Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Ustadz Abu Ismail Muslim al-Atsari حفظه هللا
Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M
Free, Non Komersil, Download > 850 ebook Islam kunjungi... http://ibnumajjah.com/
Mentaati pemerintah Muslim dalam perkara yang bukan maksiat merupakan kewajiban agama yang telah disepakati oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Bahkan ini merupakan salah satu prinsip Ahlus Sunnah yang menyelisihi para ahli bid'ah dan pengikut hawa nafsu. Sebaliknya pemerintah yang menjadi pemimpin harus menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, karena di akhirat pasti akan dituntut tanggungg jawab. Nabi
ملسو هيلع هللا ىلص
bersabda:
ِْ َْف،ُكلُّ ُك ْمْراعْْوَمسئُولْْ َع ْْنْر ِعيَّتِِْو ْ ْ،اْل َم ُْامْ َراعْْ َوُى َْوْ َم ْسئُولْْ َع ْْنْ َر ِعيَّتِِْو َ ْ َ َْ ْ ْ،فْأ َْىلِِْوْ َراعْْ َوُى َْوْ َم ْسئُولْْ َع ْْنْ َر ِعيَّتِِْو ْ ِْالر ُج ُْل َّ َو ِ تْزوِجهاْر ِ ْ ُِْوالْمرأَْة ْ ْ،سئُولَةْْ َع ْْنْ َرعِيَّتِ َها ْْ اعيَةْْ َوِى َْيْ َم َ َ ْ َ ْ فْبَْي َْ َ .الْ َسيِّ ِدْهِْ َراعْْ َوُى َْوْ َم ْسئُولْْ َع ْْنْ َر ِعيَّتِِْو ِْ فْ َم ْ ِْاْلَ ِاد ُْم ْ َو
Setiap kamu adalah pemimpin (pengatur) dan akan ditanya
tentang
kepemimpinannya.
Seorang
imam
(pemimpin negara) adalah pemimpin (pengatur) dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang
laki-laki
(kepala
rumah
tangga)
adalah
pemimpin (pengatur) terhadap keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.
Seorang wanita (ibu rumah tangga) adalah pemimpin (pengatur) di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang pelayan adalah pemimpin (pengatur) pada harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya: (HR. Al-Bukhari, no. 2558, dari Ibnu Umar )رضيْهللاْعنهما
DIANTARA KEWAJIBAN PENGUASA
Diantara
kewajiban
pemerintah
adalah
memutuskan
hukum terhadap rakyat dengan hukum yang Allah وجل ّْ عز ّ turunkan. Allah وجل ّْ عز ّ berfirman:
ْ ْاّللُْ َوالْتَتَّبِ ْْعْأ َْى َو ْاءَ ُى ْْم َّْ ْاح ُك ْْمْبَْي نَ ُه ْْمِِْبَاْأَنْ َزَْل ِْ َوأ ْ َْن Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka
menurut
apa
yang
diturunkan
Allah,
dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. (QS. AlMaidah/5:49) Pemimpin juga harus bersikap tulus kepada rakyatnya, baik dalam masalah agama maupun dalam urusan dunia. Yaitu dengan cara menyebarkan akidah yang benar dan Sunnah Nabi ملسو هيلع هللا ىلص, lewat ta'lim (pengajaran), hukum dan
dakwah menuju agama Allah berdasarkan ilmu. Termasuk kewajiban pemimpin adalah melarang bid'ah-bid'ah, seperti membangun
masjid-masjid
di
dekat
pekuburan
yang
disembah, tempat-tempat (yang dianggap keramat atau membawa berkah), masyahid (situs-situs yang dianggap peninggalan orang-orang shalih dan semacamnya), dan tempat-tempat yang diziarahi. Rakyat
juga
memiliki
hak-hak
lain
yang
menjadi
kewajiban penguasa untuk memenuhinya, yaitu hak-hak untuk mendapatkan perlakuan baik dan perhatian. Penguasa juga tidak boleh memberikan beban yang tidak mampu mereka lakukan. Penguasa memenuhi pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan kemampuannya. Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Sahabat Nabi yang bernama Abu Maryam al-Azdi هنع هللا يضر, dia berkata:
ْ َوِى َْي ْ َكلِ َمةْ ْتَ ُقوُُلَا-َْْب ْفََُلن َْ ك ْأ َْ ِ ْ َما ْأَنْ َع َمنَا ْب:ال َْ ت ْ َعلَى ْ ُم َعا ِويَْةَْفَ َق ُْ َد َخ ْل َِّْ ْ ول ِ ِ ْ ْفَ ُق ْل-ب ُْاّلل َّْ ْ صلَّى َْ ت ْ َر ُس ُْ ْ ََِس ْع،ُخِِبَُْك ْبِِْو ُْ الْ َعَْر ْ ت ْ َحديثًا ْ ََس ْعتُْوُ ْأ ُ َ ْ اّلل ْي َْ اّللُ ْ َعَّْز ْ َو َج َّْل ْ َشْي ئًا ْ ِم ْْن ْأ َْم ِْر ْالْ ُم ْسلِ ِم َّْ ْ ُ ْ َم ْْن ْ َوَّالْه:ول ُْ َعلَْي ِْو ْ َو َسلَّ َْم ْيَ ُق ِ ِ ِ ب ْدو َْن ْح ْاّللُ ْ َعْن ْوُ ْ ُدو َْن َّْ ْ ب َْ احتَ َج ْ ْ ْ َو َخلَّت ِه ْْم ْ َوفَ ْق ِرى ْْم،اجت ِه ْْم ْ َف َ َ ُ َْ احتَ َج ِْ َلْ َعلَىْ َح َوائِ ِْجْالن َّاس ًْ ْفَ َج َع َْلْ َر ُج:ال َْ َْق،ِاجتِِْوْ َو َخلَّتِِْوْ َوفَ ْق ِرْه َ َح
Aku menemui (penguasa) Mu'awiyah, lalu dia berkata, 'Kami
senang
bertemu
denganmu,
apa
yang
menyebabkan kamu menemuiku hai Abu Fulan?' -itu adalah ungkapan yang biasa diucapkan oleh bangsa ArabAku menjawab, 'Sebuah hadits yang pernah aku dengar, aku akan memberitakan kepadamu. Aku telah mendengar Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصbersabda, 'Barangsiapa dijadikan oleh Allah sebagai pemimpin yang mengurusi sesuatu dari urusan kaum Muslimin, lalu dia menutupi diri dari keperluan, kebutuhan, menutupi
dan diri
kefakirannya". menetapkan kebutuhan
kefakiran dari
Dia
keperluan, berkata,
seseorang rakyat'.
mereka,
untuk
(HR.
niscaya
Alldh
kebutuhan,
dan
'Kemudian
Mu'awiyah
mengurusi
kebutuhan-
Abu
Dawud,
no.
2948;
dishahihkan oleh Syaikh al-Albani) Makna hadits ini, pemimpin yang tidak mau menemui dan mengurusi rakyatnya yang memiliki kebutuhan-kebutuhan, maka Allah وجل ّْ عز ّ juga tidak akan menemui dan mengurusi kebutuhan-kebutuhannya. Lihatlah alangkah bijaknya Shahabat Muawiyah هنع هللا يضر, dan alangkah taatnya terhadap agama yang dianutnya. Begitu mendengar hadits Nabi ملسو هيلع هللا ىلصdia langsung mengamalkannya. Karena sangat kasih sayang kepada umatnya, Nabi ملسو هيلع هللا ىلص mendoakan kebaikan untuk penguasa yang berbuat baik
kepada
rakyatnya,
dan
mendoakan
keburukan
buat
penguasa yang berbuat buruk kepada rakyatnya. Beliau ْصلىْهللا عليوْوسلمberdoa:
ْل َْ ِ ْفَا ْش ُق ْْق ْ َعلَْي ِْو ْ َوَم ْْن ْ َو،ت ْ َشْي ئًا ْفَ َش َّْق ْ َعلَْي ِه ْْم ْ ِ ل ْ ِم ْْن ْأ َْم ِْر ْأ َُّم َْ ِ ْ َم ْْن ْ َو،اللَّ ُه َّْم ْب ِْ ْْفَ ْارفُ ْْق،تْ َشْي ئًاْفَ َرفَ َْقِْبِِ ْْم ْ ِ ِم ْْنْأ َْم ِْرْأ َُّم Wahai Allah, barangsiapa mengurusi sesuatu dari urusan umatku,
lalu
dia
menyusahkan
mereka,
maka
susahkanlah dia, dan barangsiapa mengurusi sesuatu dari urusan umatku, lalu dia bersikap lembut kepada mereka, maka bersikaplah lembut kepadanya". (HR. Muslim, no.1828) Imam Nawawi رمحو ْهللاmenjelaskan hadits ini dengan menyatakan, "Sabda Beliau ini termasiik larangan yang sempurna
agar
penguasa
tidak
menyusahkan
manusia
(rakyat-pen), dan anjuran paling agung untuk bersikap lembut kepada mereka. Banyak hadits-hadits yang semakna dengan ini". (Syarah Nawawi, 12/213) Pemimpin jangan sampai berlaku curang dan menipu rakyat, karena akibatnya sangat berat. Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصtelah bersabda:
ْوتْ َوُى َْوْ َغاشْْلَِر ِعيَّتِِْوْإَِّْالْ َحَّرَْم ُْ ُوتْيَ ْوَْمََْي ُْ ُاّللُْ َر ِعيَّْةًََْي َّْ َْماْ ِم ْْنْ َعْبدْْيَ ْستَ ْر ِع ِْيو ْ َاْلَنَّْة َّْ ْ ْاّللُْ َعلَْي ِْو Tidak
ada
seorang
hamba
yang
Allah
memberikan
kekuasaan kepadanya mengurusi rakyat, pada hari dia mati itu dia menipu rakyatnya, kecuali Allah haramkan surga atasnya. (HR. Muslim, no. 142). Beliau ملسو هيلع هللا ىلصjuga bersabda:
ِ ْم ْنْ َمح ْلْعلَي نَا سْ ِمنَّا َْ ْ َوَم ْْنْ َغشَّنَاْفَلَْي،سْ ِمنَّا َْ حْفَلَْي َْ الس ََل ّ َْ ََ َْ Barangsiapa menyerang kami dengan senjata maka dia bukan dari kami, dan barangsiapa berbuat curang kepada kami, maka dia bukan dari kami. (HR. Muslim, no. 101) Ancaman 'diharamkan surga' dan 'bukan dari kami' menunjukkan bahwa perbuatan curang tersebut merupakan kezhaliman dan dosa besar. Wallahul Musta'an. Ya Allah! Jadikanlah para pemimpin kami, pemimpin yang diberkahi, pemimpin yang akan membawa kebaikan dunia dan kebaikan akhirat yang kekal abadi.[]