1 PENENTUAN NILAI TES GRAF KORONA ๐ท๐ โ ๐ท๐ DENGAN SYARAT SISI-SISI Pm MEMILIKI BOBOT TERKECIL Novitasari Anwar*), Loeky Haryanto, Nurdin Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos 90245
PENENTUAN NILAI TES GRAF KORONA ๐ท๐ โ ๐ท๐ DENGAN SYARAT SISI-SISI Pm MEMILIKI BOBOT TERKECIL Novitasari Anwar*), Loeky Haryanto, Nurdin Departement of Mathematic, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University Perintis Kemerdekaan Street, Makassar, Indonesia, Post Code 90245
ABSTRAK Misalkan G = (V, E) adalah suatu graf terhubung sederhana dengan himpunan titik V ๏น ๏ dan E ๏ V ๏ด V. Suatu fungsi f: V ๏ E ๏ฎ N disebut pelabelan-๐ total pada ๐บ jika k adalah bilangan bulat terbesar di dalam daerah jangkauan f(V ๏ E) dan untuk setiap dua sisi uv,xy ๏ E yang berbeda berlaku ๐ค๐ก(๐ข๐ฃ) โ ๐ค๐ก(๐ฅ๐ฆ) dimana wt(uv) = f(u) + f(uv) + f(v) disebut bobot dari sisi uv. Nilai total ketidakteraturan sisi pada graf ๐บ, dinotasikan dengan tes(G) adalah bilangan bulat positif terkecil ๐ sedemikian sehingga suatu pelabelan-๐ total tidak teratur sisi bisa didefinisikan pada G. (Baฤa, et al., 2007) telah mendapatkan sebuah batas bawah dari tes(G) untuk sembarang graf G. Untuk graf ๐๐ โ ๐๐ , batas bawah tersebut dinyatak sebagai berikut: (2๐๐ + 1) โ , untuk ๐ โฅ 2 ๐๐๐ ๐ โฅ 2 ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ )๏ณ โ 3 (2๐๐+1)
Walaupun Nurdin dkk (2008) telah membuktikan bahwa ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) = โ
3
โ tetapi dalam skripsi ini, akan dicari
nilai ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) dengan tambahan syarat: Bobot sisi-sisi {๐ฅ๐ ๐ฅ๐+1 } di dalam Pm adalah m ๏ญ 1 bobot-bobot terkecil di dalam ๐๐ โ ๐๐ . Ternyata untuk sebagian besar nilai m dan n, hasil yang sama dengan Nurdin dkk (2008) diperoleh, walaupun pada beberapa kasus, diperoleh hasil yang berbeda: (2๐๐+1)
๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) > โ
3
โ.
Kata Kunci :Graf korona, graf lintasan, pelabelan total tidak teratur sisi, nilai total ketidakteraturan sisi. ABSTRACT Let G = (V, G) be a simple connected graph with V ๏น ๏ and E ๏ V ๏ด V. A function f: V โช E โ N called a total labeling-k on G if k is the largest integer in the range f(V โช E) and for every two different edges uv, xy ๏ E, wt(uv) โ wt(xy) where wt(uv)= f(u) + f(uv) + f(v) is called the weight of uv. The total edge-irregularity strength of the graph G, denoted by tes(G), is the smallest positive integer k such that a total edge-irregular labeling-k can be defined on G. (Baฤa, et al., 2007) obtained a lower bound of tes(G) for any graph G. For the corona graph ๐๐ โ ๐๐ , the lower bound can be stated as follows: (2๐๐ + 1) โ, ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ )๏ณ โ 3
*Penulis koresponden
[email protected]
๐ โฅ 2 ๐๐๐ ๐ โฅ 2.
2 Although (Nurdin, Salman, & Baskoro, 2008) has proved tes(๐๐ โ ๐๐ ) =โ
(2๐๐+1) 3
โ,
here in this paper, a similar value of the tes ๐๐ โ ๐๐ is searched within a condition: The weights of all edges {๐ฅ๐ ๐ฅ๐+1 } in Pm are the first m ๏ญ 1 smallest weights in ๐๐ โ ๐๐ . It turns out for most of the values m and n, the same result is obtained, although in some cases, the following different result is obtained: (2๐๐+1)
๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) > โ
3
โ.
Keywords : Corona graph, path graph, total edge irregular labeling, total edge irregularity strength
I.
PENDAHULUAN
Pada abad ke โ 18, Euler memperkenalkan dasar pengembangan teori graf. Pada saat itu di kota Koningsberg, terdapat suatu sungai yang membelah kota menjadi empat daratan yang terpisah. Daratan tersebut dihubungkan oleh tujuh jembatan. Warga kota tersebut ingin melewati setiap jembatan tepat satu kali dan kembali lagi ke tempat awal. Euler membuktikan, dengan menggunakan suatu bentuk representasi tertentu, bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan. Bentuk representasi itu berkembang menjadi teori graf yang dikenal saat ini. Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek kajiannya berupa graf yang secara umum direpresentasikan oleh titik dan sisi serta himpunan bilangan asli yang disebut label. Masalah pelabelan dalam teori graf mulai dikembangkan pada tengah tahun 1960-an. Pelabelan graf pertama kali diperkenalkan oleh Sadlack (1964), kemudian Stewart (1966), Kotzig dan Rosa (1970). Pelabelan elemen graf merupakan suatu pemetaan dengan domain berupa elemen dari graf tersebut terhadap himpunan bilangan bulat positif. Domain yang sering ditemui berupa himpunan titik atau sisi. Suatu pelabelan dengan domain berupa himpunan titik dari suatu graf disebut pelabelan titik. Sedangkan pelabelan dengan domain himpunan sisi suatu graf disebut pelabelan sisi. Apabila domain dari pemetaan tersebut adalah ๐ โช ๐ธ maka pelabelan tersebut dinamakan pelabelan total.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Graf Jenis graf yang dibahas pada tugas akhir ini antara lain graf lintasan dan graf lintasan korona graf lintasan. Sebelum membahas mengenai graf lintasan korona graf lintasan, akan dibahas terlebih dahulu mengenai graf lintasan Graf lintasan (path) yang dinotasikan ๐๐ adalah graf terhubung yang terdiri atas tepat 2 titik berderajat 1 dan n โ 2 titik berderajat 2
(a)
*Penulis koresponden
[email protected]
3
(b) Gambar 1. Graf lintasan ๐5 (a), graf korona ๐4 โ ๐3 (b) Hasil operasi korona antara dua graf lintasan Pm dan Pn, dinotasikan ๐๐ โ Pn, adalah graf korona yang diperoleh dengan mengambil sebanyak m copy graf lintsan Pn kemudian menghubungkan titik ke-i, i = 1, 2, โฆ, m dari ๐๐ ke setiap titik di dalam copy ke-i dari ๐๐..
B. Pelabelan Total Tidak Teratur Sisi Misalkan ๐บ = (๐, ๐ธ) adalah suatu graf da ๐: ๐ โช ๐ธ โ { 1, 2, โฏ , ๐ }n merupakan suatu pelabelan total pada ๐บ. Bobot sisi ๐ฅ๐ฆ โ ๐ธ atas pelabelan ๐ tersebut didefinisikan sebagai jumlah label sisi ๐ฅ๐ฆ dan label kedua titik ujung ๐ฅ๐ฆ, yaitu ๐ค๐ก(๐ฅ๐ฆ) = ๐(๐ฅ ) + ๐(๐ฅ๐ฆ) + ๐ (๐ฆ). Nilai total ketidakteraturan sisi (total edge irregularity strength) dari ๐บ, dinotasikan dengan ๐ก๐๐ (๐บ), adalah bilangan bulat positif terkecil k sedemikian sehingga ๐บ mempunyai suatu pelabelan ๐ tidak teratur sisi.
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan di uraikan graf korona pada dua graf lintasan. Teorema 1 Misalkan ๐๐ โ ๐๐ adalah graf lintasan korona graf lintasan dengan ๐ โฅ 2 ๐๐๐ ๐ โฅ 2, maka bisa diturunkan suatu fungsi pelabelan-k total tidak teratur f sedemikian sehingga: a. jika f(y1,1) ๏ณ 1 dan f({xm, ym,n}) ๏ณ 1, maka diperoleh k = ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) = โ
(2๐๐+1) 3
โ
b. jika f(y1,1) ๏ฃ 0 atau 2. terdapat i ๏ N sedemikian hingga f({xi, yi,1}) ๏ฃ 0
atau
f({xi, yi,2}) ๏ฃ 0
2๐๐+1
Tahap 1 : Membuktikan bahwa ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โฅ โ
3
โ.
Bukti : Untuk suatu pelabelan-k total tidak teratur sisi graf ๐๐ โจ๐๐ = (๐, ๐ธ). Misalkan ๐ธ (๐๐ โจ๐๐ )= {๐๐ |๐ = 1,2, โฆ , |๐ธ |} dan ๐(๐๐ โจ๐๐ ) = {๐ฃ๐ |๐ = 1,2, โฆ , |๐ |}. Karena ๐ค๐ก(๐๐ ) = ๐ (๐ฃ1 ) + ๐ (๐๐ ) + ๐(๐ฃ2 ) dimana ๐ฃ1 ,๐ฃ2 bertetangga dengan ๐๐ dan label terkecil adalah 1 maka bobot terkecil dari graf ๐๐ โจ๐๐ adalah 3. Jika terdapat pelabelan-k yang menghasilkan bobot sisi-sisi pada graf ๐๐ โจ๐๐ berurutan sebagai berikut 3,4,5,โฆ,(2๐๐ + 1) maka 2๐๐ + 1 adalah bobot terbesar dari graf ๐๐ โจ๐๐ dan setiap pelabelanโk pada graf ๐๐ โจ๐๐ bobot terbesarnya โฅ 2mn + 1. Misalkan suatu pelabelan-k memiliki bobot
*Penulis koresponden
[email protected]
4 terbesar pada sisi eE = {vi, vj}. Jadi ๐ค๐ก(๐๐ธ ) =๐(๐ฃ๐ ) + ๐(๐๐ธ )+ ๐(๐ฃ๐ ) โฅ 2๐๐ + 1. Ini berarti nilai yang terbesar di antara ketiga label ๐(๐ฃ๐ ), ๐(๐ฃ๐ ), atau ๐(๐๐ธ ) lebih besar atau sama dengan โ ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โฅ โ
Tahap 2 : Membuktikan bahwa ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โค โ
2๐๐+1 3
๐(๐ฃ๐) + ๐(๐๐ธ )+ ๐(๐ฃ๐ ) 3
(2๐๐+1) 3
โ โฅโ
2๐๐+1 3
โ, Ini menunjukkan bahwa
โ
โฆ (1)
โ
Bukti : Untuk membuktikan hal tersebut akan dikonstruksi suatu pelabelan total tidak teratur sisi pada (๐๐ โ ๐๐ ). 2๐๐+1
Sebelumnya, telah didefinisikan himpunan titik dan himpunan sisi graf (๐๐ โ ๐๐ )Misalkan ๐ = โ
3
โ.
Untuk kontruksi pelabelan yang dimaksud akan dibagi ke dalan 2 kasus.
a. Menentukan label titik-titik xi, yi,j, label dan bobot sisi-sisi {xi, xi+1} {xi, yj}. 1.
Untuk titik ๐ฅ๐ , dimana 1 โค ๐ โค ๐ ๏ท
๐
๐ (๐ฅ ๐ ) = โ 2 โ
Untuk setiap i yang memenuhi 1 โค ๐ โค ๐ โ 1, ๏ท
๐(๐ฅ๐ ๐ฅ๐+1 ) = 1,
๏ท
wt({xi, xi+1}) = f(xi) + f({xi, xi+1}) + f(xi+1).
dan
2.
Untuk titik ๐ฆ๐๐ , dimana 1 โค ๐ โค ๐ terbagi atas dua kasus: Untuk membahas kasus berikutnya, lebih dulu didefinisikan bobot tertinggi dari lintasan Pm, yaitu BbtXmax = f(xm๏ญ1) + f({xm๏ญ1, xm} + f(xm)
a.
Kasus j = 1, 3 , 5 , . . . ,dst. Pertama kali didefinisikan 2๐๐+1
ymax = 2mn + 1 ๏ญ 2โ
โ
3
๐
Untuk setiap indeks j di atas dan indeks i = 1, 2, โฆ , โ , โdidefinisikan 2
๏ท
๐
f(yi,j) = ymax ๏ญ m, โ2 โ+
๏ท wt(xi, yi,j) = BbtXmax + m(i ๏ญ 1) +
๐โ1 ๐
+ 1 + m(i ๏ญ 1).
๐โ1 ๐
+1
dan bobot wt(xi, yi,j) untuk sisi yang terakhir diperoleh dari pelabelan pada kasus ini didefinisikan terlebih dahulu. yaitu ๐
BbXYmid:=BbtXMax + m(โ 2 , โ โ 1 )+ m. b.
Kasus j = 2, 4 , 6 , . . . , dst. ๐
Untuk setiap indeks j di atas dan indeks i = 1, 2 โฆ, โ2 โ, didefinisikan ๏ท
2๐๐+1
๐
3
2
f(yi,j) =โ
โ + m(i ๏ญ 1) ๏ญ m(โ โ๏ญ 1). ๏ท
*Penulis koresponden
[email protected]
5 Selanjutnya, didefinisikan bobot sisi-sisi yang lain pada kasus ini: ๏ท
wt(xi, yi,j) = BbXYmid + m(i ๏ญ 1) +
๐โ1 ๐
+1;
b. Label dan bobot dari sisi-sisi {yi, yi+1}; 1 ๏ฃ i ๏ฃ m dan 1 ๏ฃ j ๏ฃ n, diberi label tetap; 2๐๐+1
๏ท
๐(๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐,๐+1 ) = โ
๏ท
๐ค๐ก(๐ฆ๐๐ ๐ฆ๐๐+1 ) = ๐ + ๐(๐ + ๐) + 1
3
โ
Maka ๐ yang dikonstruksikan tersebut merupakan suatu pelabelan total tidak teratur sisi pada graf lintasan korona graf lintasan dengan graf lintasan tetap.Karena itu graf ๐๐ โ ๐๐ dimana ๐ โฅ 2 ๐๐๐ ๐ โฅ 2 memiliki suatu pelabelanโ๐ (2๐๐+1)
total tidak teratur sisi, dimana ๐ = โ
3
โ.
Dengan demikian, diperoleh
๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โค โ
(2๐๐ + 1) โ 3
โฆ (2)
Dari Persamaan (1) dan (2) diperoleh ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โฅ โ
2๐๐ + 1 โ 3
dan (2๐๐ + 1) โ ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) โค โ 3 Jadi, ๐ก๐๐ (๐๐ โ ๐๐ ) = โ
2๐๐ + 1 โ. 3
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3]
Baca, Jendrol, S., Millerc, M., & Ryanc, J. (2007). On irregular total labellings. Discrete Mathematics 307, 1378โ1388. Gimbert , Joan ;Lรณpeza, N; Millerb ,M ; Ryanb J . (2006). Characterization of eccentric digraphs. Discrete Mathematics, 306 , Issue 2,, 210 - 219. Iswadi, H. (2011). Bilangan Dominasi Lokasi Metrik Dari Graf Hasil Operasi Korona. surabaya:universitas surabaya.
[4] [5]
Kotzig, A., & Ros, A. (1970). Magic Valuations Of Finite Graphs. canadian mathematical bulleting 13, 451-323.. Nurdin, A. S. (2008). The total edge-irregular strengths of the corona product of paths with some graphs. Combinatorial Mathematics Research Division .
[6]
Sedlacek, J. (1964). Some properties of interchange graphs, in Theory of Graphs and its Applications. .
[7]
Stewart, B. M. (1059). Magic Graphs. canadian journal of mathematic 18, 1031-1059.
[8]
Wallis, W. (2001). Magic Graphs. New York: Birkhuser Boston.
*Penulis koresponden
[email protected]