METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki siswa berusia 2-4 tahun yang terdaftar sebagai siswa. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan kemudahan transportasi, akses informasi bagi peneliti dan PAUD yang terintegrasi dengan Posyandu. Penelitian ini dilaksanakan pada PAUD Dukuh dan Cikal Mandiri di Kecamatan Bogor Utara. Waktu penelitian berlangsung selama 2 bulan dari bulan November 2010 sampai dengan Desember 2010. Cara Pemilihan Contoh Populasi penelitian ini adalah anak usia prasekolah (siswa PAUD) di Kota Bogor Utara. Jumlah contoh dipilih secara purposif dari populasi yang memenuhi kriteria untuk menjadi contoh. Kriteria contoh yaitu: anak berusia 2-4 tahun, memiliki KMS (Kartu Menuju Sehat) dan mempunyai riwayat diberi ASI oleh ibunya minimal selama 4 bulan serta memiliki daftar kehadiran (absensi) kelas di PAUD yang diteliti. Kerangka pemilihan contoh yang disajikan pada Gambar 2.
PAUD Cikal Mandiri
Kls A:20
Kls B1:25
PAUD Dukuh
Kls B2:30
Kls A:11
Kls B:25
Memenuhi kriteria sebagai contoh
Kls A:2
Kls B:9
Kls C:21
Kls B:18
Kls A:5
32
23
55 Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh
25
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner oleh peneliti terhadap ibu peserta PAUD. Data primer meliputi karakteristik contoh, karakteristik responden, riwayat pemberian makan, asupan gizi, status gizi, pemberian imunisasi dan status kesehatan peserta PAUD. Data sekunder meliputi KMS (Kartu Menuju Sehat), daftar kehadiran (absensi) contoh dikelas dan nama orangtua (ibu) diperoleh dari PAUD. Karakteristik contoh yaitu meliputi usia, jenis kelamin dan riwayat kelahiran. Karakteristik responden yaitu meliputi usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan gizi ibu. Pengetahuan gizi ibu diperoleh melalui pemberian 20 soal pertanyaan correct answer multiple choice. Data riwayat pemberian makan contoh meliputi pemberian pralaktal, lama pemberian ASI ekslusif (selama 6 bulan), pemberian MP-ASI (jenis, waktu pemberian dan frekuensi pemberian), usia penyapihan dan hambatan dalam menyusui. Asupan gizi contoh saat ini diperoleh melalui recall 2x24 jam yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau dalam satuan gram. Data yang diperoleh untuk mengetahui status gizi contoh yaitu riwayat status gizi saat contoh berusia 1-12 bulan yang diperoleh dari catatan penimbangan di KMS dan status gizi saat ini melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Berat badan diukur menggunakan timbangan injak merk Camry dengan kapasitas 100 kg dan tingkat ketelitian 0,1 kg, sedangkan tinggi badan contoh diukur menggunakan Stature meter dengan kapasitas 200 cm dan tingkat ketelitian 0,1 cm. Data status kesehatan contoh diperoleh dengan menanyakan frekuensi sakit, lama sakit, jenis penyakit/infeksi selama 3 bulan terakhir, serta kehadiran anak dikelas dan pemberian imunisasi contoh. Jenis dan cara pengumpulan data disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Jenis variabel, cara pengumpulan data dan pembagian kategori No.
Variabel
1
Usia responden
Cara pengumpulan data Wawancara menggunakan kuesioner
Kategori 1. 20-40 2. 40-65 3. >65
Kriteria (dewasa muda) (dewasa madya) (dewasa tua) Papalia, Old dan Fiedlman (2008)
26
Lanjutan Tabel 6 Jenis variabel, cara pengumpulan data dan pembagian kategori No.
Variabel
2
Pendidikan responden
3
Pekerjaan responden
4
Pengetahuan gizi responden
5
Usia contoh
6
Jenis kelamin
7
Riwayat kelahiran
8
Pemberian ASI
Cara pengumpulan data Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner
Kategori 1. 2. 3. 4. 1. 2.
SD SMP SMA PT Bekerja Tidak bekerja
1. Baik 2. Cukup 3. Kurang 1. 2. 3. 1. 2.
Umur 2 tahun Umur 3 tahun Umur 4 tahun Laki-laki Perempuan
1. Cukup bulan 2. Tidak cukup bulan 1. Ekslusif
2. Non Ekslusif
9
Pemberian MP-ASI a. Jenis makanan
b. Usia diberikan
1. 2. 3. 4. Wawancara menggunakan kuesioner
c. Frekuensi (per hari) 10
Usia penyapihan
Wawancara menggunakan kuesioner
11
Hambatan menyusui
Wawancara menggunakan kuesioner
Sari buah Nasi tim Biskuit Nasi
1. 6-7 2. 8-9 3. 10-12 1. 1 kali 2. 2 kali 3. 3 kali 1. 0-6 bulan 2. 7-12 bulan 3. 13-24 bulan 4. > 24 bulan 1. Tidak ada hambatan 2. Ada hambatan
Kriteria -
-
> 80% jawaban benar 60-80% jawaban benar < 60% jawaban benar (Khomsan 2000) -
-
Setelah usia kandungan 9 bulan Sebelum usia kandungan 9 bulan 0-6 bln diberikan ASI saja tanpa diberikan makanan dan minuman selain ASI 0-6 bln sudah diberikan makanan dan minuman selain ASI
-
-
-
-
27
Lanjutan Tabel 6 Jenis variabel, cara pengumpulan data dan pembagian kategori No.
Variabel
12
Tingkat kecukupan energi
13
Tingkat kecukupan protein
14
Status gizi anak a. (BB/TB)
b. (BB/U)
Cara pengumpulan data Wawancara menggunakan kuesioner (Recall 2x24 jam) Wawancara menggunakan kuesioner (Recall 2x24 jam)
Pengukuran antropometri
c. (TB/U) 15
Frekuensi sakit (dalam 3 bulan terakhir)
Wawancara menggunakan kuesioner
16
Lama sakit (dalam 3 bulan terakhir) Skor morbiditas
Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner
17
Kategori
Kriteria
1. 2. 3. 4.
Defisit berat Defisit sedang Defisit ringan Normal
1. 2. 3. 4.
Defisit berat Defisit sedang Defisit ringan Normal
1. 2. 3. 4.
Sangat kurus Kurus Normal Gemuk
(< 70%) AKG (70-79%) AKG (80-90%) AKG (90-119%) AKG (Hardinsyah et al 2002) (< 70%) AKG (70-79%) AKG (80-90%) AKG (90-119%) AKG (Hardinsyah et al 2002) (Riskesdas 2010) z-score <-3.0 z-score ≥-3.0 s/d >-2 z-score ≥-2.0 s/d ≤ 2.0 z-score >2.0
1. 2. 3. 4.
Gizi buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih
z-score <-3.0 z-score >-3 s/d <-2.0 z-score >-2.0 s/d ≤ 2.0 z-score >2.0
1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 1. 2. 3.
Normal Pendek/stunted Satu kali Dua kali Tiga kali Empat kali 1-4 hari 5-8 hari > 8 hari Rendah Sedang Tinggi
z-score > - 2.0 z-score ≥-3.0 s/d < -2 -
-
(0-19) (20-39) (40-58)
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data ke computer, cleaning data dan analisis data. Data dianalisis secara deskriptif serta analisis inferensia statistik dengan bantuan program Microsoft Excell dan SPSS for windows versi 16.0. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik ibu, karakteristik anak, riwayat pemberian makan, riwayat pemberian ASI, asupan gizi saat ini, status gizi masa lalu (1-12 bulan), status gizi saat ini, status kesehatan dan riwayat pemberian imunisasi. Data karakteristik anak dan karakteristik ibu diolah dengan tabulasi frekuensi.
28
Pengetahuan gizi ibu Soal pengetahuan gizi ibu diberikan dalam bentuk 20 pertanyaan correct answer multiple choice (Khomsan 2000), setiap pertanyaan bernilai 1 jika benar, 0 jika salah atau tidak tahu. Pengetahuan gizi dinilai dengan menjumlahkan skor yang diperoleh kemudian dikategorikan baik, sedang dan kurang. Pengetahuan gizi dikategorikan baik apabila skor yang diperoleh lebih dari 80% dari total skor, kategori sedang apabila skor yang diperoleh antara 60% hingga 80% dari total skor, dan kategori kurang apabila skor yang diperoleh kurang dari 60% dari total skor. Riwayat pemberian ASI dan MP-ASI Penilaian riwayat pemberian ASI eksklusif ditentukan oleh skor dari setiap jawaban pertanyaan yaitu 2 untuk jawaban memberikan ASI eksklusif dan 1 untuk jawaban yang memberikan ASI non eksklusif. Penilaian riwayat pemberian MP-ASI ditentukan oleh skor dari setiap jawaban pertanyaan yaitu 1 untuk jawaban yang memberikan MP-ASI yang tepat sesuai dengan jenis, waktu dan frekuensinya dan 0 untuk jawaban yang memberikan MP-ASI yang tidak tepat sesuai dengan jenis, waktu dan frekuensinya. Kemudian dari setiap item pertanyaan dibuat ke dalam bentuk tabel sebaran frekuensi yang terdiri atas jumlah (n) dan persentasenya. Tingkat konsumsi Data konsumsi pangan dan zat gizi contoh dikumpulkan melalui food recall 2x24 jam yaitu pada hari sekolah dan hari libur yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau dalam satuan gram, kemudian dikonversikan ke dalam bentuk energi dan protein yang mengacu Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dan label makanan (untuk makanan yang belum ada di DKBM). Rumus yang digunakan untuk mengkonversi data konsumsi adalah sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994): KGij=Σ(Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan: KGij = Penjumlahan zat gizi (i) dari setiap bahan makanan atau pangan (j) yang dikonsumsi. Bj = Berat bahan makanan (j) yang dikonsumsi (gr) Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD dari bahan makanan (j) BDDj = Bagian bahan makanan (j) yang dapat dimakan
29
Rumus diatas digunakan untuk mengetahui total zat gizi yang dikonsumsi. Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994) angka kecukupan energi dan protein anak dapat dihitung dengan menggunakan rumus: AKG= (Ba/Bs) x AKGi Keterangan: AKG = Angka kecukupan energi atau protein Ba = Berat badan aktual sehat (kg) Bs = Berat badan patokan (kg) AKGi = Angka kecukupan energi atau protein yang dianjurkan Selanjutnya, tingkat kecukupan energi dan protein diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan kecukupannya. Berikut rumus tingkat kecukupan zat gizi yang digunakan (Hardinsyah & Briawan 1994): TKG= (K/AKG) x 100% Keterangan: TKG = Tingkat kecukupan zat gizi K = Konsumsi zat gizi AKG = Kecukupan zat gizi yang dianjurkan Perhitungan tingkat konsumsi zat gizi khusus untuk energi dan protein memperhitungkan berat badan aktual yang dibandingkan dengan berat badan anak balita standar yang terdapat dalam AKG. Kemudian hasil perhitungan dalam nilai persentase tersebut diklasifikasikan menjadi 4 kategori, yaitu defisit berat (<70%), defisit sedang (70-79), defisit ringan (80-89) dan normal (90-119) (Hardinsyah et al 2000). Status gizi Pengolahan data status gizi anak diolah menggunakan software WHO Antrho 2005. Data status gizi anak di ukur berdasarkan indeks BB/TB, BB/U dan TB/U. Status gizi anak diukur menggunakan indeks BB/TB dengan kategori sangat kurus (z-score <-3.0), kurus (z-score ≥-3.0 s/d >-2), normal (z-score ≥-2.0 s/d ≤ 2.0) dan gemuk (z-score >2.0). Status gizi anak diukur menggunakan indeks BB/U dengan kategori gizi lebih (z-score >2.0), gizi baik (z-score >-2.0 s/d ≤ 2.0), gizi kurang (z-score <-3.0) dan gizi buruk (z-score >-3 s/d <-2.0). Status gizi anak diukur menggunakan indeks TB/U dengan kategori gizi normal (z-score > - 2.0) dan pendek/stunted (z-score ≥-3.0 s/d < -2) (Riskesdas 2010).
30
Status kesehatan Data status kesehatan anak di peroleh dari hasil wawancara kepada responden yaitu berupa frekuensi sakit dan lama sakit selama 3 bulan terakhir. Frekuensi sakit dikategorikan menjadi satu kali, dua kali, tiga kali dan empat kali sakit dalam 3 bulan terakhir. Lama sakit dikategorikan menjadi 1-4 hari, 5-8 hari dan >8 hari. Untuk keperluan analisis data skor morbiditas dihitung dengan cara mengalikan lama sakit dan frekuensi sakit (Sugiyono 2009). Kemudian skor morbiditas dikategorikan menjadi rendah (0-19), sedang 20-39) dan tinggi (4058). Data analisis statistik menggunakan uji korelasi Pearson, uji RankSpearman dan uji Regresi linear metode bacward. Uji korelasi Pearson untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang erat antara umur ibu dengan status kesehatan; usia anak dan status gizi masa lalu (1-12 bulan) dengan status gizi anak saat ini. Uji korelasi Rank-Spearman untuk menguji hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif dengan status kesehatan anak. Uji regresi linear metode bacward digunakan untuk melihat pengaruh status gizi saat ini dan status kesehatan anak. Adapun persamaan untuk masing-masing variabel yang diteliti yang berpengaruh terhadap status gizi dan status kesehatan adalah: 1. Status gizi saat ini: Y1= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + € Keterangan: Y1= Status gizi saat ini β0 β1 β2 β3= parameter koefisien regresi X1= usia anak X2= tingkat kecukupan energi X3= status gizi masa lalu (1-12 bulan) 2. Status kesehatan: Y2= β0 + β1X1 + β2X2 + € Keterangan: Y2= Status kesehatan (skor morbiditas) β0 β1 β2 β3= parameter koefisien regresi X1= umur ibu X2= riwayat pemberian ASI eksklusif Definisi Operasional Riwayat pemberian makan adalah seluruh proses pemberian makan pada anak sejak lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat pemberian ASI dan
31
MP-ASI, usia penyapihan, hambatan dalam menyusui dan asupan gizi saat ini. Pemberian ASI eksklusif adalah periode pemberian ASI saja tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai dengan enam bulan. Pemberian MP-ASI adalah pemberian makanan tambahan kepada bayi setelah masa pemberian ASI eksklusif sampai anak berusia 24 bulan, yang meliputi jenis makanan yang diberikan, usia pemberian dan frekuensi pemberian. Usia penyapihan adalah usia pada saat anak tidak disusui lagi oleh ibu sehingga berhenti mengkonsumsi ASI (menyusui). Idealnya adalah setelah usia 2 tahun. Hambatan menyusui adalah hal-hal yang menghambat atau menghentikan proses menyusui yang dialami ibu dari awal menyusui sampai bayi usia 6-8 bulan. Hambatan dapat berasal dari pihak ibu atau bayi. Status gizi adalah keadaan fisik anak usia dini yang diukur secara antropometri dengan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dan dikategorikan berdasarkan indeks BB/TB, BB/U dan TB/U. Status kesehatan adalah keadaan atau kondisi tubuh anak yang terdiri dari frekuensi sakit, lama sakit, jenis penyakit dan kehadiran anak di PAUD. Status kesehatan berbanding terbalik dengan skor morbiditas, semakin tinggi skor morbiditas maka status kesehatan semakin rendah begitupun sebaliknya. Skor morbiditas adalah keadaan atau kondisi tubuh anak yang dihitung dengan cara mengalikan lama sakit dan frekuensi sakit. Kemudian tingkat morbiditas dikategorikan menjadi rendah (0-19), sedang (20-39) dan tinggi (40-58) Frekuensi sakit adalah seberapa sering anak mengalami sakit dalam tiga bulan terakhir dan dikelompokkan menjadi satu kali, dua kali, tiga kali dan empat kali mengalami sakit. Lama sakit adalah waktu yang dilalui anak dalam keadaan sakit (dalam hari) akibat serangan penyakit atau infeksi dan dikelompokkan menjadi 1-4 hari, 5-8 hari dan >8 hari.
32
Jenis penyakit adalah jenis serangan yang bersifat infeksi dari luar tubuh anak yang menyebabkan terganggunya fungsi normal tubuh, jenis penyakit dinyatakan dengan pertanyaan ibu atau surat keterangan dokter. Kehadiran anak PAUD adalah absensi anak yang dinyatakan dalam nilai-nilai kelas berdasarkan kehadiran anak pada saat di kelas dan bermain di PAUD. Karakteristik contoh adalah anak usia prasekolah (2-4) tahun, dengan ciri-ciri yang dimiliki yaitu jenis kelamin, riwayat kelahiran, memiliki BB/TB, memilki KMS dan berstatus siswa di PAUD. Jenis kelamin adalah anak dibedakan atas laki-laki dan perempuan. Riwayat kelahiran adalah proses cara kelahiran dan kondisi bayi yang dilahirkan. Karakteristik responden adalah ibu dari contoh atau ibu dari siswa PAUD yang diketahui usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan gizi tentang ASI. Pendidikan responden adalah pendidikan formal yang pernah diikuti oleh responden dihitung berdasarkan lamanya mengenyam pendidikan, tidak termasuk tinggal kelas. Pengetahuan ibu tentang ASI adalah pengetahuan ibu tentang pemberian makanan yang tepat pada bayi, yang meliputi pemberian kolostrum, pemberian ASI eksklusif, pemberian ASI ideal (2 tahun) dan pemberian MP-ASI.