MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE OUTDOOR LEARNING PADA SISWA SD Fauzatul Ma’rufah Rohmanurmeta IKIP PGRI Madiun
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebagian siswa kurang aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang ketrampilan menulis puisi yang menyebabkan hasil belajar rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah mendiskripsikan penerapan, peningkatan hasil belajar serta kelebihan dan kekurangan metode outdoor learning siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan pendekatan yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik analisis data ini menggunakan analisis data dengan model interaktif, dan dalam kegiatan analisis serta kegiatan penggumpulan data itu mengunakan dua siklus, yaitu siklus I dan dilanjutkan siklus II. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode Outdoor Learning, yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode outdoor learning dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis puisi menggunakan metode outdoor learning. Hal ini terbukti dengan siswa yang mendapat nilai sama atau lebih tinggi dari KKM dengan ketentuan nilai ≥ 75 meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I yang hanya menggunakan metode outdoor learning dengan berkerja kelompok yaitu ketuntasan hasil belajar 50%. Sedangkan pada siklus II menggunakan metode outdoor learning dengan di bentuk kelompok lalu menulis puisi dengan pilihan kata yang bebas dan setelah dapat menulis 1 kalimat siswa bergantian dengan siswa lain diberi waktu masing-masing 10 detik yaitu ketuntasan hasil belajar rata-rata kelas meningkat 81,25%. Sedangkan hasil dari keaktifan siswa dengan ketentuan nilai ≥ 75 sebanyak 91,66% serta kreatifitas siswa dengan ketentuan nilai ≥75 sebanyak 87,5% siswa. Pembelajaran pada siklus I dengan berkerja kelompok cukup efektif sedangkan pada siklus II dengan di bentuk kelompok lalu menulis puisi dengan pilihan kata yang bebas dan setelah dapat menulis 1 kalimat siswa bergantian dengan siswa lain diberi waktu masingmasing 10 detik dinilai sangat efektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode outdoor learning dapat meningkatkan keterampilan menulis pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa SD.
213
PENDAHULUAN Sebagai salah satu keterampilan berbahasa, menulis merupakan keterampilan yang paling sulit dan kompleks. Oleh karena itu keterampilan menulis dikuasai setelah seseorang menguasai keterampilan berbahasa yang lainnya. Keterampilan menulis ini menghendaki adanya penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan ide-ide dan perasaannya. Menulis juga merupakan salah satu media dalam berkomunikasi. Melalui media menulis, seseorang dapat menuangkan apa yang ia pikirkan, apa ia rasakan kepada pembaca. Dengan menulis kita dapat menyebarluaskan sebuah informasi dan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Menulis karya sastra merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keterampilan menulis. Salah satu genre dari karya sastra yang merupakan materi pembelajaran di SD adalah puisi. Pengertian puisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ragam sastra yang terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait. Dalam menulis sebuah puisi, siswa SD seringkali merasa kesulitan sehingga siswa beranggapan menulis puisi merupakan beban yang berat. Fasilitas di sekolah sangat kurang dalam menulis, sumber belajar siswa hanya buku teks dan lembar kerja siswa. Di samping itu dalam menyampaikan materi kepada siswa hanya menggunakan papan tulis dan kapur tulis sebagai peralatan penunjang. Pada saat menyampaikan materi menggunakan dua cara
menulis, yaitu menulis latin dan menulis ejaan, hal itu dikarenakan terkadang pada saat menyampaikan materi dengan menggunakan menulis latin siswa belum memahami isi materi yang disampaikan. Kegiatan dalam pembelajaran di kelas masih berpusat pada papan tulis maupun buku LKS. Ketrampilan menulis di sekolah tersebut sangat rendah karena hasil pembuatan puisi nilainya masih rendah. Beban menulis puisi ini semakin dirasakan berat oleh siswa tatkala siswa harus menanggungnya sendiri. Di samping itu, siswa seringkali kehilangan ide dan imajinasinya dalam menulis puisi karena siswa hanya membayangkan apa yang akan ditulisnya. Siswa tidak bersentuhan langsung dengan objek yang yang digambarkannya melalui puisi. Sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis. Berdasarkan permasalahan diatas maka mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat memanfaatkan lingkungan yang ada disekitar sekolahan, dengan menggunakan metode outdoor learning. Metode outdoor learning adalah suatu kegiatan diluar kelas yang menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan, bias dilakukan dimanapun dengan menekankan pada proses belajar berdasarkan fakta nyata. Metode ini dipilih karena memiliki kelebihan yaitu kita langsung berhadapan dengan objek yang akan membantu untuk berimajinasi dalam menulis pusi. Misalnya, di taman sekolah, di persawahan, di objek wisata dan lain-lain. Metode ini dapat
214
divariasikan sesuai dengan materi yang akan dipilih. ISI
yang digunakan adalah tes dan observasi. Adapun alur penelitian ini adalah sebagai berikut :
Metode Penelitian Dalam penulisan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara kualitatif . perspektif, strategi, dan model yang dikembangkan sangat beragam. Sebab itu tidak mengherankan jika terdapat anggapan bahwa, Qualitative research is many thing to many people (Basrowi & Suwandi,2008: 20). Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan sedangkan yang dimaksud partisipan adalah orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan berbagai tindakan atau perlakuan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan masalah yang disusun dalam perencanaan. PTK adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya (guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di beberapa aspek pembelajaran (Suyadi,2015: 22).Teknik Pengumpulan Data
Perencanaan SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 3.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Siklus 1 a. Observasi Sebelum menyusun lembar observasi terlebih dahulu meyusun indikator dalam keterampilan menulis yaitu keaktifan, kreaktifitas, dan keterampilan menulis puisi siswa. Serta menyiapkan format kriteria penilaian yang akan dilakukan. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktifitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dan saat
215
berkelompok dengan temannya. 1) Keaktifan Penggunaan metode outdoor leaarning untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa pada siklus I mendapatkan respons yang baik dari siswa. Pada saat pembelajaran, siswa cukup banyak yang aktif dalam mengungkapkan pendapat. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat salah satu kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil menulis puisi,banyak siswa yang berani berpendapat mengenai puisi yang dibuat oleh kelompok lain. Banyak siswa yang antusias dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan.
No
Nilai
Ket
3
100 JUMLAH
T
Tingkat
No
Nilai
Ket
1 2
75 50
T BT
ketuntasan
klasikal
2) Kreatifitas Hasil observasi penggunaan metode outdoor learning untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa pada siklus I sudah berjalan dengan baik. Siswa mampu menulis puisi dengan judul dan isi yang tepat. Berikut ini hasil data dari kerjasama siswa saat berdiskusi. Tabel 2. Hasil Observasi Kreatifitas Siswa dalam Berdiskusi Jumlah Nilai Ket No Siswa 1 75 2 50 3 100 JUMLAH Tingkat klasikal:
Tabel 1. Data Keaktifan Siswa dalam Berdiskusi
Jumla h Siswa 5 24
T BT T
11 7 6 24 ketuntasan 3%
Jumla h Siswa 11 8
3) Test Terdapat hasil test yang dapat dilihat pada penggunaan metode outdoor learning untuk 216
meningkatkan keterampilan puisi. Hasil test ialah hasil kelompok. Hasil test kemampuan secara individu sebagai berikut.
menulis tersebut secara analisis menulis adalah
Tabel 3. Hasil Lembar Penilaian Menulis Siklus 1 Capai Ketuntasan Tunta s Jumla h
12
Presen tas e
50%
Belum Tunta s 12 50%
2. Refleksi Siklus I Berdasarkan data yang diperoleh melalui pengamatan pada pembelajaran siklus I ditemukan kekurangan adapun kekuranganya yaitu: a. Kegiatan siswa dalam pembelajaran masih belum sesuai dengan rencana, terutama dalam alokasi waktu. Hal ini disebabkan banyak siswa yang sempat senda gurau pada saat kerja kelompok. b. Metode pembelajaran yang digunakan guru belum optimal sehingga banyak
siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas, dan ada siswa yang bercanda dan kurang serius dalam pembelajaran. Hal ini karena pembelajaran yang digunakan belum sepenuhnya dapat menarik perhatian siswa. c. Pada saat diskusi kelompok guru kurang mengarahkan prosedur diskusi yang baik sehingga prosedur diskusi kelompok terpantau monoton hanya siswa yang aktif dalam mengerjakan soal menulis puisi. 3. Deskripsi Data Siklus II a. Observasi 1) Keaktifan Penggunaan metode outdoor learning untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa pada siklus II mendapatkan respons yang sangat baik. Pada saat pembelajaran, siswa cukup banyak yang aktif dalam mengungkapkan pendapat. Motivasi belajar siswa juga bertambah ketika siswa yang mampu aktif dalam diskusi kelompok medapatkan hadiah dari guru. Selain hal tersebut, antusias belajar siswa juga makin bertambah dibuktikan pada saat salah satu kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil diskusi, banyak siswa yang berani berpendapat
217
mengenai isi puisi yang dibuat oleh kelompok lain. Banyak siswa yang mampu mengungkapkan kelebihan dan kekurangan yang dibuat oleh kelompok lain. Selain hal tersebut, siswa yang sebelumnya pasif dalam pembelajaran, menjadi aktif dalam diskusi kelompok karena dalam pembelajaran ada sebuah turnamen yang membuat siswa menjadi antusias dalam pembelajaran.
puisi siwa pada siklus II berjalan dengan lebih baik. Pada saat pembelajaran, utamanya pada diskusi kelompok dan berpendapat mengenai isi puisi kelompok lain, siswa dapat menyampaikan pendapat dengan lebih dari 2-3 kali dalam berdiskusi dan siswa berani mewakili kelompok membacakan hasil penulisan puisi, menjelaskan isi puisi.Berikut ini adalah hasil data dari keaktifan dan kreatifitas siswa mengungkapkan pendapat dan berdiskusi. Tabel 4.6 Hasil Observasi Kreatifitas Siswa dalam Berdiskusi
Tabel 4.5 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Berdiskusi
No
1 2 3
Ket
Jumla h Siswa
75
T
13
50
BT
9
100
T
2
Nila i
JUMLAH
No
Nil ai
Ke t
Jumlah Siswa
75
13
T
50
3
BT
100
8
T
1
24
2 Tingkat
ketuntasan
3
klasikal
24 JUMLAH Tingkat
2) Kreatifitas Hasil observasi penggunaan metode outdoor learning untuk meningkatkan kemampuan menulis
ketuntasan
klasikal
3) Test
218
Terdapat hasil test yang dapat dilihat pada penerapan metode outdoor learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam ketrampilan menulis puisi meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tes tersebut adalah hasil tes kelompok. Karena dalam kegiatan berdiskusi kelompok, hasil diskusi tersebut untuk dibagikan informasinya ke siswa lainnya sehingga penilaian dalam hasil tes kelompok dalam bentuk observasi. Sehingga hasil tes yang dapat dilihat adalah hasil tes secara individu adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Hasil Lembar Penilaian Menulis Siklus II Capaian Ketuntasan Tuntas Jumlah Presentase
21
Belum Tuntas 3
87,5%
12,5%
4. Refleksi Siklus II Refleksi dilakukan untuk menentukan apakah penelitian ini berhasil atau tidak. Berdasarkan observasi pada siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebagai besar dari langkahlangkah pembelajaran pada siklus II ini dapat terlaksana dengan baik dari pada siklus I, kegiatan pembelajaran
sudah sesuai dengan alokasi waktu. 2. Siswa sudah mampu bekerja kelompok dengan baik, siswa sudah tampak tidak ramai atau bingung pada saat menulis puisi. 3. Metode pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran diluar kelas. Aktivitas siswa dalam pembelajaran diluar kelas sudah mengalami peningkatan secara signifikan. 4. Dalam mengerjakan soal tes evalusi pun siswa terlihat lebih santai, gembira, dan tenang dari pada siklus I kemarin. Ketenangan siswa dalam mengerjakan soal ini membuat nilai siswa lebih meningkat dari pada siklus I kemarin, sehingga peningkatan ketuntasan belajar sudah mulai terlihat di siklus I. Karena dalam penelitian ini sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian maka penelitian ini tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya. PEMBAHASAN Penerapan penggunaan metode outdoor learning untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa mampu memberikan hal baru dalam kegiatan pembelajaran. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui keberhasilan metode ini dalam pembelajaran, diantaranya aktifitas pembelajaran, interaksi di dalam kelas, apresiasi siswa dalam
219
mengikuti pembelajaran, dan pengembangan materi pembelajaran setelah diberikan pengetahuan baru mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek menulis puisi. Hasil penelitian sebelum diterapkan dalam metode outdoor learning siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebanyak 12 anak dari 24 anak (50%). Penetapan ketuntasan belajar berdasarkan indikator keberhasilan, yaitu mencapai nilai 75,0 sebagai batas ketuntasan belajar minimum. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui keberhasilan media ini dalam pembelajaran, diantaranya aktifitas pembelajaran, interaksi di dalam kelas, apresiasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan pengembangan materi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode outdoor learning pada siswa SD yang dilakukan pada siklus I dan siklus II, dengan meningkatkan keaktifan siswa itu sendiri, menerangkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Menurut Thorndike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum “law of exercise”-nya yang menyetakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Mc Keachie berkenang dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan ”manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, sosial” (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 45). Kreativitas sering dimaknai dengan penciptaan sesuatu, atau seseorang mengemas hal-hal yang lama menjadi hal yang baru yang mempunyai kebermaknaan yang
tinggi. Pada prinsipnya, kreativitas adalah proses mental yang dilibatkan kemunculan gagasan dan konsep yang sudah ada. Metode Outdoor Learning merupakan salah satu metode yang mudah dilakukan dalam menulis puisi karena dengan teknik ini kita berhadapan dengan objek secara langsung. Metode Outdoor Learning sangat sesuai dengan ketrampilan menulis. Proses pembelajaran secara berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan sekedar mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Semakin mampu para siswa mengaitkan pelajaranpelajaran akademis mereka dengan konteks ini, semakin banyak makna yang mereka dapatkan dari pelajaran. Maka dapat dilakukan suatu analisis sebagai dasar pembahasan hasil penelitian sebagai berikut. Aktifitas pembelajaran siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan metode outdoor learning sangat menarik dan menyenangkan. Dilihat dari sebelum tindakan dilakukan sampai pada siklus II, proses pembelajaran didalam kelas dan diluar kelas mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran dibuat dengan berpusat pada siswa, yang memberikan kesempatan pada siswa untuk menulis dengan membuat puisi. Penggunaan metode outdoor learning untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa melalui tindakan atau siklus dapat
220
dikatakan berhasil. Dari sebelum tindakan menggunakan metode outdoor learning, nilai rata-rata siswa masih tergolong dibawah standard minimum. Siswa yang memiliki nilai yang baik cenderung lebih sedikit dari pada siswa yang mengalami nilai yang kurang. Dari data tersebut, perlulah diadakan perlakuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek menulis puisi siswa. KESIMPULAN Hasil pembelajaran Bahasa Indonesia meningkat dengan metode outdoor learning. Metode outdoor learning ini untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa meningkat karena aktifitas siswa meyenangkan, menarik dan bermakna. Penggunaan metode ini dapat melatih kreatifitas siswa dalam membuat puisi dan di pajang di papan karya. Interaksi siswa sangat tanpak ketika proses diskusi. Terlihat banyak siswa yang mampu memberikan kritik dan saran dari puisi yang disampaikan dari kelompok lain. Penggunaan metode ini juga mendapat apresiasi yang baik. Siswa merasa tertarik dengan penggunaan metode dalam penyampaian materi dan siswa menatikan pembelajaran dengan mengunakan metode outdoor learning atau pun metode lainya yang berfariasi. Dari hasil penelitian selama dua siklus metode outdoor learning dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa. Peningkatan ini dapat terlihat pada kenaikan presentase pencapaian nilai dari siklus I ke siklus II. Setelah diadakan tindakan penelitian, tingkat ketuntasan belajar mengalami
peningkatan. Hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode outdoor learning. Kemampuan menulis puisi siswa mencapai indikator pencapaian pada aspek menulis puisi dengan ketentuan mendapatkan nilai ≥75 sebanyak 85% siswa. Keaktifan dalam mengukapkan pendapat mencapai indikator pencapaian aspek keaktifan dengan ketentuan mendapatkan nilai ≥75 sebanyak 85% siswa. Kreatifitas siswa dalam kelompok mencapai indikator pencapaian aspek kreatifitas dengan ketentuan mendapatkan nilai ≥75 sebanyak 85% siswa.
DAFTAR PUSTAKA Basrowi
dan Suwadi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipt.
Suyadi. (2015). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
221