MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012)
Oleh : Lina Lisnawati NIM.1021.0254
PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (KERJASAMA) DALAM MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012)
Lina Lisnawati NIM.1021.0254 Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini diangkat dari rumusan permasalahan sebagai berikut. (1) Seberapa besarkah kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? (2) Seberapa besarkah kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? (3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama)? Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Desain penelitian pada penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan desain "The randomized pretest-postest control group design", dengan rancangan tes awal dan tes akhir disertai kelompok pembanding. Pada penelitian ini penulis menetapkan dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas VIII-G sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-D sebagai kelompok pembanding. Berdasarkan hasil pengolahan data statistik pada kelas eksperimen, diperoleh nilai thinmg 15,251, nilai tuning ini lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,045. Secara singkat dikatakan thitung = 15,251 < ttabel = 2,045. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tepat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut. Kata kunci : Menulis Drama/Pembelajaran Kooperatif
PENDAHULUAN Pembelajaran menulis naskah drama merupakan kegiatan pembelajaran keterampilan berbahasa yang dihubungkan dengan ekspresi sastra. Hal tersebut mengindikasikan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran, komponen bahan pelajaran dapat disajikan secara terpadu atau difokuskan pada salah satu komponen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan peranan sastra tersebut adalah dengan pembelajaran sastra di sekolah. Namun, pengajaran sastra di sekolah sekarang ini masih lebih banyak bersifat teori dan apresiasi siswa terhadap sastra pun masih kurang. Pengajaran sastra di sekolah-sekolah masih belum mengalami kemajuan. Buku-buku sastra wajib baca tidak tersedia di sekolah-sekolah. Kondisi ini diperparah oleh guru-guru bahasa dan sastra Indonesia yang kurang menyintai sastra. Apabila hal ini tetap dibiarkan, sejumlah nilai luhur seperti keimanan, kejujuran, ketertiban, pengendalian diri,
pengorbanan, demokrasi, kehausan pada ilmu, akan semakin hancur. Model kooperatif memberi kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari model ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar model pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembagian kelompok asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Coop (kerja sama) dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif. Kooperatif mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam anggota kelompok tersebut
Untuk menumbuh kembangkan minat siswa terhadap keterampilan berbahasa dan bersastra, khususnya dalam membuat suatu tulisan sastra, maka penulis mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang bervariasi dan menarik. Hal ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih menggemari kegiatan menulis kreatif naskah drama. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) adalah suatu model pembelajaran siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok kecil secara kolaboratif, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka dan lingkungan sekitar, dan selanjutnya memberikan kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya. (Slavin: 2011: 229). Pengertian Menulis Naskah Drama Jabrohim (2003:122) mengemukakan, penulisan naskah drama merupakan suatu proses yang utuh karena memulainya selangkah demi selangkah, tahap demi tahap dalam suatu tata urutan. Ada beberapa aspek dasar dalam menulis naskah drama yang diharapkan nantinya penulis memiliki ketajaman perasaan dan kejernihan pikiran. Aspekaspek itu antara lain, penciptaan latar (creating setting), penciptaan tokoh yang hidup (freshing out characters), penciptaan konftik-konflik (working with conflicts), penulisan adegan dan secara keseluruhan disusun ke dalam sebuah skenario. Maksudnya, aspekaspek yang terdapat dalam naskah drama merupakan proses kreatif sistematis yang tercipta dari perasaan yang tajam dan pikiran yang jernih sehingga menghadirkan tokoh dan suasana yang hidup. . Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu merupakan salah satu tipe penelitian eksperimen. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan (Sugiyono, 2010: 77). Desain penelitian pada penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain "The randomized pratest-postest control group design", dengan rancangan tes awal dan tes akhir disertai kelompok pembanding. Berikut label penelitiannya.
E K Keterangan
O1 O3
Xe Xk
O2 O4
E K O1 O2 Xe
: kelompok eksperimen : kelompok pembanding : prates pada kelompok eksperimen : pascates pada kelompok eksperimen : perlakukan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) Xk : perlakukan pada kelompok pembanding berupa pembelajaran menulis Kreatif naskah drama dengan menggunakan model realia (mengamati lingkungan sekitar) O3 : prates pada kelompok pembanding O4 : pascates pada kelompok pembanding Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok subjek penelitian, yaitu Kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapat perlakuan (mendapatkan pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Sebaliknya, kelompok pembanding tidak mendapat model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Akan tetapi, tetap mendapatkan perlakukan yakni pembelajaran menulis kreatif naskah drama dengan menggunakan model realita (mengamati lingkungan sekitar). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahanpermasalahan atau hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut: 1) Wawancara Dalam Sugiyono (2010: 231), Esterberg mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar infonnasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara penulis gunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan tujuan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti. 2) Studi Pustaka Studi pustaka yaitu kajian tentang sumber acuan dalam melakukan penelitian. 3) Observasi Observasi yaitu skala penilaian yang akan diisi oleh pengamat pada saat penulis mengadakan proses belajar mengajar. 4) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1998: 139). Tes dilakukan dua kali, yaitu prates dan pascates. Prates yaitu tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai, bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). Pascates yaitu tes yang diberikan pada akhir program pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis naskah drama setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Prates Menulis Naskah Drama Pelaksanaan penelitian di SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut dimulai dengan memberikan prates terlebih dahulu. Tes ini dilakukan untuk mengetahui gambaran awal pengetahuan siswa kelas pembanding dan kelas eksperimen mengenai keterampilan menulis kreatif naskah drama. Setelah prates selesai dilaksanakan, penulis mendapatkan data berupa hasil menulis kreatif naskah drama dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Data tersebut kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Deskripsi Data Pascates Menulis Naskah Drama Setelah prates selesai dilaksanakan, data kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dari hasil pemeriksaan dan analisis tersebut, penulis mendapatkan data yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas pembanding dan kelas eksperimen masuk dalam kategori kurang baik. Sebelum melakukan pascates pada kelas pembanding dan kelas eksperimen, penulis melaksanakan treatment atau perlakuan pada kedua kelas tersebut. Untuk kelas pembanding, perlakuan yang diberikan adalah penggunaan model realia dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama. Sedangkan kelas kontrol, perlakuan yang diberikan adalah penggunaan model kooperatif tipe Co-op Coop (kerja sama) dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama. Pelaksanaan prates dan pascates merupakan kegiatan yang sama yaitu memberikan tes pada siswa, hanya saja yang membedakan adalah tujuan dan waktu pelaksanaanya. Prates dilakukan sebelum perlakuan dan pascates dilakukan sesudah perlakuan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa berkenaan dengan keterampilan menulis kreatif naskah drama.
Setelah pascates selesai dilaksanakan, penulis mendapatkan data berupa hasil menulis kreatif naskah drama dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Sama halnya dengan prates, data tersebut kemudian diperiksa dan dianalisis berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Sama seperti penilaian naskah drama saat prates, adapun penilaian naskah drama untuk pascates diberikan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan berdasarkan format penilaian Secara garis besar data pascates berupa hasil menulis kreatif naskah drama siswa dari kelas pembanding dan kelas eksperimen, sudah menampakkan beberapa perubahan setelah diberikan perlakuan atau treatment. Diantaranya adalah sebagai berikut. Pertama, kelengkapan aspek formal drama. Hasil pascates menulis kreatif naskah drama siswa baik dari kelas pembanding maupun eksperimen, sudah mulai menampilkan kramagung. Hal tersebut mengindikasikan bahwa konsep kramagung sudah dipahami oleh siswa. Hal ini tentu saja berpengaruh baik terhadap penggambaran suasana yang ingin ditampilkan penulis dalam naskah dramanya. Kedua, kelengkapan unsur intrinsik. Siswa sudah dapat menampilkan sarana cerita (seperti sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, simbolisme dan ironi). Hal ini tentu saja berpengaruh baik pada penggunaan bahasa dalam naskah drama tersebut karena akan semakin berkesan bagi yang nieffibafeanya;' Dalam pengembangan tema siswa sudah tidak menggunakan tema-tema abadi seperti percintaan dan perselingkuhan untuk diangkat sebagai tema dalam tulisan naskah dramanya. Tema-tema baru yang bervariasi sudah mulai ditampilkan seperti persahabatan, keluarga, kehidupan sosial, lingkungan sekitar dan tokoh idola. Ketiga, keterpaduan unsur atau struktur. Pada aspek ini, naskah drama siswa mengalami banyak kemajuan. Tidak hanya disusun dengan memperhatikan tahap pengaluran saja, tetapi juga sudah memperhatikan dimensi tokoh (seperti fisiologis, sosiologis, dan psikologis). Penampilkan dimensi latar secara jelas (seperti latar waktu, tempat dan budaya) dengan baik sudah ditampilkan dalam naskah dramanya. Keempat, kesesuaian penggunaan bahasa. Untuk kaidah EYD sendiri, memang belum semua siswa memperhatikan. Baik di kelas pembanding maupun eksperimen, rata-rata masih terdapat 5-10 kesalahan kaidah EYD. Namun, untuk penggunaan diksi sudah tepat dan ragam bahasa sudah disesuaikan dengan dimensi tokoh.
SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa simpulan. Di kelas yang diteliti penulis, jumlah siswa yang kemampuannya di atas rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan yang di bawah rata-rata. Hal tersebut didasarkan pada data yang diperoleh dari hasil penelitian kelas pembanding dan kelas eksperimen. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) dalam menulis kreatif naskah drama menunjukkan keberhasilan. Hal ini terbukti dari hasil perbandingan rata-rata prates dan paseates dari kelas pembanding dan kelas eksperimen. Untuk kelas pembanding, pada saat prates diperoleh nilai rata-rata 51,50 dan meningkat pada paseates dengan rata-rata 63,94 artinya mengalami pemngkatan. Sedangkan untuk kelas eksperimen, pada saat prates diperoleh nilai ratarata 54,00 dan meningkat pada paseates dengan ratarata 73,67 artinya mengalami peningkatan. Keberhasilan pembelajaran juga terbukti dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis kreatif naskah drama. Dari hasil perhitungan statistik pada kelas eksperimen, diperoleh nilai thitung 15,251, nilai"' thitung ini lebih besar dari ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,045. Secara singkat dikatakan thitung = 15,251 < ttabel= 2,045. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op (kerja sama) tepat digunakan sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singajaya Kabupaten Garut. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, S. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Jabrohim,
dkk. 2003. Cora Menulis Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kreatif.
Kosasih, E. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV Yrama Widya.] Nurgiantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Slavin, R. E. 2011. Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media.
Subana dan Sunarti. 2002. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia; Berbagai Pendekatan, Metode, Teknik, dan Media Pengajaran. Bandung: Pustaka Jaya. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, dkk. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Program Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.