MENJELAMATKAN REPUBLIK PROKLAMASI • KONSEPSI BUNG KARNO
i
as
In tlo n o s ia
a t S a s tra
t)
J
jsw k a a n
KEMENTERIAN PENERANGAN R I;
s u * U
w
H
t
M E N JE LAM ATK A N R E P U B L IK
P R O K LA M A S I
C*
o.
u .
!
^
TJA TATA N
S T E N O G R A F IS
DARI
P ID A T O
P R E S ID E N S O E K A R N O T G L . 2 1 P E B R . D JA M
2 0 T 0 S ‘ D r iS T A N A
1957
M ERDEKA.
PERPUSTAKAAN FAJK.UL.TAS S A S T lR j^ KEMENTERIAhf PENERANGAN R.l.
€
,
FAK. SASTRA Tanggal $..Z.. IX * ■ No..........L I
)
Saudara-saudara sekalian. D A L A M saat-saat jang N egara kita didalam kesulitan-kesulitan, maka baiklah rasanja kita berkumpul bersama-sama, kita Pemimpinpemimpin R akjat dengan K epala Negara untuk bersama-sama m enjadari dan meresapkan rasa kekuatiran hati kita berhubung dengan kesulitan-kesulitan jang dihadapi oleh Negara kita itu. Pada malam ini Insja-A llah akan saja kemukakan kepada Saudara-saudara sekalian apa jang dinamakan konsepsi saja. G aris-garis besar daripada konsepsi itu telah diketahui oleh banjak Pemimpin-pemimpin kita. Tetapi oleh karena kon sepsi ini adalah menurut pendapat saja, satu hal jang mengenai seluruh Negara kita, mengenai seluruh masjarakat kita, maka pada ini malam konsepsi saja itu Insja-A llah saja umumkan bukan sadja dihadapan Saudara-saudara sekalian jang berhadlir di Istana Negara ini, tetapi dengan perantaraan radio djuga kepada seluruh R akjat Indonesia sedjak dari Sabang sampai ke Merauke. Saudara-saudara, bahwa Negara kita didalam kesulitan, tak perlu saja uraikan lagi kepada Saudara-saudara. Semua Sau d arasaudara, bukan jang hacjir didalam Istana Negara ini sadja, tetapi djuga segenap R akjat Indonesia menginsjafi akan hal itu. D an kesulitan jang dihadapi Negara kita itu bukanlah satu kesulitan dari beberapa hari jang achir-achir ini sadja, tetapi kesulitan jang telah lama jang sekedar memuntjak diwaktu jang achir-achir. Sebagaim ana djuga Sau dara-sau d ara sekalian jang masingmasing tentu mentjintai Negara, ingin menjelamatkan Negara, berfikir-fikir siang dan malam bagaimana tjaran ja kita mengatasi segenap kesulitan-kesulitan itu, maka saja pun Alham dulillah lama sekali berfikir-fikir sambil memuhun kepada A llah s.w.t. hendaknja diberi petundjuk olehN JA bagaimana kita dapat mengatasi ke sulitan-kesulitan ini. Dan achirnja sampailah saja kepada kebulatan fikiran, kebulatan fikiran jang saja namakan Konsepsi, jang pada malam ini dengan ,3
f
resm i saja persem bahkan kepada S au d ara-sau d ara sekalian dan kep a d a R ak jat Indonesia untuk m endjadi pertim bangan jang sem asak-m asaknja, untuk m endjadi bahan bagi Sa'udara-saudara un tu k bersam a-sam a m em ikirkan, m entjari djalan, agar supaja k ita d ap at m engatasi kesulitan-kesulitan itu. B e b e ra p a h a ri ja n g lalu p ad a ta n g g a l 15 P eb ru ari, datan glah k e p a d a s a ja di Istan a B ogor, d elegasi d arip ad a lim a partai P e m e rin ta h . D e le g a si ja n g te rd iri d a rip a d a w a k il-w a k il d ari P .N .I., N a h d la tu l U la m a , P .S .I.I., P a rk in d o d an K ath o lik . D id a la m p erte m u a n ja n g d ia d a k a n a n ta ra K e p a la N eg ara d e n g a n d e le g a si it'u, d ik em u k ak a n lah usu l-usu l d an fik ira n -fik ira n p e rm in ta a n -p e rm in ta a n d a rip a d a partai* m asing-m asing. P .N .I. m e n g e m u k a k a n k e h e n d a k n ja , N a h d la tu l U la m a m engem ukakan k e h e n d a k n ja , P .S .I.I. m en g em u k ak an k e h e n d a k n ja , P ark in d o m e n g e m u k a k a n k e h e n d a k n ja , K a th o lik m en g em uk ak an k eh en d akn ja. S e m u a n ja m e n g h en d ak i a g a r su p a ja kita' d a p a t b erich tiar m enga ta s i k e su lita n -k e su lita n . S e m u a n ja m en g em u k ak an ‘isi h atin ja jan g su tji, sem u a n ja m en g em u k ak an k e h e n d a k n ja ja n g m ulia dan luhur. A d a d ia n ta ra m erek a m en g h en d ak i a g a r su p a ja K ab in et jang s e k a r a n g ini d ire s h u ffle d alam a rti, a g a r su p a ja lo w o n g a n - lo w o n g a n M e n te ri s e g e ra diisi, term a su k k u rsi M e n te ri P e rta h a n a n jang s e k a ra n g a d in terim , te rm a su k k u rsi M e n te ri L u a r N eg eri jan g s e k a ra n g s e d a jig n o n -a k tif. ; A d a p u la ja n g m en g em u k ak an k e h e n d a k , a g a r su p aja d iad ak an r e s h u ffle in te g ra l, sa tu p e n in d ja u a n kem bali d arip a d a su su n a n K a b in e t in i se lu ru h n ja ; s e lu ru h n ja d en g an tid ak diketju a lik a n ,a p a ja n g o leh P a rta i itu d in a m a k a n „so k o -g u ru d arip ad a K a b in e t in i. S em u a tia n g -tia n g d a rip a d a K a b in e t ini h aru s d ire s h u ffle s e tja ra in te g ra l. D em ik ian lah k eh en d ak p a rta i ja n g saja m a k su d k a n itu. S a u d a ra -s a u d a ra , ta tk a la sa ja m e n d e n g a rk a n p e rm in ta a n -p e r m in ta a n ini, u su l-u su l in i, k e h e n d a k -k e h e n d a k ini, m aka te rb a ja n g b aj'anglah dim uka c h a ja l p an d a n g a n sa ja segenap p erd ju an gan R a k ja t In d o n e sia ja n g te la h b erp u lu h -p u lu h tah u n . T e rb a ja n g dim uka c h a ja l in g a ta n sa ja , b etap a B an g sa Indonesia ini te la h b erp u lu h -p u lu h tah u n b erd ju an g , m en d erita, (berkorban
4
untuk satu tjita-tjita jang luhur,.bukan sadja didalam gerakan jang dinamakan gerakan nasional sedjak tahun 1908, bahkan sebelum daripada itu, tetapi djuga penderitaan-penderitaan, korbanankorbanan jang telah diadakan oleh Bangsa Indonesia, terutama sekali sesudah kita memproklamirkan kemerdekaan lqta pada tanggal 17 A gustus 1945. Terbentang dimata saja segenap lukisan sedjarah daripada Bangsa Indonesia, terbentang, dimuka m ata saja segenap lukisan sedjarah daripada Republik Indonesia jang telah lebih daripada sebelas tahun umurnja ini, bahkan terbentang dimuka m ata saja, Saudara-saudara, bahwa ketenteraman hati Bangsa Indonesia, kegembiraan hati Bangsa. Indonesia didalam. sebelas tahun ini sering-sering sekali terganggu oleh keadaan keadaan didalam negeri. Terbentang dimuka mata saja gambaran, bahwa sedjak kita memiliki Republik Indonesia, sedjak kita mem proklamirkan Republik Indonesia pada tanggal 17 A gustus 1945, hati Bangsa Indonesia jang tadinja mengira, bahwa proklamasi dan N egara itu akan membawa ketenteraman, kebahagiaan dan kesenangan, sebelas tahun lam anja tiap-tiap kali, terganggu, hampir-hampir boleh saja katakan terganggu permanent. M aka saja djawa'blah kepada A nggota-anggota delegasi jang menghadap kepada saja di Istana Bogor itu, bahwa menurut k ejakinan saja jang kuat, kejakinan saja sebagai hasil pemikiran jan g berbulan-bulan lamanja, kita tak dapat mentjapai ketenteraman hati, kestabilan .pemerintahan, keselamatan N egara, djikalau kiita sekedar mengadakan reshufflt ia ri pada Kabinet sekarang sadja, bahkan djikalau kita sekedar mengadakan reshuffle integral dari pada Kabinet sekarang sadja. S a ja kemukakan kepada W ak il-w ak il jang menghadap kepada saja itu, bahwa saja berpendapat, kita sama sekali harus mendirikan, satu gedung pemerintahan baru, satu sistim pemerintahan baru atau sebagai jang saja katakan pada itu malam, kita mengadakan stijl baru sama sekali. Salah seorang pembitjara tadinja menghendaki agar supaja tiangtiang daripada rumah, tiang-tiang daripada gedung itulah diganti, diperbaharui, diperkuat. 5
Inilah gambaran jang beliau kemukakan dengan perkataan reshuffle integral. S aja mendjawab, bahwa menurut kejakinan saja jang teguh, tidak tjukuplah kita dengan sekedar mengganti tiang-tiangnja, tetapi kita harus merombak gedung ini sama sekali. Bukan sadja merombak tiang-tiangnja, peratapannja, dindingdindingnja,. tetapi kita rombak sama sekali sampai kefondam en' nja dan kita mengadakan fondamen baru, mendirikan gedung baru sama sekali, jaitu gedung ketatanegaraan Republik Indonesia stijl baru sebagai jang saja sebutkan pada malam itu. Gedung baru, stijl baru ini, Saudara-saudara, itulah inti daripada apa jang saja namakan konsepsi. Konsepsi jang pada garis besarnja, Saudara-saudara jang hadir disini telah mengetahuinja, tetapi jang pada malam ini dengan resmi saja persembahkan kepada segenap R akjat Indonesia dari Sabang sampai ke M erauke, oleh karena gedung inipun adalah milik bukan dari kita sadja jang hadir disini, tetapi daripada segenap Bangsa Indonesia dari Sabang sampai ke Merauke itu. Saudara-saudara, apa sebab saja mengusulkan agar supaja kita membongkar sama sekali gedung dan fondam ennja? Sebabnja ialah, Saudara-saudara, bahwa menurut pengalam an saja, m enurut kejakinan saja didalam sedjarah Republik Indonesia jang telah lebih daripada sebelas tahun ini, kita tidak pernah m entjapai kestabilan pemerintahdn. T iap-tiap pemerintahan jang memerintah sel&lu menghadapi kesulitan-kesulitan, kesulitan jang ada orang ulenamakahnja kurang kewibawaan, kesulitan jang dinam akan pula santernja opposisi jang selalu menghadapinja. Tiap-tiap kabinet jang berdiri didalam w aktu sebelas tahun ini, Saudara-saudara, mengalami kesulitan jang demikian itu. K e kurangan kew ibaw aan dan selalu menghadapi opposisi jang santer, sehingga tiada satu Kabinet jang- dapat tahan terlalu *lama, dan tiap«-»ahci, »adu tiap Kabinet achirnja gugur, krisis dan harus diganti dengan Kabinet jang lain. mengatasi kesulitan^ hati, dengan segenap keichlasan hati, tetapi tiap-tiap kali lagi kita -ita mengalami ,pengalaman jang sama.
t O leh karena itulah, maka saja, Saudara-saudara, memikirmikir apa sebabnja kita selalu mengalami pengalaman jang tidak njamau ini? M aka achirnja saja sampai kepada kejakinan, bahwa kita telah memakai satu sistim jang salah, satu stijl pemerintahan jang salah, jaitu stijl jang kita namakan demokrasi Barat. S ed jak kita mengadakan gerakan nasional, lebih-lebih lagi se sudah kita memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, memang kita selalu gandrung kepada demokrasi dan ingin m enjelenggarakan demokrasi itu, oleh karena memang demokrasi lah jang mendjadi api pembakar dari pada hati kita, api’ pewahju dari pada seqenap tindakan-tindakan kita. T etapi menurut kejakinan saja sebagai hasil pengalaman jang sebelas tahun ini, demokrasi jang kita ambil, demokrasi jang kità pakai adalah demokrasi jang tidak tjotjok dengan djiwa Bangsa Indonesia; jaitu apa jang saja namakan demokrasi Barat, namakanlah ini demokrasi parlementer, tetapi tegas bagi saja, demokrasi jang kita paikai sebelas tahun ini adalah satu demokrasi import, demokrasi jang bukan demokrasi Indonesia. D an oleh karena demokrasi ini adalah demokrasi import, bukan demokrasi Indonesia, bukan demo krasi jang tjo tjo k dengan djiwa kita sendiri, maka kita mengalami segenap ekses-ekses dari pada sekedar memakai barang import. Segenap ekses-ekses dari pada penjelenggaraan demokrasi jang bukan demokrasi jang sesuai dengan keperibadian kita sendiri. Didalam demokrasi Barat itu, Saudara-saudara, demokrasi parle menter à la Barat, maka adalah feegrip jang dinamakan begrip opposisi dan inilah, begrip opposisi inilah, Saudara-saudara, jang telah membuat kita sebelas tahun lamanja menderita. O leh karena begrip opposisi ini kita maknakan dan kita artikan dengan djalan jang tidak tjotjok dengan djiwa Indonesia. P ernah saja bitjara dengan salah seorang pemimpin, pemimpin d aripada opposisi. Saja tegaskan, bukanlah opposisi diwaktu jang sekarang ini.
Beberapa tahun lalu sudah ini, saja bitjara dengan salah seorang pemimpin daripada opposisi. S a ja katakan kepadanja: ,Tindakan Pemerintah jang berdjalan ini adalah baik, kenapa saudara tidak 7
d en g an te ra n g -te ra n g a n p u la m en g atakan, b a h w a tin d a k a n P e m e rin ta h sek aran g ini a d a la h b aik ?” D ja w a b sau d ara d arip ad a opposisi itu ialah : „B u k an k e w a d jib a n d a rip a d a opposisi u n tu k m en gatakan b a h w a P em erin ta h b e rb u a t b a ik .” D ja d i n ja ta opposisi diartikan didalam arti jan g d em ikian itu. N ja ta opposisi d iartik an dalam a rti m en g k ritik P e m e rin ta h h e b a th eb atan .coûte que coûte! N ja ta opposisi d iartik an se d a p a t m u n gk in m enum bangkan P em erintah jan g ad a, d igan ti d en g an P e m e rin ta h d a ri opposisi itu sendiri. M a k a oleh k aren a itu lah, S a u d a r a sau d ara, sa ja sek aran g h en d ak m en g ad jak k epad a segen ap B a n g sa Indonesia u n tu k m enindjau kem bali sistim k e ta ta n e g a ra a n k ita jang telah lalu, m enindjau kem bali dan m en jetud ju i .—■ d jik a la u S a u d a ra -sa u d a ra setudju -— akan konsepsi jan g h en d ak s a ja uraikan. A p a k a h konsepsi saja itu. S a u d a ra -sa u d a ra ? K o n sep si sa ja te rd iri d arip ad a dua h al: S a tu h a l m en genai K a b in e t, h a l ja n g k ed u a m engenai satu D e w a n jan g sa ja n am ak an D e w a n N a s io n a l. Bagaiman.a jang m engenai K ab inet? Jang m engenai K a b in e t S au d ara-sau d ara, ialah h endaknja diadakan K abinet G o to n g rojong. Dan saja dengan sen g ad ja memakai perkataan ..g o to n g rojong" oleh karena perkataan gotong-rojong ini ad alah p erk a ta a n asli Indonesia jang m enggam barkan d jiw a Indonesia se m u rn i' murninja. K abinet jang didalam nja duduk semua p a rta i-p a rta i atau fraksi-fraksi didalam Parlem en jang tjukup m entjapai kiesq u o tiën t. S ek aran g ini, S a u d ara-sau d ara, kita m em punjai K a b in e t ja n g terdiri d arip ad a sebagian d arip ad a p a rta i-p a rta i atau fra k s i-fra k s i. M a rila h kita sekarang m entjoba m enjusun satu K ab in et ja n g t e r diri d aripada semua fra k si-fra k si ata^u p a rta i-p a rta i didalam P a rlemen. D engan utjapan saja ini, Saudara-saudara, teg as dan njata' bah w a saja tidak m engganggu gugat P arlem en. A d a o ra n g ta d in ja m engira b ah w a saja hendak m em bubarkan P arlem en a ta u m em bekukan Parlem en, tidak! P arlem en tetap b e rd ja la n teru s d a n Parlem en sekaran g ini memang adalah hasil d arip ad a pem ilihan
um um >hasil daripada pemilihan umum jang telah didjalankan oleh segen ap R akjat Indonesia. T etapi Kabinet jang hendak kita susun d jan g an lah Kabinet stijl tua sebagai jang kita alami sebelas tahun lam an ja, tetapi satu K abinet stijl baru. Kabinet stijl baru jang M enten-m enterinja terdiri daripada orang-orang daripada partaip a rta i, semua partai-partai atau semua fraksi-fraksi didalam P ar lem en jang mentjapai kiesquotient. D isini ternjata saja tidak pandang bulu. Saudara-saudara, tidak p an d an g bulu partai apakah jang harus duduk didalam Kabinet itu, tetap i semua partai-p artai dan semua fraksi-fraksi hendaknja - duduk didalam K abinet. Dan oleh karenanjalah saja sebutkan ■ K a b in e t ini K abinet G otong-R ojong. D id alam bahasa asing saja katakan: A lle leden van de familie aan ta fel, alle leden va n de familie aan de eettafel en aan de w e rk ta fe l dengan tiada perketjuafian seorangpun. Ini adalah pend jelm aan daripada gotong-rojong Indonesia, pendjelmaan dari pada djiw a Indonesia. D jik a la u kita ingin selamat, Saudara-saudara, marilah kembali k e p a d a d jiw a kita sendiri. T jobalah ingatkan, Saudara-saudara, A p a jang mendjadi tjita-tjita kita sedjak berpuluh-puluh tahun? ap a tjita -tjita jang dikobar-kobarkan oleh oemimpin-pemimpin kita jan q telah berkorban berpuluh-puluh tahun jang lalu? T ak lain tak b u k an ialah agar supaja Bangsa Indonesia ini hidup sebagai satu k elu arg a besar jang merdeka dan berdaulat, tidak sebagai satu k e lu arg a jang terpetjah-belah. ! A p a jan g diikrarkan pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928? S a tu B ahasa, Satu T an ah A ir, Satu Bangsa. A p a inti daripada ikrar Pemuda ini? In ti d a rip a d a ik rar Pem uda ini, tak lain tak bukan ialah agari s u p a ja B angsa Indonesia hidup kembali sebagai satu keluarga! ja n g b esar, jang utuh, jan g tidak terpetjah-belah. A p a jang m endjadi inti-cljiwa daripada Proklamasi 17 Agustus 19 4 5 ? In ti-d jiw a daripada Proklam asi 17 Agustus 1945 ialah a g a r supaj,a B angsa Indonesia ini sebagai satu keluarga besai* jan g tidak terpetjah-belah, hidup didalam satu rumah besar jang 9
•
bernama Republik Indonesia, jang berw ilajah kekuasaan d an Sabang sampai ke M erauke. M endjadi saja, djikalau saja m eng usulkan agar supaja kita menj'usun satu K abinet gotong-rojong ini, sebenarnja sekedar kembali kepada in ti-djiw a kita sendiri. A p a jang mendjadi inti-djiw a daripada pem uda-pem uda jang\ telah berkorban, telah menumpahkan darahnja untuk tertjapainja tjita-tjita Republik Indonesia? T ak lain tak bukan, ialah' satu keluarga ini jang hidup merdeka, aman dan sedjahtera. A pa jang mendjadi inti-djiwa kita, tatkala kita m endirikan TN I atau A U R I atau ALRI? T ak lain tak bukan ialah ag ar supaja Bangsa Indonesia ini selamat hidup m erdeka sebagai satu keluarga jang besar. M aka oleh karena itu, djikalau saja mengusulkan tjita-tjita int. jang saja namakan konsepsi, sebenarnja saja m engadjak kepada segenap Bangsa Indonesia: M ari kita kembali kepada d jiw a kita sendiri, kepada keperibadian kita sendiri. Bagaimanakah menurut usul saja pembentukan daripada K ab i net gotong-rojong itu? T adi saja katakan: M arilah kita tidak pandang bulu lagi, tidak menanja lagi: Hai, engkau M asjum ikaK atau engkau P.K.I.-kah, engkau P.N .I.-kah, engkau N ahdlatul Ulama-kah, engkau Protestan-kah, engkau K ath o lik -k ah ?'T id ak ! Semua partai didalam Parlemen m arilah kita beri hak untuk ikut duduk didalam Kabinet. Sekian anggota didalam Parlem en sekian Menteri didalam Kabinet. I„i adil Saudara-saudara. A d il oleh k as e b a li 7 mesk oaTta
s e b a t“ d
7
1 ' l 3“' adU ° 'eh karena 6
bUlT
m em andang kita Indonesia djuga.
-
‘a toch " » 8 W —
■ Da"
sebagai tad, telah sa,a katakan didalam bahasa asing: A lle leden van de familie aan tafel, aan de eettaf«»l f , t i S a ja belum sampai kepada k l u J T ^ ^ W erk tafel\ A h itu soal penjelenaaaraan T ^ kiescluotiSnt Saudara-saudara ialah prins’pnia ^n9 ' ^ kem ukakan kePa 3 gotong-rojong. Djikalau prinsip L i d^ mS1'P kekJ lu ar9 aan > PrinS‘P dinamakan opposisi adidPa?amP * * * ^
sebelas tahun lamanja, musiawarah K I ^
k‘ta
a rt'
musjawarah berdjalan didalam s u a s l f l ” d? ” 9an kekeI“ a r 9? f n na kegotong-rojongan. D al 10
PEHP13STA
/•
F A K U L T A S ;. v t
'I
opposisi sebagai jang kita artikan sebelas tahun lam anja itu akan lenjaplah. Ja benar, perlaiman pendapat selalu ada, malahan per-, lainan pendapat itulah jang membawa kita kepada kemadjuan, ,,'Du choc des opinions jaillit la vérité”,_ kata orang Perantjis. D aripada pergosokan perlainan pendapat inilah timbul kebenaran. Peribahasa Perantjis inilah peribahasa jang benar dan tepat sekali. Tetapi perlainan pendapat tidak berarti, tidak harus berarti bagi kita ini coûte que coûte menentang, coûte que coûte mentjoba mendjatuhkan Kabinet. S au d ara-sau d ara, kiesqoutiënt entah sepuluh, entah duabelas, terserah kepada penjelenggaraan nanti. D an disampingnja kiesquotiënt besar hendaknja nanti untuk p artai-p artai jang ketjil diadakan kiesqoutient jang ketjil, agar supaja partai-partai jang ketjilpun mempunjai kesempatan duduk didalam Kabinet meski didalam bentuk sekedar W a k il-M en teri sadja. Djikalau Kabinet jang demikian ini dapat disusun, Sau d ara-saud ara, maka Kabinet jang demikian ini akan lebih selam at daripada Kabinet-kabinet jang sudah-sudah. Disamping Kabinet „G otong-rojong” ini saja mengusulkan dibangunkannja satu D ewan, satu D ew an jang tadinja hendak saja nam akan „D ewan R evolusioner”. T etapi achirnja saj,a lebih menjukai perkataan „D ew an N asional”, djusteru oleh karena perka taan „N asional” adalah berarti kekurangan jang besar. N asional berarti meliputi sekudjur badannja natie. M aka Dewan ini saja namakan D ewan Nasional, oleh karena didalam Dewan Nasionalpun saja ingin mengadakan susunan jang meliputi segenap Bangsa Indonesia dengan tiada memandang bulu dari mana golongan itu. Dewan Nasional ini hendaknja anggdta-anggotanja terutama sekali ialah w akil-w akil atau orang-orang daripada golongan-golongan functioneel didalam m asjarakat kita. Didalam D ew an Nftsional ini duduk menurut usul konsepsi saja, w ak il-w akil atau orang-orang dari kaum buruh, oleh karena dunia buruh ad a lah satu golongan functioneel jang hebat; w akil atau orang dari golongan tani, oleh karena golongan tani adalah satu golongan functioneel jang hebat pula; dari golongan intelligensia, kaum tjendekiawan, oleh karena pembangunan tak dapat bérdjalan de11
n g a n tia d a b a n tu a n d a n a k tiv ite itn ja k a u m t je n d e k ia w a n ; w a k i l a ta u j o ra n g d a ri g o lo n g a n p e n g u s a h a n a s io n a l, o le h k a r e n a p e n g u s a h a n a sio n a lp u n a m a t p e n tin g fu n g s in ja d id a la m m a s ja ra k a it k i t a ;1 w a k il a ta u o ra n g d a rip a d a g o lo n g a n P r o te s ta n ; w a k il a ta u o ra n g d a ri g o lo n g a n K a to lik ; d u a w a k il d a rip a d a A lim U la m a ; w a k ilj a ta u o ra n g d a ri g o lo n g a n W a n i t a ; w a k il a ta u o r a n g d a r i g o lo n g a n ^ P em u d a; w a k il a ta u o ra n g d a ri g o lo n g a n A n g k a t a n ’4 5 ; w a k ilaitau o ran g d a ri g o lo n g a n ja n g d a p a t v e rto lk e n / m e n g e m u k a k a n j p e rso a la n -p e rs o a la n d a e ra h . D a n d isa m p in g itu , S a u d a r a - s a u - j d a ra , s a ja m e n g h e n d a k i d u d u k d id a la m D e w a n N a s io n a l in i,J K e p a la S t a f A n g k a ta n D a r a t, K e p a la S t a f A n g k a t a n L a u t, K e p a l a ’4 S ta f A n g k a ta n U d a r a , K e p a la K e p o lis ia n N e g a r a , D ja k s a A g u n g ,' b eb era p a M e n te ri ja n g p e n tin g , d a n S a u d a r a - s a u d a r a , D e w a n N a sio n a l ini I n s ja -A lla h a k a n s a ja p im p in s e n d iri. A p a sebab, S a u d a ra -s a u d a ra , s a ja u su lk a n sa tu D e w a n N a s io n a l dan a p a k ah fu n g si d a rip a d a D e w a n N a s io n a l ini? F u n g si d a rip a d a D e w a n N a sio n a l ini ia la h m em b eri n a s e h a t k ep ad a K ab in et, n a se h a t ja n g d im in ta a ta u n a s e h a t ja n g tid a k dim inta. D a n o leh k a re n a .D e w a n N a s io n a l ini, S a u d a r a - s a u d a r a , tersu su n d arip a d a o ra n g -o ra n g , w a k il-w a k il a ta u o ra n g -o r a n g d a ri . g o lo n g an -g o lo n g an ja n g fu n k tio n eel d id alam m a s ja ra k a t, m a k a s a j a . an ggap D e w a n ini a d a la h p e n tje rm in a n d a rip a d a m a s ja ra k a t s e - , b ag aim ana K a b in e t a d a la h p e n tje rm in a n d a rip a d a P a rle m e n . D isa tu fih ak P a rle m e n la k s a n a d ip eras m en d jad i K a b in e t, d ila in fih ak m a sja ra k a t ja n g hidup, m a s ja ra k a t ja n g b e rg e lo ra , m a s ja r a k a t jan g d yn am isch ac tie f, d ip eras m en d jad i D e w a n N a sio n a l. D e w a n N a sio n a l d a n K a b in e t b e rd iri d a m p in g -d a m p in g a n , b e r d am p in g-d am p in g an sa tu sam a lain . D ew an N asion al m em b eri ^ n a se h a t dan ad vie s k e p a d a K a b in e t, a d v ie s j.ang d im in ta ,dan a d v ie s jan g tid ak dim inta. In ilah fu n g si d a rip a d a D e w a n N a s io n a l ini. S a u d a ra -s a u d a ra . D isam ping itu, oleh k a re n a k ita te la h m e n g a la m i b a h w a tia p tiap K a b in et jan g la lu k e k u ra n g a n k e w ib a w a a n , mak,a s a ja m a k sudkan den gan D e w a n N asio n al ini, m em beri k e w ib a w a a n k e p a d a K ab in et, oleh tja ra b ek erd ja m em beri a d v ie s ja n g d im in ta d a n jang tid ak dim inta itu, S a u d a ra -sa u d a ra m aka adalaih h u b u n g a n 12
V.
-
‘
‘ ‘ •{
1?
*
erat an tara K abinet dan Dewan Nasional, tersusunlah satu djem batan jang hebat antara Parlemen disatu pihak lew at Kabinet m asjarakat jang hidup bergelora lew at Dewan Nasional, sehingga ■boleh dikatakan tiap-tiap tindakan Pemerintah adalah bersam bungan dengan kehendak m asjarakat jang hidup. Sebaliknja semua keinginan-keinginan fikiran-fikiran daripada m asjarakat jang hidup in i masuk d i d a la m -Kabinet. Inilah djembat an jang hebat, kataku; djem batjn jang hebat, jang akan, menurut kejakinan saja, m em bawa kita kepada dapat mengatasi segala rl k esu litan -kesu litan jan g kita alami sekarang ini. Saud ara-sau d ara, djikalau konsepsi saja ini berdjalan, maka kita sebenarnja, Sau d ara-sau d ara, berdjabatan tangan satu sama lain lagi. Pihak jang d’uduk didalam sesuatu partai berdjabatan tangan dengan pihak lain partai. Sering kita didalam sebelas tahun jang lalu ini memakai p er kataan „perdam aian nasional”. Inilah perdam aian nasional S au d ara-sau d ara, jan g saja maksudkan didalam konsepsi ini. Siapa dian tara Sau d ara-sau d ara tidak gandrung akan per. damaian nasional? D engan konsepsi ini,. Saudara-saudara, perda m aian nasional terselen ggara.
Jah, saja tahu, Saudara-saudara, misalnja terhadap kepada P .K .I., ada beberapa Saudara-saudara atau fihak jang berkebe ratan dia duduk dalam Kabinet. S a ja bertanja dengan tenang setenang-tenangnja, Saudarasaudara, apakah kita dapat terus-menerus mengabaikan satu gQ longan jang didalam pemilihan umum mempunjai suara enam djuta manusia? Sungguh, S au d ara-sau d ara, saja tidak memfihak, saja.sek ed ar m enghendaki ad an ja perdam aian nasional, saja sekedar ingj^ m engadakan tja ra pem erintah gotong-rojong dengan tidak metn fih ak sesuatu fihak. '!l S a ja bertanja lagi kepada Saudara-saudara, tidakkah kita jn m enghendaki pem bangunan jang sehebat-hebatnja? D an djikalau kita benar-fbenar menighendaki pembangunan jan sehebat-hebatnja. S au d ara-sau d ara, tidakkah kita memerluka^
13
segen ap tenaga jan g ada didalam m asjarak at ini a g a r su p aja te n a g a te n a g a itu ditum pahkan didalam pemb’angunan? D an tid a k k a h su atu k en jataan , S a u d a ra -sa u d a ra , b ah w a P .K .I. m em punjai b a n ja k p en g ik u t d ik alangan kaum buruh? S ek a li lag i sa ja k atak an , S a u d a ra -sa u d a ra , saja tid ak m em fihak s a ja sek ed ar vertolken/m engem ukakan ap a jan g m endjadi isi d jiw a d a rip a d a m a sjarak at kita, isi d jiw a d arip ad a pem uda-pem uda ta t k a la pem uda p ada tgl. 28 O ktob er 19 2 8 m eng atakan ik r a r S a tu B an g sa, S atu T an ah A ir, Satu B ahasa. Isi d jiw a d arip a d a k ita sem ua ta tk a la kita m engadakan p roklam asi pada tan g g al 1 7 A g u stu s 1945. P ada w ak tu itu tidak ada, tidak ad a, tid ak a d a , sek ali lagi saja katakan tidak ada p erpetjah an didalam k alb u n ja B an g sa Indonesia. H anja kemudian, p erp etjah an ini m end jad i d jad i. Sau d ara-saud ara. K em udian lak san a kita m ero b ek -ro b ek d ad a kita sendiri. M a ri, mari kita kembali, Saud ara-sau dara, kepada tjita -tjita kita jan g dahulu, tjita-tjita kita jang asali. A d a orang jang berkata, Bung K arno m engusulkan konsepsi ini i untuk membawa Kabinet ke-aliran kiri. T idak, S a u d ara-sau d ara, b uat saja tidak ada istilah „kiri” , tidak ada istilah „k an an ”. S a ja sekedar menghendaki Bangsa Indonesia utuh kembali. N egara utuh kem bali, saja tidak memandang bulu, Sau d ara-sau d ara. S a ja la h jang sering mensitir utjapan seorang pemimpin besar dari lu ar negeri jang berbunji: A nation divided against itself cannot stand sat'u bangsa jang terpetjah-belah, (divided against itself can n ot stand) tidak dapat berdiri terus. A pakah kita mau tetap mendjadi satu nation jang d iv id e d against itself? A pa kita mau gugur, 'mau runtuh? K aren a itu Saudara-saudara, mari, mari, mari sekali lagi mari kita atas' segala perpetjahan ini. Saja, sekali lagi saja katakan, saja tidak berfihak, saja ingin mengusulkan satu hal jang sesuai denga djiwa Indonesia, djiwa asali Bangsa Indonesia, jaitu d jiw a k J* keluargaan. Oleh karena itulah saja namakan K abinet g o to n ^ rojong, oleh karena itulah saja namakan D ew an ini Dewa N asional. n14
Kabinet Gotong-rojong, bantu-membantu satu sama lain dengan D ewan Nasional ini, djembatan jang besar, jang kuat antara Pemerintah dengan de levende krachten van de maatschappij (tenaga-tenaga jang hidup didalam m asjarakat). D je m b a ta n in i. S a u d a ra -s a u d a ra , a k a n m em buat N e g a ra kita m a n d ja d i N eg a ra ja n g In sja-A lla'h , kuat. in ila h . S a u d a ra -s a u d a ra , ja n g sa ja u su lk an kep ad a S a u d a ra s a u d a ra resm i p a d a ini m alam . S a ja b u k an ju ris, teru s tera n g saja b u k a n ju ris, tetap i sa ja , S a u d a ra -s a u d a ra , sed ik it b a n ja k m engerti p e ra s a a n -p e ra s a a n R a k ja t In d on esia. S a ja sed ik it b a n ja k S a u d a ra s a u d a ra , m en d jad i v e rto lk e r d a rip a d a k eh en d ak -k eh en d ak n ja B a n g sa In d on esia. S a ja m en gu su lkan satu idee, satu prinsipe. A h , d jik alau «idee atau p rin sip e ini. S a u d a ra -s a u d a ra m em butuhkan ju rid isch e fo rm u lerin g en , k w alifik asi-'k w alifik asi ju rid is, saja serah k an kep ad a S a u d a ra -sa u d a ra 'juris, sa ja se ra h k a n k ep ad a S a u d a ra -s a u d a ra ah lihukum. S a ja sek ed ar p enjam b u ng lidah d arip ad a B an g sa Indonesia. B e n a r p en jam b ung lid a h oleh k a re n a S a u d a ra -s a u d a ra , sa ja adalah sa la h se o ra n g m anu sia d ia n ta ra sed ikit o ra n g m an u sia di Indonesia ini, ja n g p alin g b a n ja k co n tact d en g an R a k ja t. p im a n a -m a n a sa ja d a ta n g , k elu h an d arip a d a R a k ja t ja n g k e tjil ialah: „ B ap ak , a p a k a h B ap ak tid ak d a p a t m en gad ak an P erd am aian N asional? A p a k a h B ap ak tid ak d ap at m en g ad ak an satu sistim a g ar supaja kita ini sem uan ja b erg o to n g -ro jo n g ?" D a n inilah S a u d a r a - s a u d a r a , ja n g s a ja persem b ah k an k ep ad a S a u d a ra -s a u d a ra se k a li311- S a ja b itja ra d en gan hati sa ja ja n g penuh, d engan o tak s a ja j^ n g p itjik , S a u d a ra -s a u d a ra , tetap i ja k in la h d en g an h a ti sa ja se p e n u h -p e n u h n ja. L e b i h d a rip a d a 3 5 tah u n , S a u d a ra -s a u d a ra , sa ja tela h rnenjum b a n g k a tt te n a 9 a s a ja in i k ep ad a p e rd ju a n g a n B a n g sa In d on esia, te n a g a i a n g k e tjil teta'Pi toch sa J'a m en ju m b an gk an . L ebih d a rip a d a 35 ta h 'UI1 £>e rs a m a -sa m a d en g an R a k ja t In d o n esia sa ja ik u t b e rs e n a » 9 ' ikUt menc^e rita d an m em ang p e rm o h o n a n sa ja k e p a d a A llah S u b h a n a h u W a t a 'a la ialah , a g a r su p a ja se te ru sn ja sam pai a m a su k lu b a n g k u b u r d ib eri o leh T u h a n se la lu m en g ab d ik an te n a g a
sa^3
ini
k e p a d a
R a k ja t In d o n esia. 15
S a ja ulangi S au d ara-sau d ara, mungkin konsepsi s&ja ini m em erlu k a n penjelidikan-penjelidikan juridis jang lebih haj,us d aripada kem am puan o tak saja. M u ngk in . T etap i h ati kejakin an sa ja b erk a ta , h a n ja sistim b aru inilah, achirnja d ap at m enjelam atkan N eg a ra kita. K ejakin an sa ja jang teguh, d jerit d aripada hati sa ja ialah, b a h w a sistim jang kita pakai sebelas tahun lam an ja ad a la h sistim jan g salah. B ukan salah an sich, tidak, tetapi tidak tjo tjo k dengan d jiw a Indonesia. T jo tjo k mungkin bagi ra k ja t-ra k ja t d inegeri lain. T jo tjo k mungkin bagi ra k ja t jang berdiam di E ropah. tetapi tidak tjo tjo k dengan R a k ja t jang berdiam d ian tara Sab an g dan M erauk e. K ejak in an ini. S a u d a ra -sa u d a ra , mem bawa saja kep ad a pemi-k iran berb u lan -bu lan . M a ri kita sekarang m entjoba m eninggalkan sistim 'jang tidak tjo tjo k bagi kita itu, m eng-creeer satu sistim sendiri. A h , apa'kah arti kemerdekaan. S au d ara-sau d ara, kan s a ja selalu b erk ata: „K em erdekaan b erarti kem bali k ep ad a k e perib ad ian sendiri". M a ri k ita kembali kepada keperibadian k ita sendiri; 'biar orang luaran berkata ini atau b erkata itu. B iar o ran g lu aran berkata; „Sistim ini adalah sistim salah ”. B iar! T etap i't jo tjo k dengan d jiw a Indonesia. S au d a ra-sau d ara, sa ja tidak hendak b erb itja ra p a n d ja n g -p a n d jan g . Inilah konsepsi saja. S a ja minta S a u d a ra -sa u d a ra pemimpin-pemimpin p a rta i m enindjaunja sedalam -dalam nja. Ini adalah tanggal 21 P eb ru ari. N anti pada tanggal 28 P ebruari — satu minggu lagi — In sjaA lla h saja akan persilakan w akil-w akil daripada p a rtai-p artai atau frak si-fraksi dalam Parlem en, datang menemui sa ja di Istan a M erdeka. S a ja hendak tanja kepada mereka, bagaim anakah pen dapat Saud ara-sau dara tentang konsepsi saja. D an sebagai h asil d arip ad a apa jang saja dapat nanti pada tanggal 28 P eb ruari jang akan datang, In sja-A llah kita menempuh satu keadaan jang baru. Sekian, terim a kasih.
16
Perpustakaan Ul
-10 -0 7 0 2 9 7 16
P erp u stak aan FIB UI