Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
METODE BERPIDATO DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERETORIKA OLEH SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015-2016 Mimi Rosadi Universitas Muslim Nusatara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan
[email protected] Abstrak Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, keterampilan beretorika siswa kelas XI SMK Al Washliyah 4 Medan tahun pembelajaran 2015-2016 masih rendah disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sulit mengungkapkan gagasan (ide) dalam berbicara maupun beretorika, serta strategi yang digunakan kurang menarik sehingga siswa mengalami kesulitan dalam kegiatan beretorika. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan sistem pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa, yaitu dengan menggunakan sistem pembelajaran metode berpidato yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan beretorika siswa kelas XI SMK Al Washliyah 4 Medan tahun pembelajaran 2015-2016. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keterampilan beretorika dengan menggunakan metode berpidato oleh siswa kelas XI SMK Al Washliyah 4 Medan tahun pembelajaran 2015-2016. Berkaitan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui tingkat keterampilan beretorika dengan menggunakan metode berpidato oleh siswa kelas XI SMK Al Washliyah 4 Medan tahun pembelajaran 2015-2016. Penelitian ini menggunaan desain PTK yang dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap siklus I, tahap siklus II dengan target ketuntasan minimal 80,00 dan rata-rata kelas 83,02. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Al Washliyah 4 Medan sebanyak 38 siswa. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu metode berpidato dan keterampilan beretorika. Pengumpulan data pada tahap siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa keterampilan beretorika dengan menggunakan metode berpidato. Terjadi peningkatan dari pra tindakan yaitu 67,60, siklus I 77,74, siklus II 83,02. Hasil yang dicapai pada siklus II tersebut sudah melebihi target ketuntasan yang telah ditetapkan, yaitu dengan rata-rata kelas 83,02. Kata kunci : metode berpidato, keterampilan beretorika. Abstract Based on preliminary observation that made by the researcher toward the rhetoric skill of class 9th students of SMK Al Washliyah 4 Medan in 2015-2016 academic is still low. It is due to the lack of students’ interest in attending lesson and difficulty to express ideas in speaking and rhetoric. The strategy that has been used is less interesting, so that students have difficulty in activities of rhetoric. In improving the quality, the researcher conducted a class action learning system that can increase the motivation and students’ achievement. It applied an oratorical method which is expected to improve the skill of rhetoric of class XI students of SMK Al Washliyah 4. This study used the design of CAR and it was implemented in two phases: the first cycle, the second cycle phase with a minimum target of mastery is 80.00 and an average grade 83.02. This research subject is a class XI students of SMK Al Washliyah 4 Medan as many as 38 students. This study used two variables, method of speech and rhetoric skill. Technique of collecting the data in the first cycle and the second cycle was a test technique and without it. Mechanical tests in the form of rhetoric skills used speech. There was an increase of pre-action, namely 67.60, 77.74 the first cycle, second cycle 83.02. The result in the second cycle was already above the target of mastery learning and it has been established, namely with an average grade 83.02. Keywords: method of speech, rhetoric skill, 51
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
1. Pendahuluan
bukan hanya sekedar menguasai materi
1.1. Latar Belakang
yang diajarkannya, akan tetapi guru
Sebagai salah satu dari empat aspek
keterampilan
tersebut juga berperan sebagai guru
berbahasa,
bahasa.
keterampilan berbicara merupakan suatu
Melalui bahasa seorang pengajar
hal yang sangat penting. Keterampilan
berusaha melatih anak didiknya memakai
berbicara merupakan suatu hal yang perlu
istilah-istilah dalam bidang disiplin ilmu
dimiliki oleh seseorang, terutama bagi
tertentu, membentuk pemikiran yang
para siswa dan mahasiswa. Keterampilan
logis, dan melatih memahami buku yang
berbicara
seseorang
digunakan. Proses belajar mengajar akan
bukanlah keterampilan yang diwariskan
berjalan dengan efektif jika bahasa yang
secara turun-temurun, walaupun pada
digunakan benar-benar berfungsi dalam
dasarnya secara alamiah manusia dapat
proses interaksi antara guru dan siswa.
berbicara.
keterampilan
Semua proses belajar mengajar tersebut
berbicara secara formal memerlukan
akan berjalan dengan lancar apabila guru
latihan dan pengarahan atau bimbingan
dan
yang intensif.
berbicara yang baik. Karena dengan
yang
dimiliki
Namun,
siswa
mempunyai
keterampilan
Berbicara dalam situasi formal
keterampilan berbicara yang baik, maka
dengan menggunakan bahasa Indonesia
apa yang disampaikan guru kepada
yang baik dan benar memerlukan latihan
siswanya dan begitu juga sebaliknya
dan bimbingan yang intensif terutama
dengan lancar.
bagi siswa, mulai dari tingkat sekolah
Memiliki keterampilan berbicara yang
dasar sampai tingkat perguruan tinggi.
baik tidak semudah yang dibayangkan
Memiliki kemampuan berbicara yang
banyak
baik
Mahasiswa
terampil dalam menuangkan ide atau
merupakan suatu hal yang harus dimiliki,
gagasannya dalam bentuk tulisan atau
karena sebagian besar kegiatan proses
karangan, namun sering mereka kurang
belajar
dengan
terampil dalam menyajikannya dalam
berbicara. Dalam proses belajar dan
bentuk lisan atau langsung (berbicara).
mengajar terjadilah proses timbal balik
Terkadang pokok pembicaraan cukup
atau komunikasi dua arah antara guru dan
menarik,
siswa, antara siswa dengan siswa. Semua
penyampainnya kurang menarik bagi
kegiatan yang terjadi tersebut merupakan
yang mendengarnya, maka hasilnyapun
kegiatan berbahasa, maksudnya guru
kurang
bagi
siswa
mengajar
dan
dilakukan
52
orang.
akan
Banyak
tetapi
memuaskan.
orang
karena
yang
cara
Sebaliknya
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
walaupun kurang
topik yang disampaikan menarik,
tetapi
pendengar secara utuh maka akan dapat
cara
mempengaruhi pendengar. Seni gaya
penyampainnya sangat menarik bagi yang
berbicara
mendengarnya, maka topik tersebut dapat
mempengaruhi
menarik yang mendengarnya.
retorika. Retorika adalah suatu gaya atau
Keterampilan berbicara yang baik
atau
berbahasa pendengar
untuk disebut
seni berbicara, baik yang dicapai secara
dan benar akan diperoleh melalui latihan
alami
maupun
keterampilan
teknis.
dan bimbingan serta penggunaan metode
Dewasa ini retorika diartikan sebagai
yang tepat. Pemilihan dan penggunaan
kesenian untuk berbicara baik, yang
metode yang tepat akan menghasilkan
dipergunakan dalam proses komunikasi
keterampilan berbicara yang diharapkan
antar manusia.
dapat membuat para pendengar merasa
Kesenian berbicara ini bukan
tertarik untuk mendengarkannya. Metode
hanya berarti berbicara secara lancar
yang digunakan dalam meningkatkan
tanpa jalan pikiran yang jelas dan tanpa
keterampilan berbicara sangatlah banyak,
isi, melainkan suatu kemampuan untuk
salah satunya adalah metode berpidato.
berbicara dan berpidato secara singkat,
Metode berpidato merupakan suatu tata
padat, jelas, dan mengesankan. Retorika
cara yang digunakan dalam berbicara
modern mencakup ingatan yang kuat,
dengan menggunakan teknik-teknik agar
daya kreasi dan fantasi yang tinggi,
dapat mempengaruhi para pendengar.
teknik pengungkapan yang tepat dan daya
Berpidato dengan menggunakan teknik
pembuktian serta penilaian yang tepat.
dan tata cara akan menghasilkan pidato
Ber-retorika
yang sistematis dan terstruktur dengan
dipertanggung
jelas. Pemilihan metode berpidato juga
pemilihan kata dan nada bicara yang
harus tepat sesuai dengan judul yang
sesuai dengan tujuan, ruang, waktu,
dibawakan.
situasi, dan siapa lawan bicara yang
Penggunaan
berpidato
dapat
keterampilan
metode
meningkatkan
berbicara
di
pemilihan
itu metode
mempermudah
harus
jawabkan
dapat disertai
dihadapi.
depan
Titik
kahalayak umum. Hal
juga
tolak
retorika
adalah
berbicara. Berbicara berarti mengucapkan dikarenakan yang narator
tepat
jika
kata atau kalimat kepada seseorang atau
akan
sekelompok orang, untuk mencapai suatu
dalam
tujuan tertentu (misalnya memberikan
menyampaikan pesan kepada pendengar.
informasi
Dengan tersampaikannya pesan kepada
Berbicara adalah salah satu kemampuan 53
atau
memberi
informasi).
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
khusus pada manusia. Oleh karena itu
Washliyah 4 Medan Tahun Pembelajaran
pembicaraan setua umur bangsa manusia.
2015-2016.
Bahasa dan pembicaraan ini muncul,
1.2. Tujuan
ketika
manusia
menyampaikan manusia
mengucapkan
dan
Berdasarkan pendapat di atas,
pemikirannya
kepada
maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk
Beretorika
berarti
mengetahui
lain.
tingkat
keterampilan
menggunakan seni gaya berbicara untuk
beretorika melalui metode berpidato oleh
dapat meyakinkan para pendengar. Seni
siswa kelas XI SMK Al-Washliyah 4
gaya berbicara inilah yang dipergunakan
Medan tahun Pembelajaran 2015-2016.
oleh
2. Metode
orator
gagasannya
untuk
mengungkapkan
dalam
bentuk
pidato.
Adapun
metode
yang
Berpidato dengan menggunakan retorika
dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sangatlah baik karena akan mendapat
deskriptif kuantitatif, dan desain dalam
gaya dan eksistensi dalam berbicara.
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Dengan kata lain metode berpidato yang
Kelas (PTK). Subjek yang digunakan
dipergunakan
dalam
oleh
orator
dan
para
penelitian
ini
orang/siswa.
dan beretorika sangatlah penting untuk
dilakukan adalah dari bulan November-
dapat
Desember. Mengacu pada pandangan
keterampilan
berbicara seseorang.
penelitian
30
penutur lainnya dalam kegiatan berbicara
meningkatkan
Waktu
berjumlah
yang
Kemmis dan M Taggart dalam Arikunto
Dari latar belakang masalah yang
(2010) bahwa Penelitian Tindakan Kelas
dipaparkan oleh peneliti, maka peneliti
(PTK) dilakukan empat tahapa yaitu (1)
tertarik
judul
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,
penelitian ini yaitu : Metode Berpidato
(3) pengamatan/observasi, (4) refleksi,
Dalam
siklus penelitian ini akan berhenti apabila
untuk
mengangkat
Meningkatkan
Keterampilan
Beretorika Oleh Siswa Kelas XI SMK Al-Washliyah
4
Medan
indikator keberhasilan mencapai 80%.
Tahun
Pembelajaran 2015-2016. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana meningkatkan keterampilan beretorika dengan menggunakan metode berpidato oleh siswa kelas XI SMK Al54
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel
5.
Keterampilan
Tabel data penelitian dapat dilihat berikut
Dengan
ini:
Berpidato Dalam Siklus II
Beretorika
Menggunakan
Metode
Tabel 1. Kondisi Awal Keterampilan Beretorika
Hasil
tes
pada
pratindakan
menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 67,60 dalam kategori cukup. Pada siklus I
Tabel di atas merupakan kondisi awal
nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
sebelum melakukan kegiatan siklus I.
77,74 dalam kategori baik. Dengan
Berikut ini akan dipaparkan hasil tes
demikian, adanya peningkatan sebesar
siklus I yaitu :
17,07% dari prasiklus. Pada siklus II,
Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan Beretorika
dengan
nilai rata-rata yang dicapai sebesar 83,02
Menggunakan
dan termasuk dalam kategori baik, sudah
Metode Berpidato Dalam Siklus I
mencapai KKM yang ditentukan. Terjadi peningkatan dari pratindakan yaitu 67,60, siklus I 77,74, dan siklus II 83,02. Hasil yang dicapai pada siklus II tersebut sudah mencapai target ketuntasan, yaitu dengan nilai rata-rata kelas 80. Peningkatan nilai rata-rata ini membuktikan keberhasilan pembelajaran keterampilan
beretorika
menggunakan
metode
dengan berpidato.
Perubahan perilaku siswa kelas XI SMK Al
Washliyah
Pembelajaran
4
Medan
2015-2016
Tahun
mengalami
peningkatan ke arah positif setelah 55
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
dilaksanakan pembelajaran keterampilan
siklus II 83,02. Peningkatan nilai rata-
beretorika dengan menggunakan metode
rata ini membuktikan keberhasilan
berpidato. Hal tersebut dapat diketahui
pembelajaran keterampilan beretorika
dari hasil nontes yang meliputi hasil
dengan
observasi, wawancara, serta dokumentasi
berpidato.
foto pada siklus
I dan siklus
menggunakan
metode
II.
2. Perubahan perilaku siswa kelas XI
Perubahan tersebut seperti siswa semula
SMK Al Washliyah 4 Medan Tahun
kurang siap, bersemangat, senang, dan
Pembelajaran 2015-2016 mengalami
kurang aktif.
peningkatan ke arah positif setelah
4. Kesimpulan
dilaksanakan keterampilan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembelajaran beretorika
dengan
dapat
menggunakan metode berpidato. Hal
disimpulkan bahwa ada peningkatan
tersebut dapat diketahui dari hasil
keterampilan
beretorika
dengan
nontes yang meliputi hasil observasi,
menggunakan
metode
berpidato.
Peningkatan ini diketahui dari hasil tes
wawancara, serta dokumentasi foto 61 pada siklus I dan siklus II. Perubahan
pratindakan, siklus I, dan siklus II
tersebut seperti siswa semula kurang
sebagai berikut ini :
siap, bersemangat, senang, dan kurang
pembahasan
1. Hasil
pada
tes
bab
pada
IB
aktif dalam mengikuti pembelajaran
pratindakan kelas
menjadi siap, bersemangat, senang,
67,60 dalam kategori cukup. Pada
dan menikmati pembelajaran. Siswa
siklus I nilai rata-rata kelas meningkat
juga
menjadi 77,74 dalam kategori baiak.
berbicara di depan forum resmi untuk
Dengan demikian, adanya peningkatan
berpidato sekaligus beretorika.
menunjukkan
nilai
rata-rata
siklus II, nilai rata-rata yang dicapai 83,02 dan termasuk dalam kategori baik, sudah mencapai KKM yang ditentukan. Dari hasil pratindakan, I
dan
siklus
II
terjadi
peningkatan terhadap pembelajaran keterampilan
beretorika
lebih
berani
untuk
Daftar Pustaka Ali, Muhammad, 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Ali, M. 2001. Strategi, Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, Suharsimi, 1991. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad dan Mukti. 1998. Aspek-Aspek Berbicara. Yogyakarta : Cinta Pena. Campbel,myles.1994.entimeme: the logic of persuasion.
sebesar 17,07% dari pratindakan. Pada
siklus
tampak
dengan
menggunakan metode berpidato yaitu pratindakan 67,60, siklus I 77,74 dan 56
Vol. 2, No. 1 Oktober, Th. 2016
Depdiknas. 2004. Model Silabus dan Rencana Pembelajaran. Jakarta: Idesk. Dwiwibawa, F. Rudi & Riyanto, Theo. 2008. Siap Jadi Pemimpin? Latihan Dasar Kepemimpinan.Yogyakarta: Kanisius. Nawawi. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pandiangan, dkk, 1980. Keterampilan Berbicara dan Pengajarannya. Jakarta: Gramedia. Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Retorika Modern. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Richard, E.Young. 1999. Pengertian Retorika. Jakarta : Gramedia. Sani, Abdullah Ridwan & Sudiran.2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Aulia Grafika. Socrates. 2011. Pengantar Retorika Modern. Jakarta : Balai Pustaka. Surakhmad, W. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik. Bandung: Tarsito. Suyudi. 2010. Penelitian Ilmiah Dasar. Jakarta : Idesk. Wojowasito, S. 1976. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
57