" •
�"
1 ll
" "
ll :: ii
� � �
"
"
�
II
f• Z w
"
I! u
�
•r.
(>
""
?�
M
� rn � �
1•1 �
�
� 00 m i;-f .,
. tO ml r
�.ri: �� �() �
�
U n
l •·f
(J'
If\
�
M
�
G
\ ··
m
� ij f:;
.,
p,
:·l
�
� • �
"d g
d r: ri··"' 1·1 :1 �' NI r: ;1 r1 ·� Ul :-, t-orn ti) r: u CD .... C: r1 rJ . 0. .. ,-: � .o .�· i:: �(I �I I <'I
i� f� �.:::
B � ·�!:� Vl
ttJ
"
��
�
'
,,
/,;
· <
''·
··-" err.:..-.. r: c t'l r!
0
d
,,
..
" " "" "
c:: (\! .. r: , tf' ::1 t: �·r.
,,
:>
·
'"
,'I.
iJ
!'! �
d
f1' �.J ru 'O
('j "tl ·.-1 " �-.
i:: :j rA r'J r-:
ti') ru ''I
µ ' . :ti p.1�1
� -� .g r.�
Q) i.' cu c �.., (1, •'1
"
" " " "
n
·.!
."I.
I'!
r::
:· i·� I: :lt '.'! ';'(I .::i
�- � -� !;.
'J
" ,.
ru�
� r�
"' '· '
:I
.
p
0 ��
" " " "
" "
I " I I II
��L: ·�f".l gt: : :
rJ n
li G oi � ,,, rJ
1J
w
.,..: ...,..,
"'
�
li
Z
::
�
II 11
�
JI !I I I I ti I!
I " I I I I " " " I " I
.,
. .. '"
" ., ··<
,, ,,
ru 0 c: v
\-l
�. �
H \'I
.,, "
l•ll
�: l•l
.,
1
"
�
., .. ,: '" " ,•
"
il
!
:I
:;
H i:: ··' llj /')
11 .
'" tr. •' I•
«O M' !.'
; � l .. ... .
I• :.: v "'
0
tJ I• v ·�
ro c ,• �·
"
"
n
"' c
"'
, ., " " :.'
r·.
:: •J
E! .,
"
c:
•·I N' 1-1 I! r.: � 1·: !!l
"'
1.1 .·,; !\1
,,
"
)I . ,. •
:::
(�
J
,, ( .
('\
n
(\,
:•
u
\1.! t!
n.
..,
H
[j
GI
l•
Ol
"
:,1 . l
��
H
,., ��
::.i �-�
r.�
·�
t�
:1 "11 �. '.
1.;
"
,. ,
!l.
'
"'
.,
'·
,.,
keperluan pengenaan pajak merupakan petun julc mengenai keadaan perusahaan dan harus diperhatikan dalam penghitungan Pajak P.eng
q
"• n.
Mengingat
Pasal
·
18 ayat (1 ) 1984;
hasilan
Undang-undang Pajak Peng
MEM UTUSKAN
" ' " I
·
Menetapkan
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK IN DONESIA TENTANG PENENTUAN PERBANDINGAN
" ' '
" "
ANT ARA HUTANG DAN MODAL SENDIRI UNTUK
"
KEPERLUAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN.
" " • • • I • • " I • "
.
•
Pasal
1
Untuk keperluan penghitungan Pajak Penghasilan besarnya perban dingan antara hutang dan modal sendiri (debt equity ratio) ditetap kan setinggi-tingginya tiga dibanding satu (
3
:
1 ).
'
,. r·�
:�
. ,
• ' • .
. " ' " .
1:
I
·� " ,, ,,
!'� I•
b. bahwa oleh kmna itu dipandang perlu menge luarkan keputusan tentang besarnya perban dingan antara hutang dan modal sendiri;
" " " .
"
!·.•
H:
a. bahwa besamya perbanciingan antar a hutang dan modal sendiri yang diperbolehk:an untulc
hasilan;
" " •
r·;
:� ,.,
�
·_Menimbang
f:1 �1
"
�·!)
., " ., ,.
:,;
'."<'
" I I "
�'
H
i'i
"
1:
·. � ! tl'l L: ''l 'U t: ••I ··· : <'..' �- . !� c:
:--
;-c
• • " • " • " " " " I " " ' " " " " " • ' • " • • • . • • . • I " I • ' • " I " • " " "
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDO NESIA,
q
z 0
"
" " " "
�- I.< 1
I
t:
�
1•:
rJ r\1
t'U � 'I
,..,
,.1 � r.: r.: r: .. , ' ·' ' !;' -�· :: .,/ [\/'I '>, r.: r.: ,, I� "� l'I �) IJ (/J LI Qt (', II? tl
"
,., r1 . ,., � w
� r:
I rJ Ill U r.: :-: � .,. p, f\l \.! 111 c•! ro · ]..1 ·•·" ::1 u � r.: �-·
..,
�;· �1fl -� � Ir) ··� tll
1'!1
Cl.,, ru ·.�
{�
:>
rl
:1 LI
" ... '"
tO
.... 1I� (10 l::
t-Ot"' t(I ::> r.: rn �·: l-1
�
" "'
. ,,
PENENTUAN PERBANDINGAN ANTARA HUTANG DAN MODAL SENDIRI UNTUK KEPERLUAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN.
" .
�
r.: c"J 'JJ
,,
.a
flS
"
d
�
)!
::1
�� ��
:" �
2638
'
�
· �- � ·•
a
a
m
;o
"
�
0< "'
�
u �l �
" II " II " " " " " " " " " " n " " " " " " .n " " " " " " " " " " " " " " " " I " " I " I I I " " "
:.
1
�
...
" " " " " " " " " " " • " " " " " " ' • " • •
� c � � �
iNDONESIA
TENTANG
" "
�
"
,,,
� �
�
K EP UTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK NOMOR : 1002/KMK.04/1984
" • • I • • " I
��
� �
ll" ��
d
DEPARTEMEN KEUANGAN REPU BLIK INDONESIA
•
Pasal
(1 )
2
Hutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah saldo rata-
" " ,,
2639
rata pada tiap akhir bul an yang dihitung dari sem ua hutang baik hutang jangka panjang mau pun hutang jangka pendek , selain hutang dagang. .
.
--- ··-·
P E NJE L AS A N A T AS
·
(2) Modal sendiri sebagaimana dim 1 aksud dalain Pasal I adalah jum lah; mo dal yang disetor pada akh ir tahun pajak termasuk la�a yang tidak dan/atau belum dibagika n.
KJ:;PUTUSAN MENTERI KEU ANGAN REPUBLIK No, Tanggal
: 1002/KMK.04/1984 : 8 Oktober 1984
�DONESIA
T E N TAN G
Pasal 3
Dalam hal besarnya perban dingan hutang dan modal sendiri melebihi besarnya perbandingan seb agaimana dimaksud dalam Pasal 1, bunga yang dapat dikurangkan sebagai biaya adalah seb esar bunga atas hutang yang perbandingan nya terhadap modal sendiri sesu ai dengan perbandmgan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.
Pasal 4 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang menge tahuinya, Keputusan ini dim uat dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Pada tanggal
: :
J A K A R T A
8 Oktober 1984
MENTER! KEUANGAN ,
PENENTU AN PERBANDINGAN ANTARA HU TANG DAN MODAL SENDIRI U NTU K KEPERLUAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
J. UM UM Untuk menghindarkan terjadinya pembebanan biaya yang tidak wajar sebagai akibat adanya modal sendiri yang terselubung di dalam perkiraan hutang perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan, bahwa bunga yang dicantumkan sebagai biaya sebagian terdiri dari laba terselubung yang seharusnya tidak boleh dibebankan.
II. Pasal 1 Perbandingan antara hutang dan modal sendiri sebesar rupakan batas tertinggi yang diperkenankan.
, me-
Pasal 2 Ayat
(1)
Untuk kepeduan penghitungan pajak penghasilan saldo rata rata hutang pada tiap akhir bulan selama satu tahun mem
RADIUS PRAWIRO
berikan gambaran yang lebih baik tentang besarnya hutang dalam tahun yang bersangkutan, daripada saldo hutang pada
akhir tahun dalam menentukan besar perbandingan (ratio) antara hutang dan modal sendiri. hutang jangka panjang, dimaksud disini hutang lebih dengan jangka waktu pelunasan pinjaman selama
Dengan
dari .;atu tahun Dengan hutang Jangka pendek, dimaksud disini hutang dengan jangka waktu pelunasan pinjaman selama kurang atau sama dengan satu tahun.
2�40 2641
rata pada tiap akhir bul an yang dihitung dari sem ua hutang baik hutang jangka panjang mau pun hutang jangka pendek , selain hutang dagang. .
.
--- ··-·
P E NJE L AS A N A T AS
·
(2) Modal sendiri sebagaimana dim 1 aksud dalain Pasal I adalah jum lah; mo dal yang disetor pada akh ir tahun pajak termasuk la�a yang tidak dan/atau belum dibagika n.
KJ:;PUTUSAN MENTERI KEU ANGAN REPUBLIK No, Tanggal
: 1002/KMK.04/1984 : 8 Oktober 1984
�DONESIA
T E N TAN G
Pasal 3
Dalam hal besarnya perban dingan hutang dan modal sendiri melebihi besarnya perbandingan seb agaimana dimaksud dalam Pasal 1, bunga yang dapat dikurangkan sebagai biaya adalah seb esar bunga atas hutang yang perbandingan nya terhadap modal sendiri sesu ai dengan perbandmgan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1.
Pasal 4 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang menge tahuinya, Keputusan ini dim uat dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Pada tanggal
: :
J A K A R T A
8 Oktober 1984
MENTER! KEUANGAN ,
PENENTU AN PERBANDINGAN ANTARA HU TANG DAN MODAL SENDIRI U NTU K KEPERLUAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
J. UM UM Untuk menghindarkan terjadinya pembebanan biaya yang tidak wajar sebagai akibat adanya modal sendiri yang terselubung di dalam perkiraan hutang perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan, bahwa bunga yang dicantumkan sebagai biaya sebagian terdiri dari laba terselubung yang seharusnya tidak boleh dibebankan.
II. Pasal 1 Perbandingan antara hutang dan modal sendiri sebesar rupakan batas tertinggi yang diperkenankan.
, me-
Pasal 2 Ayat
(1)
Untuk kepeduan penghitungan pajak penghasilan saldo rata rata hutang pada tiap akhir bulan selama satu tahun mem
RADIUS PRAWIRO
berikan gambaran yang lebih baik tentang besarnya hutang dalam tahun yang bersangkutan, daripada saldo hutang pada
akhir tahun dalam menentukan besar perbandingan (ratio) antara hutang dan modal sendiri. hutang jangka panjang, dimaksud disini hutang lebih dengan jangka waktu pelunasan pinjaman selama
Dengan
dari .;atu tahun Dengan hutang Jangka pendek, dimaksud disini hutang dengan jangka waktu pelunasan pinjaman selama kurang atau sama dengan satu tahun.
2�40 2641
Dengan hutang dag ang dimaksud disini hutang atas barang dagangan dan atas pembelian baiian bak u untulc pengolahan industri, yang jang · ka waktunya tida k melampaui ·· enam bulan dan biasanya tida k memperhituhgkan bunga atas kredit pembelian tersebut. Hutang Dagang ini, tida k dimasukkan pada penghitungan sald o akhir hutang tiaptiap bulari. Demi kian pula penghitung an saldo akhir huta ng tiap -tiap' bulan seperti yang diuraikan di atas. ·
Ayat (2) Dengan modal sen diri dimak sud jumla h yang benar-ben telah disetor ked ar alam perusahaan p ada akhir tahu n, jadi bukan besar modal statuter (modal men urut akte pendiri dan bulcan modal an) yang ditempatkan. Dalam menghitung modal sendiri, dit ambahkan pula lab yang belum dibagika a n.
Rp.
Untulc dapat m eng hitung besarnya bu nga yang diperbole kan dibebankan seb h agai biaya, dalam me ngh itu ng besa my a penghasilan yang ter hutang pajak, denga n cara menghitung besarnya perbandingan hutang dan modal s endiri terleb ih dahulu, diberikan co ntoh sebagai berik ut : CONTOH:
Rp..;
20-12-1984 hutang dagang
Rp.
100 juta
Rp.
"'juta
'
penambahan hutang jangka pendek
35 juta
Diketahui pula bahwa : Modal statuter ...........................................
=Rp. 100 juta
Modal ditempatkan ............'.......................
=Rp.
Modal disetor
...........................................................
80 juta = Rp.
Cadangan laba ...........................................
=R p.
50 juta
Laba yang ditahan (termasuk laba tahun her-
=Rp.
25 juta
75 juta
jalan).
Jumlah modal sendiri ........................................... Dengan demikian maka :
= Rp.
75 juta
= Rp.
150 juta
'
Rata-rata hutang yang menjadi dasar. penghitungan besarnya perbandingan antara hutang dan modal sendiri adalah : Rp. 325 juta ( = 250+75) Saldo hutang per 311-1984 29 2 1984 = Rp 325 juta sda Rp. 325 juta 31 3-1984 sda 30 4-1984 = Rp 360 juta sda Rp. 160 juta sda 31-5-1984 sda 31-6-1984 = Rp. 560 juta ( =360+200) 31-7-198 4 = Rp 560 juta sda 31-8-1984 ::o Rp. 560 juta sda 30-9-1984 = Rp. 620 juta ( = 560+60) sda sda 31-10-1984 = Rp 570 juta ( = 620 - 50) 30-11-1984 = Rp 535 juta ( = 570 35) sda 31 12-1984 = Rp. 540 juta ( 535+5) sda =
=
Mutasi hutang pad a peru sah 1-1-1984
5 juta
_
10-11-1984.pengurangan hutang jangka panjang
.
Pasal 3
SO juta
Rp.
l0-10-1984 pengurangan hutang jangka pendek 8:11-1984--hutang klaim atas barang yang dijual
aan X adalah sebagai be rikut : Saldo hut ang: - Jan gka panjang =Rp. lDO juta - jangka pendek =Rp. 150 juta
Rp. 250 juta Diketahui bahwa mut asi hutang dala m tahu n 1984 adalah sbb : 10- l-1984penamba han hutang jangka pen dek Rp. 75 juta 5- 2-1984pen ambahan hutang dagang Rp. 100 juta 10- 3-1984 hutang dagang Rp. 7- 4-1984pen amb 20 juta ahan hutang pajak Rp. 20- 6-1984penam 25 juta bahan hutang jangka panjang Rp. 200 juta 12- 9-1984pen ambahan hutang jang ka pendek Rp. 60 juta
=
=
R ata-rata hutang =Rp. 5.640 j1.:ta
12
-- -
---. -
Rp 5.640 juta
= Rp. 470 juta -=--=--=--=--=--=- -=- -
Perbandingan hutang dan modal yang diperbolehkan adalah
=
3
:
1
J adi hutang yang diperkenankan dan bunganya boleh dikurangkan Rp. 450 juta. 3 X Rp. 150 juta sebagai biaya =
=
Sedangkan bunga dari hutang selebihnya, yaitu dari hutang sebesar 2642 2643
Dengan hutang dag ang dimaksud disini hutang atas barang dagangan dan atas pembelian baiian bak u untulc pengolahan industri, yang jang · ka waktunya tida k melampaui ·· enam bulan dan biasanya tida k memperhituhgkan bunga atas kredit pembelian tersebut. Hutang Dagang ini, tida k dimasukkan pada penghitungan sald o akhir hutang tiaptiap bulari. Demi kian pula penghitung an saldo akhir huta ng tiap -tiap' bulan seperti yang diuraikan di atas. ·
Ayat (2) Dengan modal sen diri dimak sud jumla h yang benar-ben telah disetor ked ar alam perusahaan p ada akhir tahu n, jadi bukan besar modal statuter (modal men urut akte pendiri dan bulcan modal an) yang ditempatkan. Dalam menghitung modal sendiri, dit ambahkan pula lab yang belum dibagika a n.
Rp.
Untulc dapat m eng hitung besarnya bu nga yang diperbole kan dibebankan seb h agai biaya, dalam me ngh itu ng besa my a penghasilan yang ter hutang pajak, denga n cara menghitung besarnya perbandingan hutang dan modal s endiri terleb ih dahulu, diberikan co ntoh sebagai berik ut : CONTOH:
Rp..;
20-12-1984 hutang dagang
Rp.
100 juta
Rp.
"'juta
'
penambahan hutang jangka pendek
35 juta
Diketahui pula bahwa : Modal statuter ...........................................
=Rp. 100 juta
Modal ditempatkan ............'.......................
=Rp.
Modal disetor
...........................................................
80 juta = Rp.
Cadangan laba ...........................................
=R p.
50 juta
Laba yang ditahan (termasuk laba tahun her-
=Rp.
25 juta
75 juta
jalan).
Jumlah modal sendiri ........................................... Dengan demikian maka :
= Rp.
75 juta
= Rp.
150 juta
'
Rata-rata hutang yang menjadi dasar. penghitungan besarnya perbandingan antara hutang dan modal sendiri adalah : Rp. 325 juta ( = 250+75) Saldo hutang per 311-1984 29 2 1984 = Rp 325 juta sda Rp. 325 juta 31 3-1984 sda 30 4-1984 = Rp 360 juta sda Rp. 160 juta sda 31-5-1984 sda 31-6-1984 = Rp. 560 juta ( =360+200) 31-7-198 4 = Rp 560 juta sda 31-8-1984 ::o Rp. 560 juta sda 30-9-1984 = Rp. 620 juta ( = 560+60) sda sda 31-10-1984 = Rp 570 juta ( = 620 - 50) 30-11-1984 = Rp 535 juta ( = 570 35) sda 31 12-1984 = Rp. 540 juta ( 535+5) sda =
=
Mutasi hutang pad a peru sah 1-1-1984
5 juta
_
10-11-1984.pengurangan hutang jangka panjang
.
Pasal 3
SO juta
Rp.
l0-10-1984 pengurangan hutang jangka pendek 8:11-1984--hutang klaim atas barang yang dijual
aan X adalah sebagai be rikut : Saldo hut ang: - Jan gka panjang =Rp. lDO juta - jangka pendek =Rp. 150 juta
Rp. 250 juta Diketahui bahwa mut asi hutang dala m tahu n 1984 adalah sbb : 10- l-1984penamba han hutang jangka pen dek Rp. 75 juta 5- 2-1984pen ambahan hutang dagang Rp. 100 juta 10- 3-1984 hutang dagang Rp. 7- 4-1984pen amb 20 juta ahan hutang pajak Rp. 20- 6-1984penam 25 juta bahan hutang jangka panjang Rp. 200 juta 12- 9-1984pen ambahan hutang jang ka pendek Rp. 60 juta
=
=
R ata-rata hutang =Rp. 5.640 j1.:ta
12
-- -
---. -
Rp 5.640 juta
= Rp. 470 juta -=--=--=--=--=--=- -=- -
Perbandingan hutang dan modal yang diperbolehkan adalah
=
3
:
1
J adi hutang yang diperkenankan dan bunganya boleh dikurangkan Rp. 450 juta. 3 X Rp. 150 juta sebagai biaya =
=
Sedangkan bunga dari hutang selebihnya, yaitu dari hutang sebesar 2642 2643
Rp. 20 juta Rp
(
=
4 70 - 45 0 ) ju ta tidak diperbolehkan dikurangkan
sebagai biaya.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Bunga yang dibebankan dalam laporan keuangan 1984 misalkan =
Rp. 94 juta.
·
NOMOR
..
I
1015/KMK.OS/1984
TENTANG
Bunga yang diperbolehkan dibebankan sebagai biaya Rp. 450 jutaX Rp. 94 juta = Rp. 90 juta. *
=
KERINGANAN BEA MASUK DAN PAJ AK PENJUALAN IMPOR ATAS PEMASUKAN KERTAS DAN KERTAS KARTON SEBAGAI
R.P,475Tuta*
BAHAN BAKU UNTUK INDUSTRI ROKOK.
Bunga yang tidak diperbolehkan dibebankan sebagai biaya
!3:�J_Ql_��� Rp. 94 ju ta
=
Rp. 4 juta.
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
=
Mernbaca
:
No
Rp. 470juta
Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nota Dinas :
ND-1758/BC.424/1984 tanggal 11
Sep
tember 1984.
Pasal 4
Menirnbang
:
bahwa untuk pembuatan kemasan rokok yang
Cukup jelas
dalarn produknya
sebagai pelindung
berfungsi
diperlukan jenis �rtas kemasan yang berkwalitas tinggi dan masih di impor oleh PT. Gudang Garam, sehingga
dipandang
keringanan
perlu
Masuk
Bea
untuk
dan
PPn
rnemberikan lmpor
atas
pemasukannya.
Mengingat
1. Undang-undang No.
Tarip Indonesia
Stbl.
1924
487 sebagaimana telah diubah dan di
tambah; 2. Ordonansi Bea Stbl 1931 No. 471 sebagai mana telah diubah dan ditarnbah; 3. Peraturan
Pemerintah
Peraturan
No.
6
tahun
Negara tahun 1969 No.
(Lembaran
Pemerintah
No.
2
tahun
1969 7) jo. , 1973
(Lembaran Negara tahun 1973 No. 4); 4. Keputusan
Menteri
donesia No.
:
Keuangan Republik In
KEP-38/MK/111/1/1973 tang
gal 31 Januari 1973 jo. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. : KEP-39/ MK/11/1/1973 tanggal 31Januari1973.
2644
2645