METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012
Latar Belakang Dalam suatu proses pengambilan keputusan, para pengambil keputusan seringkali dihadapkan pada berbagai masalah yang bersumber dari beragamnya kriteria. Sebagai contoh praktis yaitu dalam dunia perkapalan. Pemilik kapal harus bisa mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam pemilihan galangan kapal untuk membangun kapal baru agar hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan dan effisien. Pemilik kapal sering menghadapi kesulitan untuk mengambil keputusan yaitu memenentukan prioritas dari calon galangan untuk pembangunan kapal.
Analytical Hierarchy Process (AHP) (AHP Sebuah teknik penyusunan dalam pengambilan keputusan dengan berbagai kriteria pengambilan keputusan yang kompleks
Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki. Hierarki didefinisikan sebagai representasi dari sebuah permasalahan kompleks dalam suatu struktur multi level, dimana level pertama adalah tujuan yang diikuti level kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level akhir yaitu alternatif.
Thomas L. Saaty
Prinsip Prinsip--prinsip Analytical Hierarchy Process (AHP)
1. Decomposition
Pemecahan masalah kedalam unsur-unsurnya dengan membuat hierarki. Ada dua jenis hierarki, yaitu hierarki lengkap dan hierarki tidak lengkap.
2. Comparative Judgment Prinsip ini dilakukan dengan membuat perbandingan berpasangan tentang kepentingan relatif dari dua unsur pada suatu hierarki tertentu, dengan jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n 1 nx 2
n banyak unsur yang dibandingkan
3. Synthesis of priority Tahap untuk mendapatkan bobot bagi setiap elemen Setiap matriks perbandingan berpasangan dicari eigen vektornya yang merupakan bobot setiap elemen untuk penetuan prioritas pada tingkat hierarki terendah sampai mencapai tujuan
Continued… Langkah-langkah Synthesis of Priority : Misal A sebuah matriks perbandingan berpasangan, maka : a. Mengkuadratkan matriks perbandingan berpasangan A2 AxA a11 a12 a1n a11 a12 a1n a a a a a a 21 22 2 n 21 22 2 n x a a a a a a nn n1 n 2 nn n1 n2 a11a11 a12a21 a1nan1 a11a12 a12a22 a1nan2 a11a1n a12a2n a1nann a a a a a a a a a a a a a a a a a a 2n n2 21 1n 22 2n 2n nn 2n n1 21 12 22 22 21 11 22 21 a a a a a a a a a a a a a a a a a a nn n1 n1 12 n 2 22 nn n2 n1 1n n 2 2n nn nn n1 11 n2 21
Continued… b. Menjumlahkan setiap baris hasil n pengkuadratan V V
i
ij
j 1
c. Normalisasi, dengan V membagi jumlah baris W dengan total baris V i
n
i n
ij
i 1 j 1
4. Logical Consistency • Untuk mengetahui konsistensi secara menyeluruh dari berbagai pertimbangan, dapat diukur dengan menggunakan Consistency Ratio (CR) CI CR RI • Untuk menghitung Consistency Indeks (CI) digunakan formulasi sebagai berikut :
n CI n 1
nilai eigen n jumlah yang dibandingkan
Continued… Nilai RI merupakan nilai indeks random yang dikeluarkan oleh Oarkridge Laboratory yang berupa table seperti berikut :
Nilai Consistency Ratio (CR) yang diharapkan adalah ≤ 0,10 Jika nilai Consistency Ratio (CR) ≤ 0,10 maka hasil penilaian dapat diterima atau dapat dipertanggungjawabkan. Jika nilai Consistency Ratio > 0,10 maka pertimbangan yang telah dibuat tidak konsisten atau tidak valid dan harus ditinjau ulang permasalahan tersebut
Penggabungan Pendapat Responden
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. Pendapat yang konsisten kemudian digabung menggunakan rata-rata geometrik, dengan formulasi sebagai berikut : n
XG
n
X
i
i 1
X G Rata rata geometrik n Jumlah responden X i Penilaian oleh responden ke i
Mulai
Metodologi
Identifikasi dan Perumusan Masalah •Buku •Paper •Tugas Akhir •Internet
Studi Literatur mengenai AHP
Pengumpulan Data •Data Kuisioner Pemilik Kapal
Pemecahan masalah dengan metode AHP
Pembuatan struktur hierarki
Perhitungan Bobot konsistensi elemen hierarki menggunakan software Criterium Decision Plus Versi 3
Perhitungan Bobot konsistensi pada setiap elemen hierarki menggunakan Microsoft excell
Tidak
Hasil bisa di terima
Analisa Data dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Finish
Struktur Hierarki Pemilihan Galangan Kapal
Continued…
Kesimpulan 1.
2.
Ada tujuh kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemilihan galangan kapal yaitu Harga, Payment Term, Waktu, Garansi, Pengalaman, Fasilitas Galangan dan Standart Galangan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh urutan prioritas kriteria yang pertama adalah Harga dengan nilai 0.36, selanjutnya Waktu dengan nilai 0.27, Pengalaman dengan nilai 0.16, Garansi dengan nilai 0.080, Payment Term 0.07, Fasilitas Galangan dengan nilai 0.04 dan yang terakhir yaitu Standart Galangan dengan nilai 0.02. Kriteria yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemilihan galangan kapal menurut pihak pemilik kapal adalah Harga. Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa Galangan C memiliki bobot (prioritas) global yang terbesar yaitu sebesar 0.39. Sehingga pihak pemilik kapal dapat mengambil keputusan untuk lebih memprioritaskan Galangan C dalam pembangunan kapalnya dibandingakan tiga alternative lainnya yaitu Galangan A dengan bobot sebesar 0.20 dan Galangan B dengan bobot sebesar 0.14 dan Galangan D dengan bobot sebesar 0,28.