BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data responden sebagai berikut: a. Jenis kelamin responden Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-laki
226
61
Perempuan
144
39
Jumlah
370
100
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin
52
53
Tabel dan Gambar 4.1 menunjukkan jenis kelamin responden, berdasarkan data yang terkumpul kembali utuh tercatat ada 226 orang (61%) orang responden laki-laki dan 144 orang (39%) responden perempuan. Hal ini dikarenakan mayoritas peserta adalah laki-laki. b.
Usia Responden Usia
Frekuensi
Persentase (%)
< 17 tahun
37
10
17- 25 tahun
134
36
25- 30 tahun
98
26
30- 35 tahun
63
23
> 35 tahun
38
10
Jumlah
370
100
Sumber: Hasil penelitian 2013 Tabel 4.2 Usia Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2013 Gambar 4.2 Diagram Usia Responden
54
Data diatas menunjukkan usia responden, dimana usia respondon kurang dari 17 tahun terdapat 37 orang (10%), usia antara 17-25 terdapat orang 134 orang (36%), usia antara 25-30 tahun terdapat 98 orang (26%), usia antara 30-35 tahun terdapat 63 orang (23%), dan usia lebih dari 35 tahun terdapat 38 orang (10%). Mayoritas peserta berusia antara 17-25 orang.
c. Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
Mahasiswa atau pelajar
121
32
Entrepreneur
42
11
Freelance Designer
93
35
Pegawai Swasta
103
38
Pegawai Negri
7
1,8
Lainnya
4
1,0
Jumlah
78
100
Sumber : Hasil Penelitian 2013 Tabel 4.3 Pekerjaan Responden
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Gambar 4.3 Diagram Pekerjaan Responden
55
Dari data diatas dapat dilihat pekerjaan responden terbagi menjadi Mahasiswa 121 orang (32%), Startup or Entrepreneur 42 orang (11%), Freelance Designer 93 orang (35%), Pegawai Swasta 103 orang (38%), Pegawai Negri 7 orang (1,8%), dan lainnya 4 orang (1,0%). Dapat disimpulkan mayoritas responden adalah Mahasiswa.
d.
Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase (%)
SMA / SMK
18
4,8
D3
21
5,6
S1
300
81
S2
31
8.3
Jumlah
370
100
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Tabel 4.4 Tabel Pendidikan Responden
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Gambar 4.4 Diagram Pendidikan Responden
56
Berdasarkan data diatas dapat dilihat tingkat responden, sebanyak 18 orang (4,8%) berpendidikan terakhir SMA/SMK, 21 orang (5,6%) berpendidikan terakhir D3, 300 orang (81%) berpendidikan terakhir S1, dan 31 orang (8.3%) berpendidikan terakhir S2. Mayoritas responden berpendidikan terakhir S1.
4.2
Uji Validitas Menurut Sarwono (2012: 84), suatu skala dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan mendekati kebenaran. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden pertama untuk melihat apakah instrument dalam penelitian ini (kuesioner) dapat diterapkan atau tidak didalam penelitian ini. Untuk itu dilakukan perhitung uji validitas, dan uji reabilitas terlebih dahulu dari 30 responden. Keputusan untuk validitas (Simamora, 2004: 387): - Jika r hitung > r tabel, maka dikatakan valid - Jika r hitung < r tabel, maka dikatakan tidak valid
Berikut hasil pretest uji validitas terhadap 30 responden pertama: Diketahui nilai r tabel dengan N = 30 pada uji 2 sisi (2-tailed) dan taraf signifikasi 0.05 adalah 0.361
57
Pretest Uji Validitas X (Media Sosial)
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Item Deleted
if Item Deleted
Total
if Item Deleted
Correlation X1
23.83
31.799
.736
.731
X2
23.97
30.585
.754
.830
X3
23.77
30.944
.782
.728
X4
23.83
31.109
.774
.729
X5
23.77
26.944
.930
.817
X6
23.73
31.513
.648
.638
X7
23.70
30.700
.848
.724
X8
23.57
30.668
.774
.729
Sumber: Output SPSS Tabel 4.5 Hasil Pretest Uji Validitas Variabel X
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (r hitung) bernilai lebih dari 0,361 hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan instrument untuk variabel X valid dan dapat diterapkan dalam penelitian ini.
Pretest Uji Validitas Y (Kesadaran Merek) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Y1
25.70
14.079
.729
.870
Y2
25.37
13.826
.828
.860
Y3
25.80
15.338
.516
.890
Y4
25.63
14.378
.628
.880
Y5
25.67
13.333
.831
.859
Y6
25.73
15.513
.484
.892
Y7
25.47
14.464
.679
.875
Y8
25.73
14.547
.628
.880
Sumber: Output SPSS Tabel 4.6 Hasil Pretest Uji Validitas Variabel Y
58
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (r hitung) bernilai lebih dari 0,361 hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan instrument untuk variabel Y valid dan dapat diterapkan dalam penelitian ini. Setelah melakukan pretest terhadap 30 responden pertama, peneliti juga melakukan pretest terhadap 370 responden (total sampel) dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah data-data yang terkumpul benar-benar valid. Berikut hasil uji validitas terahadap 370 responden: Diketahui nilai r tabel dengan N = 370 pada uji 2 sisi (2-tailed) dan taraf signifikasi 0.05 adalah 0.09 Uji Validitas Variabel X (Media Sosial) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Item Deleted
if Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
X1
23.79
29.293
.135
.122
X2
23.90
30.229
.132
.129
X3
24.04
29.085
.151
.127
X4
23.84
29.462
.377
.125
X5
23.90
29.586
.167
.126
X6
23.63
29.127
.174
.125
X7
23.83
25.659
.222
.114
X8
23.81
30.128
.431
.136
Sumber: Output SPSS Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel X
Dari hasil output SPSS diatas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (r hitung) bernilai lebih dari 0.09 hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan variabel X dalam instrumen ini valid.
59
Uji Validitas Variabel Y (Kesadaran Merek) Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Y1
25.67
13.609
.230
.270
Y2
25.34
13.390
.125
.161
Y3
25.78
14.874
.111
.190
Y4
25.61
13.881
.133
.280
Y5
25.64
12.893
.233
.359
Y6
25.70
15.006
.283
.293
Y7
25.44
13.997
.174
.175
Y8
25.71
14.035
.235
.279
Sumber: Output SPSS Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Y
Dari hasil output SPSS diatas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item Total Correlation (r hitung) bernilai lebih dari 0.09 hal ini menunjukkan bahwa setiap butir pernyataan variabel Y dalam instrumen ini valid
4.3 Uji Reliabilitas Realiabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercya atau dapat diandalkan (Ardianto, 2011: 189). Bila alat ukur dapat dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, alat ukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menujukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Metode pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Alpha Cronbach’s. Jika nilai reabilitas lebih dari 0,600 maka instrumen tersebut
60
telah reliable, dimana 0,600 adalah standarisasi nilai reabilitas menurut pernyataan dari Nunnally, seperti yang di kutip oleh Imam Gh0oali (2011). Uji reabilitas pertama akan dilakukan terhadap 30 responden pertama, untuk mengetahui apakah penelitian ini layak atau tidak untuk dilanjutkan. Berikut hasil uji reabilitas pada 30 responden pertama: Pretest Uji Reabilitas X (Media Sosial) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .737
8
Sumber: Output SPSS Tabel 4.9 Hasil Pretest Uji Validitas Variabel X
Data diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha diatas sebesar 0,737 dimana angka tersebut lebih besar dari 0,60; oleh karena itu variabel X intrumen penelitian ini dinyatakan reliabel. Pretest Uji Reabilitas Y (Kesadaran Merek) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .890
8
Sumber: Output SPSS Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Variabel Y Data diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha diatas sebesar 0,890 dimana angka tersebut lebih besar dari 0,60; oleh karena itu variabel Y intrumen penelitian ini dinyatakan reliabel. Setelah melakukan pretest uji reabilitas terahadap 30 responden pertama dan hasil pretest menunjukkan kedua variabel dalam penelitian ini reliabel, uji
61
reabilitas dilanjutkan pada total sampel, yaitu 370 responden. Berikut hasil uji reabilitas terhadap seluruh responden Uji Reabilitas Variabel X (Media Sosial) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .664
8
Sumber: Output SPSS Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas X
Data diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha diatas sebesar 0,664 dimana angka tersebut lebih besar dari 0,60; oleh karena itu variabel X intrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.
Uji Validitas Variabel Y (Kesadaran Merek) Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .720
8
Sumber: Output SPSS Tabel 4.12 Hasil Uji Reabilitas Y
Data diatas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha diatas sebesar 0,720 dimana angka tersebut lebih besar dari 0,60; oleh karena itu variabel X intrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.
62
4.4 Uji Normalitas Uji normalitias dilakukan untuk menentukan apakah data yang telah dikumpulkan memiliki distribusi normal atau tidak (Sarwono, 2012: 96). hal ini penting untuk menghindari bias dalam menganalisa data pada tahap berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS untuk mengetahui normalitias data, dengan melihat: 1. Nilai Sig. atau signifikasi atau probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi adalah tidak normal 2. Nilai Sig. atau signifikasi atau probabilitas > 0,05, maka data bedistribusi adalah normal Berikut hasil uji normalitas pada semua responden:
Uji Normalitas Variabel X One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
370
370
370
370
370
370
370
370
Mean
3.46
3.35
3.21
3.41
3.35
3.62
3.42
3.44
Std. Deviation
.842
.832
.943
.876
.871
.916
1.141
.950
Absolute
.232
.294
.217
.274
.312
.238
.203
.225
Positive
.214
.294
.217
.274
.312
.174
.153
.176
Negative
-.232
-.212
-.171
-.191
-.215
-.238
-.203
-.225
4.470
5.647
4.166
5.268
6.006
4.580
3.903
4.322
.070
.071
.082
.066
.067
.078
.084
.073
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Variabel X Dari data diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi semua pernyataan untuk variabel X bernilai diatas 0,05 hal ini menandakan bahwa variabel X dalam penelitian ini berdistribusi normal.
63
Uji Normalitas Variabel Y Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Variabel Y One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test y1 N
Parameters
a,b
Differences
y4
y5
y6
y7
y8
370
370
370
370
370
370
370
370
3.43
3.68
3.44
3.71
3.36
3.85
3.59
.712
.679
.668
.746
.751
.669
.690
.716
Absolute
.270
.274
.375
.317
.334
.336
.261
.354
Positive
.270
.261
.375
.317
.334
.336
.236
.354
Negative
-.244
-.274
-.231
-.188
-.201
-.207
-.261
-.216
5.185
5.264
7.209
6.102
6.428
6.464
5.017
6.812
.063
.069
.071
.082
.078
.084
.091
.067
Std. Deviation
Most Extreme
y3
3.52
Mean
Normal
y2
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS Data diatas menunjukkan bahwa nilai signifikasi masing-masing pernyataan variabel Y lebih dari 0,05; sehingga variabel Y dinyatakan berdistribusi normal.
4.5 Analisis Koefisien Korelasi Koefisien korelasi (Sarwono, 2012: 123) adalah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d 1. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan linear dan arah hubungan dua vaiabel acak. Jika nilai koefisien korelasi positif, maka kedua variabel memiliki hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula, demikian juga sebaliknya. Sedangkan Guilford dikutip dari Ardianto (2011: 50) menggambarkan koefisien korelasi sebagai berikut:
64
Nilai
Keterangan
< 0,20
Hubungan rendah sekali, dapat dianggap tidak ada
0,20 – 0,40
Hubungan rendah, tetapi pasti
0,40 – 0,70
Hubungan yang cukup berarti
0,70 – 0,90
Hubungan yang tinggi, kuat
> 0,90
Hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan Tabel 3.4 Koefisien Korelasi Menurut Guilford
Berikut hasil analisis koefisien korelasi
Correlations Y Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
X
Y
1.000
.832
X
.832
1.000
Y
.
.000
X
.000
.
Y
2960
2960
X
2960
2960
Sumber: Hasil Output SPSS Tabel 4.15 Hasil Uji Analisis Koefisien Korelasi Hubungan media sosial dan kesadaran merek (T-1) Dari pengolahan data diatas diperoleh hasil sebagai berikut: Besarnya hubungan media sosial terhadap kesadaran merekyang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0,832. Mengarah pada tabel korelasi Guilford hal ini menunjukkan korelasi atau hubungan yang tinggi dan kuat. Untuk (T-1) hipotesisnya: Hipotesis 1 Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan anatara media sosial dengan kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi
65
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara media sosial dengan kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi. Dengan pengambilan keputusan: 1. Jika nilai probabilitas 0.05 ≤ nilai porbabilitas sig. (sig ≥ 0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak signifikan. 2. Jika nilai probabilitas 0.05 ≥ nilai probabilitas sig. (sig ≤ 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya signifikan. Dari hasil uji koefisien korelasi dari output SPSS dari tabel diatas maka dihasilkan angka sebesar 0.000, yang jika dibandingkan dengan α = 0,05 (sig. ≤ α) yaitu 0.000 ≤ 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak.
Kesimpulan: T-1: Tedapat hubungan yang signifikan antara media sosial dan kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi
4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana
ANOVAa Model
Sum of
df
Mean Square
F
Sig.
Squares Regression 1
2039.257
1
2039.257
307.740
2958
.104
2346.997
2959
Residual Total
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X
Sumber: Output SPSS Tabel 4.16 Anova
19601.382
b
.000
66
Untuk menjawab T-2, berdasarkan tabel Anova: Hipotesis 2: Ho: Tidak ada pengaruh antara media sosial terhadap kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi Ha: Adanya pengaruh antara media sosial terhadap kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika nilai probabilitas 0.05 ≤ nilai porbabilitas sig. (sig ≥ 0.05), maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh 2. Jika nilai probabilitas 0.05 ≥ nilai probabilitas sig. (sig ≤ 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh Terlihat pada kolom sig. pada tabel Anova diatas diketahui bahwa sig. = 0,000 berarti 0,000 ≤ 0,05 yang dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya adalah terdapat pengaruh.
Kesimpulan: T-2: Terdapat pengaruh antara media sosial dan kesadaran merek Kreavi.com pada PT Kibar Kreasi.
a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
Std. Error
(Constant)
.337
.022
X
.891
.006
Beta 15.010
.000
140.005
.000
1 .932
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS Tabel 4.17 Coefficients
67
Dari hasil output SPSS tabel coefficients dapat dibuat persamaan regresi sederhana: Y= 0,337 + 0,891X Yang artinya adalah konstanta (0,337) menyatakan jika tidak ada kenaikan dari variabel media sosial maka nilai kesadaran merek adalah sebesar 0,337. Koefisien koreasi sebesar 0,381 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai media sosial akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,891.
4.7 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (Sarwono, 2012: 189) digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. b
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.832
.769
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .769
.323
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
Sumber: Output SPSS Tabel 4.19 Koefisien Determinasi
Dari output diatas, diperoleh hasil sebagai berikut: KD = r2 x 100 % KD = 0,769 x 100% KD = 76,9% Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa variabel x (media sosial) mempengaruhi variabel y (kesadaran merek) sebesar 76,9% dan sisanya 23,1% adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.