METODE PENENTUAN EFISIENSI KEBUTUHAN PUPUK UNTUK TANAMAN BERBASIS DATA PENELITIAN DAN KIMIA TANAH*) ROSIHAN ROSMAN BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Jl. Tentara Pelajar no. 3, Bogor 16111 Email :
[email protected] ABSTRAK Untuk menentukan dosis pupuk yang efisien dan dibutuhkan tanaman pada suatu lokasi/wilayah, telah dibuat suatu metode yang ditampilkan dalam bentuk model simulasi. Metode ini mengacu pada hasil penelitian pemupukan dan analisa kimia tanah di laboratorium. Parameter yang digunakan adalah N, P, K, Ca dan Mg yang masing-masing dibagi menjadi empat kelompok yaitu sangat rendah, rendah, sedang dan tinggi. Data hasil penelitian pemupukan, diploting ke dalam program. Begitu pula data hasil analisa tanah (tanah lokasi rencana pengembangan) dari laboratorium. Dengan memasukan data hasil penelitian pemupukan dan hasil analisa tanah laboratorium ke dalam table yang ada pada sheet “input data” dengan menggunakan microsoft excel, maka data akan diproses dan dihasilkan rekomendasi kebutuhan pupuk tanaman untuk lokasi yang dimaksud. Rekomendasi yang dihasilkan adalah berupa dosis pupuk untuk tanaman pada tanah dengan sifat kimia (N, P, K, Ca dan Mg) yang dihasilkan dari analisa laboratorium. Kata kunci : Tanaman, metode efisien kebutuhan pupuk.
*) Makalah disampaikan pada seminar di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, 22 Maret 2016
1
PENDAHULUAN Setiap tanaman memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi yang dibutuhkan tersusun dari unsur-unsur yang dibutuhkan dalam metabolism tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan laik. Unsur-unsur yang dibutuhkan banyak macamnya mulai dari unsur-unsur makro hingga mikro. Unsur tersebut adalah C,H, O, N, S, P, K, Ca, Mg dan sebagainya. Namun hasil penelitian yang banyak dilakukan adalah lebih terhadap kebutuhan N, P, K, Ca dan Mg. Kebutuhan pupuk untuk setiap tanaman berbeda-beda. Namun pada prinsipnya kebutuhan tanaman akan pupuk sangat bergantung pada media tanamnya. Bila media tanah tanah memiliki unsur hara yang rendah diperlukan tambahan pupuk. Tambahan pupuk sesuai kebutuhan tanaman akan diketahui bila mengacu pada hasil penelitian. Hasil penelitian pemupukan pada suatu tanaman telah banyak dilakukan, namun pemanfaatannya di tingkat lapang masih belum memadai. Hal ini diduga karena dosis pupuk yang dihasilkan dianggap masih terlalu tinggi. Tingginya dosis pupuk berakibat pada biaya tinggi dan kekhawatiran berpotensi akan keracunan tanaman, karena tanah memiliki sifat kimia yang berbeda-beda. Bila dosis tinggi diberikan pada tanah yang sudah memiliki hara tinggi, maka terjadi akumulasi unsur hara yang akibatnya tanaman tidak lagi merespon. Hasil penelitian yang ada belum menggambarkan berapa kebutuhan pupuk bila lokasi tertentu yang memiliki sifat kimia tertentu. Dosis yang ada saat ini dapat dikatakan masih bersifat umum dan bila mendekati hanya pada kondisi hasil penelitian yang sangat terbatas. Meskipun demikian, upaya pendekatan lain sangat diperlukan agar hasil penelitian yang ada dapat diterapkan ke lahan yang berbeda. Sebagai contoh hasil penelitian pada tanaman lada yang telah dilakukan oleh Wahid (1984) dan Zaubin et al (1990) masih berupa pedoman umum untuk suatu lahan tertentu yang menekankan perlunya penambahan hara N, P, K, Ca dan Mg. Pupuk untuk tanaman lada secara umum adalah berkisar antara 15-200 s/d g urea/tanaman + 15 s/d 200 g TSP/tanaman +15 s/d 450 g KCl + 5-75 g/tanaman (Wahid 1984 ; Zaubin et al.,1990 ; Usman et al., 1996), tergantung umur tanaman lada. Dosis meningkat sejalan meningkatnya umur tanaman. Selanjutnya pada tanah masam gambut pH 3,9-4,8 dibutuhkan kapur. Hasil penelitian Rivai dan Dhalimi (1996) dibutuhkan 2 kg kapur/pohon atau setara dengan 4 ton/ha untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi lada. Yufdi (1991), Ca meningkat dengan penambahan kapur dari 1,66 (Sangat rendah) menjadi 6,48 (sedang). Hasil penelitian di atas tidak mungkin digunakan pada semua jenis tanah yang beragam kondisinya. Untuk itu diperlukan upaya pendekatan yang efektif untuk dapat digunakan di lokasi lainnya. Metode yang sederha dan mudah sangat diperlukan. Untuk itu penulis mencoba membuat suatu metode pendekatan penentuan kebutuhan pupuk yang efisiens. Metode ini dapat digunakan pada tanaman lainnya yang telah ada hasil penelitiannya.
Mengingat pentingnya nutrisi/pupuk bagi tanaman, maka pada bagian selanjutnya akan diuraikan suatu metode pendekatan kebutuhan pupuk bagi tanaman. Metode ini semacam 2
model simulasi kebutuhan pupuk untuk suatu tanaman sesuai kondisi sifat kimia tanah, terutama unsur N, P, K, Ca dan Mg. METODOLOGI Upaya mendapatkan dosis pupuk yang tepat untuk suatu tanaman di suatu lokasi atau lahan tertentu, telah dibuat suatu metode yang berbasis pada parameter kimia tanah N,P,K, Ca dan Mg. Parameter kimia tanah N,P,K, Ca dan Mg dikelompokkan menjadi empat kelompok. Pengelompokan mengacu pada kriteria yang telah disusun oleh Balai Penelitian Tanah, (2009), namun untuk tanah yang memiliki kandungan N,P, K Ca dan Mg tinggi dan sangat tinggi dikelompokkan sebagai kelompok tinggi. Pengelompokan parameter N,P, K Ca dan Mg dapat dilihat Tabel 1. Tabel 1. Pengelompokan kriteria parameter N, P, K, Ca, dan Mg. Kriteria
N (%)
P (ppm)
K (me/100 g tanah)
(Ca me/100 g tanah)
Mg (me/100 g tanah)
Sangat rendah
<0,1
<4
<0,1
<2
<0,35
Rendah
O.1-0.2
4-7.
0,1-0,35
2-5,5
0,35-1
Sedang
>0.20.50
>7-11.
>0,35-0,55
>5,5-10,5
>1-2,0
Tinggi
> 0.50
>11
>0,55
>10,5
>2,0
Untuk mendapatkan rekomendasi kebutuhan pupuk N, P, K, Ca, dan Mg pada tanah lokasi pengembangan tanaman, diperlukan data hasil analisa laboratorium. Hasil analisa tanah N, P, K, Ca, dan Mg dari laboratorium, selanjutnya diolah menggunakan simulasi berbasis program excel. Dengan memasukan data hasil analisa N,P,K, Ca dan Mg dari laboratorium ke dalam kolom sheet input data (Gambar 1). Begitu pula dosis hasil penelitian pemupukan suatu tanaman pada kolom dibawahnya. Dosis hasil penelitian dapat digunakan dari data pada sheet berikutnya sesuai umur tanaman. Bila tidak ada dapat merujuk pada referensi lain (diluar data yang tersedia). Bila data semua telah masuk dalam kolom yang sesuai, maka diakhiri dengan menekan tombol OK. Data akan berproses untuk menentukan rekomendasi/berapa dosis yang dibutuhkan oleh tanaman di lokasi pengembangan tanaman. Referensi data hasil penelitian diasumsikan sebagai kebutuhan pupuk pada kondisi unsur hara tanah terendah.
3
Gambar 1. Metode kebutuhan pupuk berbasis hasil peneltian. Cara kerja metode yaitu dengan membuka sheet input data dan memasukan data dari hasil analisa tanah dari laboratorium ke dalam salah satu kelompok parameter pada Gambar 1 dan diberi nilai 1 misal pada kolom N< 0,1 (Gambar 2). Begitu pula data dari hasil penelitian pemupukan sesuai umur tanaman (Tabel 2,3, 4 dan 5) yang tertera pada sheet berikutnya atau referensi lainnya, kemudian data dimasukan pada kolom hasil penelitian pada sheet “input data dan dosis pupuk”. Setelah memberi nilai 1 pada kolom pilih sesuai hasil analisa laboratorium dan mengisi kolom “dosis hasil penelitian tanaman”, maka tekan OK dan mesin berproses. Hasil proses akan muncul rekomendasi pupuk yang dibutuhkan pada kolom Tabel Dosis pupuk yang dibutuhkan” yang ada di sebelahnya pada sheet “input data dan dosis pupuk”. Pada kolom Tabel tersebut diuraikan dosis pupuk N,P,K, Ca dan Mg besarannya yang dibutuhkan.
4
Gambar 2. Metode kebutuhan pupuk berbasis hasil peneltian.
Tabel 2. Dosis pupuk untuk setiap tanaman pada 1 tahun
Pemberian pupuk pada umur > 1 tahun ditingkatkan dosisnya dengan kalipatan dua, kecuali bagi tanaman setahun atau berumur < 1 tahun. Namun mulai dari tahun ke 3 hingga 5
seterusnya dosis tidak lagi ditingkatkan, melainkan dosis sama dengan umur 3 tahun. Peningkatan kalipatan dua disesuaikan dengan meningkatnya pertumbuhan tanaman. Tabel 3. Dosis pupuk untuk setiap tanaman pada umur 1-2
Tabel 4. Dosis pupuk untuk setiap tanaman pada umur 2-3
6
Tabel 5. Dosis pupuk untuk setiap tanaman pada umur >3 tahun.
HASIL DAN PEMBASAHAN Hasil dari metode penentuan kebutuhan pupuk untuk tanaman dengan menggunakan program excel adalah besarnya dosis pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman, pada tanah atau lahan yang dipersiapkan untuk pengembangan tanaman. Pada Bab Metode, Gambar 2 adalah hasil proses bila lokasi memiliki N < 0,1, sedangkan unsur lain diabaikan. Namun bila unsur lain juga memiliki sifat kimia P yang rendah yaitu <4 dan K <0,1, Ca dibawah 2 dan Mg <0,35, dengan memilih salah satu tanaman pada Tabel sheet dosis pupuk tanaman umur 1 tahun, missal lada maka dengan menekan tombol atau kolom OK, data diproses menjadi sebagaimana Gambar3.
7
Gambar 3. Hasil akhir kebutuhan pupuk untuk tanaman lada umur 1 tahun Sebagai contoh, Pada Gambar 3 diperlihatkan hasil rekomendasi kebutuhan pupuk tanaman lada. Begitu pula pada umur selanjutnya dengan memasukan dosis pupuk umur 1-2 tahun, 2-3 tahun dan di atas 3 tahun. Gambar 4 untuk yang berumur 1-2 tahun. Untuk beberapa jenis tanaman yang berumur < 1 tahun cukup dengan menggunakan Tabel 1 saja. Hal ini dikarenakan pertumbuhannya tidak seperti tanaman tahunan yang bertumbuh dan menghasilkan setiap tahun.
8
Gambar 4. Kebutuhan pupuk untuk tanaman lada umur 1-2 tahun
Gambar 5. Kebutuhan pupuk untuk tanaman lada umur 2-3 tahun
9
Gambar 6. Kebutuhan pupuk untuk tanaman lada umur >3 tahun
KESIMPULAN Pupuk sangat diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman lada. Penambahan unsur tertentu terhadap tanaman, sesuai kondisi tanah dan kebutuhan tanaman, tanaman akan berproduksi dengan optimal. Penentuan kebutuhan pupuk dengan metode yang berbasis pada hasil penelitian dan menguraikannya ke dalam kelompok kriteria, dengan parameter sifat kimia tanah N,P,K,Ca dan Mg, akan memudahkan dan membantu para pengguna dalam menentukan kebutuhan pupuk untuk tanaman. Metode ini akan mencegah dari kemungkinan pemborosan akan penggunaan pupuk. Untuk mengoperasionalkan metode penentuan pupuk berbasis data penelitian dan kimia tanah, perlu dibantu dengan Microsoft excel. Dengan memasukan data analisa tanah dari laboratorium dan data hasil penelitian ke dalam program, sehingga akan diketahui berapa dosis pupuk yang dibutuhkan untuk lada di suatu lahan. Metode ini dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman, dengan syarat telah dihasilkan data penelitian dosis pupuk secara umum.
DAFTAR PUSTAKA Anon. 1988.. Usaha meningkatkan manfaat pemupukan pada tanaman rempah dan obat. Laporan 10
perkembangan penelitian triwulan ke-IV tahun 1987. Balittro. Dalam Emmyzar et al. 1989. Kapolaga Edsus Littro Vol V (1).p 33-41 Anon. 1985. Laporan Balai Penelitian Tanaman Industri Bogor, 1984-1985 : 48-50. dalam Sudiarto et al., 1989 Ed sus LITTRO Vol V (1) ; 42-51 Balai Penelitian Tanah. 2009. Analisis kimia tanah, tanaman, air dan pupuk. Petunjuk teknis Edisi 2. 234 hlm. Barus Junita. 1993. Pengaruh pemupukan N,P,dan K terhadap pertumbuhan bibit lada perdu. Bul Littro VIII (2).; p 61-64 Ditjenbun 2006. Pedoman Budidaya kemiri (Aleuritus moluccana Willd). Direktorat Jenderal Perkebunan. 28 hlm. Emmyzar, O Rostiana dan B Sofiana.2004. Standar prosedur operasional budidaya cabe jawa. Cirkular N0 10. p 1-12 Emmyzar, R Rosman, dan H Muhammad. 1989. Tanaman pala. Ed sus Littro V (1). 52-60. Hobir et al., 1989. Minyak atsiri (Kenanga, Mentha , Serai wangi. Ed sus Littro Vol V (1).p 12-23 Lubis M.Y. 1996. Penelitian Teknologi budidaya tanaman jambu mente kasus P Muna Sulawesi Tenggara. Prosiding Forum komunikasi ilmiah komoditas jambu mente. P 86-95. Rivai A.M dan A Dhalimi. 1996. Pengembangan tanaman lada pada lahan potensial pasang surut. Monograf tanaman lada. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. : 105-114. Rosman R, H Muhammad, R Suryadi, Emmyzar, Rachman P. 1994. Pengaruh pupuk N,P dan K terhadap pertumbuhan dan hyasil tanaman serai dapur di tanah Latosol Citayam. Bul Littro IX (2). P 76-79. Rosman R, O Trisilawati dan Setiawan. 2013. Pemupukan Nitrogen, fosfor dan kalium pada tanaman akar wangi. Jurnal Littri 19 (1). P 33-40 Ruhnayat A dan R Rosman. 1993. Respon setek panili terhadap pemberian pupuk N,P dan K. Bul Littro VIII (2). P 70-74 Sudiarto dan S. Affandi. 1989. Temu-temuan (Jahe, Temulawak, kunyit, dan kencur). Ed sus Littro v (1). 71-87 Sudiarto, Irianto, dan E karmawati. 1983. Pengaruh pemupukan Nitrogen terhadap produksi daun kumis kucing. Pembr LITTRI VIII (46) dalam Januwati et al (1989) ed sus LITTRI. Kumis kucing , Pule pandak dan Touki. P.24-32 Tasma, I dan P. Wahid, 1988. Pengaruh mulsa dan pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil nilam. 11
Pembr litantri 15 (1 - 2) : 34 - 41 Usman, R Zaubin dan P Wahid. 1996. Aspek pemeliharaan dan budidaya lada. Monograf tanaman lada no 1. : 85-92. Waard P.W.F. de. 1964. Pepper cultivation in Sarawak. World Crops : 24-30. Wahid P. 1984. Pengaruh naungan dan pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi lada (piper nigrum L.). Seminar bulanan Balittri Tanjung Karang, 11 Februari 1984. Wahid dan Usman. 1984. Pengaruh pupuk organik dan inorganik terhadap pertumbuhan tanaman cengkeh muda. Pembr LITTANTRI IX (50). Yufdy M.P. 1991. Pengaruh pengapuran terhadap pertumbuhan beberapa varietas lada pada tanah podsolik merah kuning. Pemb Littri Vol XVII (2). P 31- 36. Zaubin R, E. Sediadi dan P Wahid. 1984. Pengaruh cara dan waktu pemberian pupuk terhadap produksi lada. Pembr Littri VIII (46) : 37-46
12
METODE PENENTUAN EFISIENSI KEBUTUHAN PUPUK UNTUK TANAMAN BERBASIS DATA PENELITIAN DAN KIMIA TANAH *)
ROSIHAN ROSMAN BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Jl. Tentara Pelajar no. 3, Bogor 16111 Email :
[email protected]
*) Makalah disampaikan pada seminar di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, Januari 2016.
13