Model Bisnis Yang Memanfaatkan Kualitas Unik Dari Internet Dan Mendukung Transaksi E-Commerce Noor Ageng Setiyanto Abstract : E-Commerce is the digital transactions by utilizing the unique technology of the Internet and users do so at the website by a company belonging to both personal and corporate. customers is one important element in e-commerce transactions, which the company could have more benefits than traditional transactions. Internet technology supports a business firm, which then led to a business model that is usually accompanied with a business strategy to achieve profitability as desired. There are eight key elements of a business model that is believed to be applicable in all lines, including e-commerce, namely: value proposition, revenue model, market opportunity, competitive environment, competitive advantage, market strategy, organizational development, team management. Keywords : E-Commerce, Model Business, Internet
PENDAHULUAN Perdagangan pada umumnya merupakan pertemuan pedagang dan pembeli secara langsung, baik pada perdagangan kecil, menengah maupun dalam partai besar. Pasar tradisional merupakan contoh nyata dari bertemunya pedagang dan pembeli. Pada perkembangannya, sebelum adanya mata uang, manusia bertransaksi dengan cara barter (bertukar barang). Dengan adanya perkembangan daya pikir serta sumber daya manusia yang semakin meningkat, transaksi barter beralih ke transaksi dengan menggunakan mata uang. Seiring berjalannya waktu dan teknologi yang semakin maju pesat, manusia dimanjakan dengan segala kemudahan untuk mencapai keinginannya. Salah satunya adalah teknologi komputer dengan berbagai sumber daya yang terkait. Internet merupakan terobosan yang sangat luar biasa dari pesatnya perkembangan teknologi komputer baik dari sisi software maupun hardware. Dalam dunia bisnis, manusia sudah bertransaksi tidak hanya dalam jarak dekat, tetapi sudah melampaui jarak dan waktu yang ukurannya sudah bukan antar rumah, atau antar kota saja. Tetapi transaksi sudah bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet meski terpisah oleh benua yang berbeda. Jika dahulu manusia berbisnis dengan cara bertemu langsung partner bisnisnya, maka dengan adanya internet, bisnis yang dijalankan bisa dengan mudah dilakukan hanya dengan duduk manis di rumah.
Noor Ageng Setiyanto adalah Dosen Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang
53
54
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
Karena media yang digunakan adalah komputer (dalam bentuk digital elektronik) yang terhubung satu sama lain di seluruh dunia (internet), maka transaksinya biasa disebut dengan E-COMMERCE (Elektronic Commercial) atau perdagangan elektronik. Perusahaan tradisional telah mengalami banyak perkembangan dan berfikir serta belajar untuk bisa menjadi salah satu bagian dari internet. Sehingga transaksi tradisional mencoba untuk dialihkan ke transaksi E-Commerce bahkan bisa menggunakan keduanya (transaksi online maupun offline) berikut pada pemasaran produk mereka. Tentunya dengan melihat potensial pasar yang ada, terutama konsumen atau user internet yang potensial dan loyal terhadap produk-produk yang ada.
PEMBAHASAN 1. Model Bisnis E-Commerce a. Model bisnis adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan dan dirancang untuk menghasilkan keuntungan di pasar. Model bisnis tidak selalu sama dengan strategi bisnis meskipun dalam beberapa kasus mereka sangat dekat sejauh model bisnis yang secara eksplisit memperhitungkan lingkungan yang kompetitif. (Magretta, 2002). Model bisnis akan selalu menjadi perhatian bagi perusahaan, terutama perusahaan yang baru berkembang, karena akan melihat pangsa pasar dari pemasaran produk. Dari model bisnis yang diterapkan oleh perusahaan, biasanya diikuti dengan strategi bisnis yang selalu memperhatikan lingkungan berkaitan adanya kompetisi pasar terhadap produk yang sama. Teknologi internet dengan keunikannya sangat membantu untuk mendapatkan informasi apapun berkaitan dengan model bisnis maupun strategi bisnis yang ada. b. Rencana bisnis adalah dokumen yang menggambarkan sebuah model bisnis perusahaan. Rencana bisnis selalu memperhitungkan lingkungan yang kompetitif. E-Commerce model bisnis adalah bertujuan untuk menggunakan dan memanfaatkan kualitas-kualitas yang unik dari Internet dan Web (Timmers, 1998). Rencana bisnis akan selalu terkait dengan model bisnis untuk bisa menghasilkan keuntungan. Transaksi tradisional yang selama ini dilakukan mencoba untuk dialihkan menjadi transaksi elektronik karena perkembangan ilmu pengetahuan, utamanya perkembangan software dan hardware komputer. 2. Delapan Elemen Kunci dari Model Bisnis E-Commerce Model bisnis merupakan hal yang harus dibangun dalam E-Commerce. Salah satu alasannya karena ECommerce adalah sebuah perdagangan yang sifatnya tidak secara langsung mempertemukan antara penjual dan pembeli. E-Commerce juga mampu menembus batas semua penghalang baik dari sisi penjual maupun pembeli, tanpa terbatasi oleh jarak, ruang, dan waktu sekalipun. Sukses tidaknya dari model bisnis yang sudah dibangun dalam sebuah perusahaan, akan dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor. Selain faktor konsumen, model bisnis perusahaan merupakan faktor penentu dengan diikuti oleh sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya masing-masing dalam mengelola kinerja perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
Model Bisnis (Ageng)
55
Jika berharap bisa sukses dalam membangun model bisnis di semua lini, tidak hanya e-commerce, maka harus bisa meyakini delapan model berikut ini (Ghosh, 1998): Delapan Elemen Kunci dari Model Bisnis E-Commerce Komponen
Pertanyaan
Proposisi nilai
Mengapa pelanggan membeli dari anda?
Model pendapatan
Bagaimana anda mendapatkan uang?
Peluang pasar
Ruang pasar apa yang anda berniat untuk melayani, dan apa ukurannya?
Lingkungan kompetitif
Siapa lagi yang menempati dimaksudkan marketspace anda?
Keunggulan kompetitif
Apa keuntungan khusus dari perusahaan yang dibawa ke marketspace?
Strategi pasar
Bagaimana anda berencana untuk mempromosikan produk atau jasa untuk menarik audiens sebagai target anda?
Pengembangan organisasi
Jenis struktur organisasi dalam perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana bisnis?
Team manajemen
Apa macam pengalaman dan latar belakang yang penting bagi para pemimpin perusahaan untuk memiliki?
Banyak penulis fokus pada proposisi nilai dan model pendapatan. Tetapi untuk sementara ini, yang paling penting dan paling mudah adalah mengevaluasi dan mengidentifikasi aspek model bisnis perusahaan. Unsurunsur lainnya yang sama-sama penting adalah mengevaluasi model bisnis dan rencana bisnis, atau saat mencoba untuk memahami mengapa suatu perusahaan telah berhasil atau gagal (Kim and Mauborgne, 2000). a. Proposisi Nilai Mendefinisikan bagaimana sebuah perusahaan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan merupakan elemen yang paling penting dalam bisnis, karena pelangganlah bisnis bisa berjalan sesuai dengan rencana. Untuk membangun proposisi nilai, harus mengetahui dan memahami : 1. Mengapa pelanggan akan memilih untuk melakukan bisnis dengan perusahaan Anda, bukan yang lain? 2. Apa yang akan perusahaan Anda berikan kepada pelanggan? 3. Apa yang perusahaan lain tidak bisa berikan kepada pelanggan? Sebelum adanya situs Amazon.com, banyak pelanggan buku yang harus memesan terlebih dahulu atas buku yang ingin dibeli. Bahkan kadang harus menunggu lebih satu satu minggu untuk mendapatkan buku yang sudah dipesan. Tetapi Amazon dengan fasilitas 24 jam dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan,
56
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
maka buku yang seharusnya dipesan dengan daftar tunggu tadi, bisa didapatkan oleh pelanggan setelah transaksi disetujui dan barang langsung dikirim ke alamat pelanggan.
Gambar 1. situs www.amazon.com
Sebagai contoh FreshDirect.com, situs dari perusahaan yang menjual sayur, daging dan buah-buahan dalam kondisi fresh setiap hari. FreshDirect.com berani memberikan harga yang bisa dikatakan tidak terlalu mahal. Melayani pelanggannya dengan cara mengirimkan barang yang sudah dibeli secara online langsung diantar ke alamat rumah sesuai transaksi di FreshDirect.com yang telah disetujui. Dari dua contoh diatas ada value atau nilai tersendiri, yang bagi pelanggan merupakan jawaban dari permintaan pelanggan yang disertai dengan pelayanan dari pihak perusahaan. Efeknya pelanggan merasa mempunyai kepuasan tersendiri.
Model Bisnis (Ageng)
57
Gambar 2. Situs www.freshdirect.com
Proposisi nilai yang bisa dikatakan sukses meliputi: 1. Personalisasi / kustomisasi. 2. Pengurangan biaya pencarian produk 3. Pengurangan biaya untuk menentukan harga 4. Fasilitasi transaksi dengan mengelola pengiriman produk b. Model Pendapatan Menjelaskan bagaimana perusahaan akan memperoleh penghasilan, menghasilkan keuntungan dan menghasilkan pengembalian modal yang sudah diinvestasikan. Model keuangan dan model pendapatan sering digunakan secara bergantian. Keduanya berfungsi di dalam bisnis untuk membangun dan mengambil keuntungan, juga untuk bisa mendapatkan kembali modal investasi. Jika hanya profit saja, tidak akan cukup untuk suksesnya sebuah perusahaan (Porter, 1985). Banyak model pendapatan yang berbeda di dalam e-commerce yang telah dikembangkan, tetapi sebagian besar perusahaan mengandalkan satu model atau dikombinasi dengan model lainnya.
58
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
Model pendapatan yang sudah diterapkan oleh perusahaan meliputi : 1. Model pendapatan iklan Situs Web yang menawarkan konten, layanan dan / atau produk juga menyediakan forum untuk biaya iklan dan menerima dari pengiklan. 2. Model pendapatan langganan Situs Web yang menawarkan konten atau layanan pengguna dan menetapkan biaya berlangganan untuk akses ke sebagian atau seluruh penawaran. 3. Model pendapatan biaya transaksi. Perusahaan yang menerima bayaran untuk mengaktifkan atau mengeksekusi suatu transaksi. 4. Model penjualan. Perusahaan memperoleh pendapatan dengan menjual barang-barang, informasi, atau layanan kepada pelanggan. 5. Model pendapatan afiliasi . Situs yang mengarahkan ke bisnis "afiliasi" menerima fee referensi atau persentase dari pendapatan dari penjualan yang dihasilkan.
Gambar 3. Lima Model Pendapatan Utama c. Peluang Pasar Mengacu ke sebuah perusahaan dimaksudkan marketspace (tempat yang sangat potensial untuk pemasaran) dan potensi keseluruhan dari peluang finansial yang tersedia untuk perusahaan dalam marketspace tersebut. Perusahaan yang baru berkembang harus pandai untuk mengatur dan melihat
Model Bisnis (Ageng)
59
peluang pasar karena terbatasnya financial dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mapan dan besar. Marketspace adalah wilayah yang potensial mempunyai nilai komersial di mana sebuah perusahaan dimaksud beroperasi. Tidak mudah untuk menentukan marketspace karena perusahaan pesaing dimungkinkan sudah lebih dulu mempunyai marketspace dengan produk yang sama. Peluang pasar realistis didefinisikan oleh potensi penghasilan di setiap ceruk pasar di mana perusahaan berharap dapat bersaing. Persaingan bukan sesuatu yang negatif, karena merupakan motivasi terhadap perusahaan agar bisa lebih berkembang dari perusahaan pesaing.
gambar 4. Marketspace dan peluang pasar pada pasar pelatihan perangkat lunak Gambar diatas menjelaskan bahwa peluang pasar pada pelatihan berbasis komputer dan pelatihan yang dibimbing oleh instruktur dikuasai oleh perusahaan Fortune 500 ($30 billion dan $15 billion) yang udah mempunyai reputasi, dibandingkan dengan perusahaan kecil lainnya.($19 billion dan $6 billion). d. Lingkungan yang kompetitif. Mengacu kepada perusahaan lain yang menjual produk serupa dan beroperasi di marketspace yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan yang kompetitif : 1. Berapa banyak pesaing yang aktif. 2. Seberapa besar operasi mereka. 3. Apa pangsa pasar untuk masing-masing pesaing. 4. Bagaimana bisa menguntungkan perusahaan. 5. Bagaimana harga produk mereka. Ada dua tipe pesaing, yaitu pesaing langsung dan pesaing tidak langsung. 1. Pesaing langsung adalah perusahaan yang menjual produk atau jasa yang sangat mirip dan masuk ke segmen pasar yang sama. Contoh: Priceline.com dan Travelocity.com
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
60
2. Pesaing tidak langsung adalah perusahaan yang mungkin dalam industri yang berbeda namun masih bersaing secara tidak langsung karena produk mereka bisa menggantikan satu sama lain Contoh: CNN.com dan ESPN.com e. Keuntungan Kompetitif Akan dicapai bila perusahaan dapat menghasilkan produk unggulan dan/atau membawa produk ke pasar dengan harga yang lebih rendah daripada kebanyakan, atau semua, dari perusahaan pesaing lainnya (Porter, 1985). Perusahaan mencapai keuntungan kompetitif ketika mereka dapat memperoleh perbedaan akses ke faktorfaktor produksi yang disangkal oleh pesaing (Barney, 1991). Asimetri adalah ketika salah satu peserta dalam pasar memiliki sumber daya lebih dari orang lain (keuangan, pengetahuan, informasi, dan lain-lainnya). Asimetri menyebabkan perusahaan memiliki keunggulan atas perusahaan lain, yang memungkinkan pelanggan datang ke pasar mereka dengan produk yang lebih baik, lebih cepat dari pesaing, dan kadang-kadang harga yang lebih rendah pula. Beberapa keuntungan kompetitif dikatakan “tidak adil”. Itu akan terjadi ketika suatu perusahaan mengembangkan keunggulan didasarkan pada faktor bahwa pada perusahaan lain tidak dapat membeli (Barney, 1991). Di pasar yang sempurna, tidak ada keuntungan kompetitif dan asimetri karena semua perusahaan mempunyai akses yang sama ke berbagai faktor produksi (didalamnya termasuk informasi dan pengetahuan) yang sama. Perusahaan dikatakan bisa meningkatkan keuntungan yang kompetitif jika perusahaan tersebut menggunakan keuntungan kompetitifnya mencapai keuntungan lebih disekitar pasar. f.
Strategi Pasar 1. Adalah sebuah rencana yang merinci bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk memasuki pasar baru dan menarik pelanggan. Apapun bisa dilakukan untuk mempromosikan produk-produk perusahaan berikut semua layanan terhadap konsumen, sehingga bisa mengetahui konsumen yang potensial. 2. Strategi pemasaran serta penerapannya merupakan dua hal yang sama pentingnya dalam pengelolaan bisnis, tidak peduli besar kecilnya suatu perusahaan, tidak peduli baik tidaknya sebuah perusahaan. Sehingga konsep bisnis terbaik akan gagal jika tidak benar dipasarkan ke pelanggan potensial. FreshDirect mempunyai strategi pasar dengan cara mengembangkan kemitraan erat yang langsung dengan para petani dan produsen, sehingga pembelian barangnya lebih murah dan langsung dari sumbernya.
Model Bisnis (Ageng)
61
g. Pengembangan Organisasi. 1. Menjelaskan bagaimana perusahaan akan mengatur pekerjaan yang harus diselesaikan. Meskipun banyak usaha kewirausahaan yang diawali dari satu ide individu, sangat jarang bahwa satu orang saja bisa mempunyai ide menjadi perusahaan yang multi juta dolar. Dalam banyak kasus, perusahaan yang mengalami pertumbuhan dengan cepat, e-commerce sekalipun, selalu membutuhkan karyawan dan procedure bisnis yang harus dilakukan. Singkatnya, semua perusahaan yang baru khususnya, akan membutuhkan organisasi untuk mengembangkan bisnis mereka secara efisien dengan rencana dan stategi yang harus dilakukan. Banyak perusahaan e-commerce dan perusahaan tradisional yang gagal karena tidak memiliki struktur organisasi dan budaya yang dibutuhkan organisasi dan mampu membentuk bentuk-bentuk baru dari sebuah perdagangan (Kanter, 2001). 2. Pekerjaan-pekerjaan di sebuah perusahaan biasanya dibagi menjadi departemen fungsional, seperti, bagian produksi, bagian pengiriman, bagian pemasaran, bagian support pelanggan, dan keuangan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di definisikan ke dalam bidang-bidang fungsional dan diberikan tanggung jawab serta bagian-bagian yang diberi nama tersendiri. 3. Bergerak dari generalis ke spesialis sebagai perusahaan berkembang. Biasanya, semua pekerjaan akan dikerjakan, tetapi pada perkembangannya, untuk perusahaan yang mulai berkembang, pekerjaan tersebut menjadi lebih khusus. Misalnya, di awal bisnis mempunyai satu manajer perusahaan, tetapi setelah dua atau tiga tahun ke depan dengan pertumbuhan perusahaan yang stabil, satu manajer tadi bisa pecah menjadi tujuh pekerjaan terpisah yang dilakukan oleh orang lain. h. Manajemen Team 1. Karyawan perusahaan adalah yang bertanggung jawab untuk membuat model bisnis kerja, karena unsur paling penting dalam sebuah model bisnis adalah manajemen team. 2. Tim manajemen yang kuat mampu memberikan kredibilitas terhadap investor luar secara langsung, mengetahui pasar-khusus dengan segera, berpengalaman dalam mengimplementasikan rencana bisnis. 3. Sebuah tim manajemen yang kuat mungkin tidak dapat menyelamatkan model bisnis yang lemah, tetapi harus mampu mengubah model dan mendefinisi ulang bisnis sebagai menjadi perlu. Banyak perusahaan yang kemudian mempunyai lebih dari satu manajer atau senior eksekutif yang kadang malah justru menjadi sumber keuntungan maupun kerugian. Tantangannya adalah bagaimana mempunyai sumber daya manusia yang mampu dan berpengalaman untuk mengatasi dua hal sekaligus, serta mampu menerapkan dalam situasi yang baru.
62
Techno.Com, Vol. 7 No. 2, Mei 2008
KESIMPULAN E-Commerce salah satu keunikan dari teknologi internet, menjadi transaksi elektronik yang memungkinkan customer/pelanggan melihat, memikirkan, membandingkan, serta memutuskan produk yang akan di beli dari pedagang/perusahaan. Sementara perusahaan/produsen harus bisa memikirkan langkah-langkah tertentu untuk mengembangkan delapan model bisnis seperti : proposisi nilai, model pendapatan, peluang pasar, lingkungan kompetitif, keuntungan kompetitif, strategi pasar, pengembangan organisasi, dan manajemen team. Teknologi internet mensupport segala sesuatu yang dibutuhkan dari delapan model bisnis yang bisa dilakukan dalam ECommerce dengan segala kelebihan dan kekurangannya untuk mencapai profit yang diinginkan perusahaan bersama sumber daya yang dimiliki. Tentunya dengan melihat perusahaan pesaing, peluang pasar dengan konsumen yang potensial dan loyal.
DAFTAR PUSTAKA 1. Barney, J.B. “Firm Resources and Sustained Competitive Advantage”. Journal of Management Vol. 17, No. 1 (1991) 2. Ghosh, Shikhar. “Making Business Sense of the Internet. “Harvard Business Review (March-April 1998) 3. Kanter, Elizabeth Roos. “The Ten Deadly Mistakes of Wanna-Dots.” Harvard Business Review (January 2001) 4. Kim, W.Chan, and Renee Mauborgne. “Knowing a Winning Business Idea When You See One.” Harvard Business Review (September-October 2000). 5. Louden, Kenneth C.; Traver, Carol Guercio, “E-Commerce Business, Technology, Society”, New York University; Azimuth Interactive, Inc (2008) 6. Magretta, Joan. ”Why Business Models Matter.” Harvrad Business Review (May 2002) 7. Porter, Michael E. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance. New York : Free Press (1985) 8. Timmers, Paul. “Business Models for Electronic Markets” Electronic Markets Vol. 8, No.2 (1998)