Kelompok 3 : 1. Asti salin 2. Intan kusumajati 3. Magdalena 4. Nawangsari 5. Nia rifni 6. Niken Ayu 7. Pascalia 8. Ratna A 9. Siska R
(14001) (14012) (14015) (14020) (14021) (14022) (14023) (14024) (14025)
AKTIVITAS / MOBILISASI
PIMPINAN MENERAN
DUKUNGAN MENTAL
PENGERTIAN MOBILISASI
Ambulasi dini adalah aktivitas berat, dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu.
Tujuan latihan pasca melahirkan : • Menguatkan otot-otot perut untuk menghasilkan bentuk tubuh yang baik • Mengencangkan dasar panggul sehingga mencengah atau memperbaiki stress inkontinensia • Membantu memperbaiki sirkulasi darah diseluruh tubuh
Latihan yang dilakukan pasca persalinan normal meliputi : 1) Berbaring pada punggung, kedua lutut ditekuk. Letakkan kedua belah tangan pada perut dibawah tulang iga.
Tarik nafas perlahan-lahan dan dalam lewat hidung, kemudian keluarkan lewat mulut sambil mengencangkan dinding perut untuk membantu mengosongkan paru-paru.
2) Berbaring pada punggung, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan telapak tangan menghadap ke atas. Kendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan kanan.
Pada saat yang sama, lemaskan tungkai kiri dan kencangkan tungkai kanan sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang sepenuhnya. Ulangi pada sisi tubuh yang kanan.
3) Kontraksi vagina Berbaring pada punggung. Kedua tungkai sedikit dijauhkan. Kencangkan dasar panggul, pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan. Teruskan gerakan ini dengan berdiri dan duduk
4) Memiringkan panggul
Berbaring pada punggung engan kedua lutut ditekuk. Kontraksikan otot-otot perut untuk membuat tulang belakang menjadi datar dan otot-otot pantat menjadi kencang, pertahankan selama 3 detik dan kemudian lemaskan.
5) Sesudah hari ke 3
Berbaring pada punggung, kedua lutut ditekuk dan kedua lengan direntangkan. Angkat kepala dan bahu hingga sudut sekitar 450, pertahankan selama 3 detik dan lemaskan perlahan-lahan Posisi yang sama seprti diatas. Letakkan kedua lengan disebelah luar lutut kiri. Ulangi disebelah luar lutut kanan.
Pimpinan Meneran
PENGERTIAN Meneran adalah reaksi tidak sadar terhadap tekanan bayi pada dasar panggul. Rasa tertekan ataupun gerakan bayi jauh di dalam panggul yang menyebabkan keinginan yang tak tertahan untuk menegang yang merupakan karakteristik dari keinginan mengejan (Simkin,Walley dan Keppler, 2008).
Teknik Mengejan yang Benar teknik mengejan ada 2, yaitu: 1. Letak berbaring merangkul kedua paha dengan kedua lengan sampai batas siku, kepala diangkat sedikit hingga dadu mengenai dada, mulut dikatub. 2. Dengan sikap sepertitersebut, tetapi badan miring kearah punggung janin berada dan hanya satu kaki yang dirangkul, yaitu yang sebelah atas.
Teknik Mengejan yang Benar untuk Kala II
a.Mengejan Spontan pengarahan sendiri
b.Mengejan dengan
c.Mengejan dengan diarahkan
Teknik Mengejan yang Benar dan efektif
1. Mendengarkan komando penolong 2. Ikuti irama tubuh saat mengejan 3. Bila perut sudah dalam keadaan rileks, anda akan diminta berhenti mengejan dan beristirahat sambil menunggu kontraksi berikutnya 4. Sambil istirahat, lakukan nafas pendek-pendek lewat mulut.
Cara mengejan 1. Anjurkan ibu untuk mengikuti dorongan diamlahnya selama kontraksi 2. Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat mengejan 3. Minta ibu untuk berhenti mengejan dan beristirahat di antara kontraksi 4. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebih mudah mengejan jika lutut ditarik kearah dada atau dagu ditempelkan ke dada 5. Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat mengejan 6. Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantu kelahiran
Kesalahan yang sering dilakukan saat mengejan a. b. c. d. e. f.
Menutup mata Mengangkat panggul Berteriak Mengejan sebelum ada instruksi Menahan mengejan Bernafas serabutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi a) usia yang sudah lebih dari 35 tahun b) keadaan kesehatan ibu yang kurang optimal c) rasa ketakutan dan trauma mental pada saat proses peralinan yang lalu, sehingga pada saat mengejan tiba-tiba ibu panik d) ibu yang kelelahan selama melalui tahap demi tahap proses persalinan dan sebagainya.
DUKUNGAN MENTAL Dukungan mental adalah pendampingan adalah perbuatan mendampingi, menemani dan menyertai dalam suka dan duka.
Dukungan Pendampingan Persalinan
Menurut (Marshall, 2000) menyebutkan bahwa dukungan pada persalinan dapat di bagi menjadi dua yaitu: • Dukungan Fisik • Dukungan Emosional
Manfaat Pendampingan • • • •
Memberi rasa tenang dan penguat psikis pada istri Selalu ada bila dibutuhkan Kedekatan emosi suami-istri bertambah Suami akan dapat lebih menghargai istrinya dan menjaga prilakunya • Membantu keberhasilan IMD
Tugas Peran Pendamping Menurut Hamilton (1995) menyatakan peran pendamping selama proses persalinan yaitu: Mengatur posisi ibu Mengatur nafas ibu Memberikan asuhan tubuh Memberi informasi kepada ibu tentang kemajuan persalinan.
...
Lanjutan.....
Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman. Membantu ibu ke kamar mandi. Memberi cairan dan nutrisi sesuai keinginan ibu. Memberikan dorongan spiritual dengan ikut berdoa. Memberi dorongan semangat mengedan saat kontraksi serta memberikan pujian atas kemampuan ibu saat mengedan.
Peran Bidan Dalam Dukungan Mental
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran meliputi: mendengarkan dan melakukan observasi, melakukan kontak fisik, bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien.
KESIMPULAN Setiap ibu bersalin membutuhkan kebutuhan tertentu untuk proses persalinannya seperti mobilitas, dukungan mental dan pimpinan meneran, diharapkan bidan dapat memberikan asuhan sesuai kebutuhan ibu pada proses persalinannya.
Pertanyaan : • Tetie : mengejan spontan, ada efek sampingnya tidak ? Apakah itu dibiarkan ? • Guin : bila ibu dilarang mengejan sebelum waktunya, efek dari perilaku ibu itu terhadap dirinya,asuhan yang diberikan itu seperti apa ? • Yuna : ada ibu yang memiliki gangguan mata, apakah ada dampaknya jik persalinan normal ? • dewi sartika : apakah ada kaitannya antara puka,puki dengan posisi ibu ? Komunikasi jika ibu tuli ? Kenapa tidak boleh berteriak ? • Juli : menganggkat bokong ? • Meutia : tidak boleh mendorong fundus knpa ?