novgorod State University of Architecture and Civil Engineering. Anonymous. (2009, Nopember 4). Morbiditas. Retrieved May 11, 2010, from Dinas Kesehatan Lampung Selatan: http://keslamsel.wordpress.com/2009/11/04/morbiditas/ At Risk: Natural Hazards, People’s Vulnerability and Disasters. Second edition, 2.1 (56-57 2003). Balcik, B., & Beamon, B. M. (2008). Facility Location in Humanitarian Refief. International Journal of Logistics : Research and Applications , 11, 101121. BAPPENAS, & BNPB. (2010). Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2010-2012. Indonesia: Badan Perencanaan Pembangunan Nasioanal dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Batta, R., Erdemir, E. T., Rogerson, P. A., Blatt, A., & Flanigan, M. (2008). Joint Ground/Air EMS Coverage Model. University at Buffalo (State University of New York), Department of Industrial and Systems Engineering, New York. Birkmann, D.-I. J. (2008). Approaches to Flood Vulnerability Assessment. United Nations: United Nations University - Institute for Environment & Human Security. Birkmann, J. (2006). Measuring Vulnerability to Natural Hazards: Towards Disaster Resilient Societies. New York: United Nations University Press. BNPB. (2008). Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Indonesia: Badan Nasional Penanggulangan Bencana. BNPB. (2010a). Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2010 - 2012. Indonesia: Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. BNPB. (2010b). Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014. Indonesia: Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. BPS. (2009). Jawa Timur dalam Angka 2009. Surabaya: Badan Pusat Statistik Jawa Timur. Connor, R. F. (2006). Flood Vulnerability Index. Japan: Japan Water Forum (JWF). Cutter, S. (1996). Vulnerability to Environmental Hazard. Progress in Human Geography , 39, 529.
DAFTAR PUSTAKA (2) • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Dao, H., & Peduzzi, P. (2005). Global Evaluation of Human Risk and Vulnerability to Natural Hazard. Geography Department & UNEP/DEWA/GRID. Geneva: University of Geneva. Downing, T., & Ziervogel, G. (2002). Vulnerability Assessment: Aggregate Measures of Exposure to Climatic Risks. Case study - Honduras. Italy: Stockholm Environment Institute. DPRRI, & Presiden. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Jakarta: Pemerintah RI. Eridiana, W. Pengangguran dan Setengah Menganggur di Jawa Barat. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Erkut, E., Ingolfsson, A., Sim, T., & Erdogan, G. (2007, May 31). Computational Comparison of Five Maximal Covering Models for Locating Ambulances. Fallah, H., NaimiSadigh, A., & dan Aslanzadeh, M. (2009). Covering Problem. In R. Z. Farahani, Facility Location : Concepts, Models, Algorithms and Case Studies (p. 145). London New York: Springer Dordrecht Heidelberg. Farahani, R. Z. (2009). Facility Location : Concepts, Models, Algorithms and case studies. London New York: Springer Dordrecht Heidelberg. Fatimah, D. (2007). Gender Mainstraiming dalam Pengurangan Risiko Bencana. Indonesia: CIRCLE INDONESIA dan HIVOS. Gaurav, K. (2009). Stochastic Modelling of Land Cover (dynamic) Elements to Assess Landslide Vulnerability. India; Netherlands: Indian Institute of Remote Sensing (IIRS); International Institute for Geoinformation Science and Earth Observation (ITC). Gregorio, A. D., & Jansen, L. J. (2000). Land Cover Classification System (LCSS). Retrieved April 19, 2010, from FAO Corporate Document Repository: http://www.fao.org/docrep/003/x0596e/X0596e01e.htm#P213_18188 Gunter, B. G., Rahman, A., & Rahman, A. F. (2008). How Vulnerable are Bangladesh’s Indigenous People to Climate Change? North South University (NSU), Department of Economics. United State America: The Bangladesh Development Research Center (BDRC). ISDR. (2004, Maret 31). Retrieved May 11, 2010, from http://www.unisdr.org/eng/library/lib-terminology-eng%20home.htm Jatim. (2006). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 02 Tahun 2006. Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jatim, D. (2009, December 14). Retrieved April 13, 2010, from http://www.jatimprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6268&Itemid=2 Jia, H., Ordonez, F., & Dessouky, M. M. (2007). A Modeling Framework for Facility Location of Medical Services for Large-Scale Emergency. IIE Transactions , 39, 41–55. Judarwanto, W. (n.d.). Bencana Penyakit Setelah Bencana Banjir. Retrieved May 11, 2010, from http://www.indonesiaindonesia.com. Lin, Y.-H., Batta, R., Rogerson, P. A., Blatt, A., & Flanigan, M. (n.d.). Application of a Humanitarian Relief Logistics Model to an Earthquake Disaster.
DAFTAR PUSTAKA (3) • • • • • • • • •
• • •
• •
•
Mahmud, A. R., & Indriasari, V. (2009, April). Facility Location Model Development to Maximize Total Service Area. Marianov, V., & Revelle, C. (1996). The Queuing Maximal Availability Location Problem : A Model for Siting of Emergency Vehicle. Europena Journal of Operation Research , 93, 110-120. Maspero, E. L., & Ittmann, H. W. (2008). The Rise of Humanitarian Logistic. Proceedings of the 27th Southrn African Trasnport Conference (SATC 2008). Pretoria, South Africa: Document Transformation Technologies. Murali, P., Ordonez, F., & Dessouky, M. M. (2009, February 1). Capacitated Facility Location with Distance-Dependent Coverage under Demand Uncertainty. Nagib, L., Asiati, D., Latifa, A., & Mujiyani. (2008). (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)) Retrieved April 19, 2010, from http://opac.geotek.lipi.go.id/index.php?p=show_detail&id=1906 Romdiati, H., Noveria, M., & Handayani, T. (2008). (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)) Retrieved April 19, 2010, from http://opac.geotek.lipi.go.id/index.php?p=show_detail&id=1911 Schilling, D., Jayaraman, V., & Barkhi, R. (1993). A Review of Covering Problems in Facility Location. Location Science , 1, 25-55. Silva, F. a. (2002). Locating Emergency Services With Priority Rules: The Priority Queuing Covering Location Problem. Institut D'Estudis Territorials Universitat Pompeu Fabra, Gener. Sistem Informasi Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur. (2008). Retrieved Nopember 2, 2009, from Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur: http://sitr.bappeprop-jatim.go.id/rtrw/arahan-pemanfaatan/pengelolaan-kawasan/kawasanlindung/rawan-bencana.html Supardan. (2007, January 1). Retrieved April 13, 2010, from http://www.mail-archive.com/
[email protected]/msg16279.html Synder, L. V. (2006). Facility Location Under Uncertainty: A Review. 7, 537-554. Taubenböck, H., Kemper, T., Roth, A., & Voigt, S. (2006). Assessing Vulnerability In Istanbul: An Example to Support Disaster Management with Remote Sensing at DLR-ZKI. The German Remote Sensing Data Center (DFD), Oberpfaffenhofen, Center for Satellite based Crisis Information (ZKI). German: German Aerospace Center (DLR). Taubenbock, H., Post, J., Roth, A., Zosseder, K., Strunz, G., & Dech, S. (2008). A Conceptual Vulnerability and Risk Framework As Outline to Identify Capabilities of Remote Sensing. Natural Hazards Earth System Science , 8, 409–420. Westen, C. J., & Abella, E. A. (2009). Multi-scale Landslide Risk Assessment: a Contribution to the National System of Multi-hazard Risk in Cuba. ITC School for Disaster GeoInformation Management. The Netherlands; Cuba: The United Nations University; the Institute of Geology and Paleontology. Widigdo, W., & Canadarma, I. K. Pendekatan Ekologi pada Rancangan Arsitektur, sebagai upaya mengurangi Pemanasan Global. Surabaya: UK Petra, Universitas Pelita Harapan.