PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN DI KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Oleh : Mordekai Pinatik NIM. 090813171, Program Studi Ilmu Pemerintahan Jurusan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado Abstrak Partisipasi masyarakat merupakan topik yang sering dibicarakan sejak beberapa dasawarsa terakhir ini, hal ini menjadi menarik karena pelaksanaan pembangunan dapat tercapai apabila masyarakat turut berperan dalam pelaksanaan pembangunan. Dasar penelitian yang digunakan adalah survey, sedangkan tipe penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau penjelasan tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di Kecamatan Talawaan. Pengumpulan data data dilakukan dengan observasi, kuisioner dan wawancara. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat dan beberapa tokoh masyarakat yang ada dikecamatan Talawaan, dengan penarikan sampel secara purposive. Hasil data yang dianalisis secara kualitatif dengan dukungan tabel-tabel frekuensi yang sederhana dan tabulasi silang dan beberapa variabel yang dijadikan indikator dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah (1) Partisipasi masyarakat dalam bentuk ide/pemikiran mencapai skor 2,44 dan tergolong sedang, (2) Partisipasi masyarakat dalam uang (dana) mencapai skor 2,94 yang berarti tergolong sedang,(3) Partisipasi masyarakat dalam bentuk materi (barang) mencapai skor 1,66 yang berarti tergolong rendah, dan (4) Partisipasi masyarakat dalam bentuk tenaga (fisik) mencapai skor 3,07 berarti pada kategori tinggi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam program pembangunan di Kecamatan Talawaan adalah faktor interen yang meliputi kesadaran/kemauan pendidikan dan penghasilan / pendapatan, sedangkan factor eksteren meliputi kepemimpinan pemerintah, dan peralatan yang digunakan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Key word: Partisipasi, masyarakat, pembangunan Pendahuluan Partisipasi masyarakat merupakan modal utama dalam upaya mencapai sasaran program pemerintah diseluruh wilayah Republik Indonesia.Keberhasilan dalam pencapaian sasaran pelaksanaan program pembangunan bukan semata-mata didasarkan
1
pada kemampuan aparatur pemerintah, tetapi juga berkaitan dengan upaya mewujudkan kemampuan dan keamanan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan program pembangunan. Dalam konteks pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara partisipasi masyarakat sangatlah penting guna membantu tercapainya pelaksanaan program pembangunan, sehingga akan timbul satu program dari prakarsa dan swadaya serta gotong royong dari masyarakat. Atas dasar inilah kesadaran dari masyarakat perlu terus ditumbuhkan dan ditingkatkan sehingga nantinya partisipasinya akan dirasakan, sehingga pembangunan sebagai suatu kewajiban yang lahir secara spontan. Berdasarkan hal di atas, berbagai hal diusahakan oleh pemerintah Kecamatan Talawaan yaitu: penyediaan bantuan yang menunjang kegiatan masyarakat, perumusan kebijakan yang dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta dalam program pelaksanaan pembangunan. Pemberian kreatifitas, dan motivasi bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan. Sebagai sarana partisipasi masyarakat di desa telah di bentuk lembaga-lembaga seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lembaga Pemberdayaan kesejahteraan Masyarakat (LPKM). Melalui lembaga ini masyarakat di harapkan dapat membantu mempercepat atau mengefektifkan pembangunan di Kecamatan dan Pembangunan Nasional pada Umumnya. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, selain perhatian di harapkan pada aspek keadilan dan pemerataan pembangunan serta hasil-hasil yang hendaknya pembangunan juga berorientasi pada kepentingan masyarakat yang betulbetul sesuai dengan apa yang di butuhkan dan dirasakan oleh mereka. Demikian pula halnya dengan pembangunan di kecamatan Talawaan, nampaknya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan terutama pembangunan sarana-sarana umum seperti jalan raya, jembatan, pos kamling, sarana ibadah, sarana pendidikan dan sebagainya. Dalam pelaksanaan partisipasi masyarakat yang ada dikecamatan Talawaan, tingkat dan bentuk partisipasi berbeda-beda, sesuai dengan pengamatan awal peneliti, untuk kategori desa maju dan desa tertinggal, pemberian partisipasi masyarakat lebih cenderung memberikan materi (uang), dan tenaga. Namun dipihak lain, partisipasi
2
masyarakat ini, tidak selamanya tinggi, disuatu waktu adakalanya masyarakat dirasa sangat kurang berpartisipasi, baik itu dalam bentuk tenaga, pikiran, waktu dan materi. Salah satu contoh partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Talawaan
yaitu sarana ibadah dalam hal ini adalah pembangunan gereja. Dalam
pembangunan tersebut masyarakat terlibat aktif mulai dari proses perencanaan hingga pada tahap pelaksanaan pembangunan, bahkan dana yang di gunakan pada pembangunan gereja tersebut merupakan swadaya masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis meneliti secara mendalam partisipasi masyarakat di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Talawaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara ? b. Faktor-Faktor apa yang dapat meningkatkan Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan fisik di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara ? Adapun tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini, adalah: untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prtisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Metode Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Tipe dan Dasar Penelitian a.
Tipe penelitian bersifat Deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang masalah yang di teliti, menyangkut analisis partisipasi Masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan.
b.
Dasar penelitian yang di lakukan adalah Survey yaitu penelitian yang di lakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis suatu peristiwa atau proses tertentu 3
dengan memilih data atau menentukan ruang lingkup tertentu sebagai contoh yang dianggap representatif. Jenis Dan Sumber Data a.
Data Primer, yaitu data yang di peroleh secara langsung di Lapangan dengan sumber data adalah Informan yang dijadikan sampel, serta pihak-pihak terkait yang memahami dan relevan yang meliputi data dari beragam variable terikat.
b.
Data Sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh dari Instansi terkait, berupa dokumen-dokumen, laporan-laporan dan buku-buku serta hasil penelitian Ilmiah yang di anggap relevan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini di gunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : a.
Studi Kepustakaan (Library Research) Dalam Study kepustakaan ini penulis berusaha menelaah berbagai bahan bacaan/Pustaka berupa buku-buku, majalah, surat kabar, undang-undang, peraturan perundang-undangan serta dokumen-dokumen lainnya yang mempunyai relevasi dengan masalah yang di teliti.
b.
Study Lapangan (field Research) Study Lapangan ini dimaksudkan untuk melakukan penelitian pada lokasi atau objek yang telah di tentukan secara langsung. Study lapangan di tempuh dengan cara sebagai berikut : 1.
Observasi yaitu pengamatan terhadap objek secara langsung.
2.
Interview yaitu wawancara langsung dengan informan yang telah di tentukan.
3.
Kuisioner yaitu pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan.
Populasi Dan Sampel a.
Populasi Dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat dan tokoh masyarakat Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
b.
Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan cara purposive, dimana sampel dipilih dengan pertimbangan bahwa orang-orang yang di pilih di anggap
4
dapat memberi keterangan. Adapun informan dan responden dalam penelitian ini sebagai berikut : Informan Camat
:1 Orang
Kepala Seksi Ekonomi & Pembangunan
: 1 Orang
Hukum Tua Talawaan
: 1 Orang
Hukum Tua Tumbohon
: 1 Orang
Hukum Tua Warisa
: 1 Orang
Hukum Tua Teep
: 1 Orang
Hukum Tua Kolongan
: 1 Orang
Hukum Tua Mapanget
: 1 Orang
Hukum Tua Paniki Atas
: 1 Orang
Responden Pengusaha
: 15 Orang
Petani / Nelayan
: 15 Orang
Pegawai
: 15 Orang
Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Umum
: 23 Orang
Jumlah
: 68 Orang
Analisis Data Data yang di kumpulkan akan di analisis secara kualitatif dan bersifat deskriptif. Pada analisis kualitatif, kata-kata dibangun dari hasil wawancara atau pengamatan terhadap data yang dibutuhkan untuk di deskripsikan dan dirangkum. Analisis tersebut di dukung oleh tabel frekwensi pada beberapa variabel pendukung yang di jadikan indikator dalam penelitian ini. Analisis data untuk memperoleh gambaran tentang kondisi setiap variabel secara tunggal dilakukan dengan tabel frekwensi dengan analisis deskriptif dengan menentukan rentang skala. Adapun Rumus yang digunakan adalah : 1. Nilai Skor
= Frekuensi x Nilai Bobot
2. Rata-rata Skor
= Nilai Skor N
Berdasarkan perhitungan hasil analisis partisipasi masyarakat (Responden) dan berbagai usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan program pembangunan dapat dilihat dengan menggunakan Rentang Skala Nilai Mutu dengan sebutan sebagai berikut: 1. Tinggi
:
>3 5
2. Sedang
:
2–3
3. Rendah
:
<2
Analisa ini di maksudkan agar temuan-temuan dari berjalan tidaknya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan di lokasi penelitian dapat di kaji lebih mendalam dari fenomena yang ada dapat di gambarkan secara lebih terperinci. Definisi Operasional Untuk memberikan suatu pemahaman agar lebih mempermudah pelaksanaan program
pembangunan
fisik,
maka
perlu
adanya
batasan
penelitian
yang
dioperasionalkan melalui indikator-indikator sebagai berikut : 1.
Partisipasi masyarakat menghendaki adaya kontribusi terhadap kepentingan atau tujuan kelompok dalam hal pembangunan. Partisipasi masyarakat dapat di operasionalkan melalui indikator sebagai berikut :
2.
a.
Pemikiran / Ide-ide
b.
Uang / Dana
c.
Materi / Barang
d.
Tenaga (Fisik)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat juga sangat berpengaruh pada program pembangunan, baik faktor Intern maupun factor Ekstern. Dan dapat di operasionalkan melalui indikator sebagai berikut : a.
Faktor Intern
-
Kesadaran/Kemauan
-
Pendidikan
-
Pendapatan/Penghasilan
b.
Faktor Ekstern
-
Kepemimpinan Pemerintahan/Aparat
-
Kesempatan/Peluang.
-
Fasilitas/Peralatan
Pembahasan Keberhasilan suatu proses pembangunan tidak dapat dilepaskan dari adanya partisipasi anggota masyarakatnya, baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai
6
individu yang merupakan bagian yang sangat terintegrasi, dan sangat penting dalam proses dinamika pembangunan, karena secara prinsip pembangunan ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera Oleh karena itu kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan, dalam hal ini mencapai target pembangunan perlu ditunjukkan oleh kebijaksanaan pemerintah. Sehubungan dengan itu didapat dikatakan bahwa pembangunan yang sedang dalam proses ditentukan oleh besar kecilnya partisipasi masyarakat yaitu : a. Partisipasi sebagai titik awal perubahan b. Partisipasi dalam memperhatikan,menyerap dan member tanggapan terhadap informasi. c. Partisipasi dalam perencanaan. d. Partisipasi dalam melaksanaan operasional. e. Partisipasi dalam menerima dan mengembangkan hasil pembangunan. f. Partisipasi dalam menilai pembangunan. Adapun bentuk partisipasi masyarakat tersebut yang secara umum mewarnai masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan, partisipasi tersebut apabila diklasifikasikan secara ideal,maka menurut hemat penulis ada empat aspek yang bentuk ideal partisipasi masyarakat Kecamatan Talawaan dalam pembangunan yaitu partisipasi dalam bentuk ide/pemikiran (non fisik), uang (dana), materi (barang), dan partisipasi secara langsung (tenaga/fisik). Keempat aspek tersebut dapat dilihat melalui serangkaian uraian hasil penelitian sebagai berikut: Partisipasi masyarakat secara langsung dalam setiap proses pembangunan suatu masyarakat mutlak bagi tercapainya tujuan pembangunan. Idealnya partisipasi mesyarakat yaitu usaha untuk menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi, sehingga proses pembangunan dapat meringangkan beban dan akhirnya pembangunan itu dapat dirasakan secara adil dan sejahtera. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan tidak hanya merupakan usaha pemerintah semata atau masyarakat saja, akan tetapi suatu kegiatan bersama yang hasilnya diharapkan dapat membeerikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan pembangunan kecamatan Talawaan merupakan
7
cermin dari keberhasilan pembangunan nasional, karena itu titik berat pembangunan nasional diletakkan pada pembangunan kecamatan. Apabila pembangunan tersebut dilaksanakan diwilayah kecamatan, maka sudah jelas bahwa partisipasi masyarakat kecamatanlah yang menjadi kunci keberhasilannya. Namun demikian peran serta masyarakat dalam proses pembangunan tentunya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatannya dalam pembangunan, menurut hemat penulis faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Talawaan adalah faktor intern yang meliputi kesadaran, pendidikan dan penghasilan/pendapatan. Sedangkan faktor ekstern meliputi kepemimpinan pemerintah dan peralatan / fasilitas. 1. Faktor Intern yang meliputi : 1.1. Faktor Kesadaran / Kemauan Keikutsertaan dalam suatu kegiatan pembangunan bukan timbul begitu saja akan tetapi karena adanya yang mendorongnya untuk partisipasi. Salah satu diantaranya adalah faktor kesadaran masyarakat itu sendiri. 1.2. Faktor Pendidikan Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan adalah karena faktor pendidikan. Jika dihubungkan dengan tingkat pendidikan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka kenyataan menunjukkan adanya hubungan yang erat. Masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya mempunyai perhatian yang besar terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan, baik pembangunan yang dilakukan pemerintah maupun yang merupakan swadaya masyarakat.Kenyataan ini memberikan gambaran bahwa betapa besar pengaruh pendidikan terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pembangunan dalam bentuk ide dan pikiran biasanya dikeluarkan oleh orangorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. terhadap partisipasinya dalam pembangunan yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula partisipasinya dalam pembangunan, khususnya dalam pemberian ide-ide / pikiran. 1.3. Faktor Penghasilan / Pendapatan Setelah mengetahui bahwa faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka berikut ini akan diterangkan pula
8
bagaimana pengaruh penghasilan/pendapatan dalam pembangunan, khususnya dalam bentuk sumbangan uang/dana. Berdasarkan penghasilan masyarakat dikecamatan Talawaan yang berbeda-beda, maka sangat memungkinkan pula partisipasinya dalam pembangunan berbeda-beda. Samping penghasilan/pendapatannya yang tidak sama juga tingkat kesibukannya (waktu/kerja) berbeda-beda pula. Semua itu dapat mengurangi partisipasinya dalam pembangunan. 2. Faktor Ekstern yang meliputi : 2.1. Kepemimpinan Pemerintah Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa partisipasi masyarakat dan pembangunan di Kecamatan Talawaan pada khususnya tidak timbul begitu saja melainkan terpengaruh oleh beberepa faktor dan salah satunya adalah kepemimpinan pemerintah setempat. Karena masyarakat adalah merupakan paduan dari beberapa individu yang mempunyai sifat/karakter yang berbeda-beda, maka untuk memadukannya diperlukan suatu kekuatan yakni kemampuan pendinamisan oleh pimpinan pemerintah, dalam hal ini adalah pemerintah desa.. 2.2. Peralatan / Fasilitas Dalam pelasanaan tugas kepala Kecamatan dan perangkatnya, dibutuhkan kantor Kecamatan yang merupakan tempat untuk melaksanakan tugas pengelolaan, pelaporan, pencatatan dan berbagai kegiatan lainnya. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Talawaan dapat diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang meliputi : a.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang berbentuk ide / pikiran yang sama jumlah skor yang dicapai sesuai dengan penilaian responden yaitu 2,44 berarti tergolong sedang.
b.
Partisipasi dalam pembangunan yang berbentuk uang (dana) tergolong dalam kategori sedang dengan skor yang dicapai 2,94
c.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang (materi) berada dalam kategori rendah dengan skor yang dicapai 1,66.
9
d.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang disumbangkan secara fisik (tenaga ) yang mana skor yang dicapai 3,07 berarti tergolong tinggi.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan diKecamatan Talawaan yaitu : a.
Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri, misalnya tingkat pendidikan masyarakat, penghasilan / pendapatan yang paling penting adalah adanya kesadaran diri masyarakat secara pribadi yang dilandaskan pada agama yang dianutnya.
b.
Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar diluar diri masyarakat yang meliputi kepemimpinan pemerintah (Kepala Kecamatan beserta aparatnya) dan peralatan.
Saran 1. Melihat tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Talawaan yang kategorinya sedang, maka perlu adanya upaya-upaya oleh pemerintah untuk merangsang masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Sebagai salah satu contoh yang perlu ditempuh adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih cara bagaimana mereka mau berpartisipasi dalam pembangunan. Disamping itu pemerintah desa harus mampu menjalankan kepemimpinan sesuai karakter masyarakatnya, dengan demikian akan terjalin adanya komunikasi dan kerjasama dalam pelaksanaan pembangunan. 2. Berdasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan, dengan ini disarankan kepada pemerintah Kecamatan Talawaan agar senantiasa memperbaiki dan mengejar pendidikan dalam segala modelnya. Disamping itu perlu pula diadakan pembinaan terhadap masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani sehinggah mereka dapat hidup lebih layak lagi seperti kehidupan masyarakat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
10
Ali, faried, 1997. Metode Penelitian Sosialdalam Bidang Ilmu Administrasi dan Pemerintahan. Rajawali Pers, Jakarta. Amirin, Tatang. 1995. Menyusun Rencana Penelitian, Raja Grafindo, Jakarta. Anonim, 1988. Kamus Dasar Indonesia. Departemen P & K, Jakarta. Dipoyuda, Kridi, 1981. Strategi Pembangunan Nasional. Gunung Agung, Jakarta. Gie, The Liang, 1981. Majalah Panji Masyarakat, Jakarta. Kartasamit, .Ginanjar, 1996. Pembangunan Untuk Rakyat. PT. Pustaka, Jakarta. Karyadi, M, 1983, Kepemimpinan ( Leadership ). Politie, Bogor. Keating, Charles, J. 1989. Kepemimpinan dan teori dan Pengembangannya. Konisius, Jakarta. Kharuddin, H. 1992. Pembangunan Masyarakat. Liberi, Jakarta Koentjaraningrat, 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat PT. Gramedia, Jakarta. Moertopo, Ali., 1982. Strategi Pembangunan Nasional. Cetakan II, CSIS, Jakarta Musanef. 1985. Sistem Pemerintahan Indonesia, CV. Haji Mas Agung, Jakarta. Ndraha, Talizidhuhu, 1988. Metodologi Pemerintahan Indonesia. Bina Aksara, Jakarta 1981. Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa. PT. Bumi Aksara,
……………., Jakarta
1982. Metode Penelitian Pembangunan Desa. Bina Aksara,
……………., Jakarta …………….,
1990. Pembangunan Masyarakat ( Mempersiapkan Masyarakat
Tinggi Landasn). Rineka Cipta. Pamudji. S, 1992. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta. Bina Aksara Sastropoetara, R. A. Santoso, 1986. Partisipasi. Persuasi, dan Disiplin Dalam pembangunan. Gunung Agung. Jakarta ……………………..,
1999.
Pastisipasi,
Persuasi,
dan
Disiplin
Dalam
Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta Sirajuddin K, 1991. Upaya Peningkatan dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Skripsi Sospol, Ujung Pandang Sudjana, Nana. 1991. Tuntutan Penyusutan Karya-karya Ilmiah. Sinar Baru, Bandung.
11
Sugiono. 1992. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta Tjokromidjojo, Bintoro, 1993. Perencanaan Pembangunan, Mas Agung, Jakarta ……………………,
1992, Strategi Pembangunan Nasional. Gunung Agung,
Jakarta Usman, Husaini & Promo Setiadi Akbar, 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara, Jakarta. Wasistono, Sadu. 2003. Kapita Selekta Manajemen Pemerintah Daerah. Bandung : CV. Fokusmedia.
12