SNI 03-4137-1996
METODE PENGUJIAN TEBAL DAN PANJANG RATA-RATA AGREGAT BAB I DESKRIPSI 1.1 1.1.1
Maksud dan Tujuan Maksud Metode Pengujian Tebal dan Panjang Rata-rata Agregat dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam melaksanakan pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat di laboratorium.
1.1.2
Tujuan Tujuan metode ini adalah untuk menguji keseragaman agregat, guna keperluan perencana dan pelaksana pekerjaan Burtu dan Burda.
1.2
Ruang Lingkup Metode ini meliputi ketentuan teknik penyaringan batu pecah, kerikil, atau komposisi mineral lainnya yang terbatas pada ukuran nominal agregat
1.3
Pengertian 1)
Agregat adalah batu pecah, kerikil, pasir, atau fraksi halus, baik berupa hasil alam maupun hasil pengolahan;
2)
Ukuran nominal agregat adalah besar ukuran agregat yang dominan pada suatu gradasi tertentu;
3)
Gradasi adalah pembagian ukuran butir berdasarkan analisa saringan.
BAB II PERSYARATAN-PERSYARATAN
2.1
Peralatan Alat-alat pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat harus dikalibrasi secara berkala, sesuai ketentuan yang berlaku, atau selambat-lambatnya 2 tahun.
2.2
Benda Uji 1) 2)
2.3
benda uji harus di beri nomor identifikasi lengkap serta tanggal pengambilan; benda uji paling sedikit 100 buah untuk contoh yang diuji atau dapat mewakili suatu lokasi.
Hasil Pengujian Nama pelaksana dan penanggung jawab hasil uji harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal pengesahan yang jelas.
1
SNI 03-4137-1996 BAB III KETENTUAN-KETENTUAN 3.1
Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pengujian tebal dan panjang agregat adalah sebagai berikut : 1) peralatan untuk memisahkan bahan; - Alat pembagi contoh agregat (lihat gambar 1 a); - Sekop untuk pembagi contoh cara perempatan (lihat gambar l b);. 2) saringan ukuran 4,75 mm (No. 4); 3) timbangan ketelitian 1 gram; 4) alat pengukur tebal rata-rata dilengkapi dengan arloji dengan ketelitian 0,01 mm serta kaki pengukur berdiameter 16 mm (lihat gambar 2); 5) alat pengukur panjang agregat rata-rata dari besi siku ukuran L.30.30.5, panjang 1,0m.
3.2
3.3
Benda Uji 1)
benda uji harus disiapkan dari contoh uji minimum seberat 10 kg dengan cara perempatan atau pembagi contoh;
2)
benda uji dengan ukuran nominal 9 mm sampai 20 mm dan lebar rata-rata antara 4,8 mm dan 12, 6 mm.
Rumus Perhitungan 1)
menghitung prosentase lolos saringan 4,75 mm (no. 4); Prosentase lolos saringan 4,75mm (no.4) =
Berat yang lolos (gram) X 100% ……
(1)
Berat semula (gram) dengan ketentuan pembulatan 0,1 %. 2)
untuk menghitung tebal rata-rata
(a × d ) TR = 0,50 mm d dengan ketentuan pembulatan 1% …….
(2)
Keterangan : TR = Tebal rata-rata a = Ukuran/tebal d = Jumlah hitungan ukuran 3)
menghitung panjang rata-rata dengan ketentuan
i PR = mm h
pembulatan 1% ……………………….
Keterangan : PR = Panjang rata-rata i = Jumlah Panjang h = Jumlah batuan
2
(3)
SNI 03-4137-1996
BAB IV CARA UJI 4.1
Persiapan Pengujian 1)
bagi contoh uji dengan cara perempatan atau pembagi contoh, sehingga diperoleh benda uji kira-kira 2,5 kg;
2)
keringkan benda uji pada temperatur (110±10)°C hingga mencapai berat yang tetap; timbang benda uji dan catat beratnya pada formulir pengujian (lihat formulir); saring benda uji dengan saringan ukuran 4,75 mm (no.4) timbang material yang tertahan saringan ukuran 4,75 mm (no. 4) dan catat beratnya; ambil benda uji minimum 100 buah material tersebut dengan cara perempatan atau dengan pembagi contoh.
3) 4) 5) 6) 4.2
Cara Pengujian 1)
cara mengukur tebal agregat (1) ukur masing-masing batuan dengan sisi yang memberikan ketebalan minimum dengan meletakkan batuan tepat di tengah-tengah di bawah kaki pengukur tebal agregat; (2) catat pembacaan setiap butir agregat sebagai jumlah dalam peringkat tebal yang sesuai.
2)
cara mengukur panjang agregat (1) letakkan sejumlah butiran agregat pada besi siku pengukur panjang dengan cara di susun berderet memanjang saling bersinggungan; (2) catat panjang deretan yang diukur dalam mm terdekat dan jumlah batuan dalam kelompok tersebut. (3) cara menghitung tebal dan panjang rata-rata agregat sesuai rumus perhitungan pada Bab III butir 3.3 ayat 2) dan 3).
3
SNI 03-4137-1996
BAB V LAPORAN UJI Laporan uji dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan ihwal sebagai berikut : 1)
identitas contoh; (1) nomor contoh; (2) jenis contoh; (3) tanggal pengujian;
2)
laboratorium yang melakukan pengujian; (1) nama teknisi penguji; (2) nama penanggung jawab pengujian; (3) tanggal pengujian; (4) hasil pengujian; (5) kelainan dan kegagalan selama pengujian
LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH
Pembagi contoh cara perempatan
:
Quartering
panjang rata-rata agregat
:
average least dimension (ALD)
tebal rata-rata agregat
:
average greates dimension (AGD)
4
SNI 03-4137-1996
LAMPIRAN B LAIN-LAIN
5
SNI 03-4137-1996
UKURAN TERBESAR
% LOLOS SARINGAN 4,75 mm
6
SNI 03-4137-1996
No. Batu (h) 29 22 40 28 23 Σ ( h ) = 142
Panjang mm (i) 424 310 565 410 324 Σ ( i ) = 2033
Berat dalam gram Berat semula Tertahan diatas (kering oven) saringan 2480 2460
HASIL
% Lolos 4,75 mm 0,8 TR
∑ (g ) − 0.5 = 788 (d ) = ∑ mm
% Dalam 2.5 mm TR 86 – 14 = 72 % Dengan 2 bidang pecah 99
PR
=
∑ (i ) = 1432 ∑ (h ) mm
TR = 182 PR
Penanggung Jawab
(Ir. Eddie Djunaedi B)
7
Lolos
% Lolos
20
0,8