Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Deksklorfeniramin maleat Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M - Metanol yang Optimal untuk Analisis.
A
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit
B
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (70:30) dengan laju alir 1 ml/menit
Universitas Sumatera Utara
C
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (85:15) dengan laju alir 1 ml/menit
D
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (80:20) dengan laju alir 1 ml/menit
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Kromatogram Larutan Deksklorfeniramin maleat BPFI pada pembuatan kurva kalibrasi
A
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit konsentrasi 40 µg/ml
B
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit konsentrasi 40 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
C
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit konsentrasi 40 µg/ml
D
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 60 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
E Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 60 µg/ml
F
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 60 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
G
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 80 µg/ml
H
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 80 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
I
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 80 µg/ml
J
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 100 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
K
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 Mmetanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 100 µg/ml
L
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 100 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
M
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 120 µg/ml
N
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 120 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
O
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 120 µg/ml
P
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 140 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
Q
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 140 µg/ml
R
Perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit, konsentrasi 140 A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R merupakan kromatogram larutan Deksklorfeniramin maleat BPFI dengan konsentrasi 40, 60, 80, 100, 120 dan 140 µg/ml, perbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M - Metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Perhitungan persamaan regresi dari kurva kalibrasi deksklorfeniramin maleat BPFI yang diperoleh secara KCKT pada panjang gelombang 254 nm
Tabel 4. Tabel data hasil penyuntikan larutan Deksklorfeniramin BPFI berdasarkan luas area No 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (µg/ml) 40 60 80 100 120 140
Luas Area 119417,5 182923,5 251730,3 319234,1 371884,1 432725,5
Tabel 5. Konsenterasi (X) VS luas Area (Y) untuk Deksklorfeniramin maleat Konsentrasi Luas Area (µg/ml) No. XY X2 Y2 X Y 1 40 119417,5 4776700 1600 14260539310 2 60 182923,5 10975410 3600 33461006850 3 80 251730,3 20138424 6400 63368143940 4 100 319234,1 31923410 10000 101910410600 5 120 371884,1 44626092 14400 138297783800 6 140 432725,5 60581570 19600 187251358400 ∑ 540 1677915,67 173021606 55600 538549242900 Rata2 90 279652,6111 28836934,33 9266,666667 89758207150 Y = ax + b
= 3144,179429 b = = (279652,6111) – (3144,18) (90) = 279652,6111 – 282976,2 = - 3323,58
Universitas Sumatera Utara
Sehingga diperoleh persamaan regresi Y = 3144,18X – 3323,58
Untuk mencari hubungan kadar (X) dengan luas area (Y) digunakan pengujian koefisien korelasi (r)
= 0,9991
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Perhitungan Recovery dengan Metode Penambahan Bahan Baku Tablet Dextamine (PT Phapros) Berat 20 tablet
= 3012,6
Kandungan zat berkhasiat : -
Deksklorfeniramin
= 2 mg
-
Deksametason
= 0,5 mg
Rentang spesifik : 80%, 100% 120% dan setiap rentang mengandung 70% analit dan 30% baku pembanding. Rentang 80% : Deksklorfeniramin maleat = Analit 70% : =
mg
Sampel yang ditimbang =
x 3012,6 = 84,35 mg
Baku Pembanding 30% : = Rentang 100% : Deksklorfeniramin maleat = Analit 70% : = Sampel yang ditimbang = Baku pembanding 30% : =
g
Konsentrasi Bahan Baku = Rentang 120% : Dekslorfeniramin maleat = Analit 70% : =
Universitas Sumatera Utara
Sampel yang ditimbang =
mg
Baku pembanding 30% :
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5 Contoh Perhitungan Penimbangan Bahan Baku pada Persen Perolehan Kembali -
Rentang 80% Baku 30 %
=
Pembuatan Larutan baku : Cara : Timbang 150 mg bahan baku masukkan dalam labu 25 ml, larutkan dan cukupkan sampai garis tanda lalu pipet 8 ml dan masukkan ke dalam labu 100 ml dan cukupkan hingga garis tanda. Kadar Larutan =
6 mg/ml kemudian pipet 8 ml ke dalam
labu 100 ml, maka kadar akhir larutan =
= 0,48 mg/ml
Kemudian dari larutan ini dipipet sesuai kebutuhan untuk uji validasi
-
Rentang 100% Baku 30 %
=
g
Pembuatan Larutan baku : Cara : Timbang 60 mg bahan baku kemudian masukkan ke dalam labu 100 ml. Larutkan dan cukupkan hingga garis tanda. Kadar Larutan =
= 0,6 mg/ml
Kemudian dari larutan ini dipipet sesuai kebutuhan untuk uji validasi
-
Rentang 120% Baku 30 %
=
Pembuatan Larutan baku : Cara : Timbang 72 mg bahan baku kemudian masukkan ke dalam labu 100 ml. Lalu larutkan dan cukupkan hingga garis tanda. Kadar Larutan =
= 0,72 mg/ml
Kemudian dari larutan ini dipipet sesuai kebutuhan untuk uji validasi
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6 Contoh perhitungan kadar tablet Dextamine (PT Phapros) sebelum penambahan bahan baku dari lampiran 4 berdasarkan luas area menggunakan persamaan garis regresi
-
Rentang 80% Luas area (y) sebelum penambahan bahan baku : 85596 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 85596 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 28,2 µg/ml
-
Rentang 100% Luas Area (y) sebelum penambahan bahan baku : 95964 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 95964 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 31,5 µg/ml
-
Rentang 120% Luas area (y) sebelum penambahan bahan baku : 105129 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 105129 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 34,4 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7 Contoh perhitungan kadar tablet Dextamine (PT Phapros) setelah penambahan bahan baku dari lampiran 4 berdasarkan luas area menggunakan persamaan garis regresi
-
Rentang 80% Luas area (y) sebelum penambahan bahan baku : 115808 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 115808 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 37,8 µg/ml
-
Rentang 100% Luas Area (y) sebelum penambahan bahan baku : 133820 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 133820 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 43,6 µg/ml
-
Rentang 120% Luas area (y) sebelum penambahan bahan baku : 151045 y = ax + b y = 3144,18x – 3323,58 151045 = 3144,18x – 3323,58 x= x = 49,0 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8 Kromatogram
Hasil
Recovery
dari
sampel
Dextamine
(PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A,B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery tanpa penambahan bahan baku pada rentang 80%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan : Kromatogram Hasil Recovery dari sampel Dextamine (PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A, B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery dengan penambahan bahan baku pada rentang 80%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan : Kromatogram Hasil Recovery dari sampel Dextamine (PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A, B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery tanpa penambahan bahan baku pada rentang 100%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan : Kromatogram Hasil Recovery dari sampel Dextamine (PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A,B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery dengan penambahan bahan baku pada rentang 100%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan : Kromatogram Hasil Recovery dari sampel Dextamine (PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A,B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery tanpa penambahan bahan baku pada rentang 100%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan : Kromatogram Hasil Recovery dari sampel Dextamine (PT.Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
A, B dan C merupakan kromatogram hasil Recovery dengan penambahan bahan baku pada rentang 120%, dari larutan sampel Dextamine (PT.Phapros), yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Data Hasil % Recovery Deksametason pada tablet Dextamine ( PT Phapros ) dengan menggunakan Metode Adisi standar
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rentang Spesifik (%)
Analit yang ditambahkan ( µg/ml )
Luas Area
Sebelum Penambahan 80 9,6 85596 80 9,6 86212 80 9,6 86012 100 12 95964 100 12 95935 100 12 96198 120 14.4 105129 120 14,4 105202 120 14,4 104927 Kadar rata – rata (%) Recovery Standar Deviasi Relative Standar Deviasi
Sesudah penambahan 115808 115983 115775 133820 134208 134100 151045 150971 151400
Konsentrasi ( µg/ml )
Sebelum penambahan 28,2 28,4 28,4 31,5 31,5 31,6 34,4 34,5 34.4
Setelah Penambahan 37,8 37,9 37,8 43,6 43,7 43,7 49,0 49,1 49,2
Recovery (%)
100 % 98,9 % 97,9 % 100,8 % 101,6 % 100 % 102 % 101,3 % 102,7 % = 100,5% = 1,5350 = 1,5274
Lampiran 10 Contoh Perhitungan % Recovery dengan Metode Adisi Standar % Recovery = Keterangan : A = Konsentrasi sampel setelah penambahan analit B = Konsentrasi sampel sebelum penambahan analit % Recovery
= = 100 %
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11 Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas kuantitasi (LOQ) Persamaan Regresi : Y = ax + b Y = 3144,18x + 3323,58
No 1 2 3 4 5 6 ∑
Konsentrasi X 40 60 80 100 120 140
Luas Area Y 119417,5 182923,5 251730,3 319234,1 371884,1 432725,5
Y – Yi
( Y – Yi )2
122443,62 185327,22 248210,82 311094,42 373978,02 436861,62
-3026,1 -2403,72 3519,5 8139,68 -2093,92 -4136,1
9157281,21 5777869,838 12386880,25 66254390,5 4384500,966 17107323,21 115068246
∑ (Y − Yi)
Simpangan Baku ( SB) =
SB =
Yi
2
n−2
(115068246) 6−2
SB = 4379,2740
Batas Deteksi ( LOD) =
LOD =
3 x SB Slope
3 x 4379,2740 3144,18
LOD = 4,1784 µg/ml
Batas Kuantitasi ( LOQ ) =
LOQ =
10 x SB Slope 10 x 4379,2740 3144,18
LOQ =13,9281 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Kromatogram dari larutan tablet omegtamine (PT Mutifa)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
D
Universitas Sumatera Utara
E
F
A, B, C, D ,E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari larutan tablet omegtamine (PT Mutifa) pada konsentrasi 80 µg/ml yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13 Kromatogram Spike dari larutan tablet omegtamine (PT Mutifa)
Gambar dia atas merupakan kromatogram spike dari larutan tablet omegtamine (PT Mutifa) yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14
Analisis Data Statistik untuk Mencari Kadar Sebenarnya dari Penyuntikkan Larutan tablet Omegtamine (PT Mutifa)
Kadar (%)
Area
X
Y
94,46 96,94 93,30 93,97 98,76 95,69 ∑ X = 573,12 =95,52
234501 240740 231581 233269 245336 237600
No 1 2 3 4 5 6
SD =
∑(X − X )
2
n −1
=
(X-
)
-1,06 1,42 -2,22 -1,55 3,24 0,17
( X - )2 1,1236 2,0164 4,9284 2,4025 10,4976 0,0289 ∑ (X - )2 = 20,9974
20,9974 = 2,0492 5
Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5 Diperoleh t tabel = 4,0321 Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel X−X
t hitung =
SD / n
t hitung data 1
=
t hitung data 2
=
t hitung data 3
=
t hitung data 4
=
t hitung data 5
=
t hitung data 6
=
− 1,06
= -0,1236
20,9974 / 6 1,42
= 0,1656
20,9974 / 6 − 2,22
= -0,2589
20,9974 / 6 − 1,55
= -0,1808
20,9974 / 6 3,24
= 0,3779
20,9974 / 6 0,17
= 0,0198
20,9974 / 6
Semua data diterima Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
Universitas Sumatera Utara
µ = X ± t(1-1/2α)dk x
SD
= 95,52 ± 4,0321 x
n 2,0492 6
= 95,52% ± 3,37%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Kromatogram dari larutan tablet Pritacort (PT Molex Ayus)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
D
Universitas Sumatera Utara
E
F
A, B, C, D ,E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari larutan tablet Pritacort (PT Molex Ayus) pada konsentrasi 80 µg/ml yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Analisis Data Statistik untuk Mencari Kadar Sebenarnya dari Penyuntikkan Larutan tablet Pritacort (PT Molex Ayus) Kadar (%)
Area
X
Y
No 1 2 3 4 5 6
106,72 107,84 107,29 107,8 108,55 107,30 ∑ X = 645,5 =107,58
SD =
265361 268194 266807 268085 269974 266822
∑(X − X )
2
=
n −1
(X-
)
-0,58 0,26 -0,29 0,22 0,97 0,58
( X - )2 0,3364 0,0676 0,0841 0,0484 0,9409 0,3364 ∑ (X - )2 = 1,8138
1,8138 = 0,6023 5
Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5 Diperoleh t tabel = 4,0321 Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel X−X
t hitung =
SD / n
t hitung data 1
=
t hitung data 2
=
t hitung data 3
=
t hitung data 4
=
t hitung data 5
=
t hitung data 6
=
− 0,58
= -2,3588
0,6023 / 6 0,26
= 1,0574
0,6023 / 6 − 0,29
= -1,1794
0,6023 / 6 0,22
= 0,8947
0,6023 / 6 0,97
= 3,9449
0,6023 / 6 0,58
= 2,3588
0,6023 / 6
Semua data diterima Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
Universitas Sumatera Utara
µ = X ± t(1-1/2α)dk x
SD n
= 107,58 ± 4,0321 x
0,6023 6
= 107,58% ± 0,99%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17 Kromatogram dari larutan tablet Dextamine (PT Phapros)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
D
Universitas Sumatera Utara
E
F
A, B, C, D ,E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari larutan tablet Dextamine (PT Phapros) pada konsentrasi 80 µg/ml yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18 Analisis Data Statistik untuk Mencari Kadar Sebenarnya dari Penyuntikkan Larutan tablet Dextamine (PT Phapros) Kadar (%)
Area
X
Y
96,45 96,93 96,57 95,21 95,14 95,01 ∑ X = 575.31 =95,88
239520 240731 239811 236397 236203 235892
No 1 2 3 4 5 6
SD =
∑(X − X )
2
=
n −1
(X-
)
0,57 1,05 0,69 -0,67 -0,74 -0,87
( X - )2 0,3249 1,1025 0,4761 0,4489 0,5476 0,7569 ∑ (X - )2 = 3,6569
3,6569 = 0,7314 5
Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5 Diperoleh t tabel = 4,0321 Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel X−X
t hitung =
SD / n
t hitung data 1
=
t hitung data 2
=
t hitung data 3
=
t hitung data 4
=
t hitung data 5
=
t hitung data 6
=
0,57
= 1,9089
0,7314 / 6 1,05
= 3,0516
0,7314 / 6 0,69
= 2,3108
0,7314 / 6 − 0,67
= -2,2438
0,7314 / 6 − 0,74
= -2,4783
0,7314 / 6 − 0,87
= -2,9137
0,7314 / 6
Semua data diterima Jadi kadar sebenarnya terletak antara :
Universitas Sumatera Utara
µ = X ± t(1-1/2α)dk x
SD
= 95,88 ± 4,0321 x
n 0,7314 6
= 95,88% ± 1,20%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 19. Kromatogram dari larutan tablet Proxona (PT Harsen)
A
B
Universitas Sumatera Utara
C
D
Universitas Sumatera Utara
E
F
A, B, C, D ,E dan F merupakan kromatogram penyuntikan 6 kali dari larutan tablet Proxona (PT.Harsen) pada konsentrasi 80 µg/ml yang dianalisa secara KCKT menggunakan kolom Agilent TC-18, fase gerak campuran larutan kalium Dihidrogen posfat 0,05 M dan Metanol (60:40), volume penyuntikan 20 µl, laju aliran (flow rate) 1 ml/menit pada λ 254 nm.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 20 Analisis Data Statistik untuk Mencari Kadar Sebenarnya dari Penyuntikkan Larutan tablet Proxona (PT Harsen) Kadar (%)
Area
X
Y
96,29 95,88 98,70 95,98 94,92 94,02 ∑ X = 575,79 = 95,96
239102 237333 245181 238319 235666 233392
No 1 2 3 4 5 6
SD =
∑(X − X ) n −1
2
=
(X-
)
0,33 -0,08 2,74 0,02 -1,04 -1,94
( X - )2 0,1089 0,0064 7,5076 0.0004 1,0816 3,7636 ∑ (X - )2 = 12,4685
12,4685 = 1,5791 5
Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 6 – 1 = 5 Diperoleh t tabel = 4,0321 Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel X−X
t hitung =
SD / n
t hitung data 1
=
t hitung data 2
=
t hitung data 3
=
t hitung data 4
=
t hitung data 5
=
0,33
= 0,5118
1,5791 / 6 − 0,08
= -0,1241
1,5791 / 6 2,74
= 4,2503 data ditolak
1,5791 / 6 0,02
= 0,0310
1,5791 / 6 − 1,04
= -1,6132
1,5791 / 6
Universitas Sumatera Utara
t hitung data 6
− 1,94
=
= -3,0093
1,5791 / 6
t hitung data ke-3 > dari t tabel maka data ditolak Lampiran 21. (Lanjutan) Analisis Data Statistik Larutan tablet Proxona (PT Harsen) Untuk itu dihitung kembali dengan cara yang sama tanpa mengikutsertakan data ke-3 Kadar (%)
Area
X
Y
96,29 95,88 95,98 94,92 94,02 ∑ X = 477,09 = 95,418
239102 237333 238319 235666 233392
No 1 2 3 4 5
SD =
∑(X − X ) n −1
2
=
(X-
)
0,872 0,462 0,562 -0,498 -1,398
( X - )2 0,760384 0,213444 0,315844 0,248004 1,954404 ∑ (X - )2 = 3,49208
3,49208 = 0,9343 4
Pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = n – 1 = 5 – 1 = 4 Diperoleh t tabel = 4,6041 Dasar penolakan data apabila t hitung ≥ t tabel X−X
t hitung =
SD / n
t hitung data 1
=
t hitung data 2
=
t hitung data 3
=
0,872
= 2,0869
0,9343 / 5 0,462
= 1,1057
0,9343 / 5 0,562
= 1,3450
0,9343 / 5
Universitas Sumatera Utara
t hitung data 4
=
t hitung data 5
=
− 0,498
= -1,1918
0,9343 / 5 − 1,398
= -3,3458
0,9343 / 5
Semua data diterima Jadi kadar sebenarnya terletak antara : µ = X ± t(1-1/2α)dk x
SD
= 95,41 ± 4,6041 x
n 0,9343 5
= 95,41% ±1,92 %
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 22. Contoh Perhitungan Penimbangan sampel untuk tablet Dextamine Berat 20 tablet
= 3,0126 g
Kandungan deksklorfeniramin di etiket
= 2 mg
Dibuat larutan uji dengan konsentrasi deksklorfeniramin 80 µg/ml Ditimbang serbuk setara dengan deksklorfeniramin 4 mg
Berat penimbangan sampel = = = 301,26 mg
Sampel yang sudah ditimbang ( 301,8 mg) dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dilarutkan ke dalam pelarut sampai garis tanda Kadar larutan uji =
= = 0,08 mg/ml = 80 µg/ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 23 Hasil Analisa Kadar Deksklorfeniramin Maleat dalam sampel 1. Hasil analisa Kadar Deksklorfeniramin maleat dalam tablet Proxona ( PT Harsen ) Berat Penimbangan ( mg ) 311,6 310,6 312,8 310,9 310,4 310,2
Berat Setara ( mg ) 4,0051 3,9923 4,0206 3,9961 3,9897 3,9871
Luas Area 239102 237333 245181 238319 235666 233392
Konsentrasi Teoritis ( µg/ml ) 80,1020 79,8460 80,4120 79,9220 79,7940 79,7420
Konsentrasi Perolehan ( µg/ ml ) 77,1029 76,5403 79,0363 76,8539 76,0101 75,2869
Kadar (%) 96,29 95,58 98,70 95,98 94,92 94,02
2. Hasil analisa Kadar Deksklorfeniramin maleat dalam tablet Dextamine ( PT Phapros ) Berat Berat Konsentrasi Konsentrasi Kadar Penimbangan Setara Luas Area Teoritis Perolehan (%) ( mg ) ( mg ) ( µg/ml ) ( µg/ ml ) 301,8 4,0071 239520 80,1420 77,2359 96,45 301,4 4,0018 240731 80,0360 77,6210 96,93 301,9 4,0085 239811 80,1700 77,3284 96,57 301,2 3,9992 236397 79,9840 76,2426 95,21 301,1 3,9979 236203 79,9580 76,1809 95,14 301,0 3,9965 235892 79,9300 76,0820 95,01 3. Hasil analisa Kadar Deksklorfeniramin maleat dalam tablet Pritacort ( PT Molex Ayus ) Berat Berat Konsentrasi Konsentrasi Kadar Penimbangan Setara Luas Area Teoritis Perolehan (%) ( mg ) ( mg ) ( µg/ml ) ( µg/ ml ) 207,7 4,0212 265361 80,4240 85,4545 106,72 207,8 4,0232 268194 80,4646 86,3556 107,84 207,8 4,0232 266807 80,4646 85,9144 107,29 207,7 4,0212 268085 80,4240 86,3209 107,80 207,6 4,0194 269974 80,3872 86,9217 108,55 207,5 4,0174 266822 80,3480 85,9192 107,30 4. Hasil analisa Kadar Deksklorfeniramin maleat dalam tablet Omegtamine ( PT Mutifa ) Berat Berat Konsentrasi Konsentrasi Kadar Penimbangan Setara Luas Area Teoritis Perolehan (%) ( mg ) ( mg ) ( µg/ml ) ( µg/ ml ) 378,6 4,0102 234501 80.2040 75,6396 94,46 379,0 4,0144 240740 80,2880 77,6239 96,94 377,0 3,9932 231581 79,8640 74,7109 93,30 377,4 3,9974 233269 79,9480 75,2477 93,97 379,9 4,0239 245336 80,4780 79,0856 98,76 378,0 4,0038 237600 80,0760 76,6252 95,69
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 24 Contoh perhitungan untuk mencari kadar deksklorfeniramin maleat Perhitungan kadar sampel Tablet Dextamine (PT Phapros) Y = 3144,18 X – 3323,58 Luas Puncak = 239520 X= = 77,2359 Kadar = = 96,45%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 25. Daftar Spesifikasi Sampel 1. Omegtamine® Komposisi
: Tiap tablet mengandung : Deksklorfeniramin maleat
2
Deksametason
0,5 mg
No Batch
: 9045901
Produsen
: PT. Mutifa.
mg
No. Pendaftaran : DKL 9516906510AJ Tgl. Kadaluwarsa : September 2016 2. Proxona® Komposisi
: Tiap tablet mengandung : Deksklorfeniramin maleat
2
Deksametason
0,5 mg
No. Batch
: OC 372023
Produsen
: PT. Harsen
mg
No. Pendaftaran : DKL 9707911910A1 Tgl. Kadaluwarsa : Maret 2015 3. Pritacort® Komposisi
: Tiap tablet mengandung : Deksklorfeniramin maleat
2
Deksametason
0,5 mg
No. Batch
: SO 02050
Produsen
: PT. Molex Ayus
mg
No. Pendaftaran : DKL9730904510A1 Tgl. Kadaluwarsa : Oktober 2015
Universitas Sumatera Utara
4. Dextamine® Komposisi
: Tiap tablet mengandung : Deksklorfeniramin maleat
2
Deksametason
0,5 mg
No. Batch
: 25014015
Produsen
: PT. Phapros
mg
No. Pendaftaran : D 2018313 Tgl. Kadaluwarsa
: Oktober 2013
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 26. Tabel Nilai Distribusi t
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 27. Analisa Deksklorfeniramin maleat berdasarkan Clarke’s Analysis Of Drugs and Poisons (Bagian 1)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 28. Sertifikat baku Deksklorfeniramin maleat dari PT.Phapros
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 29. Sertifikat Deksklorfeniramin maleat BPFI
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 30. Prosedur Penetapan Kadar Deksklorfeniramin maleat dari Metode Analisa BPOM (Bagian 1)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 31. Prosedur Penetapan Kadar Deksklorfeniramin maleat dari Metode Analisa BPOM (Bagian 2)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 32. Gambar alat KCKT (Shimadzu)
Gambar 7. Alat KCKT (Shimadzu)
Lampiran 33. Gambar Sonifikator (Branson 1510) dan Penyaring
Gambar 8. Sonifikator (Branson 1510)
Universitas Sumatera Utara
Gambar Penyaring
Gambar 9.
Pompa Vakum (Gast DO A-PG04-BN) dan alat penyaring fase gerak.
Gambar 10. Sonifikator Kudos
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11 : Neraca Analitik
Gambar 12 : syringe KCKT
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 34. Sertifikat Deksklorfeniramin maleat Baku Pabrik PT Phapros
Universitas Sumatera Utara