1'1.
Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BA TANYogyakarta 14-15Juli 1999
Buku11
443
LIMBAH METODA PEMISAHAN TALIUM DARI SIMULASI 203TI PROSES ,201TI UNTUK PEMUNGUTAN ULANG PENGKAYAAN TINGGI Sunarhadijoso Soenarjo,Triyanto, Anung Pujianto, DayaAgung Sarwono P2RR-BATAN,Serpong,Tangerang
Nina Yuliana Faku/tasTeknik,JurusanTeknikKimia. UniversitasMuhammadiyah. Jakarta.
ABSTRAK METODA PEMISAHAN TALIUM DARI SIMULASI LlMBAH PROSES 201TI UNTUK PEMUNGUTAN ULANG 203T/ PENGKAYAAN TINGGI. Radioisotop medik 201T/ diproduksi di Pusat Produksi Radioisotop (PPR), BATAN, melalui reaksi inti 203T/ (~, 3n) 201Pb -+ 201T/ dengan bahan sasaran deposit elektroplating 203T/ yang disiapkan dari 203T/2O3pengkayaan tinggi. Karena 2O3T/pengkayaan tinggi sangat mahal dan tidak selalu mudah didapatkan, maka diperlukan teknologi pemungutan ulang 2O3T/dari limbah proses radioisotop 201T/. Teknik p-emungutan ulang yang menghasilkan bentuk akhir 203T/203 padat menjadi pilihan karena 203T/203 mempunyai kestabilan yang baik dan merupakan bahan dasar penyiapan sasaran. Efisiensi pemungutan ulang juga mudah ditentukan karena hasil akhir berupa zat padat yang mudah ditimbang. Dengan menggunakan T/ alam telah dipelajari metoda pemungutan ulang T/ dari simulasi limbah proses radioisotop 201T/, yang meliputi tahapan pemisahan T/ dari matriks limbah, oksidasi T/ menjadi T/(III) menggunakan Br2 dalam CHCI3 , pengendapan T/(III) sebagai T/(OH)3 dan pengubahan T/(OH)3 menjadi T/203. Didapatkan rata-rata efisiensi proses pemungutan ulang sebesar (80,65 .:t 1,05) % berdasarkan berat TI203 yang diperoleh dibandingkan dengan total T/ yang dipakai pada simulasi limbah proses 201T/.
ABSTRACT SEPARA TION METHOD OF THALLIUM FROM SIMULATED 201TI-PROCESSING WASTE FOR CHEMICAL RECOVERY OF HIGH-ENRICHED 2O3TI.In Radioisoto~e Production Centre (RPC), BATAN, medical radioisotope 2O1TIis produced by 203TI (p, 3n) olPb -'+ 201TI nuclear reaction. Electroplated-high-enriched 2O3TI used as target material is prepared by highenriched 203TI203 powder. Since the high-enriched 2O3TIis very expensive, and not easily available, a chemical recovery method of2O3TI from 201n-processing waste is necessary to be performed. Method of chemical recovery that giving final product 2 TI203 is chosen due to its stability and suitability for target preparation. Moreover; the efficiency of the recovery can be easily determined. Such method was developed and studied by simulated 201TI-processing waste using natural thallium instead of high-enriched 2O3TI.The thallium was firstly separated from the undesirable matrices, and then oxidized to TI(III) using Br2 in CHCI3. The TI(III) was then precipitated as TI(OH)3 and converted to T1203. The efficiency of chemical recovery was found to be (80.65:t 1.05) % in average, based on the weight of the n203 result compared to the TI used in the simulated waste.
PENDAHULUAN. P
ada tahun 1990, untuk pertama kalinya masyarakatkedokteran nuklir di Indonesia dapat memanfaatkan radioisotop 2O1TIyang dibuat di Pusat Produksi Radioisotop (PPR), BATAN, untuk visualisasi jantung atau diagnosis kardiovaskuler [1,2]. Radioisotop ini dihasilkan melalui reaksi inti 2O3TI(p,3n) 201Pb~ 201TIdalam fasilitas siklotron[3].
Sunarhadijoso, dkk
Sebagaibahan sasarandigunakan deposit 2O3TIpada permukaan penyangga target tembaga berlapis perak. Deposit 2O3TItersebut dihasilkan daTi larutan elektroplating yang dibuat daTi bahan dasar 2O3Tl2O3 pengkayaantinggi[3,4]. Penggunaan2o3TIdiperkaya (sampai di atas 95 %) sebagai ba-ttansasaran lebih menjadi pilihan dibandingkan dengan TI alam karena terjadi juga berbagai reaksi inti terhadap 2O5Tl~ang mempunyai kelimpahan alami lebih daTi 70 % 5]. Namun di sisi
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
444
lain, harga 2O3Tldengan pengkayaan di atas 95 % sangatlah mahal, (aitu sekitar $ 2.890,00 per gram pada tahun 1992[6. Pertimbangan kemahalan dan kesulitan untuk memperoleh persediaan bahan sasaran 2O3Tl pengkayaan tinggi menjadikan proses pemungutan ulang 203Tl dari limbah proses radioisotop 201Tl sangat penting artinya dalam upaya peningkatan efisiensi pemakaian bahan sasaran tersebut. Teknik pemungutan ulang 2O3Tlyang menghasilkan bentuk akhir 203Tl2O3merupakan altematif yang terpilih mengingat, kecuali digunakan sebagai bahan dasar pada penyiapan sasaran, 2O3Tl2O3 merupakan senyawa berfasa padat dengan kestabilan fisikokimia yang baik. Di samping itu efisiensi proses pemungutan ulang akan mudah ditentukan dengan membandingkan berat 203ThO3 yang dihasilkan terhadap kandu:ngan total Tl dalam limbah yang dapat ditentukan dengan cara spektrofotometri pada daerahultra violet[?]. Untuk memperoleh metodologi baku pemungutan ulang 2O3TIpengkayaan tinggi tersebut, dalam percobaan ini dipelajari teknik petnisahan Tl dari simulasi limbah proses radioisotop 201Tl. Simulasi limbah proses dapat dilakukan dengan menggunakan Tl alam yang jauh lebih murah dan lebih mudah didapatkan. Diharapkan teknik dan metodologi menggunakan simulasi limbah proses ini dapat diaplikasikan lebih lanjut dan menjadi metoda baku dalam mendukung penerapan program jaminan kualitas dalam proses pemungutan ulang 2O3TI pengkayaan tinggi dari limbah proses radioisotop 2o1Tl.
Bahan dan peralatan. Larutan induk untuk standar TI dibuat dengan melarutkan sejumlah tertentu logam TI dalam H2SO4 pekat clan kemudian diencerkan denganair untuk mendapatkonsentrasiasamsulfat kira-kira 0,05 M. Semua pereaksi kimia yang digunakanadalahproduksi E.Merck dengantingkat kemurnianp.a., kecualigasS02 yang diperolehdaTi Matheson.Air bebasmineral diperolehdaTifasilitas pemurnianair di PusatReaktorSerbaGuna(pRSG), BATAN. Perangkat spektrofotometer UVNis. Model V-550 dari JASCO yang dilengkapidengan interface terkomputasi menggunakan perangkat lunak SpectraManagerfor WindowsVersi 1.20.00 (961.105)dipergunakanuntuk pengukuranserapan larutanTI.
ISSN 0216-3128
TATAKERJA.
Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli1999
Buku II
Pembuatan simulasi proses radioisotop 201TI.
limbah
Sejumlah tertentu logam TI dilarutkan dalam 2 ml H2SO4pekat dengan bantuan pemanasan daD pengadukan serta penambahan beberapa tetes H2O2. Sebanyak IS ml air yang dijenuhkan dengan gas S02 ditambahkan daD kemudian pH campuran diatur sampai 2 -3 dengan penambahan larutan NaOH 10M. Sebagai matriks organik, yang diasumsikan berasal daTi proses pembuatan larutan elektroplating pacta preparasi bahan sasaranI3,4J, ditambahkan I ml larutan m~kresol 1 % dalam air daD 2 ml larutan pepton dalam air (250 mgiml). Campuran dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 25 ml daD kemudian ditambahkan berturut-turut 1 ml Iarutan Fe(N03)3.9 H2O (50 mg/lO ml), larutan C~S04 (50 mg/lO ml) daD larutanAgN03 (50 mgilO ml). Campuran kemudian diencerkan sampai tanda batas dengan air.
Pemisahan
limbah
TI
dari
simulasi
proses.
Pemisahan TI daTi simulasi limbah proses radioisoto~ 2OlTI dilakukan menurut Laporan terdahulul J. Matriks anorganik dalam bentuk Fe3+, Cu2+danAg+ diendapkan dengacnlarutan NaOH 10 M clan disaring serta dicuci dengan larutan NaOH 0,05 M. Filtrat yang mengandung TI daD matriks material organik diekstraksi dengan benzen daD kemudian rase airnya dipanaskan dengan karbon aktif secukupnya. Setelah karbon aktifnya dipisahkan, spektrum serapan larutan diperiksa pacta daerah panjang gelombang 235 nm sampai 200 nm dan dibandingkan dengan spektrum serapan larutan TI standar untuk meyakini bahwa TI telah terpisah daTimatriks limbah sebagaiTI(I). Pengujian efisiensi tahapan pemisahan TI(I) daTimatriks simulasi limbah dilakukan dengan pengulangan secara khusus tahapan ini. Kandungan TI dalam larutan TI(I) hasil pemisahan diperiksa secara spektrofotometril7] daD hasilnya dibandingkan denganjumlah TI mula-mula.
Pengubahan
Tl(I)
menjadi
T120a.
Fraksi TI(I) dioksidasi dengan Br2 berlebih dalam CHCI3 yang ditambahkan sedikit demi sedikit
dengan
disertai
pengadukan menggunakan
pengaduk magnetik. Setelah Iarutan Br2 yang ditambahkan tidak hilang warnanya, Iapisan organiknya dipisahkan dan Iapisan airnya dicuci dengan CHCl3 untuk menyempumakan pemisahan keIebihan Br2. Fraksi airnya diperiksa secara spektrofotometri untuk meyakini pengubahan TI(I) menjadi TI(III). Larutan NaOH 10 M kemudian ditambahkan secara bertahap untuk mengendapkan TI(III) sebagai senyawa hidroksidanya. Endapan yang dihasilkan disaring daD dicuci dengan air
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Sunarhadijoso.
dkk
~:
Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli 1999
Buku II
sampai pH air cucian mencapai netral. Endapan kemudian dikeringkan dan dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C untuk menghasilkan serbuk padat T12O3'
Efisiensi pemisahan kembali Tl didapatkan dengan menentukan berat Tl2O3yang diperoleh dan membandingkannya terhadap jumlah TI dalam simulasi limbah mula-mula.
HASIL
DAN
sedangkan Tl(lII)
08
!
(pra iradiasi) dan matriks anorganik yang berasal
pemisahan radiokimia
(pasca
iradiasi)[3.41.Matriks organik berupa m-kresol dan perton, sedangkan matriks anorganik berupa spesi Fe +, CU2+ dan Ag+. Spesi Tl perlu dipisahkan kembali dari matriks limbah tersebut schab keberadaan matriks akan sangat mengganggu penetapan Tl secara spektrofotometri[71.Keberadaan matriks organik dapat menyebabkan kekeruhan pada
larutan limbah, sedangkan keberadaan 5 mg Fe[NO3]3. 9 H2O atau 5 mg CUSO4dalam 100 ml larutan Tl yang mengandung 2 mg Tl menyebabkan kesalahan pengukuran sampai lebih dari 33 %. Keberadaan 5 mg AgNO3 bahkan memberikan kesalahan pengukuran lebih dari 480 %[71. Spesi anorganik Fe3+, CU2+dan Ag+ dapat diendapkan dengan baik menggunakan larutan basa kuat NaOH, tetapi tidak dengan basa lemah N~OH karena akan terbentuk komplek amonium yang larut baik dalam air. Sedangkan matriks organik m-kresol dan pepton dipisahkan berturut-turut dengan ekstraksi
telah
adsorbsi dipisahkan
menunjukkan pola serapan yang sarna dengan larutan standar Tl(I) seperti ditunjukkan pada Gambar 1, menunjukkan bahwa Tl terpisahkan dari matriks limbah dan berada dalam bentuk Tl(I).
Pemeriksaanserapan larutan standar Tl(I) telah dilaporkan[7] dan menunjukkan bahwa larutan standar Tl(I) mempunyai puncak serapan tunggal pacta daerah ultra violet, yaitu pacta 214 nm, dan tidak menunjukkan serapan pacta daerah sinar tampak. Pengubahan oksidatif Tl(I) menjadi Tl(lII) menyebabkan pergeseran panjang gelombang maksimum dari 213 -214 nm menjadi 202 -203 nm (Gambar 1). Dengan demikian pergeseran panjang gelombang maksimum tersebut dapat digunakan sebagai indikator perubahan Tl(I) menjadi Tl(III). Pengubahan tingkat oksidasi Tl ini perlu dilakukan karena Tl(I)-hidroksida tidak mengendap,
Sunarhadijoso,
dkk
\
"i
yang berasaldari prosespenyiapanbahan sasaran
menggunakan karbon aktitf71. Fraksi Tl yang
~
0.6
FtEMBAHASAN
menggunakan pelarut benzen dan
.,
0.7
16
proses
mudah diendapkan sebagai
hidroksidanya [8] denganharga basil kali kelarutan (Ksp) Tl(OH)3 berkisar antara 10.37 -10.53 [9]. Oksidasi dapat dilakukan dengan Brz [10,11] dalam CHCl3 atauCCI4.
Matriks limbah proses radioisotop 2OlTI diasumsikan terdiri ares matriks material organik
dari
445
gc: 0
0.4
~
0.3
~~t;oI~:~sJ
0.2
)I
0.1
0
'
21021~ 225 2 5
245.
Wavelengfl (nm)
Gambar I. Spektrum serapan larutan Talium pada daerah 198 -235 nm. KA YFUS dan kelompok kerjanya[IO] menyatakan bahwa kelarutan TI(OH)3 di dalam air menurun dengan kenaikan pH, dan pada pH 12 didapatkan angka kelarutan lebih kecil dari limit deteksi. Bersesuaian dengan hasil tersebut, dalam percobaan ini didapati bahwa pengendapan TI(OH)3 telah optimal setelah pH di atas 12 ditandai dengan tidak terlihatnya kekeruhan rase larutan pada penambahan lebih lanjut larutan NaOH 10 M ke dalam campuran fraksi TI(III). Pengubahan endapan TI(OH)3 menjadi TlzO3 merupakan tahapan akhir dalam proses pemisahan kembali TI dari simulasi limbah proses radioisotop 2OlTIini. Serbuk TlzO3yang telah kering sangat mudah ditimbang dan dengan demikian efisiensi proses juga dapat ditentukan dengan mudah. Efisiensi proses ini dihitung berdasarkan persamaanberikut : E = [(2Ar(TI).W(p») I (Mr(p).W(s»)] x 100 %
(1)
E = Efisiensi proses, Ar(rI) = Massa atom relatif TI, W (P)= berat endapan T12O3,M"p) = Massa molekul relatif T12O3, W (s) = kandungan total TI dalam simulasi limbah. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa dari tiga kali pengulangan percobaan didapatkan efisiensi proses berkisar antara 79 -82 %. Harga rata-rata efisiensi proses didapatkan sebesar (80,65 :t 1,05) %. Tidak kuantitatifnya proses pemungutan ulang ini tidak disebabkan oleh kurang sempurnanya pemisahan TI(I) dari matriks limbah, karena
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
446
Prosiding Pertemuan danPresentasi IImiah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli 1999
Buku II
bersesuaiandengan basil percobaan terdahulu[7) tahapanpemisahanTI(I) tersebutdapatdilaksanakan secarakuantitatif, sepertiditunjukkanpactaTabel1. Hilangnya sebagian Tl diperkirakan terjadi pacta tahapanoksidasisampaidenganpencucianendapan Tl(OH)3, misalnya pacta tahapan pemisahan kelebihan Br2dalam CHCI3.Walaupunmasihperlu pembuktianlebih Ianjut, diduga spesiTl teroksidasi mengalami reaksi samping dengan Br2 berlebih dalam suasana asam menghasilkan komplek tetrabromida (TIBr4l yang dapat larut dalam CHCI3. 100 80
i ~
m '" '"
co'
60
E
§
u
.2
~
16
40
a
20
~
m
m
m
0
Gambar 2. Efisiensi proses pemungutan ulang Tl sebagai TI2Oj. Pembentukan Tl2O3 dari endapan TI(OH)3 diasurnsikan mengikuti persamaan reaksi : 2 TI(OH)3 ~ Tl2O3+ 3 H2O. Berdasarkan reaksi tersebut maka 1 mol Tl2O3setara dengan 2 mol TI(OH)3 dan dengan 3 mol H2O. Pada Gambar 3 ditunjukkan pelepasan molekul air yang dihitung berdasarkan penurunan berat endapan TI(III) sebagai fungsi dari waktu pemanasan pada
suhu100°C. -
0.5
-'1'1
0.4
.!!
0.3 \'.'.1>
~
'5
~ ~ ~ S'c ,.. -10
~:~
l
~
a
"
CD
~
.," C-
-8
6
CJ co
~
tD CD
~~"
., "
0.2 4
O"
0.1 0
~~~::::~~ 100
150
2
~
OJ
0 20 0
Waktu pemanasan (menit). -A"",,-~OO3BmoI
.+B.",.,,-OOO73mo1
.~."",,-om2.moI
..,.Q'W,-2 ...E.Wo-l.on.--oF.W,-,o.*.Gambar3. Pelepasan molekul air [A,B,C) don penurunan hera! endapan TI(III) [D,E,F) selamapemanasanpada suhu 100" Dari Gambar 3 tersebut dapat dikatakan bahwa endapan yang dihasilkan melalui reaksi Tl(lII) dengan larutan NaOH 10 M adalah suatu hidrat daTi Tl(lII) yang dapat diformulasikan sebagai ISSN 0216-3128
Tl(OH)3. n H2O atau [TI2O3.3 H2O].2n H2O. Harga n clan 2 n hanya menunjukkan tingkat kebasahan endapan clan tidak menunjukkan jumlah mol air yang terikat dalam senyawa hidrat TI(III). Struktur kimia yang tepat untuk senyawa hidrat TI(III) masih belum dapat dipastikan clan masih banyak diperdebatkan[IO,II],tetapi studi karakterisasi difraksi sinar X daTi serbuk hidrat TI(II!) menunjukkan kesamaanpola difraksi dengan kristal TI2O3[11]. Analogi dengan pembentukan TI(!) oksida yang dapat dilakukan dengan memanaskan TI(!) hidroksida pada temperatur 100°C atau Tl(1) karbonat pada temperatur 700°C [II], maka dapat diharapkan bahwa pemanasan TI(OH)3' atau T12O3. 3 H2O, pada temperatur 100°C memang akan menghasilkan perubahan atau pelepasan molekul air menjadi TlzO3. Visualisasi fisis produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam literatur untuk TI(III) oksida atau thallium sesquioxiddI2], yaitu serbuk kristal berwama coklat clan tidak larot dalam air. Perlakuan analisis instrumentasi seperti misalnya pemeriksaan spektrometri difraksi sinar X, akan lebih mendukung penentuan kemurnian TI2O3 yang dihasilkan. Dengan demikian metodologi pemisahan TI yang dilakukan dalam percobaan ini memberikan prospek yang baik untuk diterapkan dalam teknik pemungutan ulang 2o3Tl diperkaya daTi limbah proses radioisotop zolTl. Walaupun demikian, peningkatan efisiensi proses kiranya masih perlu diupayakan.
KESIMPULAN. Pemisahankembali spesiTI dari simulasi limbah proses radioisotop zolTI dapat dilakukan melalui pengendapan sebagai TI(OH)3 diikuti dengan pengubahan menjadi TlzO3. Tahapan pentingprosespemisahanmeliputi pemisahanfraksi TI dari matriks limbah, oksidasiTI menjadi TI(III) menggunakanoksidator Brz, pengendapanTI(III) sebagaiTI(OH)3menggunakanlarutanNaOH 10 M clanpengubahanmenjadi TlzO3denganpemanasan TI(OH)3padasuhu100°C. Didapatkan kisaran efisiensi pemisahan antara 79 -82 % dengan harga rata-rata sebesar (80,65 :t 1,05) %. Kurang kuantitatifnya proses pemisahandiduga disebabkankarenapembentukan komplek tetrabromida, yang dapat larut dalam pelarut CHCI3,sebagaiakibat reaksi TI(III) dengan Brz yang berlebih. Walaupun demikian, dapat dinyatakan bahwa prosedur pemisahan dapat diterapkanuntuk proses pemungutanulang bahan sasaranzo3TIpengkayaantinggi dari limbah proses radioisotopzoiTI.
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Sunarhadijoso,
dkk
DAFTAR
PU~)TAKA.
1. SOENARJO,S., "Siklotron CS-30 : Era Barn Produksi Radioisotop di Indonesia It, Harian KOMPAS, 25 Oktober(1990)halo10. 2. SOENARJO, S., "Diagnosis Penyakit Jantung Dengan Teknik Nuklir", Harian SUARA PEMBARUAN, 16 Juni (1991)halo13. 3. SOENARJO, S., SURYANTO, H., SILAKHUDIN, et al.,"PenggunaanFasilitas Siklotron BATAN Untuk ProduksiTalium-201", Majalah BATAN;XXV[I/2J (1992)26'- 40. 4. SOENARJO,S., " ProsesProduksiTl-201 Dan
}> Secara mikroskopis apakah bisa dibedakan antara H2O sebagai hidrat dan H2O sebagai
kebasahan? Sunarhadiyoso : -{>-Tingkat pengkayaan bahan sasaran 203TI untuk produksi 201 TI adalah diatas 99%. Tidak ado pengaruh pada proses pemisahan, tetapi berpengaruh pada tingkat kemurnian produk 201TIyang dihasilkan, karena adanya reaksi inti terhadap TI-205 hila digunakan TI a/am atau T/pengkayaan rendah. -{>-Secara mikroskopis barangka/i tidak, tapi dapat. Misalnya H2O sebagai kebasahan dapat dihilangkan pada suhu dibawah 100'C, tetapiH2O sebagai hidrat baru dapat dihi/angkan pada suhu (diatas) 100 'C.
Ga-67", Latihan Keahlian Operator Produksi Radioisotop,PPR-Pusdiklat, BATAN(1991). 5. ANONYMOUS, "BATAN DMF-5068, AECLVCR, TI-201/Pb-201,DMF CP VCR 830-2", TRIUMF, Vancouver, UnpublishedDocument Duyeh Setiawan: }> Dalam produksi 201TI,mengapa target 2O3TI harus (1986). 6. QUINNEY, P., "Letter To ProcurementDivision diperkaya (berapa kelimpahan isotop di alam Of UPT-MPIN, From Nordion International 2o3TI)? .. INC.," February12 (1992). }> Apakah selain uji secara fisika dilakukan 7. SOENARJO,S., INDRIANI, D., SARNIANTO, karakterisasi lainnya (kuantitatif/kualitatif)? P., et al., "DetenninationOf Thallium ContentIn Sunarhadiyoso : 20lTI-ProcessingWaste By UV-Spectrophoto-{>-Kelimpahan isotop 203T/ ada/ah 30%. metry", Atom Indonesia,24[IJ (1998)1 -14. Sisanya adalah 20sT/.Perlu digunakan 203T/ 8. SVEHLA, G., "Vogel's Qualitative Inorganic diperkaya, karena hila menggunakan T/ a/am Analysis", 6dt Edition, Longman Scientific & atau ada. pengotoran radionuklida Technical,Harlow (1987)246 -248. (radioisotopik) don pembentukan pengemban 9. KORENMAN, I.M., "Analytical ChemistryOf T/-203 yan~ disebabkan o/eh reaksi (p, xn) Thallium", Ann Arbor-Humphrey, Science terhadap20 T/. Publisher,Inc., Ann Arbor (1969). -{>-Tidak dilakukan. Sebenarnya bisa dengan 10.KAYFUS, G.P., BOOTHE, T.E., CAMPBELL, cora XRD, tetapi dianggap tidak sangat J.A., et aI, "Chemical Recovery Of Thalliumper/u sebab standar T/2O3yang ado justru 203 Following ProductionAnd SeparationOf T&O3 yang diperkaya. Informasi tambahan Lead-201",J: Radioanal.Chern.68[1-2J (1982) yang diperoleh dianggap kurang memadai 269 -276. dibanding dengan penggunaan Tl2O3 lI.LEE, A.G., "The Chemistry Of Thallium", diperkaya. Elsevier Publishing Company, Amsterdam (1971) 92 -102. Djokowidodo : 12.WINDHOLZ, M., BUDAV ARI, S., }> Banyak unsur yang mempunyai serapan di STROUMTSOS, L.Y., FERTIG, G., " The daerah UV. Bagaimana pengaruh matriks pacta Merck Index", 9dtedition, Merck & Co, Inc., spektrum TI? Rahway(1976)1194. Sunarhadiyoso : 13.FISHER, R.A., YATES, F., "StatisticalTables -{>-Da/am pene/itian terdahu/u (acuan no. 7) For Biological, Agricultural, And Medical te/ah di/aporkan pengaruh matriks yang Research",Edinburg,Ltd., (1948).
TANYA
JAWAJB
19n. Djoko Sardjono
:
~ Berkaitan dengan judul, apakah bisa anda infonnasikan secm"a kuantitatif pengkayaan tinggi (%), dan apakah tingkat pengkayaanini berpengaruh padaprosespemisahanTI?
Sunarhadijoso, dkk
dimaksudkan. Fe3+ don CU2+ memberikan kesa/ahanpengukuran yang sarna, sementara Ag+ memberikan kesa/ahan lebih besar. Matriks organik kecua/i memberikan serapan sendiri pada daerah UV juga memberikan kekeruhan (turbidity) pada larutan /imbah. Karena itu sebe/um pengukuran harus di/akukan pemisahan matriks /imbah don identifikasi spesi T/yang dihasilkan.
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128