15
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan berdasarkan kriteria memiliki kantin sekolah dan pertimbangan
kemudahan
dalam
melakukan
penelitian.
Penelitian
ini
dilaksanakan pada bulan November 2010. Teknik Penarikan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4 sebanyak 42 siswa dan kelas 5 sebanyak 39 siswa. Ukuran contoh 40 siswa, sebanyak 20 siswa dari kelas 4 dan 20 siswa dari kelas 5. Penarikan contoh dilakukan secara acak sederhana tanpa pemulihan. Pengacakan dilakukan dengan bantuan kalkulator. Pada Tabel 2 dapat dilihat ukuran populasi dan contoh penelitian. Tabel 2 Ukuran populasi dan contoh penelitian Kelas Kelas 4 Kelas 5 Total
Populasi (N) 42 39 81
Contoh (n) 20 20 40
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan besar uang saku), kebiasaan jajan (frekuensi, jenis dan jumlah makanan jajanan), konsumsi pangan dan aktifitas fisik siswa (recall 1x24 jam) yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada hari sekolah dan hari libur, status gizi (berat badan dan tinggi badan) serta status kesehatan (pencatatan riwayat sakit yang pernah diderita selama satu bulan terakhir). Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum sekolah dan prestasi belajar meliputi nilai ulangan harian dan ulangan umum semester (UUS) ganjil yaitu rata-rata dari enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini mengingat nilai ulangan harian dan UUS merupakan nilai murni hasil belajar dari siswa. Jenis data dan cara pengumpulannya secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.
16 Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data No.
1.
2.
Variabel Karakteristik siswa • Umur • Jenis kelamin • Besar uang saku Antropometri siswa • Berat Badan • Tinggi Badan
Jenis Data
Cara mengumpulkan data
Data primer
Kuesioner
Data primer
Pengukuran antropometri
3.
Kebiasaan jajan
Data primer
4.
Konsumsi pangan
Data primer
5.
Aktifitas Fisik
Data primer
6.
Status kesehatan
Data primer
7.
Prestasi belajar
Data sekunder
Kuesioner Food Frequency Questionare (FFQ) selama 1 minggu. Kuesioner dengan menggunakan food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu hari sekolah dan hari libur. Kuesioner dengan menggunakan pencatatan 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari sekolah dan hari libur. Kuesioner dengan menggunakan pencatatan. Nilai ulangan harian dan ulangan umum semester (UUS) ganjil dari rata-rata enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Cahyaningrum 2005)
Pengolahan dan Analisa Data Proses pengolahan meliputi editing, coding, entry dan analisis. Proses editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data terkumpul. Coding adalah pemberian angka atau kode tertentu yang telah disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan dalam kuesioner, sehingga memudahkan pada saat memasukkan data ke komputer. Entry adalah memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar. Cleaning yaitu melakukan pengecekan terhadap isian data yang di luar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner atau isian data yang diluar kewajaran. Data yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara statistik deskriptif (persentase, rata-rata dan simpangan baku) dan inferensia (korelasi Pearson, uji beda t-test dan regresi linier berganda)
17 menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0 for Windows. Kategori variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kategori variabel penelitian No.
1.
Variabel
Besar uang saku
Kebiasaan jajan a. Jenis
b. Jumlah jenis
2. c.
Frekuensi jajan per hari
d. Alasan Membeli makanan e. Waktu jajan
3.
Tingkat kecukupan energi, protein dan lemak
4.
Tingkat kecukupan vitamin dan mineral
5.
Status gizi
Aktifitas fisik a. Jenis Kegiatan 6. b. Tingkat Aktifitas Fisik Status Kesehatan a. Frekuensi sakit (satu bulan
Kategori
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
< Rp 2000 Rp 2000 – Rp 5000 > Rp 5000 Makanan utama/sepinggan Makanan camilan/panganan Minuman Buah 1-2 jenis 3-4 jenis 5-7 jenis >7 jenis 0 kali 1 kali 2 kali 3 kali >3 kali Rasa enak Harga murah Sebelum masuk sekolah Saat istirahat sekolah Saat pulang sekolah Defisit tingkat berat : <70% AKG Defisit tingkat sedang : 70-79% AKG Kurang : <90 % AKG Cukup : 90-119% AKG Lebih : ≥120% AKG Kurang <77% AKG Cukup ≥77% AKG Sangat Kurus : z< -3 Kurus : -3 ≤ z < -2 Normal : -2 ≤ z ≤ +1 Gemuk : +1 < z ≤ +2 Obese : z > +2 Tidur Sekolah Kegiatan ringan Kegiatan sedang Kegiatan berat Sangat Ringan : < 1,40 Ringan : 1,40 – 1,69 Sedang : 1,70 – 1,99 Tidak pernah sakit 1 kali sakit >1 kali sakit
Keterangan
Nuraida (2009)
et
al.
Andarwulan al. (2008)
et
Andarwulan al. (2008)
et
Andarwulan al. (2008) Andarwulan al. (2008)
et et
Depkes (1996)
Gibson (2005) WHO (2007)
Hardinsyah & Martianto (1992)
FAO/WHO/UNU (2001) Kusumaningrum (2006)
18 Tabel 4. (Lanjutan) No.
7.
Variabel Status Kesehatan b. Frekuensi sakit dalam satu bulan
Tingkat morbiditas
8.
Prestasi belajar
Kategori • Tidak pernah sakit • 1 kali sakit • >1 kali sakit • Rendah :< 4 • Sedang : 4 - 8 • Tinggi : > 8 • Sangat Baik : 80 – 100 • Baik : 70 – 79 • Cukup : 60 – 69 • Kurang : 50 – 59
Keterangan Kusumaningrum (2006)
Sugiono(2009)
Syah (2010)
Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam gram/URT diolah dengan menggunakan Aplikasi Analisis Konsumsi Pangan. Jumlah makanan dalam bentuk gram/URT kemudian dikonversi dengan menggunakan
Daftar
Konsumsi
Bahan
Makanan.
Kemudian
dilakukan
perhitungan tingkat kecukupan gizi untuk energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin C dan zat besi. Angka kecukupan zat gizi yang digunakan mengacu pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004. Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi makanan yang dikonsumsi adalah : KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan : KGij
= Penjumlahan zat gizi i dari setiap bahan makanan/pangan yang dikonsumsi
Bj
= Berat bahan makanan j (gram)
Gij
= Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j
BDDj = % bahan makanan j yang dapat dimakan (Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994) Pengukuran tingkat kecukupan energi, protein dan lemak merupakan tahap lanjutan dari penghitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan konsumsi merupakan persentase konsumsi aktual siswa dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan WNPG tahun 2004. Secara umum tingkat kecukupan zat gizi dapat dirumuskan sebagai berikut: TKGi = (Ki/AKGi) x 100%
19 Keterangan: TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i
Ki = Konsumsi zat gizi i
AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan (Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994) Data aktifitas fisik yang diperoleh adalah jenis kegiatan dan alokasi waktu setiap kegiatan. Jenis kegiatan anak dikelompokkan menjadi beberapa kegiatan yaitu tidur, sekolah, kegiatan ringan, kegiatan sedang dan kegiatan berat (Hardinsyah & Martianto 1992). Kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan ringan adalah duduk diam, berdiri diam, makan, mengobrol, belajar, mengaji dan bermain yang dilakukan sambil duduk (misalnya main kartu, boneka, dan congklak). Kegiatan yang dikategorikan sebagai kegiatan sedang adalah pekerjaan rumahtangga (menyapu, membersihkan perabotan), jalan-jalan santai dan bermain (petak umpet, main kelereng dll). Kegiatan yang dikategorikan berat dalam penelitian ini adalah olahraga seperti lari-lari, bersepeda dan main bola. Masing-masing kelompok kegiatan dikalikan dengan faktor korelasi (FK) yang merupakan kelipatan bagi basal metabolisme rate (BMR) atau angka metabolisme basal (AMB). Faktor korelasi tiap jenis kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Faktor korelasi menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin Jenis Kegiatan Tidur Sekolah Kegiatan ringan Kegiatan sedang Kegiatan berat Sumber : FAO/WHO/UNU (1985)
Laki-laki 1,0 x BMR 1,6 x BMR 1,6 x BMR 2,5 x BMR 6,0 x BMR
Perempuan 1,0 x BMR 1,5 x BMR 1,5 x BMR 2,2 x BMR 6,0 x BMR
Basal metabolisme rate dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan umur siswa (Hardinsyah & Martianto 1992). Penghitungan BMR siswa menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Siswa berumur 9 tahun Laki-laki
= 72 x Berat Badan
Perempuan
= 62 x Berat Badan
2. Siswa berumur 10 dan 11 tahun Laki-laki
= (17,5 x Berat Badan) + 651
Perempuan
= (12,2 x Berat Badan) + 746
Pengukuran status gizi dengan metode antropometri melalui perhitungan indeks massa tubuh dibandingkan dengan umur (IMT/U) dengan menggunakan
20 software WHO Anthroplus 2007. Kemudian hasilnya disesuaikan dengan nilai yang telah ditentukan oleh WHO 2007. Kategori status gizi pada anak yang berumur 5 – 19 tahun yaitu kurus (-3 ≤ z ≤ -2), normal (-2 ≤ z ≤ +1), gemuk (+1 ≤ z ≤ +2) dan obese (z > +2). Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif meliputi : a. Karakteristik siswa meliputi umur, jenis kelamin dan uang saku per hari. b. Kebiasaan jajan siswa meliputi jenis, jumlah, waktu dan alasan jajan. c. Tingkat kecukupan energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin C dan zat besi siswa. d. Aktivitas fisik siswa meliputi jenis kegiatan, lamanya waktu kegiatan, tingkat aktifitas fisik dan pengeluaran energi siswa. e. Status gizi dan kesehatan serta prestasi belajar siswa. 2. Uji korelasi Pearson digunakan untuk melihat variabel hubungan yaitu: a. Menganalisa hubungan karakteristik siswa (umur dan uang saku) dengan kebiasaan jajan (frekuensi jajan dan jumlah jenis jajanan per hari). b. Menganalisa hubungan status gizi dan kesehatan dengan prestasi belajar siswa SD. 3. Uji beda t-test digunakan untuk menguji perbedaan konsumsi pangan, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, tingkat aktifitas fisik, pengeluaran energi serta status gizi dan kesehatan siswa laki-laki dan perempuan. 4. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap status gizi anak SD dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Analisis regresi bertujuan menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas (tingkat kecukupan energi, protein dan lemak, tingkat aktifitas fisik serta status kesehatan) dan variabel terikat (status gizi). Untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap status gizi pada anak SD digunakan komputasi regresi liner berganda sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +β5X5 + є Keterangan : Y
= Status gizi
X3 = Tingkat Kecukupan Lemak
Β0
= Konstanta
X4 = Status Kesehatan (morbiditas)
ß1,2,3,4 = Koefisien regresi variabel independen
X5 = Aktifitas fisik
X1
= Tingkat Kecukupan Energi
Є = Galat
X2
= Tingkat Kecukupan Protein
21 Definisi Operasional Karakteristik siswa adalah data-data siswa yang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Besar uang saku adalah besarnya uang yang diterima siswa setiap hari untuk berbagai keperluan di sekolah. Kebiasaan jajan adalah cara siswa dalam memilih dan mengkonsumsi makanan jajanan yang meliputi jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajan per hari yang dilakukan di lingkungan sekolah baik pada penjual di kantin sekolah maupun penjual menetap di luar sekolah. Aktifitas fisik adalah seluruh kegiatan contoh yang melibatkan fisik (tubuh) dan diperoleh melalui metode recall 1x24 jam dan dilakukan sebanyak dua kali yaitu hari sekolah dan hari libur. Status Kesehatan adalah keadaan kesehatan contoh yang dinilai dari frekuensi sakit dan lama sakit yang pernah dialami contoh satu bulan sebelum penelitian. Makanan jajanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang dibeli dan siap dikonsumsi ataupun terlebih dahulu diolah oleh penjual jajanan. Makanan jajanan dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu makanan utama (sepinggan), makanan camilan (panganan), minuman dan buah. Status Gizi adalah keaadaan fisik siswa yang diukur dengan antropometri dengan indeks IMT/U. Prestasi belajar adalah hasil belajar anak yang diukur dengan menggunakan nilai rata-rata ulangan harian dan Ulangan Umum Semester (UUS) ganjil.