ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN E-BANKING (Studi kasus pada nasabah Bank Mandiri) Disusun Oleh: Nama
: Wening Worohesti
NPM
: 27209033
Jurusan
: Akuntansi/ S1
Pembimbing
: Hari W. Achmad Romadhon, Dr.
UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2011
ABSTRAK Elektronik banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hamper semua jenis transaksi perbankan melalui saran internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb). Perkembangan e-banking yang sangat pesat membuat persaingan antar bank juga semakin ketat. Bank berlomba-lomba bersaing guna memberikan fasilitas e-banking yang terbaik, baik dari segi fitur maupun kenyamanan bertransaksi. Dalam persaingan tersebut tentu saja dapat mempengaruhi kinerja bank. Kinerja perbankan dapat diukur seberapa efisien dan efektif sebuah bank dalam menetapkan dan mencapai tujuan yang memadai. Bagi investor, informasi tentang kinerja tersebut dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka. Dua aspek yang sering digunakan dalam menilai kinerja adalah efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan gambaran hubungan output pada suatu tujuan tertentu. Sedagkan efisiensi menggambarkan hubungan input dan output.
Metodologi penelitian dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden yang merupakan nasabah dari suatu bank besar di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah paired sample t-test yaitu uji dua sampel berpasangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja bank sebelum dan sesudah penerapan e-banking. Tingkat efektifitas yang terdiri dari variabel produktifitas, pemanfaatan, dan minat menggunakan menunjukkan perbedaaan yang signifikan begitu pula dengan tingkat efisiensi yang terdiri dari variabel kemudahan dan kecepatan. Keduanya mengindikasikan bahwa nasabbah merasakan adanya perbedaan/pengaruh yang positif terhadap penerapan e-banking. PENDAHULUAN Era globalisasi yang ada pada saat ini sangat memberikan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Salah satu hal yang menandai era globalisasi saat ini adalah teknologi informasi yang semakin terus berkembang. Perkembangan tersebut hampir mencakup semua elemen kehidupan, salah satunya di bidang teknologi informasi. Internet secara resmi sudah menjadi landasan untuk melakukan bisnis. Ada dua makna atau arti dari internet, yaitu teknologinya dan jaringannya. Teknologi internet adalah teknologi komunikasi yang berbasis pada protocol TCP/IP. Saat ini juga teknologi internet mencakup pengguna web browser sebagai user interface. Sementara itu pengertian internet sebagai jaringan adalah internet sebagai salah satu jaringan komputer yang terbesar di dunia. Jaringan internet sendiri pada mulanya hanya dapat digunakan untuk keperluan akademis (penelitian dan pendidikan). Namun, sejak tahun 1995 internet sudah boleh dipergunakan untuk keperluan bisnis. Sejak saat itulah internet mulai menjadi media komunikasi data yang popular. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini mendorong para produsen untuk mengembangkan teknologi mereka. Begitu juga dengan teknologi informasi dalam bidang perbankan yang semakin maju menyebabkan terjadinya cara baru bagi bank dalam rangka memenangkan persaingan untuk mendapatkan nasabah/konsumen yang sebanyak mungkin. Salah satu contoh teknologi yang dapat membedakan kehandalan suatu bank adalah teknolog iinternet banking. E-banking pertama kali dikonseptualisasikan di pertengahan 1970-an. Di tahun 1985, beberapa bank sudah menawarkan nasabahnya untuk menggunakan perbankan elektronik. Tapi
karena kurangnya pengguna internet dan terkait biaya dengan penggunaan online banking menyebabkan pertumbuhan internet banking terhambat. Di akhir 1990-an, orang sudah mengenal dan menggunakan internet. Karena menurut sabagian orang, dengan adanya internet membuat mereka lebih merasa nyaman bertransaksi melalui web. Karena semakin berkembangnya internet, dunia internet banking pun semakin berkembang. Elektronik banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hamper semua jenis transaksi perbankan melalui saran internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Melalui penggunaan internet sebagai sarana pertukaran informasi di bidang komunikasi, maka waktu dan tempat bukanlah menjadi penghalang untuk melakukan transaksi perbankan. Oleh karenanya internet banyak dipergunakan dalam kegiatan perbankan di berbagai Negara maju, sebagai alat untuk mengakses data maupun informasidari seluruh penjuru dunia. Electronic Fund Transfer (EFT) merupakan salah satu contoh inovasi dari penggunaan teknologi internet yang mendasar dalam Teknologi Sistem Informasi (TSI) di bidang perbankan. Munculnya perkembangan teknologi informasi di bidang perbankan membuat persaingan antar bank menjadi semakin gencar. Masing-masing bank berlomba-lomba untuk terus menemukan inovasi baru guna melayani nasabahnya dengan sempurna. Salah satunya dengan memfasilitasi penggunaan e-banking. Fasilitas e-banking merupakan akses dari dunia maya, dan sebagaimana yang kita ketahui bahwa tak selamanya internet memberikan hal yang menyenanngkan melainkan terkadang terdapat ketidaknyamanan yang sering terjadi pada dunia tersebut. Oleh karena itu, pihak bank harus memproteksifasilitas e-banking mereka sesuai standar guna memberikan yang terbaik untuk keamanan dan kenyamanan nasabahnya. Internet banking merupakan penerapan teknologi informasi berbasis jaringan digital dalam dunia usaha perbankan. Dalam e-banking, nasabah diberi berbagai kemudahan dalam melakukan berbagai jenis kegiatan transaksi yang ditawarkan oleh perbankan melalui akses dari internet. Bagi bank, e-banking adalah strategi untuk bersaing. Diharapkan dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dengan memangkas jalur distribusi dan pemasaran bank tersebut dan berbagai pembiayaan. Dengan dicapai efisiensi dan efektifitas maka akan berpengaruh terhadap kinerja bank sendiri.
Pengukuran kinerja adalah kunci dalam infrastruktur organisasi. Istilah tersebut mencakup satu set kebijakan organisasional, sistem dan praktek yang mengkoordinasikan tindakan serta transfer ini untuk mendukung siklus manajemen. Kinerja perbankan dapat diukur seberapa efisien dan efektif sebuah bank dalam menetapkan dan mencapai tujuan yang memadai. Bagi investor, informasi tentang kinerja tersebut dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka. Kinerja perlu diukur, dievaluasi untuk menentukan sejauh mana keberhasilan perusahaan (bank tersebut) dalam mencapai tujuan. Dua aspek yang sering digunakan dalam menilai kinerja adalah efektifitas dan efisiensi. Efektifitas merupakan gambaran hubungan output pada suatu tujuan tertentu. Sedagkan efisiensi menggambarkan hubungan input dan output. Oleh karena itu, masing-masing bank berlomba untuk memperoleh hasil kinerja yang bagus salah satunya dengan selalu meningkatkan fasilitas yang diberikan seperti e-banking. Berpengaruhnya internet banking terhadap kinerja bank membuat persaingan antar bank itu sendiri. Hal ini menjadikan fasilitas e-banking yang ditawarkan oleh dunia perbankan menjadi penting tidak hanya untuk nasabah yang semakin termanjakan oleh adanya fasilitas tersebut tetapi juga menguntungkan bagi bank dalam segi pembiayaan. Selain hal tersebut, motivasi penulis yang ingin mengetahui apakah perkembangan teknologi berpengaruh terhadap gaya hidup pada masyarakat juga ikut melatarbelakangi mengapa penulis memilih tema e-banking pada penulisan ini. Karena begitu kompleksnya masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas dan member judul pada skripsi ini yaitu “Analisis Perbandingan Tingkat Efektifitas dan Efisiensi Kinerja Bank Sebelum dan Sesudah Penerapan E-Banking (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Mandiri)”. Fasilitas perbankan yang semakin maju dan terus berkembang membuat nasabahnya termanjakan oleh layanan yang diberikan bank tersebut. Namun, tidak hanya nasabah yang diuntungkan melainkan bank juga dalam hal ini dapat memangkas biaya untuk pemasaran karena adanya e-banking tersebut. Oleh karena itu penulis membatasi masalah dalam penulisan skripsi ini meliputi: 1. Bagaimana tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja bank sebelum penerapan e-banking 2. Bagaimana tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja bank sesudah penerapan e-banking 3. Bagaimana perbandingan tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja bank sebelum dan sesudah penerapan e-banking pada bank tersebut.
LANDASAN TEORI Bank berasal dari kata Italia yaitu meja yang dipergunakan untuk menitipkan dan menukar uang di pasar. Asal mula kegiatan bank menurut sejarah berasal dari eropa pada zaman kerajaan tempo dulu, yaitu berupa kegiatan penukaran uang antara pedagang. Kegiatan operasional perbankan kemudian berkembang menjadi tempat penitipan uang. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan kemudian dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Biasanya bank menghasilkan laba dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman tersebut. Dalam UU Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 10 tahun 1998, dijelaskan bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, sama halnya pengertian yang dikenal oleh masyarakat umum. Sedangkan tujuan perbankan Indonesia yaitu menunjang pelaksana pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahterahan rakyat banyak. Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin. Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatutujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai,makin tinggi efektifitasnya”. Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya”. METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian menunjukkan kegiatan yang dilakukan olehpeneliti mulai dari perumusan hipotesis sampai pada analisis data. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskripstif ini berusaha menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta dan data serta kejadian berusaha menghubungkan kejadian-kejadian atau objek penelitian sekaligus menganalisanya berdasarkan konsep-konsep yang telah dikembangkan sebelumnya sehingga memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah. Prosedur untuk pengujian statistik dilakukan dengan uji t berpasangan. Uji t berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata sampel dengan dua subyek yang sama namun mengalami dua treatment atau perlakuan berbeda.. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. 1. Membuat hipotesis a. Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan formula sebagai berikut: Ha1 : p > 0,05
Tidak Terdapat perbedaan tingkat produktifitas perusahaan sebelum dan setelah penerapan E-Banking.
Ha1 : p < 0,05 Terdapat perbedaan tingkat produktifitas perusahaan sebelum dan setelah penerapan E-Banking. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka metode yang digunakan untuk menganalisis adalah dengan menggunakan uji t sampel data berpasangan yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Stastitical for social society science) versi 16.0. 1. Pengujian Hipotesis Produktifitas Tabel 4.5 Paired Sample Statistics Produktifitas Paired Samples Test
Paired Differences Std. Std. Mean
Error
Deviation Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Sig. (2t
df
tailed)
Pair 1 Produktifitas Sebelum Penerapan E-banking -3.20000E0
2.79971 .27997
-3.75552 -2.64448E0
-11.430
99
.000
Produktifitas Sesudah Penerapan E-banking
Pengujian hipotesis pertama penelitian ini menghasilkan kriteria sebagai berikut: Ha1: Terdapat perbedaan rata-rata tingkat produktifitas sebelum dan setelah penerapan Ebanking Kriteria pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak H01 adalah apabila t hitung < t tabel maka H01 diterima akan tetapi jika t hitung > t tabel maka H01 ditolak yang berarti terdapat perbedaan rata-rata tingkat produktifitas sebelum dan setelah penerapan Ebanking. Berdasarkan hasil uji t sampel berpasangan yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar -11.430 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1.984. Jadi t hitung -11.430 < t tabel 1.984. Dengan demikian Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan tingkat produktifitas sebelum dan setelah penerapan E-banking. Terlihat jelas di sini bahwa penerapan e-banking ternyata mampu meningkatkan produktifitas nasabah. Nasabah menjadi lebih sering menggunakan layanan perbankan sejak diterapkannya e-banking. Berdasarkan hasil olah data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada masing-masing variabel terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan e-banking. Pada tingkat efektifitas yang terdiri dari variabel produktifitas, pemanfaatan dan minat menggunakan terlihat perbedaan di dalamnya. Hal tersebut dapat terlihat berdasarkan tabel hasil uji statistik yang ditampilkan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa responden atau nasabah merasakan bahwa menggunakan e-banking lebih efektif daripada tidak menggunakan. Artinya, nasabah merasakan adanya perbedaan tingkat efektifitas pada saat sebelum menggunakkan e-banking dan sesudah penggunaan e-banking olehnya.
Sedangkan untuk tingkat efisiensi yang terdiri dari variabel kemudahan dan kecepatan juga mengalami perubahan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari olah data penelitian ini, menunjukkan bahwa responden/nasabah merasakan adanya perbedaan tingkat efisiensi sebelum dan sesudah menggunakan e-banking. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada penelitian ini untuk tingkat efisiensi, menggunakan variabel kemudahan dan kecepatan. Artinya nasabah merasa bahwa dengan menggunakan e-banking dapat lebih mempermudah dan mempersingkat waktu dalam bertransaksi sehingga lebih mengefisiensikan waktu nasabah. KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji t sampel berpasangan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka pada tingkat efektifitas yang terdiri dari variabel produktifitas, pemanfaatan, dan minat menggunakan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat produktifitas sebelum dan setelah penerapan E-banking. Artinya nasabah menjadi lebih produktif menggunakan fitur perbankan, nasabah juga menjadi lebih sering dalam memanfaatkan fasilitas perbankan, serta menumbuhkan minat menggunakan dari nasabah yang sebelumnya tidak menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh bank menjadi berminat untuk menggunakannya setelah adanya penerapan e-banking. Atau dalam kata lain, adanya e-banking efektif meningkatkan produktifitas, pemanfaatan dan minat menggunakan pada nasabah. Sedangkan untuk tingkat efisiensi yang terdiri dari variabel kemudahan dan kecepatan juga menunjukkan hasil yang sama yaitu terdapat perbedaan tingkat efisiensi pada sat sebelum dan sesudah penerapan e-banking. Jika pada saat sebelum penerapan e-banking untuk mentranfer uang nasabah harus datang ke bank, sekarang setelah adanya e-banking nasabah tidak harus pergi ke bank melainkan hanya tinggal mengakses internet lalu transfer secara online ke rekening yang dituju. Begitu pula dengan variabel kecepatan, setelah adanya e-banking nasabah merasa bahwa lebih cepat bertransaksi menggunakan e-banking. Hal tersebut mengartikan bahwa adaanya ebanking ternyata efisien dalam membantu nasabah melakukan aktifitasnya. 1.2
Saran Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis guna mendukung penerapan e-banking
dalam rangka memfasilitasi kepuasan nasabah adalah sebagai berikut:
1. Pada tingkat efektifitas yang terdiri dari variabel produktifitas, pemanfaatan dan minat menggunakan memiliki pengaruh yang positif terhadap penggunaan e-banking, artinya nasabah merasakan bahwa adanya perbedaan tingkat efektifitas pada saat sebelum dan sesudah menggunakan e-banking. Kepercayaan nasabah tersebut untuk menggunakan ebanking patut dijaga kelangsungannya oleh pihak bank agar terus memfasilitasi nasabah dengan fitur-fitur yang inovatif. 2. Pada tingkat efisiensi yang terdiri dari variabel kemudahan dan kecepatan, juga menghasilkan informasi bahwa terdapat perbedan tingkat efisiensi pada saat sebelum dan sesudah penerapan e-banking. Loyalitas nasabah yang setia menggunakan e-bankig juga sebaiknya diimbangi dengan loyalitas bank agar senantiasa menambah kualitas fasilitas ebankingnya.