0 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
1 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
METAFORA DARI ASHI (足 足) ‘KAKI’ DALAM BAHASA JEPANG Matilda Dwiratri Mahardian Jati Jurusan Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 1624
Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi karena idiom bagi masyarakat Jepang adalah alat untuk menyampaikan perasaan mereka secara tidak langsung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif . Pendekatan yang digunakan untuk menjabarkan makna idiom adalah metafora.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui jenis idiom yang terdapat dalam bahasa Jepang dan makna idiom yang menggunakan kata ashi dikaji dari majas metafora. Hasil dari penelitian adalah terdapat bermacam-macam pengklasifikasian kanyooku tetapi lebih mudah untuk mengklasifikasikan dengan berdasarkan maknanya. Idiom 足 ( ashi ) menjadikan kaki (ashi) sebagai pembanding untuk hal yang bersangkutan dengan jarak,ruang,trannsportasi,anggaran, ataupun yang berkaitan dengan kecepatan seseorang.
Idiom Using The Word Ashi (足)in (足) Term of Metaphor Abstract This study is motivated by the fact that Idiom largely used among Japan society to express their feelings indirectly.This study is aims ( 1) to know what kind of idiom contented in Japanese ; and (2) to determine the meaning of japanese idioms using the word “ashi”.The method used in this study is a qualitative analysis method. Metaphor was used as an approach to analyze the meaning of the idiom. Results showed that (1) there are various groups of kanyooku and it is easier to classify them on the basis of the meaning and; (2) Idiom ashi (leg) makes legs as the benchmark for the relevant distance, space, transportation, budget, or a person related to speed. Keyword: ashi,figure of speech, hiyu, kanyooku,metaphor
2 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
1.
Pendahuluan
Bahasa digunakan untuk menyampaikan ide, perasaan, dan informasi kepada orang lain. Bahasa juga menjadi topik penting dan memiliki perubahan arti serta mengalami perkembangan sesuai kebutuhannya. Hal yang umum dalam proses belajar dan penggunaan bahasa adalah sering ditemui gaya bahasa yang bermacam-macam baik melalui iklan, percakapan, dan teks tertulis. Idiom sebagai suatu gaya bahasa yang sangat unik juga sangat melekat erat dengan kehidupan manusia. Idiom cenderung diciptakan atau digunakan seseorang untuk membuat kesan yang indah atau mencari kata-kata yang dapat mewakili makna yang ingin disampaikan. Sehingga idiom sendiri sangat dipengaruhi oleh pola pikir penutur bahasa itu sendiri dan mengakibatkan orang-orang yang belajar suatu bahasa baru harus mempelajari idiom bahasa tersebut sebagaimana mereka mempelajari kosa kata lain dalam bahasa itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara linguistik idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya, misalnya kambing hitam dalam kalimat ‘dalam peristiwa itu Hansip menjadi kambing hitam, padahal mereka tidak tahu apa-apa’ (KBBI, 2007:417). Sedangkan menurut GorysKeraf (keraff, 1980 dalam widodo, 2006) , idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frase, sedangkan artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata-kata yang membentuknya. Bahasa Indonesia sendiri kaya akan idiom yang terdiri dari dua- tiga frase. Sebagai contoh idiom membanting tulang, lidah tajam, tangan panjang, dan lain-lain. Idiom dalam Bahasa Jepang disebut kanyooku ( 慣 用 句 ) . Idiom bahasa Jepang banyak yang merupakan idiom nama bagian tubuh, yaitu idiom yang salah satu atau unsur katanya menggunakan kata-kata yang menunjukan bagian tubuh manusia. Hal ini terlihat dari penggunaan mulut (kuchi、口) , dalam idiom bermulut buruk (kuchi ga warui/口が 悪い,) bermulut ringan (kuchi ga karui/口が軽い), dan lain-lain. Selain itu ada bagian tubuh lain yang digunakan seperti kepala (atama/頭), kaki (ashi/ 足 ), tangan (te/手). Idiom bahasa Jepang banyak yang mengaitkan dengan perasaan. Hal ini disebabkan karena umumnya masyarakat Jepang menjaga perasaan orang lain dan hal ini tampak dalam idiom-idiom yang muncul dalam bahasa mereka. Banyak makna dari idiom yang
menggunakan kata ashi tidak bisa diramalkan menurut asosiasinya atau hubungan dari makna leksikal unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terlihat dari contoh makna bertobat yang diumpamakan dengan idiom mencuci kaki (ashi wo arau / 足 を 洗 う ) dan makna biaya transportasi yang diumpamakan dengan harga kaki (ashidai/足 代 ) . Kekhasan yang dimiliki idiom tersebut menjadikan ashi sebagai konstituen dalam makalah ini. Dalam menjabarkan makna dari idiom yang menggunakan kata ashi digunakan kajian metafora. Metafora merupakan dasar mutlak dari pikiran manusia yang terungkap dalam berbahasa. Lakoof dan Johnson (1980:3) menyatakan bahwa metafora meresap di dalam kehidupan sehari-hari manusia, tidak hanya di dalam bahasa, tetapi juga dalam pikiran dan tingkah laku sehingga dapat dikatakan sistem konseptual yang dimiliki manusia dibangun dan ditetapkan secara metaforis. Metafora dalam bahasa Jepang disebut hiyu( 比 喩 ). Umumnya metafora digunakan untuk melembutkan kalimat yang sulit atau terkesan kasar dan diperlukan ingatan serta pemahaman sang lawan bicara. Di bawah ini adalah salah satu contoh kalimat metafora dalam bahasa Jepang : 1.) 草むらの蛇の眼のように冷たくかが やっていた Kusamura no hebi no manako no youni tsumetaku kagayatte ita. Rerumputan ular mata seperti dengan dingin memancar Arti : Matanya dingin memancar seperti ular di rerumputan. Dari contoh dia atas dapat terlihat metafora dibentuk berdasarkan penyimpangan makna. Dalam memahami makna metaforis, dapat dibantu dengan melihat komponen maknanya. Terlebih dahulu dilakukan analisis komponen makna dasar yang dimiliki kata/frase/kalimat tersebut. Cara ini dipakai untuk memperlihatkan perbedaan unsurunsur penyusun makna yang terdapat di dalam sebuah kata/frase/kalimat. Komponen-komponen tersebut adalah ciri-ciri yang dimiliki sebuah kata/frase/kalimat. I.A. Richards , seorang ahli linguistik, mengajukan tiga elemen yang dapat dikaji dalam sebuah metafora, yakni (1) tenor/topic ‘maksud’ (hal yang dibicarakan), (2) vehicle ‘wahana’ (hal yang dibandingkan/diumpamakan),
3 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
dan (3) ground ‘dasar’ (kesamaan ciri yang dimiliki oleh tenor dan vehicle. I.A Richards memadankan citra dengan vehicle, dimana citra adalah kejadian, proses, atau hal yang dibandingkan. Tenor merupakan makna metaforis atau menyebutkan hal yang dibandingkan. Contoh: Kalimat: Banyak yang iri terhadap Tono karena ia merupakan anak emas guru bahasa. Vehicle: emas. Tenor : anak kesayangan, berharga, favorit. Ground: ukuran harga atau kesayangan. Bedasarkan contoh tersebut, kata emas merupakan vehicle yang menjadi ranah sumber suatu metafora yang bermakna ‘ anak kesayangan , ‘favorit atau istimewa’ sebagai tenor. Dalam perbandingannya, keduanya memiliki kaitan dalam hal “ ukuran harga atau kebanggaan”. Perbandingan makna leksikal ke makna idiom anak emas dalam tahap ringkas adalah
<emas merupakan logam yang berharga dan sering dipamerkan atau dibanggakan orang-orang> Menurut uraian diatas dapat ditemukan bahwa dalam menentukan makna metafora dibandingkan dulu dua pokok kata yang membandingkan dan dibandingkan. Hal ini juga terjadi pada idiom dimana dalam menentukan idiom kita membandingkan dan mencari keterkaitan makna dari makna leksikalnya. Karena kemiripannya dengan penerapan idiom inilah kajian metafora digunakan untuk menganalisis makna idiom yang menggunakan kata ashi. Dalam makalah ini penulis berusaha untuk menganalisis makna idiom menggunakan kata ashi ditinjau dari metafora. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan makna yang terdapat pada idiom yang menggunakan kata ashi, melalui pengkajian gaya bahasa tersebut. Berdasarkan hal-hal yang disampaikan diatas, penulis merasa tertarik melakukan penelitian berjudul “ Kajian Metafora Dalam Idiom Yang Menggunakan Kata Ashi “ 2.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisi kualitatif. Metode tersebut dipilih karena dalam melalukan penelitian ini tidak diperoleh data melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya, melainkanedur menghasilkan temuantemuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana. 3. Landasan Teori
3.1 Definisi Idiom Idiom dalam bahasa Jepang disebut kanyooku かんようく
(慣用句. Miyaji Yutaka (1984:238 ), seorang ahli linguistik, menyatakan bahwa idiom adalah : かんようく
ようご
いっぱん
ひろ
つか
慣用句という用語は 一 般 に 広 く 使 われて がいねん
いるけれども、その 概 念 ははっきりしている たんご
ふた
いじょう
わけではない。ただ、単語の 二 つ以 上 の れんけつけい
むす
連 結 形 であって、その 結 びつきが比較的固く、 ぜんたい
き
い み
も
ことば
ていど
全 体 で決まった意味を持つ言葉だという程度 が
いっぱんてき
りかい
のところガ, 一 般 的 なきょつ理解になってい るだろう。 Kan'yō-ku to iu yōgo wa ippan'ni hiroku tsukawa rete irukeredomo, sono gainen wa hakkiri shite iru wakede wanai. Tada, tango no futatsuijō no renketsu katachideatte, sono musubitsuki ga hikakuteki kataku, zentai de kimatta imi o motsu kotobada to iu teido no tokoro ga, ippantekinaki ~yotsu rikai ni natte irudarou. arti: Istilah idiom biasanya digunakan secara luas tetapi tidak mempunyai konsep yang jelas. Hanya saja idiom itu merupakan gabungan 2 buah kata atau lebih dan gabungan tersebut mempunyai hubungan yang relatif erat dan seluruhnya mempunyai derajat kata dengan arti yang tetap serta memiliki pengertian yang umum Dalam situs www.weblio.jp dinyatakan bahwa : かんようく
にごいじょう
けつごう
(1). 慣用句とは二語以上が 結 合 し、その ぜんたい
ひと
い み
あらわ
こてい
全 体 が一 つの意味を 表 すようになって固定 みちくさ
く
みみ
したもの。「 道 草 を食う」「 耳 にたこができる」 たぐい
の 類 とか (2)二語以上が、きまった結びつきしかしない 表現。「間髪を入れず」「悦に入る」の類 (1 ) Ni-go ijō ga ketsugō shi, sono zentai ga hitotsu no imi o arawasu yō ni natte kotei shita mono. `Michikusa o kuu'`miminitakogadekiru' no rui、toka (2 ) Ni-go ijō ga, kimatta musubitsuki shika shinai hyōgen. `Kanhatsuwoirezu'`etsuniiru' no rui Arti: (1) Idiom adalah dua kata atau lebih yang melekat secara keseluruhan sehingga mewakili satu makna . Semacam ‘memakan rumput jalanan’,’telinganya sedang sakit’ atau dapat berarti; (2) Tidak mewakili makna dari setiap
1 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
unsur yang membentuknya. Sebagai contoh ‘ tidak masuk ke rambut tengah’,’masuk ke kesenangan’. Bedasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa idiom adalah susunan kata-kata yang selalu terbentuk dari dua kata atau lebih, merupakan satu kesatuan dan memiliki makna tetap yang umumnya diketahui secara umum. 3.2 Jenis Idiom Para ahli linguistik banyak yang menggolongkan idiom menurut klasifikasi atau dasar yang berbedabeda. Sebagai contoh adalah Hiroshi Miyaji (1982:39) yang membagi jenis idiom dalam bahasa Jepang bedasarkan frase pembentuk sehingga terbentuk klasisfikasi idiom berhubungan dengan ungkapan umum (rengo seiku teki kanyoku / 連語 成句的慣用) dan idiom dalam kiasan (hiyo teki kanyooku/ 比 ゆ 的 慣 用 句 ) ataupun bedasarkan bentuk katanya yang terbagi menjadi: (1) idiom yang terbentuk dari gabungan kata kerja dan kata benda(doushi kanyooku/ 動 詞 慣 用 句 ); (2) idiom yang terdiri dari dua kata benda (meishi kanyooku/ 名詞慣用句) dan; idiom yang terbentuk dari kata benda dengan kata sifat i (い)dan kata sifat na (な) (keiyoushi kanyooku/ 形 容 詞 慣 用 句 ) 。 Sedangkan Inoue Muneo (1998:8, dalam Lixuan Xia,2010:10) membagi klasifikasi idiom bedasarkan unsur pembentuknya yang terbagi atas: 1.) Idiom yang menyatakan anjuran dan perasaan (Kankoku,kanjo o arawasu kanyooku /勧 告、感情を表す慣用句) Contoh 1 : 頭に来る Atama ni kuru Sumber : www.ejje.weblio.jp Arti : Sangat marah 2.) Idiom yang menyatakan watak, sikap, dan bentuk tubuh seseorang. ( Karada, seikaku, taido o arawasu kanyooku /体 、性 格 、態 度を 表す慣 用 句) Contoh : 気が弱い Ki ga yowai Sumber : www. thesaurus.weblio.jp Arti : penakut 3.) Idiom yang menyatakan perbuatan,gerakan/aktivitas. (Kooi, doosa, kodo o arawasu kanyooku / 行為、動作、子度を表す慣用句) Contoh :心を傾ける kokoro o katamukeru Sumber : www.weblio.jp
Arti
: berusaha keras dalam mencapai
sesuatu. 4.) Idiom yang menyatakan keadaan/situasi sesuatu. (Jotai, teido, kachi o arawasu kanyooku/ 状態、程度、価値を表す慣用句) Contoh :息が津ずく ki ga tsuzuku Sumber: www.kotobank.jp/word Arti : melanjutkan pekerjaan dalam waktu yang lama. 5. ) Idiom yang menyatakan budaya,masyarakat dan kehidupan. (Shakai,bunka,seikatsu o arawasu kanyooku /社会、 文化、生 活を表す慣 用 句) Contoh : 世間を狭くする Seken o semaku suru Sumber : www. dictionary.goo.ne.jp Arti :Ruang lingkup pergaulannya menjadi terbatas karena kehilangan kepercayaan. 3.3 Metafora Metafora atau hiyu (比喩) merupakan salah satu gaya bahasa. Menurut artikel yang berjudul imeji ga ukabu hyougende hito o settoku suru (www.diamond.jp, 2010), metafora dapat berarti : 比喩はあることを別の何かにたとえて話す手 法である。たとえるものとたとえられるもの の間に、類似性があり、両者の結びつきが、 理屈ぬきでピンとくるのが比喩の特徴である Hiyu ha Aru koto o betsu no nanika ni tatoete hanasu shuhōdearu. Tatoeru mono to tatoe rareru mono no ma ni, ruiji-sei ga ari, ryōsha no musubitsuki ga, rikutsu nuki de pin to kuru no ga hiyu no tokuchōdearu Arti : Metafora adalah teknik berbicara yang memperbandingkan sesuatu.Karakteristik dari metafora adalah diantara kalimat atau kata-kata yang diperbandingkan ada suatu kemiripan, hubungan, dan dijumpai teori. Sedangkan menurut Yosuke Momiyama (2002:62) dalam bukunya Ninchi Imi-ron no Shikumi menyatakan bahwa : メタファーとは、 二つの事物 . 概 念 の 何 ら か の 「 類 似 性(similarity)」に基 づいて、本来は一方の事物 .概念を表す形式 を用いて、他方の事物 .概念を表すという比 喩です。ポイントは、類似性に基づくと いうことです。( Momiyama, 2010 : 35 ) Metafaa to wa,futatsu no jibutsu . gainen no nani raka no [ruijisei (similarity)] ni mototzuite,honrai wa ippou no jibutsu . gainen wo arawasu keishiki
2 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
wo mochiite,tahou no jibutsu . gainen wo arawasu to iu hiyu desu. Pointo wa ruijisei ni mototzuku to iu koto desu. Arti: Metafora adalah konsep yang mewakili dua hal yang berhubungan pada prinsip kesamaan dan menggunakan bentuk yang maknanya bisa diperkiran dari bentuk awalnnya.Poin dari metafora adalah berdasarkan kesamaan.
menggunakan kata ashi dengan kajian metafora:
1.) Idiom menggunakan kata ashi yang menyatakan kemunculan atau pengeluaran. Ashi ga deru (足が出る) Kalimat:
Verhaar (1983:129, dalam Prayogi, 2011:15) menggambarkan metafora sebagai bagian dari pembicaraan semantik, yaitu dengan membedakan pengertian makna yang dimaksud. Makna diterangkan sebagai sesuatu yang berada di dalam ujaran itu sendiri atau sebagai gejala dalam ujaran, sedangkan maksud diterangkan sebagai sesuatu di luar ujaran atau berada di pihak si penutur. Sedangkan menurut Wahab (1986:11), metafora adalah ungkapan kebahasaan yang tidak dapat diartikan secara langsung dari lambang yang dipakai, melainkan dari predikasi yang dapat dipakai baik oleh lambang maupun oleh makna yang dimaksudkan oleh ungkapan kebahasaan itu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metafora adalah ungkapan kebahasaan yang menggambarkan suatu perbandingan makna tersirat antara dua hal berlainan. 3.Analisis Kurashina Sayaka (Sayaka:3, 2008 dalam Prayogi,2011:4) menyatakan bahwa dalam bahasa Jepang, idiom yang merujuk pada anggota badan ada banyak jumlahnya. Kaki (ashi / 足 )merupakan salah satu anggota badan yang banyak digunaan pada idiom sehari-hari bahasa Jepang. Hal ini disebabkan karena ashi atau kaki merupakan anggota tubuh yang sangat vital dan menonjol dalam melakukan aktivitas sehingga banyak digunakan sebagai ungkapan yang dapat mewakili kondisi atau makna tertentu. Idiom yang menggunakan kata ashi banyak yang merupakan idiom yang menyatakan keadaan atau situasi tertentu (Jotai,teido,kachi o arawasu kanyooku/ 状 態、程度、価値を表す 慣用句). Idiom dan metafora memiliki persamaan yang mendasar, yakni merupakan rangkaian kata-kata yang tetap, unsur-unsurnya tak tergantikan dan digunakan menggambarkan suatu keadaan dalam kiasan. Dalam menentukan makna metafora dibandingkan dulu dua pokok kata yang membandingkan dan dibandingkan. Hal ini juga terjadi pada idiom dimana dalam menentukan idiom kita membandingkan dan mencari keterkaitan makna dari makna leksikalnya. Karena kemiripannya dengan penerapan idiom inilah kajian metafora digunakan untuk menganalisis makna idiom yang menggunakan kata ashi. Berikut
adalah
analisis
makna
idiom
[ 用例 予算から どのくらい足が出た の ] Yōrei ashi ga Contoh kaki p
yosan deta no anggaran keluar p
kara
dari
dono
kurai
bagaimana p kira-kira
Arti : Berapa kira-kira kita menghabiskan uang melebihi contoh anggaran ? Sumber: www. kotobank.jp/word
Makna idiomatik dari ashi ga deru adalah pengeluaran yang diluar budget/anggaran ataupun sesuatu hal yang tiba-tiba muncul. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki sedangkan untuk tenor adalah melebihi batas anggaran. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dengan besarnya biaya yang keluar. Perbandingan ashi ga deru ke makna idiomatik dalam tahap ringkas adalah <engsel memperbandingkan anggaran> . 2.) Idiom menggunakan kata ashi menyatakan biaya transportasi
yang
Ashidai(足代 ) Kalimat: [国内旅行の足代が享年より高い]。 ryokou Kokunai kyonen yori takai da.
no
ashi
dai
Dalam negeri perjalanan p kaki harga tahun lalu dari mahal p
ga p
Arti : Dibandingkan tahun lalu,biaya perjalanan dalam negeri menjadi lebih mahal. Sumber: www. dictionary.goo.ne.jp
3 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
Makna idiomatik dari ashidai adalah biaya perjalanan. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki sedangkan untuk tenor adalah harga dari biaya perjalanan. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dengan ukuran harga atau nilai. Perbandingan ashidai ke makna secara idiomatik yang berarti biaya transportasi dalam tahap ringkas adalah . 3.) Idiom menggunakan kata ashi menyatakan pertobatan manusia
yang
Ashi wo arau (足を洗う) Kalimat: [かれ
みだ
せいかつ
あし
あら
[ 彼 は淫 らな 生 活 から足 を 洗 った。] wa midarana seikatsu Kare kara ashi wo aratta. Laki-laki p tidak bermoral dunia dari kaki p mencuci Arti : Laki-laki itu bertobat dari dunia yang tidak bermoral. Sumber: www.kotobank.jp/word/ Makna leksikal pada ashi wo arau adalah mencuci kaki sedangkan secara idiomatik bermakna bertobat atau kembali ke jalan yang benar. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki sedangkan untuk tenor adalah bertobat. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dalam hal ukuran kebersihan atau higienitas. Perbandingan ashi wo arau ke makna idiom yang berarti bertobat dalam tahap ringkas adalah <mencuci kaki> . 4.) Idiom menggunakan kata ashi yang mewakili transportasi. Ashi o ubawareru (足を奪われる) Kalimat: [ こうつう
す と
つうきん
つうがく
あし
うば
[ 交通 の スト で 通勤 、 通学 の 足 を 奪 わ れ た] Koutsuu no sutode, suugi, tsuugakuno ashi wo ubawarerta. Transportasi p aksi protes pulang pergi pergi sekolah kaki p dicuri
Arti transportasi, untuk
: Karena ada aksi mogok saya kehilangan transportasi
pergi ke sekolah. Sumber : www.gogenallguide.com/a/ashiwoarau.html Makna idiomatik dari ashi wo ubawareru adalah kehilangan transportasi atau transportasi yang biasa digunakan ditiadakan. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki sedangkan untuk tenor adalah hilangnya transportasi atau transportasi yang biasa digunakan ditiadakan. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dengan alat untuk bepergian atau bergerak. Perbandingan ashi wo ubawareru ke makna idiom yang berarti tiba- tiba keluar dalam tahap ringkas adalah <jika tidak ada kaki yang merupakan alat dasar untuk berjalan maka makhluk hidup tidak akan bisa bepergian> 5.) Idiom menggunakan ashi yang mewakili kecepatan seseorang. Ashi ga osoi (足が遅い) Kalimat: なや
[今あなたは、足が遅い事に 悩 んでい ませんか] Ima anata wa, ashi ga osoi gotoni nayande imasenka Sekarang anda p kaki p lambat hal p menderita Arti : apakah anda tidak direpotkan dalam pekerjaan dengan cara jalan yang lambat seperti itu? Sumber : www.smile.trust88nk.com Makna idiomatik dari ashi ga osoi adalah orang yang jalannya pelan/lelet/lambat atau pelan-pelan dalam bekerja. Vehicle dalam hal ini adalah kaki yang gerakannya lambat. Tenor adalah orang yang gerakan atau jalannya lambat. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dengan nilai ukur kecepatan seseorang dalam melakukan aktivitas. Perbandingan ashi ga osoi ke makna idiom yang berarti tiba-tiba keluar dalam tahap ringkas adalah <jalan menjadi lambat>. 6.) Idiom menggunakan kata ashi yang mewakili frekuensi kunjungan atau jarak seseorang.
4 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
Ashi ga tooi (足が遠い Kalimat: [彼女はおじさんの家からだんだん足が 遠のいた] Kanojo ha oji-san no ie kara dandan ashi ga toonoita Wanita kakek p rumah dari semakin lama kaki p jauh Arti :Wanita itu semakin lama semakin jarang mengunjungi rumah kakeknya. Sumber : www.dictionary.goo.ne.jp Makna idiom ashi ga tooi berarti jauh, terpisah atau jarang berkunjung. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki yang jauh sedangkan untuk tenor adalah tempat yang jauh atau interval kunjungan seseorang yang makin jarang. Ground dalam idiom ini adalah kaitan dengan ukuran jarak. Perbandingan ashi ga tooi ke makna idiomatik yang berarti semakin jarang berkunjung dalam tahap ringkas adalah <makin jauh kaki dari suatu tempat makin lama kaki mendatangi tempat tersebut>. 7.)
Idiom menggunakan kata ashi yang mewakili jejak. Ashi ga tsuku (足が付く) Kalimat:
[し ち や
い
とうひん
あし
[ 質屋に入れた盗品から足がついた]
ashi
ni Shiciya ga tsuita
ireta
kaki
Toko Gadai p masuk p menempel
touhin barang curian
kara dari
Arti : Dia dapat dilacak jejaknya melalui barang-barang curian yang dijual ke toko gadai. Sumber: www.dic.yahoo.co.jp Makna idiom dari ashi ga tsuku adalah jejaknya diikuti, dikuntit, atau dicari keberadaanya. Vehicle dalam idiom ini adalah kaki. Tenor idiom adalah penguntitan atau pencarian seseorang. Ground idiom ini adalah kaitan dengan bekas jejak kaki seseorang.Perbandingan makna leksikal ashi gatsuku ke makna idiom yang berarti letak posisinya dapat ditelusuri dalam tahap ringkas adalah<saat berpijak kaki meninggalkan bekas(jejak)>
ditempeli><jejak atau letak posisinya dapat tercium, ditelusuri, atau dapat dicari>.
4.Kesimpulan Idiom kaki ( ashi/ 足 ) menjadikan kaki sebagai pembanding untuk hal yang bersangkutan dengan jarak, transportasi, anggaran, pertobatan dan kecepatan seseorang.Pada dasarnya, manusia menempuh suatu jarak dalam perjalanan dengan berjalan kaki. Semakin jauh kaki melangkah, semakin jauh jarak yang ditempuh. Jarak perjalanan ditempuh dengan menggunakan kaki, yang menjadikan kaki sebagai alat untuk menempuh jarak dan menjadikan simbol jarak. Manusia meniti jarak untuk mencapai suatu daerah atau mengunjungi suatu tempat. Jika semakin jarang menggerakan kaki ke suatu daerah, berarti semakin jarang juga ia mengunjungi daerah tersebut. Semakin jarang kaki digerakkan untuk ke suatu tempat, berarti semakin jauh juga ia terhubung dengan daerah tersebut. Hal tersebut memunculkan pengasosiasian akan kaki dengan jarak dan kunjungan. Ekspresi ini bisa dilihat pada idiom kaki jauh (ashi ga tooi / 足を遠い) yang bermakna jarak yang jauh atau kunjungan yang semakin sedikit. Selebihnya, fungsi kaki yang digunakan untuk berjalan dan menempuh jarak tersebut membuat kaki sebagai alat transportasi yang sangat awal dan dasar bagi manusia. Jika manusia tidak memiliki kaki, dapat berarti ia tidak memiliki transportasi bagi dirinya sendiri untuk pindah ke suatu tempat. Konsep ini menjadikan kaki sebagai simbol transportasi. Hal tersebut dapat dilihat pada idiom kaki dicuri ( ashi o ubawareru / 足を奪われる) yang bermakna kehilangan transportasi dan idiom harga kaki (ashidai / 足 代 ) yang bermakna biaya transportasi. Secara lebih lanjut, bagaimana seseorang dapat menempuh suatu jarak yang dicapai tergantung pada kecepatan transportasi yang dipakainya. Kecepatan kaki sebagai modal transportasi dasar manusia amat mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan perjalanan dan aktivitas. Sehingga kaki dianggap dapat mewakili suatu kecepatan atau ketangkasan seseorang dalam melakukan sesuatu. Hal ini dapat ditemukan pada idiom kaki lambat (ashi ga osoi / 足が 遅い) yang bermakna gerak seseorang yang lelet dan tidak tangkas dalam beraktivitas. Dalam berjalan, kaki akan meninggalkan jejak berentetan sesuai jarak dan arah yang dicapainya. Orang-orang secara logika akan
5 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
mempelajari jejak yang ditinggalkan , apakah jarak tersebut menandakan manusia atau makhluk lain, dan menelusuri jejak tersebut dengan harapan dapat menemukan makhluk yang ditelusuri tersebut. Jejak melekat dengan kaki, dan menjadikan jejak sebagai petunjuk keberadaan seseorang. Idiom yang mewakili eksperesi ini adalah idiom kaki menempel (ashi o tsuku / 足 を 付 く ) yang bermakna pengungkapan jejak seseorang. Banyak makna dari idiom yang menggunakan kata ashi tidak bisa diramalkan menurut asosiasinya atau hubungan dari makna leksikal unsur-unsur yang membentuknya. Dalam pengkajiannya, sebelumnya harus dipahami struktur kaki agar dapat menemukan hubungan dengan idiom yang menggunakan kata kaki tersebut. Hal ini dapat ditemukan dalam idiom yang bermakna kemunculan mendadak seseorang atau pengeluaran melebihi rencana. Kaki terdiri dari tulang paha, tempurung lutut, dan tulang kering. Tiap tulang terhubung engsel yang membatasi gerakan kaki menjadi satu arah yaitu menekuk ke belakang. Jika terdapat gerakan selain menekuk ke belakang, itu berarti engsel bergeser dan terdapat gerakan kaki yang seolah-olah keluar dari batas gerakan engsel tersebut. Engsel menjadi pengendali pada gerakan kaki, dan setiap gerakan seharusnya sesuai dengan pengendalinya. Sistem ini memunculkan suatu pengasosiasian antara engsel dan kaki dengan rencana dan pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat pada idiom kaki keluar (ashi ga deru / 足 が 出 る ) yang bermakna kemunculan mendadak dan pengeluaran melebihi anggaran (rencana). Selain makna tersebut, idiom yang menggunakan kata kaki digunakan untuk mewakili makna pertobatan seseorang. Dalam hal ini, kebersihan hati manusia diwakilkan dalam kebersihan kaki, bukan tangan, kepala, dan anggota tubuh lainnya. Kaki yang dicuci akan membuat kaki tersebut lebih higienis (bersih). Kebersihan yang didapat menyimbolkan kebersihan manusia. Jika manusia ingin menjadi lebih bersih ( tidak berdosa), ia harus mencuci hatinya terlebih dahulu (bertobat). Konsep ini dapat ditemukan dalam idiom mencuci kaki (ashi o arau / 足を 洗う) yang bermakna pertobatan seseorang.
6 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013
http://diamond.jp/articles/-/7454 tanggal 17 Februari 2013)
6.Acuan Penulisan
Buku: Keraf, Gorys.1984.Diksi Jakarta: PT Gramedia.
dan
Momiyama, Yosuke.2002.Ninchi Shikumi . Kenkyuusha
Gaya
Bahasa.
( Diakses pada
http://www.geocities.jp/kuro_kurogo/kojien01/page3.html (Diakses Minggu Desember 2011 pukul 13:45 WIB)
18
Kamus: Imi-ron
no
Kanji Sono Mama Denshi Jisho by Nintendo.2006. Koran:
Naito, Yoshihito.2005.Kokoro wo tsukamu merujutsu.Tokyo: PHP Kenkyuujo Japan Nelson,Andrew N.1994.Kamus Kanji Modern.Jakarta: Kesaint Blanc. Nihongo Association. 1998. Nihongo no Honzen Joohoo.Foreign Language Study. Parera, Daniel Jos. 2004. Teori Semantik.Jakarta: Penerbit Erlangga Pradopo, Rahmat Djoko. 1991.Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Ueda,Masashi.1999.Kariage-Kun 25.Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
Volume
Wibowo, Wahyu. 2006. Berani Menulis Artikel. Jakarta: PT Gramedia.
The Daily Jakarta Shimbun 2011 年(平成23年) 10月木曜日 Jurnal: Linguistik Indonesia: Jurnal Ilmiah Untuk Masyarakat Indonesia, nomor 1 tahun ke 26 Thesis: Aisah, Siti. 2010. Metafora Dalam Lagu Iwan Falas Yang Bertemakan Kritik Sosial .Universitas Indonesia(Thesis). Depok Wiradani, Niken Ardiana .2010. Pengaruh Latar Belakang Budaya Dalam Proses Pemahaman Metafora Perumpamaan Injil Matius .Universitas Indonesia (Thesis) . Depok.
PDF: Andar Benny Prayogi. 2011. Analisis Makna Idiom Bahasa Jepang Yang Terbentuk Dari Kata 気 `Ki` Dalam Novel “Watashi No Kyoto” Karya Watanabe Jun`Ichi.3. Diakses Senin, 12 Desember 2011 pukul 21:00 WIB dari http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c0 551_054542_chapter2.pdf Lixuan Xia. 2010. Kanyooku no Honyaku to Bunka no Yooin. Diakses Senin, 26 Februari 2013 pukul 08.00 WIB dari http://ijs.cass.cn/japanese/uploadfile/2010/0119 /20100119032723589.pdf Situs Web: http://www.weblio.jp/content/%E6%85%A3%E7% 94%A8%E5%8F%A5 ( Diakses Sabtu, 17 Desember 2011 pukul 20.00 WIB) http://www.websaru.info/%E8%B6%B3%E3%82 %92%E6%B4%97%E3%81%86.html (Diakses Sabtu, 17 Desember 2011 pukul 20:30 WIB) http://www.ymknu200719.com/kotowaza/koto-a0062.html (Diakses Sabtu 17 Desember 2011 pukul 20:50 WIB)
7 Metafora dari Ashi ..., Matilda Dwiratri Mahardian Jati, FIB UI, 2013