MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung Sugihartono ,S.Pd., M.Sn.
Disusun Oleh : Decy Permatasari
14148141
Fanny Setiawati
14148149
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015
SCENE 48 FADE IN
SHOT 1 : Elang dan Jingga berjalan bergandengan
FADE I DAN FADE OUT TO
SHOT 2 : MS Elang dan Jingga DISSOLVE TO
SHOT 3 : CU Tangan bergandengan CONTRAST CUT TO
SHOT 4 : lelaki 2 keluar dengan tubuh terbakar api dan berjalan dengan sempoyongan STRAIGHT CUT TO
SHOT 1: CU Tangan ibu kebaya meremas sapu tangan L CUT TO
SHOT 2 : CU Radio yang ada di atas meja STRAIGHT CUT TO
SHOT 3 : OS Ibu kebaya melihat ke arah kaca yang memantul ke luar jendela orang yang tubuh nya terbakar STAIGHT CUT TO
SHOT 4 : MS ibu kebaya melihat keluar di balik jendela L CUT TO
SHOT 5 : MS laki-laki terbakar MATCH CUT TO
SHOT 6 : MS Laki-laki rebah ke tanah STRAIGHT CUT TO
SCENE 50
SHOT 1 : FOLLOW – CU Tangan orang menarik resleting STRAIGHT CUT TO
SHOT 2 : MS Orang menarik resleting (lanjutan shot sebelumnya) STRAIGHT CUT TO
SHOT 3 : FS Orang membawa tandu menggotong mayat L CUT TO
SHOT 4 : TRACK RIGHT – MS orang orang melihat kejadian di lokasi kejadian STRAIGHT CUT TO
SHOT 5 : FS Orang keluar dari sebuah rumah L CUT TO
SHOT 6 : OS Yosef berbicara pada Asturo STRAIGHT CUT TO
SHOT 7 : OS asturo berbicara pada yosef STRAIGHT CUT TO
SHOT 8 : PEN RIGHT - MS Yosef melihat sekeliling STRAIGHT CUT TO
SHOT 9 : MS Yosef melihat ibu kebaya di balik jendela rumah nya STRAIGHT CUT TO
SCENE 51 (Paralel Editing Cut)
SHOT 1 : MS Yosef melihat bayangan ibu berkebaya CUT TO
SHOT 2 : OS Ibu berkebaya bergidik melihat Yosef CUT TO
SHOT 3 : CU jendela. Mata ibu berkebaya menatap Yosef CUT TO
SHOT 4 : MCU Tatapan Yosef CUT TO
SHOT 5 : LS Jendela. Ibu berkebaya menutup korden DIP TO BLACK
SCENE 52 (Paralel Editing Cut) FADE IN
SHOT 1 : LS langit-langit kamar CUT TO
SHOT 2 : CU Elang mengerjapkan mata, sambil memegang baju CUT TO
SHOT 3 : KNEE SHOT Dari samping. Elang menoleh melihat Jingga tidur di sebelahnya
CUT TO
SHOT 4 : LS Dari atas Elang melompat dari tempat tidur CUT TO
SHOT 5 : FS Elang duduk di sudut kamar CUT TO
SHOT 6 : LS Jingga bangun dan berbicara CUT TO
SHOT 7 : FS Elang bingung di pojok kamar JUMP CUT SCENE 53 (Paralel Editing Cut)
SHOT 1 : MS Elang menggosok tangan yang berlumur darah CUT TO
SHOT 2 : CU Tangan Elang berlumuran darah CUT TO
SHOT 3 : OS Elang menyalakan wastafel, air yang keluar darah CUT TO
SHOT 4 : MS Elang panik CUT TO
SHOT 5 : FS Dinding-dinding penuh darah CUT TO
SHOT 6 : MS Elang menekuk lengan CUT TO
SHOT 7 : FS Kaki Elang didatangi genangan darah CUT TO
SHOT 8 : FS Kamar mandi penuh darah CUT TO
SHOT 9 : MS Elang panik dan berteriak FADE OUT
DESKRIPSI KONSEP TEKNIK EDITING FILM “BELENGGU”
1. SCENE 48. EXT. RUMAH LELAKI BEJAT. HALAMAN - MALAM Shot 1 – 3 transisinya menggunakan dissolve agar terkesan romantis saat mereka bergandengan tangan. Pada shot ke 4 langsung masuk pada contrast cut setelah mereka romantis langsung ada adegan seorang pria terbakar di balik mereka. 2. SCENE 49 INT/EXT. RUMAH IBU BERKEBAYA. R. UTAMA – MALAM Shot 1 CU tangan meremas sapu tangan kemudian L CUT ke suara radio lalu CU ke arah sumber suara tadi. Pada shot ke 3-5 menggunakan STAIGHT CUT agar terlihat lebih detail pada shot-shot nya karena berkesinambungan. Kemudian pada shot 5 ke 6 menggunakan match cut karena gambar satu ke gambar yang lain berkesinambungan dan merupakan rangkaian suatu adegan. 3. SCENE 50 EXT. RUMAH LELAKI BAJINGAN. HALAMAN – MALAM Shot 1 follow tangan seorang sedang menarik resletingmenutup sesuatu kemudian straight cut ke shot ke 2 MS ke orang yang menutup resleting kantong smpai atas kemudian untuk pergantian ke shot 3 menggunakan Match cut karena sama adegan namun berbeda pergerakan shot nya. Kemudian straight cut ke shot 4 di lanjut track right terlihat penonton sedang melihat kejadian di TKP. Kemudian straight cut ke shot 5 ada 2 orang laki-laki keluar dari dalam rumah di kemudian L CUT suara laki-laki berboicara kemudian OS laki-laki yang berbicara dengan seseorang (sambungan shot sebelumnya ) kemudian straight cut ke shot 7 seorang yang lain menjawab pertanyaan laki-laki tadi. Kemudian straight cut lagi ke shot 8 di lanjut dengan pen left-pen right seorang sedang melihat keadaan sekitar kemudian shot 8 mata seorang tertuju pada sebuah rumah yang terdapat di sana dan melihat sesosok bayangan ibu-ibu berkebaya di balik jendela rumahnya. 4. SCENE 51 EXT/INT. RUMAH IBU BERKEBAYA. R. TAMU - MALAM Shot 1 : samar dari balik jendela, Yosef melihat bayangan ibu berkebaya. Kemudian Straight Cut ke shot 2 ibu berkebaya bergidik, dan sedikit gemetar menatap keluar jendela. Pada 2 shot ini menggunakan editing straight cut untuk menunjukkan kesinambungan antar shot 2 dengan shot sebelumnya. Pada shot 3 dan shot 4 nampak ibu berkebaya dan Yosef saling bertatapan dilanjut dengan shot 5, masih dengan teknik editing Straight cut untuk menciptakan irama kejadian antar ketiga shot ini. Scene 52 secara keseluruhan menggunakan teknik editing Straight Cut, namun juga bisa Paralel Editing Cut. 5. SCENE 52 INT. RUMAH SUSUN. KAMAR ELANG – MALAM Diawal shot 1 menggunakan transisi Fade In menunjukkan seolah-olah mata yang terbuka dari sudut pandang Elang yang bangun tidur. Kemudian menuju shot 2, CU Elang mengerjapkan mata, sambil memegang baju menunjukkan detail adegan Elang yang sedang mengerjapkan mata. Pada shot selanjutnya, shot 3 dengan teknik editing Straight Cut, knee shot dari samping. Elang menoleh melihat Jingga
tidur di sebelahnya, menunjukkan adegan 2 kejadian, Elang menyadari dirinya dan Jingga tidur diatas genangan darah di tempat tidur dan kejadian nampak tubuh Jingga kaku pucat seperti orang mati. Selanjutnya, pada shot 4 dengan menggunakan teknik editing Straight Cut, LS Dari atas Elang melompat dari tempat tidur. Dari shot 1 hingga shot ke 8 menggunakan Sraight Cut, fungsinya untuk menunjukkan keseimbangan action pada scene 52. 6. SCENE 53 INT. RUMAH SUSUN. KAMAR MANDI – MALAM Pada scen 53, terdapat 9 shot. Shot 1 hingga shot ke 8 menggunakan editing Straight Cut, untuk menunjukkan progresi kejadian yang terdapat dalam scene kamar mandi. Kemudia diakhir shot ke 9 menggunakan transisi Dip to Black untuk menunjukkan kesan mendramatisir adegan.
KESIMPULAN Pada film “Belenggu” rata-rata pada scene kami menggunakan straight cut dan pararel editing cut karena lebih menunjukkan ketegangann dan juga tidak terlalu banyak transisi sehingga rasa penasaran dan ketegangan lebih terasa