METODE
DAN
PERTIMBANGAN
UNTUK
MELEPAS
RESTORASI CEKAT SECARA KONSERVATIF Eri H. Jubhari BagianProstodonsi FakultasKedokteran gigi UniversitasHasanuddin Abstract
A fixed restoration should be removed because it has distortions at the restoration or its abutment. It's not an easy process, especially when it has been cemented permanently. To do so, it is necessary to know the restoration history, cement, abutment, "' and the method. Some methods for removing the fixed restoration intactly are follow: straight chisel and mallet, excavator, adhesive
reverse
mallet,
ATD,
peerless
crown-a-matic,
method, ligature, Reynold technique andforcep.
Altough physical and psychological traumas during the removing process have been prevented, dentist must give adequate informed concent, take care the abutment health and prevent the patient from swallowing the restoration. Key words : fixed restoration, crown remover
dilepas.3 Ada banyak faktor yang
PENDAHULUAN Restorasi
cekat
harus
mempengaruhi
dilepaskan untuk diperbaiki karena
melepaskan
adanya
berkaitan
gangguan
struktur
atau
fungsi-nya.1-2 Suatu restorasi yang masih
layak
diusahakan
tetap
pakai, utuh
keputusan
restorasi, dengan
untuk
umumnya
penghematan
yang dapat dilakukan oleh pasien.4
harus
Proses pelepasan restorasi
ketika
merupakan pengalaman yang tidak
menyenangkan bagi dokter gigi dan
1. Riwayat restorasi. Jika dokter
pasien, karena dapat menimbulkan
gigi mempunyai catatan yang
trauma serta mempunyai resiko
adekuat mengenai kondisi gigi
mencederai gigi dan jaringan lunak,
penyangga, dan bahan core dan
bahkan sampai tercabutnya gigi
semen, pengambilan keputusan
penyangga.3,4
menjadi
Sebagai
lebih
mudah.
pencegahan
Sedangkan jika tidak, operator
permasalahan tersebut, dokter gigi
menjadi serba ragu dan hasil
harus mempersiapkan pasien dan
pekerjaan tidak dapat dipastikan,
dirinya
sehingga restorasi lebih baik
sendiri
agar
tidak
mencederai gigi penyangga dan
dirusakkan saja.1,4
gingiva.3
Cara
konservatif
umumnya
beberapa cara pelepasan restorasi
efektif
untuk
sementasi
cekat,
sementara,
Untuk
pada
dibahas
mengetahui
makalah
beberapa
pertimbangan
untuk
ini
akan
alat
dan
melepaskan
restorasi cekat secara utuh.
sementara
sementasi permanen umumnya cara
radikal.'6
permanen
dengan
memerlukan Sementasi
glass ionomer biasanya sangat TELAAH PUSTAKA
sulit
Alasan pelepasan
dengan semen polikarboksilat,
Faktor restorasi
yang
penyebab telah
suatu disemen
permanen harus dilepas, secara umum
digolongkan
biologis
dan
faktor
atas
faktor
mekanis.2
dan
dilepaskan,
sengfosfet
lain
yang
halnya
tidak
terlalusulit dilepaskan4 2. Keinginan pasien. Melepaskan restorasi
ceka
merusakkan
tanpa
restorasinya,
Penyebab terbanyak adalah faktor
berpotensi menyebabkan trauma
biologis, yaitu karies pada gigi
terhadap
penyangga.5
sehingga
Kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan
pelepasan
gigi
penyangganya,
sebelum dimulai,
proses harus
diberitahukan mengenai resiko
yang dapat terjadi. Faktor ini
dikonektor (gambar 1a). Blade
umumnya
tidak boleh diletakkan di tepi
dipengaruhi
oleh
kondisi keuangan pasien.14 .
servikal
3. Keadaan gigi preparasi. Risiko
restorasi
karena
dapat
rusak
restorasi
pelepasan makin besar jika gigi
karenannya. Tekanan diberikan
preparasinya
dirawat
searah dengan sumbu panjang
makin
gigi ketika chisel diketuk dengna
endodontik bahyak
telah dan
jika
preparasinya.3,4
gigi
mallet.1
Untuk itu disarankan menyimpan datapasien agar diketahui segala sesuatu
mengenai
restorasi
tersebut.4
diberikan anestesi6 dan setelah
Gambar 1.a.siraigm; cmsei aan manei; D.eKSKavaior (Sumber: Pruitt CO. A review of methods and instrumentation for removing crowns and bridges from prepared teeth. Gen Dent 1994;4:3206)1.
itu diikuti dengan penggunaan
2.Ekskavator.
4. Pemilihan cara pelepasan yang tepat.
Untuk
melepaskan
restorasi, kadang-kadang perlu
alatpelepas
ekskavator
Karena
diletakkan dibawah titik kontak
tersebut
(gambar 1 b) atau di bawah
menggunakan tekanan, tekanan
konektor, kemudian ditarik ke atas
harus diarahkan searah dengan
atau ke bawah.
umumnya
sumbu
restorasi.
Blade
alat
panjang
menghindari
gigi
untuk
3.Reverse mallet (metode sliding
fraktur
gigi
weight). Alat ini sebenarnya untuk
preparasi, dan harus dikontrol
melepaskan
agar tidak mencederai gigi lain
disemen sementara.1,3 Alat ini
atau jaringan lunak1,4
bekerja
restorasi
dengan
yang
adanya
peluncuran beban (sliding weight). Alat pelepasan restorasi
Ada
1. Straight chisel dan mallet. Blade chisel diletakkan di b awah lengkung
terbesar
atau
beberapa
jenis
reverse
mallet, antara lain: a. Clevedent
(gambar
2),
yang
terdiri dari batanglogam, sliding weight dan beberapa tip yang dikait di tepi restorasi atau di celah interproksimal.1,3'6 Jika tip telah
terkait,
sliding
dilepaskan/ditarik.3 sebaiknya
mahkota (Sumber: Breeding LC, Dixon DL. Diagnosis and management of urgent restorative problems. In: Falace, editor. Emergency dental care. Baltimore: Williams & Wilkins; 1995. p. 171-
weight
Alat
digunakan
ini pada
kedua ujung GTJ, dan tidak digunakan proses
untuk
memulai
pelepasan.'-3
Resiko
restorasi
dapat
rusaknya dikurangi kawat
mempunyai
Gambar 4. Pelepas GTJ jenis ATD, a.ligatur melilit konektor, b.ligatur dipasang di ujung penarik, creverse hammer diaktifkan, d.beberapa lokasi penarikan (Sumber: Pruitt CO. A review of methods and instrumentation for removing crowns and bridges from prepared teeth. Gen Dent 1994;4:320-6).1
yangfleksibel,
sekeliling konektor (gambar 4).1-
dengan
melilitkan
kuningan
celahinterproksimal
di (gambar
3).6 b. Instrumen
ATD,
kawat
a
baj
berbentuk
ayunan,
dan
digantung di
6
Ayunan ini yang akan berkait
dengan tip.14'6 Cara ini lebih aman dari pada reverse mallet yang digunakan tanpa kawat. '-6 Ksberhasilan alat
Gambar2.Sliding weight.(Sumber: Breeding LC, Dixon DL. Diagnosis and management of urgent restorative problems. In: Falace, editor. Emergency dental care. Baltimore: 6 Williams & Wilkins; 1995. p. 171-6)
dan
keamanan
ini sangat memuaskan,
terlebih
jika
memasang
compound panas pada retainer selama 60 detik agar terjadi ekspansi pada restorasi.4 4. Peerless crown-a-matic, bekerja dengan adanya tiap dan 3 macam daya
Gambar 3. Ligatur dikait ke pelepas
pegas
(gambar
5a).1,6
Instrumen ini dipegang dengan satu
tangan,
sejajar
dengan
removing crown and bridges from prepared teeth. Gen dent 1994;4:206)1.
sumbu panjang gigi, sementara tangan yang lain memegang tip yang berada dibawah konektor.1 Penggunaan
pegas
secara
maksimal menuntut pertimbangan
dibanding sliding weight.1,6.
Gambar 7.Teknik Reynolds, a. Pegangan kaca mulut dililit ke GTJ dengan floss, b.GTJ terlepas (Sumber: Breeding LC, Dixon DL. Diagnosis and management of urgent restorative problems. In: Falace, editor. Emergency dental care. Baltimore: 6 Williams & Wilkins; 1995.p. 171 -6)
Instrumen E-type (gambar 5b),
5. Metodesticky(adesif)
yang
matang,
kekuatannya berlangsung
lebih
karena besar
lebih
dan cepat
serupa dengan peerless crown-
a. Richwil, menggunakan resin
a-matic, tetapi mempunyai motor
adesif,'
yang
lunak
jika
yang mengontrol frekuensi dari
direndam dalam air panas
intensitas hentakan.1=.
selama 1-2 menit.'6 Caranya, balian tersebut digigit selama 8-10 detik hingga menutupi 2/3
bagian
pasien Gambar 5a.Peerless crown-a-matic, b.Pelepas mahkota E-type (Sumber: Pruitt CO. A review of methods and instrumentation for removing crowns and bridges from prepared teeth. Gent 1994;4:320-6)1.
restorasi,
diinstruksikan
lalu untuk
membuka mulut dengan cepat (gambar
6a).
Cara
ini
biasanya efektif untuk GTJ yang
kurang
dari
3
gigi
penyangga b. Copper band dan compound. Band yangukurannya sedikit lebih Gambar 6. Metode Richwill, b. Penggunaan copper band dan bahan compound (Sumber:Pruitt CO.A review of method and instrumentation for
besar
dari
restorasi
dipasang di mahkota yang akan
dilepas
yang
telah
diulasi
varnish.
proksimal
Permukaan
band
Caranya,
dibentuk
kawat dililitkan secara ketat di
sesuai dengan interdentalnya
bawah
konektor,
pegangan
(gambar 6b). Kemudian band
kaca mulut dan permukaan
diisi dengan compound yang
oklusal
sudah lunak Setelah dingin,
diantarai oleh spons. Posisi
dengan
melubangi
oklusal
pegangan kaca mulut diatur
band
sebagai
tempat
sejajar dengan dataran oklusal
lewatnya kawat, kawat ditarik
karena tekanan harus sejajar
hingga restorasiterlepas.1
dengan sumbu panjang gigi.
restorasi
yang
Reynolds6.
a. Teknik Pegangan
kaca
mulut
dililitkan ke GTJ dengan benang melalui konektor. Gigi di sebelah distal GTJ, Gambar 8a. Tang Howe menjepit mahkota, b.Forsep hemostatik menjepit di daerah konektor c.Button (tanda panah) di lingual GTJ (Sumber: Pruitt CO. A review of methods and instrumentation for removing crowns and bridges from prepared teeth. Gen Dent 1994;4:320-6)1.
menjadi
6. Ligatur.' Idealnya untuk restorasi
Jika tidak ada titik tumpu,
sementara.
Dua
helai
tumpuan
ketika
dilakukan tarikan, dengan memasang gulungan kapas diantara gigi dan pegangan kaca mulut (gambar 7).
pegangan instrumen ditarik
kawat
dengan satu atau dua jari.
ortodontik berdiameter 0,010 inci, panjang 10-12 inci digunakan
b.
bersama
spons
bentukan seperti kancing pada
berukuran 2x2 inci dan pegangan
mahkota (gambar 8a). Bulatan
kaca mulut. Syarat pengungkitan
malam
cara
dilekatkan
ini
tetangga padamesial
3-4
ialah
buah
adanya
sebagai dan
gigi
tumpuan distal
GTJ.
Removal
buttons',
berukuran di
adalah
16-gauge 1/3
gingival pemukaan lingual atau fasial
restorasi.
Restorasi
yang
sementara
disemen
dikaitkan
dengan
hati agar tidak terjadi fraktur gigi preparasinyaa,
pada
ataupun
trauma
skaler atau ekskavator. Kancing
jaringan
dihilangkan
psikologis yang berlebihan.3
setelah
mahkota
disementasi tetap. 7. Forsep
dan
Ujung
tang.
digunakan
lunak
cedera
Alat
dengan
skaler
yang
telah
ini
ditumpulkan sangat efektif untuk
cara
melepaskan restorasi yang disemen
mencengkeram dan menggoyang
sementara.
restorasi (gambar 8b,c).' Tang ini
dipasang di tepi gingival permukaan
dapat juga digunakan dengan
bukal
cara menarik lilitan
kawat di
Meskipun demikian, restorasi cekat
bawah konektor. Caranya, satu
multkinit, sulit dilepaskan dengan
tang
mencengkeram
hand instrument Malah pemberian
lilitan ujung kawat, tang yang
hentakan yang terlalu keras dengan
ditengah menahan lengkungan
alat
kawat pada posisinya, lalu kawat
menyebabkan
ditarik dengan tang tersebut.7
mengalami fraktur.
dibawah
Instrumen
atau
reverse
tertelannya
Permasalahan utama proses pelepasan
restorasi
terjadinya
kegagalan
adalah
mallet gigi
dapat preparasi
lainnya
adalah
restorasi.
pengamanan tertelannya
mahkota.3
lingual
Resiko DISKUSI
tersebut
Sebagai
untuk
mencegah
restorasi,
hendaknya
perawatan,
meletakkan tampon di aspek lingual
sehingga membuang waktu dan
restorasi atau dengan melilitkan
biaya serta menimbulkan trauma
benang gigi di bawah dan sekeliling
pada
GTJ.3
gigi
preparasi.
Meskipun
restorasi tersebut dapat dilepaskan, ingatan pelepasan pelepasan
pasien yang itu
pada rumit
tetap
ada.
Restorasi
yang
telah
proses
disemen permanen biasanya sulit
akibat
dilepaskan.
Sementasi
dengan
Oleh
seng fosfat, paling mudah dilepas
karena itu, dokter gigi harus berhati-
dibanding dengan semen jenis lain.
Sedangkan semen glass ionomer
sebenamya tidak efektif sebelum
adalah semen yang daya adesifnya
mahkota
baik,
karena
dilepaskan halnya
itu
belum
sulit
demikian,
utuh.
Lain
pelepasan tetap mesti dilakukan
mahkota
yang
dengan hati-hati, T
disemen
umumnya
tidak
permanen, terlalu
sulit
dilepaskan.
setelah
2. Komponen
fraktur
preparasi
pada
harus
gigi
dibelah,
restorasi
dapat
tanpa
perlu
diperbaiki melepaskan
Resiko
Meskipun
sangat
dengan
dengan
dibelah.
keseluruhan
restorasi,
selalu
3. Beberapa prosedur pelepasan
dahulu
tampaknya mudah, tetapi tidak
kepada pasien. Jika ada keraguan
bila dikerjakan. Sebagai contoh,
mengenai kondisi gigi preparasi
metode
atau restorasinya susah dilepaskan,
gigi, kawat atau penjepit kertas
sebaiknya
di
diberitahukan
terlebih
restorasinya
dipotong
penggunaan
bawah
benang
pontik
untuk
daerah
untuk
saja. Seorang operator harus dapat
menghasilkan
memilih antara melepaskan atau
mengaplikasikan reverse mallet
memotong
jarang berhasil,
restorasinya.
Jadi
meskipun ada cara yang aman
4. Sebagai tindakan pengamanan
untuk melepaskan restorasi, dokter
selama
gigi harus tetap berhati-hati.1 Hal ini
sehelai benang gigi dililitkan di
disebabkan adanya tujuan utama
sekeliling
perawatan
pemberian tekanan.Ujung dari
(selain
restorasi)
adalah
memperbaiki menjaga
gigi
preparasinya. Beberapa praktis
sewaktu
restorasi
yang
restorasi
pelepasan,
sebelum
dental floss harus berada di luar mulut. Gumpalan tampon dapat
pertimbangan melepaskan telah
juga diletakkan di lingual dari restorasi.
disemen
3
KESIMPULAN
permanen:
1. Penggunaan
prosedur
reverse
mallet
Sebuah restorasi yang tidak
rusak setelah dilepas, diharapkan
memilih
dapat dipergunakan kembali. Untuk
pelepasan sehingga diperoleh hasil
itu
yang diinginkan.
perlu
di
kesehatan
pertimbangkan
gigi
preparasi,
secara
tepat
teknik
gigi
tetangga dan jaringan lunak, dan
DAFTARPUSTAKA
dokter gigi harus memberitahukan
1. Pruitt CO. A review of methods
resikonya kepada pasien. Karena
and instrumentation for removing
pelepasan restorasi cekat umumnya
crowns
menimbulkan trauma.
fromprepared
Beberapa
and
pertimbangan
1994;4:32-6.
sebelum memulai pelepasan adalah
2. SelbyA.Fixed
bridges
teeth.
GenDent
prosthodontics
riwayat restorasi, keinginan pasien.
failure:areviewanddis-cussion of
keadaan gigi penyangga, dan alat
important aspects. Aust Dent
pelepasan yang akan digunakan.
J1994; 39:150-6.
Metode
untuk
melepaskan
3. HomHR. Practical concideration
restorasi cekat secara utuh adalah
for successful crown and bridge
straight
therapy.
chisel
ekskavator,
dan
Philadelphia:
W.B.
mallet,
Saunders; 1976. p.221-2,246-54
clevedent, ATD, peerless crown-a-
4. Christensen GJ. Removing a
matic,
reverse
mallet
instrument
metoosticky,
E
Ugatur,
type, teknik
Reynolds, removal buttons, serta forsep dan tang.
partially loose fixed prosthesis. J Am DentAssoc 1998; 129:1135 5. Glantz P J, Nilner K, Jendresen D, Sundberg H. Quality of fixed
Beberapa akan pengamanan
prosthodontics after 15 years.
agarrestorasi tidak tertelan adalah
Acta
meletakkan tampon di aspek lingual
51:247-52.
restorasi, dan melilitkan benang di sekeliling
mesial
dandistal GTJ.
Odontol
Scand
1993;
6. BreedingLC,DixonDL.Diagnosis and
management
of
urgent
Selain itu, diperlukan pengetahuan
restorative problems. In: Falace,
dan
editor : Emergency dental care.
pengalaman
agar
dapat
Baltimore:
Williams
&
Wilkins1995.p. 171-6. 7. SmithBGN. Dentistry inpractice:
planning
andmak-
ingaovmardbridges.London:Marti nDunitz; 1986. p. 213-21