Menjadi Kepala Sekolah Berprestasi Oleh: Erwin Firdaus, S.P. Copyright © 2013 by Erwin Firdaus
Penerbit Planet Edukasi
[email protected]
Desain Sampul: Tedy Wartadi, S.E.
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 1
BAB. I. PENDAHULUAN 1.1.
Pengertian dan Peranan Kepala Sekolah Rahman dkk (2006:106) mengungkapkan bahwa
“Kepala sekolah adalah seorang guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk menduduki jabatan struktural (kepala sekolah) di sekolah”. Sementara menurut Wahjosumidjo (2002:83) mendefinisikan bahwa: “Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah wajib mengajar dan bertanggung
jawab
terhadap
kualitas
pembelajaran
disekolah. Kepala sekolah pun bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pengelolaan program sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah.
2
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam menjalankan satuan pendidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus menjalankan peranannya dengan baik. Menurut pandangan dan pendapat
Campbell,
Corbally
&
Nyshand
(1983)
mengemukakan tiga klasifikasi peranan kepala sekolah dasar, yaitu: (1) peranan yang berkaitan dengan hubungan personal, mencakup kepala sekolah sebagai figure head atau simbol organisasi, leader atau pemimpin, dan penghubung,
(2)
peranan
yang
berkaitan
dengan
informasi, mencakup kepala sekolah sebagai pemonitor, disseminator,
dan
spokesman
yang
menyebarkan
informasi ke semua lingkungan organisasi, dan (3) peranan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, yang mencakup kepala sekolah sebagai entrepreneur, disturbance handler, penyedia segala sumber, dan negosiator. Di
sisi
lain,
Stoop
&
Johnson
(1967)
mengemukakan empat belas peranan kepala sekolah dasar, yaitu: (1) kepala sekolah sebagai business manager, (2) kepala sekolah sebagai pengelola kantor, (3) kepala sekolah sebagai administrator, (4) kepala sekolah sebagai
3
pemimpin profesional, (5) kepala sekolah sebagai organisator, (6) kepala sekolah sebagai motivator atau penggerak staf, (7) kepala sekolah sebagai supervisor, (8) kepala sekolah sebagai konsultan kurikulum, (9) kepala sekolah sebagai pendidik, (10) kepala sekolah sebagai psikolog, (11) kepala sekolah sebagai penguasa sekolah, (12) kepala sekolah sebagai eksekutif yang baik, (13) kepala sekolah sebagai petugas hubungan sekolah dengan masyarakat, dan (14) kepala sekolah sebagai pemimpin masyarakat. Peranan kepala sekolah pada hakikatnya adalah pengelola, pembuat dan penentu kebijakan sekolah dengan cara
merencanakan,
mengevaluasi
melaksanakan,
program
memonitor
pengembangan
dan
dengan
kemampuannya sebagai seorang pemimpin menciptakan iklim dan kultur yang baik dan kondusif yang dapat menggerakan, memotivasi dan mempengaruhi komponen sekolah untuk bersama-sama bersinergi meningkatkan mutu/kualitas sekolah sesuai atau lebih dengan yang ditentukan dalam standar nasional pendidikan yaitu standar isi (SI), standar kompetensi lulusan (SKL), standar proses, standar pengelolaan, standar pendidik dan 4
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar penilaian serta standar biaya. 1.2
Pengertian
dan
ciri-ciri
Kepala
Sekolah
Berprestasi 1.2.1. Pengertian Prestasi Menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”. Sedangkan pengertian prestasi menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar” Menurut
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia
(1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai”. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan sebagai bukti usaha oleh suatu individu.
5
1. 2.2 . Ciri-Ciri Individu/Kepala Sekolah Berprestasi Menurut buku yang ditulis Asri Laksmi Riani (2005) disebutkan beberapa ciri-ciri individu yang berprestasi menurut beberapa para ahli. Menurut
Atkinson
(1975).
Dalam penelitian
yang
dilakukan oleh Atkinson (dalam Menhrabian dan Bank, 1975), menjelaskan bahwa untuk mengetahui motivasi berprestasi
seseorang
terdapat
dua
kecenderungan
perilaku, yaitu : 1.
Individu yang cenderung mengejar atau mendekati kesuksesan (tedency approach succes).
2.
Individu yang berusaha menghindari kegagalan (tendecy to avoid failure).
Menurut Wyner (dikutip Haditomo, 1988) menyebutkan ciri-ciri individu yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah sebagai berikut : 1. Individu
yang
menunjukkan
aktivitas
yang
berprestasi. 2. Individu yang menunjukkan ketekunan dan tidak putus asa dalam menghadapi kegagalan.
6
3. Individu
yang
memilih
tugas-tugas
tingkat
kesulitan yang sedang-sedang. Menurut Mc Clelland (dikutip dari Gibson, 1988) dalam risetnya
menggambarkan
bahwa
orang-orang
yang
berprestasi tinggi dalam masyarakat adalah : 1. Mereka yang memiliki berprestasi tinggi lebih suka menetapkan sendiri tujuan presetasinya. 2. Mereka lebih suka menghindari tujuan prestasi yang mudah dan sukar karena mereka lebih menyukai tujuan yang sesuai dengan kemampuan mereka. 3. Mereka lebih menyukai balikan (feed-back) yang cepat dan efisien mengenai prestasi mereka. 4. Mereka yang senang dan bertanggung jawab memecahkan setiap masalah yang terjadi. Menurut
Heckhausen
(dikutip
Malayani,
1982)
mengemukakan ada enam sifat individu yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi. Sifat-sifat tersebut adalah :
7
1. Individu yang lebih mempunyai kepercayaan dalam menjalankan tugas yang berhubungan dengan prestasi. 2. Individu yang mempunyai sikap yang berorientasi ke masa depan dan lebih dapat menangguhkan pemuasan untuk dapat menjalankan penghargaan (reward) pada waktu kemudian. 3. Individu yang memilih tugas yang kesukarannya sedang. 4. Individu yang tidak suka
membuang-buang
waktu. 5. Individu yang dalam pencarian pasangan lebih suka memiliki kemampuan daripada simpatik. 6. Individu yang lebih tangguh dalam suatu tugas. Sedangkan menurut Dedy Sopiandy (2012) berpendapat bahwa ciri-ciri kepala sekolah berprestasi diantaranya : 1.
Pengalaman Kerja Pengalaman
kerja
bagi
kepala
sekolah
wajar
dijadikan sebagai kriteria sebab dengan pengalaman kerja dimiliki setidaknya ia mampu belajar untuk memperbaiki kekurangan yang pernah didalamnya,
8
itupun
dengan
syarat
punya
kemauan,
sebab
pengalaman adalah guru yang paling utama 2.
Dedikasi (pengabdian) Pengabdian merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bagi seorang kepala sekolah, sebab pada dasamya bahwa jabatan kepala sekolah bukan anugrah tapi amanah yang harus dipikul dengan penuh dedikasi, sehingga tidak ada kesan terutama ditingkat SD, bahwa dengan menduduki jabatan kepala sekolah menjadi lepas mengajar. Wajar bahwa dalam jabatan kepala sekolah lebih berat dari guru karena itulah pekerjaan yang harus dijalani oleh kepala sekolah.
3. Kejujuran Kejujuran adalah suatu tindakan dimana antara perkataan dan perbuatannya sama, maka faktor kejujuran merupakan cerminan dari sosok pribadi yang baik yang berpijak pada nilai nilai agama. Dengan
kejujuran
akan
memancarkan
sikap
keterbukaan, dimana isu sentral yang sering terdengar dilingkungan sekolah adalah mengenal keuangan yang sering menimbulkan konflik internal. Dengan demikian kejujuran terutama yang berkenaan dengan 9
finansial perlu dipraktekkan secara transparan dalam yang pelaksanaannya dimotori oleh kepala sekolah sebagai pemimpin, sebab kalau tidak maka situasi seperti ini akan menimbulkan konflik Internal yang pada akhirnya akan menciptakan (tidak harmonis) hubungan
dilingkungan
kerja
sehingga
akan
melemahkan kekompakan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan. 4. Prestasi Kepala sekolah harus berprestasi terutama bekaitan dengan profesionalisme, dalam hal ini dapat diukur dari segi yaitu : (a) Keberhasilan Kepala sekolah dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. (b) Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Berdasarkan referensi tersebut menurut penulis ciri-ciri kepala sekolah berprestasi adalah visioner, dapat membuat program atau kegiatan unggulan, memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kompetensinya, menjalankan 10
11