MILLENNIAL: The Game Changer EXTREME On the Ground Report THE GAME CHANGER Sucorinvest Millennial Survey 2016 mencatat umpan balik dari sekitar 700 responden dari seluruh Indonesia. Didominasi oleh responden milenial, kami mendapatkan sejumlah temuan menarik tentang moral dan selera yang akan mempengaruhi masa depan bentang ekonomi, sosial dan politik Indonesia. Milenial dengan smartphone mereka telah berubah menjadi satu tema kuat yang akan mengubah era milenium, terindikasi oleh bangkitnya perusahaan startup, platform demokrasi online, kampanye dengan kaum muda sebagai pemimpin dan menjamurnya model-model bisnis baru. Bagaimana pihak perusahaan menanggapi tren kuat ini sangat penting dalam mempertahankan maupun memperkuat daya saing mereka. Kami menyoroti keuntungan penting dari tren Milenial serta perusahaan yang berpotensi terkena imbas jangka panjang maupun pendek. Milenial memiliki jiwa bisnis & minat mendalam terhadap program pengembangan diri Bekerja di perusahaan tidak terlalu menarik untuk kaum milenial, yang 52%nya lebih memilih menjadi pelaku bisnis. Untuk pihak perusahaan, gaji lebih tinggi tidak lagi satu-satunya cara merekrut karyawan terbaik. Lingkungan kerja yang mendukung serta program pengembangan karir lebih diinginkan dibanding fasilitas fisik maupun insentif lainnya. Bahkan, pergeseran budaya juga terdeteksi melalui selera mereka terhadap busana kerja yang tidak terlalu formal. Milenial percaya gaya busana santai mendorong kreativitas dan inovasi. Unilever Indonesia ada di puncak pilihan milenial dengan 37% suara, diikuti Pertamina dan Chevron, berkat program pengembangan karir mereka yang populer. Layanan data memimpin sebagai pengeluaran kedua terbesar Pengeluaran untuk data mengalahkan transportasi, busana dan hiburan di struktur kantong milenial. Fenomena ini merefleksikan prakiraan positif untuk industri telekomunikasi, walaupun penetrasi internet dan smartphone Indonesia masih mengambang di 50%. Dalam survei kami, kami juga menemukan bahwa pentingnya cakupan jaringan masih menang di atas kecepatan unduh. Para perusahaan dengan inovasi 4G LTE namun jaringan buruk wajib mengubah strategi karena pola pikir dan tindakan pelanggan di masa depan berbeda. Telkom adalah pihak yang akan paling diuntungkan menurut kami. Milenial memegang nilai moral pribadi yang berbeda-beda Median umur untuk menikah yang lebih tinggi, umur kepemilikan mobil dan rumah yang lebih muda, serta pilihan menanam modal dibanding belanja, telah memberi kaum milenial label game changer di era milenium. Kami meramalkan keluarga dengan situasi keuangan terjamin serta generasi sukseslebih-awal akan segera muncul dan mengubah peta perekonomian. Karenanya, kami yakin bahwa masik ada potensi pertumbuhan jangka panjang untuk penjualan mobil serta perusahaan pengelolaan aset. Kami menyoroti sejumlah gagasan saham tematis untuk kaum Milenial di bawah ini. Figure 1: Saham Pilihan Teratas Milenial Ticker
TLKM ERAA UNVR AMRT ASII PANS
Company Name
Telekomunikasi Indonesia Erajaya Swasembada Unilever Indonesia Sumber Alfaria Trijaya Astra International Panin Sekuritas
Market Cap. (Rptn)
363,9 1,8 339,5 24,9 259,1 2,3
MNCN Media Nusantara Citra SCMA Surya Citra Media VIVA Visi Media Asia
30,7 47,4 6,1
MAPI Mitra Adiperkasa LPPF Matahari Department Store RALS Ramayana Lestari Sentosa
6,9 53,9 4,9
Sumber: Sucorinvest, Bloomberg
10 May 2016
Recommendation
PE (x) 16E
BENEFICIARY BUY 19,8 NR 6,9 NR 53,0 NR 39,1 NR 14,8 NR N/A AT RISK NR 16,7 BUY 28,3 NR 16,8 AT RISK - IN LONG TERM NR 31,6 NR 24,8 NR 14,0
Div. Yield (%)
INDONESIA Special 10th May 2016 Analysts
Felicia Putri Tjiasaka E
[email protected] P +62 21 8067 3137
Sandy Ham E
[email protected] P +62 21 8067 3138
Translator/Editorial
PBV (x)
17E
16E
17E
16E
17E
17,5 6,2 47,3 30,0 13,1 N/A
3,1 3,8 1,8 0,7 3,0 N/A
3,7 4,3 2,0 0,9 3,4 N/A
4,4 0,6 64,3 4,8 2,3 N/A
4,0 0,5 58,1 4,3 2,1 N/A
14,3 25,0 10,2
2,6 2,3 0,1
3,2 2,6 0,1
2,9 11,6 2,2
2,6 9,8 1,9
17,8 21,3 12,9
0,2 2,4 3,6
0,6 2,9 3,8
2,2 26,0 1,3
2,0 17,5 1,3
Shirley Saroinsong E
[email protected] P +62 21 8067 3139
2
MILLENNIAL: The Game Changer
10 May 2016
3
MILLENNIAL: The Game Changer
Berkenalan dengan kalangan milenial Dimulai dengan Greatest Generation di tahun 1901, diikuti Baby Boomers di tahun 1946, Generation X di tahun 1965, kini kita telah tiba di era Milenial atau Generation Y di tahun 1981. Setiap generasi memiliki karakternya masing-masing. Masing-masing mempengaruhi wajah dan perilaku dunia. Berikut perbandingannya. Greatest Generation (1901 – 1945) Greatest generation dibagi menjadi G.I. Generation (government issue atau general issue) (1901-1924) dan Silent Generation (1925-1945). Ada sejumlah teori yang menjelaskan nama mereka sebagai generasi terbaik. Mereka adalah generasi yang berjuang melawan kolonialisme, mengalami Perang Dunia serta kejatuhan ekonomi di zaman mereka. Generasi G.I adalah pendahulu generasi Silent, yang berperan utama dalam Perang Dunia II. Generasi Silent tumbuh di tengah perang dan umur mereka menempatkan generasi ini di posisi canggung di antara dua generasi yang lebih dikenal. Menurut Forbes (2014), mereka terlalu muda untuk dikategorikan sebagai pahlawan PD II dan terlalu tua untuk masuk kategori New Age. Figure 2: Busana Greatest Generation
Sumber: Beragam
Generasi Silent tumbuh dalam kondisi rumit yang disebabkan oleh perang dan kejatuhan ekonomi. Dimulai dengan Great Depression di tahun 1929-1939, Amerika mengalami krisis ekonomi terbesar yang membuktikan kegagalan teori mekanisme pasar. Akibatnya sangat besar. Banyak orang Amerika dan warga dunia kehilangan rumah dan pekerjaan mereka, dan menderita kelaparan. Tingkat pengangguran di Amerika menembus angka 42% saat itu. Anak-anak yang tumbuh besar di zaman ini bekerja keras dan tidak banyak bicara. Nilai yang ditanamkan pada generasi ini adalah bahwa anak itu hanya untuk dilihat, bukan didengar. Perilaku ini yang mendorong Times memberi label generasi ini Silent Generation di tahun 1951. Karenanya, mereka yang termasuk dalam generasi ini dinilai tidak memiliki daya khayal tinggi, tidak memiliki semangat bertualang, sangat hati-hati, takut pada risiko, disiplin, bersifat pengikut dan hormat pada penguasa.
10 May 2016
4
MILLENNIAL: The Game Changer Baby Boomers (1946 – 1964) Figure 3: Generasi yang tidak pernah pensiun
Sumber: Sucorinvest, Transamerica Center for America Studies
Definisi Boomers adalah populasi yang lahir sesudah Perang Dunia II. Mereka mencatat sejarah karena melahirkan 76 juta bayi dari tahun 1946 hingga 1964, yaitu 40% dari total populasi. Tingkat fertilitas menyentuh titik puncak ini juga terjadi di Kanada, Selandia Baru dan Islandia. Menurut argumen sejumlah pakar sejarah, fenomena ini adalah pemenuhan keinginan wajar akan pernikahan dan kelahiran setelah 16 tahun mengalami depresi dan perang. Sebagian lagi berpendapat bahwa Baby Boomers adalah bagian dari kampanye Perang Dingin untuk memerangi komunisme dengan berusaha melebihi jumlah kaum komunis. Banyak orang dari generasi ini berencana memiliki lebih banyak lagi anak, karena mereka yakin masa depan akan lebih baik dan makmur. Ketika mereka mulai dewasa, Baby Boomers mulai memperjuangkan kesetaraan sosial, politik dan ekonomi serta keadilan untuk kelompokkelompok marjinal. Pergerakan yang menonjol adalah perjuangan kaum Afro-Amerika, kaum gay dan lesbian, serta Perang Vietnam. Salah satu katalis situasi ekonomi yang lebih baik setelah PD II adalah tingkat pengeluaran yang sangat besar serta budaya konsumerisme Baby Boomers. Mereka tidak menabung dan cenderung berorientasi utang. Karenanya mereka terikat pada pekerjaan lebih lama. Di tahun 2014, proporsi tenaga kerja berusia 62-64 tahun naik ke angka 56%. Generasi Boomers menganggap pensiun sebagai tanda kesehatan buruk dan lebih memilih bekerja sebagai relawan dibanding menikmati hiburan secara pasif.
10 May 2016
5
MILLENNIAL: The Game Changer Generation X (1965 – 1980) Figure 4: Struktur umur tenaga kerja
Sumber: Canadian Business
Terjebak di antara dua generasi yang lebih besar, Gen X atau yang juga dikenal sebagai Baby Busters, terkadang tidak dipedulikan oleh pihak pemasar dan media. Fakta bahwa para Gen X saat ini berusia akhir 30an dan 40an–puncak pendapatan dan kekuatan pengeluaran–ternyata masih tetap kurang menarik, dibanding dengan generasi yang lebih besar yaitu Boomers dan Milenial. Pew Research Center menjelaskan bahwa Gen X memiliki pendapatan lebih rendah dibanding orang tua mereka 25 tahun lalu. Gen X mengalami Great Recession 1998 dan 9/11; mereka membeli rumah sesaat sebelum pasar rumah hunian jatuh. Namun mereka adalah generasi yang dinilai paling terdidik dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya. Pinjaman mahasiswa dan utang adalah metode kesukaan dalam membiayai pendidikan mereka. Karenanya, Gen X memiliki leverage tinggi. Kejutan lain adalah hampir 1/5 para suami memiliki pendapatan lebih rendah dari istri mereka. Persentase ini naik dari 14% di era Boomers. Gen X juga bersaing dengan Milenial untuk menjadi pimpinan korporasi. Selain pengalaman dan umur, Gen X gagal bersaing dengan Milenial dalam hal umur, ambisi dan digitalisasi. Menurut Pew Research Center, 58% pria dan 41% wanita dari Gen X menginginkan posisi tertinggi dalam perusahaan, lebih rendah dibanding 70% pria dan 61% wanita di generasi milenial. Figure 5: Generation X terjepit di antara kaum konservatif dan liberal
% saying their generation is unique 61
% favors the marriage of lesbians and gays
% marriage at age 18-22 48
68
58 49
55
36
48 26
Millennial
Gen X
Boomers
Millennial
Gen X
Boomers
Millennial
Gen X
Boomers
Sumber: Pew Research Center
Gen X terjebak di antara dua generasi yang lebih besar. Yang mengejutkan, mereka menilai diri tidak seunik generasi senior maupun junior. Hanya 49% generasi X merasa diri mereka unik. Dalam berbagai topik hangat, mereka cenderung netral dan beridiri di tengah, di antara kalangan Milenial yang toleran dan Boomers yang konservatif.
10 May 2016
6
MILLENNIAL: The Game Changer Millennial (1981 – 2000) Terkoneksi. Beragam. Liberal. Tiga kata kuat yang mendeskripsikan generasi yang mendominasi 1/3 populasi Amerika di 2013 dan Indonesia di 2015. Setelah fenomena Boomers sebelumnya, kini datang generasi lebih besar, yang melebihi Baby Boomers. Figure 6: Milenial dalam persepsi dan kenyataan
Sumber: Sucorinvest, Pew Research Center
Tidak memiliki loyalitas. Manja. Susah dewasa. Ketiga hal ini adalah tuduhan umum terhadap kalangan milenial karena tingkat penyerapan mereka rendah, mereka menunda pernikahan hingga umur 30 tahun, menolak gagasan kepemilikan mobil dan rumah, dan nyaman tetap tinggal dengan orang tua. Dikenal sebagai generasi terlalu terdidik, banyak anak muda masuk universitas dan memanfaatkan sepenuhnya skema pinjaman mahasiswa. Ini adalah penyebab utama mereka tetap tinggal dengan orang tua mereka. Great Recession 1998 menyebabkan mereka terjebak dalam pasar lapangan kerja sempit dan tingkat pengangguran tinggi, yang menyebabkan mereka lambat memulai kehidupan sebagai seorang dewasa. Ini berujung pada pernikahan yang ditunda, dan demikian juga kepemilikan mobil dan rumah. Di tahun 2014, survei Zillow Real Estate Research menunjukkan bahwa 2/3 dari kalangan milenial berpendapat bahwa rumah milik sendiri berarti kehidupan yang baik; porsi yang lebih besar dibandingkan 56% kalangan Gen X. Di tahun 2015, median umur menikah naik ke 29 (pria) dan 27 (wanita), jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 1960an ketika median ada di angka 23 (pria) dan 20 (wanita). Sisi baiknya adalah di kalangan milenial ada generasi yang lebih bertanggung-jawab dan mapan secara finansial. Tuduhan lainnya adalah bahwa milenial tidak memiliki loyalitas. Melalui observasi dan wawancara mendalam, kami justru menemukan bahwa mereka mencari kesempatan promosi, yang sulit ditemukan di tempat kerja saat ini.
10 May 2016
7
MILLENNIAL: The Game Changer
Para bayi mulai tumbuh dewasa Mereka adalah pasukan besar dengan dompet tebal Zaman Generation X di Indonesia belum selesai. Namun dunia bisnis dan para pemasar saat ini telah menggeser target mereka ke kelompok yang baru dengan populasi lebih besar dan kantong tebal. Berdasarkan data Central Intelligence Agency (CIA), kalangan dewasa muda Indonesia adalah bagian besar di dalam populasi tahun 2014. Saat ini ada 74juta kalangan menengah dan konsumen makmur, yang jumlahnya akan bertambah dua kali lipat paling lambat tahun 2020. Figure 7: Populasi Indonesia terus bertumbuh dan semakin makmur
Sumber: Boston Consulting Group
Startup, Indonesia! Tren startup tengah berlangsung dan mencapai puncaknya di 2015. Ada 2.500 startup lokal, yang menghasilkan 5.000 aplikasi baru, yang disumbangkan oleh ribuan developer milenial Indonesia. Kucuran dana modal datang dari venture capital lokal maupun internasional. Dalam beberapa kasus, menurut kami valuasi perusahaan-perusahaan ini dibesar-besarkan. Para venture capital dan investor ini mengucurkan dana besar untuk perusahaan-perusahaan startup yang praktis membakar uang mereka untuk mensubsidi harga pasar, hanya untuk memenangkan pilihan jangka pendek pihak konsumen. Di tahun 2014, ada lonjakan penting pada aliran penanaman modal dari Tokopedia, sejumlah Rp1.3trilyun (AS$100juta). Di tahun berikut, muncul pemicu besar lainnya yaitu MatahariMall.com, yang diluncurkan September 2015; mereka mendapatkan pendanaan besar dari Lippo Digital Ventures Rp6.92trilyun (AS$500juta). Kami tidak memasukkan MatahariMall.com di dalam infografis karena ini adalah anak perusahaan grup konglomerat besar. Ini juga mengecualikan kenaikan penting di 2015, yang disumbangkan oleh Gojek (AS$200juta). Namun, kebanyakan venture capital lebih memilih menutupi detil pendanaan mereka, hingga angka tepatnya tidak diketahui. Figure 8: Lonjakan penting di bidang kucuran dana penanaman modal perusahaan startup US$ mn 300
275
250 200
140
150 100 50
4
4,5
8
12
2012
2013
0
2010 2011 Sumber: Sucorinvest, Tech in Asia
10 May 2016
2014
2015
8
MILLENNIAL: The Game Changer Hal ini merupakan sebuah keuntungan. Pemerintah menyadari tren startup, dan mendukung pergerakan ini dengan menetapkan target1000 startup di tahun 2020. Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara mengkonfirmasi bahwa Rp 92.6milyar (AS$6.7juta) adalah biaya investasi minimum untuk mewujudkan impian masa depan. Pemerintah akan mengalokasikan sejumlah dana untuk anggaran startup, namun sumbangan terbesar diharapkan datang dari CSR korporasi. Biaya yang dikumpulkan dialokasikan untuk seminar, workshop, hackathon, bootcamp dan program inkubasi. Seminar startup yang lebih sering frekuensinya akan menjadi rutin di masa depan, dengan menargetkan 200 startup baru tiap tahunnya. Sejalan dengan gelombang startup di masa depan, Rudiantara telah mengajukan proposal kepada organisasi jasa keuangan, atau OJK, untuk membentuk dewan teknologi di Indonesian Stock Exchange (IDX) agar perusahaan-perusahaan startup finansial dan teknologi (fintech) dapat mendaftarkan saham mereka di bursa. Saat ini, perusahaan-perusahaan startup fintech ada di wilayah tumpang tindih Kominfo dan OJK. Sehubungan dengan teknologi, perusahaan fintech wajib mendapatkan izin dari Kominfo, namun untuk layanan pendanaan, mereka membutuhkan lisensi dari OJK. DI masa depan, sistem terintegrasi akan dibuat dan badan teknologi akan mendorong perusahaan startup untuk menerbitkan saham. Kami melihat pergerakan ini sebagai persiapan awal untuk tren di masa depan. Kerja yang baik, Pak Menteri.
30 Under 30 di Asia, 17 di antaranya adalah orang Indonesia! Fakta mengejutkan lainnya, para pendiri perusahaan startup adalah kalangan milenial! Barubaru ini, Forbes Asia membuat daftar "30 Under 30 Asia", yang mencakup 300 nama di bawah 10 kategori. Paling populer adalah Joey Alexander (12), pianis dan nominator Grammy Awards. Tapi dia bukan seorang milenial ataupun pendiri perusahaan startup. Kevin Aluwi (29), salah satu pendiri dan CFO Go-Jek; Benny Fajarai (25) salah satu pendiri Qlapa; Arief Widhiyasa (28), salah satu pendiri Agate Studio, adalah sejumlah milenial yang memiliki perusahaan startup. Nama-nama lain seperti Ferry Unardi (28), salah satu pendiri dan CEO Traveloka, Mesty Ariotedjo (26) salah satu pendiri WeCare.id dan Abrahama Ranardo (25), salah satu pendiri Mailbird, juga ikut masuk hitungan. Yasa Paramita Singgih (20), pendiri Men's Republic dicatat sebagai pengusaha termuda di daftar tersebut. Ini daftar selengkapnya! Figure 9: 30 Under 30 di Asia No
Name
Scope
Categories Entertainment & Sports
No
Name
Scope
10
Abraham Ranardo (25)
Co-founder Mailbird
1
Joey Alexander Sila (12)
Musician
2
Peggy Hartanto (27)
Designer
11
Kevin Aluwi (29)
Co-founder & CFO Go-Jek
3
Helga Angelina Tjahjadi (25)
Co-founder Burgreens
12
Benny Fajarai (25)
Co-founder Qlapa, Kreavi.com
4
Carline Darjanto (28)
Entreprenuer
13
Arief Widhiyasa (28)
Co-founder Agate Studio
5
Merrie Elizabeth (28)
CEO & Creative Director BloBar Salon
14
Heni Sri Sunfani Jaladara (28)
Founder of Smart Farmer Kids In Action & AgroEdu Jampang Community
6
Yasa Paramita Singgih (20)
Founder & President Men's Republic
15
Muh. Alfatih Timur (24)
Co-founder & CEO Kitabisa.com
7
Ferry Unardi (28)
Co-founder & CEO Traveloka
16
Mesty Ariotedjo (26)
Co-founder WeCare.id
17
Leonika Sari Njoto Boedioetomo (22)
Founder & CEO Reblood
Categories Entreprise Tech
Arts
8
Moses Lo (27)
Retail & Ecommerce
Founder & CEO Xendit Finance & Venture Capital
9
Abraham Viktor (23)
Consumer Tech
Social Entrepreneurs
Healthcare & Science
Co-founder & CEO Taralite
Sumber: Forbes
10 May 2016
9
MILLENNIAL: The Game Changer Go Viral! Jika Anda bertanya apa peralatan yang paling kuat di era modern, jawabannya kemungkinan bukan polisi dan senjata mereka, ataupun pihak militer. Jawabannya adalah para milenial dengan smartphone mereka. Mari kita lihat sebesar apa internet telah bertumbuh, dan potensi pertumbuhannya. Figure 10: Penetrasi telekomunikasi di ASEAN INTERNET Population
Users
SOCIAL MEDIA
vs. Pop
Users
MOBILE CONNECTIONS
vs. Pop
Users
vs. Pop
MOBILE SOCIAL MEDIA Users
vs. Pop
Brunei
393,372
318,900
81%
260,000
66%
495,408
126%
220,000
56%
Cambodia
15,405,157
3,800,000
25%
2,800,000
18%
24,200,000
157%
2,100,000
14%
Indonesia
255,461,700
88,100,000
34%
74,000,000
29%
308,200,000
121%
59,000,000
23%
Laos
6,802,000
884,260
13%
800,000
12%
7,000,000
103%
600,000
9%
Malaysia
30,631,500
20,140,125
66%
18,000,000
59%
41,800,000
136%
15,000,000
49%
Myanmar
51,419,420
668,955
1%
4,900,000
10%
13,300,000
26%
3,500,000
7%
Philippines
101,687,300
44,200,540
43%
44,000,000
43%
114,600,000
113%
34,000,000
33%
Singapore
5,469,700
4,453,859
81%
3,800,000
69%
8,300,000
152%
3,200,000
59%
Thailand
65,104,000
35,000,000
54%
35,000,000
54%
97,000,000
149%
29,000,000
45%
Vietnam
91,583,000
41,012,186
45%
33,000,000
36%
128,300,000
140%
260,000,000
28%
ASEAN
623,957,149
238,578,825
38%
216,560,000
35%
743,195,408
119%
172,620,000
28%
Sumber: Wikipedia, InternetWorldStats, Internet Society, Facebook, data GSMA
Masih ada banyak ruang untuk tumbuh. Di akhir tahun 2015, internet baru mempenetrasi 34% populasi, dan media sosial 29%. Angka-angka kita saat ini masih di bawah rata-rata ASEAN, dan naiknya jumlah perusahaan startup akan sangat membantu. Tahukah Anda seberapa kuat pengaruh media sosial di ranah umum? Polisi dan pihak militer tidak bisa memaksa pihak korporasi membatalkan kebijakan mereka, namun kaum milenial bisa, melalui media sosial mereka. Melalui platform sosial yang diprakarsai oleh United States, dengan nama Change.org, gagasan demokrasi online berubah drastis. Dengan CAGR tercatat 95.53% dalam waktu 4 tahun, Change.org di Indonesia telah mendapatkan 1.9 juta pengguna dan memenangkan lebih dari 530.000 petisi tahun 2015. Figure 11: Penggandaan pengguna Change.org di Indonesia dalam waktu 3 tahun thousands 2000
1900
1800 1600 1400 1200 900
1000 800 600
390
400 200
130 8
0 Jun-12
Dec-12
Dec-13
Dec-14
Dec-15
Number of Users Sumber: Sucorinvest, Change.org
10 May 2016
10
MILLENNIAL: The Game Changer Ketika Anda mengganggu kepentingan umum, bersiaplah menghadapi pembalasan mereka. Mereka akan membagikan pengalaman mereka seketika itu juga. Kebanyakan pengguna ini melek teknologi dan masih sangat muda. Tak lama lagi, demo dan pemogokan buruh akan menjadi anomali, digantikan oleh platform demokrasi online, yang didorong oleh kekuatan lebih besar dan liputan lebih luas. Figure 12: Target demonstrator muda dan melek teknologi 415,989
395,762
347,202 256,176 111,276
National Police
Jokowi-JK
House of Representatives
Regional Government
Minister of Labor
Number of petitions Sumber: Sucorinvest, Change.org
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Garuda Indonesia TbK. (GIAA) adalah sejumlah perusahaan yang dituntut oleh pengguna Change.org, yang berujung pada permintaan maaf secara publik langsung dari pihak petinggi manajemen. Ticker
Company Name
TLKM Telekomunikasi Indonesia BBCA Bank Central Asia GIAA Garuda Indonesia
Market Cap. (Rptn) Recommendation
363,9 323,6 11,2
BUY NR NR
PE (x)
Div. Yield (%)
PBV (x)
16E
17E
16E
17E
16E
17E
19,8 16,6 10,8
17,5 14,8 10,8
3,1 1,3 -
3,7 1,5 -
4,4 3,1 0,7
4,0 2,6 0,7
Figure 13: Petisi terhadap perusahaan terdaftar di JCI
Sumber: Change.org
10 May 2016
11
MILLENNIAL: The Game Changer Saya hidup secara sosial dan membeli pengalaman Sebuah gelombang besar akan datang. "Saya tidak membeli produk, tapi pengalaman," adalah pola pikir para milenial dan mengikuti pemikiran ini, mereka bertindak dan... mengeluarkan uang. Mari kita lihat apa yang paling didengungkan di 2015 dan seberapa besar. Figure 14: Konser One Direction tahun 2015
Figure 15: Konser Bon Jovi tahun 2015
Sumber: Beragam
Sumber: Beragam
Para penggemar berat One Direction di Indonesia berteriak kencang pada konser mereka di 25 Maret 2015 lalu. Dengan total penonton 50.000, pihak promotor Ismaya Live berhasil menjual tiket mahal dalam waktu singkat. Harga termurah adalah zona festival sebesar Rp500.000. Anak belasan tahun mendominasi ruangan, dan menurut sejumlah pengakuan mereka menabung untuk dapat menonton idola mereka. Sama halnya dengan konser Bon Jovi 11 September 2015 lalu, yang mentargetkan 40.000 penonton dengan tiket termurah Rp500.000. Yang mengejutkan, tiket terjual habis pada saat ekonomi sulit. Java Musikindo, promotor konser ini, menggaris bawahi tak adanya relevansi berarti antara ekonomi dan pengunjung konser. Orang Indonesia sangat loyal pada idola mereka. Kisah ini belum selesai. Mereka tidak hanya datang ke konser dan kemudian pulang ketika selesai. Pengunjung konser memajang foto-foto mereka di Instagram dan mengirim cuitan pengalaman mereka ke Twitter. Lihat isu-isu yang paling banyak dibicarakan di Twitter di Indonesia selama 2015. Selama Ramadhan, kaum Islam di seluruh dunia mengirim cuitan sebanyak 8.4milyar, dan 20% datang dari Indonesia. Figure 16: Topik yang paling banyak dicuitkan di Indonesia 2015
Sumber: Twitter.com, Sucorinvest
10 May 2016
12
MILLENNIAL: The Game Changer
Milenial mengubah milenium Kami melakukan survei online selama 4 hari (11-14 Februari 2016) dengan responden hampir 700 orang dan liputan luas yaitu 24% di wilayah Jawa (di luar Jabodetabek), 5.5% di Kalimantan, 2.5% di Sumatera, dan kami bahkan mendapatkan responden dari luar negeri (5.4%). Mayoritas responden masih datang dari Jabodetabek (60.8%). Figure 17: Demografi responden Survei Milenial Sucorinvest 2016
Gender
How old are you?
Where are you domiciled?
89,5% Sulawesi Nusa Tenggara, Papua, Maluku
55%
Sumatera
45%
3,3%
6,3%
0,9%
0,1% 1,3% 2,5%
Others
5,4%
Kalimantan
5,5%
Java (ex. Jabodetabek)
Male
Female
Under 18 y.o. 18 - 34 y.o. 35 - 54 y.o. Over 54 y.o. (Generation (Millennials) (Generation (Baby Z) X) Boomers)
24,2%
Jabodetabek
60,8%
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Perekrutan kaum milenial menuntut keahlian khusus Survei online kami tentang milenial membuahkan temuan-temuan menarik. Kaum milenial berpikir dan bertindak dengan cara berbeda. Apa yang penting di masa lalu, di mata milenial bisa saja terlihat tidak berguna. Mereka memiliki nilai inti yang berbeda. Figure 18: Milenial berorientasi bisnis
Figure 19: Gaya busana kerja mengalami perubahan
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Akan sulit merekrut karyawan di masa depan. Lebih dari separuh kaum milenial ingin memiliki bisnis sendiri, dibanding menjadi karyawan. Lebih jauh, jika perusahaan Anda ingin merekrut staf baru, pertimbangkan juga selera busana kaum milenial karena 57.5% tidak menyukai busana formal. Gaya busana lebih santai tengah berkembang di lingkungan kerja.
10 May 2016
13
MILLENNIAL: The Game Changer Figure 20: Pendorong perekrutan kaum milenial
I choose my job because... 57,9%
57,0% 42,1% 34,7% 26,9%
23,0% 11,0%
High Salary
Supportive Working Challenging and Environment Passionate Job
Fast Moving, Creative and Innovative Job
Company Contributes to Environment and Community
Multinational Company
Public Company
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Semakin tinggi gaji, semakin tinggi pula minat milenial bergabung dengan perusahaan Anda. Hal ini wajar. Namun temuan kami menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang suportif juga sangat penting. Milenial berpikir tentang masa depan, dan kemajuan karir yang terjamin kemungkinan adalah jawaban. Figure 21: Milenial menginginkan program pengembangan karir yang berkelanjutan
The employee benefit I expect from my company is ...
48,3%
17,8% 9,9%
Training & Career Development
Non-BPJS Insurance
8,4%
Wifi / Internet Service
Office Transport
6,6%
5,8%
Gym / Sport Medical Center Center
1,3%
0,9%
0,9%
Canteen / Lounge
Shower Room
Others
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Dari 18 pilihan yang ditawarkan, Unilever menang telak sebagai perusahaan terfavorit untuk milenial dengan 37 suara. Diikuti Pertamina dengan 27% dan Chevron dengan 23%. Kami menggali lebih dalam tentang alasan dan kisah di balik pilihan-pilihan ini. Kami mencari hal yang membedakan 3 besar dengan perusahaan-perusahaan lain, yang ternyata adalah program pengembangan karir. Figure 22: 10 besar perusahaan favorit untuk milenial
Top Ten Most Favorite Companies to Work 37,0% 27,0% 23,0%
Unilever
Pertamina
Chevron
22,0%
BCA
20,0%
Nestle
15,0%
14,0%
13,0%
12,9%
12,7%
Telkom
McKinsey
Mandiri Bank
Morgan Stanley
MNC Entertainment
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
10 May 2016
14
MILLENNIAL: The Game Changer Ticker
Company Name
UNVR BBCA TLKM BMRI MNCN
Unilever Indonesia Bank Central Asia Telekomunikasi Indonesia Bank Mandiri Media Nusantara Citra
Market Cap. (Rptn) Recommendation
339,5 323,6 363,9 217,0 30,7
NR NR BUY NR NR
PE (x)
Div. Yield (%)
PBV (x)
16E
17E
16E
17E
16E
17E
53,0 16,6 19,8 10,2 16,7
47,3 14,8 17,5 8,7 14,3
1,8 1,3 3,1 2,4 2,6
2,0 1,5 3,7 2,8 3,2
64,3 3,1 4,4 1,6 2,9
58,1 2,6 4,0 1,4 2,6
Unilever memiliki lingkungan kerja profesional, kompetitif dan adil, yang didukung oleh apa yang disebut Program Pemimpin Masa Depan Unilever. Selama ini, sudah ada 20.000 mahasiswa yang melamar. Pertamina mengalokasikan program CSR terutama dalam pendidikan melalui program beasiswa dan olimpiade sains. Dengan cara yang sama, Chevron juga menjalankan program kerjasama dengan institusi pendidikan. Figure 23: Tingkat percaya diri tinggi dan kesetaraan jender dalam kepemimpinan
After I graduated, I wish my first salary amounts to...
Which gender of leader can lead better? 71,8%
0,5% 9,4% 34,6% 28,8%
26,8% 26,8%
< Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 - Rp 4.999.999
Rp 5.000.000 - Rp 6.999.999
Rp 7.000.000 - Rp 10.000.000
> Rp 10.000.000
1,3%
Man or Women is OK
Man
Women
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Didominasi kaum muda milenial, hasil survei kami menunjukkan tingkatan percaya diri tinggi dalam hal gaji pertama lulusan baru. Kurang dari 1% mengharapkan gaji di bawah Rp3juta, 65% mengharapkan gaji di kisaran Rp3juta-Rp10juta. Dengan kualifikasi mereka saat ini, 1 dari 3 orang yakin mereka pantas mendapatkan gaji lebih dari Rp10juta per bulan. Gaji lebih tinggi tentunya dapat berujung pada pengeluaran masa depan yang lebih tinggi pula. Artinya, gelombang konsumen baru telah tiba. Kesetaraan jender sangat didukung oleh kalangan milenial. 71.8% tidak mempedulikan masalah jender dalam keahlian memimpin. Menurut mereka sama saja dipimpin oleh pria maupun wanita. Namun masih ada 26.8% yang percaya bahwa pria adalah pemimpin yang lebih baik, sementara hanya 1.3% yang memberi suara untuk wanita.
10 May 2016
15
MILLENNIAL: The Game Changer
Pemetaan pola belanja kaum milenial Figure 24: Data menang di atas transportasi, busana dan hiburan
Which is your biggest expenditure post? 28,7% 19,6%
Food & Beverage
19,5%
Data Service
Transportation
16,0%
15,8%
Fashion
Entertainment (Cinema, Travelling, Karaoke etc)
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Makanan dan minuman (F&B) masih merupakan pengeluaran terbesar di antara kalangan milenial, sebesar 28.7% dari total pengeluaran. Namun, hasil yang cukup mengejutkan adalah bahwa langganan data, yaitu pulsa telepon untuk kuota internet menempati peringkat kedua, memimpin di depan transportasi, busana dan hiburan. Data menjadi kebutuhan utama dan penting. Ini adalah pertanda baik untuk industri telekomunikasi, untuk terus tumbuh di masa depan. Figure 25: Pendapatan terus tumbuh dari data Telkomsel (TLKM)
XL Axiata (EXCL)
Indosat (ISAT)
Source of Revenue (Rpbn) 2013
2014
2015
YoY
2013
2014
2015
YoY
2013
2014
2015
YoY
Voice
32,138
34,290
37,285
8,7%
7,688
7,937
8,276
4,3%
9,281
9,122
9,523
4,4%
SMS
13,134
14,034
15,132
7,8%
4,544
4,696
3,890
-17,2%
4,206
4,098
4,507
10,0%
Data
18,373
23,774
32,688
37,5%
3,860
5,464
6,216
13,8%
4,202
5,103
8,006
56,9%
Sumber: Sucorinvest, Perusahaan
Figure 26: Penetrasi Internet di Indonesia tahun 2015
FFigure 27: Milenial lebih menyukai cakupan jaringan yang lebih luas
I will choose cellular operator which offers...
52
64,0%
18,6 19,4% 7,3
Java-Bali
Sumatera
5,9
Sulawesi
Nusa Tenggara, Papua and Maluku
Sumber: Central Intelligence Agency
14,4%
4,2
Kalimantan
Network Coverage
Cheaper Price
Download Speed
1,6%
0,7%
Famous Brand
Payment Flexibility
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Dengan populasi sangat besar, hampir 260 juta hingga 2015, penetrasi internet Indonesia masih ada di tingkatan sangat rendah yaitu 34%. Kebanyakan pengguna ada di Jawa dan Bali, yang mendominasi 59% dari total 88juta orang. Pulau Kalimantan ada di peringkat terakhir, dengan total pengguna internet sejumlah 4.2juta.
10 May 2016
16
MILLENNIAL: The Game Changer Menurut survei milenial kami, 64% responden menempatkan cakupan jaringan sebagai pertimbangan utama dalam memilih operator seluler, sementara inovasi 4G terhebat (kecepatan unduh) bukan pertimbangan utama. Mereka masih nyaman dengan kecepatan unduh 3G, selama sinyal kuat dan stabil tetap dijamin. Perusahaan seperti TLKM dengan jaringan terluas di Indonesia akan mendapatkan posisi lebih baik di pasar milenial. Menurut kami, strategi EXCL dan ISAT untuk mendorong 4G takkan memberi pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan pengguna. Lebih baik fokus pada pengembangan cakupan jaringan mereka. Figure 28: Membandingkan operator seluler Indonesia
Sumber: Open Signal Figure 29: Penetrasi smartphone di Asia
(millions)
2014
2015
2016
2017
2018
2019
China
482.7
525.8
563.3
599.3
640.5
687.7
India
123.3
167.9
204.1
243.8
279.2
317.1
Indonesia
44.7
55.4
65.2
74.9
83.5
92
Japan
46.2
51.8
55.8
58.9
60.9
62.6
South Korea
32.2
33.6
34.6
35.6
36.5
37
Philippines
21.8
26.2
29.9
33.3
36.5
39
Vietnam
16.6
20.7
24.6
28.6
32
35.2
Thailand
15.4
17.9
20
21.9
23.4
24.8
Taiwan
15.1
16.4
17.2
17.8
18.3
18.6
Australia
13.5
14.6
15.4
16
16.5
16.8
Malaysia
8.9
10.1
11
11.8
12.7
13.7
Hongkong
4.4
4.8
5
5.2
5.3
5.4
Singapore
3.8
4
4.2
4.3
4.4
4.6
New Zealand
2.3
2.7
2.9
3.1
3.2
3.3
Sumber: eMarketer
Ketika Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia ternyata salah satu negara dengan penetrasi smartphone terendah. Tingkat penetrasi kita akan terus naik, namun takkan mencapai 50% hingga 2019. Kondisi ini berarti masih banyak ruangan penetrasi.
10 May 2016
17
MILLENNIAL: The Game Changer Figure 30: Smartphone atau generasi smart?
How many smart phone do you have? 3,6%
How frequent do you access your social media?
0,6%
25,9% 20% 17,3% 14,6%
13,4%
31,9%
8,8%
63,9%
1
2
>2
None
< 15 min
15 - 30 min 30 - 60 min
1 - 2 hours
1 - 3 hours
> 3 hours
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Menurut Survei Milenial Sucorinvest 2016, kepemilikan smartphone adalah 1.4 per orang. Rasio penetrasi smartphone diprediksi berkisar 50% hingga 2019. Dengan pasar belum terpenetrasi benar, distributor smartphone seperti Erajaya (ERAA), Trikomsel (TRIO) dan TiPhone Mobile Indonesia (TELE) dapat memanfaatkan kenaikan permintaan ini. Survei kami juga menemukan seberapa sering seseorang mengecek media sosial dalam satu hari. Hampir separuh responden kami tidak dapat tidak mengecek akun media sosial mereka setiap 30 menit. Kebanyakan kalangan milenial mengecek media sosial 48 kali setiap hari, sementara survei Simple Direct Media Layer menunjukkan bahwa kalangan milenial di AS mengecek media sosial mereka 43 kali setiap hari. Temuan ini menunjukkan bahwa kalangan milenial Indonesia lebih agresif di media sosial dibanding kalangan milenial AS. Figure 31: ON-Line
I have lots of social media account, which are...
I prefer online ads than offline ads 89,8%
61,4%
89,4%
84,3%
83,9% 77,5% 69,5% 61,8%
38,6%
30,9% 18,8%
Yes
No
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Line
Facebook WhatsApp Instagram
BBM
Twitter
Path
Snapchat
Ask.fm
Milenial mengambil posisi pro terhadap meningkatnya iklan online. Pada Survei Milenial Sucorinvest 2016, 61.4% responden, yang didominasi milenial, menyukai iklan online. Hasil ini sesuai dengan tingkat partisipasi media sosial yang tinggi, di mana responden mencatat tingkat penggunaan 75% pada 5 dari 9 media sosial. Pihak perusahaan harus menyadari hal ini dan mengubah strategi promosi mereka. Namun penurunan iklan offline (TV, radio, majalah dan lain-lain) akan mengancam perusahaan dengan pendapatan iklan seperti MNCN (99.8%) SCMA (99.6%) dan VIVA (88.8%).
10 May 2016
18
MILLENNIAL: The Game Changer Figure 32: Merek-merek pemimpin
Line Official Account in thousand 6.594
Alfamart (AMRT)
4.280
IM3 Ooredoo (ISAT) Starbucks Indonesia …
3.828 3.477
Telkomsel (TLKM)
3.438
Coca-Cola
2.998
Indomaret (DNET)
2.948
Samsung Indonesia
2.593
Pond's Indonesia (UNVR)
1.980
XL 123 (EXCL)
1.958
Fanta Indonesia
1.213
Axis (EXCL)
1.037
Uniqlo Indonesia
930
Erafone (ERAA)
844
Cornetto (UNVR)
667
GO-JEK
381
Burger King (MAPI) Evercoss Indonesia
126
Sumber: Line Corporation
Alfamart (AMRT) memimpin dengan 6.5juta pengikut di akun resmi LINE mereka, menang atas IM3 Ooredoo (ISAT) yang menempati peringkat kedua dengan 4.2juta pengikut dan Starbucks (MAPI) di tempat ketiga dengan 3.8juta pengikut. Perusahaan telekomunikasi (ISAT, TLKM, EXCL) dan consumer goods (MAPI, UNVR, ERAA) mendominasi daftar, menempatkan diri di pusat pemikiran kalangan milenial.
10 May 2016
Ticker
Company Name
AMRT ISAT TLKM EXCL ERAA MAPI UNVR
Sumber Alfaria Trijaya Indosat Telekomunikasi Indonesia XL Axiata Erajaya Swasembada Mitra Adiperkasa Unilever Indonesia
Market Cap. (Rptn) Recommendation
24,9 34,2 363,9 34,1 1,8 6,9 339,5
NR NR BUY NR NR NR NR
PE (x)
Div. Yield (%)
PBV (x)
16E
17E
16E
17E
16E
17E
39,1 30,1 19,8 42,1 6,9 31,6 53,0
30,0 18,2 17,5 20,5 6,2 17,8 47,3
0,7 1,2 3,1 1,3 3,8 0,2 1,8
0,9 2,1 3,7 1,9 4,3 0,6 2,0
4,8 2,7 4,4 1,9 0,6 2,2 64,3
4,3 2,4 4,0 1,8 0,5 2,0 58,1
19
MILLENNIAL: The Game Changer Figure 33: Juara media sosial Top 5 Facebook Brands
Top 5 Socially Devoted Brands on Facebook
in thousand
answered minus unanswered questions
7.608
Top 5 YouTube Brands by Uploaded Video Views
9.829
in thousand
4.884
4.662
4.447
4.405
1.347
OLX Batik Indonesia Indonesia
Samsung BlackBerry XL Rame Mobile
Top 5 Twitter Brands by Number of Followers in thousand
1.946
Telkomsel Prenagen World
CLEAR Indonesia
793
Telkom Care
325
Acer Tokopedia Indonesia
Top 5 Twitter Brands by Number of Interactions
Samsung Indonesia
Tokopedia
1.502
29.548
1.480
24.597
Garuda Indonesia
LewatMana.com
40.664
54.016
Starbucks Indonesia
Samsung Indonesia
BNI
Indosat Ooredoo Care
Telkomsel
70.459
23.705 14.827
Air Asia Indonesia
Telkomsel
47.691
1.857 1.557
31.445
309
OLX Berniaga
95.244
Telkom Care Indosat Ooredoo
Sumber: Social Bakers
Perusahaan telekomunikasi mendominasi kebanyakan kategori, dimulai dari Telkomsel (TLKM), XL (EXCL) dan Indosat Ooredoo (ISAT). Mereka terlihat sangat siap menyambut tren masa depan. TLKM berhasil terbang tinggi di Facebook, mencatat diri sebagai merek dengan tingkat kesetiaan pelanggan tertinggi berdasarkan jumlah "Like". Air Asia dan Garuda International (GIAA) memiliki pengikut terbanyak di Twitter, yang membuat mereka efektif dalam melakukan blast promo di Twitter. Figure 34: Sejumlah promo dan penawaran via Twitter
Sumber: Twitter
10 May 2016
20
MILLENNIAL: The Game Changer Figure 35: Cara lama masih ada
I feel more convenient to pay via...
When I do shopping, I will go to ... 39%
37%
18%
44% 56%
6%
Specialty Store (eg. Butique, sport shop, music shop)
Department Store
Online Store (eg. Lazada, Zalora, Tokopedia)
Media Online (eg. Instagram, Facebook, Twitter, Line)
Cash
ATM & Online Banking
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
Yang menarik, kalangan milenial di Indonesia masih lebih menyukai gaya berbelanja konvensional. 76% menyukai belanja dari toko-ke-toko, baik toko specialty maupun department store. Gerai-gerai LPPF, MPPA, dan MAPI masih tujuan belanja kalangan milenial. Kisah yang sama juga terlihat pada metode pembayaran; 56% responden masih merasa lebih nyaman membayar secara tunai. Tidak seperti kalangan milenial di negara-negara berkembang, uang tunai masih lebih disukai di Indonesia. Ini sinyal buruk untuk pertumbuhan pendapatan berbasis biaya di industri perbankan. Figure 36: Pertumbuhan transaksi e-money 700%
600
581%
600%
500
500%
400
400%
300
300%
164%
144%
200% 53%
100%
58%
38%
47%
2013
2014
200 88
50
0%
100 -
2009
2010
2011
2012
Volume (mn)
2015
2M15
2M16
Growth
Sumber: Sucorinvest, Bank Indonesia
Walaupun pembayaran tunai masih mendominasi transaksi secara keseluruhan, data dari Bank Indonesia mengindikasikan pertumbuhan e-money masih naik ekstrim. Figure 37: Kualitas di atas penetapan harga
When I do shopping, I pay attention to these things... 90%
80% 34%
Quality
Price
Brands
26%
17%
Easy Access to Friends Buy Recommendation
4% Others
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
10 May 2016
21
MILLENNIAL: The Game Changer Ketika milenial menyerbu toko dan gerai, mereka sangat peduli dengan kualitas. Fakta menarik lainnya adalah 80% dari mereka sangat rasional dan sensitif pada harga. Perang diskon dan promo harga akan lebih umum terlihat di masa depan. Figure 38: Diskon super untuk kalangan milenial yang sensitif harga
Sumber: Beragam
10 May 2016
22
MILLENNIAL: The Game Changer
Memegang nilai pribadi beragam Figure 39: Nilai pribadi yang berbeda
I plan to get married at the age of...
If I have excess money, I will use it for...
I plan to buy house and car at the age of ...
64% 40%
42% 48% 35%
28% 14% 7%
18 - 25 y.o.
26 - 30 y.o.
31 - 35 y.o.
I prefer to have house with ... type
1%
2%
> 35 y.o.
<20 y.o
9%
8%
Traveling
Shopping
2% 20 - 25 y.o 26 - 30 y.o. 31 - 35 y.o.
Vehicle ownership is more important than accessibility.
Investment
> 35 y.o.
Saving
I prefer to transport by... 56%
34% 46% 66%
54% 18% 11%
Suburban house with a yard Apartment in the city
6% Agree
Disagree Private Car
Private Mortorcycle
Busway / KRL
Ojek Online
Sumber: Sucorinvest Millennial Survey 2016
3%
3%
Bus / Kopaja / Angkot / Metromini
Taxi Online
1%
1%
0%
Taxi
Others
Ojek
Dalam survei kami, kami juga menanyakan perencanaan pernikahan dan keperluan tersier. 64% reponden berencana menikah di umur 26-30 tahun. Budaya pernikahan muda yang ada di masa lalu akan bergeser pada tren pernikahan yang lebih dewasa di generasi milenial. 84% responden berencana membeli rumah dan mobil di bawah usia 30 tahun. Milenial diperkirakan akan mencapai tingkatan puncak mereka di usia muda. Kami berbincang dengan sejumlah besar kalangan milenial dan mayoritas berkata mereka ingin dewasa secara karir dan finansial sebelum menikah. Ketika milenial memilih hunian, mereka masih lebih menyukai rumah di pinggir kota dengan halaman luas dibanding apartemen di kota. Hal ini mengindikasikan adanya ruangan tumbuh untuk para pengembang rumah hunian seperti BSDE, SMRA dan DILD. Ticker
Company Name
BSDE Bumi Serpong Damai SMRA Summarecon Agung DILD Intiland Development
10 May 2016
Market Cap. (Rptn) Recommendation
33,3 19,8 5,2
NR BUY BUY
PE (x)
Div. Yield (%)
PBV (x)
16E
17E
16E
17E
16E
17E
12,8 17,1 12,8
11,7 14,7 11,0
1,0 1,5 1,7
1,0 1,7 1,9
1,6 2,8 1,0
1,4 2,4 1,0
23
MILLENNIAL: The Game Changer Dalam hal transportasi, milenial menginginkan transportasi dengan mobil pribadi, yaitu milik sendiri, dan bukannya Uber atau GrabCar. Kepemilikan kendaraan menjadi isu yang sangat penting. 54% setuju bahwa kepemilikan lebih penting dibanding akses. Penjual mobil seperti ASII diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari perilaku milenial. Ticker
Company Name
ASII Astra International BIRD Blue Bird TAXI Express Transindo Utama
Market Cap. (Rptn) Recommendation
259,1 10,5 0,4
NR BUY NR
PE (x)
Div. Yield (%)
PBV (x)
16E
17E
16E
17E
16E
17E
14,8 10,7 1,8
13,1 9,1 4,3
3,0 2,4 5,2
3,4 2,2 5,7
2,3 2,2 0,4
2,1 1,9 0,4
Hasil menarik lainnya adalah bagaimana kalangan milenial berniat mengalokasikan kelebihan uang mereka. Dari sekitar 700 responden, 48% atau hampir separuhnya siap menginvestasikan uang ke sejumlah perangkat investasi. 35% akan menabung uang tersebut, dan hanya 17% yang akan menggunakan uang berlebih itu untuk belanja dan melakukan perjalanan. Fenomena ini mengancam perusahaan-perusahaan consumer goods, namun industri finansial akan diuntungkan.
10 May 2016
24
MILLENNIAL: The Game Changer Definisi penilaian Sucorinvest, sertifikasi analis, dan penyingkapan penting
Penilaian Sektor Overweight Neutral Underweight
: Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang lebih baik dari indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan. : Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang sejalan dengan indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan : Kami memperkirakan industri menghasilkan performa yang lebih rendah dari indeks pasar primer (JCI) selama 12 bulan ke depan.
Penilaian Saham Buy Hold Sell
: Kami memperkirakan saham ini memberi retur lebih dari 10% (di luar dividen) selama 12 bulan ke depan.. : Kami memperkirakan saham ini memberi retur sekitar -10% sampai 10% selama 12 bulan ke depan. : Kami memperkirakan saham ini memberi retur -10% atau kurang selama 12 bulan ke depan.
Sertifikasi Analis (Para) analis riset yang bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan riset ini dengan ini memberi sertifikasi bahwa semua pandangan yang diutarakan di dalam laporan riset ini adalah refleksi akurat pandangan pribadi mereka tentang halhal yang berhubungan dengan sekuritas dan emiten subjek. (Para) analis riset juga memberi sertifikasi bahwa tak ada bagian dari kompensasi mereka yang terhubung, sebelumnya saat ini ataupun nanti, langsung maupun tidak langsung, dengan rekomendasi atau pandangan tertentu yang diutarakan di dalam laporan riset ini.
Sangkalan Dokumen ini dibuat untuk sirkulasi umum berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang diyakini terpercaya namun kami tidak menjamin akurasi maupun kelengkapannya. PT Sucorinvest Central Gani tidak terbeban kewajiban apapun jika terjadi kehilangan langsung maupun yang bersifat konsekuensial yang disebabkan oleh penggunaan dokumen ini dengan cara apapun atau dari penawaran apapun untuk membeli atau menjual surat-surat berharga apapun. PT Sucorinvest Central Gani dan pihak direksi, pejabat dan/atau karyawan mungkin berada dalam posisi untuk, dan dapat mempengaruhi transaksi surat-surat berharga yang disebut di sini dari waktu ke waktu di pasar terbuka ataupun bukan, dan mungkin saja menerima upah pialang atau bertindak sebagai pelaku atau agen dalam transaksi yang berhubungan dengan perusahaan-perusahaan ini. PT Sucorinvest Central Gani juga mungkin mencari kesempatan mendapatkan perusahaan-perusahaan yang disebut di dalam laporan riset sebagai klien perbankan investasi. Karenanya pihak investor sebaiknya mengingat kemungkinan adanya konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi objektivitas laporan ini. Pihak investor sebaiknya melihat laporan ini sebagai satu faktor saja dalam proses mengambil keputusan investasi.
10 May 2016
25
MILLENNIAL: The Game Changer
Sales Office & Research PT. Sucorinvest Central Gani HEAD OFFICE PT. Sucorinvest Central Gani Equity Tower, 31st Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Ph : (+62-21) 2996 0999 Fax : (+62-21) 5797 3938 JAKARTA Equity Tower, 31st Floor Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 – Indonesia Ph : (+62-21) 2996 0999 Fax : (+62-21) 5797 3938 Ruko Pluit Village (Mega Mall Pluit) no. 30 Jl. Pluit Indah Raya, Jakarta Utara 14450 Ph: (+62-21) 6660 7599 (+62-21) 6660 7607 Fax: (+62-21) 6660 7610 Ruko Mangga Dua Square Blok F no. 39 Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara 14420 Ph: (+62-21) 2961 8899 Fax: (+62-21) 2938 3525 Wisma 77 Lt.17 Jl. Letjend S. Parman Jakarta Barat 11410 Ph: (+62-21) 536 3033 Fax: (+62-21) 5366 2966 Ruko Inkopal Block A No. 23 A Jl. Boulevard Barat Raya Jakarta Utara 14240 Ph: (+62-21) 4585 9114 Fax: (+62-21) 4585 9227 Ruko Puri Niaga 1 Blok K7 / 3T Jl. Puri Kencana Jakarta Barat 14240 Ph: (+62-21) 582 3117 Fax: (+62-21) 582 3118 GALERI INVESTASI Universitas PANCASILA Jl. Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Jakarta Selatan 12640 Ph: (+62-21) 787 3711
GALERI INVESTASI Universitas Krisnadwipayana Jl. Raya Jatiwaringin, Pondok Gede Jakarta Timur 13620
YOGYAKARTA Jl. Poncowinatan No. 94 Yogyakarta 55231 Ph: (+62-274) 580 111 Fax: (+62-274) 580 111
Kiosk Mall Ambassador Lantai Dasar Blok H No.3A Jl. Professor Doktor Satrio Jakarta Selatan 12940
GALERY INVESTASI Universitas Ahmad Dahlan Lab kompt FE Lt-2 kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas no 9, Semaki, Umbulhardjo, Yogyakarta 55166 Ph: (+62-274) 71 700 48
GALERI INVESTASI Univesitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia NO.83, Bekasi 17113 TANGERANG Ruko PDA No.9 Jl.Raya Boulevard Gading Serpong Tangerang 15810. Ph : (+62-21) 54210990 GALERI INVESTASI Surya University Gedung 01 Scientia Business Park Jl. Boulevard Gading Serpong Blok O/1 Summarecon Serpong Tangerang 15810 BOGOR Komplek Ruko V Point Jl. Pajajaran Blok ZG, Bogor 16144 Ph: (+62-251) 835 8036 Fax: (+62-251) 835 8037 GALERI INVESTASI STIE Kesatuan Bogor Jl. Ranggagading No.1 Bogor 16123 Ph : (+62-251) 835 8036 BANDUNG Ruko Paskal Hyper Square Blok B No.47 Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Bandung 40181 Ph: (+62-22) 8778 6206 Fax: (+62-22) 8606 0653
GALERI INVESTASI Universitas 17 Agustus 1945 Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118 BALI Jl. Raya Puputan Renon No.60C, Denpasar 80226 Ph : (+62-361) 261 131 Fax: (+62-361) 261 132
GALERI INVESTASI UNIVERSITAS MERDEKA Jl. Terusan Dieng No.59, Malang 65146 Ph: (+62-341) 580 900 KEDIRI GALERI INVESTASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI Jl. KH Ahmad Dahlan 76, Kediri 64112 Ph : (+62-354) 7417352 SURABAYA Jl. Trunojoyo no.67 Surabaya 60264 Ph: (+62-31) 563 3720 Fax: (+62-31) 563 3710 Jl. Slamet no. 37 Surabaya 60272 Ph : (+62-31) 547 9252 Fax : (+62-31) 547 0598 Ruko Pakuwon Town Square AA2-50 Jl. Kejawen Putih Mutiara, Surabaya 60112 Ph: (+62-31) 5825 3448 Fax: (+62-31) 5825 3449
JL.Hegarmanah No.57 Bandung 40141 Ph: (+62-22)-203 3065 Fax: (+62-22) 203 2809
Research 1. Inav Haria Chandra 2. Alexander Budiman 3. Sharon Anastasia Tjahjadi 4. Felicia Putri Tjiasaka 5. Sandy Ham 6. Adityo M Yogiswara 7. Emily Bonosusatya 8. Ahmad Hapiz
10 May 2016
MALANG Jl. Jaksa Agung Suprapto No.40 Kav. B4, Malang 68416 Ph: (+62-341) 346 900 Fax: (+62-341) 346 928
GALERI INVESTASI Universitas Negeri Surabaya PIC : Wahyudi Maksum Kampus ketintang Gedung bisnis centre fakultas ekonomi Jl. Ketintang, Surabaya 60231 Ph: (+62-31) 8297123
Email Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst Equity Analyst
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
26