Julianto Simanjuntak
16
. MENOLONG DAN MENYEMBUHKAN DIRI SENDIRI BERBASIS PSIKOSPIRITUAL
Pengahayatan Kehidupan Beragama Salugenik dan Patogenik
Pertama adalah agama Salugenik, yaitu
Julianto Simanjuntak, M.Si, M.Div.
agama yang dihayati secara batiniah oleh
Layanan Konseling Keluarga & Karir (LK3)
pengikutnya, dan menghasilkan kesehatan fisik
www.juliantosimanjuntak.com
maupun
mental
serta
pertumbuhan
bagi
penganutnya. Agama ini disebut juga agama
Pendahuluan
intrinsik, karena nilai ‐ nilainya dihayati dan
Pendekatan psikospiritual adalah integrasi
diresapi sehingga terwujud dalam perilaku yang
antara psikologi dengan spiritualitas dalam
positif dan membangun kekuatan emosi, kognisi,
memahami, memprediksi dan mengendalikan
motivasi maupun tindakan altruistik. Sifat dari
perilaku
meningkatkan
agama ini tidak saja mengurus ritual keagamaan
kesejahteraan mental maupun fisik manusia.
tapi bagaimana keagamaan itu mewujud dalam
Aplikasi pendekatan psikospiritual mulai nampak
hidup
jelas urgensinya di Indonesia yang dikenal sebagai
mengubah
bangsa yang beragama dan masyarakatnya sangat
sekitarnya ke arah lebih baik. Agama salugenik
religius. Hampir semua agama besar dunia ada di
ini mempengaruhi kebudayaan menjadi lebih
negara ini. Menurut Elizabeth Nottingham, agama
baik, membuat orang yang menghayatinya hidup
seharusnya menolong manusia menjalankan
harmonis dan sehat baik fisik, moral dan sosial.
tugas‐tugas kehidupannya sesehari, terutama
Sifat keberagaman intrinsik tidak menonjolkan
mengatasi persoalan kehidupan mereka sehari‐
keagamaanya tapi sangat terasa kehadirannya,
hari, sehingga lebih baik dan sejahtera.
dapat diibaratkan seperti ragi dan garam.
manusia
untuk
Namun meski agama telah lama dipeluk
sehari‐hari,
yaitu
penganutnya
membangun dan
dan
masyarakat
Beberapa hasil penelitian di Barat
dan dihayati penduduk negeri ini, pengaruh
membuktikan,
agama belum terasa signifikan khususnya di
Salugenik sangat signifikan terhadap masalah
dalam beberapa aspek kehidupan. Hal ini
kesehatan mental. Misalnya, beberapa penelitian
berkaitan dengan dua jenis sifat penghayatan
menemukan
kehidupan beragama, yaitu agama Salugenik dan
keberagamaan yang intrinsik atau batiniah
Patogenik.
dengan kesehatan mental. Secara kuantitatif ada
bahwa
hubungan
penghayatan
antara
agama
komitmen
korelasi positif yang signifikan antara komitmen
keberagamaan intrinsic dengan kesehatan mental,
r = 0,47 dengan p < 0,05. Agama salugenik
menghasilkan beberapa bukti positif dalam kesehatan fisik, rendahnya angka bunuh diri,
Menolong dan Menyembuhkan Diri Sendiri Berbasis Psikospiritual
17
umur panjang, terhindarnya penggunaan narkoba
agama justru tidak menjadi panutan bagi
dan alkohol, terhindar dari perilaku kejahatan,
pengikutnya. Konflik justru paling banyak terjadi
kepuasan pernikahan, hasil positif bagi perbaikan
pada tataran pemimpin agama.
penderita gangguan mental, dan juga terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat.
Menolong & Menyembuhkan Diri Sendiri
Kedua
adalah
jenis
penghayatan
Salah satu kenyataan hidup dalam dunia
beragama patogenik, yaitu agama yang dihayati
konseling adalah konselor itu mempunyai luka
pengikutnya
secara
dan
tersendiri. Dia harus mampu menyembuhkan
menghambat
pertumbuhan
kognisi,
dirinya sendiri, bersama atau tanpa orang lain.
motivasi dan spiritualitas manusia. Penghayatan
Ada kalanya konselor sulit menemukan orang
agama yang lebih menekankan kebenaran
yang bisa diajak berbicara dan diskusi saat
doktrin, mengutamakan ritual dan kurang pada
masalah
aplikasi kehidupan nyata sehari‐hari. Bahkan
diperlukan ketrampilan menolong diri konselor
secara ektrim orang yang menghayati agama
sendiri. Hal ini sejalan dengan penemuan Tandean
secara lahiriah ini menjadikan agama sebagai
(2008) bahwa untuk menjadi seorang konselor,
alasan untuk konflik, berseteru dan saling
calon konselor harus melalui tahap transformasi.
menyerang.
Ada tiga tahap utama transformasi, yaitu tahap
tidak
seimbang emosi,
menimpa
hidupnya.
Karena
itu
Model keberagamaan seperti ini mudah
mengenal diri sendiri, tahap menolong diri sendiri
ditunggangi oleh oknum‐oknum tertentu seperti:
dan menolong orang lain, dan tahap ketiga adalah
(a) mempolitisasi untuk kepentingan politik
tahap regulasi atau mengatur diri sendiri. Tahap
tertentu. (b) memajukan usaha bisnis dan
kedua, yaitu menolong diri sendiri dan menolong
memperkaya pribadi. (c) menutupi keborokan
orang lain; biasanya diajarkan dan dilatihkan
kejahatan korupsi, dsb. Penghayatan beragama
sebagian saja. Calon konselor lebih sering dididik
yang mengandung sifat patogenik, menumbuhkan
untuk menolong orang lain, namun jarang dilatih
sikap mementingkan diri sendiri, mengutamakan
dan diberi ketrampilan untuk menolong diri
kelompok agamanya, dan memandang rendah
sendiri.
sesamanya serta tak jarang menyakiti atau
Setelah melakukan pelayanan konseling
membunuh. Misal sejarah konflik antar agama
selama lebih 10 tahun, khususnya lima tahun
di Sambas Kalbar, Ambon, dlsb.
terakhir di Lembaga Konseling keluarga dan Karir
Arief Budiman berpendapat sebenarnya
atau LK3, penulis mendapatkan beberapa
dipandang dari sudut ilmu sosial, agama
ketrampilan baru. Semua teknik yang membantu
dipandang sebagai salah satu lembaga yang paling
pemulihan klien, ternyata dapat dipakai untuk
kuat untuk mempengaruhi perilaku masyarakat.
menolong diri saya sendiri. Ini adalah salah satu
Namun sayangnya perilaku sebagian pemimpin
berkat pelayanan menjadi konselor. Penulis
18
Julianto Simanjuntak
. menemukan ada enam cara terbaik dan praktis
kelalaian manusia lainnya, faktor setan, dan
membantu setiap konselor yang sedang menjalani
sebagainya. Sebagai contoh adalah Ayub. Meski
masalah yang disebut dengan istilah self‐healing &
ia saleh tetap saja mengalami penderitaan yang
self‐counseling. Pendekatan ini merupakan
sulit kita bayangkan andai itu terjadi pada diri kita.
integrasi dua pendekatan terapi yang pernah
Paradigma kedua adalah roh jahat (iblis)
dituangkan sebelumnya dalam buku Seni
dikambinghitamkan
sebagai
Merayakan Hidup Yang Sulit dan Mencinta Hingga
penyebab masalah atau penderitaan. Setan
Terluka.
disudutkan sebagai penyebab kebiasaan buruk
seperti berzinah. Jika paradigma seseorang setan
Enam Cara Menolong & Menyembuhkan Diri
sebagai penyebab tunggal dan utama, maka
Sendiri
pendekatannya
biasanya
satu‐satunya
adalah
dengan
Cara pertama adalah Masalah Tidak untuk
melakukan pengusiran setan (eksorsis). Ini tentu
Disimpan, Tetapi Dibagikan. Menyimpan masalah
keliru. Jika kita menganggap setan sebagai
adalah kecenderungan manusia pada umumnya.
penyebab, maka kita tidak akan merasa perlu ikut
Waktu manusia pertama, yaitu Adam jatuh ke
bertanggung jawab.
diri.
Paradigma ketiga adalah kebanyakan
Menghindar agar masalah kita tidak diketahui
klien yang berasal dari budaya timur, menganggap
oleh siapa pun sudah menjadi naluri kebanyakan
kesulitan
manusia setelah jatuh dalam dosa.
menggunakan narkoba dan atau sudah terinfeksi
Dalam pengalaman memberikan konseling,
virus HIV sebagai aib yang memalukan.
penulis menemukan pada umumnya orang
Akibatnya anggota keluarganya akan sulit berbagi
datang memandang kesulitannya dengan cara
dan mencari bantuan. Masalah akan disimpan
sempit. Paradigma yang paling umum dalam
selama mungkin.
dalam
dosa;
dia
menyembunyikan
memandang kesulitan dan penderitaan adalah
hidup
tertentu
seperti
anak
Cara kedua adalah Masalah Tidak Untuk
masalahnya
Disesalkan Tapi Dirayakan. Klien penulis pada
langsung dengan dosa terutama dengan dengan
umumnya mengeluh sambil menyesali peristiwa‐
dosa orangtua atau nenek moyangnya. Tidak bisa
peristiwa sulit yang ia alami. Tak jarang mereka
disangkal memang akar masalah dan penderitaan
mengkambinghitamkan
manusia adalah dosa. Semua manusia sudah
menyalahkan orang lain atas masalah yang ia
berdosa. Namun jangan dosa selalu dikambing‐
alami. Saat anak kecanduan narkoba, si Ayah
hitamkan sebagai penyebab segala kesulitan
menuding ibu, "Ngapain saja kau di rumah? Aku
hidup. Ada banyak faktor lain yang bisa
kan sibuk kerja, mencari nafkah? Masa kau tidak
menyebabkan penderitaan manusia. Sebut saja
tahu anak kita pakai putaw?" Sang ibu, tidak
karena faktor alam, karena kesalahan atau
mau disalahkan begitu saja balas berteriak,
pertama
kali,
menghubungkan
seseorang
alias
Menolong dan Menyembuhkan Diri Sendiri Berbasis Psikospiritual
19
“Jangan sembarang menyalahkan orang lain ya!
mendatangkan kebaikan dari situasi yang buruk
Kamu yang enak‐enakan di kantor dengan
itu. Aneh...? Ya!
sekretarismu yang genit itu, pulang malam terus.
Bersyukur saat sulit memang sesuatu
Kapan kamu punya waktu untuk anakmu? Mana
ketrampilan hidup dan perlu dilatih, dibiasakan
tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga?”
agar menjadi bagian hidup. Bagaimana aplikasi
Begitulah
masalah
praktisnya? Bersyukur dapat dilakukan di mana
dan
dan kapan saja, tidak perlu waktu dan tempat
mengkambinghitamkan orang lain. Kala kesulitan
yang khusus. Hanya beberapa detik, saat penulis
datang, biasanya kita protes, mencari kambing
berada di mobil, di dalam bis, saat memasak atau
hitam siapa yang salah dan bisa kita salahkan. Kita
membersihkan rumah, saat mengerjakan tugas di
akan berrtanya, "Mengapa hal ini menimpa
kantor atau sedang di sekolah. Penulis tidak harus
saya?"; ”Kenapa harus saya?”, atau “Mengapa
menutup mata atau melipat tangan. Hati menjadi
nasib saya begini sial?” Pertanyaan seperti itu
kunci utama doa bersyukur. Angkatlah hati
tidak ada ujungnya. Buahnya adalah sungut‐
kepada Tuhan dan sampaikan apa saja yang
sungut dan kekecewaan.
sedang anda pikir atau rasakan. Ya… apa saja,
Merayakan yang saya maksudnya disini
bahkan hal negatif sekalipun.
datang,
godaannya
menyesalkan
saat masalah
adalah mengganti penyesalan dengan kalimat
Ada
beberapa
manfaat
bersyukur.
bersyukur. Suatu sikap yang bersedia menerima
Pertama, bersyukur adalah sikap hati yang
kesulitan tanpa bersungut‐sungut. Sebaliknya
menghargai hidup sebagai pemberian yang
mengembangkan sikap hati bersyukur. Bersyukur
penting. Hidup itu lebih penting dari apapun.
dalam segala hal, karena sadar bahwa Kristus
Lebih penting dari fasilitas hidup (makanan,
turut bekerja di dalam kesulitan kita untuk
pakaian, dll), bahkan lebih penting dari
mendatangkan kebaikan bagi kita. Agar kita dapat
kebahagiaan, kebanggaan dan keberhasilan hidup
merayakan masalah, cobalah ajukan pertanyaan
sekalipun. Akar utama masalah klien penulis
sebagai berikut: “Apa ya maksud Tuhan
adalah mereka tidak mampu menghargai hidup
mengizinkan hal yang buruk menimpa saya?”
di atas semua lainnya. Mereka hanya mengejar
Jika kita melibatkan Allah dalam masalah kita,
(mengutamakan) kebahagiaan, kesenangan,
maka kita mengijinkan Dia campur tangan dalam
keberhasilan.
masalah itu. Setidaknya kita mampu berdiri tegak
menikmati itu semua harus melewati kesusahan,
di tengah badai kehidupan kita. Mengapa? Sebab
kegagalan dan ketidaknyamanan. Justru mereka
Tuhan turut bekerja menjaga kita. Ia tidak saja
yang mencari kebahagiaan, hidupnya paling tidak
hadir dalam keadaan kita senang tapi juga saat
bahagia. Bahagia itu sesungguhnya pemberian
kita susah. Ia justru sewaktu‐waktu mengijinkan
Ilahi, bukan semata‐mata dicari. Manfaat kedua
kita mengalami situasi buruk, agar Dia bisa
bersyukur adalah sikap hati kita yang rela
Mereka
lupa
bahwa
untuk
Julianto Simanjuntak
20
. menerima setiap keadaan. Meyakini bahwa Allah
kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan
mau memakai kesulitan itu untuk membentuk dan
tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. Contoh lain adalah coba perhatikan atlet
mendewasakan kepribadian manusia. Manfaat akan
angkat besi. Semakin tinggi kelasnya, makin berat
menghasilkan pengampunan. Belajar bersyukur
barbel yang harus diangkat. Hidup manusia
atas mereka yang menyulitkan dan melukai emosi
seperti
atau menimbulkan trauma psikologis. Penulis
Tuhan seperti Pelatih yang tak pernah menitipkan
percaya Tuhan ”mengijinkan” orang tersebut
beban hidup melampaui kemampuan manusia.
melukai kita. Dengan bersyukur dan memberkati
Jika seseorang hanya sanggup memikul beban
”musuh” itu kita sudah mengubah jiwa kita,
masalah 50 kg, Dia tidak akan mengijinkan orang
menjadi
itu ditimpa masalah 70 kg. Itulah kasih dan
ketiga
adalah
jiwa
mengucap
yang
syukur
lembut
dan
mudah
memaafkan.
atlet
keadilanNya.
angkat
Sesungguhnya
besi.
pencobaan ‐
Cara ketiga adalah Masalah Bukan Tanda
pencobaan yang Anda dan saya alami adalah
Kelemahan, melainkan Kekuatan. Saat melihat
pencobaan‐pencobaan biasa, yang tidak melebihi
seorang sahabat menderita sakit berat dan
kekuatan manusia. Ia tidak akan membiarkan
berkepanjangan,
berkata
kita dicobai melampaui kekuatan kita. Bahkan
“kasihan”. Untuk apa kasihan? Tidak perlu
pada waktu kita dicobai Ia menyediakan kekuatan
kasihan. Justru orang tersebut harus dikagumi,
agar
diijinkan mengalami hal yang sulit. Orang yang
dunia angkat besi, atlet senior yang sukses, kelak
diijinkan oleh Allah menanggung masalah adalah
menjadi pelatih yuniornya. Demikianlah kita yang
orang kuat, bukan manusia lemah.
sudah lebih dulu diizinkan Tuhan ditimpa
konselor
mudah
Contoh nyata di Kitab Suci adalah seperti Ayub. Mengapa orang yang saleh ini mengalami
kita
cakap
menanggungnya. Dalam
pelbagai beban berat, disiapkan menjadi pelatih atau konselor bagi “yunior” kita.
banyak penderitaan? Mengapa orang benar ini
Duka cita juga memiliki beberapa
mengalami banyak kehilangan? Allah mengijinkan
manfaat. Pertama, dukacita membuat manusia
Ayub menanggung ini semua karena Dia tahu
lebih sadar akan peristiwa‐peristiwa di sekitar
Ayub
kita. Salomo berkata, lebih baik ke rumah duka
sanggup.
Tepatnya
disanggupkan Ayub
alih ‐ alih ke rumah pesta. Pengalaman Salomo
bertahan setia kepada Tuhan. Salah satu
mirip dengan kita saat pergi melayat. Melihat
perkataan Ayub yang terkenal adalah, “Dengan
orang yang sedang berdukacita membantu kita
telanjang aku keluar dari kandungan ibuku,
berbagi empati kepada orang lain. Kita menjadi
dengan telanjang pula aku akan kembali ke
peduli akan orang lain. Kedua, pengalaman
dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang
dukacita justru melengkapi kebahagiaan manusia.
mengambil; terpujilah nama Tuhan!” Dalam
Tanpa duka kebahagiaan tidak utuh. Salomo
menjalaninya.
Sejarah
mencatat
Menolong dan Menyembuhkan Diri Sendiri Berbasis Psikospiritual
21
menulis: Ada waktu untuk berduka ada waktu
Manusia berharap masalah itu tidak benar‐benar
untuk bersuka. Untuk segala sesuatu ada
terjadi. Lalu kita menjadi marah dan depresi.
waktunya. Kebahagiaan sejati adalah mengalami
kesukaan dan penderitaan secara seimbang.
berserah dan berpengharapan. Caranya, ya
Ketiga, pengalaman dukacita membuat manusia
jalanilah masalah itu. Lakukanlah apa yang bisa
mampu
kita
dan harus kita lakukan. Lakukan dengan jiwa yang
dimampukan menghibur sesama yang mengalami
bersabar. Itulah bagian kita. Sementara, nantikan
masalah
akan
Allah mengerjakan bagian‐Nya. Perasaan kita pasti
dimampukan menangis dengan orang yang
bergumul. Tapi paling tidak, sambil berenang
menangis, dan bersukacita dengan orang yang
dalam sungai masalah itu, kita mengikuti arus.
bergembira. Empati adalah kunci kita sukses
Dalam perjalanan itu kita mencari ranting yang
berelasi da menjadi berkat. Keempat, pengalaman
dapat menjadi pegangan kita untuk menahan
dukacita membantu kita mengingat Tuhan. Saat
arus. Memang, ini tetap tidak mudah, nyaris
kesulitan itu datang memang mendatangkan
hanya suatu teori! Namun bukan berarti mustahil.
dukacita, namun akhirnya dukacita itu membantu
Toh kita tidak sendiri, banyak orang dunia punya
kita mengingat Tuhan serta hal‐hal kekekalan.
masalah yang sama.
berempati.
yang
Dengan
serupa.
empati
Kita
Cara keempat adalah Masalah Tidak
Menjalani
masalah
berarti
belajar
Ada satu kisah klasik dari Bangsa Israel,
Menjauhkan, Tetapi Mendekatkan Dengan Tuhan.
yakni kisah Ester. Kita kenal Ester, seorang tokoh
Entah kenapa sifat manusia pada umumnya
perempuan yang menyelamatkan bangsa Yahudi
mencari Tuhan saat hidupnya terasa sulit dan
dari pembinasaan Raja Ahasyweros. Karena
sesak. Tetapi jika sudah aman dan lancar, wusss
keberaniannya menghadapi masalah, ia berhasil
lupa deh.
menyelamatkan sebuah bangsa. Ucapannya Ester
Cara kelima adalah Masalah Tidak untuk
yang sangat terkenal adalah "Kalau terpaksa aku
Dihindari, Tetapi Dijalani. Saat Ayub menderita,
mati, biarlah aku mati!" Karena Ester berani
dia mengucapkan satu kalimat yang luar biasa. Dia
menghadapi masalah, dia membebaskan Israel
berkata: "Apakah kita mau menerima yang baik
dari satu masalah besar, yakni genosida.
dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang
buruk?" . Biasanya saat masalah berat datang, kita
menghadap Raja? Mordekhai, sepupunya, orang
cenderung menyangkal. Misal saat mendengar
yang sangat dia percaya, yang membimbing dia
anak tertabrak dan meninggal; atau menderita
selama ini. Mordekhai pun menghadapi masalah
peyakit terminal di mana usia kita tinggal
ketika ia memutuskan tidak berlutut dan sujud di
beberapa bulan lagi. Atau saat mendengar kabar
muka
suami Anda punya WIL (wanita idaman lain).
menghindarkan diri dari masalah dengan tidak
Siapa yang mendukung Ester saat ia
Haman.
Ester
sempat
tergoda
mau bertemu Raja. Namun mengingat nasib
22
Julianto Simanjuntak
. saudara sebangsanya, Ester nekat menghadapi
Ketika benang hidup sudah kusut, mereka baru
masalah. Ia menghadap Raja yang tidak
datang mencari bantuan atau konseling. Misal
memanggil dia. Risikonya adalah dihukum mati.
dalam kasus anak teradiksi narkoba. Konselor
Namun ketakutan Ester tidak terjadi.Sebaliknya
menyampaikan beberapa pilihan langkah yang
Raja melimpahkan kebaikan. Bayangkan jika Ester
harus diambil. Anak direhabilitasi, rawat jalan
tidak menjalani masalah tapi menghindarkan diri
atau rawat inap di rumah sakit. Keputusan harus
karena takut; sejarah akan sangat berbeda.
disepakati antara suami dan istri. Cara membawa
Bersikap seperti Ayub adalah contoh tindakan yang perlu kita miliki saat menghadapi
anak ke tempat rehabilitasi dapat dengan negosiasi atau dengan cara “paksa”.
masalah. Biasanya kita cenderung ingin cepat‐
Tidak sedikit orangtua tidak sabar dan
cepat ada jalan keluar untuk masalah yang sedang
mau cari jalan pintas. Orangtua ingin agar masalah
kita alami. Kita mencoba mencari bantuan dan
anak yang sudah bertahun‐tahun segera selesai.
berusaha sekuat tenaga agar terhindar dari
Ini tidak mungkin. Karena itu konselor perlu
kesulitan yang sedang datang. Celakanya, kita
mengajarkan kepada klien, mari hadapi masalah,
secara sadar atau tidak, sengaja atau tidak,
jalani kesulitan. Jangan hanya mau cepat‐cepat
menjadi sangat kompromi. Kita relakan kesucian
lepas dari kesulitan. Jangan mencari jalan pintas,
hidup dan iman kita runtuh. Misalnya dengan
karena masalah bukan untuk dihindari tetapi
mencari bantuan dari para dukun atau orang
dijalani. Masalah tidak untuk segera diatasi tetapi
pintar untuk menyembuhkan sakit. Tidak sedikit
dijalani.
konselor datang ke pemimpin agama hanya
Cara keenam adalah Masalah Bukan
sekedar minta didoakan supaya mengalami
Kutuk, Melainkan Berkat. Suatu hari saat
mukjizat. Ini sikap iman kekanak‐kanakan yang
mengadakan konseling dengan seorang Ibu yang
dapat menjebloskan konselor dalam kekecewaan
suaminya baru saja menikah untuk ketiga kalinya,
tatkala harapan kita tak terpenuhi.
klien saya bertanya, ”Pak Julianto, apakah saya
Umumnya, teman‐teman yang datang
mendapat hukum karma? Apakah saya dihukum
untuk konseling berharap konselor dapat
Tuhan, apakah mendapat kutukan Tuhan?” Saya
melakukan mukjizat. Mereka
menceritakan
bertanya kepada Ibu tersebut mengapa ia
masalahnya yang sudah berlangsung bertahun‐
berkata demikian. Lalu si Ibu menceritakan bahwa
tahun lamanya, kemudian mengatakan, "Apa yang
ayah mertuanya sendiri menikah sampai empat
harus saya lakukan supaya anak saya segera
kali. Dia berpikir apakah itu bisa menurun kepada
sembuh dari kecanduannya?" atau "Bagaimana,
suaminya? Mungkin itulah yang ada di pikiran
ya supaya suami saya menyadari perbuatannya
konselor saat anak kesayangannya sakit dan tak
selingkuh itu dosa dan kembali kepada saya ?"
kunjung sembuh. Kita bisa berpikir, ”Apa ya, dosa
Umumnya klien datang dalam keadaan krisis.
saya sehingga anak saya sakit tak sembuh‐
Menolong dan Menyembuhkan Diri Sendiri Berbasis Psikospiritual
23
sembuh. Apakah Tuhan sedang marah kepada
kehidupan manusia, terutama sebagai orang
saya?”
percaya kepada Tuhan.
Pada umumnya manusia memiliki berlatar
Perbedaan mendasar konseling pastoral
belakang agama suku. Ada agama suku Jawa,
dengan konseling sekuler terletak pada dua hal.
Batak, Ambon, dan suku lainnya. Konsep agama
Pertama adalah konseling pastoral bersifat
suku ikut mempengaruhi cara seseorang
’trialog’. Tuhan hadir dan terlibat dalam proses
memandang penderitaan dan kesulitan. Sebutlah
konseling. Konselor Kristiani perlu menyadari dan
beberapa kasus penyakit yang relatif sulit sembuh
melibatkan Tuhan dalam pelayanan ini. Kedua
seperti skizofrenia, autis , HIV/AIDS, dsbnya
adalah mengandalkan Tuhan dengan bergantung
sering
dipandang
sebagai
aib.
Masalah
disorientasi seksual dan gender dikaitkan kutuk,
pada Tuhan dalam doa dan proses konseling harus dibimbing oleh nilai‐nilai Firman Tuhan.
dosa, dan dengan setan. Mereka yang langsung
Peranan Roh Kudus sangat sentral dalam
menghubungkan kesulitan dengan dosa, atau
konseling. Yesus dalam awal pelayanannya
kebiasaan buruk dengan ikatan roh jahat. Setan
berkata : "Roh Tuhan ada pada‐Ku, oleh sebab Ia
sering dikambinghitamkan sebagai penyebab dosa
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
dan kebiasaan buruk. Tentu ini tidak benar dan
baik kepada orang‐orang miskin; dan Ia telah
tidak bertanggung jawab.
mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
kepada orang‐orang tawanan, dan penglihatan
Menolong Klien dengan Melibatkan Roh Kudus &
bagi orang‐orang buta, untuk membebaskan
Firman Tuhan
orang‐orang yang tertindas, untuk memberitakan mampu
tahun rahmat Tuhan telah datang. (Lukas 4:18‐
menolong diri sendiri dengan teknik self healing &
19). Bagi para konselor, Roh Kudus adalah sumber
self‐counseling, maka ia siap untuk menolong
yang memberikan manusia kuasa, kekuatan,
orang lain atau siap melakukan konseling.
kemauan dan kebijaksanaan dalam menolong,
Efektivitas konseling akan makin meningkat jika
menghibur dan menguatkan klien yang sedang
konselor menghayati kehidupan beragama secara
tidak berdaya. Roh Kudus lah yang membantu
salugenik
menumbuhkan
konselor berempati dengan benar. Bagi konseli,
kesehatan mental konselor secara positif. Pada
Roh Kuduslah yang mampu menyadarkan klien
gilirannya sebagai konselor yang sehat mental dan
kita dari dosa dan kesalahannya. Roh Kuduslah
berbasis iman Kristiani, konselor sangat penting
yang mampu mengubah hati dan karakter dari
untuk memahami peranan Roh Kudus dalam
konseli kita menuju perubahan hidup yang lebih
konseling. Peranan Roh Kudus sangat sentral
baik.
Setelah
yang
seorang
konselor
berperan
dalam menyelesaikan atau menjalani masalah
Roh Kudus juga yang membantu konselor mengingatkan, mengolah dan menerjemahkan
24
Julianto Simanjuntak
. Firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien.
klien, bukan sekedar comot comot ayat Alkitab.
Konselor akan ditolong untuk menyampaikan
Juga bukan mengkotbahi klien dalam konseling.
Firman Tuhan pada waktu yang tepat, dan dengan
Tetapi Firman Tuhan menjadi dasar setiap nasehat
bahasa yang dimengerti oleh klien kita. Dalam
dan solusi yang kita ambil di bagian akhir
pengalaman pribadi saya sebagai konselor selama
konseling. Dalam surat II Timotius 3: :16
beberapa tahun ini, Roh Kudus menjadi kekuatan
ditegaskan bahwa, Segala tulisan yang diilhamkan
utama dan mendasar. Dialah yang meneguhkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
saya ketika ingin mundur dari pelayanan ini.
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
Penghiburannya yang luar biasa kepada saya
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
pribadi, itulah juga yang saya bagikan kepada klien
kebenaran.
saya. Kalau pengalaman dengan Roh Kudus kering,
Selama konseling (di dalam hati tentunya)
apa yang bisa kita bagikan kepada mereka yang
saya sewaktu‐waktu berdoa, minta kebijaksanaan
kita layani? Tentu tidak ada. Sebagai mana
Tuhan.
namanya Roh Penghibur, Dia selalu menghibur
menanggapi atau memberi alternatif solusi. Kalau
kita dalam keadaan apapun. Pengalaman dan
konselor bersandar kekuatan pada diri sendiri
pengetahuan konseling tidak cukup bagi seorang
maka ia akan gagal sebagi konselor. Selain itu bagi
konselor, lebih dari itu adalah pengalaman pribadi
sebagian klien, doa sangat mereka butuhkan
dengan Tuhan Yesus dan RohNya.
sebagai kekuatan. Doa memberikan konfirmasi di
Baik
untuk
mendengarkan
klien,
Selain itu penting juga peranan Doa dan
dalam hati klien, bahwa Tuhan selalu bersama
Firman Tuhan. Sebelum dan selama konseling,
mereka sekalipun masalah sedang mereka hadapi.
doa pribadi merupakan hal yang utama bagi
Firman menjadi dasar yang memberikan mereka
seorang konselor. Doa selalu mengkoneksikan diri
harapan untuk terus berjuang dalam menjalani
konselor dengan Tuhan semesta Alam. Kepekaan
masalah. Pengharapan itu bagaikan jangkar yang
terhadap suara Tuhan hanya mungkin jika
menguatkan emosi dan kognisi klien saat
memiliki kehidupan doa yang baik. Tentu tidak
gelombang pasang kehidupan menerpa mereka.
selalu saya mengajak klien berdoa sebelum dan
sesudah konseling. Tetapi secara pribadi saya
Penutup
mendoakan klien dan proses konseling yang saya lakukan.
Proses menjadi seorang konselor berjalan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengenalan diri,
Pada umumnya klien datang dalam
menolong diri sendiri dan orang lain, serta
keadaan yang sangat berat dan krisis. Mereka
mengatur diri. Tahap menolong diri sendiri sering
membutuhkan penghiburan sejati, dan tentu saja
terabaikan dalam pendidikan seorang calon
itu berasal dari Firman Tuhan. Tentu saja konselor
konselor maupun setelah seseorang menjadi
perlu mengolah dalam bahasa yang dimengerti
konselor. Ada enam cara efektif untuk menolong
Menolong dan Menyembuhkan Diri Sendiri Berbasis Psikospiritual
diri sendiri dan sekaligus enam cara ini dapat digunakan untuk menolong klien. Konselor yang memiliki penghayatan kehidupan beragama salugenik akan memiliki kehidupan spiritual yang terolah dengan efektif. Hal ini memungkinkan dirinya untuk menjalankan konseling pastoral dengan melibatkan Roh Kudus dan Firman Tuhan secara efektif pula. Daftar Pustaka Simanjuntak, J. 2004. Seni Merayakan Hidup Yang Sulit. Jakarta : Penerbit Gramedia. Simanjuntak, J. 2006. Mencintai Hingga Terluka. Jakarta : Penerbit Gramedia. Simanjuntak, J. 2008. Seni Pemulihan Diri. Jakarta : LK3 Tandean, F.X. 2008. Dinamika Holistik. Semarang : Penerbit Kolose Loyola
25