Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Menerapkan Model CTL Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SDIT El-Haq Buduran Materi Bangun Ruang Devia Intan Putri 148620600150 Semester 6 A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected] Abstrak Keaktifan siswa merupakan proses dalam pembelajaran yang dilakukan untuk menumbuhkan keaktifan siswa dalam belajar mengajar. Dilakukan dengan cara guru harus berperan aktif dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk bertanya, menjawab pertanyaan dan mengacungkan tangan untuk menjawab soal dari guru. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Teknik pengambilan sample yaitu Non Probability dengan model sampel jenuh. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan subyek 22 siswa. Pada penelitian ini masalah yang diteliti adalah kurangnya keaktifan dalam pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu guru harus menggunakan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keaktifan siswa. Penggunaan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) ini sangat berpengaruh dalam keaktifan siswa karena metode ini bersangkutan dalam kehidupan nyata atau kehidupan dilingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan siswa dalam menerapkan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning). Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan model CTL untuk meningkatkan keaktifan siswa SDIT El-Haq kelas V pada materi bangun ruang ini dapat dinyatakan meningkat karena beberapa keatifan siswa yaitu 1) Mendorong siswa untuk tidak takut mengacungkan tangan 2) Mendorong siswa untuk bertanya secara kritis 3) Siswa berani menjawab soal dipapan tulis. Kata Kunci : metode CTL, bangun ruang, meningkatkan keaktifan. PENDAHULUAN Pembelajaran Matematika merupakan
cocok dan inovatif dalam pembelajaran
salah satu pembelajaran yang sangat tidak
matematika dalam materi bangun ruang.
disukai oleh beberapa siswa karena
Sering kali guru masih menggunakan
pembelajaran matematika sangat rumit
metode pembelajaran yang biasa saja
dan sulit untuk dimengerti oleh siswa
seperti dengan
yang
ceramah dan tidak menggunakan media
tidak
menyukai
pembelajaran
dalam
metode
matematika. Oleh karena itu guru harus
yang
menggunakan metode pembelajaran yang
berlangsung. Hal itu menjadikan siswa
1
menarik
menggunakan
pembelajaran
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
tidak
mengetahui
konsep
dalam
Dalam
menerapkan
pembelajaran
matematika.
Pada
pembelajaran
pembelajaran
matematika
siswa
menyenangkan
yang
aktif
diharapkan
mode l dan dapat
mengalami kepasifan dalam kegiatan
meningkatkan keaktifan siswa SDIT El-
pembelajaran berlangsung, kondisi dalam
Haq Buduran dalam pembelajaran. Dan
kelas juga tidak kondusif, banyak siswa
diharapkan juga siswa SDIT El-Haq kelas
yang bermain sendiri tidak mendengarkan
V dapat meningkatkan prestasinya dalam
guru yang sedang menerangkan didepan
belajar mengajar agar mencapai nilai
kelas dan pembelajaran
keaktifan yang sudah ditentukan oleh
juga sangat
membosankan.
sekolah pada mata pelajaran matematika.
Saat pembelajaran berlangsung banyak
Model
pembelajaran yang sangat
masalah yang terjadi dalam pembelajaran
cocok dan menarik untuk pembelajaran
yang berlangsung antara lain 1) siswa
matematika dengan materi bangun ruang
tidak memperhatikan guru yang sedang
ini
menerangkan 2) siswa berbicara sendiri
metode pembelajaran CTL (Contextual
dengan teman sebangkunya 3) siswa
Teaching and Learning). Pembelajaran
bermain sendiri 4) siswa tidak berinisiatif
CTL (Contextual Teaching and Learning)
untuk bertanya dalam pembelajaran.
merupakan pembelajaran yang dikaitkan
Menurut Amir (2005) seharusnya gur u memperhatikan
mencoba
dengan
menggunakan
dengan dunia nyata dan memotivasi siswa
untuk
agar bisa dilakukan dalam kehidupan
mengidentifikasi kesulitan siswa melalui
lingkungan sekitar. Hal ini siswa dapat
berfikir kritis dalam melakukan penalaran
menemukan pengetahuan atau konsep
secara lebih mendalam agar guru dapat
sendiri dalam materi bangun ruang, karena
melacak kesalahan dan kelemahan berfikir
pada materi bangun ruang ini siswa
kritis
dapat
mengalami kesulitan dalam berimajinasi
merancanag suatu pembelajaran yang
dalam pembelajaran berlangsung, oleh
dapat mengembangan kompetensi berfikir
karena itu pada materi bangun ruang dapat
kritis. Dengan berfikir kritis ini siswa
dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, hal
dapat mengembangankan kemampuannya
itu bisa mempengaruhi keaktifan siswa
untuk berkreativitas untuk meningkatkan
dalam pembelajaran.
siswa,
dan
merupakan
sehingga
guru
keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dalam pembelajaran yang berlangsung
Haq Buduran. Dalam hal ini manfaat
sering kali siswa tidak aktif karena siswa
penelitian tindakan kelas yaitu
takut untuk menunjukkan kemampuannya
1. Bagi siswa untuk mengetahui konsep
pada saat guru bertanya karena siswa takut
dari mata pelajaran matematika materi
salah dalam menjawab suatu pertanyaan.
bangun
Olah karena itu guru harus ekstra sabar
mendapatkan nilai afektif
dalam
menjawab pertanyaan langsung dari
belajar
mengajar
untuk
meningkatkan keaktifan siswa.
akan
mendapatkan
agar
siswa dengan
mendapatkan nilai baik.
dalam pembelajaran karena siswa yang aktif
ini
guru. Dengan demikian siswa dapat
Keaktifan siswa sangat berpengaruh
tidak
ruang
2. Bagi guru untuk
nilai
bahan evaluasi
pembelajaran berlangsung agar guru
keaktifan dikelas karena keaktifan dikelas
tidak
termasuk nilai afektif selain nilai kognitif
dengan metode ceramah saja tetapi
dan nilai psikomotor. Maka dari itu nilai
dengan menggunakan metode yang
keaktifan
tidak
dapat meningkatkan keaktifan siswa
pembelajaran
seperti dengan menggunakan metode
yang
mencukupi
dihasilkan
dalam
matematika dalam materi bangun ruang.
CTL
Dalam uraian diatas dapat dinyataka n
menggunakan
(Contextual
pembelajaran
Learning
and
Teaching).
beberapa rumusan masalah yaitu
Metode yang dapat digunakan dala m
1. Bagaimana penerapan metode CTL
penelitian ini adalah penelitian tindakan
(Contextual Learning and Teaching)
kelas. Teknik pengambilan sample yaitu
terhadap keaktifan siswa SDIT El-Haq
Non Probability dengan model sampel
Buduran?
jenuh. Dan pada penelitian ini peneliti
2. Bagaimana hasil penerapan metode CTL
(Contextual
Learning
menggunakan subjek 22 siswa dari SDIT
and
El-Haq buduran kelas V-B.
Teaching) terhadap keaktifan siswa
Model penelitian ini mengacu menurut
SDIT El-Haq Buduran ?
model Kemmis dan Taggart yaitu 1) tahap
Tujuan dari dilaksanakannya penelitia n
perencanaan atau tahap perancangan 2)
tindakan
kelas
ini
adalah
untuk
tahap pelaksanaan atau penerapan 3) tahap
meningkatkan keaktifan siswa SDIT El-
observasi atau mencari informasi 4) tahap refleksi atau
3
tahap
tindakan.
Dari
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
keempat tahap tersebut dapat dilaksanakan
Tabel 1. Pembelajaran aktif dan tidak
pada tanggal 23-29 mei 2017. Pada
aktif
tanggal 23 mei 2017 peneliti melakukan
No Pembelajaran
observasi terhadap guru kelas dan peneliti melakukan
diskusi
tentang
evaluasi
Aktif 1.
Siswa
Pemebelajaran Tidak Aktif
senang Siswa
tidak
pembelajaran yang dilakukan dikelas dan
dan
senang
peneliti memberi saran terhadap guru
mendengarkan
mendengarkan
kelas untuk menggunakan pembelajaran
guru
CTL (Contextual Teaching and Learning)
sedang
menerangkan
untuk pembelajaran selanjutnya. Dan pada
menerangkan
didepan kelas.
tanggal 24 mei 2017, guru melakukan
didepan kelas.
pembelajaran dengan menggunakan RPP
2.
Siswa
dan
yang guru yang sedang
dapat Siswa tidak dapat
yang sudah disusun oleh peneliti dengan
bersosialisasi
bersosialisasi
guru
dengan teman.
dengan teman.
Siswa
Siswa
and Learning). Pada tanggal 25-29 mei
mengungkapkan
berani
2017
pendapatnya
mengungkapkan
didepan kelas.
pendapatnya
dengan
menggunakan
model
pembelajaran CTL (Contextual Teaching
menganalisis data
yang sudah
didapat. Tahap
pengambilan
data
yang
3.
tidak
didepan kelas.
digunakan adalah tahap observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
Dalam penelitian ini ada tiga masala h
disimpulkan bahwa permasalahan yang
yang menonjol dalam pembelajaran yaitu
ada pada pembelajaran yaitu kurangnya
1) Mendorong siswa untuk tidak takut
keaktifan siswa SDIT El- Haq Buduran
mengacungkan tangan 2) Mendorong
dalam pembelajaran berlangsung karena
siswa untuk bertanya secara kritis 3)
guru menggunakan metode pembelajaran
Siswa berani menjawab soal dipapan tulis.
ceramah. Oleh karena itu siswa tidak
Untuk
menyatakan
nilai keaktifa n
berhasil dapat dinyatakan dalam tabel sebagai berikut :
menjadi aktif dalam pembelajaran.
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Pengamatan Pada tahap ini melakukan observasi
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dilakukan 2 siklus dalam 2 pertemuan.
terhadap
guru
kelas
yang
sedang
Siklus I
melakukan pembelajaran dikelas. Pada
1. Perencanaan
pembelajaran dikelas guru melakukan metode pembelajaran ceramah.
Perencanaan pada penelitian tindakan
a. Pada saat guru bertanya kepada siswa
kelas ini disusun beberapa instrumen
tentang materi bangun ruang ini 18 %
yaitu: pelaksanaan
dari 100 % siswa mengangkat tangan
dengan
setelah guru memberikan pertanyaan
pembelajaran model CTL (Contextual
kepada siswa. Karena pada saat
Teaching and Learning)
pembelajaran
a. Lembar
rencana
pembelajaran
(RPP)
berlangsung
guru
untuk
kurang berinteraksi dengan siswa dan
mengetahui nilai afektif siswa yang
media yang digunakan guru tidak
didapat.
kreatif.
b. Lembar
penilaian
afektif
b. Siswa tidak mau untuk bertanya
2. Pelaksanaan
kepada guru meskipun guru sudah
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai dari :
memintanya untuk bertanya. Dalam
a. Pada tanggal 23 mei 2017 peneliti
sesi bertanya ini 13 % dari 100 %
melakukan observasi pada guru kelas
siswa yang bertanya kepada guru
yang sedang melakukan pembelajaran
karena siswa mengalami ketakutan
dan peneliti melakukan diskusi dengan
dalam hal bertanya.
guru
kelas
pembelajaran Teaching
and
untuk CTL
membahas
c. Hasil dari pengamatan siswa yang
(Contextual
berani menjawab soal dipapan tulis
Learning)
masih kurang sekali karena siswa
untuk
takut salah menjawab soal tersebut.
pembelajaran selanjutnya. b. Pada tanggal 25-29 mei 2017, peneliti
Dalam menjawab soal dipapan tulis
melakukan analisis data yang sudah
ini 9 % dari 100 % siswa yang berani
didapat.
maju kedepan.
5
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
4. Refleksi
guru menggunakan media yang nyata
a. Presentase siswa yang mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan guru adalah 18 % dari 100 % siswa. b. Presentase
siswa
yang
berani
dalam pembelajaran berlangsung. 3. Pengamatan Setelah guru melakukan pembelajaran dengan
menggunakan
model
bertanya kepada guru kira-kira 13 %
pembelajaran CTL (Contextual Teaching
dari 100 % siswa.
and Learning) :
c. Presentase
siswa
yang
berani
a. Siswa mengalami peningkatan 45 %
menjawab soal dipapan tulis yaitu 9
dari 100 % yang mengangkat tangan
% dari 100 % siswa.
untuk
d. Pada saat guru bertanya sebuah pertanyaan
kepada
siswa,
siswa
menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Karena guru sudah menggunakan model dan media yang
banyak yang tidak mengacungkan
nyata
tangannya
dengan materi bangun ruang. Saat
untuk
menjawab
untuk
pembelajaran
guru
materi
pertanyaan guru. Karena guru kurang
pembelajaran
menggunakan
berinteraksi kepada siswa.
berbagai macam- macam bangun ruang
Siklus II
dan pada saat guru menerangkan
1. Perencanaan
materi
Sesuai dengan masalah yang dihadapi
didepan
memperhatikan
kelas guru
siswa dan
dalam siklus 1 maka disiklus 2 dilakukan
pembelajaran sangat menyenangkan
pembenaran
antara siswa dan guru. Dalam masalah
dihadapi
untuk
kesalahan
merupakan
yang dengan
pembelajaran
dikelas
guru
sudah
menggunakan model pembelajaran CTL
mengatasinya dengan baik dengan
(Contextual Teaching and Learning).
siswa tidak malu untuk bertanya
2. Pelaksanaan
dalam pembelajaran yang tidak bisa.
a. Pada tanggal 24 mei 2017, guru
Hal ini terjadinya karena guru dan
melaksanakan pembelajaran dengan
siswa saling berinteraksi dengan baik
memakai model pembelajaran CTL
tidak ada jarak antara guru dan siswa.
(Contextual Teaching and Learning),
Oleh karena
yang merujuk pada RPP yang sudah
meningkat
dibuat oleh peneliti dan guru. Dan
pembelajaran berlangsung.
itu keaktifan siswa dengan
baik
dalam
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
b. Hasil dari pengamatan siswa bertanya
4. Refleksi
kepada guru yakni 36 % dari 100 %
Pengamatan yang dilakukan dalam
siswa.
siklus I dan siklus II. Adapun hasil dari
c. Hasil dari pengamatan menjawab soal
pengamatan tersebut dapat dilihat dari
dipapan tulis adalah 27 % dari 100 %
tabel berikut:
siswa. Tabel 2. Hasil dari Pengamatan No
Pembelajaran Aktif
1.
Siklus I
Siklus II
Mendorong
siswa 18 % dari 100 %
untuk
takut
tidak
45 % dari 100 %
mengacungkan tangan. 2.
Mendorong
siswa 13 % dari 100 %
36 % dari 100 %
untuk bertanya secara kritis 3.
Siswa berani menjawab 9 % dari 100 %
27 % dari 100 %
soal dipapan tulis Dari pengamatan tabel diatas dapat
and Learning). Hal tersebut sudah biasa
dinyatakan bahwa siswa dari SDIT El-
terjadi karena pemebelajaran model CTL
Haq Buduran kelas V-B dalam mata
(Contextual Teaching and Learning) ini
pelajaran
masih asing bagi siswa.
matematika
dengan
materi
bangun ruang ini mengalami peningkatan
SIMPULAN
dalam penilaian afektif dalam keaktifan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas
siswa dikelas.
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
Meskipun dalam pembelajaran CTL
pembelajaran CTL (Contextual Teaching
(Contextual Teaching and Learning), ini
and Learning) sangat berpengaruh untuk
siswa masih merasa kesulitan dalam
meningkatkan keaktifan siswa SDIT El-
pembelajaran. Dan masih banyak siswa
Haq
yang tidak aktif dalam pembelajaran
pembelajaran dikelas. Hal ini dibuktikan
meskipun sudah menggunakan model
dengan dalam 2 siklus yaitu siklus
pembelajaran CTL (Contextual Teaching
pertama : 1) Mendorong siswa untuk tidak
7
buduran
kelas
V-B
dalam
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
takut
mengacungkan
tangan
mengahasilkan 18 % dari 100 %. 2) Mendorong siswa untuk bertanya secara kritis menghasilkan 13 % dari 100 %. 3) Siswa berani menjawab soal dipapan tulis menghasilkan 9 % dari 100 %. Sedangkan pada siklus kedua : 1) Mendorong siswa untuk tidak takut mengacungkan tangan mengahasilkan 45 % dari 100 %. 2) Mendorong siswa untuk bertanya secara kritis menghasilkan 36 % dari 100 %. 3) Siswa berani menjawab soal dipapan tulis menghasilkan 27 % dari 100 %. Dari 2 siklus tersebut dapat dinyatakan bahwa keaktifan siswa SDIT El- Haq buduran kelas V-B mengalami peningkatan. DAFTAR PUSTAKA Amir, M. F., & Kurniawan, M. I. (2016). Penerapan Pengajaran Terbalik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD UMSIDA pada Materi Pertidaksamaan Linier. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 5(1), 13-26. Taurina, N. D. (2014). Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Alat Peraga pada Siswa Kelas 5 SDN Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 (Doctoral dissertation, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP-UKSW).
Marwanto, R. (2015). Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun Ruang Siswa Kelas V SD NEGERI 2 Pejagatan Tahun Ajaran 2013/2014. Kalam Cendekia PGSD Kebumen, 3(6.1).