METODOLOGI PENELITIAN HUKUM
BOBOT 2 SKS
OLEH : NUR RAHMAN, SHI, MH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM CIREBON 2011
BUKU WAJIB PENGANTAR PENELITIAN HUKUM OLEH : SOERJONO SOEKANTO METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF OLEH : SOERJONO SOEKANTO & SRI MAMUDJI METODE PENELITIAN HUKUM OLEH : BURHAN ASHSHOFA METODOLOGI PENELITIAN HUKUM DAN JURIMETRI OLEH : RONNY HANITIJO SOEMITRO METODOLOGI PENELITIAN HUKUM OLEH : BAMBANG SUNGGONO METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF OLEH : LEXY J. MOLEONG PENELITIAN HUKUM DI INDONESIA PADA AKHIR ABAD KE 21 OLEH : SUNARYATI HARTONO
PENDAHULUAN PENELITIAN SUATU KEGIATAN ILMIAH YANG BERKAITAN DENGAN ANALISA DAN KONSTRUKSI YANG DILAKUKAN SECARA METODOLOGIS, SISTEMATIS DAN KONSISTEN. METODOLOGIS BERARTI SESUAI METODE ATAU CARA TERTENTU; SISTEMATIS ADALAH BERDASARKAN SUATU SISTEM. KONSISTEN BERARTI TIDAK ADANYA HAL-HAL YANG BERTENTANGAN DALAM SUATU KERANGKA TERTENTU. PENELITIAN BERASAL DARI ISTILAH RESEARCH , YANG DIGUNAKAN BAGI SUATU TUJUAN PRAKTIS (APPLIED RESEARCH) , SEHINGGA KATA RESEARCH BIASANYA DIKAITKAN DENGAN KATA DEVELOPMENT ATAU PENGEMBANGAN ( R & D ATAU LITBANG ) DAN PERENCANAAN (PLANNING). RESEARCH DARI KATA RE ( KEMBALI ) DAN TO SEARCH (MENCARI ).
USAHA UNTUK MENCARI KEBENARAN: - PENEMUAN SECARA KEBETULAN (TRIAL AND ERROR ) - OTORITAS / KEWIBAWAAN - PEMECAHAN SECARA SPEKULASI - DENGAN BERPIKIR KRITIS ATAU BERDASARKAN PENGALAMAN METODE PENELITIAN ILMIAH
KRITERIA METODE ILMIAH
:
• - BERDASARKAN FAKTA; - BEBAS DARI PRASANGKA; - MENGGUNAKAN PRINSIP ANALISIS; - MENGGUNAKAN HIPOTESIS; (PENELITIAN ILMU HK TIDAK PERLU) - MENGGUNAKAN UKURAN OBYEKTIF; - MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTIFIKASI.( UNTUK PENELITIAN ILMU HK : NORMATIF KUALITATIF)
LANGKAH-LANGKAH SUATU METODE ILMIAH : – MERUMUSKAN SERTA MENDEFINISIKAN MASALAH; – MENGADAKAN STUDI KEPUSTAKAAN; – MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS; (UNTUK PENELITIAN ILMU HK TIDAK PERLU) – MENENTUKAN MODEL UNTUK MENGUJI HIPOTESIS; (UNTUK PENELITIAN ILMU HK TIDAK PERLU) – MENGUMPULKAN DATA; – MENYUSUN, MENGANALISIS DAN MEMBERIKAN INTERPRETASI; – MEMBUAT GENERALISASI DAN KESIMPULAN; – MEMBUAT LAPORAN ILMAH.
ILMU PENGETAHUAN, KEBENARAN, DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE) ADALAH • PENGETAHUAN ( KNOWLEDGE ); • TERSUSUN SECARA SISTEMATIS; • MENGGUNAKAN PEMIKIRAN; • DAPAT DIKONTROL SECARA KRITIS OLEH ORANG LAIN ATAU UMUM ( OBYEKTIF ).
• ASPEK PRAKTIS DARI ILMU PENGETAHUAN, SEBENARNYA JUGA TERCAKUP DI DALAM HAKEKAT ILMU ITU SENDIRI YANG MENCAKUP 3 (TIGA ) KOMPONEN, YAITU : – ONTOLOGI ; ( APA ) – EPISTIMOLOGI; ( BAGAIMANA ) – AKSIOLOGI ( UNTUK APA ) ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH TIDAK BERHENTI PADA PENYUSUNAN TEORI BELAKA, TETAPI BERTUGAS MENGADAKAN PREDIKSI ( FORECASTING ), PENGENDALIAN ATAU PENGARAHAN. ILMU PENGETAHUAN TERSEBUT AKAN BERKEMBANG TERUS SEJALAN DENGAN BERKEMBANGNYA PEMIKIRAN MANUSIA DALAM MENCARI KEBENARAN , MESKIPUN SEBENARNYA TIDAK AKAN DITEMUKAN KEBENARAN YANG MUTLAK. USAHA MENCARI KEBENARAN ATAU HALHAL YANG BARU MELALUI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERSEBUT DILAKUKAN MELALUI METODE ILMIAH, AGAR PENELITIAN ITU MENGHASILKAN DATA YANG VALID SEHINGGA DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
TUGAS YANG DIEMBAN OLEH ILMU DAN PENELITIAN : • • •
• •
MENCANDRA ( MEMBERIKAN ), YAITU MENGGAMBARKAN SECARA JELAS DAN CERMAT HAL-HAL YANG DIPERSOALKAN; MENERANGKAN KONDISI-KONDISI YANG MENDASARI PERISTIWA; MENYUSUN TEORI, ARTINYA MENCARI DAN MERUMUSKAN DALIL-DALIL ( HUKUM-HUKUM ATAU KAUSALITAS MENGENAI HUBUNGAN ANTARA KONDISI YANG SATU DAN KONDISI YANG LAIN, ATAU HUBUNGAN ANTARA SATU PERISTIWA DENGAN PERISTIWA YANG LAIN); MEMBUAT PREDIKSI, ATAU RAMALAN, ESTIMASI DAN PROYEKSI OPERISTIWAPERISTIWA YANG AKAN ( BAKAL ) TERJADI, ATAU GEJALA-GEJALA YANG AKAN TIMBUL; MELAKUKAN PENGENDALIAN ATAU PENGARAHAN, YAITU MELAKUKAN TINDAKAN-TINDAKAN GUNA MENGENDALIKAN ATAU MENGARAHKAN PERISTIWA-PERISTIWA ATAU GEJALA-GEJALA TERTENTU KE ARAH YANG DIKEHENDAKI KELIMA TUGAS TERSEBUT SESUAI DENGAN PENDAPAT AUGUST COMTE YANG MENGATAKAN BAHWA ILMU SESUNGGUHNYA MEMPUNYAI TUGAS PRAKTIS, KARENA ADANYA “ SAVOIR POR PREVOIR, PREVOIR POUR PREVENIR “ (DENGAN MENGETAHUI KITA DAPAT MERAMALKAN, DAN KARENA KITA DAPAT MERAMALKAN KITA DAPAT MENCEGAH BAHAYA )
ADA 3 TEORI KEBENARAN A. TEORI KORESPODENSI KEBENARAN ADALAH KESESUAIAN ANTARA ARTI YANG DIMAKSUD OLEH SUATU PENDAPAT DENGAN APA YANG SESUNGGUHNYA MERUPAKAN SUATU FAKTA B. TEORI KONSISTENSI (KOHERENSI) SUATU PROPOSISI ITU CENDERUNG BENAR JIKA SALING BERHUBUNGAN DENGAN LAIN-LAIN PROPOSISI YG BENAR C. TEORI PRAGMATIS SESUATU TEORI DIANGGAP BENAR APABILA BERGUNA BAGI MANUSIA UNTUK BERTINDAK DALAM PENGHIDUPAN NYA.
PENELITIAN PROSES ILMU
KEBENARAN
HASIL
MACAM-MACAM DAN TIPOLOGI PENELITIAN MACAM-MACAM PENELITIAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT 1. MENURUT SIFATNYA
2. MENURUT BENTUKNYA
3. MENURUT TUJUANNYA
» PENELITIAN EKSPLORATORIS ( MENJELAJAH ) » PENELITIAN DESKRIPTIF » PENELITIAN EKSPLANATORIS » PENELITIAN DIAGNOSTIK » PENELITIAN PRESKRIPTIF » PENELITIAN EVALUATIF » PENELITIAN UNTUK MENEMUKAN FAKTA ( FACT FINDING ) » PENELITIAN UNTUK MENEMUKAN MASALAH ( PROBLEM FINDING ) » PENELITIAN UNTUK MENGATASI MASALAH ( PROBLEM-SOLVING )
4. MENURUT PENERAPANNYA » PENELITIAN MURNI ( PENELITIAN DASAR ATAU FUNDAMENTAL/ PURE RESEARCH/BASIC RESEARCH ATAU FUNDAMENTAL RESEARCH ) » PENELITIAN BERFOKUS MASALAH ( PROBLEM-FOCUSED RESEARCH ) 5. MENURUT DASAR ILMU DAN METODE YANG DIGUNAKAN » PENELITIAN MONO DISIPLINER » PENELITIAN MULTI DISIPLINER » PENELITIAN INTER DISIPLINER
PENGELOMPOKAN TIPOLOGI PENELITIAN DASAR PENGELOMPOKAN
TIPOLOGI PENELITIAN
PEMAKAIAN
PENELITIANDASAR( PENELITIANDASAR(BASICRESEARCH) BASICRESEARCH) PENELITIAN TERAPAN ( APPLIED RESEARCH RESEARCH))
BIDANG YANG DITELITI
PENELITIAN ILMU SOSIAL PENELITIAN ILMU HUKUM PENELITIAN ILMU NATURAL
SIFAT PERMASALAHAN
PENELITIAN HISTORIS PENELITIAN DESKRIPSI PENELITIAN PERKEMBANGAN PENELITIAN KASUS PENELITIAN KORELASIONAL PENELITIAN KOMPARATIF PENELITIAN ESKPERIMENTAL PENELITIAN TINDAKAN
SIFAT ATAU TEMPAT
PENELITIAN SEJARAH PENELITIAN OBSERVASIONAL PENELITIAN EKSPERIMENTAL
MACAM ATAU ASAL DATA
PENELITIAN PRIMER PENELITIAN SEKUNDER
ANALISIS DATA
PENELITIAN DESKRIPTIF PENELITIAN ANALITIS
KEGIATAN METODE PENELITIAN DALAM FALSAFAH: METODE SOCRATES : MELALUI CARA TANYA JAWAB. INI MERUPAKAN ASAL-USUL METODE DIALEKTIKA, YANG MENGANDUNG PENGERTIAN DIALOG ( PERCAKAPAN ). PLATO MENGGUNAKAN “ PERCAKAPAN ATAU DIALOG DENGAN DIRINYA (JIWA ) SENDIRI “ UNTUK MENCARI KEBENARAN DAN HAKIKAT BERBAGAI MASALAH SOSIAL YANG HARUS DIBERI ALASAN (ARGUMENTASI ) YANG LOGIS.
SYLOGISME DESCARTES MENGGUNAKAN MATEMATIKA SEBAGAI DASAR METODE PENELITIAN. KANT MENGGUNAKAN METODE TRANSZENDENTAL, YANG MENJADIKAN KEGIATAN INTELEKTUAL DAN BERBAGAI BENTUKNYA SEBAGAI OBYEK PENELITIANNYA. BAHKAN MENURUT KANT, METHOGOLOGIE ( YAITU ILMU MENGENAI METODE-METODE PENELITIAN ) MERUPAKAN BAGIAN YANG TERPENTING DALAM ILMU PENGETAHUAN. BERDASARKAN HAL ITU, PENELITIAN BERFUNGSI MENCARI SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN YANG DIHADAPI.
•
•
METODE ( SINTESIS ) YAITU PENGGABUNGAN BERBAGAI UNSUR YANG SEBENARNYA BERDIRI SENDIRI MENJADI SATU KESATUAN YANG BARU DAN UNSUR-UNSUR TERSEBUT SALING TERKAIT SERTA SALING PENGARUH–MEMPENGARUHI. DENGAN PENGGABUNGAN ATAU SINTESIS INI PADA HASIL PENGGABUNGAN ITU, DITAMBAH SUATU SIFAT ATAU CIRI BARU PADA KESATUANNYA, YANG SEBELUMNYA TIDAK ADA. KANT DAN HEGEL MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DAN SINTESIS SEBAGAI LAWAN DARI TESIS ATAU PENDAPAT YANG KEDUA-DUANYA DIGABUNGKAN KE DALAM SINTESIS, YANG MENURUT HEGEL MERUPAKAN KESATUAN YANG LEBIH SEMPURNA DARIPADA TESIS MAUPUN ANTITESIS. AKAN TETAPI KEMUDIAN SITESIS INI AKAN MENJADI TESIS BARU YANG DIHADAPKAN PADA ANTITESIS, DAN SETERUSNYA. MENURUT KANT, TERJADI SUATU SINTESIS ANTARA APA YANG DILIHAT ATAU DIAMATI ( PENGAMATAN ) DAN PIKIRAN MANUSIA.
3. TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM SOERJONO SOEKANTO BERPENDAPAT PENELITIAN HUKUM DIBAGI : PENELITIAN HUKUM NORMATIF – PENELITIAN TERHADAP ASAS-ASAS HUKUM YANG DIBEDAKAN MENJADI ASAS HK KONSTITUTIF ( ASAS YG HARUS ADA DLM SISTEM HK), DAN ASAS REGULATIF YG DIPERLUKAN UNTUK DPT BERPROSESNYA SISTEM HK TSB. – PENELITIAN TERHADAP SISTEMATIKA HUKUM BERTUJUAN UNTUK MENGADAKAN IDENTIFIKASI TERHADAP PENGERTIAN DASAR/POKOK DARI HUKUM YG MEMPUNYAI ARTI TERTENTU. – PENELITIAN TERHADAP TARAF SINKRONISASI HUKUM DILAKUKAN VERTIKAL (BENTUK PERUNDANG-UNDANGAN, SESUAI DENGAN SISTEM KONSTITUSI, DAN SESUAI PRINSIP NEGARA HUKUM ) DAN HORIZONTAL (UNTUK PERATURAN YANG SEDERAJAT)
– PENELITIAN SEJARAH HUKUM MENGIDENTIFIKASI TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN HUKUM (SEJARAH PERKEMBANGAN UU) – PENELITIAN PERBANDINGAN HUKUM MENYANGKUT STRUKTUR, SUBSTANSI, DAN BUDAYA HUKUM .
RONNY HANITIJO MENAMBAHKAN DENGAN : – PENELITIAN INVENTARISASI HUKUM POSITIF (1) PENETAPAN KRITERIA IDENTIFIKASI UNTUK MENYELEKSI NORMA-NORMA YG DIMASUKKAN SBG NORMA HK POSITIF (2) PENGUMPULAN NORMA-NORMA YANG SUDAH DIIDENTIFIKASI (3) PENGORGANISASIAN NORMA YG SUDAH DIIDENTIFIKASIKAN DAN DIKUMPULKAN DALAM SISTEM YG KOMPREHENSIF . DALAM KAITAN INI TERDAPAT TIGA KONSEP POKOK (1) KONSEPSI LEGISME YG POSITIVISTIS, (2) PENTINGNYA HK TIDAK TERTULIS (PENELITIAN HK YG SOSIOLOGIS), (3) HK IDENTIK DG KEPUTUSAN HAKIM
METODE KAJIAN HK POSITIF • TAHAPNYA: SURVEY (KOLEKSI DATA) KAIDAH HK POSITIF DILENGKAPI DENGAN ASAS KAJIAN HK POSITIVISTIK MENGENAL METODE INDUKSI (MELENGKAPI SISTEM NORMATIF) METODE DEDUKSI (UNTUK MENYIMPULKAN PENGETAHUAN KONKRIT TTG KAIDAH YG BENAR UNTUK DITERAPKAN DALAM MENYELESAIKAN PERKARA (MASALAH TERTENTU)
DISIPLIN HK NORMATIF ILMU? • DUA ALIRAN POSITIVISTIK TEORI KEBENARAN KORESPONDESNI METODE INDUKSI
DISIPLIN HK BUKAN ILMU HANYA KEMAHIRAN/KETRAMPILAN TERDIDIK (PROFESI-PROFESIONAL)
NORMATIF TEORI KEBENARAN PRAGMATIK METODE DEDUKSI
DISIPLIN HUKUM ADALAH ILMU ILMU HUKUM NORMATIF
FILSAFAT/ TEORI ILMU HUKUM
KONSEP HUKUM TRADISIONAL
MODERN
HUKUM ADALAH ASAS, KAIDAH/NORMA
HK BUKAN HANYA KAIDAH/NORMA TTP JUGA GEJALA SOSIAL BUDAYA
LANDASAN TEORITIS MAHZAB POSITIVISME
LANDASAN TEORITIS MAHZAB FUNCTINAL JURISPRUDENCE
AUSTIN KELSEN
POUND EHRLICH MOCHTAR K
RISET HUKUM
METODE PENELITIAN HK NORMATIF
RISET HUKUM
METODE PENELITIAN HK NORMATIF NORMATIF DPT DIBANTU PENDEKATAN SOSIOLOGIS, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK DLL
PENAFSIRAN HK KONSTRUKSI HK
PENAFSIRAN HK KONSTRUKSI HK WAWANCARA/KUESIONER DIBANTU METODE SEJARAH HK, DAN PERBANDINGAN HK
ANALISIS : YURIDIS NORMATIF
KARYA HK : MEMORANDUM HK STUDI KASUS
ANALISIS : YURIDIS KUALITATIF KARYA HK : SKRIPSI, TESIS, DISERTASI
RISET HUKUM
METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF
H
H
H
H
H/S/A/E/P
H
BENTUK TUGAS AKHIR A. USULAN PENELITIAN 1. UP MERUPAKAN SUATU KERANGKA SKRIPSI, L.M, DAN STUDI KASUS YG SETELAH DIDISI DG DATA HASIL PENELITIAN YG TERUJI MENJADI SEBUAH SKRIPSI 2. SEMINAR UP DILAKSANAKAN SEKURANG-KURANGNYA SEBULAN SETELAH BIMBINGAN. 3. APABILA SEMINAR UP TIDAK LULUS DIULANG PALING BANYAK 1 KALI LAGI B.KARYA ILMIAH AKHIR 1. SKRIPSI, L.M, DAN STUDI KASUS DIBUAT BERDASARKAN HASIL PENELITIAN DG MENGGUNAKAN METODE DAN KAIDAH KEILMUAN YG BERLAKU 2. SYARATNYA: DISETUJUI OLEH TIM PEMBIMBING 3. TIM PENGUJI TERDIRI DARI PEMBIMBING DITAMBAH 2 PENGUJI (DIHADIRI OLEH PEMBIMBING ) UNTUK UJIAN SKRIPSI DITAMBAH PENGUJI KOMPREHENSIF
SISTEMATIKA TESIS : HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJUAN HALAMAN ABSTRAK HALAMAN KATA PENGANTAR HALAMAN DAFTAR ISI . HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN DAFTAR SINGKATAN (JIKA ADA ) HALAMAN DAFTAR TABEL (JIKA ADA )
PENJELASAN : HALAMAN JUDUL HARUS MENCERMINKAN ISI PENELITIAN YANG MENGANDUNG KONSEP ATAU HUBUNGAN ANTAR KONSEP YANG MENGGAMBARKAN GEJALA FENOMENA YANG DITELITI, SASARAN PENELITIAN, SERTA METODE PENELITIAN. JUDUL TIDAK AMBIGU; BERSIFAT KUMULATIF TIDAK MENGGUNAKAN ISTILAH-YG TIDAK DIPAKAI DALAM ILMU HUKUM CONTOH : •
PENGARUH PERJANJIAN BAKU TERHADAP PERLINDUNGAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DIKAITKAN DENGAN UU. NO. 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN PERLINDUNGAN TERHADAP FORMAT SIARAN TELIVISI BERDASARKAN UU NO 19 TAHUN 2002 TENTANGHAK CIPTA DAN PENIRUANNYA KAJIAN HUKUM TERHADAP TATA KELOLA YANG BAIK (GOOD GOVERNANNCE) BERDASARKAN UU NO.42 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS TANGGUNG JAWAB SOSIAL BIDAN SEBAGAI TENAGA KESEHATAN TERHADAP KERUGIAN PASIEN DIHUBUNGKAN DENGAN UU. NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN PRAKTIK JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN TENAGA KERJA RUMAH SAKIT … DI BANDUNG BERDASARKAN UU. NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DAN UU. NO. 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN
• TANGGUNG JAWAB DOKTER ATAS KERUGIAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT HERBAL DIHUBUNGKAN DENGAN UU. NO. 9 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN • PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN TIDAK MAMPU YANG MENGGUNAKAN ASURANSI KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN (ASKESKIN) PADA RUMAH SAKIT SWASTA DIHUBUNGKAN DENGAN UU.NO 23 TAHUN 1992 TENTANG KESEHATAN • PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU. NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA JO UU. NO 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA (SKRIPSI UNTUK PK HUKUM PERDATA )
• ANALISIS YURIDIS TINDAKAN ABORSI DIHUBUNGKAN DENGAN HAK REPRODUKASI PEREMPUAN DIDASARKAN UU NO. 23 /1992 TENTANG KESEHATAN JO UU NO. 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA. • PERLINDUNGAN BAGI FRANCHISEE DALAM PERJANJIAN WARALABA DIKAITKAN DENGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL • HAK WARIS ANAK YANGLAHIR DARI PERKAWINAN YANG DICATAT DIHUBUNGKAN DENGAN UU. NO 23 TAHUN 2002 PERLINDUNGAN ANAK JO UU. NO 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA
•
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN – TESIS TSB ASLI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN UNTUK MENDAPATKAN GELAR AKADEMIK DI UNPAD MAUPUN PERGURUAN TINGGI LAINNYA. – TESIS MURNI GAGASAN, RUMUSAN DAN PENELITIAN PENULIS SENDIRI TANPA BANTUAN PIHAK LAIN, KECUALI ARAHAN PEMBIMBING (DAN PENELAAAH/PENGUJI) – DALAM TESIS INI TIDAK TERDAPAT KARYA-KARYA DAN PENDAPAT YAG TELAH DITULIS DAN DIPUBLIKASIKAN ORANG LAIN, KECUALI SECARA TERTULIS DENGAN JELAS DICANTUMKAN SEBAGAI ACUAN DALAM NASKAH DENGAN DISEBUTKAN NAMA PENGARANG ATAU DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA
• HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJUAN LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING YANG MENYATAKAN SKRIPSI TSB LAYAK DIUJIKAN. • HALAMAN ABSTRAK YAITU DESKRIPSI SINGKAT ATAU KONDENSASI SUATU TULISAN YANG MEMUAT : INTI MASALAH ( LATAR BELAKANG DAN TUJUAN), METODE PENELITIAN, HASIL PENELITIAN . DIBUAT DALAM DUA VERSI, YAITU BAHASAN INDONESIA DAN BAHASA INGRIS MASING-MASING ANTARA 200 S.D 500 KATA DIKETIK SATU SPASI. • HALAMAN KATA PENGANTAR BERISI UCAPAN TERIMAKASIH KEPADA PELBAGAI PIHAK ATAS SELESAINYA PENELITIAN DAN PENULIAN SKRIPSI.
•
HALAMAN DAFTAR ISI SUSUNAN ISI TESIS DENGAN TATA URUT ATAU SISTEMATIKA PENULISAN TESIS.
•
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN BERISI HAL-HAL YANG BERKAITAN DG ISI, MISALNYA : UU.
•
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN BERISI SINGKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM SKRIPSI
•
HALAMAN DAFTAR TABEL (JIKA ADA)
•
BAB I PENDAHULUAN, BERISI URAIAN: A. LATAR BELAKANG PENELITIAN ( MASALAH) BERISI:
– PERNYATAAN TENTANG GEJALA YANG AKAN DITELITI, DAPAT DIANGKAT DARI MASALAH TEORITIS MAUPUN PRAKTIS. – PERBEDAAN ANTARA DAS SEIN DENGAN DAS SOLEH (KONSEP ATAU TEORI YANG ADA). – PENELITIAN TERDAHULU YANG BEKAITAN DENGAN MASALAH. – URAIAN MENGENAI MASALAH HUKUM YANG MENARIK MINAT PENELITI.
B. IDENTIFIKASI MASALAH BERISI : PERMASALAHAN YG AKAN DITELITI YG DISUSUN DALAM BENTUK KALIMAT TANYA C. TUJUAN PENELITIAN DIURAIKAN TUJUAN YANG INGIN DICAPAI OLEH PENULIS TERHADAP MASALAH HUKUM YANG DIPILIH SESUAI DENGAN IDENTIFIKASI MASALAH D. KEGUNAAN PENELITIAN DIURAIKAN KEGUNAAN PENELITIAN SECARA TEORITIS MAUPUN PRAKTIS. E. KERANGKA PEMIKIRAN BERISI URAIAN TENTANG TEORI YANG DIGUNAKAN SEBAGAI LANDASAN UNTUK PENELITIAN YANG RELEVAN DENGAN MASALAH HUKUM YANG DITELITI.
F. METODE PENELITIAN METODE PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN ADALAH YURIDIS NORMATIF, SPESIFIKASI PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS, TEKNIK PENGUMPULAN DATA (STUDI DOKUMEN DAN WAWANCARA, METODE ANALISIS YAITU NORMATIF KUALITATIF, TAHAP PENELITIAN (PENELITIAN KEPUSTAKAAN UNTUK MENDAPATKAN BAHAN HUKUM PRIMER, BAHAN HUKUM SEKUNDER, BAHAN HUKUM TERSIER, DAN PENELITIAN LAPANGAN) G. SISTEMATIKA PENULISAN BERISI URAIAN TENTANG SUSUNAN TIAP-TIAP BAB YANG DIKETIK TANPA POINT-POINT ( DIKETIK KESAMPING DENGAN MENGGUNAKAN TANDA KOMA, DAN TERAKHIR TITIK.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ( TULIS JUDUL YG RELEVAN) BERISI URAIAN TEORI, KONSEP, ASAS, NORMA, DOKTRIN YANG RELEVAN DENGAN MASALAH HUKUM YANG DITELITI BAIK DARI BUKU. JURNAL ILMIAH, YURISPRUDENSI, PERUNDANG-UNDANGAN, DAN SUMBER DATA LAINNYA. SEBAIKNYA KAJIAN TEORITIS INI TIDAK LEBIH BANYAK DARIPADA BAB IV ( HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH)
BAB III OBYEK PENELITIAN (TULIS JUDUL YG RELEVAN) BERISI OBYEK PENELITIAN YANG DIURAIAN SECARA DESKRIPTIF BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (BERDASARKAN IDENTIFIKASI MASALAH) MEMUAT ANALISIS ATAU PEMBAHASAN SEBAGAI JAWABAN DARI IDENTIFIKASI MASALAH. BAB V PENUTUP ( KESIMPULAN DAN SARAN ) A.KESIMPULAN MERUPAKAN JAWABAN ATAS IDENTIFIKASI MASALAH B. SARAN MERUPAKAN USULAN ATAU REKOMENDASI YANG BARU, OPERASIONAL, KONKRET, DAN RASIONAL. LAMPIRAN : LAMPIRKAN YANG SESUAI DENGAN PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA
review • • • • • • • • • •
Bagaimana merumuskan judul sKRIPSI? Apa yg harus dimuat dalam latar belakang? Bagaimana seharusnya merumuskan identifikasi masalah? Bagaimana merumuskan tujuan penelitian? Apa saja kegunaan penelitian? Apa yang harus dimuat dalam kerangka pemikiran? Apa saja poin-point yg harus dimuat dalam metode penelitian? Bagaimana kaitan kerangka pemikiran dengan Bab II? Apa yg dimuat dalam Bab III? Bagaimana menentukan point-point untuk dimuat dalam sub Bab IV
• Apa isi Bab Kesimpulan? • Bagaimana merumuskan saran (dari segi substansi/ syarat materil, dan syarat formal )? • Bagaimana kaitan saran dengan kegunaan penelitian? • Mengapa harus mencantumkan Daftar Pustaka? • Apakah kegunaan mencantumkan Curriculum Vitae? • Apa saja yg perlu dilampirkan pada point lampiran?
LEGAL MEMORANDUM A. PENGERTIAN PENULISAN TUGAS AKHIR YG KHUSUS DISUSUN DALAM BENTUK PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION) YANG BERISI NASIHAT ATAU REKOMENDASI HUKUM (LEGAL ADVICE) DAN PEMECAHAN MASALAH HUKUM ( PROBLEM SOLVING). MEMORANDUM HUKUM DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGKAJI PERISTIWA HUKUM YANG BELUM MENJADI KASUS DI PENGADILAN ATAU TERHADAP PUTUSAN YANG BELUM MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP.
B. SISTEMATIKA HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJUAN HALAMAN MEMORANDUM HALAMAN ABSTRAK HALAMAN KATA PENGANTAR HALAMAN DAFTAR ISI . HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB II PEMERIKSAAN DOKUMEN BAB III TINJAUAN TEORITIK BAB IV PENDAPAT HUKUM BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CURRICULUM VITAE
HALAMAN MEMORANDUM BERISI INFORMASI TENTANG NAMA PENULIS, KEPADA SIAPA MEMORANDUM DITUJUKAN, MASALAH APA YANG DIBAHAS DI DALAMNYA, DAN KAPAN MEMORANDUM DIBUAT BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM KASUS POSISI :BERISI URAIAN TENTANG PIHAKPIHAK YANG TERKAIT, LATAR BELAKANG PERISTIWA HUKUM ATAU PERBUATAN HUKUM ATAU HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DAN MENJADI OBYEK PENELITIAN. PERMASALAHAN HUKUM : DISUSUN DALAM BENTUK PERTANYAAN ATAU KALIMAT PERNYATAAN YANG MENUNJUKAN PERMASALAHAN YANG AKAN DITELITI BERDASARKAN KASUS POSISI.
BAB II PEMERIKSAAN DOKUMEN BERISI DOKUMEN-DOKUMEN HUKUM DAN TERKAIT RELEVAN UNTUK DITELITI SESUAI DENGAN MASALAH HUKUM YANG DIKAJI. PADA UMUMNYA DOKUMEN HUKUM YANG DIMAKSUD BERUPA BAHAN HUKUM PRIMER DAN BAHAN HUKUM SEKUNDER. BAB III TINJAUAN TEORITIK BERISI URAIAN ASAS, TEORI, DOKTRIN, KONSEP YANG RELEVAN DENGAN MASALAH HUKUM YANG DITELITI BAIK DARI BUKU, JURNAL ILMIAH, DAN SUMBER DATA LAINYA.
BAB IV PENDAPAT HUKUM MEMUAT ANALISIS ATAU PEMBAHASAN TERHADAP PERMASALAHAN HUKUM. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN MERUPAKAN JAWABAN ATAS PEMASALAHAN HUKUM SEDANGKAN REKOMENDASI ADALAH USULAN YANG MENYANGKUT ASPEK OPERASIONAL, KONKRET, DAN PRAKTIS BERKAITAN DENGAN KASUS YANG DITELITI. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CURRICULUM VITAE
3. STUDI KASUS PENGERTIAN : PENULISAN TUGAS AKHIR UNTUK MENYUSUN ANALISIS TERHADAP SUATU PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP.
SISTEMATIKA HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJUAN HALAMAN ABSTRAK HALAMAN KATA PENGANTAR HALAMAN DAFTAR ISI . HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS DAN KASUS POSISI BAB II MASALAH HUKUM DAN TINJAUAN TEORITIK BAB III RINGKASAN PUTUSAN DAN PERTIMBANGAN HUKUM BAB IV ANALISIS KASUS BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CURRICULUM VITAE
BAB I LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS DAN KASUS POSISI • LATAR BELAKANG PEMILIHAN KASUS BERISI URAIAN TENTANG LATAR BELAKANG MENGAPA KASUS TERSEBUT DIPILIH, KASUS YANG DIKAJI MENARIK MISALNYA PENEMUAN HUKUM BARU, PENYIMPANGAN TERHADAP ASAS HUKUM, ATAU ADA KESALAHANYANG BERSIFAT FORMAL. • KASUS POSISI BERISI URAIAN TENTANG PIHAK-PIHAK TERKAIT, LATAR BELAKANG PERISTIWA HUKUM, PERBUATAN HUKUM, ATAU HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI DAN MERUPAKAN OBYEK KAJIAN.
BAB II MASALAH HUKUM DAN TINJAUAN TEORITIK • MASALAH HUKUM DISUSUN DALAM BENTUK KALIMAT PERTANYAAN ATAU KALIMAT PERNYATAAN YANG MENUNJUKAN PERMASALAHAN YANG AKAN DIKAJI BERDASARKAN KASUS POSISI. • TINJAUAN TEORITIK BERISI URAIAN ASAS, TEORI, DOKTRIN, KONSEP YANG RELEVAN DENGAN MASALAH HUKUM YANG DITELITI BAIK DARI BUKU, JURNAL ILMIAH, DAN SUMBER DATA LAINYA.
BAB III RINGKASAN PUTUSAN DAN PERTIMBANGAN HUKUM • RINGKASAN PUTUSAN BERISI PUTUSAN HAKIM BERDASARKAN PERTIMBANGAN HUKUMNYA. • RINGKASAN PERTIMBANGAN HUKUM BERISI URAIAN TENTANG RINGKASAN PERTIMBANGAN HUKUM YANG DIGUNAKAN HAKIM DALAM MENETAPKAN PUTUSAN
BAB IV ANALISIS KASUS MEMUAT ANALISIS ATAU PEMBAHASAN TERHADAP MASALAH HUKUM YANG DIKAJI, TERUTAMA TERHADAP PERTIMBANGAN HUKUM PUTUSAN DAN PERTIMBANGAN HUKUM DARI KASUS TERSEBUT.
BAB V PENUTUP MEMUAT KESIMPULAN YANG MERUPAKAN JAWABAN DARI MASALAH HUKUM
TEKNIK PENULISAN TESIS • UKURAN KERTAS A4, UKURAN 80 GRAM • PAGE SET UP =MARGIN ATAS 4 CM, MARGIN KIRI 4 CM, MARGIN BAWAH 3 CM, MARGIN KANAN 3 CM • NOMOR HALAMAN UNTUK LEMBAR PENGESAHAN, DAFTAR ISI DSB(YG BUKAN SUBSTANSI NASKAH SKRIPSI), MENGGUNAKAN HURUP I, II, III DST (DIBAWAH TENGAH-TENGAH), SEDANGKAN NASKAH (ISI) SKRIPSI BAB BARU (MULAI BAB I) BERADA DI BAWAH TENGAH-TENGAH, HALAMAN SELANJUTNYA SISI KANAN ATAS MENGGUNAKAN ANGKA ARAB (1,2,3 DST)
• SPASI PENULISAN NASKAH UKURAN 2, KUTIPAN YG JUMLAHNYA < 4 BARIS UKURAN 2 SPASI, > 4 BARIS MENGUNAKAN 1 SPASI (AGAK MENJOROK KE TENGAH), ABSTRAK 1 SPASI, FOOTNOTE 1 SPASI • HURUF ROMAN ATAU ARIAL UKURAN FONT 12 , JUDUL BAB DITULIS DALAM HURUF KAPITAL (UPPERCASE) DAN TEBAL (BOLD), SUB BAB DITULIS SECARA (TITLE CASE) DENGAN FORMAT DITEBALKAN, UNTUK KUTIPAN DITULIS DENGAN FONT 12, FOOTNOTE UKURAN FONT 10 DENGAN JENIS HURUF YG SAMA, ISTILAH ASING TERMASUK ABSTRACT DITULIS CETAK MIRING
Istilah yg digunakan dalam footnote • Ibid = ibidem artinya “pada tempat yang sama” (halaman yang sama), dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yg sama dengan yg mendahuluinya, yang tidak di selingi oleh sumber atau footnote lain • Idem= apabila halamannya berbeda • Op.cit= opera citato artinya “dalam karangan yg telah disebut”, dipakai untuk menunjuk pada suatu buku atau sumber yg disebut sebelumnya lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber lain. Apabila nama pengarang sama dan buku yg dikutip lebih dari satu, untuk menghindari kesalahan disebutkan sebagian dari judul buku atau sumber yg disebut • Loc.cit= loco citato artinya “pada tempat yg telah disebut”, digunakan untuk menunjuk pada halaman yg sama dari suatu sumber tetapi telah diselingi oleh sumber lain
Contoh : • Mochtar Kusmaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum Dalam Pembangunan Nasional, Bandung : Binacipta (tanpa Tahun), hlm 5. • idem, hlm 7 • Ibid • Mochtar Kusmaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Bandung : Alumni, 2000, hlm 25 • Sudjana, Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Dalam Era Globalisasi, Bandung: Widya Padjadjaran, 2011, hlm 25. • Mochtar Kusmaatmadja, Fungsi…….loc.cit. • Sudjana, op.cit, hlm 30.
Penulisan footnote • Buku Nama pengarang(tanpa gelar), judul buku (cetak miring), kota penerbit, tahun penerbitan, halaman yg dikutif (hlm) Jika pengarang 2 orang atau kurang, nama pengarang ditulis semuanya, sedangkan jika pengarangnya lebih dari 2 orang , cukup dicantumkan nama pengarang pertama, dan dibelakangnya ditulis kata-kata et al singkatan et alii yg artinya “dengan orang lain” Untuk kumpulan karangan yg ditulis cukup nama editiornya dan dibelakangnya dalam kurung (ed) Jika suatu terjemahan, nama pengarang asli harus dicantumkan pertama kali, kemudian dibelakangnya ditulis nama penerjemahnya Nomor Footnote harus berurutan dari BabI hingga Bab akhir.
Contoh : 1. BUKU • Sudjana, Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dihubungkan dengan Daya Saing Industri Elektronika Pada Era Perdagangan Bebas, Bandung: Wydia Padjadjaran, 2011, hlm 50 • Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional, Bandung :Binacipta , (tanpa tahun ),hlm 5. • Mochtar Kusumaatmadja dan Arif Sidharta, Pengantar Ilmu Hukum: Suatu Pengenalan Pertama Ruang Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, Buku I, Bandung : Alumni, 2000, hlm 25. • Dian Triansjah Djani (et al), Sekilas WTO (World Trade Organization), Jakarta: Deplu, 2002, hlm 22.
2.Suntingan/Editing - Koentjaraningrat (ed), Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1983, hlm 112. 3. Terjemahan -Manfred B Steger, Globalisme : Bangkitny Ideologi Pasar, terjemahan Heru Prasetia, Jogjakarta: Lafaldl Pustaka, cet.2, Juni 2006, hlm 157.
• Artikel Jurnal: nama penulis(tanpa gelar) “judul artikel”(dalam tanda kutip), nama majalah.jurnal(cetak miring), nama penerbit, kota penerbit, tahun penerbitan, halaman yg dikutip (disingkat hlm) Contoh : Sudjana,”Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dalam rangka Alih Teknologi dikaitkan dengan Pengembangan Teknologi Nasional”, Jurnal Penegakan Hukum, (2009).
Artikel dalam seminar: nama penulis(tanpa gelar), “judul artikel”(dalam tanda kutip), nama seminar(cetak miring), tempat, tahun, halaman (hlm) yg dikutip. Artikel dari internet : nama penulis, “judul artikel”(tanda kutip), alamat web site, dan waktu mengunduh (tanggal dan jam) contoh : Boon, “Anthropology of Religion” (tanpa tahun), http://www.indiana.edu/-wanthro/religion.htm/[10/02/2011]
DAFTAR PUSTAKA HARUS ALPHABETIS TIDAK MEMAKAI NOMOR URUT GELAR AKADEMIK PENULIS BUKU DSB, TIDAK PERLU DICANTUMKAN APABILA PENULISNYA SAMA GUNAKAN GARIS SEBAGAI PENGGANTI NAMA (dahulukan sumber yg tahunnya lebih dulu) UNTUK PENULIS LEBIH DARI 2 ORANG GUNAKAN NAMA PENULIS UTAMANYA DITAMBAH ET AL APABILA PENULIS ASING, NAMANYA DIBALIKKAN DG MEMAKAI KOMA, TETAPI NAMA PENULIS INDONESIA TIDAK PERLU DIBALIKKAN ( TULISKAN SESUAI DENGAN NAMANYA) KALIMAT SAMBUNGANNYA DITULIS 1 SPASI AGAK MENJOROK KETENGAH, TETAPI SUMBER SATU DENGAN LAINNYA 2 SPASI CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA YAITU: NAMA PENULIS, JUDUL BUKU ( DITULIS MIRING ), KOTA PENERBIT: NAMA PENERBIT TAHUN PENERBITAN. CONTOH : Sudjana, Perpajakan Dalam Teori dan Praktek,, Bandung : Penerbit Mutiara Hikmah, 2005. Sudjana, “Perlindungan Program Komputer dalam Hak Kekayaan Intelektual”, Jurnal Ilmiah Yasika, Majalengka, 2009.
Susun Daftar pustakanya
• Agus Sardjono, 2006, Hak Kekayaan Intelektual dan pengetahuan Tradisional, PT.Alumni, Bandung. Seharusnya: • Agus Sardjono, Hak Kekayaan Intelektual dan pengetahuan Tradisional, Bandung; PT.Alumni, 2006.
• Siti Anisah, Implementasi TRIMs dalam Hukum Investasi Indonesia, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 22-No.5 Tahun 2003. Seharusnya: • Siti Anisah, “Implementasi TRIMs dalam Hukum Investasi Indonesia”,
Jurnal Hukum Bisnis, Volume 22-No.5 Tahun 2003.
Penomoran Bab dan Sub-sub Bab • I A 1 a 1) a) (1) (a) i ii
SELESAI TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
