MOBILISASI SDM DALAM PENGEMBANGAN PENGUSAHA KECIL DI KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Human Resources Mobilisation On Small Tredeman On Wori District Of Minahasa Region S.M. Tumengkol *)
ABSTRACT : Small trademen development which one of model to force economic growth of Indonesia. The experiment to show how for human resources mobilisation cant improve business development for small trademan. The experiment conducted Wori district using 6 village from 18 village or Wori district. Using 20 respondents every village. The result research showed that to force improving small traders can be used human resources mobilisation.
produksi, desain, dan rangsangan dalam
PENDAHULUAN Pengusaha kecil memiliki potensi
bidang permodalan. Apabila aspek-aspek
yang sangat terbatas, keterbatasan ini
tersebut di atas dapat dimobilisir, maka
dilatar belakangi oleh tingkat pendidikan,
diharapkan
pengembangan usahanya berskala kecil,
khususnya
memiliki
mampu meningkatkan usahanya secara
aset
yang
minim,
modal
para di
pengusaha
kecamatan
Wori
kecil akan
mandiri.
usahanya kecil, ketergantungan terhadap lembaga perbankan yang ada masih sangat
Para pengusaha kecil biasanya
terbatas, bahkan usaha mereka sebagian
memiliki aset bersih di bawah Rp. 40 juta
besar tidak terorganisir.
untuk bidang usaha perdagangan, dan jasa,
Dalam meningkatkan kemampuan
industri kecil, dimana kekayaan tersebut
para pengusaha kecil agar mereka mampu
tidak termasuk rumah dan tanah yang
hidup mandiri sebagai salah satu basis
ditempatinya (Bank Indonesia, 1990).
untuk memperkuat ketahanan ekonomi
Permasalahannya adalah bahwa selama
nasional, maka perlu adanya mobilisasi
para pengusaha kecil tidak mendapatkan
sumberdaya
perlu
perhatian yang layak maka selama itu juga
dengan
usaha mereka tidak akan bisa berkembang.
meningkatkan kualitas, seperti tingkat
Latihan dapat dilakukan di dalam
didorong
pendidikan
manusianya, dan
yakni
digerakkan
yakni
diarahkan
dan luar pekerjaan, hal ini dimaksudkan
pada
paningkatan
pengetahuan
dan
keterampilan
pengembangan
mutu
untuk
meningkatkan
kemampuan
keterampilan (Sanafiah, 1981).
80
dan
Nitisemino (1997) mengemukakan latihan
adalah
suatu
kegiatan
Alat yang dipakai untuk menjaring
dari
hasil data adalah kuesioner yang sudah
perusahaan untuk dapat memperbaiki dan
disiapkan
terlebih
dahulu
memperkembangkan sikap, tingkah laku,
diedarkan
kepada
responden
keterampilan dan pengetahuan dari para
wawancara
karyawannya
dari
dengan interview guide.
bersangkutan.
Dengan
perusahaan
dan
dengan ditambah
maka
Teknik analisis yang digunakan
diharapkan pekerjaan akan dapat dilakukan
adalah metode deskriptif dimana data yang
secara lebih efektif dan efisien, sebab
diperoleh
dengan
disajikan
latihan
latihan
yang
terpimpin
kemudian
diusahakan
dapat
dikumpulkan, serta
diolah,
diinterprestasikan
memperbaiki dan mengembangkan sikap
berdasarkan analisis prosentase.
tingkah
HASIL DAN PEMBAHASAN
laku,
keterampilan
dan
pengetahuan dari para karyawan sesuai
Analisis Data
dengan keinginan. Siagian,
dan
Latar belakang pendidikan para
(1998)
mengemukakan
pengusaha
antara lain bahwa dua masalah yang
kabupaten
dihadapi
prosentasinya, dapat dilihat pada tabel 1
koperasi dan pengusaha kecil
yaitu : (1) Masalah Internal, dan (2)
kecil
di
kecamatan
Minahasa
Utara
Wori serta
berikut ini.
masalah eksternal.
Table 1. Education background of smalltraders of Wori distric
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil yang ada di 6 desa dari 18 desa yang ada di kecamatan Wori, dengan 120 responden.
No.
Education
F
%
1.
Secondary School
59
49,16
2.
Elementary
50
41,66
3.
School
11
9,17
120
100,00
High School
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
Amount
sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung
Gambaran Tabel 1 menunjukan bahwa dari
terhadap para pengusaha kecil yang ada
120 responden yang diwawancarai : 49,16
dikecamataan
data
% adalah berpendidikan SD, 41,66 %
sekunder adalah data yang diperoleh dari
adalah berpendidikan SLTP, 9,17 %
pihak ketiga dalam hal ini instansi yang
adalah berpendidikan SLTA. Data tersebut
terkait dengan obyek penelitian.
menunjukan bahwa tingkat pendidikan
Wori,
sedangkan
81
para pengusaha kecil sebagian besar
Pada Tabel 3 terlihat bahwa aset
adalah berpendidikan rendah.
dalam produksi bagi para pengusaha kecil
Table 2. Small traders development No
Item
F
1.
Small Scale
105
87,50
2.
Midle Scale
10
8,33
3.
Big Scale
5
4,17
di kecamatan Wori ternyata dari 120 responden yang diwawancarai menyatakan
%
: 88,33 adalah berskala kecil; 11,67 % adalah berskala menengah. Ternyata aset dalam produksi bagi para pengusaha kecil yang ada di kecamatan Wori sebagian
Amount
120
besar adalah berskala kecil.
100,00
Table 4. Business investment which management by small traders of Wori district
Source : Observation Tabel
2.
pengembangan
Menunjukkan usaha
bahwa
kecil
bagi
No
masyarakat di kecamatan Wori ternyata
1.
Rp.
dari 120 responden yang diwawancarai
2.
750.000
menyatakan : 87,56 % adalah berskala
3.
Rp.
Item 500.000
800.000
kecil; 8,33 % adalah berskala menengah;
1.000.000
4,17 % adalah berskala besar.
> Rp. 1.000.000
Ternyata
pengembangan
-
-
Rp.
Rp.
Amount
para
F
%
89
74,16
20
16,67
11
9,17
120
100,000
Source : Observation
pengusaha kecil yang ada dikecamatan Wori sebagian besar adalah berskala kecil.
Dalam Tabel 4 di atas tentang
Hal ini dapat dilihat dari aset produksi dari
modal yang dikelola bagi para pengusaha
para pengusaha kecil itu sendiri secara
kecil di kecamatan Wori ternyata dari 120
umum juga masih sangat kecil. Data
responden yang diwawancarai menyatakan
tentang aset dalam produksi bagi para
: 74,16 % adalah Rp. 500.000 – Rp.
pengusaha kecil di kecamatan Wori akan
750.000; 16,67 % adalah Rp. 800.000 –
dapat kita lihat pada tabel berikut ini.
Rp. 1.000.000; 9,17 % adalah lebih dari Rp. 1.000.000. Modal usaha yang dikelola
Table 3. Production assets for small trades
oleh para pengusaha kecil yang ada No.
Item
F
%
1.
Small Scale
106
88.33
2.
Midle Scale
14
11,67
3.
Big Scale
-
-
120
100,00
Amount
dikecamatan Wori sebagian besar adalah Rp. 500.000 – Rp. 750.000,-.
Source : Observation 82
Table 5. Interdependent between Bank institution for small traders No.
Item
Table 7. Motve and design which be used by small traders
F
%
No.
Item
F
%
1.
Very restricted
107
89,16
1.
Local motive
77
64,16
2.
Always
13
10,84
2.
National motive
43
35,84
120
100,00
120
100,00
Amount
Amount
Source : Observation
Source : Observation
Tabel 5 terlihat bahwa ketergantungan
Tabel 7 menunjukkan bahwa motif
terhadap lembaga perbankan yang ada bagi
dan desain yang ada bagi para pengusaha
para pengusaha kecil di kecamatan Wori
kecil di kecamatan Wori ternyata dari 120
ternyata
yang
responden yang diwawancarai menyatakan
diwawancarai menyatakan : 89,16 %
: 64,16 % adalah bersifat lokal; 35,84 %
menyatakan masih sangat terbatas; 10,84
adalah bersifat Nasional. Motif dan desain
% menyatakan seringkali. Keterlibatan
yang ada bagi para pengusaha kecil di
terhadap lembaga perbankan yang ada bagi
kecamatan Wori sebagian besar adalah
para pengusaha kecil di kecamatan Wori
masih bersifat lokal.
dari
120
responden
adalah masih sangat terbatas.
Table 8. Production result marketing for small traders
Table 6. Business which managed by small traders No.
Item
Item
F
%
F
%
1.
Buyer-up
103
85,83
2.
Fix customer
17
14,17
Amount
120
100,00
1.
Organitation
110
91,66
2.
Non organitation
10
8,34
120
100,00
Amount
No.
Source : Observation
Source : Observation
Tabel 8 di atas memperlihatkan
Data dalam Tabel 6 di atas nampak
tentang pemasaran hasil produksi para
bahwa usaha yang dilakukan oleh para
pengusaha kecil di kecamatan Wori.
pengusaha ternyata
kecil dari
di
kecamatan
Wori
Pemasaran hasil produksinya sebagian
120
responden
yang
besar dijual kepada para tengkulak.
diwawancarai menyatakan : 91,66 % Pembahasan
adalah terorganisir; 10,86 % adalah tidak
Hasil
terorganisir. Usaha yang dilakukan oleh
penelitian
menunjukkan
para pengusaha kecil di kecamatan Wori
bahwa kondisi usaha bagi para pengusaha
sebagian
kecil dapat dilihat sebagai berikut :
besar
menyatakan
tidak
terorganisir. 83
Pengaruh tingkat pendidikan terhadap
perbankan
pengusaha kecil.
pengusaha kecil di kecamatan Wori
Salah
satu
kendala
adanya
kemajuan
pembangunan
adalah
rendahnya
pendidikan masyarakat
Indonesia.
Hasil
menunjukkan bahwa
di
para
Pengefektifan Pengembangan Usaha bagi Para Pengisaha Kecil
penelitian
Salah
latar belakang
satu
menentukan
faktor
yang
dalam
turut
pengembangan
pendidikan para pengusaha kecil di
wirausahabagi para pengusaha kecil
kecamatan Wori adalah berpendidikan
adalah dengan melakukan pendataan.
SD (49,19).
Untuk
Peningkatan Taraf Hidup
pengembangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengusaha kecil khusnya dikecamatan
87,50 % mengembangkan wirausaha
Wori maka perlu diorganisir karena
umumnya berskala kecil.
selama ini 91,66% bidang usaha yang
Aset
dalam
Produksi
Bagi
itu
dalam
Apabila
aset
pengembangan
produksi
bagi
usaha
badi
para
Motif dan Desain
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
pengefektifan
ada di daerah ini belum terorgansir.
Para
para
diamati
tentang
usaha
para
pengusaha
sebagian besar adalah masih berskala
kecamatan Wori maka dapat dikatakan
kecil (88,33 %)
memiliki motif dan desain yang
Modal
Usaha
dan
kecil
bagi
pengusaha kecil di kecamatan Wori
khususnya
di
bersifat lokal (64,16%) seringkali
Peningkatan
Kewirausahaan
kurang diminati oleh para konsumen
Dari hasil penelitian menunjukkan
yang ada.
bahwa modal usaha yang dikelola bagi
bagi
terbatas.
Pengusaha Kecil
ada
umumnya (89,16%) masih sangat
cukup
mempengaruhi
tingkat
yang
yang
Pemasaran Hasil Produksi bagi Para
para pengusaha kecil di kecamatan
Pengusaha Kecil.
Wori umumnya masih sangat kecil
Kunci
yakni dibawah dari Rp. 750.000 dalam
sebenarnya terletak pada bagaimana
setiap omsetnya.
memasarkan
Pengembangan
Wirausaha
dari
dihasilkan
Melalui
pengembangan
produk
yang
tersebut,
usaha
sudah sebab
Pemanfaatan Lembaga Perbankan
bagaimanapun juga apabila terjadi
Dari penelitian menunjukkn bahwa
penumpukan produksi tanpa didukung
ketergantungan
dengan peluang pasar maka setiap
terhadap
lembaga 84
usaha
yang
dilakukan
akan
manusianya yakni dengan peningkatan
terbengkalai.
kualitas seperti tingkat pendidikan non
Dari hasil pengamatan dilapangan menunjukan
bahwa
pemasaran
formal, yakni diarahkan pada pengetahuan
hasil
dan keterampilan, pengembangan mutu
produksi bagi para pengusaha kecil di
produksi, desain dan motif, rangsangan
kecamatan Wori sebagian besar (85,83%)
dalam bidang permodalan, pemasaran serta
masih dikuasai oleh tengkulak. Sebab para
adanya pembentukan kelompok bagi para
tengkulak dan mereka yang berusaha
pengusaha kecil itu sendiri.
sudah memiliki keterikatan seperti mereka mengambil
uang
muka
atau
DAFTAR PUSTAKA
panjar, Nitisumito
memberikan order barang seperti cat dan
Alex,
1997,
Manajemen
Personalia. Ghala, Jakarta
lain sebagainya.
Sanafiah,
KESIMPULAN DAN SARAN
Faisal.
Gerakan Usaha untuk memacu pertumbuhan
1981,
Bangun diri
Menggalang Masyarakat
Desa. CV. Usaha. Surabaya.
ekonomi di Indonesia dapat dilakukan dengan memperkuat
basis
pengusaha
daerah
dengan
kecil
di
memobilisasi
bagi
.Siagian,
para
1998.
Teori
dan
Praktek Pengambilan keputusan . CV.
pedesaan
sumber
Sondang.
Haji Mas Agung, Jakarta.
daya
85