MENGENAL ASMA’ULHUSNA
Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al A’raaf 180) Dalam surat al-A’raaf ayat 180 Allah memerintahkan agar kita memohon kepada-Nya dengan menyebut Asma’ulhusna. Disamping sebutan ” ALLAH ” Dia memiliki 99 nama lain yang dengan nama itu kita bisa menyampaikan segala hajat dan permohonan kita. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan Baihaqy 99 nama Allah itu disebutkan sebagai berikut : ” Sesungguhnya Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Agung memiliki 99 Nama. Barang siapa yang menghafalnya dia masuk syurga, Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia…”
1. AR-RAHMAN YANG MAHA PENGASIH 2. AR-RAHIIM YANG MAHA PENYAYANG 3. AL-MALIK YANG MAHA MERAJAI 4. AL-QUDDUS YANG MAHA SUCI 5. AS-SALAM YANG MAHA SELAMAT 6. AL-MUKMIN YANG MEMBERI KEAMANAN 7. AL-MUHAIMIN YANG MEMELIHARA 8. AL-AZIZ YANG MAHA PERKASA 9. AL-JABBAR YANG MEMAKSAKAN KEHENDAK 10. AL-MUTAKABBIR YANG MEMILIKI SEGALA KEBESARAN 11. AL-KHALIK YANG MENCIPTAKAN 12. AL-BARRI YANG MAHA PERENCANA 13. AL MJUSHOWWIR YANG MEMBENTUK RUPA 14. AL-GHAFFAAR YANG MAHA PENGAMPUN 15. AL-QOHHAR YANG PERKASA 16. AL-WAHHAB YANG MAHA MEMBERI 17. AR-RAZZAAQ YANG MEMBERI REZEKI 18. AL-FATTAHU YANG MEMBUKA PINTU RAHMAT 19. AL-ALLIM YANG MAHA MENGETAHUI 20. AL-QOBIDH YANG MENGENDALIKAN REZEKI 21. AL-BAASITH YANG MELAPANGKAN REZEKI 22. AL-KHOFIDH YANG MERENDAHKAN DERAJAT 23. AR-RAAFI’ YANG MENINGGIKAN DERAJAT 24. AL-MU’IZZ YANG MEMBERI KEMULIAAN 25. AL-MUDZILLU YANG MENIMPAKAN KEHINAAN 26. AS-SAMII’ YANG MAHA MENDENGAR 27. AL-BASHIIR YANG MAHA MELIHAT 38. AL-HAKAM YANG MENETAPKAN HUKUM 29. AL-ADLU YANG MAHA ADIL 30. AL-LATHIIF YANG MAHA PENYANTUN 31. AL-KHOBIIR YANG MEWASPADAI 32. AL-HALIIM YANG MAHA BIJAKSANA 33. AL-ADZIIM YANG MAHA AGUNG 34. AL-GHOFUUR YANG MAHA PENGAMPUN 35. ASY-SYAKUUR YANG BERTERIMA KASIH 36. AL-ALYY YANG MAHA LUHUR/TINGGI 37. AL-KABIIR YANG MAHA BESAR 38. AL-HAFIIDZ YANG MAHA MEMELIHARA 39. AL-MUQIIT YANG MEMBERI MAKAN 40. AL-HASIIB YANG MAHA MENGHITUNG 41. AL-JALIIL YANG MAHA AGUNG LAGI MULIA 42. AL-KARIIM YANG MAHA PEMURAH DAN MAHA MULIA 43. AR-RAQIIB YANG MAHA MENGAWASI 44. AL-MUJIIB YANG MAHA MNGABULKAN 45. AL-WAASI’ YANG MAHA LUAS 46. AL-HAKIIM YANG MAHA BIJAKSANA 47. AL-WADUUD YANG MAHA MENGASIHI 48. AL-MAJIID YANG MAHA MULIA 49. AL-BAA’ITS YANG MEMBANGKITKAN 50. ASY-SYAHIID YANG MAHA MENYAKSIKAN 51. AL-HAQQU YANG MAHA BENAR 52. AL-WAKIIL YANG MAHA MENGURUSI 53. AL-QOWIYYU YANG MAHA KUAT 54. AL-MATIIN YANG MAHA KOKOH 55. AL-WALIYYU YANG MAHA MELINDUNGI 56. AL-HAMIID YANG MAHA TERPUJI 57. AL-MUHSHIY YANG MAHA MENGHITUNG 58. AL-MUBDI’U YANG MEMULAI 59. AL-MU’IID YANG MENGEMBALIKAN 60. AL-MUHYII YANG MAHA MENGHIDUPKAN 61. AL-MUMIIT YANG MAHA MEMATIKAN 62. AL –HAYYU YANG MAHA HIDUP 63. AP-QOYYUUM YANG MAHA MANDIRI 64. AL-WAAJID YANG MENEMUKAN 65. AL-MAAJID PEMILIK KEMULIAAN 66. AL-WAAHID YANG MAHA TUNGGAL 67. AL-AHAD YANG MAHA ESA 68. AS-SHOMAD PUSAT PENGADUAN 69. AL-QOODIR YANG MAHA KUASA 70. AL-MUQTADIR YANG MEMEGANG KEKUASAAN
71. AL-MUQODDIM YANG MENDAHULUI 72. AL-MU’AKHIR YANG MENGAKHIRI 73. AL-AWWAL YANG MAHA AWAL 74.AL-AAKHIRU YANG MAHA AKHIR 75. AZH-ZHOOHIRU YANG NYATA 76. AL-BAATHIN YANG GHAIB 77. AL-WAALIYU YANG MAHA MENGUASAI 78. AL-MUTA’AALI YANG MAHA TINGGI 79. AL-BARRU YANG MAHA BAIK 80. AT-TAWWAAB YANG MAHA MENERIMA TOBAT 81. AL-MUNTAQIM YANG MAHA MENYIKSA 82. AL-AFUWWU YANG MAHA PEMAAF 83. AR-RO’UF YANG MAHA BELAS KASIHAN 84. AL-MALIKUL MULKI YANG MENGUASAI SEGALA KEKUASAAN 85. DZUL JALAALI WAL IKRAAM PEMILIK KEAGUNGAN DAN KEMULIAAN 86. AL-MUQSITH YANG MAHA ADIL 87.AL-JAAMI’ YANG MAHA MENGHIMPUN 88. AL-GHONIYY YANG MAHA KAYA 89. AL-MUGHNII YANG MAHA MEMBERI KEKAYAAN 90. AL-MAANI’ YANG MAHA MENOLAK 91. ADH-DHOORRU YANG MAHA MERUSAK 92. AN-NAAFI’ YANG MAHA MEMBERI MANFAAT 93. AN-NUUR YANG MAHA BERCAHAYA
94. AL-HAADII YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK 95. AL-BADII’ YANG MAHA MENCIPTAKAN 96. AL-BAAQII YANG MAHA KEKAL 97. AL-WAARITS YANG MAHA TETAP 98. AR-RASYIID YANG MAHA PANDAI 99. ASH-SHOBUUR YANG MAHA PENYABAR Asma’ulhusna lazim digunakan dalam berdo’a memohon sesuatu pada Allah, dengan memanggil nama Allah sesuai dengan do’a yang dipanjatkan. Misalnya Ya Malik , Ya Aziz, Ya Jabbar, digunakan memohon sesuatu yang bersifat kekuatan atau kekuasaan. Ya Rahman, ya Rahiim, ya Latif, digunakan untuk memohon sesuatu yang bersifat kasih sayang dan penuh kelembutan. Ya Ghoniy, ya mughni, ya Razzaq, ya Fattah digunakan memohon sesuatu yang berkaitan dengan masalah kekayaan dan rezeki. Asma’ulhusna juga digunakan untuk berzikir dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah , dengan menyebut nyebut nama-Nya sebanyak banyaknya. Lazimnya dengan menambahkan kata “yaa..” didepan Asma’ulhusna, menjadi “Yaa Rahman…… ya Rahiim…… yaa Malik….. yaa Quddus….. yaa Salam…… Yaa Mukmin …… yaa Muhaimin…… dst.
DZIKIR DENGAN ASMA’ULHUSNA
Al-Asma’ul husna biasa juga digunakan sebagai kalimat dzikir untuk mendekatkan diri pada Allah dengan menambahkan huruf nida’ (Yaa) pada masing masing Asma’. Misalnya Yaa..Rahman, Yaa..Rohiim, Yaa…Malik… dst. Perbanyaklah mengucapkan kalimat Dzikir dengan menyebut nama-Nya setiapselesai sholat, waktu pagi dan petang hari atau pada waktu malam hari. Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 152 menyatakan bahwa ia akan selalu ingat pada orang yang selalu ingat pada-Nya.
Mengingat Allah dengan menyebut-nyebut nama-Nya adalah suatu kegiatan yang sangat dianjurkan dalam Al Qur’an. Namun sedikit sekali orang yang mau dan memiliki kesempatan untuk melakukannya. Kebanyakan orang menganggap duduk berdiam diri sambil berzikir menyebut nama Allah sebagai suatu kegiatan yang sia-sia dan membuang waktu percuma. Betulkah demikian ..??? Kalau duduk berdiam sambil menyebut nama Allah merupakan kegiatan yang sia–sia tentu Allah tidak akan memerintahkan kita untuk melakukannya. Namun dalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat yang memerintahkan kita untuk menyeru, dan menyebut nama Allah sebanyak banyaknya baik dikala berdiri, duduk maupun berbaring.
41- Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyakbanyaknya. (Al Ahzab 41)
25- Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. 26- Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Al Ahzab 25-26)
110- Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia
mempunyai al asmaaulhusna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam salatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Al Israak 110)
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu……(Al Baqarah 200) Banyak ayat Qur’an yang menganjurkan kita untuk berzikir dengan menyebut nama ALLAH sebanyak banyaknya. Namun tidak dipungkiri, bahwa sedikit sekali diantara umat Islam yang menyadari hal ini. Tidak banyak diantara umat Islam yang dapat dan mampu menyediakan waktu untuk melakukan ibadah zikir tersebut secara rutin setiap hari. Kesibukan duniawi telah melalaikan manusia dari berzikir mengingat Allah. Sebagian besar umat Islam sudah merasa cukup mengingat Allah hanya dengan mengerjakan sholat wajib 5 waktu sehari semalam. Waktu yang dianjurkan untuk melakukan zikir adalah setelah mengerjakan sholat lima waktu, di waktu pagi dan sore hari atau diwaktu malam hari. Melakukan zikir dengan mengucapkan kalimat Asma’ulhusna dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan lisan dan didalam hati :
1.
Zikir dengan lisan
Zikir dengan lisan dapat dilakukan secara berjama’ah atau seorang diri. Zikir berjama’ah biasanya dilakukan dalam rangka pembelajaran, agar mudah menghafal kalimat zikir tersebut. Untuk kekhusukan dan manfaat yang lebih banyak sebaiknya dilakukan seorang diri. Duduk bersila, atau duduk iftirosh baca kalimat Asma’ulhusna perlahan lahan dengan berbisik sebanyak 33 x atau kelipatan dari 33 bisa 3 x 33 atau 5×33 …dst diutamakan jumlahnya ganjil. Penghitungan bisa dilakukan dengan biji tasbih yang banyak didapat dipasaran atau menggunakan jari tangan. Ketika membaca kalimat Asma’ulhusna hati dan fikiran difokuskan pada kalimat yang dibaca. Misalnya lisan nmembaca “Yaa…Rahman..” fikiran menterjemahkan ” wahai yang maha pengasih” hati dan perasaan merasakan kasih sayang-Nya yang tak terhingga. Pengulangan kalimat Asma’ulhusna yang terus menerus dalam jumlah yang banyak akan menhunjam kedalam hati. Menimbulkan perasaan rindu dan kedekatan yang mendalam pada Allah SWT. Insya Allah Dia akan hadir didalam hati kita masing masing sesuai dengan sifat yang terkandung dalam Asma’ulhusna yang kita baca.
2.
Zikir dalam hati (Qolbu)
Jika sudah lancar dengan lisan, mulailah melatih diri untuk berzikir didalam hati. Mulut diam , fikiran dan hati membaca dan merasakan kalimat Asma’ulhusna. Kegiatan ini bisa kita lakukan sambil duduk, berbaring atau berjalan. Jika dilakukan sambil duduk penghitungan bisa dilakukan seperti pada zikir lisan diatas, jika dilakukan sambil berjalan atau melakukan kegiatan lainnya tidak perlu dilakukan penghitungan, tapi bacalah sebanyak banyaknya. Pelaksanaan zikir secara siir (didalam hati) ini mengacu pada firman allah dalam surat Al A’raaf ayat 205:
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu , termasuk orang-orang yang lalai. (Al A’raaf 205) Manfaat Dzikir Asma’ulhusna Dalam Al-Qur’an Allah banyak sekali menganjurkan kita untuk selalu berzikir dengan menyebut nama-Nya yang tercantum dalam Asma’ulhusna sebanyak banyaknya. Allah tentu tidak akan menganjurkan sesuatu yang sia sia kepada kita. Banyak hikmah dan manfaat yang tersembunyi dibalik pelaksanaan “Dzikir Asma’ulhusna ” ini. Kita manusia ini sebenarnya adalah mahluk Ruh yang abadi. Kita sebagai mahluk Ruh telah diciptakan jauh sebelum tubuh dan jasad kita terbentuk. Allah meniupkan Ruh kita kedalam jazad ketika umur 120 hari didalam kandungan, kemudian kita lahir kedunia sebagai seorang bayi yang lemah, tumbuh menjadi remaja, dewasa, dan tua. Kemudian setelah datang kematian Ruh kita dipisahkan kembali dari jasad. Selanjutnya Ruh meneruskan perjalannya di alam barzakh, kemudian pada hari berbangkit dipertemukan kembali dengan jasad yang baru. Dengan jasad yang baru, kita dikumpulkan di padang Mahsyar menghadapi hari berhisab, untuk mempertanggung jawabkan semua amal perbuatan kita selama hidup didunia. Sejak bersatu dengan jasad didalam kandungan kemudian lahir kedunia , Ruh akan menempuh perjalan yang panjang penuh rintangan dan kesulitan. Menempuh kehidupan dunia, alam barzakh (kubur), padang Mahsyar, hari berhisab, lembah Neraka, selanjutnya tetap tinggal di Neraka atau berhasil lolos menuju taman Syurga. Selama hidup didunia tubuh kita membutuhkan makan dan minum untuk tumbuh dan tetap bertahan hidup. Ruh juga butuh makan dan minum untuk tetap tumbuh dan bertahan hidup, apalagi masa(waktu) yang harus ditempuh Ruh jauh lebih lama dan panjang daripada masa yang ditempuh oleh jasad. Hanya saja makanan dan minuman Ruh tidak sama dengan makanan jasad. Kita sudah kenal makanan yang lezat untuk jasad kita, Ruh tidak membutuhkan makanan seperti itu, Makan dan minuman Ruh adalah ayat Qur’an, dan kalimat dzikir Asma’ulhusna. Saat berzikir dengan Asma’ulhusna dan membaca Qur’an adalah saat memberi makan Ruh kita. Ruh yang cukup mendapat makanan zikir Asma’ulhusna dan ayat Qur’an akan bertahan hidup abadi sepanjang masa. Ia akan melalui tahap demi tahap kehidupan dengan mudah tanpa kesulitan , karena ia memiliki kekuatan energy Ilahi yang didapat dari makanan kalimat dzikir dan ayat Qur’an yang dibacanya. Ruh yang tidak mendapat makanan cukup dari kalimat dzikir dan Al-Qur’an akan menderita dalam perjalan hidup didunia, apalagi dialam barzakh dan hari berbangkit kelak. Ia akan berada dalam penderitaan yang kekal dan abadi selama lamanya didunia maupun diakhirat. Kalimat Zikir Asma’ulhusna yang dibaca berulang ulang dengan khusuk akan merasuk kedalam relung jiwa dan Ruh, memberi kekuatan dan stamina yang Prima pada Ruh kita. Sifat Allah yang terkandung dalam kalimat Asma’ulhusna akan meresap kedalam setiap relung jiwa dan Ruh kita memberikan energy Ilahi yang dahsyat. Dengan energy Ilahi yang dimiliki Ruh mampu mengatasi semua kendala yang dihadapi dalam perjalan panjang yang dilaluinya. Insya Allah ia akan datang dihadapan Allah kelak dihari berbangkit dengan wajah berseri penuh kemuliaan. Energy Ilahi yang memancar dari Ruh yang banyak berzikir mengingat Allah, dihari kiamat akan terlihat berupa cahaya terang yang menyelimuti sekujur tubuh orang yang ber-Iman, sebagaimana disebutkan dalam surat Al Hadit ayat 12 :
12- (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang banyak. Ruh yang tidak cukup mendapat makanan dari kalimat dzikir Asma’ulhusna atau bacaan ayat qur’an, berada dalam keadaan lemah kurang gizi, didera berbagai penyakit qolbu.Ia tidak memiliki kekuatan yang cukup menghadapi berbagai problem dan masalah yang datang menghadang dalam perjalanan hidupnya. Didunia ia didera berbagai penderitaan batin, seperti stress berkepanjangan, takut, cemas, kuatir, jengkel, dendam, kecewa, putus harapan, rendah diri, terhina, merasa dikucilkan dan lain sebagainya. Setelah datang kematian kelak, ia tidak memiliki persiapan yang memadai untuk hidup dialam barzakh, karena selama ini fikirannya hanya fokus pada kehidupan dunia yang juga tidak bisa dinikmati sepenuhnya karena penyakit batin yang diderita. Dialam barzakh ia terlunta lunta dan sengsara, dihari berbangkit ia akan datang dengan muka yang hitam legam, dan akhirnya ia akan terpuruk dilembah Neraka , kekal abadi tidak pernah bisa keluar dari dalamnya sebagaimana disebutkan dalam surat Az Zumar ayat 60. Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahanam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? (Az Zumar 60) Agar jiwa atau Ruh tetap kuat dan prima setiap saat dalam kehidupan didunia maupun akhirat sediakanlah waktu yang cukup setiap hari untuk melakukan Zikir Asma’ulhusna. Jiwa dan Ruh yang kuat dan tangguh dapat mengatasi berbagai masalah dan problem hidup dengan mudah, ia akan bebas dari berbagai penyakit jiwa seperti jengkel, kecewa, sedih, stress berkepanjangan dan lain sebagainya. Zikir Asma’ulhusna dapat dilakukan setelah selesai sholat wajib, sholat sunah, waktu pagi dan sore hari, atau pada sebagian malam. Sebagai contoh dapat kita lakukan kegiatan sebagai berikut : Setelah selesai sholat baca istighfar 33 x, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x dan Allahuakbar 33x kemudian baru dilanjutkan dengan membaca Asma’ulhusna yang sudah hafal masing masing sebanyak 33 x pula. Misalnya “Yaa Rahman 33x…… yaa Rahiim 33 x….. Malik 33x….. yaa Quddus 33x…… dst Kegiatan ini bisa juga kita lakukan disore hari menjelang sholat maghrib, setelah sholat maghrib menjelang isya atau pada malam hari sebagai selingan sholat tahajud, atau sesudah sholat subuh. Jika anda memiliki hajat tertentu, maka disarankan anda membaca kalimat Asma’ulhusna fokus pada satu kalimat saja, dengan jumlah bacaan merupakan kelipatan ganjil dari 33 misalnya 33×3, 33×5 atau 33 x 7 demikian seterusnya. Misalnya anda sedang mengalami kesulitan keuangan, anda dapat mohon dibukakan pintu Rezeki dengan banyak membaca ” Yaa Razzak (wahai yang member rezeki)……. yaa Fattah (yang membuka pintu Rahmat)…… yaa Mughnii (yang member kekayaan)…… yaa Ghoniyy (yang maha kaya)… dst. Tentu saja anda tidak cukup hanya duduk diam sambil membaca kalimat ini saja, tapi anda harus iringi dengan berusaha atau berniaga. Insya Allah Dia akan mengabulkan hajat dan kebutuhan anda, karena Dia maha mendengar, maha mengetahui dan maha kuasa atas segala sesuatu. Bagi anda yang sudah berusia lanjut dan tidak banyak memerlukan kebutuhan hidup dunia lagi maka zikir Asma’ulhusna sangat membantu anda dalam rangka mempersiapkan diri
menyambut kehidupan baru dialam barzakh dan dihari berbangkit kelak. Kalimat zikir Asma’ulhusna akan memberi energi dan kekuatan Ilahi pada Ruh anda untuk menghadapi saat sakratul maut dan berbagai kesulitan dan rintangan yang harus dihadapi dialam barzakh dan kehidupan akhirat kelak. Isilah waktu luang anda dengan membaca kalimat zikir Asma’ulhusna sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan sesudah mati yang pasti datang kelak, dan waktunya terus semakin dekat dari hari kehari. Firman Allah dalam surat al Hasyr ayat 18 mengingatkan kita akan hal ini: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr 18)