Desain penelitian ini adalah suwei yang bersifat exp&nttioty (penjelasan) dan
analisis korelasional, yaitu untuk menjdaslran hubungan antarvariabel. Fdus penelitian diarahkan untuk rnengindentifikasi sebaran karaktmstik tenage fungsional,
menganalisis hubungan antara karakteristik tenaga fungsional dengan iklim lromunikasi organisasi dsn kepuasan keja,serta menganalisis hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan kepuasan kern.
Lokasi dan Wa ktu Penelitian Pendfb'an dilaksanakan di BPTP Lampung, yang beridrasi di JI.
Alam
ZA. Pagar
No 1A Bandar Lampung. Pernilitran lokasi penetitian diiakubn secsra sengaja
dengan pertimbangan: (1) perimbangan jumlah penelili dan penyutuh yang tidak proposionat, sehingga diduga dapat menghambat dalam penapaian visi dan misi organisasi, (2) klasifikaai jabatan hmgsional di BPTP Lampung yang berada pada setiap tingkahn, khususnya pad%jabatan pmeliti, dan (3) m m n u h i ketentuan dari
Badan Penetitian dan Pengembangan Pertanian, bahw topik penelitian sedapat mungkin disesuaikan dengan program keia dan membawa manfaat iangsung kepada
petugas belajar yang bersengkutan. Pmelitian dilaksanakan selama 2 hian, yaitu mulsi bulan Juni hingga Juli 2003.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penetilitian ini adalah seluruh peneliti dan penyuluh yang
Mugas di BPTP tampung dengan jumlah 39 orang tefdiri dari 32 orang peneliti dm 7
orang penyuluh. Data diperoleh secara sensus, yaitu pengambilan data dilakukan secara keseluruhan dari populasi dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2001) untuk menghendaki sampel dipercaya 100% mewakili populasi, maka jumlah anggota
sampel diambil sama dengan jumlah anggota populasi.
Data dan lnstrurnentasi
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden menggunahn kuesioner, meliputi data karakteristik tenaga fungsional, iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja. lndikatar karakteristik tenaga fungsional mdiputi: umur, pendidikan, masa keqa, jabatan fungsional, penghasilan, pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diikuti, frekuensi kegiatan komunikasi, dan curahan waktu keja. lndikator iklim komunikasi organisasi rneliputi: kepercayaan, kejujuran, partisipasi pembuatan keputusan, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, keterbukaan dalam komunikasi ke atas, sumber informasi, penyampaian pesan, dan umpan balik. lndikator kepuasan keqa meliputi: penghargaan atas pekerjartn, dikui keberadaan di organisasi, senang dengan pimpinan, menerima tugas, ketelitian dalam menyelesaikan tugas, kehadimn, keinginan M
e ja, serta persamaan pendapat,
Data sekunder meliputi data pegawai, diklat yang diikuti, jabatan fungsional, penghasilan, serta sarana pendudukung kegiatan penelitian dan pengkajian.
Definisi Operasional
Dalam upaya untuk menyamakan persepsi terhadap konsepkonsep yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengerban tersebut:
27
ffirakteristik tenaga fungsimal, adalah ciri-ciri yang dimiliki responden (peneliti dan penyuluh) berkattan dengan umur, pendidikan, masa keja, jabatan fungsional,
penghasilan, pend'idikan dan pelatihan yaw diikuti, frekuensi kegiatan komunikasi, dan curahan waktu kerja, untuk lebih jdasnya kmsep tersebut dioperasionalkan
sebagai berikut:
(a)
Umur, yaitu usia respanden yam dihitung den jumlah tahun sejak tanggal
bhir sampai saat penelman dilaksanakan. Umur responden berltisar 2855 tahun dengan jangkauan 27 tahun. Interval kdas dipwoleh dengan
membagi jangkauan mejadi tiga kelas. Oleh kamna itu usia responden dikategoflkan: 28-36 tahun = rnuda; 37-45 = sedang; 6 5 5 = tue. (b)
Pendidikan, yaitu jenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh responden sampai rnendapat ijazah. Tingkat pendidikan responden
dikategorikan: tamat S1, tamat S2, dan tarnat 53 (c)
Masa ketja, yaitu lama responden bekeja di BPTP brnpung, diukur dan dibulatkan ke tahun bekeja terdekat yang dinyatakan dalam tahun. Masa
keja responden ber)risar 3 - 22 tahun dengan jangbuan 19 tahun. tntmal kebs ditetapkan sebesar 6 tshun, oleh karena itu m#a kq-a responden
dikategorikan: 3-8tahun = barn; 9-15 tahun = sedang; 1S22 tahun = lama.
Id)
Jabatan fungsional, yaitu jenjang jabatan fungsional yang disandang oleh responden pada saat penerian dilakukan. Jabatan penetiti dikategorikan
sebagai krikut: penelti non kelas (rendah); assisten pewliti (sedang); ajun peneliti (tinggi); penelitilahti peneliti (sangat tinggi). Jabatan penyuluh
dikategorikan: penyuluh pertanian pratama (rendah); penyuluh pertanian
pratama (sedang); penyuluh pertanian mad* (tinggi); penyuluh pertartian utama (sangat tinggi).
fe)
Penghasilan, yaitu jumlah penghasilan responden setiap bulan, baik yang dihasilkan dari pekerjaan pokok (gaji) maupun dati pekeqaan sampingan, dinyatakan dalam rupiahlbulan. Penghasilan responden bewsar antara Rp.3.000.000~p.850.000.lntenral kelas sebesar Rp.700.000, whingga
penghasilan responden dikategorikan: Rp. 850.00(1Rp.l.499.000
rendah,
Rp.l.500.000-Rp.2.499.000 = sedang; Rp.2.500.000-Rp.3.000.000 tinggi. (f)
Pendidikan dan pwthan yang diikuti, yaitu banyaknya pelatihan dan penddikan yang ditkuti responden untuk meningkatkan kemampuan dan keahlan misalnya, kursus, magang yang diukur selama 3 tahun terakhir. Diklat yang diikuti responden berkisar antara 1 - 8 kali, oleh karena itu diklat
dikategorikan: 1-3 kali = rendah; 4-6 kali sedaw;7-8 kali = tinggi.
(g)
Frekuensi kegiatan komunikasi, yaitu jumlah (kali) kegiatan komunikasi
dalarn bentuk publikasi, pertemuan, kunjungan yang dilakukan responden, selama 3 tahun terakhir. Frekuensi berkornunikasi responden berkisar
antara 52-64 kali, sehingga dikategorikan sebagai h i k u t : 52
- 55 kali =
rendah; 56 - 59 kali = sedang; 60 - 64 kali= tinggi. (h)
Curahan waktu keja, yaitu persenbse waktu kerja yang digunakan responden melaksanakan tugas pokoknya (melakukan kegiatan penelitian bagi peneliti dan penyuluhan bagi penyuluh), diukur dari perbandingan antara alokasi waktu keja pokok dengan waktu standar kerja oiganisasi.
Persentase curahan waktu kerja responden berkisar 40,75% - 9635%. Dengan membagi tiga kelas, maka dikategorikan sebagai berikut: 40,75%59,28% = rendah; 59,29%77,81%
= sedang; 77,82% - 96,35% tinggi.
Iklim komunikasi omanisasi, yaitu kualitas pengalaman yang bersifat objektii mengenai lingkungan internal organisasi yang mencakup pewpsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang tejadi
dalam organisasi, terdiri dari delapan indikatw, y a h : (a) Irepercayam, (b) kejujuran, (c) partisipasi pembuatan keputusan, (d) keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, (e) keterbukaan dalam komunikasi ke atas.
(9 sumber
infarmasi, (g) penyampaian pesan, dan (h) umpan balik.
Cara pengukuran menggunakan skak tikert, dirnana responden diminta memilih salah satu jawaban yang disedikan, yaitu: jawaban sangat setuju diberi skor 5;
jawaban setuju d i M skor 4; jawaban ragu-ragu diberi skor 3: jmaban tidak setuju diberi skor 2; dan jawaban sangd tidak setuju diberi skor 1.
lndikatar dari iklirn kwnunikasi organisasi tersebut adalah:
(a)
Kepercayaan, ysitu usaha untuk rnengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya termasuk kepercayaan, keyakinan dan kredebilitas yang didukung oleh pemyataan dan tindakan,meliputi persepsi responden mengenai tingkat saling percaya tehadap hubungan pesan dengan kejadian yang tejadi di dalam organisasi, terdiri dad:
- a h a n terlihat memiliki kepercaysan yang tinggi kepada bmvahan yang didukung d e h pernyataan dan tindakannya yang benar.
-
bawahan terlihat memiliki kepercayaan yang tinggi kepada atasan yang didukung oleh pemyataan dan tindakannya yang h a t .
(b)
Kejujuran, yaitu suasana umum ymg mewarnai hubungan-hubungan dalam
organisasi, haws diliputi kejujuran dan ketetusterangan, baik kepada &an sekerja, bawahan dan atasan, meliputi persepsi mengenai ketulusan hati peneliti dan penyuluh dalam berltomunikasi antaranggota organisasi, yang
t d i r i dari:
-
responden berani dan mampu mengatakan apa yang benar dalam pikiran dan hati mereka dedam mengemukakan Me, gagasan kepada atasan ataupun antarteman sekerja .
-
atasan ataupun bawahan selalu mau atau bersedia mengakui kekeliruan dan kesalahan dalam pekejaan.
(c)
Partisipasi pembuatan keputusan, yaitu ajakan untuk berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua
masalah dabm wilayah
kebijakan
organisasi yang relevan dengan kedudukannya. Pada faktor ini seluruh pegawai diberi kesempatan befiornunikasi dengan manajemen di atas mereka agar dapat berperan serta pada proses pembuatan dan
pengambilan keputusan bersama serta penentuan tujuan organisasi. (d)
Kethukaan dalam komunikasi ke bawah, yaitu anggota organisasi harus
relahf mudah memperoleh informasi berhubungan langsung dengan tugas yang mempengaruhi kemampuan untuk rnengkoordinasikan pekejaan yang menjadi tanggunglawabnya dengan orang-orang atau bagian lain yang berhubungan luas dengan organisasi.
(e)
Keterbukaan dalarn komunikasi ke atas, yaitu seluruh pegawai daiam wganisasi hitrus mendengarkan saran-saran, atau laporan-laporanmasalah
yang dikemukakan pegawai secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. lnformasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk
dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang beriawanan. (f)
Sumber infomrasi, yaitu menunjukkan dari mana informasi atau pesan itu berasal dan diterima oleh responden dalam rangka menunjang tugas dan fungsi organisasi, baik melalui komunikasi formal, ataupun komunikasi informal.
(g)
Penyampaian pesan, yaitu pedoman tertentu dalam berltomunikasi antaranggota organisasi yang menentukan ketepatari dan kejelasan pesan
(clarity) yang akan disampaikan kepada pengguna, meliputi kejelasan isi berita dan kejelasan tujuan komunikasi yang hendak diwpai.
(h)
Urnpan balik, yaitu persepsi respmden temadap seberapa besar penganlh pesan yang diterirna pengguna dapat mencapai tujuan yang dihampkan.
lklh komunikasi ofganisasi diklasifik~sikan menjadi figs kafegori, yaitu:
+
tinggi, apabila nilai rataan kepercayaan, kejujumn, partisipasi pembuatan
Ireputusan, keterbukaan dalm kmunikasi ke b m a h , keterbukaan dalam komunikasi ke atas, sumber informasi, penyampaian pesan, umpan balik yang ditunjukkan responden sama atau lebih mendekati mhan skor tinggi.
+
sedang,apabila nilai rataan kepercayaan, kejujuran, partisipasi pembuatan keputusan, keterbukaan d a l m komunikasi ke bawah, keterbukaan dalam komunikasi ke atas, sumber informasi, penyampaian pesan, umpan batik yang dinjukkan r e s p d e n sama atgu lebih mendeksti W n skor sedang.
+
rendah, apabila nilai rataan kepercayaan, kejujuran, partisipasi pembuatan keputusan, ketehukaan dalam komunikasi ke bawah, ketehulcsan dalam
komunikasi ke atas, sumber informasi, pmyampaian v a n , umpan W i k
yang dinjukksn responden sama atau lebi mendekati rataan skor rendah. Rataan skor yang digunakan untuk mengetahui iklim komunikasi secara umum adalah dengan rnenghitung interval skor dan' 1 sampai dengan 5 sebegai b i k u t :
a
3.
rataan skw 1-1,4 (dibulatkan menjadi 1) mhan skor 1,5 -2.4 (dibulatkan menjadi 2) rataan skor 2,5 -3,4 (dibulatkan rnenjadi 3) rataan skor 3.5 -4,4 (dibulatkan menjadi 4) rataan skor 43-5 (dibulatkan menjadi 5)
= iklim komunikasi sangat rendah = ildirn kwnunikasi rendah = ikllim komunikasi sedang = ikllim komunikasi tinggi
= iklirn komunikasi sangat tinggi
Kepuasan kerp. yaitu perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, khususnya
mengenai kondisi kerja, dalam hubungan apakah pekejaan itu mampu
m e m u h i harapan, kebutuhan dan keinginannya, terdiri dari delapan indikator,
yaitu: (a) penghargaan atas pekejaan, (b) diakui keberadaannya di orgenisasi, (c) senang dengan pimpinan, (d) menenma tugas, (e) ketelitlan dalam
melaksanakan tugas, (f) keinginan bekeja, (g) kehadiran, dan (i) persarnaan pendapat. Pengukuran dengan skala Likert, dimana responden diminta mernilih
salah satu jawaban yang disediakm, yaitu: jawaban sangat setuju diberi skor 5;
jawaban setuju d i b r i skor 4; jawaban ragwragu diberi skor 3;jswaban tidak setuju diberi skor 2; dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1.
lndikator dad kepuasan kerja temebut, adalah:
a. Kepuasan keja dikatakan sangat tinggi, apabib sdab mendapat penghargaan atas pekerjaan, selalu diakui keberadaannya, d a l u menyenangi pimpinan, selalu menerime tugas, selalu teliti dalam bekerja,
selalu ingin bekerja, selalu patuh pada jam ke*,
selalu memelihara
persamaan pendapat, dihri skor 5 b. Kepuasan ketja dikatakan tinggi, apabila sering mendapat penghargaan atas pekefjaan, sering diakui keberadaannya, sering rnenyenangi pimpinan, sering
menerima tups, sering teliti dalam bekeja, sering ingin bekeja, sering patuh pada jam keja, sering memelihara persamaan pendapat, diberi skor 4 c.
Kepuasan keja dikatakan sedang, apabila kadangkadang mendapat penghargmn atas pekejaan. kadang-kadang diakui keberadaannys, hdang-kadang menyenangi pimpinan. kadang-kadang
menerirna tugas,
kadang-kadang teliti dalam bekeia, kadang-kadang ingin bekerja, kadangkadang patuh pada jam kerja, kadangkadarrg memelihara persamaan
pendapat. dikri skor 3 d.
Kepuasan keja dilratakan rendah, apabila jarang mendapat penghargaan
atas pekqaan, jarang diakui keberadaannya, jarang menyenangi pimpinan, jarang menerima tugas, j a m t e l i dalam bekeja, jarang ingin kkerja,
jarang patuh pada jam kerja, jamno memdihara persamaan pendapat, dibexi skw 2.
e. Kepuasan keja dikatakan sangat rendah, apabila tidak pernah mendapat penghargaan atas pekejaan, tidak pemah diakui kebemdaannya, tidak pemah menyenangi pimpinan, tidak pemah menerima tugas, tidak pernah
tdi dalarn bekerja, tidak pemah ingin bekerja, tidak pernab patuh pada jam
keja, tidak pemah memelihara persamaan pendapat, diberi skor 1. Selanjutnya indikator kepuasan kerja diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, apabila nilai rataan penghargaan stas pekerjaan, diakui keberadaannya di organisasi, senang dengan pimpinan, keinginan bekeja. menerima tugas, ketelitian dalam menyelesaikan tugas, kehadiran, dan penamaan pendapat yang dinjukkan responden sama dengan atau kbih mendekati retaan skor tinggi.
+
ssdang, apabila nibi rataan penghargaan &as
pekerjaan, diakui keberadaannya di wanisasi, senang dengan pimpinan, keinginan bekerja, menerima tugas, ketelitjan dalam menyelesaikan tugas, kehadiran, dan persamaan pendapat yang ditunjukkan responden sama dengan atau lebih mendekati rataan skor sedang. rendah, apabila nilai rataan penghargaan atas p e k e r ) ~ , diakuj keberadaannya di organisasi, senang dengan pimpinan, keinginan bekerja, menerima tugas, ketetiian dalarn rnenyelesaikan tugas, kehediran, dan persamaan pendapat yang ditunjukkan responden sama dengan atau bbih rnandekati rataan skor rendah.
Rataan skor yang digunakan untuk rnengetahui iklim komunilcasi secara umum adalah dengan menghiung interval angka dali 1 sampai dengan 5 sebagai berikut:
r
rataan skor I-1,4 (dibulatkan menjadi 9) ratsan skor 1,5 -2,4 (dibulatkan menjadi 2) rataan skor 2,5 3 , 4 (dibulatkan menjadi 3) rataan skor 3,5-4,4 (dibulatkanmenjadi 4) rataan &or 4,s -5 (dibulatkan menjadi 5)
= kepuasan kefja sangat rendah = kepuasan kerja rendah = kepuasan kern sedang = kepuasaan kej a tinggi = kepuasan keja sangat tinggi
Validltas dan Reliabilitas Validitas adatah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau Iresahihan suatu instrumen (Arikunto, 1998; Nazir, 1988; Rakhmat, 1995).
Untuk
memperoleh validitas instfurnen diusahakan dengan cara: (1) menyesuaikan daftat pertanyaan dengan judul penelitian, (2) mempehatikan
saran para ahli, dan (3)
berpatokan kepade teori yang ada. Secara rind pengukumn valid'ia yang digunakan adalah: (1) rnendMnisikan secara aperasiwtal suatu konsep yang akan diukur, (2)
melakukan uji coba alat pengukur pada sejumlah responden, (3) menyiapkan tabel tabulasi jawaban; dan (4) menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan rnenggunakan teknik korelasi product moment. Uji reliabilitas instnrmen digunakan dengan
cam: (1) mengungkapkan
pertanyaan secara lugas, (2) memberikan petunjuk yang jelas dan baku, dan (3) rnelakukan uji coba kuesioner pada responden yang memiliki ciri-ciri yang relatif sama dengan obyek penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan pada 15 orang tenaga
fungsional BPTP terdiri atas peneliti dan penyuluh yang sedang melaksanakan tugas belajar di
lnstitut Pertanian Bogor. Reliabilitas instnrmen dihitung dengan
menggunakan formula Spearman Brown, yaitu teknik belah ganjil3enap (Ancok, 1995) dengan rumus:
r. tot =
2 (r.tt) 1 + r.tt
r.tot = angka reliabilitas keselunrhan item r.U = angka kwelasi belahan pettarna den kedua.
Menurut Ancok (1995) kriteria penysltaan dikatakan valid bila skor pemyataan berkorelasi positif dan nyata dengan skor faktor (r hit > r tab dengan db = n-2 dan a
0,05).Hasil uji coba kuesioner didapatkan nilai r (lampiran 5). Variabel kepercayaan terdiri atas 5 peryataan nilai koefsien korelasinya positif
nyata dan pada taraf or 0,05(tingkat kepercayaan 95%), yaitu berkisar antara 0,52480,8228; variabel kejujuran terdiri atas 4 pemyataan nilai koefisien korelasinya positif
nyata pada taraf cx. 0,05,yaitu berkisar antara 0,68154,8064. Variabel partisipasi pembuatan keputusan terdiri 4 pertanyaan koefisien korelasinya positif dan nyata pada taraf a 0,05, yaitu antara 0,51014,8430; variebel
keterbukaan dalam komunikasi ke bawah terdiri atas 5 pertanyaan koefisien korelasinya positif dan nyata pada taraf a 0,05,yaitu berkisar antara 0,6853-0,8172.
Variebet keterbukaan d a r n komunikasi ke atas terdiri dafl 5 pedanyaan
koefisien korelasinya positif nyata pada taraf a 0,05, yaitu berkisar antara 0,557s O,$f 24; variabel sumber i n f o m i terdiri atas 5 perbnyaan koehsien korelasinya
posltrf nyata pad&tamf a 0,05,yaitu berkisar antara 0,52204,7005.
Variabel penyampaian pesan terditi atas 2 pertanyaan koefmien Icorelasinya positif nyata pada taraf u 0,05,yaitu 0,6648; variakt umpan balik terdiri 2 pertanyaan
koefisien kodasinya positif nyata pada taraf a 0,05 berkisar antara 0,528% 0,6766. Variabel kepussan keja terdiri atas 13 pertanyaan koefisien korelasinya positif nyata pada taraf ol0,05, krkisar antara 0.546Hl.8543.
Bedasarkan perhidungan daFi variabel-variabel yang diujikan menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan sudah sah dm andd. karena dari 9 varhbel yang diujikan mernpunyai nilai (r hit > r tab = 0,4970 dengan db = 13 dan a 0,051.
Metode Pengumpulan Oata Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1)
Menggunakan kussioner yang tetah
diuji
validitas dan
rdiabilisnya.
Penyebaran dan pengumputan kuesioner ke dan dari responden dilakukan
wmra langsung, yaitu dengan bertatap muka. (2)
Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab sewra langsung dengan responden untuk mendapatkan data yang belurn terungkap dalarn kuesioner.
(3) Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secam langsung pad8 subyek penelian untuk menguji keknamn jawaban responden. (4)
Mencatat deta sekunder yang dibutuhkan dad bagian T a b Usaha dan Pelayanan
Teknis BPTP Lampung.
Pengolahan dan Analisis Data Pmgolahan data dilakukan secara manual dan dengan menggunakn komputer melalui beberapa tahap, yaitu (a) editing dab, rnemriksa kembali M a p ternbar kuesimer untuk memastikan bahwa pernyataan tetah terisi; (b) koding data, ya'h mernbri kode pada setiap lembar Iwesiomr; {c) enby data, yaitu mernasukan
data yang telah dikoding ke dalam komputer dengan rnenggunakan program SPSS 10.0 for Wtn&ws. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan rnenggunakan motode statistik yang relevan, yab:
(I}
Statistik deskfiptif, digunakan untuk rnelihst gambaran data responden
berdasarkan data karakteristik tenaga fungsional, iMim kamunikasi organisasi,
dan kepuasan kerja, selain itu digambarkan juga bagaimana data yang
m n t u k kuaritiitif dijelaskan secara kualitatif. (2)
Distribusi frekuensi, digunakan untuk mengetahui penyebaran data yang diketompokkan menjadi beberapa kategori melalui pmsedur persentil.
(2)
Menganalisis keeratan hubungan antarvariabel: karakteristik tenaga fungsional, iklim komunikasi wganisasi, d m kepuasan keja diunakan teknik rank
Spearman dengan nrrnus (Siegel, 1997): N 6 C di2 i =I r s =I-
dimana:
r,
= Koefisien rank Spearman N = Jumlah sawel d, = P e M a a n antara kedua rangking
N ~ - N Pengujian signifrkansi kmfisien korelssi rank Spearman pada taraf nyata tertentu adalah dengan membandingkan nilai p (pvalue) dengan a yang digunakan.
a. Hipotesis statistik yang diuji adalah: H, = Tdak terdapat hubungan antara varibel yang diamati.
HI = Terdapat hubungan antara varibel yang diamati. b. Statistik uji yang digunakan untuk menguji hipotesis (Siegd, 1997):
dimana: r, = k d s i e n mnk Spearman
1 - r,
N = jumlah sampel
t= t
yang dibandingkan dengan t
c. Kriteria pengujian adalah:
-
Jika
t > hab dengan db = r
~ pada 2 a 0,01 maka tolak h~, terima H,beratti
terdapat hubungan antara variabel yang diamati pada t a d nyata a 0,Ol.
- Jika
tr> tab densan db = n-2 dan a 0,05 maka tolak I%,tefirna HI befarti
terdapat hubungan antara variabel yang diamati pada taraf nyata a 0,05.
-
Jika thr
3
tWbdengan db = n-2 pad& a 0,10 maka tobk I%, taim HI brarti
terdapat hubungan antara variabel yang diamati pada taraf nyata a 0,10.
-
Jika tr
3
habdengan db = n-2 pada a 0,15 maka tolak b,terim H, berarti
terdapat hubungan antara variakl yang diamati p8da taraf nyata or 0,15. (3) Menganalisis peranan variabel pengaruh (X) tehadap variabel terpengaruh (Y) digunakan Regresi Linear Berganda dengan persamaan (Walpde. 1995):
P m m a a n tersebut diatas adalah untuk model populasi, sedangkan untuk model ssmpel dengan tujuh belas peubah bebas pada penelitian ini, maka persamaan
regresinya ad alah:
Y
= b o + b l X 1 + b ~ X 2 + . . . .-... . . . +b17X17+e
Kepuasan k q a Umur Pendidikan Masa kej a Jabatan fungaimd Penghasib n Psndldikan dan pelatihan yang dikuti Frekuensi kegiatern komunikasi
Curahan waktu kerja Kepemyaan Kejujutan
Partisipasi pembuatan keputusan Keterbukaan dalam komunikasi ke bawab Keterbukaan dalam komunikasi ke stas
Sumber informasi
Penyampaian pesan Urnpan balik (dummy variabel: 0 = peneliti, 1 = penyuluh)
Penggunaan analisis regresi, sekurang-kurangnya variabel yang dipakai harus diukur dengan skala interval atau rasw. Okh karma itu, bebrapa variabel yang
digunakan dalam penelitian ini harus disesuaikan dulu agar &pat dilakukan analisis regresi. Variabel pendidikan ( S I , S2, 33) yang mempunyai skala pengukuran ordinal
dijadikan msio dengan menghing lamanya umur responden mengikuti pendiikan
formal, yaitu: S1 selama 17 tahun, S2 selama 19 tahun, dan S3 selama 21 tahun. Variabel jabatan fungsional, keper~ay8an,kejujuran, partisipad pemboatan keputusan, keterbukaan dalam kmunikasi ke bawah, keterbukaan dalam komunikasi ke atas, surnkr infomsi, penyampaian pesan, dan urnpan h l i k yang berskala
ordinal dinaikkan menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succ~ssive
Adapun langkah kern Mefhodof Successive Interval adahh:
a. Menghitung frekuensi jawaban (f) responden. b. Menghitung proponi (p), yaitu dengan membagi sertiap frekuensi dengan
banyaknya responden {N). c. Mengitung propom kurnulatif, yaitu dengan menjumlahkan propmi secara
benrnrtan untuk setiap jamban atau respon responden. d. Menghitung nilai Z tab untuk setiap proporsi kumubtif yang diperoleh dengan
menggunakan tabel distribusi normal baku.
e. Menghitung nilai densitas untuk setiap nilsi Z yam diperoleh dengan rumus:
f. Menghitung nilai skala (NS) dengan turnus:
NS =
(Density at l o w r limit - Density at upper Bimio (Area bekw upper limit
- Area 6ebw lower lim@
g. Menentukan nilai Transformasi (Y), dengan rumus :
Hasil pehitungan terhadap variabel jabatan fungsional, keper~ay88n,kejujumn, partisipasi pembuatan keputusan, ketefbukaan dalam komunikad ke bawah.
keterhkaan dalam komunikasi ke atas, s u m b informasi, penyampaian pesan dan umpan batik disajikan pada Lampiran 4.