MENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI) Titin Kuntum Mandalawati, M.Or PGSD IKIP PGRI Madiun
[email protected] ABSTRAK Lompat jauh merupakan suatu rangkaian gerakan yang diawali dengan berlari, menumpu untuk menolak, melayang di udara dan mendarat sejauhjauhnya. Upaya membelajarkan lompat jauh pada siswa sekolah perlu diterapkan cara mengajar yang baik dan tepat. Selain cara mengajar yang baik dan tepat ada beberapa faktor yang mempengaruhi untuk menunjang kemampuan lompat jauh, salah satunya penggunaan media yang tepat.Dengan elevation board (papan elevasi) diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh dalam berbagai gaya, dengan papan elevasi siswa dapat membiasakan lompatan dengan sudut 45º untuk capaian lompatan terjauh, jadi guru bisa menganalisis kemampuan siswa yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lompat jauh, dengan papan tolakan atau papan elevasi siswa dapat membiasakan tolakan 45º untuk capaian lompatan terjauh, sehingga dapat diprediksi akurasi atau ketepatan sejauh mana siswa itu bisa mendarat.
462
lompat jangkit, lompat tinggi galah.
A. PENDAHULUAN Pelaksanaan
pembelajaran
Nomor
lempar
meliputi
lempar
pendidikan jasmani di dalamnya
cakram, lempar lembing, tolak peluru
diajarkan beberapa macam cabang
dan lontar martil.
olahraga yang terangkum kurikulum pendidikan
jasmani.
cabang
olahraga
dalam
pendidikan
Salah
yang
satu
diajarkan
jasmani
yaitu
Berkaitan dengan nomornomor atletik, di sini akan dikaji nomor
lompat.
Lompat
jauh
merupakan suatu rangkaian gerakan
atletik. Atletik merupakan induk dari
yang
semua
menumpu untuk menolak, melayang
cabang
olahraga
yang
diawali
diajarkan dari sekolah tingkat paling
di
rendah
jauhnya.Upaya
(SD)
bahkan
Perguruan
dengan
berlari,
udara dan mendarat
sejauh-
membelajarkan
Tinggi (PT). Seperti dikemukakan
lompat jauh pada siswa sekolah perlu
Bahagia, dkk (1999/2000: 1) bahwa,
diterapkan cara mengajar yang baik
“atletik merupakan salah satu mata
dan tepat. Hal ini karena, para siswa
pelajaran pendidikan jasmani kepada
pada umumnya belum menguasai
siswi dari Sekolah Dasar (SD),
teknik lompat jauh, bahkan para
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
siswi
(SMP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat
pembelajaran atletik. Para peneliti
Atas (SLTA)”. Cabang olahraga
sudah
mengupayakan
atletik di dalamnya terdiri atas empat
macam
pendekatan
nomor utama yaitu jalan, lari, lempar
yang tepat dengan memperhatikan
dan lompat. Dari setiap nomor
tingkat
tersebut
terdapat
ditinjau dari segi fisik maupun
yang
ditinjau dari segi mental, akan tetapi
di
dalamnya
beberapa
nomor
kurang
senang
kemampuan
dengan
berbagai
pembelajaran
siswa
diperlombakan. Untuk nomor lari
belum
terdiri atas: lari jarak pendek, jarak
pembelajaran
menengah, jarak jauh atau marathon,
spesifik, belum menganalisa dan
lari gawang, lari sambung, dan lari
memperhitungkan
cross
capaian lompatan terjauh di semua
country.
Nomor
lompat
meliputi: lompat jauh, lompat tinggi,
memperhatikan
baik
yang
tepat
sudut
media dan
untuk
nomor lompat.
463
Berdasarkan observasi SD di
kecamatan
Barat
kabupaten
kemampuan siswa yang berkaitan dengan
faktor-faktor
yang
Magetan pada tahun 2016, dari 23
mempengaruhi lompat jauh salah
SD
SD
satunya kecepatan awal/ kecepatan
guru
berlari, seperti yang diungkapkan
sekecamatan
diketahui
Barat
masih
18
banyak
pendidikan jasmani, olahraga dan
Soedarminto
kesehatan di dalam pembelajaran
lompat
atletik
meupakan faktor yang penting guna
cenderung
pendekatan
menggunakan
pembelajaran
dengan
(2004;
jauh,
6.5)
kecepatan
“pada awalan
mengembangkan daya pada waktu Dengan
pendapat
media yang belum memperhatikan
bertolak’’.
dan
media
soedarminto bahwa kecepatan awal
efektif,
itu penting maka dengan papan
khususnya pada nomor lompat dalam
tolakan atau papan elevasi siswa
penggunaan
dapat
memeperhitungkan
pembelajaran
yang
media
hanya
membiasakan
tolakan
45º
menggunakan media seadanya yaitu
untuk capaian lompatan terjauh,
bak pasir papan tolakan, tali, simpai,
sehingga dapat diprediksi akurasi
belum ada penggunaan media yang
atau ketepatan sejauh mana siswa itu
memperhitungkan sudut lompatan
bisa mendarat.
untuk capaian lompatan terjauh, pada
B. PEMBAHASAN
kenyataanya
1. Lompat Jauh
memang
meningkat
akan tetapi kurang maksimal, karena
Lompat
adalah
suatu
belum ada prediksi ketepatan analisis
gerakan mengangkat tubuh dari
kemampuan lompatan.
suatu titik ke titik yang lain yang
Dengan
elevasi
lebih jauh atau tinggi dengan
dapat
ancang-ancang lari cepat atau
meningkatkan kemampuan lompat
lambat dengan menumpu satu
jauh dalam berbagai gaya, dengan
kaki dan mendarat dengan kaki
papan
atau
diharapkan
papan siswa
elevasi
siswa
dapat
anggota
tubuh
lainnya
membiasakan lompatan dengan sudut
dengan keseimbangan yang baik
45º untuk capaian lompatan terjauh,
(Djumidar A. Widya, 2004: 65).
jadi
Sedangkan lompat jauh menurut
guru
bisa
menganalisis
464
Syarifudin
(1992:
adalah
b. Menurut Basuki, dkk (2000:
suatu gerakan melompat ke depan
17) dalam lompat jauh ada
atas dalam upaya membawa titik
tiga gaya yang dilakukan
berat badan selama mungkin di
untuk mempertahankan sikap
udara (melayang di udara) yang
badan di udara, 8 yaitu gaya
dilakukan
jongkok, gaya lenting, dan
dengan
90)
cepat
dan
dengan jalan melakukan tolakan
gaya
pada satu kaki untuk mencapai
walkingin the air.”
jarak yang sejauh-jauhnya. 2.
Macam Gaya dalam Lompat
hitch-kick
c. Sedangkan
menurut
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jauh
atau
Direktorat
Ada beberapa gaya yang
Jenderal Pendidikan Dasar
ada di dalam lompat jauh. Adapun
dan Menengah (1997: 60),
gaya dalam lompat jauh adalah
“pada saat melayang ada 3
sebagai berikut:
teknik yang berbeda yang
a. Menurut Purnomo (2007: 85)
dapat digunakan; A = Teknik
macam gaya lompat jauh
Menggantung, B = Teknik
adalah Gaya Jongkok (sail
Mengambang, C = Teknik
style), Gaya Menggantung
Berjalan di Udara”. Gambar
(hang style), Gaya Berjalan di
teknik saat melayang adalah
Udara (hitch kick style).
sebagai berikut:
Gambar 1. Macam Gaya Lompat Jauh (Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 1997: 60)
465
Dari pendapat di atas
atau Gaya Mengambang (sail
dapat disimpulkan bahwa gaya
style), Gaya Menggantung atau
untuk mempertahankan diri di
Gaya Lenting, dan Gaya Berjalan
udara (melayang) ada tiga, gaya
di Udara (hitchkick style/ walking
tersebut adalah Gaya Jongkok
in the air).
3. Lapangan Lompat Jauh
Gambar 2. Lapangan lompat jauh 4. Media
Pembelajaran
(2009:
82)
media
bahwa
media
dari
adalah
bahan,
Menggunakan Papan Elevasi Secara adalah
umum
kata
“medium”,
jamak yang
beberapa pengertian Ronquilo
berarti
mengemukakan pembelajaran alat,
maupun
metode yang digunakan dalam
perantara atau pengantar.Kata
kegiatan
media berlaku untuk berbagai
dengan maksud
usaha atau kegitan, seperti media
interaksi komunikasi adukatif
dalam
teknik.Istilah
antara guru dan peserta didik
media digunakan juga dalam
dapat berlangsung secara evektif
bidang
dan evisien sesuai dengan tujuan
bidang
pengajaran
atau
belajar
pendidikan sehingga istilahnya
pengajaran
menjadi media pendidikan atau
diharapkan.
media
beberapa
pembelajaran
(Adrian,
2004:27). Media pendidikan atau media pembelajaran memiliki
mengajar agar
yang
proses
telah
Dari
berbagai
pengertian
tentang
media pembelajaran diatas dapat diambil media
kesimpulan
bahwa
pembelajaran
adalah
466
bahan,
alat,
digunakan
metode
sebagai
yang
perantara
sudut
(Tipler,1998:71).
45º”
Pendapat tersebut didukung oleh
komunikasi atau interaksi antara
persamaan
guru dan siswa dalam kegiatan
sebagai berikut:
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi yang dimaksud dalam
penelitian
ini
alat untuk mempermudah supaya dalam
kemampuan
dengan
meningkatkan
R : jangkauan horisontal terjauh v0 : kecepatan awal benda θ : sudut elevasi (sudut terhadap horisontal) g : percepatan gravitasi
melompat,
lompatan
sudut
menggunakan
v0 sin 2 , g 2
R
Media
diharapkan dengan pembiasaan pencapaian
parabola
adalah
media pembelajaran berupa alat,
siswa
gerak
terjauh
45º
dengan
papan
elevasi
tersebut. ”jangkauan horisontal terjauh dapat diraih dengan besar
pembelajaran
melalui papan elevasi untuk meningkatkan
kemampuan
lompat jauh siswa SD, adapun prototype produk penelitian ini adalah sebagai berikut.
45º
Gambar 3. Spesifikasi Produk Papan Elevasi 5. Langkah Pembelajaran Lompat Jauh dengan Papan Elevasi
Dalam
pembelajaran
lompat jauh di SD, siswa harus mengerti
dulu
teori
tentang
467
lompat jauh sebelum praktik di
yang terkuat. Cara melakukan
lapangan.
awalan adalah sebagai berikut.
Untuk
memperoleh
suatu hasil yang optimal dalam
1) Lari awalan tergantung dari
lompat jauh, siswa juga harus
masing-masing
memiliki kekuatan, daya ledak,
pelari.
kemampuan
kecepatan,
ketepatan,
2) Kecepatan berlari ditambah
kelentukan, dan
koordinasi
sedikit demi sedikit sebelum
gerakan, serta memahami dan
sampai pada balok tolakan.
menguasai
gerakan
Kecepatan lari dipertahankan
teknik
tetap maksimal sampai balok
lompat jauh.
teknik Adapun
lompat jauh yang harus dikuasai ada
beberapa
tahapan,
yaitu awalan, tolakan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat.
tolakan. 3) Pinggang turun sedikit pada satu langkah akhir lari. b. Tahap tolakan atau tumpuan Tolakan adalah perubahan
a. Tahap awalan Awalan
atau
ancang-
atau perpindahan gerakan dari
ancang adalah gerakan permulaan
gerakan
dalam
gerakan vertikal yang dilakukan
bentuk
untuk mendapatkan
lari kecepatan
secara
horizontal ke
cepat.
Sebelumnya
pada saat akan melakukan tolakan
pelompat
atau
diri untuk melakukan gerakan
lompatan. Awalan
mendapatkan
kecepatan
untuk yang
sudah mempersiapkan
sekuat-kuatnya
pada
setinggi-tingginya
langkah terakhir sehingga seluruh
sebelum mencapai balok tolakan.
tubuh terangkat ke atas melayang
Panjang lintasan awalan untuk
di udara. Cara melakukan tolakan
melakukan lari tidak kurang dari
atau tumpuan tersebut adalah
45 meter. Untuk mendapatkan
sebagai berikut.
hasil lompatan yang maksimal,
1) Ayunkan paha kaki yang tidak
setiap melakukan lompatan harus
digunakan untuk menumpu
selalu
secara
bertumpu
pada
balok
tolakan dan menggunakan kaki
cepat
ke posisi
horizontal dan dipertahankan.
468
2) Luruskan sedikit mata kaki, lutut,
dan
pinggang
pada
waktu melakukan tolakan. 3) Tolakan
dilakukan
d. Tahap mendarat
dengan
Sikap
mendarat
pada
lompat jauh baik gaya jongkok, menggantung,
maupun
arah ke depan atas (sudut
gaya berjalan di udara sama. Pada
tolakan 45 derajat). Pada saat
waktu akan mendarat kedua kaki
tahap tolakan atau tumpuan
lurus
inilah
mengangkat paha ke atas, badan
siswa
SD
dibantu
ke
depan dengan
dengan papan elevasi supaya
dibungkukkan
ke
depan,
dan
dapat mencapai hasil lompatan
kedua tangan ke depan. Mendarat
yang maksimal.
dilakukan pada tumit terlebih dahulu dan mengeper, kedua lutut
c. Tahap melayang di udara Sikap badan melayang di
dibengkokkan (ditekuk) dan berat
udara, adalah sikap setelah kaki
badan ke depan supaya tidak
tolak menolakan kaki pada balok
jatuh ke
tumpuan,
ditundukkan dan kedua tangan ke
yaitu
saat
badan
belakang.
Kepala
melayang di udara bersamaan
depan.
dengan ayunan kedua lengan ke
melakukan pendaratan
depan atas. Tinggi dan jauhnya
sebagai berikut.
hasil
1) Lengan dan badan ditarik ke
lompatan
tergantung dari
Cara
besarnya kekuatan kaki tolak, dan
depan
pelompat dalam meluruskan kaki
kaki ditarik mendekati badan.
tumpu
selurus-lurusnya dan
secepat-cepatnya.
Pada
tahap
melayang di udara, ada tiga teknik yang
berbeda
yang dapat
bawah, begitu
adalah
juga
2) Luruskan kaki dan tekuk lagi sedikit
sesaat sebelum
menyentuh tanah. 3) Pada waktu kedua kaki telah
digunakan, tergantung penguasaan
mendarat
teknik pelompat.
duduklah di atas kedua kaki.
tersebut, mengambang, di udara.
Ketiga
gaya
yaitu menggantung, dan
berjalan
di bak
pasir,
C. SIMPULAN Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulan bahwa dengan
469
menggunakan media papan elevasi, kemampuan berbagai
lompat
gaya
jauh
siswa
meningkat. Dengan
SD
Borg,
W &Gall, M.D 1983.Educational ReserchAn Introduction. New York: Longman
Brooks,
George A, and Fahey Thomas P. 1984. Exercise Physiology: Human Bioenergetics and Its Applications, Ist Ed. New York: Jhon Willey & Sons. Inc.
dalam dapat
membiasakan
lompatan dengan sudut 45º untuk capaian lompatan terjauh, jadi guru bisa menganalisis kemampuan siswa yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lompat jauh salah
satunya
kecepatan
awal/
kecepatan berlari. Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para guru
olahraga
supaya
tetap
berinovatif dalam meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan
motorik siswa SD. Selain itu juga bisa meningkatkan bakat siswa untuk mengikuti perlombaan lompat jauh misalnya. DAFTAR PUSTAKA Aip
Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Djumidar. 2004. Dasar-dasar Atletik. Jakarta. Universitas Terbuka. Fox, Edward L., Richard W. Bower and Merie L.Foss. 1993. The Physiological Basic of Physical Education and Athletics, 5th Edition. Dubuque: Wm. C. Brown Communication, Inc. Gunarso
(2008) dengan judul “Pengaruh Metode Latihan dan kekuatan Terhadap Power Otot Tungkai terhadap lompat jauh gaya jongkok”
Yoyo Bahagia, Ucup Yusuf dan Adang Suherman. 1999/2000. Atletik. Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SMP Setara DIII.
470