MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ANALISIS DU PONT SYSTEM (Studi Pada PT. Holcim Indonesia Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 – 2013) Elisabet1), M. Rifa’i2), Warter Agustim 3)
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk memahami kinerja keuangan perusahaan yang telah go public serta mengetahui cara perhitungan analisis Du Pont System. Obyek pada penelitian ini adalah PT. Holcim Indonesia Tbk yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), lokasi pengambilan data penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia(BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang beralamat di Jalan MT. Haryono 165 Malang. Penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014 sampai dengan februari 2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data atau fakta yang tersedia kemudian dikembangkan dan dianalisis dengan menggunakan analisis Du Pont System. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Retun On Investment (ROI) Du Pont Tahun 2011 sampai tahun 2013. Berdasarkan dari Total Assets Turnover (TATO) dari tahun 2011-2013 mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakir yakni tahun 2011 meningkat sebesar 0,68 kali. Berdasarkan dari Net Profit Margin (NPM) tahun 2011, 0,14% tahun 2012, 0,15% dan tahun 2013, 0,09%. Kemudian dibandingkan dengan Retun On Investment (ROI) Kata Kunci; Kinerja Keuangan dan Analisis Du Pont System
1) 2)
, , dan 3) Program Studi Manajemen, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. Email:
[email protected]
MEASURING METHOD WITH CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS SYSTEM DU PONT (Studies in PT. Holcim Indonesia Tbk Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2011-2013) Elisabet1), M. Rifa’i2), Warter Agustim 3)
ABSTRACT
The research proposed understand financial performance in public company, also knowing Du Pont system calculation. The object of this research is PT. Holcim Indonesia Tbk, which has been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX. The Collechting date from IDX corner on Economics faculty of Brawijaya university hatar research conducted in Indonesia Stock Exchange (IDX) and Business, University of Brawijaya located on Jalan MT. Haryono 165 Malang. The study began in October 2014 until February 2015. This research method used is descriptive quantitative approach. This study describe the date then developed and analyzed using Du Pont System. These results indicate that the ratio of Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), and Retun On Investment (ROI) Du Pont in 2011 until 2013. Based on view of Total Assets Turnover (TATO) from 2011-2013 had fluctuated in three years lastet. Refers to the Net Profit Margin (NPM) 2011, 0.14% 2012, 0.15% and 2013, 0.09%, then compared in the Retun On Investment (ROI) Du Pont result . Keywords; Financial Performance and Analysis Du Pont System
1) 2)
, , dan 3) Program Studi Manajemen, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. Email:
[email protected]
MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ANALISIS DU PONT SYSTEM (Studi Pada PT. Holcim Indonesia Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 – 2013) Elisabet1), M. Rifa’i2), Warter Agustim 3)
ABSTRAsK Penelitian ini bertujuan Untuk memahami kinerja keuangan perusahaan yang telah go public serta mengetahui cara perhitungan analisis Du Pont System. Obyek pada penelitian ini adalah PT. Holcim Indonesia Tbk yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI), lokasi pengambilan data penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia(BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang beralamat di Jalan MT. Haryono 165 Malang. Penelitian ini dimulai pada bulan oktober 2014 sampai dengan februari 2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data atau fakta yang tersedia kemudian dikembangkan dan dianalisis dengan menggunakan analisis Du Pont System. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbandingan Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Retun On Investment (ROI) Du Pont Tahun 2011 sampai tahun 2013. Berdasarkan dari Total Assets Turnover (TATO) dari tahun 2011-2013 mengalami fluktuasi dalam tiga tahun terakir yakni tahun 2011 meningkat sebesar 0,68 kali. Berdasarkan dari Net Profit Margin (NPM) tahun 2011, 0,14% tahun 2012, 0,15% dan tahun 2013, 0,09%. Kemudian dibandingkan dengan Retun On Investment (ROI)
Kata Kunci; Kinerja Keuangan dan Analisis Du Pont System
MEASURING METHOD WITH CORPORATE FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS SYSTEM DU PONT (Studies in PT. Holcim Indonesia Tbk Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 20112013) ABSTRACT The research proposed understand financial performance in public company, also knowing Du Pont system calculation. The object of this research is PT. Holcim Indonesia Tbk, which has been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX. The Collechting date from IDX corner on Economics faculty of Brawijaya university hatar research conducted in Indonesia Stock Exchange (IDX) and Business, University of Brawijaya located on Jalan MT. Haryono 165 Malang. The study began in October 2014 until February 2015. This research method used is descriptive quantitative approach. This study describe the date then developed and analyzed using Du Pont System. These results indicate that the ratio of Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), and Retun On Investment (ROI) Du Pont in 2011 until 2013. Based on view of Total Assets Turnover (TATO) from 2011-2013 had fluctuated in three years lastet. Refers to the Net Profit Margin (NPM) 2011, 0.14% 2012, 0.15% and 2013, 0.09%, then compared in the Retun On Investment (ROI) Du Pont result . Keywords; Financial Performance and Analysis Du Pont System 1)
, 2), dan 3) Program Studi Manajemen, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia. Email:
[email protected]
PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan semen merupakan salah satu perusahaan yang memegang faktor penting dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan semen merupakan kebutuhan dalam pembangunan sarana dan prasarana mulai dari pembangunan jalan raya, jembatan, perumahan, hingga gedunggedung bertingkat.Penggunaan semen di Indonesia terus mengalami peningkatan, bahkan di prediksikan terus tumbuh pesat pada tahun-tahun mendatangseiring dengan pembangunandi Indonesia dengan proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yangdirencanakan oleh Pemerintah. Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam dunia bisnisnya, yaitu mencapai keuntungan maksimal.Hal ini menyebabkan persaingan di antara para pelaku usaha juga semakin kompetitif.Semakin banyaknya jumlah pesaing, maka setiap perusahaan harus mampu menjalankan kinerja perusahaan dengan baik. Manajemen perusahaan dituntut untuk mengelola dan menjalankan kinerja keuangan perusahaan lebih efektif dan efisien dalam beroperasi, sehingga perusahaan dalam mencapai laba yang tinggi bisa terwujud.Selain itu manajemen perusahaan juga harus mampu memahami laporan keuangan, karena laporan keuangan digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan dan sebagai acuan untuk menjalankan perusahaan dengan lebih baik lagi kedepannya. Mengukur kinerja keuangan dapat tercermin pada keuangan perusahaan.Mengukur kinerja keuangan perusahaan sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui pengalokasian aktiva yang dimiliki secara efektif dan efisien guna untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh laba maksimal untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Du pont systemadalah suatu sistem yang menghubungkan antara rasio-rasio aktivitas dengan marjin laba yang menunjukan bagaimana rasio-rasio tersebut selain mempengaruhi untuk menentukan profitabilitas dari aktivaaktiva yang dimiliki perusahaan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2003). Du Pont system ini digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio aktivitas dan Net Profit Margin dan seberapa besar pengaruhnya terhadap Return On Investment. Perusahaan yang mengembangkan sistem analisis ini sehingga sering disebut dengan Du Pont system atau ROI dengan pendekatan Du Pont system. Analisis ini lebih menekankan pada seberapa banyak laba yang bisa diperoleh dengan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Du Pont system digunakan untuk menganalisis dan meningkatkan prestasi perusahaan.Hasil pengembalian atas total aktiva mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumberdaya yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian investasi (Return On Investment/ ROI). Usaha untuk meningkatkan keuntungan dari penjualan dapat diselidiki. Kemungkinan menaikkan hargauntuk meningkatkan laba (atau menurunkan harga untuk meningkatkan volume penjualan). Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan Menurut data statistik Bursa Efek Jakarta yang berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia antara tahun 19951997 (sebelum terjadinya krisis moneter pada Juli 1997),jumlah perusahaan yang go public tercatat kurang lebih sebanyak 259 perusahaan. Sebanyak 57 perusahaan yang melakukan penggabungan usaha. Pada pasca krisis moneter tahun 2000 sampai dengan pertengahan tahun 2008, penggabungan
usaha dilakukan oleh lebih dari 40 perusahaan (Dharmasetya dan Sulaimin,2009). Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penelitian ini bertujuan untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Metode Analisis Du Pont System(Studi Pada PT.Holcim Indonesia Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 – 2013). METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap PT.Holcim Indonesia Tbk yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013 Lokasi pengambilan data penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia(BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang beralamat di Jalan MT. Haryono 165 Malang. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan yang sudah go public dan data laporan keuangan sudah pasti. Hal ini akan memudahkan dalam mengukur kinerja keuangan dengan metode Du Pont System secara tepat. Alasan lain juga didasarkan pada kemudahan akses peneliti terhadap sumber data yang diperluakan. Jenis Penelitian Jenis yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alasannya karena penelitian ini ditujukan untuk memberikan gambaran tentang detail-detail spesifik terhadap suatu permasalahan dari sebuah situasi, ligkungan sosial, atau hubungan. Menurut Arikunto (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan atau menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi). Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek berupa
individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain (Erlina, 2008). Penelitian ini menekankan pada penggunaan data berupa angka-angka yang diolah kemudian dianalisis untuk ditarik kesimpulan yang memperjelas gambaran tentang obyek yang diteliti. Pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2006) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Penelitian ini berusaha mendeskripsikan data atau fakta yang tersedia kemudian dikembangkan dan dianalisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan Du pont System untuk menggambarkan kondisi kinerja keuangan pada PT.Holcim Indonesia Tbk. Sumber Data Untuk menganalisa dan menginterprestasikan data yang baik, maka di perlukan data yang akurat dan sistematis agar data yangdidapat mampu menggambarkan situasi obyek dengan benar, sumber data dalam penelitian adalah menggunakan data skunder. Sebab data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain)umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis di susun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan, Arikunto (2006). Menurut Erlina (2008), data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang berupa arsip laporan keuangan perusahaan, prospektus perusahaan dan lainnya untuk menunjang penelitian tentang masalah yang diteliti. Sumber data penelitian ini diambil dari data laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia.
Adapun data yang dibutuhkan yaitu berupa: a. Neraca per 31 DesemberPT.Holcim Indonesia Tbk 2011-2013 b. Laporan Laba Rugi untuk tahun berakhir PT.Holcim Indonesia Tbk 2011-2013 Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data secara terperinci dan baik sesuai dengan yang diharapkan peneliti, maka peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, catatan harian, dokumen dan sebagainya, Arikunto (2006). Teknik pengumpulan data ini dengan jalan mengambil data yang ada pada perusahaan, metode ini digunakan dengan alasan akan lebih mudah memperoleh data yang diperlukan untuk menunjang dan melengkapi data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipakai adalah catatancatatan atau dokumen-dokumen perusahaan baik laporan keuangan, data sejarah dan lain-lain yang selanjutnya akan dikumpulkan dan kemudian dianalisis. Proses pengumpulan data oleh penulis dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu pengumpulan informasi dengan melakukan studi telaah atas buku-buku maupun literatur, catatan, serta laporan-laporan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Total Asset Turnover (TATO) atau Perputaran Total Aktiva Mengukur perputaran dari semua asset yang dimiliki perusahaan. Total Asset Turnover (TATO)dihitung dari pembagian antara penjualan dengan total asetnya. 2.
Net Profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih Merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan 3.
Return On Investment (ROI) Du Pont Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva yang dikendalikannya dengan mengabaikan sumber pendanaan dan biasanya rasio ini diukur dengan persentase. Perusahaan du pont menggunakan pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan. Teknik Analisa Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kuantitatif,yaitu dengan melakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti, adapun teknik analisis yang digunakan adalah Du Pont System atau Retun On Investment (ROI), dengan langkah-langkah sbb: Langkah I Menentukan Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover(TATO) Perputaran Total Aktiva adalah suatu rasio yang bertujuan untukmengukur tingkat efisiensi aktiva perusahaan didalam menghasilkanvolume penjualan tertentu. a. Aktiva Lancar Aktiva Lancar = Kas + Surat Berharga + Piutang + Persediaan
b. Total Aktiva Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap
c. Perputaran Aktiva ܽݒ݅ݐ݇ܽ ݊ܽݎܽݐݑݎ݁ ݔ ݈݊ܽܽݑ݆݊݁1 ݈݇ܽ݅ = ܶܽݒ݅ݐ݈݇ܽܽݐ Langkah II
Menentukan Rasio Laba Bersih / Net Profit Margin Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang dicapai darisejumlah penjualan tertentu.
ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan labasemakin baik 2. Kriteria perusahaan yang kurang baik Retun On Investment (ROI) Du Pont berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran aktiva dan net profit marginsangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan labakurang baik.
a. Total Biaya Total Biaya = Harga Pokok Penjualan + Beban Usaha + Bunga +Pajak b. Laba Setelah Pajak Laba Setelah Pajak = Penjualan – Total Biaya c. Net Profit Margin ܰ݁݊݅݃ݎܽ ܯݐ݂݅ݎܲݐ ݈ܽ݁ݐ݁ܵ ܾܽܽܮℎ ݆ܲܽܽ݇ = ݔ100% ݆݈ܲ݁݊݊ܽܽݑ
Variabel
Menentukan Return On Investasi (ROI) Du PontRetun On Investment (ROI) Du Pont dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total perusahaan. ROI = Net Profit Margin x Perputaran Aktiva Langkah IV Kinerja
Rasio aktivitas mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva – aktivanya, rasio aktivitas diukur dengan perputaran total aktiva atau Total Asset Turnover (TATO). Rasio ini mengukur perputaran dari semua asset perusahaan. Adapun perhitungan Total Asset Turnover(TATO) untuk PT.Holcim Indonesia Tbk Tahun 2011 - 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Perhitungan Total Asset Turnover (TATO)
Langkah III
Mengukur Perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keuangan
1. Kriteria perusahaan yang baik Retun On Investment (ROI)Du Pontberada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwaperputaran aktiva dan Net Profit Margin (NPM) sangat tinggi. Hal
TotalAsset Turnover (TATO)
2011 0,68 kali
Tahun 2012 0,74 kali
2013 0,65 kali
Sumber: Data Skunder Diolah (2015) Berdasarkan hasil perhitungan Total Asset Turnover (TATO) dapat diketehui bahwa nilai Total Asset Turnover(TATO) yang tertinggi pada tahun 2012 dengan nilai sebesar 0,74 kali, sedangkan yang terenda pada tahun 2013 yaitu dengan nilai 0,65 kali. Pada tahun 2012 nilai Total Asset Turnover(TATO) meningkat dari tahun sebelumnya dan menurun pada tahu 2013.Secara umum nilai Total Asset
Turnover(TATO) yang di miliki PT.Holcim Indonesia Tbk dari tahun 2011 sampai 2013 cendrung naik turun, sehingga nilai Total Asset Turnover(TATO) keungan perusahaan kurang stabil dari tahun ke tahun karena mengalami penurunan dan peningkatan.Hal ini dapat memberikan penilaian bahwa PT.Holcim Indonesia Tbk belum mampu mengerahkan seluruh kemampuan aktivanya dalam mencapai suatu target penjualan. Dengan kata lain, efisiensi penggunaan seluruh aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan belum berjalan dengan baik. Rasio profitabilitas memngukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas diukur dengan margin bersih atas penjualan Net Profit Margin (NPM). Besarnya Net Profit Margin(NPM) merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.Rasio ini mengukur perputaran dari semua asset perusahaan. Adapun perhitungan untuk Net Profit Margin (NPM). PT.Holcim Indonesia Tbk Tahun 2011 - 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) Variabel Net profit margin (NPM)
2011 0,14 %
Tahun 2012 0,15 %
Net Profit Margin(NPM) yang tertinggi pada tahun 2012 dengan nilai sebesar 0.15%, sedangkan yang terenda pada tahun 2013 dengan nilai 0,09%. Pada tahun 2012 nilai Net Profit Margin(NPM) dari tahun sebelumnya dan menurun lagi pada tahun berikutnya. Secara keseluruhan nilai Net Profit Margin(NPM) PT. Holcim Indonesia Tbk dari tahun 2011 sampai 2013 mengalami peningkatan dan penurunan, sehingga nilai Net Profit Margin(NPM) kinerja keungan perusahaan kurang baik. Hal tersebut dapat memberikan penilaian bahwa PT. Holcim Indonesia Tbk belum mampu menekan beban-beban yang ada untuk pencapaian laba yang optimal. Dengan kata lain, efisiensi biaya dalam upaya pencapaian laba optimal belum bisa terlaksana dengan baik. Analisis du pont system menggabungkan rasio aktivitas dan margin laba terhadap penjualan, dan menunjukan bagai mana rasio – rasio tersebut berinteraksi dalam menentukan profitabilitas dari aktiva perusahaan atau Retun On Investment (ROI) Du Pont.Rasio ini mengukur perputaran dari semua asset perusahaan. Adapun perhitungan Retun On Investment (ROI)Du pont untuk PT.Holcim Indonesia Tbk 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Perhitungan Retun On Investment (ROI) Du Pont Variabel
2013 0,10 %
2011 Retun On 0,09 Investment(ROI) % Du Pont
Tahun 2012 2013 0,11 0,065 % %
Sumber: Data Skunder Diolah (2015) Sumber: Data Skunder Diolah (2015) Berdasarkan perhitungan Net Profit Margin (NPM) dapat diketahui bahwa nilai
Berdasarkan perhitungan Retun On Investment (ROI) Du Pont dapat di ketahui bahwa pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami peningkatan yaitu, 0,09% meningkat menjadi 0,11%. Sedangkan untuk tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan lagi yaitu, 0,11% menjadi 0,065%.Secara keseluruhan nilaiRetun On Investment (ROI) Du Pont terendah pada tahun 2013 sedangkan yang tertinggi terdapat pada tahun 2012 yang berarti bahwa efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba adalah yang paling baik.Nilai Return on Investment(ROI) Du Pontyang dimiliki oleh PT. Holcim Indonesia Tbk, pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan dan penurunan. Akan tetapi, komponen dalamReturn on Investment(ROI) Du Pontyaitu total aktiva dan laba bersih menunjukkan kearah peningkatan dari tahun ke tahun. Hanya saja pada tahun 2013 terjadi penurunan pada laba bersih perusahaan yang mengakibatkan penurunan nilaiReturn on Investment(ROI) Du Pont. Artinya bahwa PT. Holcim Indonesia Tbk mampu mengelola bisnisnya dengan baik dari kontribusi aktiva yang dimiliki. Namun tidak cukup efisien dalam menciptakan laba bersih yang optimal dari penggunaan keseluruhan aktivanya. Hasil analisis dari penelitian di atas, menunjukkan bahwaPT. Holcim Indonesia Tbk,dapat dikatakan dalam keadaan yang kurang baik. Hal ini tercermin dari nilai Net Profit Margin (NPM) dan Retun On Investment(ROI)DuPontyang menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun yakni 2011 0.14% pada tahun 2012 naik menjadi 0.15% dan pada tahun 2013 menurun dengan nilai 0.10 dan Retun On Investment(ROI)Du Pont tahun 2011 dengan nilai 0.09% pada tahu 2012 naik menjadi 0.11% dan pada tahu 2013 0.065%. Sehingga pemanfaatan laba bersih atas
penjualan dan pengembalian investasi belum maksimal. Untuk rasio aktivitas, yaitu Total Assets Turnover (TATO juga cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yakni pada tahun 2011 dengan nila 0.68 kali dan meningkat pada tahun 2012 menjadi 0.74 kali kemudian menurun pada tahun 2013 menjadi 0.65. Kemungkinan ini dikarenakan kurang maksimalnya pemanfaatan terhadap total aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan. Faktor lain yang menyebabkan penurunan Retun On Investment (ROI) Du Pont pada tahun 2013 adalah penurunan perputaran total aktiva Total Asset Turnover(TATO) menjadi 0,65 kali yang semula 0,74 kali dari tahun 2012.Penurunan Retun On Invesmen (ROI) Du Pon pada tahun 2013, mengindikasikanbahwa kemampuan manajemen perusahaan menurun dalam melaksanakanpengelolaan hartanya untuk menghasilkan laba operasi. Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), danRetun On Investment(ROI) Du Pont Tahun 2011 Sampai Tahun 2013PT. Holcim Indonesia Tbk
Variabel Total Assets Turn over (TATO) Net Profit Margin(NPM) Retun On Investment(RO I)
2011
Tahun 2012
0,68 kali
0,74 kali
0,65 kali
0,14 % 0,09 %
0,15 % 0,11 %
0,09%
2013
0,065 %
Du Pont Sumber: Data Skunder Diolah (2015)
Dari table diatas menunjukan perbandingan Total Assets Turnover (TATO), Net Profit Margin (NPM), dan Retun On Investment(ROI) Du Pont Tahun 2011 Sampai Tahun 2013. Jika di lihat dari Total Assets Turnover (TATO) dari tahun 2011-2013 mengalami kenaikan dan penurunan di tiga tahun terakir yakni tahun 2011 dengan nilai 0,68 kali naik ditahun 2012 menjadi 0,74 kali dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu dengan nilai 0,65 kali. Jika dilihat dari Net Profit Margin (NPM) dari tahun 2011-2013 mengalami kenaikan dan penurunan di tiga tahun terakir yakni tahun 2011 dengan nilai 0,14% naik ditahun 2012 menjadi 0,15% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu dengan nilai 0,09%. Kemudian dilihat dari Retun On Investment(ROI) Du Pontdari tahun 20112013 mengalami kenaikan dan penurunan di tiga tahun terakir yakni tahun 2011 dengan nilai 0,09% naik ditahun 2012 menjadi 0,11% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu dengan nilai 0,065%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Total Assets Turnover (TATO) selama periode 2011 sampai dengan 2013 sangat kecil. Semakin rendah angka tingkat perputaran aktiva, maka semakin tidak efisien perusahaan mengelola total asetnya dalam menghasilkan penjualan 2. Net Profit Margin (NPM) selama periode 2011 sampai dengan 2013sangat kecil. Net Profit Marginsemakin rendah maka kegiatan operasi suatu perusahaan semakin kurang baik Hal ini
menunjukan bahwa kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik. 3. Return On Investment(ROI) Du Pont selama periode 2011 sampai dengan 2013 relatif kecil dan mengalami penurunan. Penurunan Retin On Investment (ROI) du pontmengindikasikan bahwa kemampuan manajemen perusahaan menurun dalam melaksanakan pengelolaan hartanya untuk menghasilkan laba operasi. Saran 1. Dari sektor Total Asset Turnover(TATO) PT. Holcim Indonesia Tbk kedepannya diharapkan mampum mengelola aset sehingga dapat menghasilkan volume penjualan yang tinggi. 2. Dari sektor Net Profit Margin (NPM)PT. Holcim Indonesia Tbk di tahun-tahun berikutnya diharapkan lebih meningkatkan penjualan sehingga dapat menghasilkan laba bersih secara maksimal. 3. Dari sektor Return On Investment (ROI)Du pontPT. Holcim Indonesia Tbk kedepannya diharapkan kedepannya dapat menaikkan penjualan dan perputaran total aktivanya sehingga dapat memperoleh pengembalian total aktiva semakin tinggi dengan cara mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan baik tenaga kerja, bahan baku, mesin-mesin, maupun peralatan pabrik sehingga stabilitas perusahaan tetap baik. 4. Penelitian ini hanya terbatas pada Total Asset Turnover (Tato), Net Profit Margin (Npm) dan Return On
Investment (Roi) Du Pont dengan metode analisi Du pontsystemsehingga masih banyak faktorfactor belum diketahuiperusahaan. Untuk peneliti selanjutnya, diusahakan perusahaan yang menjadi sampel penelitian bisa dibedakan dari penelitian ini yang lebih signifikan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi V1, Cetakan Ketigabelas, Rineka Cipta, Jakarta Erlina, 2008. Metodologi Peneltian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi kedua, Cetakan Pertama.Medan: USU Press Lani Dharmasetya, Vonny Sulaimin, 2009, Merger dan Akuisisi: Tinjauan Dari Sudut Akuntansi dan Perpajakan, Jakarta: Kompas Gramedia Sundjaja Ridwan, S dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan II. Edisi ke-4. Klaten: PT. Intan Sejati.