METODE PENELITIAN
Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota Ternate sebanyak 60 orang.
Sampel Penentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin (1960) dalam Sevilla, dkk (1993:161) dengan formula: N n
=
1 + Ne2
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan Dalam penelitian ini, nilai kritis (e) yang digunakan adalah 5%, sehingga dengan jumlah populasi seperti di atas, diperoleh jumlah sampel sebesar 50 orang. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional mempelajari hubungan yang terjadi antara sejumlah variabel antecedent dengan variabel konsekuen.
Menurut Singarimbun dan Effendy
(1989), desain penelitian survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. Peubah bebas yang diteliti adalah karakteristik penyuluh pertanian, dan kompetensi adalah peubah terikat yang diukur. Karakteristik tersebut antara lain dapat diketahui dari umur penyuluh, masa kerja, besar tanggungan keluarga, pendidikan formal, persepsi terhadap bidang
keahlian,
pendidikan
nonformal,
kekosmopolitan,
motivasi,
dan
penghasilan yang diperolehnya. Peubah konsekuen penelitian ini ialah kompetensi penyuluh dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawab. Indikator dan parameter yang ditetapkan pada setiap peubah, ditetapkan berdasarkan teori yang telah teruji dan diakui kebenarannya. Selanjutnya setiap indikator dan parameter yang telah ditetapkan, dituangkan dalam defenisi operasional, kemudian dikembangkan dalam bentuk daftar pertanyaan (kuesioner) sebagai acuan atau instrumen wawancara dengan responden.
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di BIPP Kota Ternate yang terdiri dari lima BPP di setiap Kecamatan yang berada di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara. Penentuan lokasi ini ditentukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa BIPP Kota Ternate merupakan satu-satunya lembaga yang mewadahi penyuluh pertanian di Kota Ternate. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Pebruari hingga Mei 2009.
Data dan Instrumen Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara mendalam dengan responden dengan pengisian kuesioner yang telah disiapkan. Data
sekunder diperoleh dari BIPP Kota Ternate dan instansi terkait. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan wawancara dan pengisisan kuesioner oleh responden di lima BPP yang berada di kecamatan Kota Ternate Maluku Utara. Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut adalah: a.
Karakteristik penyuluh terdiri atas: 1. Umur yaitu satuan usia dalam tahun yang dihitung sejak lahir sampai penelitian ini dilakukan, diukur dalam skala rasio. 2. Masa kerja yaitu lama responden mulai bekerja menjadi penyuluh, dihitung dalam satuan tahun, diukur dalam skala rasio. 3. Besar tanggungan keluarga ialah banyaknya anggota keluarga yang ditanggung sebagian atau nseluruh kehidupannya oleh penyuluh. Diukur dalam skala rasio. 4. Pendidikan formal adalah lamanya penyuluh mengikuti pendidikan formal dihitung dalam satuan tahun, diukur dalam skala rasio. 5. Persepsi tentang bidang keahlian adalah pandangan/penilaian penyuluh terhadap bidang keahlian yang dijalani saat ini, diukur dalam skala interval. 6. Pendidikan nonformal ialah jumlah pelatihan yang pernah diikuti penyuluh oleh penyuluh untuk peningkatan sumberdaya penyuluh, diukur dalam skala rasio. 7. Kekosmopolitan adalah intensitas penyuluh melakukan kontak dengan pihak-pihak luar berkaitan dengan kegiatan penyuluhan, diukur dalam skala rasio.
8. Motivasi adalah hal-hal yang menjadi pendorong untuk meningkatkan kompetensi bagi penyuluh, diukur dalam skala interval. 9. Penghasilan yang diperoleh yaitu nilai rupiah yang diperoleh setiap penyuluh dalam satu bulan, diukur dalam skala rasio. b.
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang penyuluh agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, diukur dalam skala interval, kompetensi tersebut adalah: 1. Penyusunan programa penyuluhan 2. Kompetensi tentang rencana kerja penyuluh pertanian 3. Metode penyuluhan 4. Evaluasi program penyuluhan 5. Informasi Sarana Produksi dan pemasaran 6. Kemampuan komunikasi 7. Kemitraan Usaha 8. Kepemimpinan 9. Manajemen organisasi 10. Kompetensi Teknis Budidaya kelapa Data tersebut dikumpulkan menurut indikator dan parameter masing-masing
variabel sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 2 berikut: Tabel 2. Variabel, indikator, dan cara pengukuran data penelitian Variabel Umur
Masa kerja
Indikator Usia responden yang dihitung sejak lahir hingga penelitian ini dilakukan Lama responden bekerja menjadi penyuluh
Pengukuran Usia penyuluh yang dinyatakan dalam satuan tahun, berdasarkan sebarannya dibagi menjadi muda, sedang, dan tua Lamanya responden bekerja menjadi penyuluh yang dinyatakan dalam tahun, menurut sebarannya dibagi menjadi baru, sedang, dan lama
Tabel 2. Lanjutan. Variabel Besar tanggungan keluarga
Indikator Anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden
Pengukuran Jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh responden, berdasarkan sebarannya dibagi menjadi sedikit, sedang, dan banyak Pendidikan Pendidikan formal Lama responden mengikuti formal yang pernah ditempuh pendidikan formal, berdasarkan responden sebarannya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi Persepsi tentang Pandangan responden Penilaian responden atas bidang bidang keahlian terhadap bidang keahlian yang dimiliki, berdasarkan keahlian yang dimiliki sebarannya dibagi menjadi buruk, sedang, dan baik Pendidikan Pendidikan nonformal Jumlah pendidikan nonformal yang nonformal yang pernah ditempuh pernah diikuti responden, responden berdasarkan sebarannya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi Kekosmopolitan Kontak dengan pihak Intensitas responden melakukan luar terkait penyuluhan kontak dengan pihak luar terkait yang pernah dilakukan kegiatan penyuluhan, berdasarkan responden sebarannya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi Motivasi Dorongan yang Besarnya dorongan yang dirasakan dirasakan penyuluh penyuluh dalam melaksanakan untuk melaksanakan tugas, berdasarkan sebarannya tugas dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi Penghasilan Penerimaan penyuluh Jumlah penerimaan penyuluh dalam dalam bentuk uang bentuk rupiah, berdasarkan sebarannya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi Kompetensi Kemampuan penyuluh Tingkat kemampuan penyuluh dalam melaksanakan kegiatan Penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan, yakni sangat tidak kegiatan penyuluhan: kompeten, tidak kompeten, 1. Penyusunan kompeten, dan sangat kompeten . programa penyuluhan 2. Kompetensi tentang rencana kerja penyuluh pertanian 3. Metode penyuluhan 4. Evaluasi program penyuluhan 5. Informasi Sarana Produksi dan pemasaran
Tabel 2. Lanjutan. Variabel
Indikator
Pengukuran
6. Kemampuan komunikasi 7. Kemitraan Usaha 8. Kepemimpinan 9. Manajemen organisasi 10. Kompetensi Teknis Budidaya kelapa
Instrumentasi Validitas Instrumen Upaya untuk memperoleh instrumen yang valid dilakukan dengan uji validitas.
Validitas yang diuji adalah validitas kerangka (construct validity).
Validitas kerangka diperoleh dengan menetapkan kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian, kemudian atas dasar konsep-konsep itulah disusun tolok ukur operasionalnya.
Instrumen yang sahih diperoleh dengan menyusun
kuesioner berpedoman kepada: (1) menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan responden, (2) mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan empiris sebagai rujukan, (3) memperhatikan pendapat, tanggapan, dan saran dari pembimbing.
Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur bila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan konsistensi
suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi, 1989: 140). Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach (Marzuki, dkk, 2000: 309) dengan formula:
Σσi2
k r =
(1 k–1
) 2
σ
r = Koefisien reliabilitas yang dicari k = Jumlah butir pertanyaan (soal)
σi2 = Varians butir pertanyaan (soal) σ2 = Varians skor tes Koefisien reliabilitas yang diperoleh setelah dilakukan uji kuesioner adalah 0,95. Analisis Data Analisis data dilakukan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Uji statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antar variabel terikat dengan variabel bebas adalah dengan menggunakan analisis korelasi Kendall W (Siegel, 1994:283), untuk memudahkan pengolahan data digunakan program SPSS.