1. Latar Belakang
MEREK BERBAHASA ASING DALAM KAITANYA DENGAN PERSEPSI KONSUMEN
Masyarakat sederhana lama-lama berkembang makin maju disertai perkembangan kebutuhan hidup yang makin
Oleh : Gugyh Susandy*)
beragam, kecuali kebutuhan makanan, minuman, pakaian dan perumahan. Masyarakat yang maju memerlukan perawatan
Abstrak Setiap perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya sangatlah beragam dan mempengaruhi persepsinya masing-masing. Persepsi di jadikan sebagai pengenalan atas suatu objek. Konsumen menggunakan petunjuk tersebut untuk mengidentifikasi produk dan merek. Dalam hal ini untuk membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Semakin kuat merek suatu produk semakin kuat daya tariknya untuk menggiring konsumen mengkonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya akan menghantarkan perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke waktu. Merek memegang peranan penting dalam menjembatani harapan konsumen saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Salah satu jenis merek produk yang mengalami perkembangan pesat adalah produk industri minuman ringan. Dewasa ini banyak produk minuman ringan bermunculan mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen yang di tawarkan dengan merek yang berbeda-beda diantaranya ada yang di tulis dengan menggunakan tulisan berbahasan asing. Merk bahasa asing ini dapat terpresentasikan dengan; Keterlintasan dalam pikiran konsumen terhadap nama merek, Kemudahan mengucapkan nama marek, Daya ingat terhadap merek dan Kesukaan terhadap merek. Sedangkan persepsi konsumen terpresentasikan pula oleh faktor internal (Pengalaman, Kebutuhan dan Pengharapan) serta faktor eksternal (Tampakan produk dan Stimulus/rangsangan)
kesehatan, pendidikan, hiburan, perabot rumah tangga, kendaraan dan masih banyak lagi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi setiap orang dalam memenuhi kebutuhannya akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Pada kebutuhan
umumnya hidup
benda-benda
jumlahnya
terbatas.
untuk
memenuhi
Misalnya
makanan,
minuman, pakaian, perumahan, kendaraan dan obat-obatan. Untuk mendapatkan benda semacam itu di perlukan pengorbanan yaitu, pengorbanan tenaga dan atau barang yang sebenarnya dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan lain. Setiap
perilaku
kebutuhannya
sangatlah
persepsinya
masing-masing.
konsumen
dalam
beragam
dan
Persepsi
di
memenuhi
mempengaruhi jadikan
sebagai
pengenalan atas suatu objek. Konsumen menggunakan petunjuk tersebut untuk mengidentifikasi produk dan merek. Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, di
Kata Kunci: Merek, Bahasa Asing, Persepsi
mana sensasi merupakan aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan, juga sebagai tanggapan
*) Dosen Tetap Prodi Manajemen STIESA
yang cepat dari indera penerima terhadap stimuli, maka dengan
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
1
2
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
adanya ini akan timbul persepsi sebagai suatu proses bagaimana
kebutuhan konsumen yang di tawarkan dengan merek yang
stimuli-stimuli (rangsangan) itu diseleksi, diorganisasikan dan
berbeda-beda
diinterprestasikan.
menggunakan tulisan berbahasan asing.
diantaranya
ada
yang
di
tulis
dengan
Dalam hal ini untuk membangun persepsi dapat dilakukan melalui jalur merek dan memahami perilaku merek. Semakin kuat merek suatu produk semakin kuat daya tariknya untuk menggiring
2. Pembahasan Teoritis
konsumen mengkonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya akan
2.1. Merek Berbahasa Asing
menghantarkan perusahaan meraup keuntungan dari waktu ke
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan
waktu. Karena itu, pemahaman elemen-elemen pemberian nama
pokok yang di lakukan untuk mempertahankan kelangsungan
merek dan perilaku merek serta pengukurannya sangat di
hidupnya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba.
perlukan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan
Kegiatan pemasaran ini haruslah di koordinasikan dan di kelola
merek dari produk yang di hasilkan dan selanjutnya manaklukan
dengan cara yang baik, maka dengan adanya hal tersebut di
pasar.
kenalilah istilah manajemen pemasaran. Adapun manajemen Merek memegang peranan penting dalam menjembatani
pemasaran tersebut oleh pemasar dapat di jadikan sebagai alat
harapan konsumen saat perusahaan menjanjikan sesuatu kepada
analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program
konsumen. Dengan demikian dapat di ketahui adanya ikatan
yang
emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan
mempertahankan
penghasil
mencapai tujuan organisasi dalam memasarkan produknya.
produk
melalui
merek.
Pesaing
mungkin
saja
menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. Salah
satu
jenis
merek
produk
di
rancang
untuk
menciptakan,
pertukaran
yang
membangun
menguntungkan
dan demi
Produk sesuatu yang dapat di tawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk
yang
mengalami
yang di pasarkan bisa berbentuk barang fisik (kendaraan, buku,
perkembangan pesat adalah produk industri minuman ringan.
makanan dan minuman), jasa (pelayan salon), dan gagasan
Dewasa ini banyak produk minuman ringan bermunculan
(program keluarga berencana). Semuanya itu berhubungan
mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan selera dan
dengan bauran produk yang merupakan rangkaian semua produk
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
3
4
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
dalam unit produk yang di tawarkan suatu penjual kepada
harus membangun misi untuk merek tersebut dan visi tentang
pembeli.
harus menjadi seperti apa merek tersebut dan apa yang harus di
Perencanaan
bauran
produk
tersebut
merupakan
tanggung jawab perencana strategi perusahaan.
lakukannya.
Sebelum perusahaan merencanakan produk yang akan di
Kampanye merek menghasilkan pengenalan nama, suatu
tawarkan, sebaiknya perusahaan melakukan riset atau penelitian
pengetahuan merek, bahkan mungkin suatu preferensi merek,
tentang konsumen, apa yang konsumen butuhkan dan apa yang
tetapi kampanye iklan tidak menciptakan merek. Ikatan merek
konsumen sukai. Cara terbaik untuk memuaskan konsumen
(brand bonding) terjadi apabila pelanggan mengalami bahwa
adalah dengan memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen
perusahaan tersebut menepati manfaat yang di janjikannya.
dengan jalan memahami konsumen, untuk dapat memahami
Faktanya adalah bahwa merek tidak di bangun oleh iklan
konsumen terlebih dahulu harus memahami perilaku mereka
melainkan oleh pengalaman merek.
dengan baik.
Dalam hal ini perusahaan menentukan strategi mereknya,
Sehingga perusahaan dalam memproduksi produknya
hal yang pasti harus di lakukan adalah memilih suatu merek yang
sesuai dengan keinginan konsumen, di lihat dari segi desain,
spesifik. Perusahaan dapat memilih nama orang (seperti halnya
manfaat dan pemberian nama merek produk. Dengan tujuan agar
Honda), nama tempat (seperti American Fried Chicken), mutu
dapat di persepsi konsumen secara positif dan dapat menarik
produk (seperti halnya Duracell), atau nama buatan dari
minat beli konsumen. Yang pada akhirnya perusahaan dapat
perusahaan itu sendiri (seperti frestea). Beberapa hal yang harus di
mencapai keuntungan seoptimal mungkin.
perhatikan dalam pemberian nama merek (brand name) adalah :
Hal yang harus di perhatikan dalam pemberian nama
Berbeda dan lebih baik dari merek pesaing, Memiliki pesona dan
merek yaitu mudah dibaca, diingat dan menggunakan kata-kata
daya tarik agar konsumen terpikat untuk mencoba, Mudah di
pendek. Karena merek merupakan sesuatu yang jauh melebihi
ucapkan, di kenal, dan di ingat.
nama, logo, warna, slogan atau simbol. Semua ini adalah alat dan
Menurut Darmadi Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak,
taktik pemasaran. Merek pada hakikatnya merupakan janji
(2004:183), mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi dalam
pemasar untuk memberikan beberapa ciri, manfaat dan layanan
prsedur pemberian nama merek yaitu :
tertentu secara terus menerus kepada pembeli. Pemasar tersebut
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
5
6
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
1.
2.
3.
4.
Association test : Merupakan tahap pengujian mengenai apa
dalam memori. Pada umumnya konsumen akan menentukan
saja yang terlintas dalam pikiran konsumen jika di sebutkan
kualitas suatu produk berdasarkan pada berbagai macam isyarat
suatu nama.
informasi yang di hubungkan dengan persepsi tersebut.
Learning test : Merupakan uji kemudahan konsumen dalam
Dalam hal ini memahami persepsi konsumen sangatlah
mengucapkan suatu nama merek.
penting bagi para pemasar. Karena dua orang konsumen yang
Memory test : Merupakan uji kemampuan konsumen untuk
menerima dan memperhatikan suatu stimulus (rangsangan) yang
mengingat suatu nama merek.
sama, mungkin akan mengartikan stimulus (rangsangan) tersebut
Preference test : Merupakan hal untuk mengetahui nama
berbeda yang akan di pengaruhi oleh nilai, harapan dan
merek apa yang paling di sukai oleh konsumen.
kebutuhannya. Menurut Ristiyanti Prasetijo dan Jhon J.O.I. Ihalauw (2005:68),
2.2. Persepsi Konsumen Masalah merek terkait dengan persepsi. Produk dengan merek yang sudah sangat terkenal akan di persepsi orang
mengemukakan
terdapat
dua
dimensi
dalam
pembentukan persepsi konsumen : 1.
Faktor Internal : Merupakan faktor pembentuk persepsi yang
(konsumen) sebagai produk yang berharga dengan nilai yang
timbul dari dalam diri pribadi konsumen, yang dapat dilihat
tinggi atau mahal. Tetapi sebaliknya produk dengan merek yang
dari segi : Pengalaman, Kebutuhan, dan Pengharapan.
kurang terkenal akan di persepsi orang (konsumen) dengan nilai
2.
Faktor Eksternal : Merupakan faktor pembentuk persepsi yang
yang rendah atau murah. Persepsi konsumen terhadap suatu
timbul dari luar diri pribadi konsumen, yang dapat dilihat dari
merek akan mempengaruhi preferensi terhadap merek-merek
segi : Tampakan produk, dan Stimulus (rangsangan).
yang muncul di hadapannya. Konsumen akan lebih memilih merek yang sesuai dengan kemampuan atau daya belinya.
2.3. Pengaruh Pemberian Merek Berbahasa Asing Terhadap
Persepsi merupakan fenomena yang selektif. Karena
Persepsi Konsumen
kapasitas memori dalam otak manusia terbatas, maka seseorang
Merek merupakan nama, istilah, simbol, desain yang di
cenderung menyaring stimulus (rangsangan) yang di hadapi,
gunakan untuk mengidentifikasikan suatu produk atau jasa yang
Memilih stimulus (rangsangan) yang mana yang akan di simpan
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
7
8
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
di hasilkan oleh suatu perusahaan. Pengertian merek menurut
pertalikan
berdasarkan
pengalaman
masa
lalu,
stimuli
Kotler dan Amstrong (2001:357) sebagai berikut :
(rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera”. Dalam hal ini untuk membangun persepsi dapat di
“Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk dan jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dengan produk pesaing tertentu”. Pemberian merek dapat begitu berkesan sehingga saat ini
lakukan melalui jalur merek, semakin kuat merek suatu produk, semakin
mengkonsumsi
label distributor. Bahkan buah dan sayuranpun di beri merek.
tariknya
produk
untuk
tersebut.
menggiring
Dan
itu
konsumen
berarti
akan
mengantarkan perusahaan meraup keutungan dari waktu ke waktu. Berikut pernyataan menurut Bilson Simamora, (2002:20)
hampir tidak ada produk yang tidak bermerek. Misalnya garam di kemas dalam wadah bermerek, mur dan kancing di kemas dalam
kuat daya
bahwa
pemberian
merek
berpengaruh
terhadap
persepsi
konsumen : “Merek adalah nama, singkatan, tanda atau desain yang mengidentifikasikan suatu produk dan membedakan produk itu dari produk yang lain. Merek itu ada kalau sudah ada dalam pikiran konsumen, dengan kata lain merek itu ada kalau sudah dikenal atau diketahui konsumen. Merek belum dikenal dianggap tidak ada walaupun produknya ada. Merek yang kuat memiliki tempat dibenak konsumen. Oleh karena itu agar posisi merek kuat, tentu pengenalan merek menjadi landasan terbentuknya asosiasi merek guna membentuk persepsi konsumen”.
Misalnya jeruk sunkist dan lain-lain. Pemberian merek dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya pemberian merek dengan menggunakan bahasa asing yang tentunya mengandung arti terhadap produk tersebut. Adapun hal yang harus di perhatikan dalam melakukan pemberian merek terhadap produk dalam menggunakan bahasa asing diantaranya merek haruslah mudah di baca oleh konsumen, merek haruslah mudah di ingat dalam benak konsumen, merek haruslah mudah di mengerti oleh konsumen, sehingga akan di persepsi konsumen sebagai produk atau merek dengan nilai yang tinggi
3. Kesimpulan dan Saran
atau mahal.
3.1 Kesimpulan Setiadi),
Merk bahasa asing ini dapat terpresentasikan dengan;
(2003:160) definisi “persepsi adalah sebagai makna yang kita
Keterlintasan dalam pikiran konsumen terhadap nama merek,
Menurut
William
J.
Stanton
(Nugroho
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
J.
9
10
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
Kemudahan mengucapkan nama marek, Daya ingat terhadap merek dan Kesukaan terhadap merek
DAFTAR PUSTAKA Abdul Haris Djafar, 2003. Manajemen Pemasaran II, Bekasi.
Sedangkan persepsi konsumen terpresentasikan pula oleh faktor internal (Pengalaman, Kebutuhan dan Pengharapan) serta
Anastasia Diana, Fandy Tjiptono, 2000. Prinsip dan Dinamika Pemasaran, Edisi Pertama, Yogyakarta : J & J Learning.
faktor eksternal (Tampakan produk dan Stimulus/rangsangan)
Basu Swastha Dharmaesta, T Hani Handoko, 2000. Manjemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen, Edisi Pertama : Yogyakarta BPFE Yogyakarta.
3.2 Saran
Darmadi
Durianto, Sugiarto, Sitinjak Tony. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Djaslim
Saladin, 2006. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian, Edisi Keempat : Bandung CV Linda Karya.
1.
produk berbahasa asing dianggap sudah baik dan dapat diterima oleh konsumen, Sehingga disarankan agar pihak perusahaan dapat mempertahankan keberadaan nama baik produk tersebut di mata konsumen.
2.
disarankan pihak perusahaan perlu mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap produk yang dikeluarkannya, karena dalam hal ini masing-masing konsumen mempunyai persepsi yang berbeda terhadap produk.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia. ___________ 2002. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi milenium : Jakarta PT Prenhallindo. ___________ 1999. Manajemen Pemasaran, Edisi milenium, Klaten : PT Intan Sejati. ___________ 1998. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia : Jakarta PT Ikrar Mandiri Abadi. ___________ 1990. Manajemen Pemasaran, analisis, Perencanaan, dan Pengendalian, Jilid 2 Edisi Kelima : Jakarta Erlangga. Ristiyanti Prasetijo, John J.O.I. Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta. Sugiyono, 2004 Statistik Untuk Penelitian : Bandung Alfabeta. Sugiyono, 2003 Metode Penelitian Bisnis : Bandung Alfabeta. Sugiyono, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis : Bandung Alfabeta.
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
11
12
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007
Stanton William J, Lamarto, Y, 1996, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi Ketujuh : Jakarta Erlangga. Simamora Bilson, 2002. Aura Merek. 7 Langkah Membangun Merek yang Kuat, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Nugroho, J Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen. Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Edisi Pertama, Jakarta : Prenada Media. M. Nazir, 2003 Metode Penelitian : Jakarta Ghalia Indonesia www.suara merdeka.com _______________ 06 / Maret / 2007. www.pt coca cola company.com _________ 08 / April / 2007 www.profil frestea.com _________________ 07 / Mei / 2007 www.gambar frestea.com _______________ 19 / Mei / 2007
Merek Berbahasa Asing (Gugyh S)
13
14
MerekVolume Berbahasa Asing (Gugyh S) Dimensia, 4 Nomor 3, September 2007