MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR YANG BERKELANJUTAN DAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA ALAM DI PESISIR INDRAMAYU DAN CIAMIS
RUSWANDI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Al-Rum (30) : 41)
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan dan Berperspektif Mitigasi Bencana Alam di Pesisir Indramayu dan Ciamis” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor,
Januari 2009
Ruswandi P 062050544/PSL
Penguji Luar pada waktu Ujian Tertutup: Dr.rer.nat. Totok Hestionoto Penguji Luar pada waktu Ujian Terbuka: Prof. Ir. Safwan Hadi, PhD. Dr.Ir. I Wayan Nurjaya
ABSTRACT Indramayu and Ciamis as two marine regencies in West Java Province have huge natural coastal resources. Besides that these regency have high natural disaster potency which threat the sustainibility of the natural resources exixtence so need disaster mitigation efforts. The research’s goal is to formulate the direction of the sustainable coastal development policy which disaster mitigation perspective. This research use some analysis method that are KBMS, combination of SWOT and AHP, ISM, MPE and AHP which are packaged as the policy model of sustainable coastal zone development which disaster mitigation perspective known as MKP2B2MB. Research result shown there are four regulation have close relationship with disaster mitigation in coastal zone, that are Act number 07 year 2004, Act number 24 year 2007, Act number 26 year 2007 and Act number 27 year 2007. Coastal zone development policy in Indramayu and Ciamis recently still not yet aims to the Integrated Coastal Zone Management. Natural disaster potency which is more dominant in Indramayu is storm tide and in Ciamis is earthquake, tsunami and storm tide. Mitigation which must be implemented in Indramayu are combination of breakwater, slope protection/bank revetment/seawalls, and groyne and in Ciamis is early warning system. Furthermore are made up development policy which will be implemented in Indramayu and in Ciamis whereas the synthesis policy is to develope the infrastructure of coastal zone with disaster perspective and to increase the stakeholder participation to attain comanagement in order to eliminate the domination of other people to another people and to match the various importances by considering the national and local competences. In order to achieve policy goal and policy objective, the policy is obliged to has basic strategy, appropriate strategy and strategic stages. The sustainable coastal development strategic base is to increase food security by coastal based green industrial development, local competitiveness capacity increasement and conservation. Disaster mitigation strategic base is to allocate proportional budget to create economic infrastructure development and its facilities based on local characteristics which fully integrated with coastal protection system. The quarter track strategy was proposed consists of pro growth, pro job, pro poor and pro mitigation in this research known as novelty. Strategic stages of coastal sustainable development are to arrange coastal spatial planning suitable with status and area function, and to increase monitoring and controlling for natural coastal resources utilization. Strategic stages of coastal disaster mitigation are to empower coastal people on disaster mitigation affair, to revise coastal spatial plan and its regulation by considering mitigation aspect and to provide data, hazard map and risk assesment, to provide NSPM of building in prone areas, and to simplify disaster mitigation SOP with SMART. Furthermore determinate shortterm targets and longterm targets. There are two policy goals which are obliged to achieve, that is the opimation productivity of coastal area and the optimation of livelihood prop up system. At last the policy ultimate objective are able to determinated that is the sustainable of natural coastal resources and people livelihood, safe, delicate and prosperous Key Words : coastal, integrated, sustainable, disaster mitigation, novelty, complementary, co-management, policy, strategy, target, goal, objective.
RINGKASAN Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang secara geografis terletak di antara dua benua, dua samudera, pertemuan empat lempeng tektonik besar (mega-plate) dan tiga sistem patahan besar (mega-fault) serta memiliki sekitar 500 gunungapi dan 128 diantaranya masih aktif, beriklim tropis basah dengan kondisi topografis yang beragam, sehingga
Indonesia
selain memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi juga sangat rentan terhadap bencana alam. Sekitar 60% penduduk Indonesia atau 140 juta jiwa terkonsentrasi di wilayah pesisir seluas sekitar 4.050.000 km 2, dimana sekitar 80% atau 112 juta jiwa diantaranya adalah masyarakat miskin.
Mayoritas
masyarakat miskin yang tinggal di pesisir dengan kondisi sub standar, adalah yang paling menderita akibat peristiwa bencana alam. Bencana alam tidak akan dapat dihindari, tetapi dapat disiasati untuk mengurangi timbulnya risiko bencana yang menambah penderitaan masyarakat. Kegiatan pembangunan yang telah dihasilkan dalam waktu yang cukup lama dengan biaya dan tenaga yang sangat besar, dalam seketika dapat luluh lantak akibat dilanda bencana. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dalam membuat kebijakan dan strategi pembangunan agar lebih akomodatif terhadap mitigasi bencana. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
merumuskan
arahan
kebijakan
pengembangan wilayah pesisir sebagai masukan bagi pemerintah. Untuk itu akan digunakan lima alat analisis yaitu: mengevaluasi implementasi kebijakan yang saat ini berjalan dengan metode knowledge based management system (KBMS); mengidentifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir digunakan metode ASWOT yaitu gabungan metode SWOT (strengths, weakness, opportunities and threats) dan metode AHP (analytical hierarchy process); mengidentifikasi potensi bencana alam di wilayah pesisir dan upaya mitigasi bencana
digunakan
metode
interpretative
structural
modelling
(ISM);
menentukan bentuk mitigasi bencana yang paling efektif digunakan metode perbandingan
eksponensial
(MPE)
dan
merumuskan
arahan
kebijakan
pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan berperspektif mitigasi bencana digunakan metode AHP. Kelima alat analisis tersebut dikemas dalam satu program aplikasi Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan dan Berperspektif Mitigasi Bencana yang disingkat MKP2B2MB. Dalam
tahap
implementasi
rancangan
program
aplikasi
MKP2B2MB, diperlukan data yang akurat sehingga dapat dilaksanakan validasi
model dengan metode triangulasi, yaitu penelusuran data/informasi dari tiga sisi yang saling melengkapi, studi literatur, observasi lapangan, dan survey pakar melalui diskursus yang intensif. Knowledge sharing melalui diskursus dengan pakar setelah diolah menghasilkan kesimpulan bahwa implementasi kebijakan pengembangan wilayah pesisir di Kabupaten Indaramayu dan Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat, masih perlu diarahkan menuju pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (integrated coastal zone management) dan menerapkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Identifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir dengan metode ASWOT , telah menentukan bahwa yang dominan di Kabupaten Indramayu adalah sektor minyak dan gas bumi serta sektor perikanan, di Kabupaten Ciamis adalah sektor pariwisata dan sektor perikanan. Kebijakan pemanfaatan sumberdaya alam minyak dan gas bumi sebagai national competence dapat meningkatkan
kegiatan
perikanan
sebagai
local
competence
dengan
mengarahkan nelayan kepada akses pasar dan permodalan, kegiatan pariwisata dapat meningkatkan permintaan terhadap hasil perikanan (derive demand), jadi saling melengkapi (complementary) bukan kompetitor. Identifikasi potensi bencana alam di wilayah pesisir dengan metode ISM, telah menentukan bahwa yang dominan di Kabupaten Indramayu adalah gelombang badai pasang dikuti oleh abrasi dan banjir, di Kabupaten Ciamis yang dominan adalah gempabumi, tsunami dan gelombang badai pasang diikuti oleh abrasi dan banjir. Kebijakan pengembangan yang akan diterapkan untuk kedua wilayah pesisir tersebut, hendaknya mempertimbangkan laju kemerosotan kualitas lingkungan yang telah terjadi khususnya di pantai utara Jawa sejak tahun 1970an dan di pantai selatan Jawa sejak tahun 1990an. Oleh karena itu maka kebijakan pengembangan hendaknya tidak lagi hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga aspek ekologi dan sosial sehingga kebijakan pengembangan menjadi berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana. Identifikasi bentuk mitigasi bencana dengan ISM dan kesesuainya dengan MPE telah menentukan bahwa di Kabupaten Indramayu bentuk mitigasi yang dapat dibangun adalah gabungan pemecah ombak, peredam abrasi dan penahan sedimentasi sejajar pantai diikuti oleh gabungan remangrovisasi, terumbu karang buatan dan revitalisasi gisik/pantai. Di Kabuapaten Ciamis adalah sistem peringatan dini diikuti oleh penyelamatan diri.
Kebijakan
pengembangan wilayah pesisir hendaknya sudah memperhitungkan anggaran
yang proporsional untuk mewujudkan pembangunan sistem perlindungan pesisir terpadu. Upaya yang dilakukan lebih bersifat pro aktif, yang menekankan kepada upaya pencegahan dan kesiapsiagaan. Hal ini sesuai kesepakatan global untuk merubah paradigma lama yang responsif, reaktif, dan kedaruratan. Analisis dengan AHP telah menentukan alternatif kebijakan untuk diterapkan di Kabupaten Indramayu yaitu mengembangkan prasarana dan sarana wilayah pesisir berperspektif mitigasi bencana. Di Kabupaten Ciamis, meningkatkan partisipasi stakeholder untuk menghindari peran dominan yang berlebihan dari satu pihak pada
pihak lain. Sintesis dari berbagai kebijakan
tersebut menghasilkan suatu model kebijakan yaitu mengembangkan prasarana dan sarana wilayah pesisir berperspektif mitigasi bencana serta meningkatkan partisipasi stakeholder untuk mencapai Co-management dalam rangka optimasi produktivitas wilayah pesisir dan optimasi perlindungan sistem penyangga kehidupan. Oleh karena kebijakan itu adalah kesepakatan yang menetapkan keputusan untuk merubah suatu kondisi menjadi lebih baik, maka perlu ditentukan strategi yang dirancang sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Landasan strategi umum pengembangan sumber daya alam adalah meletakkan pengembangan ekonomi lokal atas dasar prakarsa/ inisiatif serta kekhasan daerah yang bersangkutan (endegenous development), melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang di perkokoh dengan ikatan modal sosial. Landasan strategi pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan adalah meningkatkan ketahanan pangan dengan membangun industri berbasis pesisir yang ramah lingkungan dan meningkatkan daya saing lokal serta melakukan kemitraan yang saling menguntungkan dengan melaksanakan program CSR sebagai
pendamping
pengembangan
program
wilayah
pesisir
perlindungan berperspektif
sosial. mitigasi
Landasan
strategi
bencana
adalah
mengalokasikan anggaran yang proporsional untuk mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana ekonomi berbasis kekhasan daerah yang terintegrasi sepenuhnya dengan sistem perlindungan pesisir.
Berdasarkan hal itu maka
sintesis kedua landasan strategi tersebut menghasilkan Strategi Empat Jalur (quarter track strategy) yaitu pro growth, pro job, pro poor dan pro mitigation yang dinyatakan sebagai kebaruan (novelty) dalam penelitian ini. Selanjutnya strategi perlu
dijabarkan
dalam
langkah-langkah
strategis
berkelanjutan
seperti
melakukan penataan ruang wilayah pesisir sesuai dengan status dan fungsi wilayah
tersebut,
serta
meningkatkan
pengawasan
dan
pengendalian
pemanfaatan sumberdaya alam pesisir agar tidak melampaui ambang batas. Kemudian langkah-langkah strategis mitigasi bencana seperti mempersiapkan data dan peta rawan bencana alam serta prakiraan risiko bencana yang akan terjadi, dan mempersiapkan NSPM (norm standard procedure manual) bangunan rumah, bangunan gedung, bangunan jalan dan bangunan air di wilayah rawan bencana (prone area). Berdasarkan langkah-langkah strategis tersebut
akhirnya dapat
ditentukan sasaran jangka pendek seperti meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir dan menurunkan risiko bencana, serta sasaran jangka panjang seperti meningkatkan investasi di wilayah pesisir dan meningkatkan kualitas lingkungan wilayah pesisir. Selanjutnya ditentukan tujuan kebijakan (goals policy) yaitu optimasi produktivitas wilayah pesisir dan optimasi sistem perlindungan penyangga kehidupan. Adapun hasil akhir yang diharapkan (ultimate objectives) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan, mata pencaharian masyarakat pesisir yang berkelanjutan dan
kehidupan masyarakat pesisir yang aman,
nyaman dan sejahtera. Butir-butir kesimpulan secara keseluruhan telah menjawab tujuan penelitian yang ditentukan berdasarkan permasalahan yang melatarbelakangi kegiatan penelitian, dan saran yang dikemukakan diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengambil keputusan yang saat ini sedang mempersiapkan penyelesaian berbagai peraturan pemerintah terkait pengelolaan wilayah pesisir dan pihak terkait khususnya masyarakat pesisir di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Ciamis yang dalam kesehariannya bersentuhan langsung dengan permasalahan ini. Dengan demikian, penelitian ini telah mengemukakan suatu kajian lengkap yang diawali terhadap implementasi kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang dijalankan selama ini, sampai dengan hasil akhir diharapkan dapat tercapai dan secara keseluruhan merupakan suatu model kebijakan bagi pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana.
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2003. Hak Cipta dilundungi Undang-undang. 1). Dilarang mengutip sebahagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikankepentingan yang wajar IPB 2). Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR YANG BERKELANJUTAN DAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA ALAM DI PESISIR INDRAMAYU DAN CIAMIS
RUSWANDI
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
Judul Disertasi
:
Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan dan Berperspektif Mitigasi Bencana Alam di Pesisir Indramayu dan Ciamis
Nama
:
Ruswandi
NIM
:
P062050544/PSL
Program Studi
:
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Disetujui Komisi Pembimbing
Ir. Asep Saefuddin, MSc., Ph.D Ketua
Dr. Ir. Etty Riani Harsono, MS Anggota
Prof. Dr. Ir. Sjafri Mangkuprawira Anggota
Priyadi Kartono, PhD. Anggota
Diketahui Ketua Program Studi PSL
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr.Ir. Surjono H. Sutjahjo, M S NIP. 131 471 836
Prof.Dr.Ir. Khairil A Notodiputro, MS NIP. 130 891 386
Tanggal Ujian: 14 Januari 2009
Tanggal Lulus:
Januari 2009
PRAKATA Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan disertasi yang berjudiul ‘Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan dan Berperspektif Mitigasi Bencana di Pesisir Indramayu dan Ciamis’. Disertasii ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar doktor (S3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah memberikan berbagai masukan dalam penyelesaian disertasi ini, khususnya kepada Bapak Ir. Asep Saefuddin, MSc., Ph.D, sebagai ketua komisi pembimbing, Bapak Prof. Dr. Ir. Syafri Mangkuprawira, Ibu Dr. Ir. Etty Riani Harsono, MS dan Bapak Priyadi Kardono, PhD., sebagai anggota komisi pembimbing, Bapak Dr.rer.nat. Totok Hestirianoto MSc sebagai penguji luar pada waktu ujian tertutup, Bapak Prof. Ir. Safwan Hadi, PhD dan Bapak Dr. Ir. I Wayan Nurjaya sebagai penguji luar pada waktu ujian terbuka serta Bapak Prof. Dr. Ir. Khairil A Notodiputro, MS sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana, Bapak Prof. Dr. Ir. Marimin sebagai Sekretaris Fakultas Pasca Sarjana dan Bapak Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS sebagai Ketua Program Studi PSL. Saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para knowledge expert, yaitu Bapak Dr. Ir. Hamzah Latief, Bapak Ir. Djoko Suroso, PhD, Bapak Dr. rer. nat. Sumantri Tahrir, Bapak Dr. Ir. Subandono Diposaptono, dan Bapak Ir. Danny Hilman, PhD. Tidak lupa saya juga menyampaikan terimakasih kepada para nara sumber Bapak Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bapeda Provinsi Jawa Barat, Bapak Ir. Darsono Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, Bapak Ir. Abdul R Hakim Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu dan Bapak Ir. Derajad Hediana Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ciamis. Akhirnya saya juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Bapak Prof. Ir. Bambang Bintoro Soedjito, PhD, Ibu Dr. Ir. Aida VH, Ibu Dr. Ir. Ekawati, Bapak Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, Bapak Prof. Ir. Akhmad Fauzi, PhD dan Kepala BPSDM Departemen Pekerjaan Umum
Bapak Ir. Iwan ND yang telah
memberikan ijin saya sekolah lagi di IPB. Secara khusus saya juga menyampaikan terima kasih kepada istri saya
tercinta Dra. Ridda Farida, dan anak-anak kami : Magistra SKG, M Sandi, dan M. Ridwan yang telah mengorbankan waktu dan suasana, dan selalu memberikan saya ruang untuk selalu belajar dan menyelesaikan tugas perkuliahan. Mereka seolah-olah ikut dalam proses perkuliahan selama lebih kurang tiga tahun. Saya berkesimpulan istri saya dan ketiga anak kami, semua lulus dan berhasil mengalami berbagai kesulitan,suasana suka duka selama lebih kurang tiga tahun. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pihak manapun.
Jakarta,
Januari 2009
Ruswandi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di kota Bandung, pada tanggal 1 Mei 1952, sebagai anak ke tujuh dari delapan bersaudara, dari pasangan keluarga Bapak H. R. M Tahrir dan Ibu H. R. A. Aminah. Pada saat ini penulis sudah berkeluarga dengan istri tercinta Ridda Farida, dan sudah dikaruniai tiga orang anak yang diberi nama Magistra, M Sandi S, dan M. Ridwan T. Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar sampai Pasca Sarjana Strata Dua penulis selesaikan di kota Bandung. Lulus SD St. Yusuf pada tahun 1964, lulus SMP St. Aloysius pada tahun 1968, dan SMA Negeri 1 Bandung pada tahun 1971. Lulus Sarjana Teknik Arsitektur (S1) Institut Teknologi Bandung pada tahun 1976 dan Pasca Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (S2) Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan University College London pada tahun 1985. Pendidikan informal dimulai setelah bekerja di Departemen Pekerjaan Umum, pada tahun 1980. Program Diploma Urban Studies With Areal Photography, International Institute for Aero Space and Earth Sciences (ITC) pada tahun 1981. Enschede, The Netherlands. Programme Certificate on Computerize Aided Housing Design, Building Research Institute (BRI), Tsukuba, Japan pada tahun 1985. Programme Certificate on Building Materials and Modular Coordination, UNIDO ASEAN (Kuala Lumpur, Bangkok, and Manila) pada tahun 1988. Programme Certificate on Rental Housing MOC-HUDC Tokyo Japan pada tahun 1995. Programme Certificate on Newton Development, Research Institute Human Settlement (KRIHS) Seoul Korea pada tahun 1999. Programme Certificate on Disaster Risk Reduction, Taipei Taiwan, pada tahun 2006. Selama dua puluh delapan tahun bekerja sebagai PNS di Departemen Pekerjaan Umum, penulis pernah mengikuti program kedinasan SPADYA Departemen PU pada tahun 1993 di Bandung dan SPAMEN LAN pada tahun 1999 di Jakarta. Penulis mengawali karir PNS sebagai Peneliti Madya di Puslitbang Pemukiman, Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1980-1988. Wakil Direktur Teknik Bidang Perencanaan Badan Pengelola Komplek Kemayoran (BPKK) pada tahun 1989-1992. Kabag Perencanaan dan Evaluasi Kantor Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman pada tahun 1993-1999. Kabag
Program Dana Luar Negeri Sekretariat Jenderal Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah pada tahun 2000-2001. Kasubdit Penataan dan Revitalisasi Kawasan Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah pada tahun 2001-2004. Kepala Kantor Pemberdayaan BPSDM Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah pada tahun 2004-2005. Direktur Pencegahan Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2005-2008. Sejak Agustus 2008, kembali ke Departemen Pekerjaan Umum menunggu proses penempatan lebih lanjut. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Doktor Kelompok Minat Kebijakan Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Kelas Khusus Angkatan ke lima, Institut Pertanian Bogor dan selesai pada tahun 2008. Penulis berharap sepanjang perjalanan hidup dan perjuangan penulis dan keluarga selalu mendapat ridha dari Allah SWT. Amien.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI......................................................................................................
i
DAFTAR TABEL...............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xiiv
I.
II.
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
1.1.Latar Belakang ....................................................................................
1
1.2.Kerangka Pemikiran............................................................................
8
1.3.Perumusan Masalah ...........................................................................
10
1.4.Tujuan Penelitian ................................................................................
10
1.5.Manfaat Penelitian ..............................................................................
11
1.6.Hipotesa dan Asumsi..........................................................................
11
1.7.Kebaruan (Novelty) ............................................................................
11
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
12
2.1.Wilayah Pesisir....................................................................................
12
2.1.1.Pentingnya Sumberdaya Pesisir ...............................................
14
2.1.2.Kondisi dan Permasalahan Pengelolaan Wilayah Pesisir..........
15
2.2. Kebijakan Pembangunan Wilayah Pesisir.........................................
16
2.3. Potensi Bencana Bencana Alam di Wilayah Pesisir .........................
23
2.4. Konsep Pembangunan Berkelanjutan ...............................................
26
2.5. Mitigasi Bencana Alam ......................................................................
28
2.5.1.Siklus Penanggulangan Bencana Alam......................................
30
2.5.1.1.Mitigasi Pasif (Non Struktural) ..........................................
31
2.5.1.2.Mitigasi Aktif (Struktural) ...................................................
31
2.5.2.Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana Alam ...................
32
2.5.3.Gambaran Risiko Bencana Alam................................................
33
2.5.4.Pemetaan Risiko Bencana Alam ................................................
34
2.6. Keterkaitan Pengembangan Wilayah Pesisir, Pembangunan Berkelanjutan dan Mitigasi Bencana Alam........................................
35
2.7.Pemberdayaan Masyarakat ..............................................................
36
2.8.Permodelan ........................................................................................
37
2.9.Penelitian Sejenis ..............................................................................
40
i
III. METODE PENELITIAN ............................................................................
46
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
46
3.2.Rancangan Penelitian ......................................................................
47
3.2.1.Jenis dan Sumber Data .............................................................
49
3.2.2.Metode Pengumpulan Data .......................................................
50
3.2.3.Metode Analisis Data ..................................................................
50
3.3.Batasan Penelitian ............................................................................
54
3.4.Definisi Operasional ..........................................................................
54
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN .....................................
61
4.1.Kabupaten Indramayu .......................................................................
61
4.1.1.Kondisi Oseanografi, Kualitas Perairan dan Iklim ......................
61
4.1.1.1.Parameter Hidro Oseanografi ........................................
61
4.1.1.1.1.Batimetri ...........................................................
61
4.1.1.1.2.Pasang Surut ...................................................
62
4.1.1.1.3.Gelombang ......................................................
62
4.1.1.2.Kualitas Perairan.............................................................
62
4.1.1.3.Proses Geodinamika Pesisir...........................................
63
4.1.1.3.1.Abrasi ...............................................................
63
4.1.1.3.2.Akresi ...............................................................
64
4.1.1.3.3.Intrusi Air Laut ..................................................
64
4.1.1.4. Iklim dan Cuaca..............................................................
64
4.1.1.5. Geologi ...........................................................................
65
4.1.2.Kondisi Sosial Ekonomi ..............................................................
65
4.1.2.1.Dinamika Perekonomian .................................................
65
4.1.2.2.Fasilitas Perekonomian ...................................................
66
4.1.2.3.Sarana Pendidikan ..........................................................
66
4.1.2.4.Sarana Kesehatan...........................................................
67
4.1.2.5. Produksi Perikanan .........................................................
67
4.1.2.6. Fasilitas Perindustrian ....................................................
68
4.1.2.7. Fasilitas Pariwisata .........................................................
68
4.1.2.8. Fasilitas Jasa..................................................................
69
4.2.Kabupaten Ciamis ...............................................................................
69
4.2.1.Kondisi Oseanografi, Kualitas Perairan dan Iklim .....................
70
4.2.1.1.Parameter Hidro Oseanografi .........................................
70
4.2.1.1.1.Batimetri ...........................................................
70
ii
4.2.1.1.2.Pola Arus Laut .................................................
71
4.2.1.1.3.Pasang Surut Laut ...........................................
72
4.2.1.1.4.Gelombang Laut ..............................................
72
4.2.1.2.Kualitas Perairan .............................................................
73
4.2.1.2.1.Parameter Fisika..............................................
73
4.2.1.2.1.1.Padatan Tersuspensi Total (TSS) Perairan ...............................
73
4.2.1.2.1.2.Temperatur Laut ............................
73
4.2.1.2.1.3.Salinitas .........................................
73
4.2.1.2.1.4.Kecerahan Perairan ......................
74
4.2.1.2.2.Parameter Kimiawi Perairan ............................
74
4.2.1.2.2.1.Derajat Keasaman (pH) ................
74
4.2.1.2.2.2.Nitrat ..............................................
74
4.2.1.2.2.3.Fosfat.............................................
75
4.2.1.2.2.4.Oksigen Terlarut............................
75
4.2.1.2.2.5.Logam Berat ..................................
75
4.2.1.2.3.Parameter Biologi Perairan..............................
75
4.2.1.2.4.Indikator Potensi Perikanan Tangkap .............
76
4.2.1.3.Iklim dan Cuaca ..............................................................
76
4.2.1.4.Geologi............................................................................
77
4.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi ..........................................................
77
4.2.2.1.Dinamika Ekonomi .........................................................
77
4.2.2.2.Fasilitas Perekonomian..................................................
77
4.2.2.3.Sarana Pendidikan.........................................................
78
4.2.2.4.Sarana Kesehatan .........................................................
78
4.2.2.5.Fasilitas Perikanan.........................................................
79
4.2.2.6.Fasilitas Perindustrian....................................................
79
4.2.2.7.Fasilitas Pariwisata ........................................................
79
4.2.2.8.Fasilitas Jasa .................................................................
80
V. EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR .................................................................................
81
5.1. Pendahuluan ......................................................................................
81
5.2. Metode Analisis Implementasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan ..................................................
82
5.3. Implementasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan .....................................................................................
86
iii
5.3.1.Kebijakan -kebijakan Terkait Pengembangan Wilayah Pesisir..........................................................................................
86
5.3.2. Analisis Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir Jawa Barat ............................................................................................
89
5.3.3.Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir..........................................................................................
90
5.3.3.1. Penentuan Kaidah Dasar (Rule Base) ..........................
90
5.3.3.2.Aplikasi Metode KBMS dalam Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir Provinsi Jawa Barat......................................................................
92
5.4. Kesimpulan Evaluasi Implementasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir...................................................................................
95
VI. STUDI POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR .................
97
6.1.Pendahuluan .......................................................................................
97
6.2.Model Studi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir ..................... 100 6.3.Analisis Identifikasi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir .......... 106 6.3.1.Kabupaten Indramayu ................................................................. 106 6.3.1.1.Minyak dan Gas Bumi ..................................................... 106 6.3.1.2.Pertanian dan Perkebunan ............................................... 108 6.3.1.3.Perikanan .......................................................................... 108 6.3.1.4.Pariwisata.......................................................................... 108 6.3.1.5. Aplikasi Metode ASWOT dalam Studi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir di Indramayu ............... 109 6.3.1.6. Kesimpulan Studi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir di Indramayu ........................................................ 114 6.3.2. Kabupaten Ciamis ........................................................................ 115 6.3.2.1.Pertambangan ................................................................. 115 6.3.2.2.Pertanian dan Perkebunan ............................................... 117 6.3.2.3.Perikanan ......................................................................... 117 6.3.2.4.Periwisata.......................................................................... 117 6.3.2.5.Aplikasi Metode ASWOT dalam Studi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir Ciamis ........................
118
6.3.2.6. Kesimpulan Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir di Ciamis ............................................................................ 120 6.4. Kesimpulan Studi Potensi Pengembangan Wilayah Pesisir ............ 123 VII. POTENSI BENCANA ALAM DI WILAYAH PESISIR JAWA BARAT .. 125 7.1. Pendahuluan ...................................................................................... 125 7.2. Metode Analisis Potensi Bencana Alam di Wilayah Pesisir
iv
Provinsi Jawa Barat ........................................................................... 126 7.3. Hasil Analisis Potensi Bencana Alam di Wilayah Pesisir Jawa Barat ............................................................... 128 7.3.1.Kabupaten Indramayu ............................................................ 129 7.3.1.1.Angin Kencang/Puting Beliung .................................... 129 7.3.1.2.Gelombang Badai Pasang ........................................... 129 7.3.1.3.Abrasi ........................................................................... 130 7.3.1.4.Erosi.............................................................................. 131 7.3.1.5.Gerakan Tanah ............................................................ 131 7.3.1.6.Gempa Bumi ................................................................ 131 7.3.1.7.Tsunami........................................................................ 132 7.3.1.8.Banjir ........................................................................... 132 7.3.1.9.Akresi............................................................................ 132 7.3.1.10.Instrusi Air Laut ........................................................ 133 7.3.2.Aplikasi Metode ISM dalam Studi Potensi Bencana Wilayah Pesisir Indramayu....................................................... 134 7.3.3.Kabupaten Ciamis ................................................................. 136 7.3.3.1.Angin Kencang/Puting Beliung .................................... 136 7.3.3.2.Gelombang Badai Pasang ........................................... 137 7.3.3.3.Abrasi ........................................................................... 137 7.3.3.4.Erosi.............................................................................. 137 7.3.3.5.Gerakan Tanah ............................................................ 138 7.3.3.6.Gempa Bumi ................................................................ 138 7.3.3.7.Tsunami........................................................................ 140 7.3.3.8.Banjir ........................................................................... 141 7.3.3.9.Akresi............................................................................ 142 7.3.3.10.Instrusi Air Laut ........................................................ 142 7.3.4. Aplikasi Metode ISM dalam Studi Potensi Bencana Wilayah Pesisir Ciamis............................................................. 142 7.4. Kesimpulan Studi Potensi Bencana Alam di Wilayah Pesisir Jawa Barat ......................................................................................... 145 VIII. STUDI EFEKTIVITAS KEBERHASILAN DAN BENTUK MITIGASI BENCANA ALAM DI WILAYAH PESISIR ............................................. 147 8.1. Pendahuluan ...................................................................................... 147 8.2. Metode Analisis Bentuk dan Efektivitas Keberhasilan Mitigasi Bencana Alam .................................................................................... 153 8.3. Studi Bentuk dan Efektivitas Mitigasi Bencana Alam
v
di Wilayah Pesisir .............................................................................. 155 8.3.1.Studi Bentuk Mitigasi Bencana Alam ....................................... 155 8.3.1.1. Aplikasi Metode ISM dalam Studi Bentuk Mitigasi Bencana Alam yang dapat Diterapkan di Indramayu . 156 8.3.1.2. Aplikasi Metode ISM dalam Studi Bentuk Mitigasi Bencana Alam yang dapat Diterapkan di Ciamis ....... 159 8.3.2.Studi Efektivitas Mitigasi Bencana Alam .................................. 162 8.3.2.1. Aplikasi Metode MPE dalam Menentukan Efektivitas Mitigasi Bencana Alam di Indramayu ........ 162 8.3.2.2. Aplikasi Metode MPE dalam Menentukan Efektivitas Mitigasi Bencana Alam di Ciamis ............ 164 8.4. Kesimpulan Studi Efektivitas Keberhasilan dan Bentuk Mitigasi Alam…............................................................... 167 IX. MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERKELANJUTAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA............ 169 9.1. Pendahuluan ...................................................................................... 169 9.2. Metode Analisis Model Kebijakan
................................................. 170
9.2.1. Prinsip Dasar AHP ..................................................................... 171 9.2.2. Langkah-Langkah Penyelesaian .............................................. 173 9.3. Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir Berkelanjutan Berperspektif Mitigasi Bencana Alam ................................................ 178 9.4. Kesimpulan Model Kebijakan Pengembangan Wilayah Pesisir Berkelanjutan Berperspektif Mitigasi Bencana Alam ........................
184
X. RUMUSAN ARAHAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR BERKELANJUTAN BERPERSPEKTIF MITIGASI BENCANA............................................................................... 186 10.1. Pembahasan Umum ..................................................................... 186 10.2. Rumusan Arahan Kebijakan ......................................................... 189 10.3. Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu yang Berkelanjutan dan Berperspektif Mitigasi Bencana Alam ............. 195 10.3.1. Langkah-langkah strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu yang Berkelanjutan ............................................
196
10.3.2. Langkah-langkah strategi Mitigasi Bencana Alam di Wilayah Pesisir ................................................................. 196 10.4. Sasaran dan Tujuan....................................................................... 199 XI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 201 11.1. Kesimpulan ...................................................................................... 201 11.2. Saran ................................................................................................ 202 11.2.1.Umum.................................................................................. 202
vi
11.2.2.Khusus ................................................................................ 203 DAFTAR PUSTAK A ........................................................................................ 205 LAMPIRAN.......................................................................................................
vii
212
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Data yang dibutuhkan untuk pembuatan peta risiko bencana ...............
34
2.
Jenis dan sumber data
........................................................................
49
3.
Jumlah Penduduk Kabupaten Indramayu ..............................................
61
4.
Kisaran nilai suhu dan salinitas pada wilayah pantai Jawa Barat bagian utara ............................................................................................
63
5.
Produksi domestik regional bruto (PDRB) atas harga konstan di Kabupaten Indramayu.............................................................................
66
Tingkat ketersediaan fasilitas perekonomian di Kabupaten Indramayu ............................................................................
66
7.
Tingkat ketersediaan fasilitas pendidikan di Kabupaten Indramayu ......
67
8.
Ketersediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Indramayu ..................
67
9.
Perkembangan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu...............................................................................................
68
Tingkat ketersediaan fasilitas perindustrian di Kabupaten Indramayu...............................................................................................
68
11.
Tingkat ketersediaan fasilitas pariwisata di Kabupaten Indramayu .......
69
12.
Tingkat ketersediaan fasilitas jasa di Kabupaten Indramayu .................
69
13.
Luas kecamatan pesisir, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan distribusi penduduk di setiap kecamatan Kabupaten Ciamis .......
70
14.
Luas pantai dan panjang wilayah pantai Kabupaten Ciamis ................
70
15.
Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan di Kabupaten Ciamis ...............................................................................
77
16.
Jenis fasilitas perekonomian di Kecamatan Pangandaran ....................
78
17.
Jumlah sekolah dan murid di pesisir Kab. Ciamis ..................................
78
18.
Sarana dan prasarana kesehatan di Kab. Ciamis .................................
78
19.
Prasarana dan sarana PPI di Kab. Ciamis .............................................
79
20.
Faktor-faktor internal dan eksternal pengembangan wilayah di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Indramayu.................................. 104
21.
Produksi minyak dan gas bumi di Kabupaten Indramayu ...................... 106
22.
Produksi komoditi sayuran wilayah pesisir di Kabupaten Indramayu .... 108
23.
Potensi pertambangan di Kabupaten Ciamis ......................................... 115
24.
Produksi komoditi sayuran wilayah pesisir di Kabupaten Ciamis .......... 117
25.
Potensi pariwisata di Kabupaten Ciamis ................................................ 118
26.
Jenis sarana dan tingkat kerusakan di Kabupaten Ciamis akibat tsunami ......................................................................................... 140
6.
10.
viii
27.
Matriks keputusan dengan metode MPE................................................ 154
28.
Kriteria dalam menentukan efektivitas mitigasi bencana di Kabupaten Indramayu ......................................................................... 163
29.
Indikator bentuk mitigasi bencana alam di Kabupaten Indramayu ........ 164
30.
Kriteria dalam menentukan bentuk mitigasi bencana di Kabupaten Ciamis...................................................................................................... 165
31.
Indikator bentuk mitigasi bencana alam di Kabupaten Ciamis .............. 166
32.
Skala komparasi...................................................................................... 172
33.
Rangkuman hasil penelitian model pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana ........................ 192
34.
Kesimpulan komprehensif hasil penelitian model pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana ................................................................................................... 193
ix
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.
Peta sebaran lempeng tektonik dunia ....................................................
1
2.
Sebaran lokasi gempa tektonik dan kejadian tsunami di kepulauan Indonesia dan sekitarnya ........................................................................
2
3.
Pola arah arus permukaan laut musiman di perairan Indonesia............
2
4.
Peta setting gelombang pasang di Samudra Hindia ( arah Barat Daya) .......................................................................................................
3
5.
Kebijakan pembangunan hasil kajian .....................................................
5
6.
Latar belakang penelitian model kebijakan pengembangan wilayah pesisir berperspektif mitigasi bencana ...................................................
8
7.
Kerangka pemikiran penelitian pengembangan wilayah pesisir ............
9
8.
Wilayah pesisir sebagai daerah pertemuan antara darat (coast dan backshore) dan laut (foreshore, inshore dan offshore) ..........................
12
9.
Sistem kebijakan ....................................................................................
17
10.
Prosedur umum dalam metode analisis kebijakan.................................
17
11.
Siklus penanggulangan bencana............................................................
30
12.
Kaitan kemampuan lingkungan, kerentanan, dan risiko bencana .........
34
13.
Keterkaitan pengembangan wilayah pesisir, pembangunan berkelanjutan, dan mitigasi bencana ......................................................
36
14.
Keterkaitan logika....................................................................................
38
15.
Kerangka mata pencaharian nelayan untuk memahami sistem pengelolalaan sumberdaya alam pesisir ................................................
41
16.
Lokasi penelitian pada peta skematis Provinsi Jawa Barat ...................
46
17.
Matrik keterkaitan pendekatan dalam penelitian ...................................
47
18.
Tahapan pelaksanaan penelitian dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan berperspektif mitigasi bencana ........................................
48
19.
Kerangka analisis....................................................................................
51
20.
Konfigurasi model arahan kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana ............
51
Halaman pertama program aplikasi KP2B2MB dengan lima jendela model dan alat analisis yang berbeda .......................................
54
Rencana tata ruang dan lingkungan Keaukaha .....................................
85
21. 22.
23. Manajemen dialog pakar dengan KBMS dalam mengevaluasi implementasi kebijakan wilayah pesisir di Kabupaten Indramayu ........
x
92
24. Manajemen dialog pendapat pakar dengan KBMS dalam mengevaluasi implementasi kebijakan wilayah pesisir di Kabupaten Ciamis ...............
94
25.
Garis besar alat analisis ASWOT ...........................................................
26.
Garis besar hirarki identifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Indramayu ............................................................................ 105
27.
Potensi pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Indramayu ............ 107
28.
Contoh input penilaian pakar dengan pairwise comparison metode ASWOT dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Indramayu...... 109
29.
Laporan input pakar metode ASWOT dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Indramayu ...................................................................
110
Hirarki identifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Indramayu ............................................................................
113
31.
Potensi pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Ciamis ..................
116
32.
Contoh input penilaian pakar dengan pairwise comparison metode ASWOT dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Ciamis............
119
Laporan input pakar metode ASWOT dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Ciamis .........................................................................
119
30.
33.
101
34.
Hirarki identifikasi potensi pengembangan wilayah pesisir Kabupaten Ciamis ....................................................................... 122
35.
Garis besar alat analisis ISM ..................................................................
126
36.
Matrik driver power-dependence dalam analisis ISM ...........................
128
37.
Diagram alir model sumber potensi bencana ........................................
128
38.
Abrasi di pantai Kabupaten Indramayu .................................................
130
39.
Peta kawasan rawan banjir pesisir pantai utara Jawa Barat .................
133
40.
Contoh input hubungan antarelemen metode ISM dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Indramayu ..............................................
134
41.
Tingkat level sub elemen potensi bencana alam di Kabupaten Indramayu ............................................................................. 135
42.
Matriks Driver power – dependence untuk elemen potensi bencana alam di Kabupaten Indramayu ................................................................ . 135
43.
Struktur hirarkhi sub elemen potensi bencana alam Di Kabupaten Indramayu ........................................................................
136
44.
Tektonik lempeng Asia Tenggara termasuk Indonesia .........................
139
45.
Plot gempa yang terjadi di Indonesia dari 1960-2000 ......................... . 130
46.
Proses penunjaman lempeng (subduction) ..........................................
xi
140
47.
Pembangkitan tsunami oleh gempabumi tektonik dasar laut.................
141
48.
Zona pembangkitan tsunami berdasarkan aktivitas seismik..................
141
49.
Contoh input hubungan antar elemen metode ISM dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Ciamis ....................................................
143
Tingkat level sub elemen potensi bencana alam di Kabupaten Ciamis...............................................................................
143
50. 51.
Matriks driver power – dependence untuk elemen potensi bencana alam di Kabupaten Ciamis ................................................................................... 144
52.
Struktur hirarkhi sub elemen potensi bencana alam di Kabupaten Ciamis...............................................................................
145
53.
Sistem perlindungan pantai alami...........................................................
148
54.
Artificial reef breakwater di Tanah Lot, Bali ............................................
149
55.
Berbagai pohon bakau yang mampu meredam gelombang ..................
149
56.
Sistem pelindung pantai alami dengan pohon dan gundukan pasir yang ditutup oleh vegetasi. .....................................................................
150
57.
Konsep slope protection dan pelaksanaannya.......................................
150
58.
Revitalisasi pasir pantai (beach nourishment)........................................
151
59.
Kombinasi beach nourishment, groin dan detached breakwater ...........
151
60.
Sistem peringatan dini terintegrasi dengan sistem penyelamatan diri...
152
61.
Garis besar penggabungan alat analisis ISM dan MPE.........................
155
62.
Contoh input hubungan antarelemen metode ISM Kabupaten Indramayu ............................................................................
157
Hasil analisis elemen keberhasilan mitigasi di Kabupaten Indramayu .........................................................................
157
63. 64.
Matriks driver power – dependence untuk elemen mitigasi bencana alam di Kabupaten Indramayu................................................................ 158
65.
Struktur hirarkhi sub elemen potensi bencana alam di Kabupaten Indramayu ............................................................................
159
Contoh input hubungan antarelemen metode ISM dalam program MKP2B2MB untuk Kabupaten Ciamis ....................................................
160
Hasil analisis untuk elemen keberhasilan mitigasi Kabupaten Ciamis .....................................................................
160
Matriks driver power – dependence untuk elemen mitigasi bencana alam di Ciamis......................................................................................
161
66. 67. 68. 69.
Struktur hirarkhi sub elemen potensi bencana alam di Ciamis ......... ... 162
xii
70.
Garis besar alat analisis AHP...............................................................
171
71.
Model kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana.......................................................
177
Struktur hierarki model kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana di Kabupaten Indramayu ............................................................................
179
Struktur hierarki model kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana di Kabupaten Ciamis .....................................................................................................
180
Diagram rumusan arahan kebijakan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana ............
194
Diagram alir rumusan arahan kebijakan, landasan strategi dan strategi empat jalur (quater track strategy) pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan berperspektif mitigasi bencana serta langkah-lagkah strategis yang dibutuhkan ............................................
198
Diagram alir strategi, sasaran jangka pendek dan panjang serta tujuan utama............................................................................................
200
72.
73.
74. 75.
76.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1.
Substansi mitigasi di UU terkait kebencanaan ........................................ 212
2.
Garis besar diskursus akuisi pengetahuan dengan enam pakar .............
219
3.
Categorisation of spatially relevant natural hazards ................................
222
4.
Ilustrasi posisi gelombang badai dan gelombang tsunami ......................
223
5.
Program aplikasi MKP2B2MB ...................................................................
211
xiv