MENINGKATKAN KEMAJUAN SEBUAH USAHA KULINER DENGAN PENAMBAHAN TEKNOLOGI WiFi Aswandi, S.Kom,.M.Kom Politeknik Negeri Lhoksemawe - Aceh ABSTRAK Para era globalisasi saat ini pemakaian teknologi sudah sangat pesat sekali karena merupakan elemen terpenting dalam dunia bisnis sehingga sangat mempengaruhi persaingan antar usahausaha di berbagai bidang. Seiring dengan persaingan yang terjadi terutama di dunia usaha kuliner makin lama makin ketat, semakin banyak pengusaha yang bergerak didalam satu bidang usaha yang sama akan semakin ketat juga persaingannya. Untuk meningkatnya usaha kuliner turut berpengaruh dalam menciptakan pemain-pemain baru yang berujung pada inovasi serta persaingan. Persaingan dalam sebuah bidang usaha banyak faktor yang harus diperhatikan, namun pada tulisan ini tidak membahas tentang hal tersebut. Tulisan ini memberikan gambaran pada pungusaha bagaimana cara meningkatkan kemajuan usahanya dengan melakukan penambahan fasilitas teknologi WiFi (Wireless Fidelity) untuk memberikan bebas akses internet di dalam area usahanya bagi tiap-tiap konsumen yang datang. Teknologi WiFi saat ini sudah berkembang dengan pesat hal ini sangat membantu bagi pengembangan sebuah usaha. Bagaimana cara menerapkan teknologi WiFi dalam satu bidang usaha akan diuraikan dengan lengkap pada tulisan ini. Penulisan karya ilmiah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa koneksi wifi dapat dimanfaatkan untuk menarik pelanggan yang digabungkan dengan usaha kuliner sekali pun sangat menarik pelanggan untuk berkunjung, apalagi daya tariknya adalah koneksi internet gratis yang sekarang banyak diminati kaula muda dan kalangan pekerja. Kata Kunci : Usaha kuliner, Teknologi, WiFi, Internet
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk meningkatkan kemajuan sebuah usaha ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh pengusaha itu sendiri. Meningkatkan daya tarik konsumen dalam satu bidang usaha menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya tarik konsumen terhadap satu bidang usaha, pada tulisan ini akan membahas salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik konsumen, yaitu dengan penerapan teknologi WiFi (Wireless Fidelity). Dari pengalaman perjalanan penulis di Kota Medan, banyak kita jumpai diberbagai lokasi jenis bidang usaha kuliner saat ini yang sudah menerapkan hal tersebut, sebagai contoh ditempat jajanan Merdeka wall saat ini sudah menerapkan teknologi WiFi sebagai
salah satu daya tarik pelanggan, kemudian dirumah-rumah makan juga sudah ada yang menerapkan teknologi WiFi ini, misalnya rumah makan wong Solo. Layanan WiFi ini digunakan untuk mempermudah bagi pengguna dalam memperoleh informasi yang terkoneksi internet yang dapat diakses melalui laptop, notebook, PDA, Hanphone maupun perangkat lainnnya yang mendukung teknologi WiFi dan diteruskan ke server Mikrotik. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pengusaha bagaimana teknik penerapan dari teknologi WiFi yang dapat mengakases internet dimanapun selama kita masih berada diarea usaha kuliner. Tidak membahas secara rinci tentang analisa keuntungan dengan menggunakan teknologi ini. Fokus pembahasan hanya pada bidang teknologi yang akan digunakan.
Untuk memaksimalkan layanan WiFi yang diterapkan di usaha kuliner diperlukan sistem autentikasi, user management dan memonitor jaringan sehingga administrator lebih mudah dalam management dan memonitor user dalam jaringan layanan di usaha kuliner. Laptop, notebook atau perangkat lainnya akan melakukan request ke server dengan menginputkan login terlebih dahulu, setelah diterima oleh server maka akan di proses sesuai dengan yang terdaftar di server sehingga bisa mengakses WiFi dengan layanan internet. 1.2 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam pembangunan sistem ini dapat dijelaskan pada bagian dibawah ini : a. Bagaimana cara membuat layanan WiFi bisa diakses oleh customer disekitar usaha kuliner b. Bagaimana membatasi user yang mengakases layanan WiFi dengan memanfaatkan OS Mikrotik sebagai server DHCP agar user dapat secara otomatis menerima IP. c. Bagaimana melakukan memonitor trafik jaringan terhadap semua pengguna WiFi di usaha kuliner 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari menerapkan teknologi WiFi dengan layanan internet dapat diakases oleh customer sehingga nanti dapat meningkatkan usaha kuliner. Bagaimana cara mengimplementasikan autentikasi jaringan mengunakan OS Mikrotik, sehingga diharapkan jaringan ini bekerja secara optimal sehingga bisa memonitor trafik jaringan yang ada. Kemudian tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana cara menerapkan teknologi jaringan WiFi di usaha kuliner. b. Apa saja komponen dan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini. c. Sistem operasi server apa saja yang cocok agar user yang mengakases jaringan WiFi bisa di manage dan dimonitor. d. Bagaimana cara konfigurasi setting server dan WiFi.
1.4 Batasan Masalah Agar pembuatan sistem ini bisa terfokus dan tidak berkembang kemana-mana maka pada bagian ini akan dilakukan pembatasan masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : a. Membahas bagaimana semua user atau customer usaha kuliner dapat mengakses internet di jaringan WiFi. b. Semua user dapat di manage agar didaftar terlebih dahulu sebelum mengunakan fasilitas internet agar tidak digunakan yang bukan tamu usaha kuliner
1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Uraian metodologi yang digunakan penulis dalam menyelesaikan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut : a. Mengumpulkan bahan-bahan yang berupa data, tulisan, keterangan melalui buku, atau sumber informasi lainnya sebagai landasan teori dalam penulisan ini. b. Membahas bagaimana cara membuat server sehingga internet bisa diakses lewat WiFi. c. Membahas komponen-komponen apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini. d. Membahas bagaimana cara konfigurasi atau setting server yang akan digunakan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Protokol Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mengatur dua atau lebih komputer dalam suatu jaringan melakukan interaksi pertukaran format data. Protokol memiliki suatu fungsi yang spesifik satu sama lain pada sebuah hubungan telekomunikasi [William Stanlling 2010]. TCP/IP merupakan sekumpulan protokol yang dikembangkan untuk mengizinkan komputer-komputer agar dapat saling membagi sumber daya yang dimiliki masingmasing melalui media jaringan. TCP/IP
memungkinkan komunikasi diantara sekumpulan interkoneksi jaringan dan dapat diterapkan pada jaringan LAN ataupun WAN [Nial Mansfield, 2004]. TCP/IP dapat diterima oleh masyarakat dunia karena memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Protokol TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka. b. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya. c. TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu d. Pengembangan TCP/IP dilakukan dengan konsensus dan tidak tergantung pada vendor tertentu. e. TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada jaringan Ethernet, Token Ring, Jalur Telepon, dan lain-sebagainya. f. Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini komputer dapat saling terhubung tanpa batasan jarak dan luas jangkauannya. g. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga dapat diterapkan pada internetwork. 2.2 Teknologi WiFi Wifi atau WiFi) adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar datasecara nirkabel (menggunakangelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi [[www.wikipedia.org]. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN" Ada beberapa teknologi yang diterapkan pada Wireless LAN. Yang pertama disebut dengan teknologi Wi-fi, kemudian Wi-max
dan yang ketiga adalah teknologi Bluetooth. Wi-fi sebagai komunikasi LAN tanpa kabel antara Notebook, PDA dan computer yang tidak bergerak. Perangkat Wi-fi menjadi perangkat mobile yang sederhana, cepat, dan memiliki jangkauan yang luas [Alam, M.A.J, 2008]. Wireless LAN menggunakan standar IEEE 802.11. Dibandingkan dengan sinyal radio dan TV. Wireless LAN memiliki beberapa perbedaan, yaitu: Wireless LAN tidak mengirim sinyal audio atau video, melainkan sinyal data Untuk meningkatkan keamanannya, sinyal Wireless LAN disebar. Jadi Wireless LAN menggunakan jangkauan frekuensi yang lebih luaas cakupannya daripada transmisi yang diperlukan. Jaringan tanpa kabel menggunakan frekuensi yang berbeda dengan perangkat radio dan TV Wi-fi bekerja dalam frekuensi antara 2,402 sampai 2,480 Ghz. Frekuensi ini disebut ISM (Industrial, Scientific, Medical) Band. Wireless LAN memiliki jangkauan sekitar 30m didalam ruangan, dan sekitar 100 m di luar ruangan . Kecepatan transfer file pada Wireless LAN mencapai 11 Mbps untuk perangkat yang bekerja sesuai dengan standar IEEE 802.11 b dengan frekuensi 2,4 Ghz. Perangkat yang bekerja sesuai standar IEEE 802.11 a memiliki kecepatan transfer data sampai 54 Mbps dengan frekuensi 5,4 Ghz. Saat ini perangkat yang digunakan sesuai standar IEEE 802.11 g yang memiliki kecepatan transfer data sampai 54 Mbps dan bekerja dengan frekuensi 2,4 Ghz. Jaringan komputer tanpa kabel disebut dengan istilah Wireless-LAN (W-LAN) atau disebut juga dengan istilah Wi-Fi (WirelessFidelity). Jika LAN menggunakan kabel sebagai media pertukaran data, W-LAN menggunakan teknologi gelombang radio untuk pertukaran data. Teknologi WiFi saat ini bekerja sesuai standar IEEE 802.11 b dan 802.11 g yang bekerja pada pita frekuensi 2,4 GHz. Kecepatan transfer data sebesar 11 Mbps. Selain menggunakan teknologi Wi-Fi juga dapat digunakan teknologi Bluetooth
yang bekerja dengan standar IEEE 802.15.1., untuk membangun sebuah wireless LAN. Sebuah Wireless LAN yang menggunakan teknologi Wi-fi memiliki dua buah topologi, yaitu topologi Ad-hoc dan topologi Infrastruktur. Jika digunakan topologi Ad-Hoc cukup dengan memasang Wireless Adapter pada computer yang ingin dihubungkan ke Wireless LAN. Topologi Ad-Hoc diperlihatkan seperti pada gambar berikut.
Gambar 1 Wireless LAN tipe Ad-Hoc Topologi kedua dari Wireless LAN adalah tipe Infrastructure. Pada tipe ini terdapat perangkat jaringan yang disebut Acces Point (AP). AP berfungsi sebagai sebuah hub pada sebuah Wireless LAN. Topologi Access Point pada PAN terlihat seperti pada gambar berikut.
Gambar 2 Wireless LAN Infrastructure Ada beberapa Standar WiFi antara lain : a. WiFi, kependekan dari Wireless Fidelity adalah standar yang dibuat oleh konsorsium perusahaan produsen peranti W-LAN; Wireless Ethernet Communications Alliance untuk mempromosikan kompatibilitas perangkat 802.11 b. Semua produk WiFi adalah 802.11, tapi tidak semua 802.11 mengikuti standar WiFi
3. Pembahasan 3.1 Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan agar mendapatkan tentang apa yang dibutuhkan sistem WiFi yang akan diimplementasikan pada usaha kuliner sehingga pengguna/pelanggan mudah melakukan koneksi ke jaringan WiFi di area tempat usaha. Berdasarkan kebutuhan pelanggan dapat mengunakan koneksi sesuai bandwith yang diberikan oleh admin atau yang membatasi akses sehingga terciptanya keamanan dan kenyaman. Peralatan yang dibutuhkan untuk menimplementasi-kan teknologi WiFi antara lain : a. PC server OS mikrotik yang terhubung ke jaringan b. Telepon c. Speedy d. Modem e. Hub/Swicth f. WiFi/WLAN 3.2 Sistem Jaringan WiFi yang diusulkan Sebuah usaha kuliner harus bias menambahkan dengan mengunakan teknologi WiFi yang sudah ada layanan internet agar layanan yang diberikan kepada customer atau pelanggan yang dating menjadi lebih fleksibel dan agresif aman dan handal. Pengusaha kuliner perlu direncanakan / usulkan pengembangan dan integrasi jaringan infrastruktur dan sistem informasi layanan pelanggan lebih cepat sebagai berikut : 1. Sistem koneksi WiFi dapat menarik pelanggan yang ada, mudah diakses, dimonitor, aman, handal, dan tanpa batasan waktu. 2. Sistem tersebut mampu meningkatkan perfomasi dan kompetisi usaha maupun sesuai dengan trend bisnis modern. 3. Koneksi internet gratis yang sekarang banyak diminati kaula muda dan kalangan pekerja. 4. Support service internet untuk data yang berkualitas, handal, dan akurat (reliability) dengan kecepatan yang memadai.
3.3 Topologi yang digunakan Dalam rancangan topologi yang digunakan dari Jaringan internet melalui modem ADSL yang nantinya di fungsikan sebagai bridge melalui Router Mikrotik yang akan disalurkan ke pelanggan melalui teknologi WiFi yang telah di konfigurasi sebagai server router.
Gambar 2. Topologi yang digunakan 3.4 Model Teknologi WiFi Dalam rangka peningkatan upaya pengembangan dari sebuah usaha bisnis, penerapan teknologi WiFi ini adalah salah satu daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Dimana saat sekarang ini penggunaan internet sudah sangat banyak digemari oleh orang, banyak sudah kalangan masyarakat yang sudah memiliki perangkat koneksi ke jaringan internet, seperti HP dan Laptop. Sebagai contoh dari penerapan teknologi WiFi ini adalah misalkan anda seorang pengelola rumah makan atau restoran atau juga kape, maka anda pasti membutuhkan banyak pelanggan agar usaha bisnis anda bisa maju. Banyaknya pelanggan yang akan mengunjungi tempat usaha anda tergantung kepada daya tarik dari usaha anda tersebut, bila daya tariknya banyak maka pasti pelanggan akan banyak berdatangan. Penerapan teknologi WiFi pada usaha yang anda geluti sangat mudah dan sederhana. Perangkat yang perlu disediakan adalah akses internet, misalnya dengan menggunakan Speedy, kemudian perangkat komputer dan perangkat Acces Point. Pemasangan teknologi ini sudah banyak kalangan yang bisa untuk melakukannya, dan saat ini penggunaan teknologi ini sangat memungkinkan apalagi dengan adanya layanan internet melalui jaringan Speedy/telpon. Model penerapan teknologi WiFi ini bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Model Teknologi WiFi Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya teknologi WiFi ini maka semua pengunjung dalam satu usaha akan bisa melakukan koneksi ke internet melalui Acces point. Agar pelanggan yang melakukan koneksi keinternet bisa bebas masuk maka tidak perlu dilakukan scurity dari teknologi WiFi ini, namun kalau mau dibuat pembatasan akses masuk ke jaringan wireless bisa juga dilakukan scurity dari acces point yang digunakan. Penerapan teknologi WiFi ini merupakan salah satu cara peningkatan pelayanan yang dilakukan dalam sebuah perusahaan. Karena akses internet saat ini sangat banyak diminati dan dibutuhkan orang. Maka kalau dalam sebuah restoran teknologi WiFi ini diterapkan kemudian gratis maka bisa dipastikan bahwa orang akan banyak datang mengunjungi usaha anda.
4. Implementasi dan pengujian Sistem 4.1 Dial-up SPEEDY lewat Mikrotik Router (PPPoE) Dial Speedy melalui mikrotik, di mana modem dari Speedy akan kita gunakan hanya sebagai bridge dan mikrotik untuk dial-nya.
Langkah-langkah setup PPPoE Speedy dengan mikrotik. a. Setup Modem sebagai Bridge Setting modem dilakukan melalui browser dengan mengakses alamat http://192.168.1.1 (silahkan baca manualnya) Masukkan username dan password : admin/admin Masuk ke menu “Advanced Setup” kemudian pilih “WAN” dan klik tombol “Edit” Masukkan nilai PVC Configuration : (masukkan nilainya sesuai wilayah TELKOM masingmasing daerah) VPI = X, VCI = XX Nb : Tanyakan kepada pihak Telkom setempat Service Category = UBR Without PCR, kemudian klik tombol Next Connection type = Bridging Encapsulation = LLC, kemudian klik tombol Next Tandai atau kasih √ untuk pilihan “Enable Bridge Service”, kemudian klik Next dan klik tombol Save Selanjutnya klik tombol Save/Reboot (Modem akan reboot -/+1 menit dan tunggu sampai modem normal kembali) b. Setting PPPoE lewat mikrotik sebagai Dial Up (silahkan baca manualnya). Mikrotik kali ini akan kita fungsikan sebagai router yang langsung mendial speedy sebagai berikut : Pertama tentukan dahulu nama yang akan digunakan pada masing masing Card Lan yang ada pada Mikrotik. Berikan Nama pada masing2 kartu jaringan. [admin@MikroTik] interface ethernet set ether1 name=Speedy [admin@MikroTik] interface ethernet set ether2 name=Lan
Setelah masing masing card lan diberi nama, tentukan IP-nya. beri IP pada masing2 kartu jaringan yang telah diberi nama diatas. [admin@MikroTik] ip address add address=192.168.1.254/24 interface=Speedy [admin@MikroTik] ip address add address=192.168.10.254/24 interface=Lan
Pemeriksa apakah nama card lan dan ip yang diberikan sudah benar. Cek IP [admin@MikroTik] ip address print
dan lanjutkan dengan melakukan ping ke masing masing IP tersebut untuk memastikan konfigurasi sudah tepat. Tahapan selanjutnya adalah mengaktifkan fitur PPOE pada Modem ADSL Speedy lewat Mikrotik. [admin@MikroTik] ip address print
dan lanjutkan dengan melakukan ping ke masing masing IP tersebut untuk memastikan konfigurasi sudah tepat. Tahapan selanjutnya adalah mengaktifkan fitur PPOE pada Modem ADSL Speedy lewat Mikrotik. Mengaktifkan
fitur
PPOE
[admin@MikroTik] interface pppoe-client add name=pppoe-user-speedy
[email protected] password=(masukkan pasword speedy) interface=Speedy service-name=internet disabled=no
Memasukkan [admin@MikroTik] 125.164.123.1
Gateway /ip
route
add
gateway=
Cek gateway : [admin@MikroTik] /ip route print Memasukkan / Setting DNS [admin@MikroTik] dns=202.134.1.10
/ip
[admin@MikroTik] /ip dns=203.130.209.242
dns set primaryallow-remote-request=yes dns set secondaryallow-remote-request=yes
Selanjutnya proses masquerading, untuk penerusan (forward) perintah dari routing yang diteruskan ke nat firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terhubung. (ini berfungsi agar semua client nantinya bisa internetan) [admin@MikroTik] /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade
Setelah Proses diatas selesai, lakukan ping ke 202.134.1.10 atau ke google.com. Jika koneksi terhubung artinya kita telah berhasil membuat mesin Mikrotik router sebagai gateway/router dan dialpup server.
4.2 Pengujian Sistem Pada saat pengujian perlu diperhatikan adalah masalah keamanan akses WiFi untuk mencegah orang tidak berhak atau yang bukan pelanggan di usaha kuliner yang dimaksud. Karena akses WiFi dapat dimanfaatkan oleh pesaing usaha kuliner karena koneksi internet yang diberikan gratis dalam mengunakan fasilitas jaringan WiFi. Dalam karya ilmiah ini untuk masalah keamanan sudah diterapkan dengan memanfaatkan server OS mikrotik sebagai autentikasi sebelum pelanggan melakukan akses internet sehingga yang yang bukan pelanggan usaha kuliner tidak bisa mengaksesnya sehingga pemanfaatan teknologi WiFi bisa disempurnakan. Teknologi jaringan WiFi dilengkapi dengan keamanan sehingga beban pada bandwidth usaha bisa diatur, jika tidak akan dihasilkan kecepatan koneksi menjadi lambat. Salah satu cara untuk mengevaluasi keamanan WiFi adalah semua pelanggan mencoba akses internet, sebelum akses login terlebih dahulu maka user akan menginputkan user name dan password yang telah diberikan oleh petugas usaha kuliner. Semakin banyak jaringan WiFi maka akan menjadi hacker dan cyber atau orang yang ingin memanfaatkan jaringan WiFi bisa dikurangi sehingga terhindar dari gangguan bandwith dan pencurian akses.
5. Kesimpulan Dari uraian diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya adalah : a. Teknologi WiFi merupakan teknologi jaringan komputer dengan menggunakan wireless. b. Penerapan teknologi WiFi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan usaha anda. c. Penerapan teknologi WiFi sangat mudah dan sudah banyak dikenal orang. d. Jaringan WiFi dapat dibatasi dengan sistem login sehingga pelanggan yang mengakses WiFi di usaha kuliner dapat dimonitor.
6. Daftar Pustaka Alam, M.A.J, 2008, Mengenal WiFi, Hospot, LAN dan Sharing Internet, Elek Media Bandung Green, DC, 2002, Pengantar Komunikasi Data, Andi, Yogyakarta. http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/20/a pa-sih-jaringan-komputer-nirkabel-itu/ http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:Teknologi Imron A.Md, 2006, Konfigurasi Wlan Dengan Menggunakan Ap, Teknik Komputer,UNSRI. Mansfield, Nial, 2004, Pratical TCP/IP di Linux dan Windows, Andi, Yogyakarta Rafiuddin, Rahmat, 2006 Sistem Komunikasi Data Mutakhir, Andi, Yogyakarta Roger L Freeman, 1997, Telecommunication Transmission Handbook, Prentice Hall Sunomo, 2004, Pengantar Sistem Komunikasi Nirkabel, Grasindo, Jakarta Stalling, William, 2010, Data and Computer Communications, 9 th ed, New York : MacMilan, www.mikrotik.co.id