MENENTUKAN NILAI KETIDAKTERATURAN GRAF KEMBANG API YANG DIPERUMUM Edy Saputra, Nurdin, dan Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Jln. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245, Indonesia Abstrak : Pelabelan-k tidak teratur dari suatu graf ๐บ adalah pelabelan sisi pada ๐บ dengan range {1,2,3,โฆ, k} sedemikian sehingga setiap dua titik berbeda. Pelabelan-k total tidak teratur sisi dari suatu graf ๐บ adalah pelabelan sisi dan titik pada ๐บ dengan range {1,2,3,โฆ, k} sedemikian sehingga setiap dua sisi berbeda. Pelabelan-k total tidak teratur titik dari suatu graf ๐บ adalah pelabelan sisi dan titik pada ๐บ dengan range {1,2,3,โฆ, k} sedemikian sehingga setiap dua titik berbeda. Nilai ketidakteraturan dari ๐บ adalah bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan-k tidak teratur. Nilai total ketidakteraturan sisi dan titik dari ๐บ adalah bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan-k total tidak teratur sisi dan titik. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai ketidakteraturan, nilai total ketidakteraturan sisi dan nilai total ketidakteraturan titik graf kembang api. Hasil penelitian diperoleh nilai ketidakteraturan graf ๐น๐ ,3 , nilai total ketidakteraturan titik graf ๐น๐ ,๐ dan nilai total ketidakteraturan sisi graf ๐น๐ ,๐ . Sebagai berikut : ๐ ๐น๐ ,3 = ๐ + 1. ๐ก๐ฃ๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐ ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐
d 1 +1 2 ๐ธ +2 3
, ,
d 1 +1+d 2 3 โ+1 2
,
d 1 +1+d 2 +d 3 4
.
.
kata kunci : graf kembang api, nilai ketidakteraturan, nilai total ketidakteraturan sisi, nilai total ketidakteraturan titik, pelabelan tidak teratur, pelabelan total tidak teratur sisi, pelabelan total tidak teratur titik.
1. Pendahuluan Pelabelan graf merupakan salah satu materi graf yang berkembang dan mendapat perhatian saat ini. Objek kajiannya berupa graf yang secara umum direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bagian bilangan asli yang disebut label. Menurut, Gallian (2011) menyatakan bahwa pelabelan graf adalah pemberian label bilangan bulat tak negatif (Z+) pada titik atau sisi atau keduanya dengan memenuhi aturan-aturan tertentu. Konsep pelabelan tidak teratur pada suatu graf pertama kali diperkenalkan oleh Chartrand dkk. pada tahun 1986. Namun, makalah mereka โIrregular networkโ baru terbit pada tahun 1988. Pada tahun 2002, Baฤa dkk. memperkenalkan pelabelan tidak teratur lainnya yang didasarkan pada pelabelan total, yaitu pelabelan total tidak teratur sisi dan pelabelan total tidak teratur titik. Topik penelitian ini adalah pelabelan tidak teratur, pelabelan total tidak teratur titik dan pelabelan total tidak teratur sisi pada graf kembang api (firecrackers). 2.
Tinjauan Pustaka
Definisi 2.1 Graf kembang api adalah suatu graf yang diperoleh dari concatenasi graf bintang dengan titik concatenasinya adalah daun.
Gambar Graf kembang api
1
Definisi 2.2 Misalkan ๐บ = ๐, ๐ธ adalah suatu graf yang tidak memuat sisi terisolasi atau dua titik terisolasi. Fungsi ๐ โถ ๐ธ โ 1, 2, โฏ , ๐ disebut pelabelan-๐ tidak teratur (irregular k-labeling) pada ๐บ, jika untuk setiap ๐ฅ, ๐ข โ ๐ dengan ๐ฅ โ ๐ข, berlaku ๐ค๐ก(๐ฅ) โ ๐ค๐ก(๐ข) di mana, ๐ค๐ก ๐ฅ = ๐ฅ๐ฆ โ๐ธ ๐ ๐ฅ๐ฆ dan ๐ค๐ก ๐ข = ๐ข๐ฃ โ๐ธ ๐ ๐ข๐ฃ Definisi 2.3 Nilai ketidakteraturan (irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐ ๐บ , adalah bilangan bulat positif terkecil ๐ sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan-k tidak teratur. Definisi 2.4 Misalkan ๐บ = (๐, ๐ธ) adalah suatu graf. Fungsi ๐: ๐ โช ๐ธ โ 1, 2, โฏ , ๐ disebut pelabelan-k total tidak teratur sisi (edge irregular total ๐-labeling) pada ๐บ, jika untuk setiap dua sisi ๐ฅ๐ฆ dan ๐ข๐ฃ yang berbeda dalam ๐ธ dengan ๐ฅ๐ฆ โ ๐ข๐ฃ, berlaku ๐ค๐ก(๐ฅ๐ฆ) โ ๐ค๐ก(๐ข๐ฃ) di mana, ๐ค๐ก ๐ฅ๐ฆ = ๐ ๐ฅ + ๐ ๐ฅ๐ฆ + ๐(๐ฆ) dan ๐ค๐ก ๐ข๐ฃ = ๐ ๐ข + ๐ ๐ข๐ฃ + ๐(๐ฃ) Definisi 2.5 Nilai total ketidakteraturan sisi (total edge irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐ก๐๐ ๐บ , adalah bilangan bulat positif terkecil ๐ sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan-๐ total tidak teratur sisi. Definisi 2.6 Misalkan ๐บ = (๐, ๐ธ) adalah suatu graf. Fungsi ๐: ๐ โช ๐ธ โ 1, 2, โฏ , ๐ disebut pelabelan-k total tidak teratur titik (vertex irregular total k-labeling) pada ๐บ, jika untuk setiap ๐ฅ, ๐ข โ ๐ dengan ๐ฅ โ ๐ข, berlaku wt(x) โ wt(u) di mana, ๐ค๐ก ๐ฅ = ๐ ๐ฅ + ๐ฅ๐ฆ โ๐ธ ๐ ๐ฅ๐ฆ dan ๐ค๐ก ๐ข = ๐ ๐ข + ๐ข๐ฃ โ๐ธ ๐(๐ข๐ฃ) Definisi 2.7 Nilai total ketidakteraturan titik (total vertex irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐ก๐ฃ๐ ๐บ , adalah bilangan bulat positif terkecil ๐ sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan-๐ total tidak teratur titik 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Pelabelan tidak teratur graf kembang api Lemma 1. Misalkan Fm,3 adalah suatu graf kembang api yang memiliki ๐ daun,maka ๐ ๐น๐ ,3 โฅ ๐ + 1. Bukti. Karena Fm,3 memiliki ๐ daun dan ๐ + 2 titik berderajat dua, apabila bobot titik diurutkan dengan titik ๐ derajat satu mempunyai bobot terkecil seterusnya ke bobot titik berderajat dua, maka bobot terbesar dari titik yang berderajat dua tidak kurang dari 2๐ + 2. Karena 2๐ + 2 adalah jumlah dari dua bilangan asli maka label yang terbesar yang digunakan tidak kurang 2๐ +2 dari 2 . Dengan demikian, diperoleh ๐ ๐น๐ ,3 โฅ ๐ + 1 โ Lemma 2. Misalkan Fm,3 adalah suatu graf kembang api yang memiliki ๐ daun,maka ๐ ๐น๐ ,3 โค ๐ + 1. Bukti Untuk membuktikan bahwa ๐ ๐น๐ ,3 โค ๐ + 1,akan dikonstruksi fungsi pelabelan pada ๐น๐ ,3 . ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐, 1 โค ๐ โค ๐, ๐ = 1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐, 1โค๐ โค๐โ1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐ + 1, ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ2 = ๐, ๐ ๐ฅ๐ โ1 ๐ฅ๐ = ๐ + 1, Perhatikan bahwa dengan menggunakan pelabelan ๐, diperoleh bobot titik-titik dari ๐น๐ ,๐ adalah sebagai berikut.
1. Untuk 1 โค ๐ โค ๐, ๐ = 1, diperoleh ๐ค๐ก ๐ฆ๐,๐ = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐. 2. Untuk 1 โค ๐ โค ๐ โ 1, ๐ = 1, diperoleh ๐ค๐ก ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ + ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ =๐+๐ 3. Untuk ๐ = 1, diperoleh ๐ค๐ก ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐ ,1 + ๐(๐ฅ๐ ๐ฆ๐ ) = ๐ + (๐ + 1) 4. ๐ค๐ก ๐ฅ1 = ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ2 + ๐ ๐ฅ1 ๐ฆ1 =๐+๐ 5. ๐ค๐ก ๐ฅ๐ = ๐ ๐ฅ๐ โ1 ๐ฅ๐ + ๐(๐ฅ๐ ๐ฆ๐ ) = ๐+1 + ๐+1 . Selanjutnya untuk menentukan fungsi pelabelan dan bobot titik yang tersisa, akan dikontruksi bobot sementara pada titik ๐ฅ๐ untuk ๐ = 2, โฆ , ๐ โ 2. Namun sebelumnya, panjang ๐ dibagi menjadi dua buah yaitu ๐1 dan ๐2 . Sebagai berikut. ๐ ๐ 1. Misalkan m genap dimana ๐1 = 2, โฆ , 2 โ 1 dan ๐2 = 2 , โฆ , ๐ โ 2., diperoleh ๐ ๐ฅ๐1 ๐ฅ๐1 +1 = ๐ โ ๐, 1 โค ๐1 โค ๐1 Untuk 1 โค ๐2 โค ๐2 , diperoleh Misalkan ๐2 ganjil, ๏ท misalkan ๐2 = 1, maka ฮป(๐ฅ1 ๐ฅ1+1 ) = ๐ ๐ฅ๐ 1 ๐ฅ๐ 1 +1 โ 1 ๏ท untuk ๐2 = 3, maka ฮป(๐ฅ3 ๐ฅ3+1 ) = ฮป ๐ฅ1 ๐ฅ1+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 5, maka ฮป(๐ฅ5 ๐ฅ5+1 ) = ฮป ๐ฅ3 ๐ฅ3+1 + 2 โฎ ๏ท untuk ๐2 = ๐2 , maka ฮป(๐ง๐ 2 ) = ๐ค๐ก ๐ฅ(๐ 2 โ2) ๐ฅ(๐ 2 โ2)+1 + 2 Misalkan ๐2 genap ๏ท misalkan ๐2 = 2, maka ฮป(๐ฅ2 ๐ฅ2+1 ) = ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ1+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 4, maka ฮป(๐ฅ4 ๐ฅ4+1 ) = ฮป ๐ฅ2 ๐ฅ2+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 6, maka ฮป(๐ฅ6 ๐ฅ6+1 ) = ฮป ๐ฅ4 ๐ฅ4+1 + 2 โฎ ๏ท untuk ๐2 = ๐2 , maka ฮป(๐ง๐ 2 ) = ๐ค๐ก ๐ฅ(๐ 2 โ2) ๐ฅ(๐ 2 โ2)+1 + 2 ๐
๐
2. Misalkan m ganjil ๐1 = 2, โฆ , 2 dan ๐2 = 2 , โฆ , ๐ โ 2., diperoleh ๐ ๐ฅ๐1 ๐ฅ๐1 +1 = ๐ โ ๐, 1 โค ๐1 โค ๐1 Untuk 1 โค ๐2 โค ๐2 , diperoleh Misalkan ๐2 ganjil, maka ๏ท misalkan ๐2 = 1, maka ฮป(๐ฅ1 ๐ฅ1+1 ) = ๐ ๐ฅ๐ 1 ๐ฅ๐ 1 +1 ๏ท untuk ๐2 = 3, maka ฮป(๐ฅ3 ๐ฅ3+1 ) = ฮป ๐ฅ1 ๐ฅ1+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 5, maka ฮป(๐ฅ5 ๐ฅ5+1 ) = ฮป ๐ฅ3 ๐ฅ3+1 + 2 โฎ ๏ท untuk ๐2 = ๐2 , maka ฮป(๐ง๐ 2 ) = ๐ค๐ก ๐ฅ(๐ 2 โ2) ๐ฅ(๐ 2 โ2)+1 + 2 Misalkan ๐2 genap ๏ท misalkan ๐2 = 2, maka ฮป(๐ฅ2 ๐ฅ2+1 ) = ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ1+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 4, maka ฮป(๐ฅ4 ๐ฅ4+1 ) = ฮป ๐ฅ2 ๐ฅ2+1 + 2 ๏ท untuk ๐2 = 6, maka ฮป(๐ฅ6 ๐ฅ6+1 ) = ฮป ๐ฅ4 ๐ฅ4+1 + 2 โฎ ๏ท untuk ๐2 = ๐2 , maka ฮป(๐ง๐ 2 ) = ๐ค๐ก ๐ฅ(๐ 2 โ2) ๐ฅ(๐ 2 โ2)+1 + 2 Dari hasil-hasil tersebut, secara keseluruhan diperoleh, ๐ค๐ก ๐ฆ๐,๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐+1,๐ < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ ,๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐+1 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ โ1,๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐ โฆ < ๐ค๐ก ๐ฅ2 < ๐ค๐ก ๐ฅ๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐ โ1
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa label terbesar yang digunakan adalah ๐ + 1 Perhatikan bahwa untuk 1 โค ๐ โค ๐, ๐ = 1, diperoleh ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ < ๐+1 โค ๐+1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐ ,๐ ๐ = ๐ < ๐ + 1 ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ2 =๐ <๐+1 ๐ ๐ฅ๐ โ1 ๐ฅ๐ = ๐ + 1 โค ๐ + 1 Karena itu ๐น๐ ,๐ memiliki suatu pelabelan-๐ total tidak teratur titik, dimana ๐ = ๐ + 1 dengan demikian ๐(๐น๐ ,3 ) โค ๐ + 1 โ Dari lemma 1 dan lemma 2 diperoleh, Teorema: Misalkan Fm,3 adalah suatu graf kembang api, maka ๐ ๐น๐ ,3 = ๐ + 1 3.2 Pelabelan total tidak teratur titik graf kembang api Lemma 1. Misalkan Fm,N adalah suatu graf kembang api yang mempunyai ๐๐ titik berderajat ๐, dengan ๐ = 1, 2, 3 maka d1 + 1 d1 + 1 + d2 d1 + 1 + d2 + d3 ๐ก๐ฃ๐ ๐น๐ ,๐ โฅ ๐๐๐๐ , , . 2 3 4 Bukti. Karena ๐น๐ ,๐ memiliki ๐1 titik berderajat satu, maka bobot terkecil dari titik-titik tersebut tidak kurang dari 2, dan bobot terbesarnya tidak kurang dari ๐1 +1. Karena bobot setiap titiktitik tersebut merupakan jumlah dari dua bilangan bulat positif, maka label terbesar pada ๐น๐ ,๐ ๐ +1
yang dapat digunakan tidak kurang dari 12 . Selain titik berderajat satu, ๐น๐ ,๐ juga mempunyai titik berderajat dua sebanyak ๐2 . Apabila bobot titik diurutkan dengan titik ๐1 derajat satu mempunyai bobot terkecil seterusnya ke bobot titik berderajat dua, maka bobot terbesar dari titik yang berderajat dua tidak kurang dari ๐1 + ๐2 + 1. Karena bobot ini merupakan jumlah dari tiga bilangan asli, maka label terbesar yang digunakan tidak kurang ๐ +๐ +1 dari 1 3 2 . Akan tetapi ๐น๐ ,๐ juga mempunyai titik berderajat tiga. Apabila bobot titik diurutkan dengan titik berderajat satu mempunyai bobot terkecil dan titik berderajat tiga mempunyai bobot terbesar, maka bobot terbesar dari titik tersebut tidak kurang dari ๐1 + ๐2 + ๐3 + 1. Karena bobot tersebut merupakan jumlah dari empat bilangan asli maka label ๐ +๐ +๐ +1 yang digunakan tidak kurang dari 1 24 3 .Dengan demikian, diperoleh. d 1 +1
๐ก๐ฃ๐ ๐บ โฅ ๐๐๐๐
2
,
d 1 +1+d 2 3
,
d 1 +1+d 2 +d 3 4
.โ
Lemma 2. Misalkan Fm,N adalah suatu graf kembang api yang mempunyai ๐๐ titik berderajat i, dengan i = 1, 2, 3 maka d1 + 1 d1 + 1 + d2 d1 + 1 + d2 + d3 ๐ก๐ฃ๐ ๐น๐ ,๐ โค ๐๐๐๐ , , . 2 3 4 Bukti d +1 d +1+d d +1+d +d Untuk membuktikan bahwa ๐ก๐ฃ๐ ๐บ โค ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3 maka akan dikonstruksi suatu pelabelan total tidak teratur titik pada ๐น๐ ,๐ . Definisikan ๐0 = 0 dan ๐๐ = ๐ ๐=1(๐๐ ) Dengan demikian diperoleh pelabelan total pada ๐น๐ ,๐ sebagai berikut. ๐ ๐ฆ๐,๐
=
๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐
=
๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐
๐ +๐ ๐โ1
, 1 โค ๐ โค ๐,
2 ๐ +๐ ๐โ1 +1 2
= ๐๐๐๐
1 โค ๐ โค ๐๐
, 1 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐
๐ 1 +1 2
,
๐ 1 +1+๐ 2 3
,
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3 4
,
๐ = 1, โฆ , ๐
๐ +1
๐ +1+๐
๐ +1+๐ +๐
๐ ๐ฅ๐ ๐ฅ๐+1 = ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3 , ๐ = 1, โฆ , ๐ โ 1 Perhatikan bahwa dengan menggunakan pelabelan ๐, diperoleh bobot titik-titik dari ๐น๐ ,๐ adalah sebagai berikut. 1. Untuk 1 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , diperoleh, ๐ค๐ก ๐ฆ๐,๐ = ๐ ๐ฆ๐,๐ + ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ +๐
๐ +๐
+1
๐โ1 ๐โ1 = + 2 2 Untuk titik yang lain, yaitu titik ๐ฅ๐ dan ๐ฆ๐ untuk setiap i = 1,..,m, dilakukan dengan cara sebagai berikut. Definisikan bobot sementara titik ๐ฅ๐ dan ๐ฆ๐ yaitu 1. Untuk 2 โค ๐ โค ๐ โ 1, diperoleh ๐ค ๐ฅ๐ = ๐ ๐๐ ๐๐โ1 + ๐(๐ฅ๐ ๐ฆ๐ ) + ๐ ๐๐ ๐๐+1 = ๐ + ๐ + ๐ = 3๐ 2. ๐ค ๐ฅ1 = ๐ ๐ฅ1 ๐ฆ1 + ๐ ๐ฅ1 ๐ฅ2 = ๐ + ๐ = 2๐ 3. ๐ค ๐ฅ๐ = ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ + ๐ ๐ฅ๐ โ1 ๐ฅ๐ = ๐ + ๐ = 2๐ 4. Untuk 1 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , diperoleh ๐๐ ๐ค ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ + ๐ =1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐
๐๐ ๐=1
=๐+ dimana ๐ = ๐๐๐๐
๐ 1 +1
,
2
๐
๐ 1 +1+๐ 2 3
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3
,
4
๐ +๐ ๐โ1 +1
,๐=
2
.
Selanjutnya mengurutkan bobot titik sementara ๐ค ๐ง1 โค ๐ค ๐ง2 โค ๐ค ๐ง3 โค โฏ โค ๐ค ๐ง2๐ . Definisikan ฮป(๐ง1 ) = ๐๐๐๐ {๐ค๐ก ๐ฆ๐ ,๐ ๐ + 1 โ ๐ค ๐ง1 , 1} ๐ค๐ก ๐ง1 = ๐ค ๐ง1 + ฮป(๐ง1 ) Untuk i = 2,โฆ,m, diperoleh ฮป(๐ง๐ ) = ๐๐๐๐ {๐ค๐ก ๐ง๐โ1 + 1 โ ๐ค ๐ง๐ , 1} ๐ค๐ก ๐ง๐ = ๐ค ๐ง๐ + ฮป(๐ง๐ ). Maka diperoleh, urutan bobot semua titik di ๐น๐ .๐ adalah sebagai berikut ๐ค๐ก ๐ฆ1,1 < ๐ค๐ก ๐ฆ1,2 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ1,๐ 1 < ๐ค๐ก ๐ฆ2,1 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ2,๐ 2 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ ,1 < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ ,2 โฆ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐ ,๐ ๐ < ๐ค๐ก ๐ง1 < ๐ค๐ก ๐ง2 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ง2๐ . Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa ๐ +1 ๐ +1+๐ ๐ +1+๐ +๐ ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3
label
terbesar
Perhatikan bahwa untuk 1 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๐ +๐ ๐โ1 (๐ โ1)+1+๐ ๐ ๐ ๐ฆ๐,๐ = < ๐ 2 ๐โ1 = 2 2 โค ๐๐๐๐ ๐ ๐ฆ๐ .๐ ๐ =
n 2
๐ 1 +1 2
โค ๐๐๐๐
,
๐ 1 +1+๐ 2
๐ 1 +1 2
3
,
,
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3
๐ 1 +1+๐ 2 3
4
,
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3 4
Perhatikan bahwa untuk 1 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ฆ๐ =
๐+๐ ๐ โ1 +1 2
<
(๐ ๐ โ1)+1+๐ ๐โ1 +1 2
=
n+1 2
yang
digunakan
adalah
๐ +1
๐ +1+๐
๐ +1+๐ +๐
โค ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3 Perhatikan bahwa untuk ๐ = ๐ dan ๐ = ๐๐ , diperoleh n+1 ๐ +1 ๐ +1+๐ ๐ +1+๐ +๐ ๐ ๐ฆ๐ ,๐ ๐ ๐ฆ๐ ๐ = 2 โค ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3 Karena itu ๐น๐ ,๐ memiliki suatu pelabelan-k total tidak teratur titik, dimana ๐ = ๐๐๐๐
๐ 1 +1 2
,
๐ 1 +1+๐ 2 3 ๐ 1 +1
๐ก๐ฃ๐ (๐๐,๐ ) โค ๐๐๐๐
2
,
,
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3
4 ๐ 1 +1+๐ 2 3
,
dengan demikian
๐ 1 +1+๐ 2 +๐ 3
โ
4
Dari lemma 1 dan lemma 2 diperoleh, Teorema: Misalkan Fm,N adalah suatu graf kembang api yang mempunyai ๐๐ titik berderajat i, dengan i = 1, 2, 3 maka ๐ +1 ๐ +1+๐ ๐ +1+๐ +๐ ๐ก๐ฃ๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐ 12 , 1 3 2 , 1 4 2 3 . 3.3 Pelabelan total tidak teratur sisi graf kembang api Lemma 1. ๐ธ +2 โ+1 Misalkan ๐น๐ ,๐ adalah suatu graf kembang api, maka ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ โฅ ๐๐๐๐ , . 3 2 Bukti. Jika setiap titik di ๐ diberi label dengan bilangan 1 dan setiap sisi secara berurutan diberi 1, 2, 3, โฆ , ๐ธ maka setiap dua sisi yang berbeda akan mempunyai bobot yang berbeda. Oleh karena itu, ๐ก๐๐ โค ๐ธ . Selanjutnya, misalkan ฮป merupakan pelabelan total tak teratur sisi pada ๐บ, maka bobot sisi pada ๐บ, maka bobot sisi pada ๐บ secara berurutan adalah 3, 4, 5, โฆ , ๐ธ + 2. Karena ๐ธ + 2 merupakan jumlah dari tiga buah bilangan bulat positif, sedikitnya terdapat ๐ธ +2 satu label dengan nilai tidak kurang dari . Kemudian misalkan โ = โ(๐บ) merupakan 3 derajat maksimum titik dari ๐บ dan titik ๐ฅ mempunyai derajat โ. Misalkan ฮป adalah suatu pelabelan total tak teratur sisi pada ๐บ dan ๐1 , ๐2 , ๐3 , โฆ , ๐โ merupakan sisi yang terkait dengan titik ๐ฅ. Misalkan ๐ฆ๐ merupakan titik ujung yang lain pada sisi ๐๐ , atau ๐๐ = ๐ฅ๐ฆ๐ . Karena ๐ค๐ก ๐๐ = ๐ ๐ฅ + ๐ ๐๐ + ๐ ๐ฆ๐ berbeda untuk setiap ๐, dengan 1 โค ๐ โค โ, semua nilai ๐ ๐๐ + ๐ ๐ฆ๐ harus berbeda. Akibatnya, ๐ ๐๐ atau ๐ ๐ฆ๐ harus bernilai tidak kurang dari (โ+1) untuk suatu ๐ โ {1, 2, 3, โฆ โ}. Dengan demikian diperoleh 2 ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ โฅ ๐๐๐๐
๐ธ +2 3
,
โ+1 2
.โ
Lemma 2 ๐ธ +2 โ+1 Misalkan ๐น๐ ,๐ adalah suatu graf kembang api, maka ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ โค ๐๐๐๐ , 2 . 3 Bukti ๐ธ +2 โ+1 Untuk membuktikan bahwa ๐ก๐๐ ๐บ โค ๐๐๐๐ , 2 , maka dikonstruksi suatu 3 pelabelan total tidak teratur pada ๐น๐ ,๐ . Untuk ๐ = 1, dan ๐ = 1, 2, โฆ , ๐1 , pelabelan pada ๐น๐ ,๐ adalah sebagai berikut ๐ +๐
+1
๐ +๐
+2
๐โ1 ๐โ1 ๐ ๐ฆ๐,๐ = , ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = , ๐ ๐ฆ๐ = 1, ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ 2 2 Untuk 2 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , dimana ๐ genap diperoleh ๐ ๐ฆ๐ = ๐, ๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ = ๐ dimana
k = ๐๐๐๐
๐ธ๐ +2 3
,
Kasus I jika ๐ ๐ฆ๐ Jika ๐๐ = ๐1 , maka
โ๐ +1 2
=
๐ธ๐ +2 3
= ๐1
= 1, ๐ ๐ฅ๐ = 1
๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐
= ๐, untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1 = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐
Jika ๐๐ < ๐, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐ = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐1 โ 1 ๏ท ๐ = ๐๐ โ 2, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 2 = ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 โ 1 โฎ ๏ท ๐ = 1, maka ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 Jika ๐๐ > ๐, maka ๐ ๐ฆ๐,๐ 1 = 1, untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐1 Untuk ๐๐ โ ๐1 โ 1 โค ๐2 โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐1 โ 1 , maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 1 โ1
=1
๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐1 โ 1 + 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 1 โ1 +1 = 2 โฎ ๏ท ๐2 = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐1 โ 1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ 2 = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk ๐๐ โ ๐1 โ 1 โค ๐2 โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐1 , diperoleh ๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐1 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ๐ 1 = ๐1 โ 2 + 1 ๏ท ๐1 = (๐๐ โ ๐1 ) โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,( ๐ ๐ โ๐ 1 )โ1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ๐ 1 โ 1 โฎ ๏ท ๐1 = 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฆ๐,1 ๐ ๐ฅ๐ = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 โ 1 Kasus II jika ๐ ๐ฆ๐
=
โ๐ +1 2
= ๐2
Jika ๐๐ = ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐, untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐2 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ Jika ๐๐ < ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐2 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐ = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐2 โ 1 ๏ท ๐ = ๐๐ โ 2, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 2 = ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 โ 1 โฎ ๏ท ๐ = 1, maka ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 Jika ๐๐ > ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐,๐ 1 = 1, untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐2 Untuk ๐๐ โ ๐2 โ 1 โค ๐2 โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐2 โ 1 , maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ1 = 1
๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐2 โ 1 + 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ1 +1 โฎ ๏ท ๐ = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐2 โ 1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ 2 = ๐2 , untuk ๐๐ โ ๐2 โ 1 โค ๐2 โค ๐๐
=2
Untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐2 , diperoleh ๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ๐ 2 = ๐2 โ 2 + 1 ๏ท ๐1 = (๐๐ โ ๐2 ) โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, (๐ ๐ โ๐ 2 )โ1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ๐ 2 โ 1 โฎ ๏ท ๐1 = 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฆ๐,1 ๐ ๐ฅ๐ = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 โ 1 Untuk 2 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , dimana ๐ ganjil diperoleh ๐ ๐ฆ๐ = ๐ ๐ฅ๐ = ๐ ๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ = ๐ โ 1 dimana k
= ๐๐๐๐
๐ธ๐ +2 3
,
โ๐ +1 2 ๐ธ +2
Kasus I jika ๐ ๐ฆ๐ = ๐3 = ๐1 Jika ๐๐ = ๐1 , maka ๐ ๐ฆ๐,1 = 1, ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 โ 1 ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ โ 1, untuk 2 โค ๐ โค ๐๐ โ 1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk 2 โค ๐ โค ๐๐ Jika ๐๐ < ๐1 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐ = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐1 โ 2 ๏ท ๐ = ๐๐ โ 2, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 2 = ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 โ 1 โฎ ๏ท ๐ = 1, maka ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 Jika ๐๐ > ๐, maka ๐ ๐ฆ๐,๐ 1 = 1, untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐1 โ 1 Untuk ๐๐ โ ๐1 โ 2 โค ๐2 โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐1 โ 2 , maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 1 โ2 = 1 ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐1 โ 2 + 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 1 โ2 +1 = 2 โฎ ๏ท ๐2 = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐1 โ 2 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ 2 = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1 , untuk ๐๐ โ ๐1 โ 2 โค ๐2 โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐1 โ 1 , diperoleh ๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐1 โ 1 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ
๐ 1 โ1
= ๐1 โ 2 + 1
๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐1 โ 1 โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, โฎ ๏ท ๐1 = 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐ธ๐ + 2 โ 2๐1
๐ ๐ โ ๐ 1 โ1 โ1
= ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ
๐ 1 โ1
โ1
โ +1
Kasus II jika ๐ ๐ฆ๐ = ๐2 = ๐2 Jika ๐๐ = ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐,1 = 1, ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐2 โ 1 ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐ โ 1, untuk 2 โค ๐ โค ๐๐ โ 1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐2 , untuk 2 โค ๐ โค ๐๐ Jika ๐๐ < ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ = ๐2 , untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐ = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐2 โ 2 ๏ท ๐ = ๐๐ โ 2, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 2 = ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 โ 1 ๏ท ๐ = ๐๐ โ 3, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 3 = ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 2 โ 1 โฎ ๏ท ๐ = 1, maka ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 Jika ๐๐ > ๐2 , maka ๐ ๐ฆ๐,๐ก = 1, untuk 1 โค ๐ก โค ๐๐ โ ๐2 Untuk ๐๐ โ ๐2 โ 2 โค ๐2 โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐2 โ 2 , maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ2 ๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐2 โ 2
+ 1, maka ๐ ๐ฆ๐,
=1
๐ ๐ โ ๐ 2 โ2 +1
๏ท ๐2 = ๐๐ โ ๐2 โ 2 + 2, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ2 โฎ ๏ท ๐2 = ๐๐ โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ 1 = ๐2 โ 2 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ 2 = ๐2 , untuk ๐๐ โ ๐2 โ 2 โค ๐2 โค ๐๐ Untuk 1 โค ๐1 โค ๐๐ โ ๐2 โ 1 , diperoleh ๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐2 โ 1 , maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ
๐ 2 โ1
+2
=2 =3
= ๐2 โ 2 + 1
๏ท ๐1 = ๐๐ โ ๐2 โ 1 โ 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ1 โ1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐, ๐ ๐ โ ๐ 2 โ1 โ 1 โฎ ๏ท ๐1 = 1, maka ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,1 = ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,2 โ 1 ๐ ๐ฅ๐ ๐ฆ๐ = ๐2 Berdasarkan definisi bobot sisi tersebut, telah ditunjukkan bahwa setiap bobot sisi berbeda. ๐ค๐ก ๐ฅ1 ๐ฆ1 < ๐ค๐ก ๐ฆ1 ๐ฆ1,๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ1 ๐ฆ1,๐ +1 โฆ < ๐ค๐ก ๐ฆ1 ๐ฆ1,๐ 1 < ๐ค๐ก ๐ฅ๐๐ ๐ฅ๐๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐๐ ๐ฆ๐๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐๐ ,๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐๐ ,๐ +1 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐๐ ,๐ ๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐๐ก ๐ฅ๐๐ก < ๐ค๐ก ๐ฅ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก ,๐ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก ,๐ +1 โฆ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก ,๐ +1 < โฏ < ๐ค๐ก ๐ฆ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก ,๐ ๐ < ๐ค๐ก ๐ฅ๐๐ก ๐ฆ๐๐ก dimana s = genap t = ganjil
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bobot setiap sisi pada ๐น๐ ,๐ berbeda. Maka ฮป merupakan suatu pelabelan tidak teratur pada ๐น๐ ,๐ . Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa label terbesar yang digunakan adalah ๐ธ +2 โ+1 ๐๐๐๐ , 2 3 Perhatikan bahwa untuk ๐ = 1, 1 โค ๐ โค ๐๐ โ 1, diperoleh ๐ธ +2 โ+1 ๐ ๐ฆ๐ = 1 < ๐๐๐๐ , 3 2 Perhatikan bahwa untuk 2 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , dimana i genap diperoleh ๐ธ๐ + 2 โ๐ + 1 ๐ธ +2 โ+1 ๐ ๐ฆ๐ = ๐๐๐๐ , โค ๐๐๐๐ , 3 2 3 2 ๐ธ๐ + 2 โ๐ + 1 ๐ธ +2 โ+1 ๐ ๐ฆ๐ ๐ฆ๐,๐ ๐ = ๐๐๐๐ , โค ๐๐๐๐ , 3 2 3 2 Perhatikan bahwa untuk 2 โค ๐ โค ๐, 1 โค ๐ โค ๐๐ , dimana i ganjil diperoleh ๐ธ๐ + 2 โ๐ + 1 ๐ธ +2 โ+1 ๐ ๐ฆ๐ = ๐๐๐๐ , โค ๐๐๐๐ , 3 2 3 2 ๐ธ๐ + 2 โ๐ + 1 ๐ธ +2 โ+1 ๐ ๐ฅ๐ = ๐๐๐๐ , โค ๐๐๐๐ , 3 2 3 2 Karena itu ๐น๐ ,๐ memiliki suatu pelabelan-k total tidak teratur sisi, dimana ๐ = ๐๐๐๐
๐ธ +2 3
,
โ+1 2
dengan demikian ๐ก๐ฃ๐ (๐๐,๐ ) โค ๐๐๐๐
๐ธ +2 โ+1 , 3 2
โ
Dari lemma 1 dan lemma 2 diperoleh, Teorema: Misalkan ๐น๐ ,๐ adalah suatu graf kembang api maka ๐ธ +2 โ+1 ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐ , . 3 2 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Dengan menggunakan pelabelan tidak teratur, pelabelan total tidak teratur titik dan pelabelan total tidak teratur sisi pada ๐น๐ ,๐ tersebut diperoleh nilai ketidakteraturan graf ๐น๐ ,3 , nilai total ketidakteraturan titik graf ๐น๐ ,๐ dan nilai total ketidakteraturan sisi graf ๐น๐ ,๐ . Sebagai berikut ๐ ๐น๐ ,3 = ๐ + 1. ๐ก๐ฃ๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐ ๐ก๐๐ ๐น๐ ,๐ = ๐๐๐๐
d 1 +1
d +1+d
d +1+d 2 +d 3 4
, 1 3 2 , 1 2 ๐ธ +2 โ+1 , . 3 2
.
4.2 Saran Pembahasan mengenai pelabelan tidak teratur ini masih terbuka bagi peneliti lain untuk melanjutkan penelitian ini dan bisa juga mengadakan penelitian yang sejenis dengan jenis-jenis graph yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA [1] A. Ahmad and M. Baฤa, โOn vertex irregular total labelings,โ to appear in Ars Combinatoria. [2] A. Joseph, Gallian, A Dynamic Survey of Graph Labeling. (2011) [3] J.A Bondy, & Murty U.S.R.: Graph Theory. Springer. (2008) [4] K. Wijaya. dan Slamin, Total Vertex Irregular Labelings of Wheels, Fans, Suns, and Friendship Graphs, Journal of Combinatorial Mathematics and Combinatorial Computing, 56 (2008) 103โ112. [5] M. Baฤa, J. Jendroฤพ, M. Miller, and J. Ryan, On irregular total labellings, Discrete Math, 307 (2007) 1378-1388. [6] Nurdin, On The Total Vertex Irregularity Strengths Of Quadtrees And Banana Trees, 18 (2012) 31-36. [7] Nurdin, E.T. Baskoro, A.N.M. Salman, N.N. Gaos, On total vertex-irregular labellings for several types of tree, Util. Math., 83,277-290 (2010) [8] S. Kamran, On edge irregularity strength of subdivision of star Sn.(2012) [9] S. Kamran, A. Deeba, On tvs of Subdivision of Star Sn.(2011) [10] W. C. Chen, H. I. Lยจu, and Y. N. Yeh, Operations of interlaced trees and graceful trees, Southeast Asian Bull. Math., 21 (1997) 337โ348