MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII Puji Sumiati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses peningkatan pemahaman konsep matematika kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit melalui pembelajaran model Problem Solving Learning berbasis Discovery. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit Tahun Pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika melalui model Problem Solving Learning berbasis Discovery di SMP Negeri 1 Mirit diawali dengan siswa diberikan suatu masalah (problem) sebagai isu utamanya serta siswa diarahkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Persentase rata-rata pemahaman konsep matematika pada pra siklus mencapai 61,29, sedangkan pada siklus 1 sebesar 73,483 meningkat menjadi 78,225 pada siklus 2 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 48,387% pada pra siklus, 70,967% pada siklus 1 dan 83,871% pada siklus 2 merupakan bukti dari peningkatan hasil pemahaman konsep matematika.
Kata kunci: Pemahaman konsep, psl, discovery PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Matematika sebagai ratunya ilmu mengandung maksud bahwa keberadaan matematika tidak bergantung kepada ilmu lain. Matematika justru melahirkan dan membantu perkembangan ilmu-ilmu lain. Harapan yang ada pada setiap guru matematika adalah bagaimana materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dapat dipahami serta tersampaikan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit pada bulan November 2014 model pembelajarannya sudah menggunakan model diskusi kelompok. Saat berdiskusi terkadang ada siswa yang asik berbicara dengan temannya sehingga menggangu saat proses pembelajaran. Siswa masih enggan saat disuruh maju menjelaskan materi yang telah didiskusikan. Akhirnya guru yang
Ekuivalen: Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Problem Solving Learning Berbasis Discovery Pada Kelas VII
49
menulis jawaban akhir dari tiap kelompok. Siswa hanya mencatat hasil jawaban yang ditulis oleh guru. Akibatnya sebagian besar siswa masih kurang bisa memahami konsep dari permasalahan yang diberikan guru saat pembelajaran. Hal ini menjadi indikasi bahwa pemahaman siswa terhadap konsep matematika masih kurang. Kondisi tersebut berdampak pada prestasi siswa yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika, guru dapat menerapkan beberapa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang sesuai dengan unsur pemahaman konsep matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk menumbuhkembangkan pemahaman konsep matematika yaitu Problem Solving Learning berbasis Discovery. Dengan Problem Solving Learning berbasis Discovery, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pembelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran dan menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru matematika kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit. Penelitian dimulai pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yaitu pada bulan April 2015. Penelitian dilaksanakan di kelas VII-A, yang berlokasi di SMP Negeri 1 Mirit. Penelitian tindakan kelas ini dirancang dengan menggunakan model penelitian tindakan kelas yang secara garis besar menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2012:74) terdapat empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes butir soal pemahaman konsep matematika, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah butir soal tes pemahaman konsep matematika dan catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan teknik rata-rata dan persentase.
50
Ekuivalen: Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Problem Solving Learning Berbasis Discovery Pada Kelas VII
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Problem Solving Learning berbasis Discovery merupakan salah satu dasar teoritis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya serta siswa diarahkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Mirit bertujuan untuk mengetahui proses peningkatan pemahaman konsep matematika. Dengan siswa mengaplikasikan soal ke dalam bentuk gambar dan menerapkan rumus ke dalam soal permasalahan agar lebih tepat nantinya. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman konsep matematika setelah diterapkan model Problem Solving Learning berbasis Discovery mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery dapat diterima dengan baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang paham dengan maksimal. Pada siklus I diperoleh rerata tes evaluasi pemahaman konsep matematika sebesar 73,483 dengan ketuntasan klasikal sebesar 70,967%. Ini sudah mencapai peningkatan dari Pra Siklus yang rerata pemahaman konsep matematika hanya 61,29 dengan ketuntasan klasikal sebesar 48,387%. Pada proses pembelajaran siklus I, masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki pada siklus II. Pada siklus II, peneliti lebih aktif dalam mengawasi proses jalannya diskusi. Peneliti menentukan ketua pada tiap kelompok agar proses diskusi berjalan lebih lancar juga siswa membuat soal sebagai latihan untuk mengetahui seberapa paham siswa setelah diberikan permasalahan dan menemukan sendiri dari permasalahan yang diberikan. Dalam hal ini bertujuan agar pemahaman konsep matematika mengalami peningkatan dibanding siklus I. Persentase pemahaman konsep matematika mengalami peningkatan menjadi 83,871% dengan rerata pemahaman konsep matematika sebesar 78,225. Hal ini dapat dilihat di saat siswa melaksanakan diskusi dan saat presentasi. Siswa yang kurang pandai lebih antusias dalam mengikuti diskusi serta sudah banyak siswa yang bertanya kepada guru disaat mengalami kesulitan. Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I
Ekuivalen: Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Problem Solving Learning Berbasis Discovery Pada Kelas VII
51
dan siklus II peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery di kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit mengalami peningkatan dan tujuan penelitian telah tercapai.
SIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematika siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Mirit mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery yaitu ditunjukan oleh rerata hasil tes evaluasi pemahaman konsep matematika sebesar 61,29 pada pra siklus, 73,483 pada siklus I dan ketuntasan klasikal 48,387% pada pra siklus, 70,967% pada siklus I ditunjukan dengan masih banyak siswa dalam mengerjakan soal tes pemahaman konsep belum mencapai indikator - indikator yang terdapat pada pemahaman konsep, seperti memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. Siswa belum bisa menggambar dengan benar dari apa yang ditanyakan. Kemudian peneliti melanjutkan ke siklus II dengan rerata sebesar 78,225, ketuntasan klasikal sebesar 83,871% dan ini membuktikan pemahaman konsep matematika siswa sudah mencapai indikator keberhasilan. Hal ini ditunjukan dengan sebagian besar siswa mampu mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dan juga dapat menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu dalam mengerjakan soal terutama pada penerapan rumus. Setelah
melakukan
penelitian
ini,
peneliti
mempunyai
saran
untuk
meningkatkan pembelajaran matematika yaitu penggunaan model Problem Solving Learning berbasis Discovery sebagai inovasi pembelajaran agar siswa lebih semangat dalam belajar. Selain itu jika guru menggunakan model Problem Solving Learning berbasis Discovery akan merasakan sendiri perubahan yang terjadi pada siswa serta manfaatnya bagi proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
52
Ekuivalen: Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Problem Solving Learning Berbasis Discovery Pada Kelas VII
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Wardhani, Igak dan Wihardit, Kuswaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ekuivalen: Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Problem Solving Learning Berbasis Discovery Pada Kelas VII
53