MODEL HEAD HYDROLIC AKUIFER BEBAS KONDISI UNSTEADY STATE Juandi. M. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau, Pekanbaru Email:
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian model head hydrolic akuifer bebas kondisi unsteady state. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan head rata – rata kondisi alamiah dengan rata-rata 7,26 m maka
validasi hasil simulasi pada tahap kalibrasi ini penyimpangan hasil head hydrolik simulasi sebesar -2,63 %.Model head hydrolic akuifer bebas kondisi unsteady state tahun 2014 telah menunjukkan zonasi aman akuifer bebas Kota Pekanbaru. Bahwa kondisi akuifer bebas head hydrolik kondisi unsteady state tahun 2014 dalam kondisi aman (baik) dengan persentase penyimpangan 11,02 %.Dengan memperhatikan model head hydrolic unsteady state yang ada, maka dapat diberikan usulan kebijakan berdasarkan model akuifer bebas unsteady state di Kota Pekanbaru, yaitu pemerintah dapat mengeluarkan izin pengambilan air akuifer bebas baik oleh penduduk dan industry dengan tetap memperhatikan konservasi berupa imbuhan air bawah tanah. Kata kunci: Akuifer, head, hydrolic, unsteady state.
Pekanbaru rata-rata 3,9 % - 4,18 % pertahun
PENDAHULUAN
(Sumber: RTRW Kota Pekanbaru, 2008). Seiring
dengan
perkembangan
dan
pembangunan di Kota Pekanbaru, maka
Proses perkembangan dan pembangunan di
pertumbuhan penduduk dan pembangunan
Kota
sektoral seperti permukiman, pertanian,
perubahan fungsi lahan ataupun penutupan
perdagangan, dan industry akan mendorong
lahan, baik secara bertahap atau melalui
meningkatnya
pengembangan
kebutuhan
air
bersih,
Pekanbaru
akan
ruang
mempengaruhi
berskala
besar.
sehingga informasi tentang pemetaan air
Sedangkan lahan untuk Ruang Terbuka
bawah tanah di suatu wilayah sangat
Hijau (RTH) Kota Pekanbaru yang tersedia
penting.
saat ini seluas 28 ha (Sumber : BAPPEDA
Pertumbuhan penduduk Kota
Kota Pekanbaru, 2009), dimana RTH ini 1
612
merupakan isu penting untuk ketersediaan
Perlu perubahan sikap sebagian besar
air tanah. Sehingga perlu informasi tentang
masyarakat yang cenderung boros
pemetaan air bawah tanah untuk kondisi
dalam
alamiah yaitu suatu kondisi yang belum
melalaikan unsur konservasi.
dipengarhi oleh ruang terbangun.Sehingga dapat
diketahui
tingkat
kerusakan
lingkungan pada sistim air bawah tanah.
didukung
oleh
ketersedaan
sumberdaya air di suatu wilayah, maka sangat perlu dilakukan penelitian pemetaan air bawah tanah , untuk kepentingan domestic, pertanian, perikanan, komersial dan industry.
air
serta
Adanya krisis air akibat kerusakan lingkungan perlu suatu upaya untuk menjaga
Agar terjadi keberlanjutan perekonomian meski
penggunaan
keberadaan/ketersediaan
sumber daya air tanah. Keseimbangan
antara
ketersediaan
dan
kebutuhan baik secara kuantitas maupun kualitas terhadap air tanah di kota Pekanbaru semakin kritis. Kesemuanya ini disebabkan karena pertumbuhan penduduk di Kota Pekanbaru
yang
Kerusakan sumber daya air tidak dapat
terjadinya
peningkatan
dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya
pembangunan yang menyebabkan timbulnya
seperti
polusi serta berkurangnya lahan bebas/ruang
kerusakan
lahan,
vegetasi
dan
tekanan penduduk. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan air tanah (Rudi,2005):
kawasan
pertumbuhan menimbulkan
disertai
serta
ekonomi
dan
hijau untuk proses pembentukan air tanah . Penyelidikan air bawah tanah telah banyak
air
(Bambang
,2004) yang menyedidiki keberadaan air
dengan
tanah dan keluaran air daerah karst di
akan
Kabupaten Sumba Barat. Bambang, 2004
kecenderungan
telah melakukan interpretasi geolistrik untuk
pemukiman
kenaikan permintaan air tanah. Pemakai
tinggi,
dilakukan peneliti seperti :
Pertumbuhan industri yang pesat di suatu
sangat
beragam
tahap identifikasi potensi air bawah tanah.
sehingga
berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
(Adang,
2003),
juga
melakukan
penyelidikan kondisi air tanah di kota Merauke
Propinsi
Papua,
beliau
merekomendasikan pemanfaatan air tanah 2
613
sebagai sumber air baku PAM. Laton, et.all,
berkurang
2007),
telah merekomendasikan bahwa
lahan/ruang terbangun. Untuk mengatasi
teknik matematika dapat digunakan untuk
paradox tersebut salah satu upaya yang
identifikasi potensi kontaminasi air bawah
ditempuh
tanah.
informasi
Neyamadpour, et.all, (2009), telah
karena
terjadi
ialah
dengan
pemetaan
air
peningkatan
mengetahui bawah
tanah
berhasil mengaplikasikan metode geolistrik
sehingga penduduk mendapat gambaran
untuk
tentang kondisi air bawah tanah yang ada
menyelidiki
sistim
air
permukaan
yang
pencemaran.
(Hutasoit, L.M, 2009) telah
melakukan
kajian
permukaan air
telah
bawah
mengalami
tentang
diwilayahnya.
kondisi
TUJUAN PENELITIAN
tanah dengan dan tanpa
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
peresapan buatan di daerah Bandung, yang mana
telah
menunjukkan
bahwa
ini adalah
ada
1.
Menentukan
head hydrolic akuifer
pengaruh peresapan terhadap kondisi muka
bebas kondisi unsteady state di Kota
air tanah.
Pekanbaru.
Wahyudi, (2009),
telah
melakukan kajian tentang kondisi dan
2.
Melakukan
analisa
head
hydrolic
potensi dampak pemanfaatan air tanah di
kondisi unsteady state akuifer bebas di
Kabupaten
Kota Pekanbaru
Bangkalan,
yang
merekomendasikan tentang kemungkinan pemanfaatan potesi air tanah.
MANFAAT PENELITIAN
Sedangkan penelitian ini hanya melihat
Manfaat yang diharapkan dari hasil
bagaimana kondisi air bawah tanah pada
penelitian ini adalah :
sistim akuifer bebas melalui distribusi atau
1). Memberikan kontribusi pada ilmu
pemetaan air bawah tanah yang dianalisa.
lingkungan khususnya pengelolaan Air bawah tanah di Kota Pekanbaru
PERUMUSAN MASALAH
secara berkelanjutan.
Paradoks yang terjadi antara penduduk dan
2). Pemerintah dapat menggunakan untuk
air yaitu pertumbuhan penduduk yang
kebijakan
meningkat mengakibatkan kebutuhan air
pengelolaan Air Bawah Tanah di
meningkat namun ketersediaan air menjadi
614
pemanfaatan
dan
Kota
Pekanbaru
secara
berkelanjutan.
daripada meresap ke bawah. Sedangkan pada curah hujan sedang, pada lereng landai
3). Berguna untuk bahan pembanding dan
dan permukaannya permiabel, persentase air
sumber data peneliti selanjutnya
yang meresap lebih banyak. Sebagian air
khususnya
yang meresap tidak bergerak jauh karena
pemanfatan
berkaitan dan
dengan
pengelolaan
air
tertahan oleh daya tarik molekuler sebagai
bawah tanah di Kota Pekanbaru
lapisan pada butiran-butiran tanah. Sebagian
berkelanjutan.
menguap lagi ke atmosfir dan sisanya merupakan cadangan bagi tumbuhan selama belum ada hujan. Air yang tidak tertahan
TINJAUAN PUSTAKA
dekat Air tanah dapat didefinisikan sebagai semua air yang terdapat dalamruang batuan dasar atau regolith. Dapat juga disebut aliran yang secara Alamimengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Driscoll, dan Fletcher, G.,1987).
hujan yang meresap kedalam tanah menjadi dari
air
tanah,
perlahan-lahan
mengalir ke laut, atau mengalir langsung dalam
tanah
atau
di
permukaan
dan
bergabung dengan aliran sungai. Banyaknya air yang meresap ke tanah bergantung pada selain ruang dan waktu, juga di pengaruhi kecuraman
menerobos
kebawah
sampai zona dimana seluruh ruang terbuka pada sedimen atau batuan terisi air (jenuh air). Air dalam zona saturasi ( zone of saturation ) ini dinamakan airtanah ( ground water ). Batas atas zona ini disebut muka air tanah (watertable ). Lapisan tanah, sedimen
Kebanyakan air tanah berasal dari hujan. Air
bagian
permukaan
lereng,
kondisi
material
permukaan tanah dan jenis serta banyaknya vegetasi dan curah hujan. Meskipun curah hujan besar tetapi lerengnya curam, ditutupi material
impermeabel,
mengalir
di
permukaan
persentase lebih
air
banyak
615
atau
batuan
diatasnya
yang
tidak
jenuhdisebut zona aerasi ( zone of aeration ). Muka air tanah umumnya tidakhorisontal, tetapi lebih kurang mengikuti permukaan topografi diatasnya.Apabila tidak ada hujan maka muka air di bawah bukit akan menurunperlahan-lahan
sampai
sejajar
dengan lembah. Namun hal ini tidak terjadi,karena
hujan
akan
mengisi
(
recharge) lagi. Daerah dimana air hujan meresapkebawah (precipitation ) sampai zona saturasi dinamakan daerah rembesan (recharge area).
Gambar 1.Diagram memperlihatkan posisi relatif beberapa istilah yangberkaitan dengan air bawah permukaan. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
pembatas aquitard di lapisan atasnya, batas
(Unconfined Aquifer)
di lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan air tanah di sumur dan air tanah
Akuifer bebas atau akuifer tak
bebas adalah permukaan air bebas, jadi
tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup
lapisan
impermeable,
permukaan air tanah bebas adalah batas
dan
antara zone yang jenuh dengan air tanah dan
merupakan akuifer yang mempunyai muka
zone yang aerosi (tak jenuh) di atas zone
air tanah(Ward, 1967). Unconfined Aquifer
yang
adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan
jenuh.
Akuifer
jenuh
disebut
jugasebagai phriatic aquifer, non artesian
pembatasnya yang merupakan aquitard,
aquifer atau free aquifer.
hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada
Gambar 2. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan (Unconfined Aquifer)
616
Volume fluida (air) dalam elemen volume
Aliran Unsteady State Konsep aliran unsteady state didasarkan pada kondisi bahwa aliran fluida yang masuk atau keluar dari elemen volume berubah – ubah terhadap waktu. Massa air
merupakan perkalian antara porositas dan volume dari elemen, sehingga persamaan (2) dapat ditulis menjadi: ିଵ డሺఘೢ ೢ ሻ ఘೢ
ߜ௫ ߜ௬ ߜ௭ ൌ
డ௧
డொೣ డ௫
ߜ௫
డொ డ௬
ߜ௬
డொ డ௭
(3)
ߜ௭
dalam elemen volume dinyatakan sebagai (ܳ௫ ǡ ܳ௬ ǡ ܳ௭ ሻ
perbedaan antara aliran fluida yang masuk
Selanjutnya
dan
dapat
persamaan (3) disubstitusikan berdasarkan
dinyatakan sebagai berikut (Driscoll dan
hukum Darcy, kemudian dibagi dengan
Fletcher, 1987) :
volume maka diperoleh :
keluar,
డሺఘೢ ೢ ሻ డ௧
ቀܳ௭
ൌ ቀܳ௫
డொ డ௭
secara
డொೣ డ௫
matematis
ߜ௫ ቁ ߩ௪ ቀܳ௬
డொ డ௬
ଵ డሺఘೢ ఓሻ
ߜ௬ ቁ ߩ௪
ఘೢ
డ௧
ൌ
డ డ௫
fluks
ቀ݇௫௫
డ డ௫
ቁ
డ డ௬
ቀ݇௬௬
డ డ௬
ቁ
డ డ௭
ቀ݇௭௭
dalam
డ డ௭
ቁ
(4)
ߜ௭ ቁ ߩ௪ െ ൫ܳ௫ ܳ௬ ܳ௭ ൯ߩ௪ (1)
Persamaan (4) menunjukkan bahwa massa Persamaan (1) dapat ditulis menjadi :
air dalam elemen volume dapat berubah sebab density air berubah atau karena
ିଵ డሺఘೢ ೢ ሻ ఘೢ
డ௧
ൌ
డொೣ డ௫
ߜ௫
డொ డ௬
ߜ௬
డொ డ௭
ߜ௭ (2)
porositas berubah.
Suku sebelah kanan dari persamaan (1) dan (2) menyatakan jumlah aliran fluida yang
ditulis menjadi :
ቂ
ଵ డሺఘೢ ఓሻ డ
ఘೢ
keluar dari elemen volume dalam setiap arah
డ డ௭
koordinatnya.
Persamaan (4) dapat
డ
ቀ݇௭௭
డ డ௭
ቃ
డ௧
ൌ ܵ௦
డ డ௧
ൌ
డ డ௫
ቀ݇௫௫
డ డ௫
ቁ
డ డ௬
ቀ݇௬௬
డ డ௬
ቁ
ቁ
(5)
Jika aliran keluar positif,
maka volume fluida dalam elemen volume
Persamaan (5) dapat ditulis dalam notasi
akan berkurang.
operator differensial sebagai berikut :
617
ή ݇ത ή ݄ൌ ܵ௦
డ
ܸோ adalah volume air yang ditambah atau
(6)
డ௧
dikeluarkan dari akuifer persatuan waktu. Persamaan (6) adalah menyatakan kondisi
Selanjutnya Q disubstitusikan berdasarkan
aliran air bawah tanah dalam keadaan
hukum Darcy dan dibagi dengan luas
bergantung waktu (unsteady state).
permukaan ߜ௫ ߜ௬ , maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
Pendekatan
Hydrolik
Unsteady
State
డ
డ
డ
డ
డ
ܾܵ௦ డ௧ ൌ డ௫ ቀܾ݇௫௫ డ௫ ቁ డ௬ ቀܾ݇௬௬ డ௬ቁ
untuk Aplikasi Lapangan
ೃ
Kasus dimana daerah sangat luas
(8)
ఋೣ ఋ
sehingga harus memodelkan akuifer, artinya Ketebalan akuifer b berubah dalam luasnya jauh lebih besar dari ketebalan posisi
tetapi
tidak
tergantung
pada
akuifer, sehingga h tidak berubah dalam arah waktu.Perkalian hydraulickonduktivity dan vertikal.Sehingga dapat digunakan sistim ketebalan akuifer disebut transmisivitas, aliran dua dimensi. yang dimensinya (ܮଶ Ȁܶሻ, dan perkalian Hukum konservasimassa untuk dua
antara spesifik storage dan ketebalan akuifer
dimensi aliran hydraulic dengan sumber
disebut storatovity, sehingga persamaan (8)
dapat
dapat ditulis menjadi :
ditulis
sebagai
berikut
(Guymon,1994): ܵ െ
డሺఘೢ ೢ ሻ డ௧
ൌ ቀܳ௫
డொೣ డ௫
ߜ௫ ቁ ߩ௪ ቀܳ௬
డொ డ௬
డ డ௧
డ
డ
డ
డ
ൌ డ௫ ቀܶ௫௫ డ௫ ቁ డ௬ ቀܶ௬௬ డ௬ቁ ܴ (9)
ߜ௬ ቁ ߩ௪ െ
൫ܳ௫ ܳ௬ ൯ߩ௪ ܸோ ߩ௪
Untuk aquifer homogeny dan isotropic,
(7)
maka persamaan (9) dapat diubah menjadi (Guymon, 1994):
618
ௌ డ ் డ௧
ൌ
డమ
డమ
డ௫
డ௬ మ
మ
ோ
(10) ்
ܳ௬ ቆ
߲ܳ௬ ቇ ߜ௬ ߲ݕ
ߜ௫
ߜ௬ ܳ௫
ܳ௫ ൬
߲ܳ௫ ൰ߜ ߲ ݔ௫
ܳ௬
Gambar 3. Massa masuk sama dengan massa keluar, untuk komponen z tegak lurus bidang gambar
c) Data METODE PENELITIAN
informasi
hidraulik,
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini
tentang
untuk
melihat
Persiapan Penelitian
digunakan merupakan data lapangan, yaitu :
Tahap persiapan penelitian meliputi :
a) Nilai pengukuran tinggi air bawah
a.
Observasi lapangan
tanah kondisi steady state diambil
b.
Bahan dan alat penelitian
data sekunder tahun 1998.
Observasi lapangan Observasi lokasi
konduktivitas hidraulik
619
arah
pergerakan air bawah tanah.
adalah simulasi komputer dengan data yang
b) Data informasi geologi tentang nilai
gradien
lapangan
pengambilan
untuk sampel
menentukan –
sampel
lapangan.Lokasi penelitian adalah mencakup
Kegiatan inventarisasi informasi geologi
administrasi
adalah melakukan analisa dari peta geologi
Kota
Madya
Pekanbaru
Provinsi Riau. Adapun diagram alir metode
dan hydrologi.
penelitian dapat dilihat pada gambar 5.
Penyusuanan Pemograman Numerik Guna keperluan simulasi perubahan nilai
Bahan dan alat Penelitian
tinggi muka air bawah tanah ( h ) pada
Dalam pelaksanaan penelitian ini peralatan
cekungan ABT Pekanbaru ini, maka perlu
yang digunakan ialah :
didefinisikan terlebih dahulu model simulasi
1) Satu set perangkat komputer
yang dipakai. Adapun model yang dipakai
2) Sopfware MATLAB versi 7.9.0.529
adalah model persegi empat sama sisi
(R2009b)
(kotak), dengan diskritisasi dalam arah x
Pengumpulan data sekunder
sebanding
Kegiatan pengumpulan data sekunder adalah
ሺο ൌ οሻ atau digunakan elemen kotak,
melakukan inventarisasi dari instansi terkait
untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 5.
meliputi : dinas pertambangan dan energy
Sebelum
Provinsi Riau, yaitu berupa : Data tentang
Perancangan
tinggi muka air bawah tanah tahun 1998.
menggunakan MATLAB versi 7.9.0.529
Pengukuran informasi Geologi
(R2009b).
j
N
j
4
j
3
j
2
j
1
j
0
i
0
i
1
i
2
i
3
diskritisasi
dilakukan
i
Gambar 4. Model simulasi
620
dengan
arah
perancangan
pemrogrmanan
4
y
i
ini
N
Gambar
5.
Tahapan
-
Tahapan
persamaan laplace dan poisson.
Hasil
simulasi numerik untuk model head hydrolik
Penelitian
yang dicoba sesuai dengan head hydrolik Persiapan penelitian
kondisi alamiah dapat dilihat pada Gambar 6 dengan parameter model fisik yang dipilih
Pengukuran informasi geologi
sehingga hasil bersesuaian dengan kondisi alamiah 1998 adalah: total pengambilan =
Penyusunan pemograman Numerik
21.417.390 ݉ଷ Ȁ݊ݑ݄ܽݐ, total imbuhan
Model head hydrolik kondisi unsteady
42.428.200 ݉ଷ Ȁ݊ݑ݄ܽݐ, initial head hydrolik = 10,4 m, konduktivitas Hydrolik
Gambar 5. Diagram alir penelitian
m/hari, hydrolik gradient transmisivitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
numerik
yaitu
storatovitas = 17,67 %. menerapkan
Gambar 6. Stabilitas Head Hydrolic pada jendela (5,j)
621
= 1,867 = 0,037,
= 13,58 ݉ଶ Ȁ݄ܽ ݅ݎdan
Guna keperluan kalibrasi model digunakan analisis
=
Gambar 7. Stabilitas Head Hydrolic pada Jendela (150,j) Berdasarkan Gambar 6 dan Gambar 7 dapat
bukti bahwa hasil numeric sudah stabil,
dilihat bahwa nilai head hydrolic untuk
selanjutnya dapat diaplikasikan untuk data
jendela (5,j) dan (150,j) yang merupakan
lanpangan.
Gambar 8. Kondisi head hydrolik teoritis (initial head) akuifer bebas Kota Pekanbaru
622
Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa
kondisi alamiah dengan rata-rata 7,26 m
nilai pada batas – batas keempat sisi juga
maka validasi hasil simulasi pada tahap
mendekati nilai initial head yaitu sebesar
kalibrasi ini penyimpangan hasil head
10,4 m.
Gambar 9 dapat dihitung head
hydrolik simulasi atau kesalahan sebesar -
hydrolik simulasi rata – rata untuk sebaran –
2,63 %. Hal ini berarti validasi dari hasil
sebaran yaitu sebesar 7,073 m , jika
kalibrasi dapat diterima untuk menjadi initial
dibandingkan dengan head rata – rata
value pada tahap verifikasi selanjutnya.
Gambar 9. Head hydrolik hasil simulasi tahap kalibrasi atau kondisi alamiah akuifer bebas Kota Pekanbaru tahun 1998 Hasil tahap kalibrasi selanjutnya menjadi
hydrolik tahun 2014 model unsteady state,
nilai
hasilnya ditunjukkan pada Gambar 10.
awal
head
hydrolik
yang
akan
digunakan untuk menentukan nilai head
623
Gambar 10. Model Head hydrolic kondisi unsteady state Kota Pekanbaru tahun 2014
Berdasarkan Gambar 10
Berdasarkan uraian – uraian di atas dengan
dapat dilihat
bahwa head hydrolic kondisi unsteady state
memperhatikan
tahun 2014 di atas nilai head teoritis. Hal
unsteady state yang ada, maka dapat
ini menunjukkan bahwa kondisi akuifer
diberikan usulan kebijakan berdasarkan
bebas dalam kondisi aman (baik) dengan
model akuifer bebas unsteady state di Kota
persentase penyimpangan 11,02 %. Kondisi
Pekanbaru,
membaik ini disebabkan karena faktor
mengeluarkan izin pengambilan air akuifer
imbuhan model unsteady state telah mampu
bebas baik oleh penduduk dan industry
memberikan perbaikan artinya pengambilan
dengan tetap memperhatikan konservasi
akuifer bebas untuk tahun 2014 dapat
berupa imbuhan air bawah tanah.
diimbangi
oleh
imbuhan
bahkan
model
yaitu
head
pemerintah
hydrolic
dapat
Konservasi berupa imbuhan air bawah tanah
memberikan kondisi aman, sehingga model
dapat diperoleh melalui sumur resapan air
unsteady state dapat menjamin keberlanjutan
tanah,
akuifer bebas Kota Pekanbaru.
sebagai
meningkatkan
salah satu upaya untuk imbuhan
air
tanah,
Model head hydrolic akuifer bebas kondisi
disamping itu manfaat yang sangat berguna
unsteady
adalah dapat mengurangi banjir akibat
state
tahun
2014
telah
menunjukkan zonasi aman akuifer bebas
limpasan
Kota
pembiayaan yang (secara relatif) tidak
Pekanbaru
(Gambar
10).
air
permukaan.
Dengan
2
624
terlalu tinggi, pengadaan sumur resapan ini dapat dilakukan oleh setiap pembangunan satu
rumah
menambah
tinggal
sehingga
imbuhan
air
tanah
dapat seperti
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa:
menjadi
1. Dibandingkan dengan head rata – rata
kondisi head hydrolik unsteady state akuifer
kondisi alamiah dengan rata-rata 7,26
bebas Kota Pekanbaru tahun 2014,
ini
m maka validasi hasil simulasi pada
berarti bahwa penambahan imbuhan dapat
tahap kalibrasi ini penyimpangan
memperbaiki kondisi akuifer bebas di Kota
hasil head hydrolik simulasi sebesar -
Pekanbaru.
2,63 %.
ditunjukkan dalam Gambar 8
Penelitian ini telah memperlihatkan bahwa head hydrolickondisi unsteady statedalam sistem air bawah tanah di Kota Pekanbaru menunjukkan adanya pengaruh parameter– parameter lingkungan.Kondisi head hydrolic itu
pada
akuifer
bebas
dipengaruhi
pengambilan air bawah tanah baik oleh penduduk maupun industry.Kondisi head hydrolic unsteady state pada akuifer bebas juga dipengaruhi oleh adanya imbuhan RTH.Kondisi head hydrolic unsteady state juga
dipengaruhi
oleh
pemerintah.Kebijakan
kebijakan
pemerintah
yang
dimasukkan sebagai parameter lingkungan dalam penelitian adalah:
bagi
imbuhan
pengembang
kondisi unsteady state tahun 2014 telah
menunjukkan
zonasi
aman
akuifer bebas Kota Pekanbaru. 3. Bahwa kondisi akuifer bebas head hydrolik kondisi unsteady state tahun 2014 dalam kondisi aman (baik) dengan
persentase
penyimpangan
11,02 %. 4. Dengan memperhatikan model head hydrolic unsteady state yang ada, maka
dapat
diberikan
usulan
kebijakan berdasarkan model akuifer bebas unsteady state Pekanbaru, yaitu
di Kota
pemerintah dapat
mengeluarkan izin pengambilan air
1. Pembuatan sumur resapan 2. Penyediaan
2. Model head hydrolic akuifer bebas
akuifer bebas baik oleh penduduk dan konservasi
yang
industry dengan tetap memperhatikan
akan
konservasi berupa imbuhan air bawah
membangun di atas lahan > 5.000
tanah.
݉ଶ sebesar 2% dari luas tersebut.
625
Geology Indonesia. 0l.4, No.3, P.177-
DAFTAR PUSTAKA
188.
Adang, S.S, Iskandar, A.Y., Yuningsih,
Kodoatie,
S.M., 2003, Kondisi Air Tanah di
R.J,
1996,
Pengantar
hidrogeologi, Edisi 1, Penerbit ANDI
Kota Merauke Propinsi Papua, Journal
Yogyakarta
JLP, 17(52):67-75
Laton, W.R, Whitley, R.J, Hromadka II,
Bambang, S., 2004, Identifikasi Keberadaan
T,V, 2007, A new mathematical
Air Tanah dan Keluaran Air Daerah
technique for identifying potential
Karst di Kabupaten Sumba Barat,
sources of groundwater contamination.
Journal, JLP, 18(54):12-22.
Hydrogeology Journal (15): 333–338
Ekrail, A.B, and Ibrahim, A.E, 2008,
Mock, F.J,1973. Land Capability Appraisal
Regional Groundwater Flow Modeling
Indonesia
&
of Gash River Basin Sudan, Journal of
Appraisal,
Food
Applied Sciences in Environmental
Organization (FAO) of the United
Sanitation, 3(3):157-167.
Nations, Bogor.
Driscoll, Fletcher, G.,1987. Groundwater
Prentice,
W.A,T, 2009, An Application of three-
Hall,
Dimensional
Englewood Cliffs, New Jersey. G.,1994,
Agricultural
Neyamadpour, A, Samsudin, T, Abdullah,
Felter, C.W., 1994. Applied Hydrology,
Guymon,
and
Indonesia.
Minnesota.
Edition,
Availability
Nazir, M, 1985. Metode Penelitian, Ghalia
and Wells, Jhonson Division, St. Paul,
Third
Water
Unsaturated
imaging
for
undergrouand
zone
electrical the
resistivity
detection
wastewater
of
system,
Geophys (53): 389-402.
hydrology; Englewood Cliffs, New Jersey, PTR Prentice Hall, 2010p.
Rudi,P.T, 2005, Keberlanjutan ekologis : Ketersediaan Sumberdaya Air, p.382-
Hutasoit, L.M, 2009. Kondisi Permukaan Ar
387. Dalam Budhy, T.S.S, Gita, C.N.,
Tanah dengan dan Tanpa Peresapan
Wahyu, M (eds.) Pembangunan Kota
Buatan di Daerah Bandung, Jurnal
Indonesia dalam Abad 21 Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan
626
di Indonesia. URDI- YSS – Jakarta
Wahyudi, H, 2009. Kondisi dan Potensi
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi,
Dampak Pemanfaatan Air Tanah di
Universitas Indonesia.
Kabupaten Bangkalan, Jurnal
Ward, R.C, 1967. Principles of Hydrology, McGraw-Hill, Maindenhead, UK
627
Aplikasi, Vol.7 No. 1. P. 14-19.