MENGENAL DUNIA REPORTER DAN JURNALISTIK TV
TVRI STASIUN KALIMANTAN TENGAH
PENYAJI : NENI MARIA, S.Si * Dikutip dari berbagai sumber
PENGERTIAN JURNALISTIK • Jurnalistik dapat diartikan sebagai proses penulisan dan penyebarluasan informasi berupa berita, feature dan opini melalui media massa. Dalam video, terlihat bagaimana sosok seorang penyiar yang dapat membawakan berita dengan sangat baik, bukan sekedar membaca tetapi menuturkan, menyampaikan atau menyajikan berita sehingga harus mampu meyakinkan pemirsa. Achor menjadi penghubung ke berita yang akan disampaikan atau diinformasikan reporter dari lokasi kejadian, dengan membacakan leads atau teras berita dari laporan reporter.
• Dalam dunia jurnalistik TV, anchor dan reporter tersebut memiliki peran yang sangat penting, yang dapat menjadi kunci sukses berita yang disampaikan kepada khalayak. Namun, sebelum kita lebih jauh membahas mengenai sosok seorang anchor dan juga reporter, kita akan mencoba mengenal terlebih dahulu apa itu berita TV. • Seorang jurnalistik TV harus memahami betul kriteria berita dan nilai berita sebelum mencari dan menulis berita. Tanpa memahaminya, maka berita yang akan dicari dan disajikan belum tentu berguna dan menarik bagi pemirsa. Apalagi setiap hari dunia ini akan dipenuhi dengan ragam berita.
PERMASALAHAN • Apakah semua berita itu akan kita sajikan kepada pemirsa? Tentu tidak! Bagaimana mungkin berita yang banyak itu kita cari lalu disajikan semuanya kepada pemirsa. Bukankah sebagai jurnalis kita memiliki keterbatasan? Bukankah program berita di TV juga memiliki batas waktu penyiaran? Untuk itu kita harus memilihnya sesuai dengan nilai berita dan karakteristik pemirsa TV.
• Lantas, Berita apa yang layak kita liput dan disiarkan di TV? Untuk menjawab pertanyaan ini kita harus memahami dulu definisi berita. • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) dikemukakan, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang h • Freda Morris dalam buku yang sama mengemukakan,” News is immediate, the important, the things that have impact on our lives”. Artinya, berita adalah sesuatu yang baru, penting yang dapat memberikan dampak kepada kehidupan manusia. Dari definisi ini ada tiga unsur pada sebuah berita, yakni baru, penting dan berguna bagi manusia. • Eric C. Hepwood (1996) mengemukakan, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Definisi ini mengungkapkan tiga unsur berita, yakni aktual, penting dan menarik. • Sementara itu, pakar komunikasi lainnya, JB Wahyudi mengemukakan, berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik.
• Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berita adalah laporan tentang fakta peristiwa atau pendapat yang aktual, menarik, berguna dan dipublikasikan melalui media massa periodik: surat kabar, majalah, radio dan TV. Namun, definisi ini masih bersifat umum dan belum secara spesifik menjelaskan mengenai berita TV. • Berita TV bukan hanya sekedar melaporkan fakta tulisan atau narasi, tetapi juga gambar (visual), baik gambar diam, seperti foto, gambar peta, grafis maupun film berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita dan mampu memikat pemirsa. Bagi berita TV, gambar adalah primadona atau paling utama daripada narasi. Jika gambar berita yang disiarkan mampu bercerita banyak, maka narasi hanya sebagai penunjang. Berita TV tanpa gambar tidak ubahnya dengan berita radio.
Dari definisi tersebut, berita TV juga dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Berita fakta peristiwa Berita fakta peristiwa adalah laporan tentang segala sesuatu peristiwa sebagaimana adanya, misalnya, kebakaran, bencana alam dan kecelakaan. Berita ini disusun hanya berdasarkan pengamatan wartawan atau di tempat kejadian perkara (TKP).
2. Berita fakta pendapat Berita fakta pendapat adalah laporan tentang pernyataan atau pendapat manusia mengenai segala sesuatu yang tengah aktual, misalnya pendapat para pakar mengenai implikasi kenaikan BBM, pendapat berbagai kalangan masyarakat mengenai 100 hari Kabinet Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan tanggapan SBY atas komentar kinerja kabinetnya. Berita ini disusun hanya berdasarkan tanggapan saja dan tidak ada peristiwanya.
3. Berita fakta peristiwa dan fakta pendapat. Sementara itu, berita fakta peristiwa dan fakta pendapat adalah laporan tentang segala sesuatu peristiwa yang terjadi dan pendapat manusia yang berkompeten mengenai fakta peristiwa tersebut. Misalnya, ratusan ribu TKI dari negeri jiran kembali ke Tanah Air, kecelakaan di jalan tol akibat penghentian kendaraan tanpa prosedur sebelum iring-iringan Presiden SBY lewat dan Jakarta dilanda banjir. Berita peristiwa tersebut disisipi dengan pendapat berbagai kalangan mengenai masalah itu, misalnya komentar TKI, korban, polisi, pengamat dan pejabat pemerintah. Jadi, berita ini disusun berdasarkan fakta peristiwa dan sisipi tanggapan manusia yang berkompeten mengenai masalah itu.
MENGENAL JURNALISTIK SEDERHANA • Jurnalistik merupakan suatu aktifitas dalam menghasilkan berita maupun opini. Mulai dari perencanaan, peliputan, pengumpulan fakta, sampai pada penulisan atau penyiaran yang hasilnya disampaikan pada publik atau khalayak pembaca, pendengar, atau penonton melalui media atau pers. Dengan kata lain jurnalistik merupakan proses aktif untuk melahirkan berita. Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu Harafiyah, Konseptual dan Praktis.
• Secara Harafiyah: Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan.Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasalnya dari bahasa Yunani kuno, “du jour”yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.
• Secara Konseptual : Jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang sebagai proses, teknik, dan ilmu. • Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan atau menyiarkan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis). • Sebagai teknik, Jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara. • Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa. Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.
• Secara Praktis : Jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa (Cetak, On Line, TV, Radio). Dari pengertian praktis kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik : Informasi, Penyusunan informasi, Penyebarluasan informasi, dan Media massa.
Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dibagi menjadi: news (berita) , views (opini). News adalah laporan peristiwa yang mengandung fakta bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values). Berita disebut juga “informasi terbaru”.
Kenapa ? karena berita adalah peristiwa yang terjadi saat ini dan harus segera dilaporkan untuk diketahui banyak orang (masyarakat, pembaca, atau pendengar dan penonton). Tentu saja semuanya harus berdasarkan fakta dan fakta akan menjadi berita setelah dilaporkan oleh seorang wartawan atau reporter yang kemudian bisa ditindaklanjuti dengan beragam kemasan atau packaging yang dilakukan tim redaksi, seperti ditindaklanjuti dengan wawancara kepada beberapa narasumber yang berkompeten.
Nah, karena berita merupakan konstruksi dari sebuah fakta, lantas seperti apa fakta yang semestinya dilaporkan wartawan atau reporter untuk menjadi berita ? Secara teoritis ada banyak sekali ukuran, namun secara umum ukuran itu dibagi dua, yakni penting dan menarik.Seberapa penting dan menarikkah suatu peristiwa itu layak dijadikan berita ? Maka untuk mempertimbangkan hal tersebut dibutuhkan nilai-nilai sebagai pertimbangan untuk menentukan suatu peristiwa itu layak dijadikan berita.
Dalam jurnalistik nilai-nilai tersebut disebut dengan News Value (nilai berita). Biasanya peristiwa yang dianggap mempunyai nilai berita atau layak berita adalah yang mengandung satu atau beberapa unsur berikut ini: • Actual (kekinian) atau bisa juga disebut Baru (Timeliness) : peristiwa yang diliput dan diberitakan baru saja terjadi atau mengandung kekinian. Jika peristiwa sudah lewat, maka dianggap basi. • Signikansi (penting) : Peristiwa penting yang dapat mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan masyarakat. • Magnitude (besar) : Peristiwa besar yang berpengaruh bagi kehidupan orang banyak, • Proximity (kedekatan) : Peristiwa yang terjadi dekat dengan pendengar. Biasanya, kedekatan ini bersifat geografis atau emosional.
• Prominence (tenar) : Peristiwa yang menyangkut orang, benda atau tempat yang terkenal atau sangat dikenal oleh masyarakat. • Human Interest (manusiawi) : Peristiwa yang memberi sentuhan perasaan bagi pendengar. • Konflik : Peristiwa yang menghadirkan dua pihak yang saling berlawanan kepentingan. • Kontroversial : peristiwa yang biasanya bertentangan dengan norma-norma umum yang berlaku di masyarakat. • Unsual (tidak biasa) atau Aneh (Oddity) : Peristiwa yang tidak biasa terjadi. • Menyangkut kebijakan pemerintah (government action).
Opini (Views) adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa. Jenis opini ini dituangkan antara lain dalam bentuk kolom, tajukrencana, artikel, surat pembaca, karikatur, pojok, dan esai. Kalau di radio dan TV ada wawancara, dialog, debat, dll. Seperti yang disampaikan di atas, bahwa berita lahir dari rekonstruksi fakta-fakta yang harus didapat dan dikumpulkan oleh seorang jurnalis. Fakta bisa diperoleh dari pandangan mata apa yang terjadi dari sebuah peristiwa, wawancara dengan narasumber, wawancara dengan masyarakat, informasi dari pihak yang berwenang,all. Dalam merekontruksi sebuah berita bisanya ada yang namanya tahap planning dan action. Tahap perencanaan ini biasa juga disebut sebagai news planning. Inilah tahap awal bagaimana proses pengumpulan fakta sampai pada tahap produksi (TV dan radio) atau publishing (media cetak, majalah) dilakukan.
Berikut urutan proses bahan mentah berita sampai diolah menjadi sebuah informasi yang dikonsumsi khalayak. • News Planning (Perencanaan berita) : Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang berita yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan. • News Hunting (Pengumpulan bahan berita) : Setelah rapat proyeksi dan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara. [cara jadi wartawan] • News Writing (Penulisan naskah) : Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan naskah.
• News Editing (Penyuntingan naskah). Naskah yang sudah ditulis harus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia. • Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process). • Penyebarluasan Informasi : Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (Business Department) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan.Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.
Jenis-jenis Berita : • Sesuai dengan perkembangan media, teknologi dan zaman, maka ada berbagai macam jenis berita. Namun umumnya jenis berita dikenal dalam beberapa kelompok besar, yaitu Berita langsung (straight news), Berita opini (opinion news), Berita investigasi (investigative news), dan sebagainya. Ada juga tulisan atau produk program yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.
Terima Kasih…