MODEL DIMENSI PENGEMBANGAN KARIR DALAM MEWUJUDKAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (STUDI PADA PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG) Anuar Sanusi Program Magister Manajemen Pascasarjana Informatics and Business Institute Darmajaya, Bandar Lampung 35141 email:
[email protected]
Abstrak - Sistem sentralisasi yang kurang memberi kesempatan kepada Daerah untuk berkembang membuat sumber daya manusia di Daerah semakin terpuruk. Kondisi empiris mencerminkan keterpurukan sumber daya manusia yang berdapak pendapatan asli daerah (PAD). Menurunnya pendapatan asli daerah (PAD) mencerminkan model pengembangan karir pegawai belum optimal. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan model dimensi pengembangan karir terhadap efektivitas organisasi pemerintahan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dasarnya menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan yang kemudian akan menguji model pengembangan karir dalam mewujudkan efektivitas organisasi pemerintahan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang tersebar di Dinas-dinas Pemerintah Kota Bandar Lampung. Penetapan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan formula empiris Isaac dan Michael (2004) dan teknik sampling Propotional Random Sampling. Melalui rumusan dan teknik ini maka, ditetapkan jumlah sampel dan sampel yang terpilih. Metode analisis menggunakan pendekatan Structural Equation Model (SEM), dengan bantuan program Software LISREL sehingga diperoleh model pengukuran second order confirmatory factor analysis untuk variabel efektivitas organisasi. Hasil penelitian menunjukkan pengembangan karir berkontribusi positif terhadap efektivitas organisasi. Dimensi yang paling dominan membentuk variabel pengembangan karir adalah kemampuan manajerial. Sedangkan dimensi yang paling dominan dalam merefleksikan efektivitas organisasi adalah tugas dan tanggung jawab. Hasil ini menunjukkan bahwa efektivitas organisasi melalui tugas dan tanggung jawab sangat berkaitan dengan pengembangan karir melalui kemampuan manajerial pimpinan dan pegawai dalam melaksanakan aktivitasnya. Kata Kunci : Pengembangan karir, kemampuan manajerial, efektifitas organisasi tugas, dan tanggungjawab.
I. PENDAHULUAN Pengembangan sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengoptimalkan kinerja yang efektif bagi organisasi terutama dalam memecahkan setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Organisasi dikatakan efektif apabila organisasi menghasilkan kinerja yang tinggi dengan pencapaian misi dan tujuan organisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan organisasi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan yang terjadi, dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral dari para pelaku organisasi di semua tingkat (level) pekerjaan amat dibutuhkan. Selain itu pula kedudukan sumber daya manusia pada posisi yang paling tinggi berguna untuk mendorong perusahaan menerapkan norma perilaku, nilai dan keyakinan sebagai sarana penting dalam peningkatan kinerjanya. Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kinerja melalui kegiatan pemerintahan termasuk pemerintah Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 197,22 Km² merupakan ibukota Provinsi Lampung selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial politik, pendidikan dan kebudayaan, Bandar Lampung juga merupakan pusat kegiatan perekonomian Provinsi Lampung. Dengan letaknya yang strategis secara ekonomis menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri dan wisata. Menjadikan daerah ini sebagai daerah transit kegiatan perekonomian sebagai sentra pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa dan Sumatera. Pertumbuhan ekonomi meningkat melalui kegiatan ekonomi, jika Sumber daya manusia berkualitas yang dapat menggerakan organisasinya untuk keberhasilan pencapaian tujuan kunci pokok penjelmaan efektifitas oragnisasi. Efektivitas setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia karena merupakan sumber daya umum bagi semua organisasi Robbins (1990:49) mendefiniskan efektivitas organisasi sebagai suatu tingkat di mana suatu organisasi dapat merealisasikan tujuannya. Dengan demikian untuk dapat dikatakan sebagai suatu organisasi yang efektif, maka Pemerintah Kota Bandar Lampung harus dapat menciptakan hasil kerja yang profesional di samping harus meningkatkan sumberdaya yang ada. Banyak
faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang berimplikasi terhadap kinerja pegawai antara lain; faktor pengembangan karir yang dalam penelitian ini sebagai variabel eksogen pada pegawai di Kota Bandar Lampung. Pengembangan karir diprediksi berimplikasi terhadap efektifitas organisasi dan kinerja karyawan. Pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Pengembangan karir akan meningkatkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia yang dapat menumbuhkan komitmen yang kuat dan meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung orgainisasi untuk mencapai tujuannya. Mengkaji aspek kualitas aparat pegawai negeri sipil di Pemerintantahan Kota Bandar Lampung dalam peranannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat dalam menjalankan fungsi dan pelayanan di masyarakat didapati berbagai masalah yang mengakibatkan tidak efektif dan efisiennya pelayanan. Kinerja pegawai negeri sipil merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan pemerintahan yang efektif untuk mendorong terwujudnya good governance dan clean goverment. Selanjutnya integritas dan profesionalisme sebagai indikator para pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung disadari dan diakui menjadi penyebab utama dari rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari retribusi. Ketidak puasan masyarakat juga akan berdampak pada menurunnya akuntabilitas kinerja terhadap efektivitas organisasi. Sejalan dengan tantangan yang dihadapi diperlukan transformasi dan perubahan kinerja organisasi Pemerintahan Kota Bandar Lampung dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi. Dilatar belakangi hal-hal diatas banyak faktor yang mempengaruhi baik eksternl maupun internal, namun pada penelitian yang dilakukan penulis melihat efektivitas organisasi dari segi pengembangan karir.
II. LANDASAN TEORI Robbins (1990:49) mendefiniskan efektivitas organisasi sebagai suatu tingkat di mana suatu organisasi dapat merealisasikan tujuannya. Angelo Kinicki (2007) dapat dilakukan melalui empat pendekatan generic sebagai berikut:(1) pencapain tujuan (goal) accomplishment yaitu seberapa jauh organisasi telah ditetapkan, (2) perolehan sumberdaya (resources acquisition) yaitu seberapa jauh organisasi mendapatkan sumberdaya yang diperlukan, (3) proses internal (internal processes) yaitu seberapa jauh organisasi dapat berfungsi dengan baik dengan ketegangan internal minimum, (4) kepuasan para stakeholders, yaitu seberapa jauh keinginan dan harapan dapat terpenuhi. Pendekatan pencapaian tujuan merupakan kriteria efektivitas organisasi yang paling banyak digunakan. Menurut Menurut Laurie J. Mullins (2005), efektivitas organisasi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik individu sebagai penggerak organisasi maupun dari dalam ruang lingkup kerja pegawai, ada banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yang berimplikasi terhadap kinerja pegawai. Appelbaum et al (2001) yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai manajemen karir yang baik akan meningkatkan kemauan karyawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan dan perilaku dalam melakukan pengembangan, di-mana hal tersebut akan meningkatkan kinerjanya. III. METODELOGI PENELITIAN Metode Penelitian Atas pertimbangan tujuan studi, maka penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang ciri-ciri variabel. Sifat penelitian verifikatif pada dasarnya menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dalam penelitian ini akan diuji apakah pengembangan karir berpengaruh terhadap efektivitas organisasi dan kinerja pegawai.
Mengingat sifat penelitian ini adalah deskriptif, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survei ( survey research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menentukan kedudukan sesaat variabel (status quo variable) berdasarkan data yang ada pada saat penelitian dan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Pemilihan metode ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian mencakup dua variabel dengan data berasal dari responden yang sama dan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan secara serentak dan sekaligus. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai eselon III dan IV. Data terakhir Badan Kepegawaian Daerah diketahui jumlah Pegawai eselon III dan eselon IV sebagai populasi sebanyak 288 orang yang tersebar di 11 Dinas-dinas Pemerintah Kota Bandar Lampung tahun 2013. Sedangkan penetapan sampel sampel dalam penelitian ini sebanyak 157 orang sebagai pegawai sebagai unit análisis dengan teknik purposif simple random sampling. Model dan Teknik Analisis Data Metode analisis menggunakan pendekatan Structural Equation Model (SEM), dengan bantuan program Software LISREL sehingga diperoleh model pengukuran second order confirmatory factor analysis untuk variabel efektivitas organisasi. Hasil penelitian diharapkan pengembangan karir berkontribusi positif terhadap efektivitas organisasi dan alasan digunakanya model ini dikarenakan model SEM merupakan kumpulan teknik statistik yang memungkinkan dilakukannya pengujian terhadap serangkaian hubungan yang relatif rumit. Sedangkan analisis deskriptif merupakan pengolahan data untuk membuat distribusi frekuensi setiap variabel yang menghasilkan Distribusi Frekuensi: Mean, Median dan Modus dan diakhiri dengan mengambar grafik Histogram.
VI. PEMBAHASAN Untuk membuktikan hipotesis penelitian, penulis menggunakan pendekatan
model structural yang lebih dikenal dangan Structural Equation Modeling (SEM). Tahapan analisis yang dilakukan dalam SEM sebelum menguji hipotesis penelitian adalah mendapatkan model yang fit dengan data. Proses ini dilakukan berjenjang dari mendapatkan model pengukuran yang benarbenar fit sampai pada akhirnya mendapatan model structural yang cocok dengan data. Model pengukuran dalam penelitain ini adalah model Second Order dengan order pertama adalah dimensi dan order kedua nya adalah indikator.
umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas. b)Dimensi KesempatanBerprestasi (2.2)
1) Analisis Model Pengukuran Variabel Pengembagan Karir (2) . Variabel Pengembangan Karir (2) diukur oleh lima dimensi yaitu 1) Potensi Pegawai (2.1), (2) Kesempatan Berprestasi (2.2), (3) Promosi Pegawai (2.3), (4) Kemapuan Dalam Pengembangan Karir (2.4) dan (5) Kemampuan Manajerial (2.5). Tahap awal dalam model pengukuran oder kedua adalah mengidentifikasi apakah masing-masing dimensi ini diukur secara valid dan reliabel oleh masing-masing indikatornya. Hasil pengujiannya akan disajikan sebagai berikut : a) Dimensi Potensi Pegawai (2.1) Dimensi Potensi Pegawai diukur oleh sebanyak delapan indikator yang diwujudkan dalam delapan item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut : Tabel 1. Uji Asumsi Klasik Indikator Potensi Pegawai (2.1) Indikator X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
Normalitas Z-Skew p-value |Z-Kurtosis| -0.893 0.372 -2.382 -1.134 0.257 -1.308 -3.704 0.000 1.102 -2.522 0.012 1.554 -3.013 0.003 0.261 -0.942 0.346 -2.337 -1.533 0.125 -1.114 -2.944 0.003 1.578 Reliabilitas Konstruk Variance Extracted
p-value 0.017 0.191 0.271 0.120 0.794 0.019 0.265 0.115
Linearitas Homoskedastisitas Estimate c.r Estimate c.r 0.62 8.23 0.62 8.33 0.64 8.71 0.59 8.25 0.80 11.63 0.36 7.41 0.79 11.56 0.38 7.44 0.83 12.30 0.31 7.05 0.86 13.21 0.26 6.39 0.61 8.11 0.63 8.35 0.57 7.50 0.68 8.44 0.896 0.523
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara
Dimensi ksempatan berprestasi diukur oleh sebanyak lima indikator yang diwujudkan dalam lima item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Uji Kecocokan Model Kesempatan Berprestasi (2.2) Indikator
Normalitas
Linearitas
Homoskedastisitas
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
c.r
Estimate
c.r
X2.9
-4.981
0.000
2.882
0.004
0.65
7.25
0.58
8.29
X2.10
-2.985
0.003
1.580
0.114
0.54
6.83
0.71
8.37
X2.11
-1.723
0.085
0.334
0.739
0.73
10.08
0.47
7.44
X2.12
-1.641
0.101
-0.460
0.645
0.89
13.36
0.21
4.14
X2.13
-1.893
0.058
0.411
0.681
0.81
11.68
0.34
6.28
Reliabilitas Konstruk
0.850
Variance Extracted
0.539
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas.
c) Dimensi Promosi Pegawai (2.3) Dimensi kemampuan mempengaruhi diukur oleh sebanyak empat indikator yang diwujudkan dalam empat item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut :
Dimensi kemampuan manajerial diukur oleh sebanyak tujuh indikator yang diwujudkan dalam tujuh item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Kemampuan Manajerial (2.5)
Tabel 3.Uji Asumsi Klasik Indikator Promosi Pegawai (2.3)
Indikator
Indikator
Normalitas
Linearitas
Homoskedastisitas
Normalitas
Z-Skew
p-value
Linearitas
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
Homoskedastisitas
c.r
Estimate
c.r
X2.23
-2.066
0.039
0.396
0.692
0.63
8.49
0.60
8.44
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
c.r
Estimate
c.r
X2.24
-1.217
0.223
-0.843
0.399
0.85
12.91
0.28
7.27
X2.14
-1.446
0.148
-0.111
0.911
0.72
9.48
0.48
6.89
X2.25
-2.736
0.006
0.843
0.400
0.79
11.56
0.38
7.83
X2.15
-2.336
0.019
0.542
0.588
0.76
10.17
0.42
10.17
X2.26
-0.692
0.489
-1.423
0.155
0.90
14.26
0.19
6.22
X2.16
-1.637
0.102
1.662
0.096
0.76
10.23
0.42
10.23
X2.27
-0.808
0.419
0.255
0.798
0.85
12.96
0.28
7.24
X2.17
-3.634
0.000
2.291
0.022
0.75
9.99
0.44
9.99
X2.28
0.310
0.756
0.105
0.916
0.79
11.64
0.38
7.8
X2.29
0.099
0.922
-1.661
0.097
0.76
10.93
0.42
8.01
Reliabilitas Konstruk
0.835
Variance Extracted
0.559
Sumber : Lampiran Output LISREL
Reliabilitas Konstruk
0.925
Variance Extracted
0.640
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 Jika diperhatikan Homoskedastisitas, tidak sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses terdapat nilai estimate yang lebih besar dari modifikasi/respesifikasi model. Secara umum 0.5 sehingga dirasa tidak perlu untuk asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat melakukan proses modifikasi/respesifikasi baik kecuali homoskedastisitas. Selanjutnya model. Namun demikian tetap harus dilakukan respesifikasi model dengan diperhatikan uji kecocokan model. Jika uji mencoba-coba menghilangkan indiaktor satu kecocokan mmodel mensyaratkan harus persatu indikator dari model pengukuran (method of Backward Elimination), dan dicari dilakukan respesifikasi model maka akan model terbaik berdasarkan uji kecocokan dilakukan respesifikasi model sesuai dengan model. Setelah dilakukan proses backward informasi modification index. Secara umum elimination diperoleh model terbaik sebagai asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat berikut : baik. Tabel 5. Uji Asumsi Klasik Model Revisi Indiaktor d) Dimensi Kemampuan Manajerial (2.5) Kemampuan Manajerial (2.5)
Indikator
Normalitas Z-Skew
p-value
X2.23
-2.066
X2.24
-1.217
X2.25
-2.736
X2.27
-0.808
Linearitas
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
0.039
0.396
0.692
0.223
-0.843
0.399
0.006
0.843
0.419
0.255
Homoskedastisitas c.r
Estimate
c.r
0.64
8.49
0.59
8.14
0.86
12.97
0.26
5.49
0.400
0.89
13.44
0.21
4.83
0.798
0.78
11.22
0.39
7.16
Reliabilitas Konstruk
0.874
Variance Extracted
0.637
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis untuk model revisi menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai linaritas juga mencerminkan nilai validitas konvergen dari indikator dalam mengukur dimensinya. Nilai yang lebih besar dari 0.5 mengindikasikan indikator tersebut valid dalam mengukur dimensinya. Selain valid, nilai reliabilitas construct yang lebih besar dari 0.70 dan variance extracted yang lebih besar dari 0.50 mengindikasikan secara umum indikator-indikator ini konsisten dan handal dalam mengukur dimensinya. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, nilai estimate secara umum kurang dari 0.5 dan c.r yang positif mengindikasikan tidak terjadi lagi pelanggaran asumsi homoskedastisitas. Tabel 6.Uji Kecocokan Model Revisi Kemampuan Manajerial (2.5) Statistik CHI-SQUARE P-VALUE RMSEA NFI NNFI CFI IFI RMR GFI AGFI
Nilai
Kriteria
Keterangan
Square, p.value, RMSEA, NFI, NNFI, CFI, IFI, RMR, GFI, AGFI menunjukkan bahwa secara umum statistik memberikan hasil Good Fit sehingga sudah tidak diperlukan lagi proses respesifikasi model. Variabel Efektivitas Organisasi (1). Variabel Efektivitas Organisasi (1) diukur oleh lima dimensi yaitu 1) Adaptasi dan respon organisasi (1.1), 2) Lingkungan, suasana dan kepuasan kerja (1.2), 3) Tugas dan tanggung jawab (1.3), 4) hubungan antara pegawai (1.4) dan 5) sarana kerja (1.5). Tahap awal dalam model pengukuran oder kedua adalah mengidentifikasi apakah masingmasing dimensi ini diukur secara valid dan reliabel oleh masing-masing indikatornya. Hasil pengujiannya akan disajikan sebagai berikut : a).Dimensi Adaptasi Respon Organisasi (1.1) Dimensi adaptasi respon organisasi diukur oleh sebanyak tujuh indikator yang diwujudkan dalam tujuh item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut :
Tabel 7.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Adaptasi Respon Organisasi (1.1) Indikator
Normalitas
Linearitas
Homoskedastisitas
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
c.r
Estimate
c.r
Y1
0.176
0.86
-3.289
0.001
0.77
11.27
0.41
8.14
Y2
-0.974
0.33
-2.957
0.003
0.61
8.32
0.63
8.55
0.860
Y3
-2.594
0.009
-1.222
0.222
0.87
13.69
0.24
7.28
> 0.05 : Good fit 0.650 0.01 – 0.05 : Marginal Fit Good fit
Y4
-3.253
0.001
0.333
0.739
0.89
14.03
0.21
7.05
Y5
-1.543
0.123
-0.706
0.48
0.88
13.76
0.23
7.23
Y6
-2.166
0.03
-0.297
0.767
0.87
13.51
0.24
7.38
Y7
-1.725
0.085
-0.405
0.685
0.88
13.8
0.23
7.21
0.000 0.0 - 0.08 : Good fit 0.081 -0.1 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.010 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 0.010 0.00 -0.49 : Good fit 0.50 - 0.10 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 0.990 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit Good fit Good fit
Reliabilitas Konstruk
0.939
Variance Extracted
0.689
Good fit
Sumber : Lampiran Output LISREL
Good fit
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien
Good fit Good fit Good fit
Sumber : Lampiran Output LISREL
Melihat beberapa statistik uji kecocokan untuk model pengukuran hasil revisi seperti Chi-
linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50.Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas. b) Lingkungan, Suasana Dan Kepuasan Kerja Dimensi Lingkungan, Suasana Dan Kepuasan Kerja diukur oleh sebanyak enam belas indikator yang diwujudkan dalam enam belas item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut :
cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas. c).Tugas dan Tanggung Jawab (1.3) Dimensi Tugas dan Tanggung Jawab diukur oleh sebanyak tiga indikator yang diwujudkan dalam tiga item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut :
Tabel 8.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Lingkungan, Suasana Dan Kepuasan Kerja (1.2)
Tabel 9.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Tugas dan Tanggung Jawab (1.3)
Indikator
Indikat or
Normalitas
Linearitas
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Y8
-0.906
0.365
-1.841
Y9
-1.298
0.194
-0.632
Y10
-1.036
0.3
Y11
-4.347
0
Y12
-3.306
Y13
-2.853
Y14
Homoskedastisitas
Normalitas
Estimate
c.r
Estimate
c.r
0.066
0.8
11.92
0.36
8.18
0.527
0.85
13.15
0.28
7.86
-0.871
0.384
0.78
11.52
0.39
8.26
0.838
0.402
0.82
12.39
0.33
8.08
Reliabilitas Konstruk
0.001
0.068
0.945
0.83
12.69
0.31
8.00
Variance Extracted
0.004
-0.514
0.607
0.81
12.19
0.34
8.12
-3.325
0.001
-0.306
0.76
0.88
13.87
0.23
7.57
Y15
-1.223
0.221
0.428
0.668
0.78
11.44
0.39
8.27
Y16
-0.369
0.712
-2.43
0.015
0.83
12.73
0.31
7.99
Y17
-1.463
0.143
-0.094
0.925
0.69
9.76
0.52
8.49
Y18
-0.661
0.508
-3.896
0
0.78
11.52
0.39
8.26
Y19
-5.386
0
3.04
0.002
0.4
5.07
0.84
8.76
Y20
-0.595
0.552
-0.595
0.552
0.41
5.28
0.83
8.76
Y21
-2.851
0.004
0.448
0.654
0.47
6.10
0.78
8.73
Y22
-2.512
0.012
-0.008
0.993
0.6
8.19
0.64
8.62
Y23
-1.305
0.192
-2.898
0.004
0.69
9.71
0.52
8.50
Reliabilitas Konstruk
0.946
Variance Extracted
0.791
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi
Linearitas
Y24
ZSkew -2.031
pvalue 0.042
|ZKurtosis| -1.62
pvalue 0.105
Estima te 0.81
Y25
-1.245
0.213
-2.353
0.019
0.97
Y26
-1.252
0.21
0.146
0.884
0.79
Homoskedastisi tas Estimat c.r e 11.7 0.34 6.7 1 9 15.2 0.06 1.3 9 1 11.3 0.38 7.0 9 9 0.895 c.r
0.740
Sumber : Lampiran Output LISREL
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas.
Tabel 10.Uji Kecocokan Model Tanggung Jawab (1.3) Statistik
Nilai
CHI-SQUARE P-VALUE RMSEA NFI NNFI CFI IFI RMR GFI AGFI
Kriteria
Dimensi sarana kerja diukur oleh sebanyak tiga indikator yang diwujudkan dalam tiga item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut :
Keterangan
0.000 Good Fit > 0.05 : Good fit 1.000 0.02 – 0.05 : Marginal Fit 0.000 0.0 - 0.08 : Good fit 0.081 -0.1 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 0.000 0.00 -0.49 : Good fit 0.50 - 0.10 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit 1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
e) Dimensi Sarana Kerja (1.5)
Good Fit
Tabel 12.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Sarana Kerja (1.5)
Good Fit Good Fit
Indikator
Good Fit
Normalitas
Linearitas
Homoskedastisitas
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
c.r
Estimate
c.r
Y28
-1.481
0.139
0.431
0.667
0.87
12.64
0.24
4.22
Y29
-3.058
0.002
0.701
0.483
0.87
12.64
0.24
4.23
Y30
-1.619
0.105
-0.36
0.719
0.73
10.00
0.47
7.44
Good Fit Good Fit Good Fit Good Fit
Reliabilitas Konstruk
0.865
Variance Extracted
0.682
Sumber:Lampiran Output LISREL Sumber : Lampiran Output LISREL
Melihat beberapa statistik uji kecocokan seperti Chi-Square, p.value, RMSEA, NFI, NNFI, CFI, IFI, RMR, GFI, AGFI semua statistik menunjukkan hasil Good Fit sehingga ketiga indikator ini valid dan reliabel dalam mengukur dimensi Tanggung Jawab. d) Dimensi Hubungan Antara Pegawai (1.4) Dimensi hubungan antara pegawai diukur oleh sebanyak tujuh indikator yang diwujudkan dalam tujuh item. Hasil pengujian asumsi klasik meliputi Normalitas, Linearitas, dan Homoskedastisitas dsiajikan dalam tabel berikut : Tabel 11.Uji Asumsi Klasik Indiaktor Hubungan Antara Pegawai (1.4) Indikator
Y27
Normalitas
Linearitas
Homoskedastisitas
Z-Skew
p-value
|Z-Kurtosis|
p-value
Estimate
c.r
-1.394
0.163
-0.464
0.642
1
-
Reliabilitas Konstruk
1.000
Variance Extracted
1.000
Estimate
c.r
0.00
-
Hasil analisis menunjukkan nilai |Z-Skewness| dan |Z-Kurtosis| tidak ada jauh berbeda dari 3 sehinga secara umum dapat dikatakan data menyebar normal. Dilihat dari nilai Linearitas, nilai estimate lebih besar dari 0.5 dengan nilai c.r lebih besar dari 1.98 menunjukan bahwa semua indikator linear. Nilai ini juga menjadi cerminan validitas indikator. Indikator secara umum valid dengan koefisien linieritas/validitas lebih besar dari 0.5. Selain valid, indikator yang digunakan secara umum sudah reliabel dengan koefisien reliabilitas construct lebih besar dari 0.70 dan koefisein extracted variance yang lebih besar dari 0.50. Jika diperhatikan Homoskedastisitas, terdapat nilai estimate yang lebih besar dari 0.5 sehingga dirasa perlu untuk melakukan proses modifikasi/respesifikasi model. Secara umum asumsi klasik telah tepenuhi dengan sangat baik kecuali homoskedastisitas. Tabel 13.Uji Kecocokan Model Sarana Kerja (1.5) Statistik CHI-SQUARE
Karena hanya terdapat satu indikator,dengan nilai z-skewness dan z kurtosis yang tidak menyimpang dari 3 maka dapat disimpulkan data untuk indikator ini menyebar normal dan secara face validity diasumsikan sudah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
P-VALUE
Nilai
Kriteria
Keterangan
0.000 > 0.05 : Good fit Good fit – 0.05 : Marginal Fit 1.000 0.03
RMSEA
0.000 0.0 - 0.08 : Good fit 0.081 -0.1 : Marginal fit
Good fit
NFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
NNFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
CFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
Statistik
Nilai
Kriteria
Keterangan
IFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
RMR
0.000 0.00 -0.49 : Good fit 0.50 - 0.10 : Marginal fit
Good fit
GFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
AGFI
1.000 0.90 - 1.00 : Good fit 0.80 - 0.89 : Marginal fit
Good fit
Sumber :Lampiran Output LISREL
Melihat beberapa statistik uji kecocokan seperti Chi-Square, p.value, RMSEA, NFI, NNFI, CFI, IFI, RMR, GFI, AGFI semua statistik menyatakan model adalah Good fit sehingga semua indikator dapat digunakan lebih lanjut. Variabel Pengembangan Karir Variabel kepemimpinan diukur menggunakan lima dimensi yaitu 1) Potensi Pegawai, 2) Kesempatan Berprestasi, 3) Promosi Pegawai, 4) Kemampuan dalam Kepemimpinan dan 5) Kemampuan Manajerial. Setiap dimensi diukur lebih dari dua indikator dan setiap indikatr telah terbukti valid dan reliabel dalam mengukur masing-masing dimensinya. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan software LISREL diperoleh model pengukuran second order confirmatory factor analysis untuk variabel pengembangan karir sebagai berikut :
Gambar 2.Model Pengukuran Pengembangan Karir (t-value)
Variabel
Variabel Efektivitas Organisasi Variabel kepemimpinan diukur menggunakan lima dimensi yaitu 1) Adaptasi dan respon, 2) Lingkungan, suasana, dan kepuasan kerja, 3) Tugas dan tanggung jawab, 4) Hubungan antara pegawai dan 5) sarana kerja. Setiap dimensi diukur lebih dari dua indikator dan setiap indikatr telah terbukti valid dan reliabel dalam mengukur masingmasing dimensinya. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan software LISREL diperoleh model pengukuran second order confirmatory factor analysis untuk variabel efekitas organisasi sebagai berikut :
Gambar 1.Model Pengukuran Variabel Pengembangan Karir (Standardized Coefficient)
Gambar 3.Model Pengukuran Variabel Efektivitas Organisasi (Standardized Coefficient)
Gambar 4.Model ngukuranVariabel Efektivitas Organisasi (t-value)
Uji Hipotsis Penelitain Hipotesis penelitian yang diajukan adalah Terdapat pengaruh Pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi. Pengujian hipotesis yang akan diuji adalah terdapat pengaruh pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi. Hipotesis ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6.Hipotesis Pengembangan karir Organisasi (t-value)
H:Terdapat pengaruh terhadap Efektivitas
Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan ke dalam hipotesis satistik sebagai berikut : H0: 12 = 0
Tidak terdapat pengaruh Pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi
H1: 12 0
Terdapat pengaruh Pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi
Untuk menguji hipotesis statistik ini penulis menggunakan statistik uji t student dengan hasil dirangkum dalam tabel berikut :
Tabel14.Hipotesis Kedua H1 : Terdapat pengaruh Pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi. (t-value) Variab el
Gambar 5. Hipotesis H: Terdapat pengaruh Pengembangan karir terhadap Efektivitas Organisasi. (Standardized Coefficient)
Penge mbang an karir Efektiv itas Organi sasi
Koefisien Jalur
0.28
R 2 ( % )
7. 84
thit un g
2.7 2
ttab el
1.9 75
Kep utus an
H0 Dito lak
Kesimpul an
Terdapat Pengaruh Pengemba ngan karir Terhadap Efektivitas Organisasi
Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian H0 ditolak sehingga disimpulkan terdapat pengaruh dari Pengembangan karir terhadap efektivitas organisasi. Besar pengaruh dari Pengembangan karir terhadap efektivitas organisasi
mencapai 7.84%. Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 7.84% keragaman dari variabel efektivitas organisasi secara langsung dipengaruhi oleh variabel Pengembangan karir. Semakin baik Pengembangan karir maka akan
Tabel 15. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis
H2
Variabel
Pengembangan karir Efektivitas Organisasi
Koefisien Jalur
R2 (%)
thitung
ttabel
Keputusan
Kesimpulan
0.28
7.84
2.72
1.975
H0 Ditolak
Terdapat Pengaruh Pengembangan karir Terhadap Efektivitas Organisasi
1. Variabel pengembangan karir berkontribusi terhadap efektivitas organisasi paling dominan dipengaruhi oleh indikator kemampuan manajerial, oleh karena itu hendaknya faktor tersebut perlu diperhatikan dan upaya untuk meningkatkan efektivitas organisasi dapat dilakukan, khususnya melalui indikator tersebut. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber ide bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang, maka perluasan penelitian yang disarankan dari penelitian ini adalah menambah variabel independen pada model efektivitas organisasi menggunakan variabel kompetensi kerja, kompensasi atau budaya kerja.
Keterangan : “Berpengaruh”
REFERENSI
Hasil pengujian hipotesis dengan mengggunakan statistik t pada model persamaan structural menunjukkan bahwa semua hipotesis penelitian terbukti.
Applebaum, H Steven, Heater Ayre and Barbara T Shapiro, (2001), Career Management in Information Technology : A Case Study, Career Development International 7/3, 142-158
Hasil Pembahasan Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa model yang dibangun berdasarkan serangkaian analisis dengan beberapa tahap adalah model yang sangat baik ditinjau dari aspek statistik. Model ini dibangun oleh indikator dan dimensi yang secara valid dan reliabel mengukur variabel penelitian. Hasil pengujian hipotesis juga menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap terhadap efektivitas organiasi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil penelitian pengembangan karir berkontribusi secara positif dan signifikan terhadap efektivitas organisasi. Variasi tinggi rendahnya efektivitas organisasi dipengaruhi variable pengembangan karir. 2. Dimensi yang paling dominan dalam membentuk variabel pengembangan karir adalah dimensi kemampuan manajerial. 3. Dimensi yang paling dominan dalam membentuk variable efektivitas organisasi adalah tugas dan tanggung jawab. Dimensi ini sangat berkaitan dengan kemampuan dari pegawai dan pimpinan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Referensi
Bernandin, H. Jhon And Russell, Joyce E. A. 1993, Human Resource Management, New York : Mc Graw-Hill Ine Cianni,
Mary, dan Donna Wnuck, (1997). Individual Growth and Team Enhancement: Moving Toward a New Model of Career Development, Academy of Management Excecutive, Vol 11, No.1, 1997
Colquit, LePine, Wesson. 2009. Organizational Behavior, Improving Performance and Commitment in the Workplace, Boston : McGraw-Hill International Edition. Davis, K & NewsStrom, Jhon W. 1995, Prilaku dalam Organisasi, Jilid I, Erlangga, Jakarta Ghozali,
Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi keempat. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.
Gibson, James, L; Jhon. M. Ivancevich dan j.H. Donelly, (2004). Organisasi dan Manajemen, Prilaku, Struktur, Proses. Terj. Djoerban Wahid, Erlangga, Jakarta Gomes,Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta : CV. Andi Offset
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan sumber Daya Manusia. Yogyakarta, BPFE - Yogyakarta
Moekijat. (2007). Perencanaan dan Pengembangan Karir Pegawai. Cv. Maju Mundur, Bandung
Irianto, Jusuf. (2001). Tema-Tema Pokok Sumber Daya Manusia. Insan Cendikia Jakarta
Robbins,
Kommarudin, 1994. Ensiklopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2008. Organizational Behavior, Eighth Edition, New York : McGraw-Hill Internasional Edition. Mathis RL Dan JH Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku I Jakarta. PT. Salemba Emban Patria
Stephen P. (1996). Organizational Behaviour Concept, Controversiest, Applications, prentice Hall. Inc, Englewoods Cliffs
Steers, M Richard. (1985). Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Sukardi (2005) Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara Weather, William B,JR, Davis Keith. (1996). Human Resouces and Personal Management. 5 th. Edition International edition, Mc.Graw-Hill Wojo Warsito, Jurnal Ilmu Pemerintahan Jakarta, Balai Pustaka, 1989.