MENUMBUHKAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PRAKTEK BERWIRAUSAHA SRI WULAN YANUARI Guru SMK PGRI I Tulungagung ABSTRAK Studi pendahuluan diperoleh informasi pembelajaran kewirausahaan pada siswa SMK PGRI 1 Tulungagung yang lebih bersifat konsep dan tidak memiliki keterampilan teknis cenderung menghasilkan karakter kewirausahaan rendah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung dengan penerapan metode praktek berwirausaha. Rancangan metodelogi penelitian dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pengukuran peningkatan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung dengan uji beda pre test dan post test, metode eksperimen semu(Quas-i experiment), istilah ”One Group Pre test Post test Design”, kelompok eksperimen pada 20 siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penerapan metode pembelajaran praktek kewirausahaan pada mata pelajaran kewirausahaan. Pengumpulan data dengan angket dan observasi karakter kewirausahaan, skala pengukuran menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan karakter berwirausahan setelah penerapan pembelajaran praktek kewirusahaan dengan kegiatan gelar kewirausahaan untuk masyarakat umum. Secara kuantitatif lebih efektif meningkatkan karakter kewirausahaan setelah penerapan metode pembelajaran praktek, terbukti diterima hipotesis kerja yaitu terdapat perbedaan karakter kewirausahaan sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran praktek. Siswa SMK PGRI 1 Tulungagung menjadi lebih mandiri, lebih percaya diri, lebih kreatif, berjiwa pemimpin, berorientasi masa depan, lebih fleksibel dan mampu mencari peluang bisnis. Kata kunci: karakter, kewirausahaan, pembelajaran, praktek
PENDAHULUAN Karakter kewirausahaan dapat ditumbuhkan dengan menggunakan metode pembelajaran praktek keterampilan memasarkan produk dengan kegiatan gelar kewirausahaan dan dipasarkan untuk masyarakat umum. Kegiatan eksperimen siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 belajar kewirausahaan dengan metode praktek
kewirausahaan, terdapat beberapa kelompok yang memproduksi produk kuliner, mengelola usaha dan memasarkan dan terdapat kelompok memasarkan produk industri kecil. Hasil total skor terjadi peningkatan karakter kewirausahaan dan hasil uji statistic uji beda menunjukkan terdapat perbedaan karakter kewirasauhaan sebelum praktek kewirausahaan dengan skor meningkat sesudah praktek kewirausahaan, siswa SMK
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
50
PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 menjadi lebih mandiri, kreatif, inovatif, berorientasi masa depan, berjiwa pemimpin. siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
khusus bagi pemuda produktif yang dibutuhkan masyarakat melalui balai latihan kerja. Masyarakat dibina dan dilatih untuk lebih ulet, kreatif, bekerja keras, pantang menyerah dalam melakukan kegiatan wirausaha.
Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 menjadi lebih optimis dan percaya diri berkarya dengan berbagai kreativitas sesuai dengan keahlian keterampilan dimiliki. Karakter kewirausahaan yang tinggi sangat diperlukan sebagai modal hidup mandiri berwirausaha dan juga sebagai modal bekerja berprestasi dalam organisasi. Faktor kinerja atau keberhasilan individu, adalah: 1) kemampuan individu melakukan pekerjaan; 2) tingkat usaha yang dicurahkan; 3) dukungan organisasi (Mathis, et al, 2004). Dunia kerja, kriteria penyeleksian spesifikasi karyawan yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan adalah karakter yang harus dimiliki karyawan menunjukkan bahwa kemampuan, motivasi, kecerdasan, sifat berhati-hati, risiko yang sesuai kemampuan (Mathis, et al, 2004). Pemerintah mulai menggalakkan program pengembangan usaha kecil dan
Adapun tujuan dari adanya program tersebut untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, memiliki keterampilan dan dapat sebagai modal bekerja untuk meningkatkan income masyarakat. Problem yang terjadi masih banyak para pengusaha yang mengalami kebangkrutan, kalah bersaing, kurang inovasi, kurang tangguh dalam menghadapi tantangan persaingan bisnis. Hal itu disebabkan karena kurangnya pendidikan karakter kewirausahaan sejak dini. Indonesia melakukan gerakan kewirausahaan nasional sejak tahun 2012 ke dalam pendidikan formal, non formal dan informal. Kewirausahaan mengutamakan imajinasi, kreativitas, kebaharuan, dan sensitivitas yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan produk atau jasa baru yang akan berdapak dalam persaingan produk dipasar (Buchholz, et al, 2005). Pendidikan kewirausahaan di Indonesia dikembangkan melalui lembaga formal, informal maupun non
menengah melalui pemberian kredit bunga rendah dan tanpa jaminan oleh pemerintah (contohnya kredit usaha rakyat), peningkatan keterampilan
formal. Pendidikan kewirausahaan pada lembaga informal diselenggarakan antara lain pada organisasi perempuan dengan nama
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
51
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari wilayah pemerintahan dari pusat sampai pemerintahan terkecil, bentuk kegiatan pelatihan, penyuluhan keterampilan, kesehatan, dan informasi akses binis.
konsisten akan mampu memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan kewirausahaaan di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
Pendidikan kewirausahaan pada lembaga non formal diselenggarakan pada lembaga kursus dan pemerintah mendukung dengan program dana pelatihan keterampilan. Pendidikan kewirausahaan lembaga formal lebih difokuskan di sekolah menengah kejuruan dan pada Sekolah Menengah Kejuruan fokus ketrampilan, antara lain jurusan teknik, tata boga, tata busana. Tujuan pendidikan formal dengan focus keterampilan untuk menciptakan tenaga terampil dan mandiri. Dalam implementasi, pendidikan kewirausahaan akan mendorong siswa SMK PGRI 1 Tulungagung mampu memulai, mengenali dan membuka usaha berwirausaha. Dan pola pikir dari yang mencari lapangan pekerjaan diubah menjadi menciptakan lapangan pekerjaan. Pendidikan kewirausahaan mengajarkan nilai-nilai kewirausahaan yang mana akan membentuk karakteristik siswa SMK PGRI 1 Tulungagung yang dapat digunakan
(holistik), sebagai individu yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dalam unit kegiatan-kegiatan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan kedalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di unit kegiatan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung atau laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan. Hasil studi pendahuluan tentang pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan pada Sekolah Menengah Kejuruan swasta di Jawa Timur, Indonesia, sebagai berikut: 1) 80% siswa Sekolah Menengah Kejuruan menyatakan kurang percaya diri dalam berwirausaha karena tidak memiliki keterampilan khusus sebagai modal keahlian bisnis; 2) 70% siswa Sekolah Menengah Kejuruan menyatakan proses belajar
dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Pada akhirnya pribadi yang memiliki karakter kreatif, tanggung jawab, disiplin, inovatif dan
kewirausahaan masih menggunakan metode pembelajaran didalam kelas dan lebih teoritis; 3) 85% siswa Sekolah Menengah Kejuruan belajar
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
52
kewirausahaan hanya bertujuan memenuhi kewajiban menempuh matakuliah kewirausahaan, 60% siswa Sekolah Menengah Kejuruan menyatakan kurang semangat mengaplikasikan karakter
bisa bertindak untuk menghasilkan karya nyata; 4) pembelajaran kewirausahaan masih bertujuan mendapatkan nilai matakuliah yang baik dan memenuhi kewajiban kurikulum yang harus ditempuh; 5)
kewirausahaan dan kurang semangat meningkatkan kreativitas dan inovatif dalam kegiatan kewirausahaan; 4) 70% siswa Sekolah Menengah Kejuruan menyatakan guru menerapkan pembelajaran dengan metode ceramah, diskusi dan tugas; 5) 75% siswa Sekolah Menengah Kejuruan menyatakan tidak ada sarana penunjang pembelajaran kewirausahaan keterampilan masih kurang media ketrampilan. Secara umum hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa masih banyak guru menerapkan pembelajaran kewirausahaan masih menggunakan metode ceramah dan metode tugas dengan bahan buku kewirausahaan yang masih teoritis sehingga dampak pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan, diantaranya :1) sikap kreatif, siswa belum bisa menuangkan ide- ide dalam setiap tugas yang diberikan; 2) sikap berani mengambil resiko, ketika mengerjakan tugas praktek siswa kurang berani untuk
sikap kepemimpian siswa Sekolah Menengah Kejuruan belum mampu membagi tugas dalam kelompoknya, kurang dapat mengelola waktu dengan baik, kurang kerjasama antara kelompok; 6) sikap siswa Sekolah Menengah Kejuruan kurang kerja keras dalam mamanfaatkan waktu yang lebih produktif dan kreatif; 7) sikap keterampilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan masih kurang mandiri dalam memaksimalkan ide-ide baru. Berdasarkan latar belakang inilah, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakater kewirausahaan dengan menerapkan metode pembelajaran praktek. Manfaat penelitian untuk menunjukkan pada masyarakat tentang pembentukan karakter kewirausahaan dengan metode pembelajaran praktek keterampilan, sangat aplikatif dan praktis dalam membentuk karakater yang mandiri dan kreatif. Penelitian ini mengaplikasikan
membuat tugas dengan tampilan berbeda; 3) sikap siswa Sekolah Menengah Kejuruan belum beroreintasi pada hasil, siswa belum
dari teori yang sudah dipelajari siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
53
pembelajaran kewirausahaan. Eksperimen meliputi pembelajaran kewirausahaan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tugas kelompok berupa praktek kewirausahaan secara kelompok.
hati (berorientasi pada pencapaian, teliti, suka bekerja keras, teratur, bertangung jawab); 2) sifat keramahtamahan (kooperatif, baik hati, berhati lembut, toleran, penuh kepercayaan); 3) sifat ekstrovert (suka bergaul, suka
Praktek kewirausahaan terdapat kelompok memproduksi makanan dengan kegiatan memproduksi sampai memasarkan dan terdapat kelompok memasarkan industri. Guru berperan menyampaikan materi kewirausahaan,memotivasi, menanamkan karakter kewirausahaan selama kegiatan praktek kewirausahaan dan mengamati perkembangan karakter siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014.
nasib sendiri, peluang melakukan perubahan, peluang mencapai potensi sepenuhnya, peluang meraih keuntungan maksimal, berkreativitas luas. Kewirausahaan merupakan hasil proses disiplin dan sistematis dalam
berteman, suka berbicara); 4) stabilitas emosional (tidak neorosis, tidak depresi, tidak marah, tidak kawatir berlebihan, rasa aman); 5) keterbukaan pengalaman ( pikiran fleksibel, terbuka ide baru, pikiran luas, orisinal). Lima besar kepribadian tersebut, yang memiliki sifat berhati-hati paling berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan sebagian pekerjaan dan organisasi (Mathis, et al, 2004). Cara meningkatkan kreatifitas individu, antara lain: membebaskan diri berkreatif, mencari tindakan yang menyegarkan pikiran, mengamati dan mempelajari perubahan tekonologi dan perubahan produk, menghargai pengalaman dan kesalahan sebagai kekuatan berkreatif, mencatat semua kreativitas, mendengarkan kritik dan saran orang lain atau juga pelanggan (Zimmerer, et al, 2008). Beberapa proses kreatif, meliputi: 1). persiapan, 2) investigasi, 3) transformasi, 4) inkubasi, 5) iluminasi, 6) verifikasi, 7) implementasi. Ciri-ciri profil
menerapkan kreativitas dan inovasi terhadap kebutuhan dan peluang pasar. Terdapat lima besar karakteristik kepribadian, adalah: 1) sifat berhati-
wirausahawan untuk mencapai sukses, meliputi: Hasrat bertanggung jawab, lebih menyukai resiko dengan memperhitungkan rasional, meyakini
TINJAUAN TEORI A. Kreativitas, Inovasi Kewirausahaan
dan
Manfaat kewirausahaan, meliputi: peluang untuk menentukan
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
54
kemampuan sukses, hasrat mendapatkan cepat umpan balik, berenergi tinggi, orientasi masa depan, keterampilan mengorganisasi, mengutamakan prestasi daripada uang, komitmen tinggi, toleransi terhadap
merespon pertanyaan, memberikan koreksi dan memperkuat praktik yang benar); 4) tahap praktik diawasi guru (siswa berpraktik secara semiindependen, guru mengamati praktik tiap siswa, guru member tanggapan);
ambiguitas, fleksibilitas, keuletan (Zimmerer, et al, 2008). B. Pembelajaran metode praktek Pembelajaran motode praktik diterapkan dalam model pembelajaran ”instruksi langsung”.Model pembelajaran “instruksi langsung” merupakan model pengajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru pada siswa, meminta siswa menguji pemahaman pada siswa dengan melakukan praktik diawasi guru (controlled practice), dan mendorong siswa meneruskan praktik dibimbing dan diarahkan oleh guru (guided practice) ( Joyce, et al, 2009). Aplikasi model pembelajaran “instruksi langsung” terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu: 1) tahap orientasi (guru menentukan materi, meninjau pelajaran, menentukan tujuan pelajaran, menentukan prosedur pengajaran); 2) tahap presentasi (guru menjelaskan konsep atau keterampilan baru, menyajikan representasi visual
5) tahap praktik mandiri (siswa praktik mandiri secara berulang dengan waktu menyesuaikan) (Joyce, et al, 2009). Sedangkan penerapan metode praktek dalam bentuk berkelompok merupakan bagian penerapan model learning together. Penerapan model learning together dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan proyek kelompok (Slavin, 2009). Model ini memiliki ciri: adanya interaksi tatap muka, interdependensi positf, tanggungjawab individual, kemampuan interpersonal dan kelompok kecil.
atau tugas yang diberikan, memastikan pemahaman); 3) tahap praktik yang terstruktur (guru menuntun kelompok siswa dengan contoh praktik,
diberikan pembelajaran kewirausahaan dengan metode praktek dalam bentuk kegiatan gelar kewirusahaan, Obyek penelitian dilakukan pada 20 siswa
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini jenis penelitian eksperimen pada objek tunggal, dengan pendeketan statistik kuantitatif menggunakan uji beda atau uji t, untuk mengukur efektifitas eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik berwirausaha siswa SMK PGRI 1 Tulungagung sebelum dan sesudah
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
55
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Variabel dalam penelitian ini adalah karakter kewirausahaan sebelum pembelajaran kewirausahaan
H0 = tidak ada “perbedaan karakter kawirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pembelajaran kewirausahaan metode
metode praktek (X1) dan karakter kewirausahaan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek (X2). Hipotesis yang diajukan:
praktek”, Ha = ada “perbedaan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pembelajaran kewirausahaan metode praktek”. Hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
karakter kerwirausahaan sebelum pembelajaran kewirausahaan metode praktek (X1)
karakter kewirausahaan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek (X2)
Tingkat Perubahan karakter kewirausahaan siswa
Gambar 1: Skema Hubungan antara Variabel X
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
56
Variabel penelitian ini, meliputi: 1) variabel (X1) adalah karakter kerwirausahaan sebelum pembelajaran kewirausahaan metode praktek; 2) variabel (X2) adalah karakter kewirausahaan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek. Indikator karakter kewirausahaan,
masing jawaban diberi penilaian sesuai dengan ketentuan 4 (empat) tipe ini dimasukkan untuk memberikan beberapa alternative jawaban responden yaitu: Jawaban A skor = 4; Jawaban B skor = 3; Jawaban C skor = 2; Jawaban D skor= 1. Keterangan skor diatas
adalah: kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada hasil, kepemimpinan, kerja keras, keterampilan. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Peneliti berperan sebagai guru dan melakukan pengamatan dan melihat dari dekat secara langsung tentang perbedaan kemampuan berwirausaha siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek gelar kewirausahaan; 2) peneliti menyebarkan angket kepada responden untuk mendapatkan data tentang perbedaan kemampuan berwirausaha siswa SMK PGRI 1
menunjukkan alternatif jawaban dari responden skor 4 adalah Sangat baik dengan keterangan Sangat Setuju, Skor 3 setuju, skor 2 Tidak Setuju dan skor 1 berarti sangat tidak setuju, tidak pernah sama sekali dan negatif. Teknik analisis data menggunakan pengujian perbedaan rata-rata dengan teknik T tes dua sampel besar yang satu sama lain saling berhubungan. Dengan rumus sebagai berikut:
Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek gelar kewirausahaan; 3) Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengambil data internal responden. Skala pengukuran menggunakan menggunakan skala likert (Sugiono, 2012), setiap masing-
M1 - M2 t0 = SEM1-M2 2001)
(Montgomery,
Keterangan : SEM1-M2 :
Standart error perbedaan mean antara sampel I dan sampel II. M1 - M2 variabel : Perbedaan sebelum(X1) dengan mean variable sesudah (X2) Uji hipotesis diuji signifikansinya dengan membandingkan hasil t perhitungan uji beda atau uji “t” hitung dan “t” tabel dengan memperhatikan pada derajat kebebasan
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
57
(df) = N (12)-1 = 11 Nilai t tabel 2,201 diperoleh dengan taraf signifikan 0,05. HASIL PENELITIAN Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan secara umum selama penelitian meliputi kegiatan: 1) persiapan pembelajaran sebelum
Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 untuk meningkatkan pendalaman materi karakter kewirausahaan; 3) peneliti membentuk kelompok diskusi dan memberikan masalah karakter kewirausahaan pada masing-masing kelompok, anggota kelompok
mengajar mulai dari mempersiapkan rencana pembelajaran dan media; 2) kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan klasikal dan praktek. Pengamatan perubahan perilaku karakter dilakukan pada waktu kegiatan pembelajaran secara klasikal dan juga setelah melakukan kegiatan praktek gelar kewirausahaan. Persiapan pembelajaran sebelum mengajar peneliti terlebih dahulu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Isi rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut perpaduan antara model pembelajaran instruksi langsung dan model pembelajaran kooperatif dalam bentuk learning together. Tujuan umum pembelajaran adalah siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun
berdiskusi mencari solusi dan setiap kelompok mempresentasikan jawabannya; 4) langkah selanjutnya, siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 secara berkelompok berdiskusi menyusun rencana gelar kewirausahaan; 5) Guru memberikan kebebasan jenis produk yang dipasarkan; 6) pelaksanaan gelar kewirausahaan dilakukan dikampus selama 2 hari ; 7) guru melakukan wawancara pada siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 yang sedang praktek gelar kewirausahaan tentang karakter kewirausahaan; 8) pertemuan terakhir, setiap kelompok mempresentasikan pengalaman praktek gelar
Pelajaran 2013/2014 memiliki karakter kewirausahaan setelah mempraktekan gelar kewirausahaan, dengan langkah skenario pembelajaran, sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah di kelas tentang karakter kewirausahaan; 2) menerapkan metode tanya jawab yang komunikatif antara guru dan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI
kewirausahaan dan tentang hambatan dan pelaung dan guru memberikan kasimpulan akhir tentang karakter kewirausahaan. Hasil penilaian angket pre test, siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 menjawab 30 soal, soal itu dibuat berdasarkan indikator dari penelitian yang
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
58
merupakan nilai – nilai karakreristik kewirausahaan. Dan didapatkan hasil: Tabel 1 : Daftar Nilai Pretest No
Nama Siswa
Kreatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
KL AZ MM LA BBS MU NM NL RA RU TU VNS BCL SA ZL TT AS BT JJ LK
14 15 16 14 14 15 15 16 15 16 18 14 16 15 16 18 14 15 16 18
Berani mengambil resiko 14 15 14 14 14 16 14 18 15 15 16 16 14 15 14 14 16 15 14 15
Berorientasi pada hasil 18 16 17 17 14 15 15 15 14 18 15 15 15 14 14 14 15 14 18 14 JUMLAH
kepemimpin an
Kerja keras
Keteram pilan
Jumlah Skor
prosent ase
16 16 16 14 14 16 15 16 16 14 15 16 14 16 14 16 16 16 14 14
14 16 17 15 14 14 14 15 16 14 17 15 15 14 14 17 16 16 15 14
16 14 15 17 15 17 15 14 16 16 15 17 18 16 16 16 17 14 14 16
92 92 95 91 85 93 88 94 92 93 95 93 96 93 92 90 88 95 94 90 1835
5,01% 5,01% 5,17% 4,95% 4,63% 5,06% 4,79% 5,12% 5,01% 5,06% 5,17% 5,06% 5,23% 5,06% 5,01% 4,90% 4,79% 5,17% 5,12% 4,90% 100%
Sumber Data : hasil rekapitulasi angket
Sedangkan hasil penilaian setelah praktek gelar kewirausahaan post test, siswa SMK PGRI 1 Tulungagung
menjawab 30 soal tentang nilai – nilai karakreristik kewirausahaan. Dan didapatkan hasil:
Tabel 2: Daftar Nilai Postest No
Nama Siswa
Kreatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
KL AZ MM LA BBS MU NM NL RA RU TU VNS BCL SA ZL TT AS BT JJ
16 16 17 15 14 18 15 17 19 16 17 20 15 18 15 17 17 16 15
Berani mengambil resiko 14 16 16 14 14 16 18 19 16 13 16 17 15 16 17 16 16 15 16
Berorientasi pada hasil 16 15 18 15 17 18 15 17 16 16 18 18 16 18 15 17 16 16 18 JUMLAH
kepemimpi nan
Kerja keras
Keteram pilan
Jumlah Skor
prosent ase
20 18 16 16 18 15 16 18 15 18 16 16 18 15 15 16 15 20 15
15 16 16 15 15 18 15 16 17 15 16 19 15 17 16 16 17 15 20
16 16 14 17 13 14 13 17 16 16 16 17 16 16 16 17 16 16 14
97 97 97 92 91 99 92 104 99 94 99 107 95 100 94 99 97 98 98 1951
4,97% 4,97% 4,97% 4,71% 4,66% 5,07% 4,71% 5,33% 5,07% 4,81% 5,07% 5,48% 4,86% 5,12% 4,81% 5,07% 4,97% 5,02% 5,02% 100%
Sumber Data : hasil rekapitulasi angket
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
59
Proses pengolahan data dimulai dengan pengumpulan data yang diperoleh
dari penelitian sebagai berikut:
Tabel 3: Daftar Nilai Pretest dan Postest No Nama Siswa 1 KL 2 AZ 3 MM 4 LA 5 BBS 6 MU 7 NM 8 NL 9 RA 10 RU 11 TU 12 VNS 13 BCL 14 SA 15 ZL 16 TT 17 AS 18 BT 19 JJ 20 LK Sumber Data : hasil rekapitulasi angket
Hasil analisis statistik uj t (tabel) dua sampel berpasangan paired sample T-tes secara lengkap dapat dilihat pada tabel:
Sebelum 92 92 95 91 85 93 88 94 92 93 96 93 92 90 88 95 94 90 91 91
Sesudah 97 97 97 92 91 99 92 104 99 94 99 107 95 100 94 99 97 98 98 102
diolah dengan SPSS 16,0 windows dengan metode
Paired Samples Statistics
Pair 1
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Postest
97.5500
20
3.99309
.89288
Pretest
91.7500
20
2.67296
.59769
PGRI 1 Tulungagung kelas XI Tabel paired samples statistic terlihat rigkasan dari kedua sampel. karakter sebelum praktek gelar kewirausahaan, siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 mempunyai nilai ratarata 91.7500. Sedangkan sesudah
Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 mempunyai nilai rata-rata 97.5500.
praktek gelar kewirausahaan, SMK
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
60
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1 Postest – Pretest
5.80000
Std. Deviation 3.47321
Hasil analisis adalah output ketiga merupakan tabel paired samples test. Pada table ini terlihat bahwa rata-rata sebesar 5,800 (angka ini diperoleh dari(97.5500- 91.7500) atau (kemampuan berwirausaha sebelum praktek kemampuan
Std. Error Mean .77663
95% Confidence Interval of the Difference Lower 4.17449
Upper 7.42551
t
df
7.468
19
praktek gelar kewirausahaan dalam pembelajaran kewirausahaan adalah 107 dan skor terendah adalah 91. Sedangkan skor tertinggi dari karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi
berwirausaha sesudah praktek). Dengan standar devisiasi sebesar 3.47321. dan nilai t hitung 7.468< dari ttabel 2,201. Sedangkan probabilitas atau nilai Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05. maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima, atau Ada “Perbedaan
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum melakukan praktek gelar kewirausahaan adalah 96 dan skor terendah adalah 85. Hasil analisis statistik diperoleh ratarata kemampuan berwirausaha siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun
karakter kewirausahaan pada siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah Pembelajaran Kewirausahaan Metode Praktek” Dengan demikian diperoleh informasi hasil analisis data bahwa skor tertinggi dari kemampuan
Pelajaran 2013/2014 sebelum melakukan praktek gelar kewirausahaan dalam pembelajaran kewirausahaan sebesar 91.7500 dan nilai rata-rata karakter kewirausahan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014sesudah melakukan praktek gelar
berwirausaha siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sesudah melakukan
kewirausahaan dalam pembelajaran kewirausahaan sebesar 97.5500. Terbukti terdapat peningkatan karakter kewirausahaan siswa SMK
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
61
Sig. (2tailed) .000
PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 setelah melakukan praktek kewirausahaan dari mengolah sampai memasarkan produk. Berarti pula hasil uji hipotesis kerja diterima yaitu terdapat perbedaan karakter
PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 lebih mandiri, dewasa, teliti dan lebih peka dalam memulai sebuah usaha serta mampu berkomunikasi dengan masyarakat (Lamsa, 2008). Skor yang diperoleh dari nilai
kewirausahaan sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran dengan metode praktek kewirausahaan berupa praktek gelar kewirausahaan dari memproduksi, mengelola dan memasarkan. PEMBAHASAN Metode praktek gelar kewirausahaan dapat dijadikan salah satu media dalam penerapan nilainilai karakteristik kewirausahaan. Praktek gelar kewirausahaan telah mampu memberikan dorongan pengetahuan dan juga sebagai bahan pembelajaran bagi siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam rangka menguasai ilmu tentang berwirausaha, materi kewirausahaan meliputi semangat
karakteristik siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum adanya pembelajaran kewirausahaan dengan metode praktek di dapatkan skor rata-rata sebesar 91.7500 dan sesudah adanya pembelajaran kewirausahaan dengan metode praktek didapatkan rata-rata sebesar 97.5500. Sehingga selisih rata-rata keduanya adalah (5,800). Dari hasil pengujian hipotesis alternatif (Ha) telah tebukti sehingga dapat pula dinyatakan “ada perbedaan karakter kerwirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 pada pembelajaran kewirausahaan metode praktek”.
kerja, kreativitas mengembangkan bisnis, cara memulai usaha, mengelola usaha secara sederhana, pemasaran (Crea, 2010). Pembelajaran kewirausahaan dengan metode praktek gelar kewirausahaan kegiatan mulai dari belajar teori kewirausahaan, memproduksi, mengelola, memasarkan dapat menumbukan sikap siswa SMK
Sebagai perbandingan metode lain dalam meningkatkan ide-ide bisnis, dalam hasil penelitian pendidikan kewirausahaan dengan permodelan wirausaha di Sekolah Menengah Kejuruan oleh Murtini (2011 :401), untuk mengarahkan dan menyalurkan ide bisnis siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
62
Pelajaran 2013/2014 dengan mengadakan kompetisi menyusun business plan. Peran guru sangat penting dalam menerapkan metode praktek dan mengarahkan cara kerja sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru memberikan pengarahan secara terus menerus mendidik dapat
Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dan sesudah pembelajaran kewirausahaan metode praktek gelar kewirausahaan”. Hal ini dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) < taraf signifikan (α) yang ditetapkan dan t-hitung < dari t-
membentuk perilaku siswa menjadi mandiri, kreatif, berani menghadapi resiko, kerja keras, terampil. Peran guru dalam pembelajaran sangat penting yang berperan sebagai narasumber, motivator, fasilitator sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa SMK PGRI 1 Tulungagung (Tenriningsih,2011), seiring juga dengan penelitian Likoko, at al (2013) menyatakan kualitas guru sangat penting dalam menyampaikan nilai-nilai, keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Dengan demikian selain guru berperan dalam proses pembelajaran kewirausahaan disekolah dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek gelar kewirausahaan secara nyata
tabel, dengan keterangan angka 0.000 < 0,05 dan (7.468) < (2,201), Skor rata-rata karakter keerwirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 yang belum melakukan praktek unit usaha adalah 91.7500. Sedangkan skor rata-rata karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung sesudah melakukan praktek produksi adalah 97.5500. Sehingga selisih dari rata-rata keduanya adalah (5,8). Hal ini menunjukkan bahwa proses praktek dengan kegiatan mengelola usaha mulai dari memproduksi sampai memasarkan dalam pembelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan kemampuan berwirausaha siswa
mengelola usaha dan keberhasilan penerapan metode pembelajaran praktek itu tergantung dari kesungguhan peran guru dan siswa SMK PGRI 1 Tulungagung.
SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian, nilai-nilai karakteristik kewirausahaan dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dikelas dan dalam praktek secara nyata berwirausaha.
KESIMPULAN Hasil analisis statistik terbukti ada “perbedaan karakter kewirausahaan siswa SMK PGRI 1
SARAN
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
63
Menumbuhkan nilai karakter kewirausahaan dengan pembelajaran metode praktek perlu dikelola dengan cermat dan hemat waktu serta faktual. Mulai dari mempersiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan serta penggunaan waktu yang seefektif mungkin dalam berpraktek. Disarankan siswa diberikan kebebesan praktek keterampilan dengan berbagai kreatifitas berdampak siswa SMK PGRI 1 Tulungagung kelas XI Akuntansi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 menguasai sesuai dengan kemampuan keterampilan, pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa SMK PGRI 1 Tulungagung tidak bergantung atas materi yang diberikan guru, tetapi secara aktif menemukan sendiri. Disarankan guru menerapkan pembelajaran praktek yang lebih faktual dengan bekerjasama kelompok bisnis sebagai tempat pemasaran yang lebih luas dan sebagai bahan informasi kebutuhan konsumen. Pelaksanaan pembelajaran metode praktek harus menekankan kediplinan waktu praktek dengan penjadwalan waktu persiapan, pelaksanaan praktek, penyelesaian untuk membentuk perilaku yang efektif dan terampil. Secara keseluruhan disarankan penerapan metode pembelajaran praktek perlu kedisiplinan, kecepatan, hemat waktu,
kesungguhan agar kegiatan praktek lebih efektif. DAFTAR PUSTAKA Buchholz, R. A.; Rosenthal, S. B., 2005, The Spirit of Entrepreneurship and the Qualities of Moral Decision Making: Toward A Unifying Framework, Journal of Business Ethics, 60: 307-315. Crea, E., A., Mc., 2010, Integrating Service-Learning Into an Introduction to Entrepreneurship Course, Journal of Management Education, Vol.34, Iss.1, pp.39-61. Joyce, B.; Weil, M.; Calhoun, E., 2009, Models of Teaching, Pearson Education, Inc, Publishing as Allyn & Bacon, One Lake Street Upper Saddle River, New Jersey, USA. Lamsa, A.M.; Vehkapera, M.; Puttonen, T.; Pesonen, H.L., 2008, Effect of Business Education on Women and Men Students’Attitudes on Corporate Responsibility in Society, Journal of Business Ethics, 82: 45-58. Likoko, S.; Mutsotso, S.; Nasongo, J., 2013, Tutor Competence and its Efect on Quality of Teacher Preparation in Emerging Private Primary Teacher Training Colleges in Bungoma Country-Kenya, Journal of Education and Practice, vol.4, no.2, pp. 95102.
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
64
Mathis, R.L.; Jackson, J.H., 2004, Human Resource Management, by Cengage learning Asia Pte. Ltd., 5 Shenton Way, #01-01 UIC Building, Singapure. Montgomery, D. C., 2001, Design And Analysis Of Experiments, Fifth Edition, by Jhon Wiley & Sons, Inc., New York, the United States of America. Murtini, W., 2011, Pendidikan kewirausahaan dengan Permodelan Wirausaha, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 18, Nomor 1, hlm 98-104. Slavin, R.E., 2005, Cooperative Learning: theory, research and practice, Allyn and Bacon London. Tenriningsih, A., 2011, Supervisi Pengajaran, Motivasi Kerja, Kinerja Guru, dan Prestasi Belajar, Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 17, nomor 6, hlm 425-428. Zimmerer, T. W.; Scarborough, N. M.; Wilson, D., 2008, Esentials of Entrepreneurship and Small Business Management, 5 th ed., by Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey, USA.
Sri Wulan Yanuari : Menumbuhkan Karakter Kewirausahaan Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Praktek Berwirausaha, April 2015
65