MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI Dazrullisa
Prodi Pendidikan Matematika STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615, E-mail:
[email protected]
Abstrak: Aptitude Treatment Interaction (ATI) merupakan sebuah konsep yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian diuji dengan menggunakan rumus presentase. Berdasarkan rubrik penskoran diperoleh rata-rata kelompok siswa bertanya atau mengemukakan pikiran adalah sebesar 60%. Mencermikan sikap ketertarikan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar rata-rata 85,2%. Persentase pada indikator melakukan tindakan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar 75,4%. Rata-rata 95% siswa memahami konsep PLSV. Siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan LKS karena masalah yang disusun tidak hanya bisa diselesaikan dengan PLSV tetapi juga dengan logika. Sehingga model ATI sangat membantu siswa dalam memahami dan menigkatkan kreatifitas siswa pada materi persamaan linear satu variable, model ATI dapat menambah motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi persamaan linear satu variabel. Kata-kata kunci: Pembelajaran ATI, motivasi, kreativitas, PLSV.
berpendapat
PENDAHULUAN Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa
bahwa
jantung
pendidikan
berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum.
berjalan dengan lancar, kondusif, interaktif,
Dalam sejarah pendidikan di Indonesia
dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh
sudah beberapa kali diadakan perubahan dan
dasar kurikulum yang baik dan benar.
perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah
Pendidikan bisa dijalankan dengan baik
tentu
ketika kurikulum menjadi penyangga utama
perkembangan dan kemajuan zaman. Yang
dalam proses belajar mengajar. Kurikulum
paling dekat yaitu perubahan dari kurukulum
mengandung sekian banyak unsur konstruktif
berbasis
supaya
pembelajaran
dengan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
optimal.
Sejumlah
kurikulum
kemudian beralih lagi menjadi kurikulum
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
12
terlaksana pakar
untuk
menyesuaikannya
kompetensi
(KBK)
dengan
menjadi
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
2013. Terlepas apapun penyebabnya entah itu karena
masalah
politik,
kepemimpinan/menteri
pergantian
ataupun
Matematika adalah disiplin ilmu yang mempunyai
sifat
yang
khas
kalau
karena
dibandingkan dengan displin ilmu yang lain.
memang dipandang harus berubah yang pasti
Karena merupakan ilmu dasar (basic science)
kurikulumnya telah berubah. Nah, sebagai
yang penting baik sebagai alat bantu, sebagai
seorang
kita
pembimbing pola pikir maupun sebagai
menganalisis hakikat dari kurikulum tersebut.
pembentuk sikap, maka dari itu matematika
Sehingga kita mengetahui apa dan bagaimana
diharapkan dapat dikuasai oleh siswa di
Kurikulum 2013 tersebut.
sekolah. Namun pelajaran matematika selalu
akademisi
Lahirnya
minimalnya
2013
tidak
dianggap sulit dan ditakuti oleh siswa
bahwa
mutu
sehingga sangat berdampak pada rendahnya
pendidikan di Indonesia masih relative
pemahaman dan prestasi belajar siswa.
rendah disbanding beberapa negara lain yang
Karena
menjadi patok mutu (benchmark). Hasil
matematika
penelitian
disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain.
terlepas
Kurikulum
dari
internasional
kenyataan
yang
dilakukan
menunjukan
hal
secara tersebut.
itu
Karena
kegiatan
belajar
seyogyanya
peserta
didik
juga
tidak
yang
belajar
PIRLS (Progress in International Reading
matematika
Literacy Study) yang mengkaji (2006) tenang
kemampuannya, maka kegiatan belajar dan
kemampuan baca siswa Sekolah Dasar,
mengajar
menunjukan
memperhatikan kemampuan yang belajar dan
bahwa
Indonesia
berada
dibawah pada urutan kelima dari bawah,
itupun
mengajar
berbeda-beda
haruslah
diatur
pula
sekaligus
hakekat matematika.
diatas Qatar,Kuwait, Maroko dan Afrika
Untuk mengantisipasi masalah tersebut
Utara, ini menunjukan bahwa dilingkungan
agar tidak berkelanjutan, maka membuat para
ASEAN saja Indonesia tertinggal. PISA
guru
(Programme
Student
menerapkan berbagai model pembelajaran
Assessment) melakukan penelitian secara
yang bervariasi dan mampu memperhatikan
berkala untuk siswa SMP dan SMA dalam
masing-masing
reading literacy, mathematics literacy, dan
kemampuan yang dimilikki oleh siswanya.
scientific literacy, dalam ketiga hal tersebut
Salah satunya dengan model pembelajaran
Indonesia berada dalam kelompok Bawah,
Aptitude Treatment Interaction (ATI).
for
International
terus
berusaha
menyusun
dan
demikian juga penelitian yang dilakukan
Secara subtantif dan teoritik Aptitude
TIMMS (Trends in International Matematics
Treatment Interaction (ATI) dapat dijadikan
and Science Study) menunjukan hal yang
sebagai suatu konsep atau pendekatan yang
sama bahwa siswa Indonesia menduduki
memiliki sejumlah strategi pembelajaran
posisi
yang efektif
bawah,
bahkan
secara
relatif
menunjukan penurunan.
tertentu
digunakan
sesuai
dengan
untuk individu kemampuannya
masing-masing Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
13
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
Dipandang dari sudut pembelajaran
ISSN: 2355 -3782
yang
memilikki
kemampuan
rendah
(Teoritik), ATI approach merupakan sebuah
diberikan perlakuan dalam bentuk reguler
konsep yang berisikan sejumlah strategi
teaching dan tutorial.
pembelajaran yang sedikit banyaknya efektif
Berdasarkan uraian di atas penulis
digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan
mengambil judul:” Penerapan Model ATI
karakteristik kemampuannya. Didasari oleh
Dalam
asumsi
prestasi
Motivasi Belajar Matematika Pada Materi
akademik/hasil belajar dapat dicapai melalui
Persamaan Linear satu Variabel di Kelas VII
penyesuaian antara pembelajaran (treatment)
SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh.”
bahwa
optimalisasi
Meningkatkan
Adapun
dengan perbedaan kemampuan (aptitude)
masalah
siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, ATI
yang
adalah
Kreatifitas
menjadi
Bagaimana
Dan
rumusan pengaruh
Penerapan model pembelajaran Aptitude
berupaya menemukan dan memilih sejumlah
Treatment
cara yang akan dijadikan sebagai perlakuan
Meningkatkan
(treatment) yang tepat, yaitu treatment yang
Belajar Matematika Pada Materi persamaan
sesuai
linear satu variabel di Kelas VII SMP Negeri
dengan
perbedaan
kemampuan
Interaction
(ATI)
Dalam
Dan
Motivasi
Kreatifitas
19 percontohan Banda Aceh?
(aptitude) siswa.
Tujuan dari makalah ini adalah Untuk
Keberhasilan model pembelajaran ATI dapat dilihat sejauh mana terdapat kesesuaian
mengetahui
antara perlakuan-perlakuan (treatment) yang
pembelajaran
telah diimplementasikan dalam pembelajaran
Meningkatkan
dengan kemampuan (aptitude) siswa.
Belajar Matematika Pada Materi persamaan
Kesesuaian
tersebut
akan
termanifestasi pada prestasi akademik atau
pengaruh
Penerapan
tipe
model
jigsaw
Kreatifitas
Dan
Dalam Motivasi
linear satu variabel di Kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Menurut Zaini model pembelajaran
hasil belajar yang dicapai siswa, semakin tinggi optimalisasi yang terjadi pada prestasi
adalah
akademik atau hasil belajar siswa maka
petunjuk strategi mengajar yang dirancang
semakin tinggi pula tingkat keberhasilan
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
(efektivitas)
Pedoman itu memuat tanggung jawab guru
pengembangan
model
pembelajaran
pembelajaran
ATI
dalam
matematika,
siswa
yang
memilkki
kemampuan
perlakuan
berupa
tinggi
self-learning
diberikan melalui
modul. Siswa yang memilikki kemampuan sedang
diberikan
pembelajaran
berupa
program
atau
dalam merencanakan, melaksanakan, dan
pembelajaran ATI dalam pembelajaran. Teknik
pedoman
secara
mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu
tujuan
dari
penggunaan
model
pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswaselama belajar. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran
ditandai
dengan
adanya
konvensional. Sedangkan kelompok siswa
struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
14
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan,
mengumpulkan data, peneliti menggunakan
dan
model
beberapa metode yaitu metode observasi,
pembelajaran kooperatif berbeda dengan
metode wawancara, metode tes, dan metode
struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur
dokumentasi. Metode observasi digunakan
penghargaan pada model pembelajaran yang
peneliti untuk memperoleh data-data yang
lain. Dalam proses pembelajaran dengan
berkaitan dengan objek penelitian. Metode
model
wawancara digunakan untuk mendapatkan
struktur
penghargaan
pada
pembelajaran
kooperatif,
siswadidorong untuk bekerja sama pada
data dari pihak sekolah.
suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan
tes
digunakan
untuk
untuk
mengetahui seberapa jauh siswa memahami
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
materi bangun ruang.Tes ini sebelumnya
Tujuan
kooperatif
sudah diujikan kepada 4 validator. Uji
akademik
validitas
model
adalah
usahanya
Metode
pembelajaran
hasil
belajar
soal
yang
digunakan
dalam
siswameningkat dan siswa dapat menerima
penelitian ini adalah validitas ahli.Para ahli
berbagai keragaman dari temannya, serta
yang menguji validitas tersebut adalah para
berkembangnya keterampilan sosial.
ahli di bidangnya yaitu 3 dosen matematika dan seorang guru matematika di SMPN 19 Percontohan Banda Aceh..
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian
Metode dokumentasi digunakan untuk
kualitatif.penelitian ini melihat kreatifitas dan
memperoleh data berupa gambar, profil
motivasi siswa dalam pembelajaran dengan
sekolah, struktur organisasi sekolah, keadaan
menerapkan
Penelitian
guru, siswa, karyawan dan lain-lain. Setelah
dilakukan di SMPN 19 percontohan Banda
semua data diperoleh, langkah selanjutnya
Aceh jalan sultan malikul saleh lamlagang
yaitu menyajikan data agar bisa dianalisis
banda aceh. Adapun yang menjadi subjek
dan diolah. Tahap-tahap yang ditempuh
(sampel) dalam penelitian ini adalah siswa
dalam menyajikan data sebagai berikut:
metode
ATI
kelas VII_3 SMPN 19 Percontohan Banda
1.
Editing
Langkah
pertama
yang
Aceh yaitu sebanyak 30 siswa. Penelitian
dilakukan
setelah
semua
data
dilakukan pada saat jam matematika yaitu
terkumpul adalah editing. Mengedit
pada hari selasa tanggal29 Juli 2014 selama 1
adalah melihat kembali datanya benar
x pertemuan atau 3 jp.
atau
tidak
dengan
cara
meneliti
Instrument yang digunakan dalam
berulang kali dan memperbaikinya jika
penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan
masih ada yang belum benar. Proses
Pembelajaran (RPP), Lembar kerja siswa(
editing
LKS), dan rubric. Rubrik
mengecek kembali tes yang sudah
penilaian yaitu
dilakukan
untuk melihat kreatifitas siswa dan motivasi
diberikan
siswa
mencocokkan
dalam
kegiatan
LKS.
Dalam
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
peneliti
kepada
siswa
dengan
dengan
dan kunci 15
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
jawaban.Tes
dan
kunci
ISSN: 2355 -3782
jawaban
data tersebut. Dalam penelitian ini,
terlampir.
data skunder berupa data tentang:
2. Scoring
1) Kepala Sekolah, guru, karyawan dan
Scoring dilakukan peneliti setelah mengoreksi lembar jawaban siswa dari
siswa MTsN Aryojeding 2) Struktur organisasi sekolah dan letak
tes hasil belajar.
geografis sekolah
3. Tabulating
3) Sarana prasarana sekolah
Tabulating yaitu proses memasukkan
4) Data lain yang berhubungan dengan
data ke dalam bentuk tabel dan
penelitian ini
mengatur angka-angka sehingga data dapat dihitung dan dianalisis .
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji coba ini dilaksanakan pada tanggal
Analisis
data
diolah
dengan
29 April 2015 pada hari rabu. Proses
menggunakan rumus presentase perindikator
pembelajaran
dikelas
dimulai
dengan
yaitu:
kegiatan awal yaitu mempersiapkan siswa untuk belajar, kemudian siswa melakukan kegiatan rutin dan kemudian guru melakukan
Dimana:
apersepsi, menginformasikan tujuan serta
p : angka persentase
langkah-langkah pembelajaran.
f : frekuensi dari jumlah nilai n : banyaknya peserta didik
a) Guru mendiskripsikan persiapan Guru menampilkan slide dengan deskripsi
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
guru
a. Data Primer Data
yang terjadi dalam kehidpan. Kemudian mengingatkan
siswatentang primer
adalah
data
yang
kembali
pengertian
kepada
konstanta
dan
variable.
langsung dikumpulkan oleh orang yang
berkepentingan
atau
yang
memakai data tersebut. Data primer dalam
penelitian
ini
diperoleh
dengan memberikan tes hasil belajar matematika. b. Data Skunder Data skunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan
b) Guru
memberikan
tentang
persamaan
permainan linear
satu
variable Guru memberikan permainan yaitu diskusi dalam kelompok tentang persamaan linear satu variable dengan memberikanmasalahmasalah
yang
kehidupan.
berhubungan
Sebelumnya
dengan
siswadiberi
penguatan dengan bermain game secara demonstrasi.
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
16
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
meluas dari suatu yang dipelajari,
c) Konfirmasi Siswa
dibagikan
kedalam
beberapa
kelompok. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
langkah-langkah
pembelajaran
ISSN: 2355 -3782
kooperatif
dalam
model
tipe
jigsaw.
dilihat, dan didengar. 2. Pada indikator ini rata – rata hasil dari
presentase
siswabertanya atau mengemukakan
Siswamengerjakan LKS sesuai dengan
pikiran
masalah
Siswamemberikan
yang telah
ditentukan.
Guru
kelompok
adalah
sebesar
60%.
pertanyaan
memberikan arahan kepada siswauntuk
tentang bagaimana cara mereka
mengisi LKS
mengisi
LKS.
Mereka
belum
pernah
mengisi
LKS
karena
siswamenggunakan buku latihan
d) Refleksi Guru
memberikan
bimbingan
kepada
masing-masing. Materi persamaan
peserta didik. Guru memberikan tambahan
linear satu variable merupakan
/masukan untuk melengkapi jawaban yang
materi yang tidak susah untuk
masih dirasa kurang. Siswapada tahap ini
dipahami,
melakukan presentasi didepan kelas.
mendapatkan mereka
karena
siswabaru
materi
beranggapan
tersebut materinya
e) Evaluasi
susah dipahami dan juga penjelasan
Guru memberikan tes individu sebagai tes
yang diberikan oleh guru sangat
kemampuan pengetahuan setiap peserta
sedikit
didik. Soal yang diberikan soal yang
pembelajaran
berhubungan topik yang dipelajari hari itu
jigsaw.
Siswa di dalam kelas tidak pasif sangat
sesuai
3. Mencermikan
dengan
model
kooperatif
sikap
tipe
ketertarikan
aktif dengan kegiatan yang diberikan.
yang berupaya untuk mengetahui
Semua siswa tidak ada yang duduk
lebih mendalam dan meluas suatu
termenung mengenang nasib dan yang
yang
jalan-jalan tidak jelas. Terjadi interaksi
didengar.
sosial
yang
sangat
tinggi
dipelajari,
dilihat,
dan
antara
4. Ketertarikan siswa terhadap materi
siswadengan guru dan antara siswadengan
terlihat dari antusias mereka dalam
peserta didik.
mengerjakan LKS. Mereka tidak pernah pasif selalu ingin dibimbing
Berdasarkan rubrik penskoran tersebut data yang diperoleh rata-rata peserta adalah: 1. Mengemukakan bertanya
yang
oleh guru. Rata-rata dari indikator ini adalah 85,2%.
pikiran
atau
5. Melakukan tindakan yang berupaya
berupaya
untuk
untuk mengetahui lebih mendalam
mengetahui lebih mendalam dan
dan
meluas
dari
suatu
yang
dipelajari, dilihat, dan didengar. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
17
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
6. Selain
dengan
ISSN: 2355 -3782
memperhatikan
tampilan slide yang ditampilkan didepan, pada saat mengerjakan LKS siswajuga membaca sumber lain dari buku paket yang mereka punya. Rata-rata persentase pada indikator ini adalah 75,4% sehingga siswaaktif mengerjakan LKS sesuai dengan masalah masing-masing. Gambar 2. Hasil Jawaban Siswa B
Hasil Penelitian
Penilaian pengetahuan Penilaian
pengetahuan
Pada
dilakukan
proses
pembelajaran Aptitude
yang
dengan rubric alternative penskoran. Tenik
menerapkan
model
Treatment
analisis datanyadengan menggunakan rumus
Interaction
(ATI)
Persentase.rata hitung dari jumlah jawaban
berkemampuan
siswa mendapatkan persentase 94%, hanya
pembelajaran mandiri. Tujuan pembelajaran
sebagian siswa yang mencapai 98%.
mandiri yang diterapkan pada kelompok
kelompok tinggi
siswa diberikan
siswa berkemampuan tinggi adalah agar Berikut sampel dari penyelesaian jawaban
kelompok siswa
tersebut
dapat
belajar
peserta didik:
menemukan suatu gagasan sendiri, melatih siswa mendiagnosis dirinya sendiri, dan merencanakan
perbaikan
atas
kerjanya
sendiri. Untuk siswa dengan kemampuan rendah dan sedang tidak mendapat tekanan dari
siswadengan
kemampuan
tinggi,
sehingga siswa dengan kemampuan rendah dan sedang tidak merasa malu untuk bertanya dan menunjukkan kemampuannya. Hal tersebut terlihat ketika proses Gambar 1. Hasil Jawaban Siswa A
pembelajaran
tidak
melibatkan
siswa
dengankemampuan tinggi. Siswa dengan kemampuan sedang dan rendah lebih leluasa untuk
bertanya
dan
berdiskusi
dengan
temannya, serta belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan mereka. Sedangkan untuk siswa dengan kemampuan tinggi akan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
18
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
lebih
termotivasi
mereka
dituntut
untuk
belajar
untuk
karena
membangun
pengetahuan dengan kemampuannya sendiri.
ISSN: 2355 -3782
disesuaikan rendah,
dengan
sedang
kemampuan
dan
tinggi.
siswa Adanya
kesesuaian tersebut mengakibatkan hasil
Berdasarkan penyajian dan analisis
belajar siswa selama proses pembelajaran
data yang merupakan hasil penelitian di
meningkat Hasil yang didapat sesuai rubric
SMPN 19 Percontohan Banda Aceh, hasilnya
penilaian adalah sebagai berikut:
menunjukkan
adanya
pengaruh
yang
a. Walaupun
siswa
belum
terbiasa
signifikansi. Hal ini diperoleh dari nilai rata-
dengan menggunakan LKS, namun
rata hasil belajar sebesar 87,69 yang lebih
siswatetap memiliki sikap rasa ingin
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
tahu terhadap pembelajaran dan topic
pengaruh
yang
yang
signifikan
setelah
dipelajari.
Rata-rata
95%
diterapkannya model Aptitude Treatment
siswamemahami konsep dari PLSV
Interaction
dengan
(ATI)terhadap
hasil
belajar
menggunakan
model
matematika siswa SMPN 19 Percontohan
koopeartif tipe jigsaw seperti yang
Banda Aceh. Hal ini mencerminkan bahwa
terlihat ada sampel hasil kemampuan
model pembelajaran Aptitude Treatment
pengetahuan
peserta
didik.
Interaction
Siswalebih
kreatif
dalam
(ATI)
cukup
efektif
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa karena
menyelesaikan LKS karena masalah
memberikan pengaruh yang positif terhadap
yang disusun dalam LKS tidak hanya
terhadap hasil belajar matematika siswa SMP
bias diselesaikan dengan PLSV tetapi
Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Hal ini
juga dengan logika.
diperkuat dengan penelitian terdahulu yang
b. Komunikasi, kreativitas dan karakter,
dilakukan oleh Latifah Esti Setyoningtyas,
Komunikasi
bahwa
pembelajaran
Tratment
model
pembelajaran
Interaction (ATI)
Aptitude
dalam antara
proses siswadengan
berpengaruh
guru tidak pasif sehingga proses
terhadap prestasi belajar siswa Kelas VIII
pembelajaran aktif. Suasana didalam
MTsN Mojoroto Kediri Semester Genap
kelas
Tahun 2011/2012.
terhadap pembelajaran matematika
tidak
tegang.
Komunikasi
Secara keseluruhan peningkatan hasil
khususnya pada materi persmaan
belajar siswa kelas eksperimen pada dengan
linear satu variable siswa selalu
penerapan model pembelajaran Aptitude
bertanya.
Treatment Interaction (ATI) dikarenakan
c. jika
mereka
tidak
tahu
tidk
adanya kesesuaian antara kemampuan siswa
menunggu menyakan sudah mengerti
dengan
atau belum. Hal ini dikarenakan
cara
belajarnya.
Seperti
yang
diungkapkan Syafrudin Nurdin, bahwa model
siswa
secara
bersama-sama
pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
memperhatikan
(ATI) memilikki sejumlah strategi yang
ditampilkan. Kreatifitas dalam proses
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
19
slide
yang
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355 -3782
pembelajaran yaitu siswamemberikan
menjelaskan konsep kadang cukup
jawaban yang berbeda pada saat guru
menyita waktu.
memberikan penjelasan dan bertanya kepada peserta didik. Pada setiap kelompok
peserta
didk
LKS
dengan
menyelesaikan
Saran Dalam
rangka
kemajuan
keberhasilanpelaksanaan mengajar
serta
proses
meningkatkan
dan belajar mutu
pemehaman mereka masing-masing.
pendidikan, maka peneliti memberikan sara
Ada kelompok yang menggunakan
sebagai berikut:
pemahaman
1. Bagi Sekolah
konsep
dan
ada
kelompok yang menggunakan logika. d. Karakter
siswadalam
adanya
model
pembelajaran
kelas
Aptitude Treatment Interaction (ATI)telah
berbeda-beda. Ada karakter yang
terbukti efektif untuk meningkatkan hasil
lama dalam pemahaman konsep, ada
belajar matematika, maka diharapkan
karakter yang merasa cepat bosan,
dapat
membuat
ada karakter yang malas dalam
yang
dapat
belajar serta ada pula karakter yang
meningkatkan
selalu
khususnya matematika sehingga mampu
ingin
satu
Dengan
tampil.
Proses
pembelajaran ini dilakukan dengan system
kelompok
karakter tersebut
maka
semua
tertutupi dan
menjadi satu.
kebijakkan-kebijakkan mengembangkan mutu
dan
pendidikan
mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan khusunya guru matematika dalam kegiatan belajar mengajar sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang paling tepat
SIMPULAN a. Model ATI cocok digunakan untuk mengajarkan
materi
persamaan
linear satu variabel.
digunakan.Dan seorang guru juga harus lebih
memperhatikan
kemampuan siswa sehingga seorang guru
b. Model ATI sangat membantu siswa
tahu bagaimana memperlakukan siswanya
dalam memahami dan menigkatkan
yang
kreatifitas
berbeda.
siswa
pada
materi
persamaan linear satu variabel c. Model motivasi
ATI
dapat
belajar
keragaman
pembelajaran
kemampuan
yang
3. Bagi Siswa
menambah siswa
memilikki
pada
matematika
Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajr matematika. 4. Bagi Peneliti Lain
khususnya pada materi persamaan
Dengan
linear satu variabel
pembelajaran ATI, diharapkan dapat
d. Penggunaan alat peraga dan media dalam
pembelajaran
dalam
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
adanya
penelitian
model
digunakan sebagai bekal penelitian di masa
mendatang
dan
menambah 20
Matematika Jurnal, Volume III No. 2, September 2016
motivasi
dan
pengetahuan
dalam
penelitian.
ISSN: 2355 -3782
Nur, M. 2008. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa Press. Muslim Ibrahim dkk.,2000. Pembelajaran Kooperatif.
DAFTAR RUJUKAN Depdiknas.
2003.
Sistem
Pendidikan
Nasional. Jakarta: UU 20 Tahun 2003. Slavin R., 1990, Cooperative Learning:
Surabaya:
Unesa
Press. http://www.psychologymania.com/2012/12 diakses pada tanggal 10 April 2014.
Theory, Research and Practice, Englewoods Cliff, NJ: PrenticeHall.
Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction
21