ILMU NEGARA
PENGANTAR
Terdapat dua teori besar yaitu :
Teori Negara Bicara struktur negara yaitu memandang negara sebagai organisasi dan
pusat kekuasaan. Bersifat yuridis
Teori Bernegara Pembicaraan dipusatkan pada pandangan bahwa negara sebagai
wadah perwujudan masyarakat. Bersifat sosial
1.
METODE PEMBELAJARAN IN a.
Metode Induksi khusus - umum
b.
Metode Deduksi umum - khusus
c.
Metode Dialektis Tanya jawab , unsur menurut hegel (Dalil ; Ngra Kekuasaan,
Anti Dalil ; Ngra Hkum arti sempit, Jalan Tengah ; Ngra Hkum arti luas)
2.
d.
Metode Filosofis
e.
Metode Perbandingan
f.
Metode Sejarah
g.
Metode Sistematik menghimpun bahan kemudian diklasifikasi
h.
Metode Hukum dititk beratkan pada factor yuridis saja
i.
Metode Sinkretis Pengabungan factor yuridis dan non yuridis
PENGERTIAN ILMU NEGARA Asal Bahasa
Istilah
Belanda
Staatsleer
Jerman
Steetslehre
Inggris
Theory of State The General Theory of State Political Theory
Perancis
Theorie d’etat
Berdasarkan Konsep Bernegara ; Ilmu tentang segala tentang negara meliputi arti negara atau sifat hakikat negara, pembenaran adanya negara, terjadinya suatu negara dan tujuan negara
Berdasarkan Konsep Politik ; Ilmu yang membahas tentang negara baik dilihat dari segi yuridis, sosilogis, maupun kombinasi keduannya.
Oleh Jellinek ilmu-ilmu pengetahuan tentang negara disebut staatswissenschaften (dalam bukunya Die Algemeine Staatslehre) dimana dalam pengertian luas staatwissenchaften dibagi atas dua yaitu :
Staatswissenschaft (dalam arti sempit), dibagi 3 : Beschreibende staats wissenschaft ; melukiskan dan menguraikan susunan negara, menunjukkan unsur-unsurnya dan membahas berbagai aspeknya. Yaitu secara deskriptif apa adanya dari negara-negara yang sudah ada/masih ada. Theoritische staats wissenschaft ; bersifat positif, nyata, dan diperoleh dari sesuatu yang dialami/diperoleh dari empiris. Bahan kajian dari Beschreibende S.W. dibandingkan
untuk
mendapatkan
persamaan
dan
perbedaan-perbedaan.
Theoritische staats wissenschaft dibagi 2 yaitu :
algemeine staatslehre (ilmu negara umum), yang di bagi 2 juga :
Allgemeine sociale staatlehre, ditinjau dari segi sosial
Allgemeine staatsrechtslehre, ditinjau dari segi hukum
Besondere staatslehre (pengertian khusus dari negara), yang dibagi 2
juga :
Individualle staatslehre, ditinjau dari totalitasnya
Spezialle staatslehre, ditinjau dari segi strukturnya, misal DPR,
MPR Angewandte staats wissenschaft ; Ilmu politik ini mempraktekkan segala hasil penyelidikan yang diperoleh staatslehre sebagai ilmu pengetahuan yang teoritis.
Staats rechts wissenschaft, dibagi atas : Hukum tata negara Hukum administrasi negara Hukum Keprajaan/pamong praja
Hukum internasional
3.
KEILMUAN YANG BEROBYEK NEGARA
Hukum Administrasi Negara ; Sekumpulan peraturan hukum yang mengikat
badan yang melaksanakan wewenang - Oppenheim
Hukum Tata Negara ; Hukum yang mengatur organisasi negara - Logemann
Ilmu Politik ; Ilmu yang mempelajari kegiatan dalam sistem politik – Mirrian
Budihardjo
Hukum Internasional
Hubungan IN dan Keilmuan berobyek negara adalah hubungan saling melengkapi dan berjenjang. IN dan Ilmu Politk adalah dasar (Seinswissenchaft) bersifat teoritis. HTN bersifat normative (Nomativen Wissenchaft) HAN dan sebagian Ilmu Politik bersifat aplikatif
SIFAT ILMU NEGARA ; ABSTRAK, TEORITIS, TIDAK TERIKAT WAKTU, TIDAK TERIKAT TEMPAT, UMUM
MENGENAL NEGARA 1.
PENGERTIAN NEGARA Organisasi kemasyarakatan yang paling tinggi dan khus yang terletak pada syarat dan sifat
Menurut Para Ahli :
George Jellinek Organisasi kekuatan dari sekelompok manusia diwilayah tertentu
Max Weber Suatu masyarakat yang mempunyai kekuatan monopoli dalam
pengunaan kekuasaan
Kranenburg Organisasi yang timbul atas kehendak dari suatu golongan
Djokosutono Organisasi yang berada dalam pemerintahan yang sama
2.
UNSUR NEGARA
3.
SIFAT NEGARA 1.
Sifat Memaksa Negara dapat dibenarkan menggunakan kekuasaan untuk
memakai kekerasan fisik secara sah. Negara memiliki peraturan dan daya pelaksanaan yang berbeda dengan organisasi lainnya 2.
Sifa Monopoli Dijadikannya ideology sebagai satu-satunya asas kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sehingga tujuan yang ditetapkan harus berkaitan dengan ideology. 3.
Sifat Mencakup Semua Diberlakukannya pertaturan bagi semua warga
negara tanpe pengecualian.
HAKIKAT NEGARA ; Pengambaran tentang sifat negara 1.
TINJAUAN HISTORIS, SOSILOGIS, YURIDIS a.
Tinjauan Historis
Yunani Kuno Negara = Polis, Sifat ; Demokrasi langsung
Romawi Kuni Negara = Empirium, Sifat ; Country state (wilayah sudah luas) dan Dinasti
Pertengahan
Civitas Dei ; Thomas Aquinas dengan dua pedang yaitu dunia dan akhirat. Agustinus dengan teori matahari rembulan Civitas Terena/ Diabolis ; Kedaulatan negara duniawi , ex: Cina
Renaisance Sekularisme dikemukakan oleh Marsilius van Padua
Machiavelli Negara = La Stato / ada ikatan tertentu ; Istilah ini berkembang bersamaan dengan teori H.Alam yaitu peralihan dari status alamiah ke civilis
Masa Pasca PD 1 / jerman Negara = Rijk/ Reich artinya memerintah ; timbul teori kedaulatan negara
Masa Modern ; Berkembangnya teori sosiologi
b.
Tinjauan Sosiologis / teori sosilogis ; Negara adalah organisasi kehidupan masyarakat.
Mac Iver ; Sederhana (family to state) dan kompleks
Mac Dougal ; Wajar dan Disengaja
Ferdinand Tonnis ; Gemeinschatf (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan)
Kranenburg ; Setempat dan Tidak Setempat, Teratur dan Teratur
c.
Tinjauan Yuridis ; Negara sebagai wadah penerapan dan pelaksanaan norma
hukum.
Negara sebagai objek hukum (recht object) Negara sebagai alat manusia utk mencapai tujuan
Negara sebagai subjek hukum (recht subject)
Negara sebagai penghalus hukum (recht verhaltnis)
2.
TEORI SATU, DUA, DAN TIGA SEGI
Teori Satu Segi ; hanya ditinjau dari satu sisi yaitu segi yuridis (Negara sebgai alat hukum) atau segi sosiologi (Negara sbgai alat masyaraka)
Teori Dua Segi ; melihat dari kedua sisi baik segi yuridis maupun sosiologis
Teori Tiga Segi ; Ide, Kenyataan Sosial, Hukum
TEORI ASAL MULA NEGARA 1.
TEORI ASAL MULA NEGARA a.
Teori Spekulatif
Teori Ketuhanan ; Asal mula negara dan kekuasaan seorang penguasa adalah semata-mata berasal dari Tuhan Augustinus Teori Matahari Rembulan (Gereja>Negara) Thomas Aquinas Teori Dua Pedang ; yaitu pedang dunia dan akhirat (Gereja=Negara) Marsilius Van Padua Sekularisme (Gereja beda dengan Negara)
Teori Kekuatan ; Negara dilahirkan karena pertarungan kekuatan. Kekuatan dapat berupa ; Ekonomi, Otak, Fisik Pangkal teori ini pada man in abstracto yg telah hidup berkelompok. Leon Duguit = Yang memaksa adalah yang terkuat Voltaire = Raja pertama adalah pahlawam Ludwig Gumplowitz = Adanya penaklukan oleh yang kuat Karl Max = Pemegang produksi yang berkuasa . akan menimbulkan hilangnya kelas ekonomi Harlod J Laski = Perlunya organisasi pemaksa
Teori Yuridis Matriachal ; Pemimpin pertama adalah ibu Patriachal ; Pemimpin pertama adalah ayah Patrimonial
Teori Perjanjian Thomas Hobbes
Man in abstracto ; Homo homoni lupus manusia serigala bagi manusia lainnya. Bellum omnium kontra omnus Semua hancurkan semu Bentuk Perjanjian ; Pactom Subjectionis Perjanjian masyarakat dalam negara dengan penguasa Hasil Perjanjian ; Monarki Absolut
John Locke (Bapak HAM) Man in abstracto ; Manusia sudah berakal namun ada potensi menyerang Bentuk Perjanjian ; “Berlapis” Pactom Unions Perjanjian masyarakat utk membentuk negara. & Pactom Subjetionis Perjanjian masyarakat dengan penguasa Hasil Perjanjian ; Monarki Konstitusional
J.J Rosseau (Bapak Demokrasi) Man in abstracto ; Manusia lahir bebas kemudian terikat dan beratio dengan dua kemauan yaitu individu dan umum Bentuk Perjanjian ; Pactom Unions Perjanjian masyarakat untuk membentuk negara Hasil Perjanjian ; Negara Republik Demokrasi
b.
Teori Historis Sosiologis / Teori Evolusi ; ditarik dari kejadian konkrit dengan
factor Keluarga , Agama, Peperangan, dan akhirnya kesadaran politik
2.
TEORI TERJADINYA NEGARA
1.
Perkembangan Negara secara Primer
GEMEINSCHAFT/GENOSSENSCHAFT (TITIK BERAT PD UNSUR RAKYAT) , Dibawah pimpinan Primus Interpares (Yang Paling Kuat)
2.
REICH ATAU RIJK Belum ada pemerintahan tetap , muncul sistem feodal
3.
STAAT Negara definisi modern terpenuhi
4.
DEMOKRATIE NATIE Dalam bentuknya sebagai negara nasional, perkembangan secara prima
Perkembangan Negara secara Skunder
1.
Perngakuan secara De Facto Berdasarkan Kenyataan yang ada, Bersifat Sementara.
2.
Pengakuan secara De Jure Pengakuan lebih meluas yaitu dari negara lainnya, Bersifat Tetap
3.
TEORI BERAKHIRNYA NEGARA
Teori Organis ; Warga negara sebagai sel yang hidup sendiri untuk menentukan kelangsungan organism negara
Teori Anarkis ; Tanpa pemerintahan dan lenyapnya tata paksa negara
Teori Matinya Tuan Negara
Teori Historis ; Faktor alam dan Faktor Sosial
TEORI TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA Tujuan tanpa fungsi adalah steril, fungsi tanpa tujuan adalah mustahil
1.
TEORI TUJUAN NEGARA ; Tujuan menunjukkan dunia cita, bersifat abstrak idiil TANPA TUJUAN negara tidak perlu diberi suatu tujuan, atau tujuan negara ialah ada pada negara itu sendiri ( the state is end in it self). Ajaran ini dipelopori oleh Hans kelsen. Tokoh lain ; George Wilhelm dan Hegel TEORI
KEKUASAAN
NEGARA
Yang
paling
utama
adalah
bagaimana
mempertahankan dan memperbesar kekuasaan
Lord Shang Yang ; dalam buku a classic of the chinese school of law , dengan teori a weak people a strong state and a strong state means a weak people caranya dengan ajaran 10 devils
Maciavelli ; dalam buku Il Principe , Pemerintah terkadang harus bersikap seperti singa yang menakutkan dan kancil yang cerdik
Nietzche ; dalam buku Also Sprach Zarasthustra , Hidup adalah tentang penaklukan
TUJUAN TERTENTU
Immanuel Kant Tujuan negara untuk mempertahankan hak dengan memelihara ketertiban. Melahirkan tipe negara penjaga malam
Aristoteles Tujuan negara ditekankan dalam hal etis / kebaikan
John Locke Tujuan negara untuk memelihara hak alamian / HAM yang tersisa
Jeremy Betham dan J.S Mills Tujuan negara adalah kesejahteraan masyarakat
2.
TEORI FUNGSI NEGARA ; Pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai, bersifat rill konkrit.
Anarkhisme Penyangkalan dari negara dan pemerintahannya
Individualisme (Doktrin Laissez faire) Memelihara dan mempertahankan keamanan dan ketertiban individu dan masyarakat bedasar : Etis, Ekonomi, Ilmiah
Sosialisme Fungsi negara untuk pemenuhan kesejahteraan bersama sehingga fungsi negara harus diperluas
Komunisme Memperluas fungsi negara dan menuntut penguasaan bersama – Sosialisme yang bersifat revolusioner
Sindikalisme Buruh sebagai pemegang peran utama bukan negara
Guild sosialisme Badan koperasi umum yang menguasai alat produksi dan menyelenggarakan tugas kenegaraan dibidang kesejahteraan
Fascisme Negara = makhluk hidup yang punya bidang hidup dan kemauannya, pembenaran penguasaan semua alat produksi oleh negara
Kollektifisme empiris menyetujui penguasaan umum atas dinas umum yang vital
FUNGSI NEGARA MENURUT JOHN LOCKE ; Legislatif, Eksekutif, Federatif (Urusan luar negeri, perang dan damai) FUNGSI NEGARA MENURUT MONTESQUIEU ; Legislative, Eksekutif, Yudikatif FUNGSI NEGARA MENURUT GOODNOW ; Teori dikotomi atau dwipraja, Masa pemerintahan Andrew Jackson dikenal spoil system (Tahu sama tahu) Policy making (Membuat atau menentukan GBHN
atau program), Policy Eksekutif
(Menjalankan program) FUNGSI NEGARA MENURUT VAN VOLLENHOVEN ; Regelling (Membuat Peraturan), Bestuur (Eksekutif), Rechtspraak (Mengadili), Politie (Pegawas) FUNGSI NEGARA ABAD XVI PRANCIS ; Diplomatic, Diffence (Pertahanan), Finance (Mengatur keuangan), Justice (Menjaga ketertiban), Police
TEORI PEMBENARAN NEGARA 1.
TEORI PEMBENARAN NEGARA (rechtsvaardigings theorieen) teori yang digunakan
dasar pembenar perilaku negara a. Teori Pembenaran dari sudut keagamaan b. Teori Pembenaran dari sudut kekuatan
c. Teori Pembenaran dari sudut hukum ( H.Keluarga, H. Kebendaan, H. Perjanjian)
2.
TEORI KEDAULATAN NEGARA ASAL
KATA
Arab
Daulah
Latin
Supremus
Italia
Souvranita
Inggris
Souvereignity
Perancis
Souverainite
Belanda
Souvereiniteit
Kedaulatan mengandung 3 Makna yaitu :
Kemerdekaan,artinya negara itu bebas dan tidak tergantung pada atau terikat oleh apapun juga atau siapapun juga. Negara bebas untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan berhak menentukan sepenuhnya nasib sendiri
Kuasa tertinggi, artinya tidak ada kuasa diatas kuasa negara. Siapapun atau kuasa apapun harus tunduk pada kuasa negara
Kekuatan, atinya kemerdekaan dan kekuasaan itu harus mempunyai kekuatan. Kekuasaan dan kemerdekaan tidak cukup hanya pada pernyaataan dan pengakuan saja, tetapi haruslah terbukti bahwa ia benar-banar berlaku, ditaati dan diikui oleh semua rakyat.
Ciri Kedaulatan Absolut/Monolitik/Monistis (Dr. Jean Bodin dalam “Les Six Livres De La Republique 1576”)
Asli Tidak diturunkan dari kekuasaan lain
Tertinggi Tidak dibawahi dan tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi yang dapat membatasi
Kekal / Permanent Berlangsung terus-menerus tanpa interupsi dan tidak terputus walau pergantian pemerintahan
Tidak dapat dibagi (Indivisble) Hanya ada satu kekuasaan tertinggi
TIdak dapat dialihkan
Ciri Kedaulatan Relatuf
Berbeda ciri dengan kedaulatan absolute
Kedaulatan yang bisa dualistic bahkan pluralistic
Macam – Macam Kedaulatan
Kedaulatan ke dalam (Interanal Souvereignty) Bersifat Staatrechtelijk yang menunjukkan diri sebagai kemampuan untuk mengatur organisasi negara, pembentukan hukum, susunan peradilan dan sistem pemerintahan menurut kehendak negara sendiri. Bentuknya adalah kekuasaan tertinggi dari negara terhadap rakyat dan penduduk lainnya serta asosiasi lainnya didaerah yuridksi. Dan kedaulatan ke luar (External Souvereignty) Bersifat Volkenrechtelijk, berupa kemampuan untuk mengadakan hubungan diplomatic dan perjanjian antar banga termasuk peperangan dan damai. Aspek ini penting untuk menjadi “Family of Nations” disebut juga kemerdekaan
Kedaulatan de facto adanya kedaulatan yang nyata untuk ditaati, atau berdasarkan adanya pelaksanaan yang nyata dari kekuasaan, tidak perlu didasarkan atas hukum. Dan kedaulatan de jure berarti kadaulatan yang diakui oleh hukum (konstitusi) tidak perlu yang berdaulat senyatanya menjalankan kekuasaan atau ditaati secara nyata. Yang penting secara hukum berdaulat.
Kedaulatan politik (political souverignity) maksudnya kekuasaan tertinggi dalam bidang politik yaitu berupa kekuasaan dari rakyat secara keseluruhan dan disaat-saat terkahir menentukan kedaulatan politik (misal Pemilihan Umum adalah perwujudan kedaulatan politik rakyat). Dan kedaulatan hukum (legal souverignity) adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat peraturanperaturan hukum. (misal DPR bersama Presiden mempunyai legal souverignity’ untuk membuat hukum yang berupa undang-undang)
BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, DAN SISTEM PEMERINTAHAN 1.
BENTUK NEGARA ; Melukiskan dasar – dasar negara, susunan dan tata tertib suatu
negara berhubungan dengan organ tertinggi dengan
organ tertinggi dalam negara dan
kedudukan masing-masing organ itu dalam kekuasaan negara No
1
Dasar Pembanding
Kedaulatan
Kesatuan
Serikat
(eenheidstaat)
(federal/boondstaat)
Kedalam dan keluar
Tidak berdaulat, kekuasaan
dipegang oleh pemerintah
asli pada negara bagian
pusat 2
Konstitusi
Hanya satu
Tiap negara bagian wewenang utk membuat selama tidak bertentangan dengan pusat
3
Kepala Negara dan
Hanya satu dan umum
Hanya satu memiliki hak
kementrian
tidak memiliki hak veto
veto pembatalan putusan yang diajukan parlemen.
Masing-masing bagian punya parlemen/senat yang dipilih langsung dan berhak memiliki kementrian
2.
BENTUK PEMERINTAHAN ; Melukiskan bekerjanya organ – organ tertinggi sejauh organ -
organ itu mengikuti ketentuan –ketentuan yang tetap MONARKI & REPUBLIK
Klasik
Demokrasi
Modern
Teori Autokrasi
Monarki
Oligarki
Teori Klasik :
Plato ; Aristokrasi, Timokrasi (Orang yang ingin mencapai kemakmuran), Oligarki, Demokrasi
Aristoteles ; Monarki, Tirani, Aristokrasi, Oligarki, Politeia, Demokrasi
Polybios Siklus Polybios
Monarki
Okhlorasi
Tirani
Demokrasi
Aristokrasi
Oligarki
3.
SISTEM PEMERINTAHAN
Dasar Pembanding
Parlementer
Presidensiil
Kepala Negara
Bukan kepala pemerintahan
Otomatis kepala pemerintahan
Fungsi Kepala Negara
Simbol nasional
Kepala Pemerintahan
Tanggung Jawab Pemerintahan
Pada parlemen
Tidak perlu pada parlemen
Kedudukan
eksekutif
dan Eksekutif
legislative
lebih
rendah
dari Sejajar
legislatif
TIPE NEGARA 1.
Berdasarkan Sejarah a.
TIPE NEG TIMUR PURBA
: TEOKRATIS, ABSOLUT, DESPOTIS;
b. TIPE NEG YUNANI KUNO
: POLIS, DEMOKRATIS;
c. TIPE NEG ROMAWI KUNO
: COUNTRY STATE, DESPOTIS, ABSOLUT;
d. TIPE NEG ABAD MENENGAH
: DUALISTIS, FEODALISTIS, DESPOTIS;
e. TIPE NEG MODERN
: PERKEMB. PEMIKIRAN HOBBES, LOCKE, YG MERUP
NEG HK. YG DEMOKRATIS DAN OTOKRATIS
2.
Berdasarkan Unsurnya ; Dititkberatkan pada unsur wilayah, bangsa, pemerintah
Tiper Negara Kemakmuran / Kesejahteraan (Wohlfare staat) Negara mengabdi pada
3.
rakyat, negara adalah alat satu-satunya untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat
4.
Berdasarkan Tujuan dan Fungsi Negara serta Hubungan antar Penguasa dan Rakyat “THEORIE STATUS” GEORGE JELLINECK
a.
Status Positif
: Negara aktif menyelenggarakan soal kesejahteraan rakyat
b.
Status Negatif : Negara tidak ikut campur urusan perekonomian rakyat
c.
Status Aktif
: Rakyat ikut aktif berpartisipasi dalam pemerintahan
d.
Status Pasif
: Rakyat hanya tunduk pada pemerintah
MELAHIRKAN TIPE NEGARA a.
Negara Polisi (POLIZEI STAAT) ; Negara menentukan segalanya sedangkan rakyat pasif (Postifi-
Pasif) , Salus Publica Suprema Lex, Princie Legibus Solutus Est, Dipengaruhi aliran merkantilisme dalam ilmu ekonomi b.
Negara Hukum Liberal (LIBERAL RECHTSTAAT) ; Negara tidak boleh campur tangan dalam bidang
ekonomi dan rakyat bebas aktif dalam pemerinahan (Negatif – Aktif), Negara sebagai wasit dalam kompetisi rakyat / Negara Penjaga Malam/ The Nachtwachterstaat, Wetmatigheid (Hukum = UU) c.
Negara Hukum Formiil ; Jaminan Ham, Pemisahan Kekuasaan, Pemerintahan didasarkan UU,
harus ada peradilan administrative d.
Negara Hukum Materiil ; Ciri negara hukum formil dan tindakan penguasa dilandaskan UU (Asas
Legalitas) Kecuali dalam keadaan mendesak (Asas Oportunitas)
HUBUNGAN ANTAR NEGARA 1.
SERIKAT ; Ikatan antara beberapa negara yang masing-masing tetap mempunyai
kedaulatan baik keluar maupun kedalam
2.
UNI ; Gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala
negara yang sama a. Uni personil dua negara yang kebetulan memiliki raja yang sama sebagai kepala negara
b. Uni riil dua negara berdasarkan traktat mengadakan ikatan yang dikepalai seorang raja dan membentuk alat perlengkapan uni guna mengatur kepentingan bersama
3.
NEGARA DIBAWAH PENGAWAS a. Protektoraat ; Negara yang berada dibawah lindungan negara yang kuat i. Protekroraat colonial menyerahkan urusan hubungan luar negeri, pertahanan, keamanan, serta dalam negeri kepada pemerintah pelindungnya (Union Francaise) ii. Protektoraat Internasional berdasarkan hukum internasional b. Koloni ; Suatu negara jajahan dari negara lainnya c. Mandat ; Negara yang tadinya merupakan jajahan negara yang kalah dalam PD1 dan diletakkan dibawah perlindungan suatu negara yang menang perang dengan pengawasan dewan mandat liga bangsa-bangsa d. Trusteeship ; wilayah jajahan dari negara yang kalah perang PD2 dan berada dibawah naungan perwalian PBB dan negara yang menang perang
4.
DOMINION ; Suatu negara yang tadinya merupakan jajahan inggris yang telah merdeka
dan berdaulat serta mengakui raja inggris sebagai rajanya (lambang persatuan)
5.
ORGANISASI INTERNASIONAL
6.
FENOMENA HUBUNGAN ANTAR NEGARA